Anda di halaman 1dari 10

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN STRATEGI PENGAMBILAN RESIKO

Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer begitu pula bagi seorang wirausahawan. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi mengidentifikasikan masalah, pencarian alternative keputusan yang baik. Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahapan kegiatan manajemen, baik pada saat proses pembuatan perencanaan, pada tahap implementasi, atau operasionalisasi kegiatan maupun pada tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan penilaian (evaluasi) terhadap hasil pelaksanaan dari rencana agar hasil yang diperoleh sesuai dengan target baik dalam jumlah, mutu, biaya, serta penggunaan sumber lainnya secara efektif dan efisien.

A. Membuat keputusan (decision making). Membuat keputusan (decision making) adalah suatu proses memilih alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang ada. Jadi, membuat keputusan adalah suatu proses memilih antara berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan. Semakin berpengalaman dalam pengambilan keputusan, semakin besar pula kepercayaan diri yang akan semakin berorientasi pula pada suatu tindakan. Jika seorang wirausaha mampu mengambil suatu keputusan dalam batas-batas waktu yang masuk akal, mungkin ia mampu mengambil suatu keputusan yang menguntungkan sehingga sewaktu-waktu muncul peluangpeluang bisnis. Di sini seorang Wirausaha harus cepat mengambil suatu keputusan agar dapat menggunakan kesempatan sebaik-baiknya. Wirausaha yang ingin maju dalam bisnisnya, harus dapat memutar akal dengan mengandalkan intuisi, ide-ide yang penuh kreatif dan inovatif. Mereka juga harus memandang persoalan dalam konteks yang lebih luas, sambil mengingat bahwa keputusan-keputusan utama akan mempunyai akibat-akibat jangka panjang atas operasi bisnisnya. Seorang wirausaha diharapkan lebih aktif dalam dan lebih kreatif, karena ia harus membuat keputusan (decision making) tanpa bantuan data-data kuantitatif (data berbentuk angka-angka) atau dukungan staf yang berpengalaman. Keberhasilan seorang Wirausaha di dalam bisnis, tergantung pada kemampuan membuat keputusan yang meningkatkan keuntungan bisnisnya pada masa yang akan datang. Kemampuan membuat keputusan dapat diperoleh dari pengalamannya selama bertahun-tahun. Akan tetapi, dalam prakteknya pasti ada

saja kesalahan-kesalahan, yang harus cepat disadari dan diambil tindakan pembetulannya. Dalam perusahaan besar, biasanya pembuatan dan pengambilan keputusan itu didasarkan atas dasar data-data dan dokumentasi perusahaan yang terdapat dalam survei, laporan usaha, dan sebagainya. Informasi ini biasanya telah dihimpun dengan cara yang sudah ditentukan, sesuai dengan teknik-teknik pemecahan masalah. Adapun pedoman untuk membuat keputusan, kuncinya adalah sebagai berikut: 1. Terlebih dahulu, tentukan fakta-fakta dari persoalan yang sudah dikenal. 2. Identifikasi, bidang manakah dari persoalan-persoalan yang tidak berdasarkan fakta-fakta. Di bidang yang dikenal inilah, seorang Wirausaha harus menggunakan logika, penalaran, dan institusinya untuk membuat keputusan. 3. Keberanian dan antusiasme sangat diperlukan dalam menerapkan sebuah keputusan 4. Bersedia untuk mengambil tindakan agresif dalam menerapkan sebuah keputusan. 5. Ambillah risiko yang sedang-sedang saja jika terdapat ketidakpastian yang besar 6. Dalam keadaan tertentu, mungkin lebih baik untuk meneruskan sesuatu yang telah berhasil pada masa lampau. 7. Jauhilah keputusan-keputusan yang akan mengubah secara drastis susunan organisasi yang sekarang. 8. Keputusan perlu diuji cobakan dahulu.

Seorang Wirausaha harus memulai menerapkan keputusan, semua keraguraguan dan ketidakpastian haruslah dibuang jauh-jauh. Jika anda dihadapkan pada alternatif harus memilih, maka buatlah pertimbangan-pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai informasi dan boleh meminta pendapat orang lain. Setelah itu, ambil keputusan dan jangan ragu-ragu. Dengan berbagai alternatif yang ada dalam pikiran, para Wirausaha akan dapat mengambil keputusan yang terbaik. Banyak factor yang dapat mempengaruhi pembuatan keputusan (decision making), diantaranya motivasi, persepsi, dan proses belajar. Dalam proses pembuatan keputusan, kenyatannya ada Wirausaha yang mampu mengambil keputusan berdasarkan pengalaman, dan ada pula Wirausaha yang berperilaku membuat keputusan secara otomatis. Jika keputusan diambil

berdasarkan pada pengalaman masa lalu, hendaknnya tergantung juga pada tempat, waktu, pendidikan Wirausaha, dan sebagainya.

