Anda di halaman 1dari 10

Critical Journal Review

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika Ekonomi)


Dosen Pengampu :

Dr. Muhammad Yusuf, M.Si.

Akmal Huda Nasution, SE.,M.Si.

Jurnal 1: Implementasi model pembelajaran RME dalam meningkatkan kemampuan


membuat dan menyelesaikan model matematika sebagai gambaran aplikasi ekonomi

Jurnal 2 : penerapan model pembelajaran matematika “CAS” di perguruan tinggi

Disusun oleh :

AuliaAlextaDamanik (7172220011)

Nanda Pratiwi (7173220025)

NeysaAgustinaSiagian (7173220027)

Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan
T.A 2017/2018
JOURNAL
UTAMA

Komponen Critical Journal Review(Jurnal Utama)


Identitas Jurnal Matematika Ekonomi
Judul Implementasi model pembelajaran RME dalam meningkatkan kemampuan
membuat dan menyelesaikan model matematika sebagai gambaran aplikasi
ekonomi
Penulis Roswita Hafni
Dani Iskandar
Abstrak Model Pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) merupakan
salah satu alternatif pembelajaran yang tepat, yang menurut penulis dengan
model pembelajaran ini mahasiswa dituntut untuk mengkontruksi
pengetahuan dengan kemampuannya sendiri melalui aktivitas-aktivitas yang
dilakukannya dalam kegiatan proses belajar mengajar yang dikaitkan dengan
realita sebagai bagian dari kegiatan manusia. Tujuan dari pada pembelajaran
RME ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
membuat dan menyelesaikan model matematika sebagai gambaran dalam
aplikasi ekonomi.Dalam Proses Belajar Mengajar diharapkan mahasiswa
mampu memahami, membentuk dan menyelesaikan model-model
matematika tersebut, karena materi tersebut akan diperdalam pada matakuliah
lainnya, seperti Mata Kuliah Mikro, Makro, Manajemen Keuangan, Operasi
Riset dan lainnya, dengan penggunaan alat matematika yang berkelanjutan
tersebut, peneliti mencoba melakukan perubahan dalam metode pembelajaran
pada matakuliah Matematika Ekonomi, dengan harapan pada mahasiswa
yang mengambil matakuliah matematika Ekonomi merasa bahwa matematika
itu mudah, manfaatnya jelas, dan nilai akhirnya memuaskan (semua lulus).
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang dilakukan pada
pengajaran matakuliah Matematika Ekonomi di semester I, tahun ajaran
2015-2016 untuk program studi manajemen,. Langkah-langkah penelitian ini
mengikuti prinsipprinsip dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan kelas.
Yang mencakup 4 tahapan dalam satu siklus, kegiatan mulai dari Tahap
Perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan terakhir tahapan refleksi
yang diikuti perencanaan ulang dengan siklus berikutnya). Berdasarkan Hasil
penelitian yang dilakukan pada mahasiswa semester I/A Manajemen sore,
sebanyak 51 otang. Pada siklus 1, terlihat peningkatan pemahaman dan
kemampuan mahasiswa dari standar keberhasilan diatas nilai 75, yaitu 76,67.
Sedangkan pada siklus II, rata-rata nilainya adalah nilai 90. Pembelajaran ini
sudah dapat dikatakan bahwa metode yang diajarkan kepada mereka berhasil
yaitu metode pengajaran RME atau Pembelajaran Matematika Realistis.
Dari pengamatan dosen yang menjalankan pembelajaran MRE ini,
Mahasiswa menyatakan sangat setuju dan mengerti tentang materi yang
diajarkan dengan metode pengajaran yang digunakan, namun menurut
mereka pokok bahasan materi matematika ekonomi yang diajarkan banyak,
sehingga mahasiswa tersebut merasa waktu dalam pembelajaran tersebut
kurang, dan mereka menginginkan pemambahan jam belajar, seperti diskusi
atau belajar diluar jam perkuliahan. Diharapkan juga untuk dosen yang
mengajar matakuliah Matematika Ekonomi menerapkan model Pembelajaran
MRE dan sungguh-sungguh membimbing mahasiswadalam pembelajaran.
Pendahuluan Masalah Pembelajaran senantiasa menjadi topik perbincangan yang sangat
