Anda di halaman 1dari 13

REKAYASA IDE

MK. KEPEMIMPINAN

PRODI AKUNTANSI - UNIMED

SKOR NILAI :

“ PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN KEBIJAKAN “

NAMA MAHASISWA : NEYSA AGUSTINA SIAGIAN

NIM : 7173220027

DOSEN PENGAMPU : Dr. Nasirwan, SE., M.Si., Ak., CA

MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

bulan 10 2017
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………… 1


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………… 2

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………………… 3


A. Latar Belakang ………………………………………………………………………………… 3
B. Tujuan ………………………………………………………………………………… 3
C. Manfaat ………………………………………………………………………………… 3

BAB II IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KEPEMIMPINAN …………………………………… 4


A. Masalah Umum Kepemimpinan …………………………………………… 4
B. Identifikasi Permasalahan …………………………………………… 5
1. Permasalahan Jurnal 1 …………………………………………… 5
2. Permasalahan Jurnal 2 …………………………………………… 5
3. Permasalahan Jurnal 3 …………………………………………… 6
4. Permasalahan Jurnal 4 …………………………………………… 6
5. Permasalahan Jurnal 5 …………………………………………… 7

BAB III SOLUSI & PEMBAHASAN ………………………………………………………………… 8


A. Solusi dan Pembahasan Permasalahan J-1 ………………………………… 8
B. Solusi dan Pembahasan Permasalahan J-2 ………………………………… 9
C. Solusi dan Pembahasan Permasalahan J-3 ………………………………… 10
D. Solusi dan Pembahasan Permasalahan J-4 ………………………………… 11
E. Solusi dan Pembahasan Permasalahan J-5 ………………………………… 12

BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………………………………… 13


A. Kesimpulan …………………………………………………………………………… 13
B. Saran ……………………………………………………………………………………… 13
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………… 14
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Suatu permasalahan sosial akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar
ditentukan oleh kepemimpinan. Suatu ungkapan yang mulia mengatakan bahwa
pemimpinlah yang bertanggungjawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan.
Hal ini menunjukkan bahkan suatu ungkapan yang mendudukkan posisi pemimpin
dalam suatu permasalahan pada posisi yang terpenting. Demikian juga pemimpin
dimanapun letaknya akan selalu mempunyai beban untuk
mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Dari waktu ke waktu kepemimpinan
menjadi perhatian manusia. Kepemimpinan dibutuhkan manusia, karena adanya
suatu keterbatasan dan kelebihan-kelebihan tertentu pada manusia.

Jika manusia berjiwa pemimpin, maka akan dapat mengelola diri, kelompok
& lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif
pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil
keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.

B. TUJUAN
Tujuan penulisan Tugas Rekayasa Ide ini adalah sebagai berikut :

 Untuk pengetahui permasalahan umum yang terjadi dalam kepemimpinan


pengambilan keputusan dan kebijakan organisasi.
 Untuk mengetahui cara penyelesaian setiap masalah kepemimpian .
 Untuk menambah wawasan seputar permasalahan kepemimpinan.

C. MANFAAT
Manfaat penulisan Tugas Rekayasa Ide adalah sebagai berikut :

 Untuk mengetahui permasalahan umum yang sering terjadi dalam pengambilan


keputusan.
 Untuk mengetahui solusi apa yang digunakan dalam menyelesaikan setiap
permasalah dalam pengambilan keputusan.
 Untuk menambah wawasan mengenai kepemimpinan dalam pengambilan
keputusan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KEPEMIMPINAN

A. PERMASALAHAN UMUM KEPEMIMPINAN


Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, terdapat terjadi
perubahan-perubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan
eksternal dan internal organisasi. Dalam menghadapi perkembangan dan
perubahan yang terjadi maka diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan
tepat. Proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dilakukan agar roda
organisasi beserta administrasi dapat berjalan terus dengan lancar.

