Anda di halaman 1dari 7

Nama : Dira Rachma Wulandari

NPM : 41183402180135
Matkul : Manajemen Strategi
Paralel : 3
1. Setiap keputusan yang diambil oleh organisasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
(1) keputusan strategik, (2) keputusan rutin. Setitp jenis keputusan tersebut harus diambil
secara efektif dan efisien supaya tujuan organisasi dapat dicapai.
a. Apa keputusan rutin? Apa keputusan strategik?
b. Bagaimana keputusan ini dapat menciptakan kebangkrutan bila tidak dirumuskan dengan
baik, terangkan?
2. Proses perumusan strategi umumnya akan mengikuti sebuah alur tertentu, yaitu (1) fase
identifikasi lingkungan, (2) desain permasalahan, (3) penentuan pilihan, (4) evaluasi.
a. langkah penyusunan streetgi diatas adalah langkah yang sederhama, mengapa?
b. Jelaskan bagaimana merumuskan langkah-langkah yang lebih komprehensif?
3. Setiap keputusan strategik harus untuk menyeleseikan masalah strategik, Berbeda dengan
keputusan tehnikal. Keputusan strategik akan berkaitan dengan proses membengun citra
perusahaan tersebut. Citra adalah suatu gambaran yang ada di dalam benak seseorang. Citra
dapat berubah menjadi buruk atau negatif, apabila kemudian ternyata tidak didukung oleh
kemampuan atau keadaan yang sebenarnya.
a. Apakah keptusan stregeik berkaitan dengan membangun citra tersebut?
b. Bagaimana keputusan strategik tersebut dapat membangun Citra, jelaskan?
4. Untuk perumusan strategi dengan obyektif, perumusan strategi dengan SWOT sebaiknya
dilakukan dengan menyusun matrik peluang dan ancaman.
a. Apa matrik peluang dan ancaman?
b. Bagaimana matrik peluang dan ancaman membantuk obyektifitas perumusan strategi.
Terangkan?

Jawaban
1. A.
Menurut Horold dan Cyril O’Donnell  mengatakan bahwa pengambilan keputusan
adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari
perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan,
suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
Menurut Daihani, 2001 mengatakan bahwa Keputusan strategis adalah keputusan
untuk menjawab tantangan dan perubahan lingkungan dan biasanya bersifat jangka
panjang. Keputusan ini diambil oleh manajemen atas.