Seorang Wirausaha yang kreatif adalah yang pandai mengambil keputusan- keputusan yang tepat dalam bisnisnya.

Seorang Wirausaha suksesnya tergantung pada kemampuan mengambil keputusan yang meningkatkan kemampuan meningkatkan laba bisnis pada masa mendatang.

Seorang wirausaha yang ingin maju sangat tergantung pada ekspentasi masa depan dan keberlanjutan bisnisnya.

Faktor dan pertimbangan membuat keputusan Dalam mengelola bisnisnya, para worausaha harus membuatkeputusan akhir dengan memperhatikan faktor-faktor dan pertimbangan berikut: 1. Ukuran dan kompleksitas bisnis. 2. Harapan mengenai pertumbuhan dan perkembangan bisnis. 3. Fasilitas jasa yang tersedia di daerah untuk berbagai instalasi sistem. 4. Kualitas dan kuantitas dari staf yang tersedia untuk pelbagai jenis system dan fasilitas latihan yang tersedia. 5. Jumlah transaksi yang harus diproses. 6. Faktor-faktor keuangan.

Proses manajemen bisnis seorang Wirausaha, akan meliputi pengembangan ide dan strategi, pengelolaan orang, serta pengelolaan sistem untuk menjamin pertumbuhan usaha atau bisnis. Sukses usaha atau bisnis, tergantung pada pemanfaatan sumber daya uang, pelanggan, harta fisik, sumber daya manusia, dan waktu yang dipergunakan. Selanjutnya, kepribadian dan sikap seorang Wirausaha dalam melaksanakan keputusan dapat mempengaruhi hasil akhirnya. Sekali sebuah keputusan telah diambil, hendaknya jangan ragu-ragu di dalam menerapkannya. Para karyawan perusahaan akan menghormati seorang Wirausaha jika dia menerapkan orientasi kepada tindakan, dan mereka akan membela keputusan yang diambil. Seorang Wirausaha di dalam kegiatan bisnisnya, harus mengetahui bagaimana informasi keuangan dan non keuangan dilaporkan kepada pembuat keputusan. Seorang Wirausaha akan mempunyai pengendalian atas adanya keputusan orang lain jika ia percaya pada prinsip bahwa : kebanyakan keputusan dapat diubah.

Jika yang terkena pengaruh keputusan itu para karyawan, maka seorang Wirausaha haruslah arif bijaksana dan memberitahukan bahwa keputusan itu dapat diubah sekiranya hasil-hasil bisnisnya tidak dapat dicapai. Dengan membuat keputusan dan melaksanakannya, seorang Wirausaha harus dapat memonitornya. Memonitor secara efektif dan efisien mengenai penerapan sebuah keputusan, akan mengungkapkan kelemahan-kelemahan di dalam bisnisnya.

B. Pertimbangan membuat keputusan usaha Pertimbangan-pertimbangan dalam membuat keputusan, didasarkan atas beberapa hal sebagai berikut : 1) Keputusan yang akan diambil Keputusan yang akan diambil, harus dipertimbangkan masak-masak secara obyektif. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat keputusan, antara lain: 1. 2. 3. i. ii. iii. Manfaatnya Pelaksanaannya Orang-orangnya

2) Tindakan-tindakan Tindakan-tindakan dalam mengambil dan membuat keputusan yang tepat dan akurat, adalah sebagai berikut: a. Menilai data-data Di dalam menilai data-data, seorang Wirausaha harus mengenal betul persoalan atau permasalahan yang hendak diputuskan, seperti : 1. 2. 3. i. ii. iii. Mencari sebab pokok persoalan Memilih data-data yang benar Memilih data-data yang tepat

b.

Memilih data-data Memilih data-data merupakan tindakan penting dalam pembuatan keputusan. Data terpilih diterapkan ke dalam berbagai alternative pemacahan masalah yang diharapkan dan dihadapi, seperti : 1) Mencari sebab persoalan pokok 2) Memikirkan kemungkinan untuk memecahkan persoalan atau mencari jalan keluarnya. 3) Memformulasikan faktor-faktor yang berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya.

c.