Pengaruh pemimpin diperlukan agar gagasan dari kebijakan atau program


kerja yang dibuat dapat diterima, selain itu untuk memotivasi karyawan supaya
mendukung dan melaksanakan keputusan yang dibuat. Pemimpin tidak hanya dapat
mengatakan kepada bawahan mereka apa (what) yang harus dikerjakan, tetapi
juga mengarahkan mereka bagaimana (how) melaksanakan perintah pemimpin,
dengan demikian upaya yang dilakukan pemimpin adalah bagaimana dia mampu
mempengaruhi bawahannya yang berada di dalam unit kerjanya.

Masalah dalam kepemimpinan yang kerapkali terjadi ialah masalah


pengambilan keputusan dalam organisasi. Sebuah organisasi dibentuk untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan , baik tujuan financial maupun tujuan
lainnya. Oleh sebab itu pemimpin harus mampu bertanggung atas setiap keputusan
yang diambil dalam peningkatan kualitas produktivitas dalam organisasi terutama
dalam masalah kinerja daan kepuasan kinerja para karyawan/ anggota organisasi.

B. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

1. PERMASALAHAN JURNAL 1

Judul Jurnal : KECERDASAN EMOSI DAN KECERDASAN SPIRITUAL SEBAGAI FAKTOR


PENDUKUNG KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN PERUBAHAN
ORGANISASIONAL
Penulis : Murry Harmawan Saputra

Penerbit : Universitas Muhammadiyah Purworejo


Kepemimpinan sangat penting bagi setiap organisasi, baik organisasi profit
maupun nonprofit, privat maupun pemerintah dan bagi setiap individu.
Kepemimpinan merupakan alat yang diperlukan organisasi untuk mengarahkan
sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan efektif. Pemimpin
sudah seyogyanya mempunyai kemampuan dan kecerdasan yang lebih dibanding
bawahannya agar dapat membawa organisasi yang dipimpinnya untuk meraih
tujuan.
Permasalah kepemimpinan pada jurnal ini menyangkut kurangnya kecerdasan
secara emosi dan spiritual pada masa kini sehingga kepemimpinan yang dijalankan
kurang masimum dan sulitnya dalam pengambilan keputusan. Permasalahan yang
akan dibahas yaitu cara pengambilan keputusan yang berdasarkan tingkat
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual para pemimpin yang berfungsi
sebagai faktor pendukung kepemimpinan transformasional dan meningkatkan
perubahan organisasional kearah yang lebih baik lagi.

2. PERMASALAHAN JURNAL 2
Judul Jurnal : CONSUMER DECISION-MAKING STYLES ON DOMESTIC
ANDIMPORTED BRAND CLOTHING (GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN
PADA PAKAIAN MEREK DOMESTIK)
Penulis : Ervina Witriana Putri
Penerbit : Universitas Negeri Semarang
Hubungan antar gaya pengambilan keputusan konsumen dan pilihan mereka
antara pakaian merek domestic dan pakaian merek import diteliti menggunakan
suatu sampel dari Konsumen Cina. Analisa Multivariate dari variasi perbedaan dan
hasil analisis discriminant menunjukkan bahwa tujuh gaya pengambilan keputusan
bersama-sama dengan karakteristik prilaku konsumen yang lain dapat digunakan
untuk membedakan dan profil konsumen yang menyukai untuk membeli domestik,
import atau kedua jenis pakaian. Penemuan empiris mengungkapkan bahwa
konsumen yang menyukai untuk membeli pakaian merek import cenderung untuk
mempunyai gaya hidup unik dan orientasi berbelanja yang berbeda dengan mereka
yang menyukai pakaian merek domestik.

Pada jurnal-2 dapat di uraikan permasalahan yang terjadi yaitu : bagaimana


suatu gaya pengambilan keputusan konsumen yaitu “orientasi mental yang
menggolongkan suatu pendekatan konsumen dalam membuat pilihan”

3. PERMASALAHAN JURNAL 3

Judul Jurnal : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


BISNIS: REVIEW, ANALISIS, DAN REKOMENDASI
Penulis : Miftakhul Jannah, Muhammad Fakhry dan Rakhmawati
Penerbit : Universitas Trunojoyo

