6. Dalam keadaan Direksi merasa berjasa atas keberhasilan Perusahaan mencapai laba
yang tinggi bagi Perusahaan, sehingga mendorong Direksi untuk memperoleh reward
yang lebih dari yang sudah ditetapkan Perusahaan, sehingga memicu terjadinya potensi
benturan kepentingan, pedoman apakah yang digunakan untuk mengelola kondisi
tersebut?:
a. Board Manual
b. Code of Corporate Governance
c. Code of Subsidiary Governance
d. Code of Conduct
9. Setelah BUMN melengkapi berbagai pedoman internal agar tata kelola perusahaan
menjadi baik, maka konsistensi penerapan pedoman internal tersebut harus dijaga oleh
Organ BUMN agar kualitas tata kelola perusaan tetap baik. Salah satu teknik untuk
mengetahui konsistensi penrapan tata kelola perusahaan yang baik adalah dengan
melakukan:
a. Due diligence GCG
b. Audit GCG
c. Reviu GCG
d. Asesmen GCG
10. Pengertian Good Corporate Governance menurut Peraturan Menteri BUMN Nomor:
PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) pad
BUMN adalah:
a. Etika yang mendasari Perusahaan dalam melakukan transaksi bisnis baik skala besar
maupun skala kecil berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika
berusaha
b. Norma dan standar yang mendasari pola hubungan antara organ perusahaan
dengan Pemerintah dalam melakukan bisnis atau operasi Perusahaan
c. Prinsip-prinsip yang mendasari suatu prosedur dan langkah kerja bisnis perusahaan
yang berlandaskan hukum dan norma bisnis.
d. Prinsip-prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan
perusahaan berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika berusaha
perusahaan berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika berusaha
12. Dalam hal BUMN mengalami kerugian yang sangat besar dan setelah dilakukan audit
ditemukan adanya indikasi perbuatan sengaja oleh Direksi untuk mengambil
keuntungan pribadi secara sistematis, hal ini termasuk dalam penyimpangan prinsip:
a. Fairness
b. Responsibilty
c. Akuntabilitas
d. Transparansi
15. Agar kualitas tata kelola BUMN dapat diketahui secara objektif, dilakukan:
a. Pengukuran kualitas penerapan GCG di BUMN melalui pemenuhan kriteria GCG
b. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan BUMN
c. Semua benar
d. Melakukan benchmarking dengan BUMN lain
16. Salah satu ciri GCG dapat berjalan dengan baik di Perusahaan, adalah:
a. Perusahaan sudah melakukan kerjasama keamanan dengan Kepolisian untuk
mengawal proses bisnis Perusahaan
b. Jaksa dan KPK secara rutin membina Perusahaan
c. Sarana perkantoran dan pabrik milik Perusahaan terbangun dengan lengkap.
d. Tidak terjadi kejadian Fraud dan pelanggaran peraturan perundang-undangan.
20. BUMN dan BUMD yang tidak menerapkan GCG secara baik tercermin dari kondisi
perusahaan yang:
a. Tenaga kerja yang tersedia banyak
b. Tingginya kejadian fraud dan korupsi
c. Memperoleh Laba relatif rendah
d. Dapat memonopoli bisnis dengan baik
MEGAH
22. Menurut Saudara, mana dari pernyataan berikut yang menggambarkan tata kelola
perusahaan yang tidak baik, kecuali:
a. Bila Perusahaan akan melakukan kegiatan bisnis baru yang memerlukan investasi
yang relatif besar, maka Direksi harus merencanakannya dengan matang dan
menyampaikannya kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan dan
selanjutnya menyampiakan kepada Pemegang Saham untuk mendapat
pengesahan sebagai bagian dari rencana kerja perusahaan.
b. Semua benar.
c. Dalam rangka mencapai tingkat laba yang ideal bagi Perusahaan, Direksi dapat
mengesampingkan peraturan perundang-undangan sepanjang tidak merugikan
pihak lain.
d. Proses dan struktur yang diterapkan Dewan untuk menginformasikan, mengarahkan,
mengelola dan memantau kegiatan organisasi dalam rangka mencapai tujuan,
sewaktu-waktu dapat dimodifikasi Direksi tanpa diketahui Dewan Komisaris
sepanjang Perusahaan dapat memperoleh laba.
26. Pengurusan Perusahaan yang dilakukan tidak secara bebas dan cenderung ada tekanan
dari pihak tertentu mencerminkan penyimpangan penterapan prinsip:
a. Fairness
b. Akuntabilitas
c. Responsibilitas
d. Independensi (MODUL HAL. 3)
27. BUMN yang sahamnya sebagian dijual kepada publik dikenal dengan istilah:
a. Privatisasi
b. Konglomerasi
c. Merger
d. Akuisisi
28. Prinsip-prinsip GCG mengacu pada Permen BUMN Nomor: Per-01/MBU/2011, salah
satunya adalah fairness, yang artinya:
a. Kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban
b. Keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan dan pengungkapan
c. Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak stakeholders
d. Pengelolaan perusahaan secara profesional tanpa benturan kepentingan
31. Prinsip-prinsip GCG mengacu pada Permen BUMN Nomor: Per-01/MBU/2011, salah
satunya adalah accountability, yang artinya:
a. Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak stakeholders
b. Kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban
c. Pengelolaan perusahaan secara profesional tanpa benturan kepentingan
d. Keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan dan pengungkapan
34. Berikut ini bukan pengertian Good Corporate Governance menurut Peraturan Menteri
BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
(GCG) pada BUMN, kecuali:
a. Prinsip-prinsip yang mendasari suatu prosedur dan langkah kerja bisnis
perusahaan yang berlandaskan hukum dan norma bisnis.