Konsekuensi pilihan Konsekuensi pilihan dalam membuat keputusan adalah : 1. 2. i. ii. Usaha untuk menilai tiap-tiap pilihan Usaha untuk meramalkan apa yang terjadi

apabila salah satu alternatif yang dilaksanakan.

d.

Tindakan pelaksanaan Tindakan pelaksanaan dalam keputusan adalah usaha untuk memiliki suatu tindakan yang telah ditentukan oleh salah satu pilihan seperti: 1) Menetapkan langkah-langkah dalam tindakan. 2) Pemikiran langkah-langkah untuk melaksanakan keputusan yang telah diambil. 3) Membuat keputusan terakhir. Walaupun dalam pengetahuan manajemen terdapat mata pelajaran tentang problem identification, problem solving and decision making, namun keberanian untuk mengambil keputusan, sangat tergantung pada sifat pribadi Wirausaha masing-masing. Seorang Wirausaha harus selalu berkata pada dirinya, pasti bisa mengambil keputusan di dalam menentukan bisnisnya. Tuhan akan selalu beserta mereka selama para Wirausaha mau berusaha dengan semangat etos kerja yang tinggi. 4) Jika Anda mampu mengambil keputusan dalam batas-batas waktu yang masuk akal, Anda akan mampu mengambil keuntungan sewaktuwaktu timbul peluang-peluang bisnis 5) Semakin berpengalaman dalam pengambilan keputusan, semakin besar pula kepercayaan pada dirinya dan semakin berorientasi pada tindakannya. Pengambilan keputusan merupakan salah satu fungsi kunci keberhasilan dalam manajemen bisnis. Pada zaman sekarang, proses pengambilan keputusan baik untuk negara maupun untuk niaga atau bisnis banyak diteliti orang. Apa sebabnya? Sebab, mereka beranggapan bahwa proses keputusan itu sangat unik dan erat kaitannya dengan keberhasilan usaha atau bisnis. Suatu keputusan yang benar, tumbuh dan berkembang dari adanya pertentangan antar pendapat dan alternative alternatif yang saling bersaing. Dalam proses pembuatan keputusan, keragu-raguan dan

ketidaksetujuan sebenarnya masih diperlukan, karena ada manfaatnya untuk :

1. Merangsang daya imajinasi untuk mendapatkan jawaban yang benar terhadap suatu masalah. 2. Memperkaya alternatif-alternatif untuk melahirkan keputusan yang lebih mantap. 3. Memungkinkan penerimaan bersama, terhadap keputusan yang akan diambil. Keputusan-keputusan mengenai masalah-masalah yang kongkret, sebenarnya tidak begitu sulit untuk diambil. Pertimbangan yang diadakan berkisar pada masalah bertindak atau tidak bertindak dengan

memperhitungkan untung ruginya. Agar seorang Wirausaha mampu membuat keputusan yang efektif dan efisien, ia harus memiliki beberapa persyaratan, sebagai berikut. 1. Keterampilan dalam kepemimpinan 2. Keterampilan dalam manajerial 3. Keterampilan dalam bergaul.

Di dalam kegiatan usahanya, wirausahawan akan dihadapkan pada berbagai resiko yang akan mempengaruhi kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, wirausahawan dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menghadapi resiko, dan metode pengambilan resiko. C. Macam Macam Keputusan Menurut H.A. Simon, keputusan yang dibuat oleh manajer dalam mengambil berbagai keputusan dihadapkan pada dua tipe pada situasi yang berbeda, yaitu : a. Keputusan yang terprogram (programed decision) Keputusan ini dibuat untuk mengatasi hal-hal yang bersifat rutin dan terjadi berulang-ulang pada pekerjaan yang sama, digunakan untuk mengatasi masalah yang mempunyai sebab-akibat secara jelas dalam suatu organisasi. b. Keputusan yang tak terprogram (non programmed decision) Keputusan tidak akan diprogramkan jika sifatnya baru dan tidak terstruktur, unik dan kompleks. Oleh karena itu tidak ada prosedur tertentu secara pasti yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul, karena masalah tersebut tidak muncul dengan cara yang sama dengan sebelumnya..