Tahun Terbit : 2011


Sistem Informasi dapat dikonseptualisasikan dalam tiga jenis system, yaitu:
Transaksional Pengolahan Sistem (TPS), Sistem Informasi Manajemen (SIM), dan
Expert Sistem. SIM memiliki beberapa subset seperti Sistem Pendukung Keputusan
dan Informasi Eksekutif Sistem. Peran SIM dalam mendukung keputusan ini
sebaiknya dibicarakan dalam konteks subset tersebut sebagai Sistem Pendukung
Keputusan (DSS). DSS adalah sebuah sistem berbasis komputer (suatu program
aplikasi) yang mampu menganalisis suatu data organisasi dan kemudian menyajikan
dengan cara yang membantu pengguna untuk membuat keputusan bisnis yang lebih
efisien dan efektif. Manajemen yang baik dari sistem informasi yang baik akan
mendapatkan keputusan-keputusan yang baik dalam bisnis.

Permasalahan dalam Jurnal -3 yaitu : cara dalam mengatasi tantangan yang


membatasi efektivitas Sistem Informasi Manajemen dalam pengambilan keputusan.

4. PERMASALAHAN JURNAL 4
Judul Jurnal : PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Penulis : Sucipto

Penerbit : Universitas Sumatera Utara


Tahun Terbit : 2009

Akuntansi manajemen timbul karena akibat adanya kebutuhan akan


informasi akuntansi yang dapat membantu manajemen dalam memimpin suatu
perusahaan yang semakin besar dan semakin kompleks. Akuntansi manajemen
merupakan suatu sistem informasi yang mana dengan informasi ini manajemen
dapat mengambil keputusan-keputusan dalam hal memimpin selain mengendalikan
kegiatan-kegiatan perusahaan. Seorang manajer harus dapat menjabarkan teori
manajemen dan teoriteori lainnya dalam bentuk angka-angka yang nyata, sehingga
manajemen dapat menganalisa dan menginterprestasikan angka-angka tersebut
dalam rangka pengambilan keputusan. Dengan demikian pengertian lain dari
akuntansi manajemen adalah bagaimana menggunakan data yang tersedia untuk
tujuan pengambilan keputusan. Dalam rangka pengambilan keputusan manajemen
harus mempertimbangkan tindakan-tindakan alternatif. Oleh karena itu akuntan
manajemen harus menyediakan data-data yang cukup lengkap tentang perhitungan
masing-masing altematif, dan yang akan dipilih tentunya altematif yang
memberikan keuntungan lebih besar bagi perusahaan. Dalam hal ini akuntan
manajemen akan mencatat dan mengumpulkan data-data yang ada di perusahaan
baik data moneter maupun non moneter dan juga data-data di luar perusahaan,
sehingga apabila manajer membutuhkan data yang dimaksud dapat dengan segera
dipenuhi

Pada jurnal-4 dapat di uraikan permasalahan yang terjadi yaitu : tindakan-


tindakan alternatif dalam pengambilan keputusan.
5. PERMASALAHAN JURNAL 5

Judul Jurnal : PENGARUH INTUISI DAN ANALISIS DALAM PENGAMBILAN


KEPUTUSAN

Penulis : Simon Iqbal Pahlevi


Penerbit : Jurnal Consulting Indonesia

Tahun Terbit : 2015

Seorang ahli intuisi, Daniel Kahneman, Ph. D, menyatakan ada 2 (dua)


sistem berpikir. Sistem yang pertama adalah sistem berpikir cepat, sedangkan
sistem kedua adalah sistem berpikir lambat yang dipengaruhi oleh data-data.
Sebagian besar orang lebih memilih memutuskan berdasarkan data daripada
menggunakan intuisi. Menurutnya, intuisi adalah pengetahuan kita terhadap
jawaban yang benar terhadap segala sesuatu tanpa melakukan sejumlah analisis
lebih lanjut.

Intuisi sering diremehkan dan tidak dijadikan sebagai metode dalam decision
making yang utama. Padahal, intuisi seringkali benar jika diterapkan pada
lingkungan yang stabil, teratur, dan mudah diprediksi. Intuisi dapat digunakan
sebelum memutuskan perlu atau tidaknya penggunaan data sebelum membuat
sebuah keputusan, khususnya ketika melihat tren dan segmentasi dari berbagai
kelas.