b. Norma dan standar yang mendasari pola hubungan antara organ perusahaan
dengan Pemerintah dalam melakukan bisnis atau operasi Perusahaan
c. Etika yang mendasari Perusahaan dalam melakukan transaksi bisnis baik skala besar
maupun skala kecil berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika
berusaha
d. Prinsip-prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan
perusahaan berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika berusaha
39. Upaya BUMN memenuhi pendapatan bagi Pemerintah adalah dalam bentuk:
a. Dalam bentuk peyetoran Laba Perusahaan
b. Dalam bentuk setoran Deviden
c. Dalam bentuk pemberian bantuan dana bila Pemerintah memerlukannya
d. Penyerahan sebagian aset BUMN kepada Pemerintah
40. Setelah BUMN melengkapi berbagai pedoman internal agar tata kelola perusahaan
menjadi baik, maka konsistensi penerapan pedoman internal tersebut harus dijaga oleh
Organ BUMN agar kualitas tata kelola perusaan tetap baik. Salah satu teknik untuk
mengetahui konsistensi penrapan tata kelola perusahaan yang baik adalah dengan
melakukan:
a. Due diligence GCG
b. Asesmen GCG
c. Reviu GCG
d. Audit GCG
41. Prinsip-prinsip GCG mengacu pada Permen BUMN Nomor: Per-01/MBU/2011, salah
satunya adalah fairness, yang bukan contoh penerapan prinsip fairness adalah:
a. Memberi kesempatan pada Direksi atau pegawai yang akan diberi sanksi untuk
membela diri
b. Memberi akses informasi yang sama secara proporsional kepada calon peserta
penyedia barang dan jasa
c. Menyampaikan rencana investasi perusahaan lebih dahulu kepada kolega Direksi
baru kepada Perusahaan lainnya
d. Memberi kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan untuk mendapat
kesempatan memperoleh peningkatan kompetensi yang diselenggarakan
Perusahaan
42. Penyimpangan dalam BUMN sangat merugikan BUMN, untuk itu diperlukan prinsip
GCG, yaitu:
a. TARIF; Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, Fakta
b. TARIF; Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, Fairness
(MODUL HAL. 2-3)
c. TARIF; Transparansi, Aktif, Resmi, Independen, Fluktuatif
d. TARIF; Taat, Aktif, Resmi, Individual, Fakta
DEWI
43. Pemegang Saham BUMN adalah:
a. Presiden RI
b. Kementerian BUMN RI
c. Bappenas
d. Kementerian BUMN RI dan Kementerian Perindag
44. BUMN yang sebagian sahamnya dimiliki oleh publik atau masyarakat secara luas,
disebut sebagai:
a. Perusahaan Internasional
b. Semua benar
c. Perusahaan Terbuka
d. Perusahaan Global
45. Pengaturan tata kelola Induk Perusahaan dengan Anak Perusahaan dikenal dengan
istilah :
a. Tata Kelola Holding Company
b. Subsidiary Governance
c. Enterprise Company
d. Semua benar
CONY
46. Dalam hal Organ Perusahaan mengalami kesulitan dalam mengambil sikap antara
memilih kepentingan pribadi, kepentingan Perusahaan, atau kepentingan Stakeholder,
maka Organ Perusahaan berpotensi menghadapi benturan kepentingan. Dalam hal
panduan menghadapi potensi benturan kepentingan, diatur dalam:
a. Code of Conduct
b. Code of Subsidiary Governance
c. Board Manual
d. Code of Corporate Governance
47. Dikarenakan adanya perubahan peraturan terkait GCG dari SK-16/S.MBU/2012, maka
perlu penyesuaian penerapan parameter dan FUK terkait proses tata kelola yang
terpengaruh perubahan. Proses tersebut adalah …, kecuali:
a. Proses penetapan auditor eksternal atas laporan keuangan dari KAP
b. Mekanisme dan tata cara pengangkatan dan pemberhentian Direksi dan atau
Dewan Komisaris
c. Masa berlaku Pakta Integritas Jabatan
d. Pengusulan Remunerasi Dewan Komisaris
48. Konflik kepentingan antara Pemilik Perusahaan dengan Pekerja dan Pengurus
Perusahaan memerlukan harmonisasi berbagai ketentuan dan aktifitasagar potensi
benturan yang mungkin terjadi dapat diminimalisir dengan baik. Pengaturan
kepentingan masing-masing unsur/stakeholder dalam pengelolaan perusahaan dapat
juga disebut dengan:
a. Enteprise Corporate System
b. Good Corporate Governance
c. Good Governance Clean Government
d. Sistem Manajemen Mutu
49. Bila BUMN tidak memberikan kesempatan untuk membela diri kepada Direksi yang
terkena tuduhan atau kasus, adalah penyimpangan penerapan prinsip:
a. Objektif
b. Akuntabilitas
c. Fairness
d. Independensi
50. Yang bukan makna Prinsip Akuntabilitas tercermin dari perilaku Manajemen, kecuali
a. Tidak mempublikasikan informasi strategis yang penting bagi Pelanggan.
b. Menggunakan teknologi terbaik, menjual dengan harga terbaik, menjaga persaingan
bisnis secara ketat
c. Merencanakan kegiatan secara baik, melaksanakan sesuai rencana,
mempertanggungjawabkan secara valid, dan melaporkan hasilnya secara terbuka
d. Memulai kegiatan bisnis dengan niat baik, mencari contoh dari pihak yang sukses,
mencari keuntungan yang memadai untuk perusahaan
51.