D. Faktor Faktor Pengambilan Keputusan Membuat keputusan di dalam usaha atau bisnis adalah pekerjaan yang tidak mudah. Di dalam membuat keputusan perlu memperhatikan factor-faktor yang dapat mempengaruhinya sebagai berikut : a. Faktor orang Didalam membuat keputusan, perlu diperhatikan dan dipertimbangkan orang-orang yang akan merasakan masalah, sebagai akibat dari adanya keputusan b. Faktor psikologis Dalam membuat keputusan, perlu memperhatikan dan

mempertimbangkan factor psikologis, baik yang terasa maupun yang tidak terasa seperti : emosional, pikiran, perasaan, kekecewaan, maupun kejiwaan lainnya c. Faktor fisik Membuat keputusan merupakan pekerjaan mental. Maka dari itu, didalam membuat keputusan, perlu ditransferkan kearah tindakan fisik d. Faktor sasaran Didalam membuat keputusan, harus memperhatikan dan mendorong arah usaha atau bisnis dalam rangka pencapaian sasaran yang sudah ditetapkan oleh seorang wirausahawan e. Faktor waktu Didalam membuat keputusan, waktu efektif dan efisien harus cukup menganilisis data-data dan permasalahan

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan menurut George R Terry, yaitu: a. Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. b. Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi. c. Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementingkan kepentingan organisasi. d. Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatifalternatif tandingan. e. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah menjadi tindakan fisik. f. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.

g. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. h. Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar. i. Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata rantai berikutnya.

E. Proses Pengambilan Keputusan Setiap keputusan yang diambil itu merupakan perwujudan kebijakan yang telah digariskan. Oleh karena itu, analisis proses pengambilan keputusan pada hakikatnya sama saja dengan analisis proses kebijakan. Proses pengambilan keputusan meliputi : 1) Identifikasi masalah Dalam hal ini pemimpin diharapkan mampu mengindentifikasikan masalah yang ada di dalam suatu organisasi. 2) Pengumpulan dan penganalisis data Pemimpin diharapkan dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat membantu memecahkan masalah yang ada. 3) Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu dipikirkan cara-cara pemecahannya. Cara pemecahan ini hendaknya selalu diusahakan adanya alternatif-alternatif beserta konsekuensinya, baik positif maupun negatif. Oleh sebab itu, seorang pimpinan harus dapat mengadakan perkiraan sebaik-baiknya. Untuk mengadakan perkiraan dibutuhkan adanya informasi yang secukupnya dan metode perkiraan yang baik. 4) Pemilihan salah satu alternatif terbaik Pemilihan satu alternatif yang dianggap paling tepat untuk memecahkan masalah tertentu dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang atau rekomendasi. Dalam pemilihan satu alternatif dibutuhkan waktu yang lama karena hal ini menentukan alternative yang dipakai akan berhasil atau sebaliknya. 5) Pelaksanaan keputusan Dalam pelaksanaan keputusan berarti seorang pemimpin harus mampu menerima dampak yang positif atau negatif. Ketika menerima dampak yang negatif, pemimpin harus juga mempunyai alternatif yang lain. 6) Pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan

Setelah keputusan dijalankan seharusnya pimpinan dapat mengukur dampak dari keputusan yang telah dibuat.

F. Dasar Pengambilan Keputusan Menurut George R. Terry yang disarikan Ibnu Syamsi, dasar pengambilan keputusan dibedakan menjadi lima macam yaitu sebagai berikut : a. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu: 1) Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan 2) Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan. Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan. Akan tetapi, pengambilan keputusan ini sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari pembandingnya dengan kata lain hal ini diakibatkan pengambilan keputusan intuitif hanya diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain sering diabaikan. b. Pengambilan Keputusan Rasional Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna. Masalah masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu. c. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan

didukung oleh sejumlah fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.

Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup itu memang merupakan keputusan yang baik dan solid, namun untuk mendapatkan informasi yang cukup itu sangat sulit. d. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip-arsip

penhambilan keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan tersebut pernah terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang timbul. Dalam hal tersebut, pengalaman memang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis. Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya sangat membantu dalam memudahkan pemecaha masalah. e. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang Banyak sekali keputusan yang diambil karena wewenang (authority) yang dimiliki. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka

menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien. Keputusan yang berdasarkan wewenang memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain : banyak diterimanya oleh bawahan, memiliki otentisitas (otentik), dan juga karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih permanent sifatnya.

Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial. Keputusan berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas.

Anda mungkin juga menyukai