Permasalahan yang muncul dalam suatu organisasi berdasarkan


kepemimpian seorang pemimpin : dasar pengambilan keputusan berdasarkan
intuisi.
BAB III

SOLUSI DAN PEMBAHASAN

A. Solusi dan Pembahasan Permasalahan J-1

Dalam pengambilan sebuah keputusan dan kebijakan dalam sebuah


organisasi diperlukan kecerdasaan emosional yang seimbang dengan kecerdasan
spiritual , agar keputusan yang dilaksanakn dapat dipertanggung jawabkan oleh
setiap pihak dengan sebaik-baiknya. Berikut cara yag dapat dilakukan dalam
pengambilan keputusan , yaitu :

- Mengerti Pokok Permasalahan yang Terjadi

Setiap permasalahan dan tantangan yang dihadapi setiap manusia begitu


unik adanya. Penanganan dari setiap kasus dan hambatan hidup setiap orang pasti
berbeda satu dengan yang lain. Tips yang pertama untuk mengambil waktu
sejenak dan berpikir secara mendalam tentang duduk perkara yang sedang hadapi.
Pertimbangkan secara matang setiap dampak positif dan negatif yang ditimbulkan.
Ketika keputusan itu adalah sesuatu sifat urgensitasnya tinggi, sebaiknya pemimpin
benar-benar membuat dirinya tenang dan tidak tersulut emosi dan rasa khawatir
karena tentu saja ketika pikiran sedang kalut dan hati tidak keruan, keputusan
yang diambil tidaklah bijaksana dan cenderung terburu-buru sehingga tidak
mempertimbangkan secara mendalam dampak yang akan ditimbulkannya.

- Mengumpulkan Berbagai Informasi

Saat hendak mengambil keputusan, sebaiknya setiap informasi yang berkenaan


dengan masalah itu dikumpulkan dan dipelajari secara mendalam. Analisis
permasalahan dan sumber dari problem itu. Ketika setiap informasi dan data yang
diperlukan sudah terkumpul, seorang pemimpin perlu mempelajarinya dengan
saksama. Apabila ini berkaitan dengan pekerjaan, tentu pemimpin perlu
mengambil waktu lembur dan berusaha agar keputusan yang akan diambil dapat
menambah keuntungan bagi organisasi. Akan selalu ada segala kemungkinan dan
mungkin saja mengecoh kita agar melakukan kesalahan. Lakukan dengan tekun
karena pengetahuan tanpa ketekunan serta kehati-hatian membuat kita
terjerembab pada lubang permasalahan yang lebih mendalam.

- Minta Pendapat Dari Orang Lain

Seorang pemimpin tidak boleh hanya berpatokan pada pola pikirnya saja ,
melainkan harus mampu menrima setiap pemikiran dari orang lain. Dalam
pengambilan sebuah keputusan , harus ada toleransi daalam berpendapat. Seorang
pemimpin dapat meminta pendapat dari orang lain dalam pengembilan keputusan
secara logis , dikarenakan keputusan yang akan dijalankan tidak hanya demi
kepentingan seorang pemimpin saja , melainkan menyangkut kepentingan orang
banyak dalam organisasi yang dijalankan.

- Memberanikan Diri Dalam Mengambil Resiko

Risiko akan selalu ada dan justru malahan melalui setiap risiko dan
kesalahan yang dialami. Dalam pengambilan sebuah keputusan , pemimpin harus
mampu mengambil resiko , tetapi harus didasarkan oleh strategi dan persiapan
yang atang , sehingga resiko yang akan ditanggung dapat teratasi dengan baik
tanpa mengganggu kegiatan dalam organisasi

B. Solusi dan Pembahasan Permasalahan J-2

Ketika membeli pakaian, konsumen kadang memerlukan banyak waktu untuk


mengevaluasi pilihan dalam hal merek, gaya, desain, warna, harga dan negara
asal. Perilaku memilih ini sungguh relevan untuk sikap berbelanja tertentu, seperti
memperhatikan merek, memperhatikan mode, memperhatikan harga, dan orientasi
hedonis. Demikian, menarik untuk dilihat hubungan Antara gaya pengambilan
keputusan konsumen dan pembuatan keputusan antara pakaian merek impor dan
domestik.