menarik, khususnya di kalangan para pengajar, hal ini merupakan suatu hal
yang wajar karena setiap pengajar mempunyai keinginkan yang terbaik buat
mahasiswanya, untuk masa depan sebagai generasi penerus bangsa.
Keberhasilan proses pembelajaran merupakan suatu tantangan yang harus
dihadapi oleh setiap dosen dalam setiap kegiatan proses belajar mengajar
(PBM), Terlebih lagi untuk masalah matematika yang selalu menjadi
sorotanoleh dosen-dosen yang mengampu matakuliah hitung-hitungan.
Rendahnya hasil belajar mahasiswa dalam pembelajaran matematika
bukanlah semata-mata dikarenakan materi yang diajarkan sulit, tetapi juga
bisa disebabkan oleh karena proses pembelajaran yang dilaksanakan. Jadi
sangatlah pentingnya diperhatikan proses pembelajaran, karena betapapun
tepat dan baiknya bahan ajar matematika yang telah ditetapkan untuk
diajarkan kepada mahasiswa belumlah menjamin akan tercapainya tujuan
pengajaran matematika yang diinginkan. Sehingga salah satu faktor penting
untuk mencapai tujuan pendidikan adalah proses belajar mengajar yang
dilaksanakan.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskritif kualitatif, karena
dalam mendeskripsikan jurnal tersebut penulis mengambil informasi
dari pendapat para ahli dan juga dari sumber informasi seperti
buku,surat kabar dan lain-lain tanpa melakukan survey.
Isi Model pembelajaran matematika realistik (PMR) atau yang biasa dikenal
dengan Realistic Mathematics Education (RME) menurut penulis merupakan
salah satu alternative pembelajaran yang tepat, karena dengan model
pembelajaran ini mahasiswa dituntut untuk mengkontruksi pengetahuan
dengan kemampuannya sendiri melalui aktivitas-aktivitas yang dilakukannya
dalam kegiatan pembelajaran. Ide utama pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Realistic Mathematics Education adalah
mahasiswa harus diberi kesempatan untuk menemukan kembali
(reinvention) konsep matematika dengan bimbingan seorang dosen. Prinsip
menemukan kembali berarti ini mahasiswa diberi kesempatan menemukan
sendiri konsep matematika dengan menyelesaikan berbagai soal
kontekstual, artinya permasalahanpermasalahan yang dihadapi dalam
kenyataan, yang diberikan pada awal pembelajaran. Berdasarkan soal
tersebut mahasiswa diajarkan untuk membangun model dari (model of)
situasi soal, kemudian menyusun model matematika untuk (model for)
menyelesaikan hingga mendapatkan pengetahuan formal matematika
(Gravemeijer, 1994: 100). Selain itu dalam pandangan ini, matematika
dipandang sebagai suatu kegiatan manusia. Oleh karena itu pembelajaran
matematika harus dikaitkan dengan realita dan matematikasebagaibagian
dari kegiatan manusia. Dalam pembelajaran ini, dosen berfungsi sebagai
pembimbing dalam menyeleksi kontribusi-kontribusi yang diberikan
mahasiswa melalui pemecahan masalah
40
kontekstual. Dalam memecahkan masalah kontekstual tersebut mahasiswa
dengan caranya sendiri mencoba untuk menyelesaikannya, sehingga sangat
mungkin dilakukan melalui langkah-langkah “informal” sebelum sampai
kepada materi matematika yang lebih “formal” (Soedjadi 2001b:2). Dengan
demikian pembelajaran tidak lagi terpusat pada dosen tetapi lebih terpusat
pada mahasiswa, dengan kata lain pembelajaran berlangsung secara aktif
yaitu pengajar dan pelajar sama-sama aktif.
Kesimpulan Model pembelajararan yang dirancang oleh peneliti lebih
menekankan pada aktivitas mahasiswanya, untuk itu perlu diupayakan
mendesain suatu pengajaran yang memberikan kesempatan
seluasluasnya kepada mahasiswa untuk belajar dengan membangun
pengetahuannya sendiri. Dengan pembelajaran tersebut diharapkan
dapat diperoleh prestasi belajar yang lebih baik.
Kelebihan Jurnal ini menjelaskan tentang penerapan metode RME pada
mahasiswa semester I mata kuliah Matematika Ekonomi pogram studi
Manajemen Fakultas Ekonomi