Konsumen dalam kedua kelompok merek, membandingkan ke dua kelompok


lainnya, kekurangan gaya pengambilan keputusan diantara pakaian dari merek
domestik dan merek impor, walaupun hasil menunjukkan bahwa umumnya lebih
lama dan sering bingung dengan banyaknya pilihan. Secara kontras, konsumen yang
lebih menyukai untuk membeli merek domestik yang cenderung memiliki loyalitas
merek yang rendah, lebih memperhatikan harga dan paling sedikit memperhatikan
mutu pakaian dan apakah itu fashionable. Mereka cenderung kurang
berkependidikan dan memiliki pendapatan bulanan yang lebih rendah. Mereka juga
tidak membaca banyak majalah fahion dan membelanjakan lebih sedikit pakaian.
Konsumen yang membeli kedua pakaian merek baik domestik maupun impor
dibingungkan oleh banyaknya pilihan dan menghabiskan waktu lebih sedikit untuk
berbelanja. Walaupun cenderung memiliki pendapatan yang paling tinggi dan tidak
memperhatikan harga diantara tiga kelompok, konsumen pada kelompok ini
cenderung paling tua, tidak hedonis dan tidak memperhatikan mode. Fakta seperti
itu menyatakan bahwa apa yang membedakan kedua-duanya, kelompok merek
dari kelompok merek asing memiliki orientasi berbelanja (yaitu. kesetiaan merek,
memperhatikan kualitas dan memperhatikan mode) dan umur,bukannya tingkatan
pendapatan (yang secara statistik tidak signifikan).

C. Solusi dan Pembahasan Permasalahan J-3

Ada beberapa tantangan yang diyakini untuk membatasi efektivitas Sistem


Informasi Manajemen. Seperti:
 Sifat dinamis SIM membuat sulit bagi beberapa organisasi untuk bersaing
dengan prinsip-prinsip, strategi, proposisi atau bahkan ide-ide.
 Situasi yang berbeda untuk keputusan yang berbeda harus dibuat. Hal ini
menimbulkan tantangan untuk Teori SIM yang cenderung tidak beradaptasi.
 Kelembagaan, program, monitoring dan evaluasi SIM membutuhkan banyak
keahlian.
 Jalannya program SIM cenderung relatif mahal untuk beberapa organisasi,
terutama organisasi kecil.
 Manajer dan pemilik bisnis harus menemukan cara untuk menyesuaikan
informasi dengan cara pengambilan keputusan dalam berbagai proses bisnis
yang bervariasi.
 Manajemen harus mendorong diberlakukannya saling ketergantungan antara
SIM dan pekerja.
 Entitas bisnis harus menemukan cara menanamkan ajaran-ajaran tentang
SIM baru dalam rangka mengurangi kecenderungan bisnis yang tertinggal di
inception baru.
 Sebuah keputusan yang jelas harus matang dalam bisnis sehingga
menyediakan lingkungan kerja yang layak untuk SIM.
 Manajer bisnis harus memastikan bahwa mereka menggunakan tenaga
profesional yang mampu menjalankan SIM  dan mengambil keputusan.

Pemilik bisnis harus belajar untuk mengatasi dengan tren SIM yang selalu
berubah dalam pengambilan keputusan. Akhirnya, sangat penting untuk mengingat
bahwa perbaikan dalam pengambilan keputusan pada dasarnya dimaksudkan untuk
menjamin kepuasan pelanggan sementara usaha terus berkembang dalam
keberhasilan.

D. Solusi dan Pembahasan Permasalahan J-4

Informasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal: objek


informasi, altematif yang akan dipilih dan wewenang manajer. informasi akuntansi
manajemen dihubungkan dengan objek informasi, seperti produk, departemen,
dan aktivitas perusahaan maka akan dihasilkan konsep informasi akuntansi penuh.
Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan alternatif yang akan
dipilih, maka akan dihasilkan konsep informasi akuntansi diferensial, yang sangat
diperlukan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan pemilihan altematif.
Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan wewenang yang dimiliki
oleh manajer, maka akan dihasilkan konsep informasi akuntansi
pertanggungjawaban, yang terutama manfaat untuk mempengaruhi perilaku
manusia dalam organisasi.

Pengambilan keputusan tentang pemilihan beberapa alternatif pada akuntansi


diferensial dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Keputusan jangka panjang
dan keputusan jangka pendek. Keputusan jangka panjang merupakan keputusan
yang diambil manajer, dimana hasil dari keputusan tersebut dapat memberikan
manfaat yang lebih dari satu tahun. Altematif yang perlu dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan jangka panjang antara lain yaitu; membeli atau menyewa
mesin, membeli mesin secara tunai atau angsuran, dan lainlain. Keputusan jangka
pendek merupakan keputusan yang diambil manajer, dimana hasil dari keputusan
tersebut dapat langsung dirasakan pada tahun dimana keputusan tersebut diambil.
Altrenatif yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan jangka
pendek antara lain yaitu; apakah pesanan dibawah harga pokok diterima atau
ditolak, menjual sekarang atau memproses lebih lanjut produk tertentu.

E. Solusi dan Pembahasan Permasalahan J-5

Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat


subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain.
Sifat subjektif dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :

1. Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan.

2. Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat


kemanusiaan.

Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang


singkat Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya
pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan. Akan
tetapi, pengambilan keputusan ini sulit diukur kebenarannya karena kesulitan
mencari pembandingnya dengan kata lain hal ini diakibatkan pengambilan
keputusan intuitif hanya diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain
sering diabaikan.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengambilan keputusan adalah suatu tindakan yang sengaja, tidak secara


kebetulan dan tidak boleh sembarangan dalam rangka memecahkan masalah yang
dihadapi suatu organisasi. Dimana pengambilan keputusan ini ditanggung dan
diputuskan oleh pimpinan organisasi yang bersangkutan dan untuk menghasilkan
keputusan yang baik itu sangat dibutuhkan informasi yang lengkap mengenai
permasalahan, inti masalah, penyelesaian masalah, dan konsekuensi dari
keputusan yang diambil.

Selain informasi, dalam penyelesaian masalah pun dibutuhkan perumusan


masalah dengan baik. Kemudian dibuatkan alternatif-alternatif keputusan masalah
yang disertai dengan konsekuensi positif dan negatif. Jika semua hal itu dapat
dikemukakan dan dicari secara tepat, masalah tersebut akan lebih mudah untuk
diselesaikan.

B. SARAN

Sebaiknya dalam sebuah organisasi , hubungan komunikasi antar pemimpin dan


anggota maupun atara anggota dan anggota memiliki hubungan komunikasi yang
baik demi kemajuan organisasi.

Dalam sebuah organisasi diperlukan kerjasama yang baik, dengan terbentuknya


kerjasama yang baik akan memperlancar kegiatan organisasi dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan.

Dalam setiap organisasi memiliki permasalahannya masing-masing , alangkah


baiknya apabila setiap pihak dalam organisasi turut serta dalam menyelesaikan
permasalahan yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Fuadi, A.A., 2014. PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN


KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA GURU DENGAN
KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI MODERATING. STIE Adi Unggul Bhirawa
Surakarta.

Ervina Witriana Putri. 2010. CONSUMER DECISION-MAKING STYLES ON DOMESTIC


ANDIMPORTED BRAND CLOTHING (GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KONSUMEN PADA PAKAIAN MEREK DOMESTIK). Universitas Negeri
Semarang.

Miftakhul Jannah, Muhammad Fakhry & Rakhmawati. 2011. SISTEM INFORMASI


MANAJEMEN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN BISNIS: REVIEW, ANALISIS,
DAN REKOMENDASI. Universitas Trunojoyo.

Sucipto . 2009. PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN


KEPUTUSAN. Universitas Sumatera Utara.

Simon, Iqbal Pahlevi. 2015 .PENGARUH INTUISI DAN ANALISIS DALAM


PENGAMBILAN KEPUTUSAN.

Anda mungkin juga menyukai