Kekurangan Jurnal ini hanya berisi tentang pengamatan pada satu bahasan yaitu
penerapan metode pembelajaran RME pada mahasiswa semester I
mata kuliah Matematika Ekonomi pogram studi Manajemen Fakultas
Ekonomi
JOURNAL
PEMBANDING
Komponen Critical Journal Review(Jurnal Pembanding)
Identitas Jurnal Ekonomi
Judul Penerapan model pembelajaran matematika “CAS” di perguruan tinggi
Penulis Bambang Priyo Darminto
Abstrak Pengetahuan matematika dan komputer mempunyai
keterkaitan satu dengan lainnya. Teknologi komputer berkembang
pesat berkat dukunagn matematika dan sebaliknya, pengetahuan
matematika dapat dikembang melalui pemberdayaan tekonologi
komputer. Karena itu, saat ini telah dikembangkan berbagai model
pembelajaran matematika yang memberdayakan komputer. Computer
Algebra Sistems (CAS) merupakan suatu model pembelajaran
berbasis komputer di perguruan tinggi. Model ini dikembangkan
pertama kali oleh Joel Hillel dan diterapkan dalam mata kuliah aljabar
linier. Model pembelajaran ini memuat tiga aktivitas pokok yaitu
surprises, clarifications, dan investigations. Aktivitas CAS bersifat
pedagogis artinya proses pembelajaran yang dilaksanakan dapat
menimbulkan suatu kondisi psikologis yang membuat mahasiswa
senang, tertarik dan tidak frustasi. Aktivitas pembelajaran ini dimulai
dari materi yang sederhana menuju ke hal-hal yang lebih kompleks.
Meskipun memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak yang
cukup mahal, namun model pembelajaran ini terbukti sangat efektif
dan dapat meningkatkan pemahaman konsep matematik yang dalam
bagi mahasiswa. Dalam sebuah contoh pembelajaran, CAS terbukti
dapat membantu mahasiswa dalam melakukan perhitungan rumit dan
memanipulasi matriks yang berordo besar untuk memecahkan soal
sistem persamaan linear.
Pendahuluan Perkembangan teknologi yang sangat pesat cukup menantang dunia
pendidikan untuk memanfaatkan hasil rekayasa ini dalam berbagai
kegiatan pendidikan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil
pembelajaran. Selain itu, National Council of Teacher of Mathematics
(NCTM) (2000), dalam Principles and Standards for School Mathematics,
menyatakan bahwa teknologi elektronika, seperti kalkulator dan komputer,
merupakan alat bantu yang esensial untuk meningkatkan kegiatan belajar,
mengajar, dan melakukan aktivitas matematika. Media elektronik ini diakui
sangat membantu mahasiswa dalam menangkap konsep dan images dari
gagasan-gagasan matematika. Oleh karena itu perlu dikembangkan model
pembelajaran berbasis komputer guna memfasilitasi mahasiswa dalam
mempelajari matematika.
Untuk rangka meningkatkan pemahaman konsep-konsep matematika, para
ahli pendidikan melakukan berbagai cara, satu di antaranya adalah
menerapkan berbagai model-model pembelajaran ke dalam kegiatan
aktivitas pembelajaran di sekolah.
Bermacam-macam model pembelajaran telah diuji coba melalui penelitian
yang dilakukan oleh para pakar pendidikan matematika. Penerapan model
pembelajaran matematika ini tidak hanya sebatas pada sekolah menengah
tetapi juga dilakukan di perguruan tinggi. Adapun model yang saat ini
sedang banyak didesain oleh para pakar pendidikan adalah mengaitkan
antara pengetahuan matematika dan pemberdayaan teknologi komputer.
Pengetahuan matematika dan teknologi komputer mempunyai keterkaitan
satu sama lain. Teknologi komputer dapat berkembang pesat berkat
dukungan matematika, dan sebaliknya pengetahuan matematika dapat
ditingkatkan melalui bantuan komputer. Oleh karena itu, saat ini telah
banyak dikembangkan model-model pembelajaran matematika dengan
memberdayakan komputer. Salah satu model pembelajaran yang
menggunakan alat bantu komputer.     
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskritif kualitatif, karena
dalam mendeskripsikan jurnal tersebut penulis mengambil informasi
dari pendapat para ahli dan juga dari sumber informasi seperti
buku,surat kabar dan lain-lain tanpa melakukan survey.
Isi Computer Algebra Sistems (CAS) dikembangkan oleh Joel Hillel kira-kira 52
tahun yang lalu ketika pemrograman komputer mulai memperkenalkan
simbolsimbol yang dipakai dalam matematika. Model pembelajaran ini
menitikberatkan pada pembelajaran di perguruan tinggi. Perkembangan
selanjutnya, CAS digunakan sebagai alat bantu dalam memecahkan
masalah khusus seperti perhitungan fisika, matematika, kimia, dan lain-
lainnya sehingga penggunaannya semakin luas.
Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dari mainframe ke
personal computer (PC), saat ini CAS telah memiliki kemampuan yang tinggi
sehingga dapat dijalankan dalam PC.
Kira-kira tahun 1980 terjadi perdebatan dalam bidang pendidikan di
perguruan tinggi, tentang penggunaan CAS. Muncullah sikap pro dan kontra
di kampus yang meragukan hasil belajar (outcomes) mahasiswa yang
pengajaran dan pembelajarannya menggunakan CAS. Para ahli matematika
menyangsikan apakah para dosen telah professional
dalam menggunakan CAS sebagai alat bantu pendidikan. Namun demikian,
akhirnya CAS menjadi terkenal karena memang dapat digunakan sebagai
instruktor dalam beberapa tujuan pembelajaran yang berbeda, dan
penggunaan CAS ternyata dapat mengurangi beban pekerjaan dosen. Saat
ini CAS juga digunakan sebagai alat bantu dalam penilaian sederhana,
pengaturan jadwal kegiatan (dosen, mahasiswa, perkuliahan), pengaturan
peralatan laboratorium, dan lain-lain. Jadi, jelaslah bahwa CAS telah banyak
dipakai dalam dunia pendidikan sebagai alat bantu pengajaran dan
pembelajaran.
Banyak contoh dan ide yang berhubungan dengan penggunaan CAS dalam
pengajaran dan pembelajaran di perguruan tinggi. Hal ini tidak
mengherankan karena saat ini CAS telah dapat diekploitasi penuh untuk
pengajaran kalkulus dan persamaan diferensial. Dalam hal ini CAS dapat
digunakan untuk membantu mahasiswa dalam membuat pemodelan,
membantu membentuk konsep tentang ide dasar limit, garis singgung, atau
untuk memecahkan persoalan dalam persamaan diferensial. Demikian pula
dalam aljabar linear, karena pada umumnya mahasiswa memiliki
pengalaman yang sulit terhadap aspek-aspek yang terdapat dalam struktur
pokok bahasan dalam aljabar linear. Pada umumnya, mereka sering
bingung oleh bertemunya deskripsi tiga pokok bahasan (konsep abstraksi,
geometri, dan aljabar) dan selanjutnya bagaimana hubungan dari ketiga hal
tersebut dapat diketahui. Berkembangnya CAS sebagai alat bantu, ternyata
dapat digunakan untuk memanipulasi matriks sehingga dapat digunakan
untuk membantu memecahkan sistem persamaan linear.
Kesimpulan Dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi, komputer
sangat berperan untuk membantu meningkatkan berbagai macam
kemampuan mahasiswa. Salah satu model pembelajaran berbasis
komputer dalam mata kuliah matematika ekonomi. Proses
pembelajaan CAS telah menunjukkan bukti bahwa dapat
meningkatkan aktivitas, kreatifitas, dan kemampuan kognitif.
Kelebihan Jurnal ini mendeskripsikan perkembangan teknologi komputer yang
mendukung metode pembelajaran matematika di perguruan tinggi.

Kekurangan Jurnal ini hanya berfokus pada satu bahasan yaitu pengembangan
metode pembelajaran dengan sistem komputer.
PERBANDINGAN KEDUA JURNAL
A.Perbedaan

No. Jurnal Utama Jurnal Pembanding


1 Membahas Keberhasilan suatu Membahas tentang Pengembangan kompetensi
penelitian dalam menyelenggarakan yang berbasis komputer dapat membantu
merode pembelajaran yang bermutu mahasiswa perguruan tinggi untuk memiliki
serta cocok bagi mahasiswa dalam kemudahan pemahaman dalam mempelajari
mempelajari matematika matematika

2 Jurnal ini bertujuan untuk Jurnal ini bertujuan untuk membandingkan


menyelesaikan masalah-masalah tentang metode pembelajaran matematika
yang terjadi pada mahasiswa dalam ekonomi,serta penerapannya dalam lingkup
mempelajari matematika ekonomi. perguruan tinggi.

3 Kesimpulannya adalah keberhasilan Kesimpulannya adalah Pengembangan


metode pembelajaran yang pembelajaran yang berbasis komputer dapat
diterapkan oleh peneliti dapat membantu perguruan tinggi untuk memiliki
membantu mahasiswa dalam mahasiswa yang kompeten dan handal dalam
memahami pelajaran matematika bekerja

B.Persamaan

No Persamaan
.
1 Jurnal utama dan jurnal pembanding membahas tentang pengembangan metode dalam
pembelajaran matematika bagi mahasiswa di perguruan tinggi
2 Metodologi penelitian yang digunakan dalam jurnal utama dan jurnal pembanding
adalah metode deskriptif kualitatif
3 Bermanfaat bagi pembaca jurnal guna sebagai sarana informasi.

Anda mungkin juga menyukai