B.
Karena setiap  keputusan yang tidak tepat di masa lalu atau mungkin karena pihak
manajemen perusahaan gagal mengambil tindakan yang tepat pada saat yang
dibutuhkan Maka Kebangkrutan yang akan terjadi pada perusahaan dapat diprediksi
dengan melihat beberapa faktor-faktor penyebab kebangkrutan dijelaskan sebagai
berikut (Reny, 2011:28):
 Faktor Ekonomi, Faktor-faktor penyebab kebangkrutan dari sektor ekonomi
adalah gejala inflasi dan deflasi dalam harga barang dan jasa, kebijakan
keuangan, suku bunga dan devaluasi uang dalam hubungannya dengan uang
asing serta neraca pembayaran, surplus dalam hubungannya dengan
perdagangan luar negeri.
 Faktor Sosial, Faktor sosial yang sangat berpengaruh terhadap kebangkrutan
cenderung pada perubahan gaya hidup masyarakat yang mempengaruhi
permintaan terhadap produk dan jasa ataupun cara perusahaan berhubungan
dengan karyawan.
 Faktor Teknologi, Penggunaan teknologi informasi juga menyebabkan biaya
yang ditanggung perusahaan membengkak terutama untuk pemeliharaan dan
implementasi yang tidak terencana, sistemnya tidak terpadu dan para manajer
pengguna kurang profesional.
 Faktor Pemerinta, Kebijakan pemerintah terhadap pencabutan subsidi pada
perusahaan dan industri, pengenaan tarif ekspor dan impor barang yang
berubah, kebijakan undang-undang baru bagi perbankan atau tenaga kerja dan
lain-lain.
 Faktor Pelanggan, Perusahaan harus mengidentifikasi sifat konsumen, untuk
menghindari kehilangan konsumen, juga untuk menciptakan peluang,
menemukan konsumen baru dan menghindari menurunnya hasil penjualan dan
mencegah konsumen berpaling ke pesaing.
 Faktor Pemasok, Perusahaan dan pemasok harus tetap bekerjasama dengan
baik karena kekuatan pemasok untuk menaikkan harga dan mengurangi
keuntungan pembelinya tergantung pada seberapa besar pemasok ini
berhubungan dengan perdagangan bebas.
 Faktor Pesaing,Perusahaan juga jangan melupakan persaingan karena kalau
produk pesaing lebih diterima di masyarakat, maka perusahaan akan
kehilangan konsumen dan hal tersebut akan berakibat menurunnya pendapatan
perusahaan.
2. A.
 suatu proses, pengambilan keputusan terdiri dari beberapa tahapan dan Banyak
pendapat yang dapat diacu terkait tahapan-tahapan dalam proses pengambilan
keputusan dapat disimpulkan bahwa tahapan setiap proses pengambilan keputusan
senantiasa terdiri dari :
 fase identifikasi lingkungan
perlu dipahami lebih dulu apa yang dimaksud dengan masalah. Beberapa ahli
mendefinisikan masalah sebagai pertanyaan yang harus dijawab. Ada pula
yang mendefinisikan masalah sebagai sebuah kesenjangan antara harapan dan
kenyataan yang harus diatasi.  Juga ada yang mengartikan masalah sebagai
penyimpangan dari kondisi normal. Apapun definisi masalah yang digunakan,
bagaimanapun Identifikasi masalah tetaplah merupakan tahapan yang kritis.
Sekali terjadi kesalahan dalam penentuan masalah, maka keputusan yang
dihasilkan tidak akan pernah  dapat memperbaiki keadaan.
 desain permasalahan
desain permasalahan atau tahap identifikasi masalah. Perbedaannya ada pada
tujuan. Tujuan pengumpulan data pada tahap dua ini bertujuan untuk
mendapatkan gambaran tentang kemungkinan alternatif solusi yang bisa
dilakukan, berikut analisis alternatif terkait  konsekuensi-yang timbul dari
setiap alternatif.Langkah-langkah pengumpulan data pada tahap ini anatara
lain (1) menentukan metode pengumpulan data yang tepat, cepat dalam rangka
mendapatkan data yang relevan dan valid. (2) menentukan skala prioritas
terhadap data yang akan dikumpulkan, (3) mengklasifikasi data yang
terhimpun. Bagaimanapun yang perlu dicatat adalah bahwa data yang
dikumpulkan adalah data yang relevan dan berkualifikasi. Beberapa
kualifikasi data yang berkategori baik adalah (1) data tersebut memiliki
hubungan dengan obyek masalah (2) data dikumpulkan pada waktu yang tepat
(3)pencarian dan penggunaan data harus sesuai aturan yang berlaku. Data
yang dicari dengan menggunakan cara-cara yang menyalahi aturan/ tradisi/
nilai-nilai dan mengganggu orang lain akan melahirkan masalah baru, (4)
kecermatan data harus bersifat kredibel, terbatas, akurat dan tidak saling
bertentangan.
 penentuan pilihan
tahap identifikasi tahap penentuan keputusan juga memerlukan data dan
informasi. Semakin lengkap data relevan yang tersedia, semakin baik
alternatif-alternatif keputusan yang dapat dipilih. Brdasarkan data yang
diperoleh, dicoba dicari berbagai alternatif keputusan. Beberapa cara atau
metode untuk mendapatkan gagasan alternatif keputusan diantaranya adalah
metode Osborn (curah pendapat) dan metode curah pendapat tertulis. Metode
curah pendapat yang dikemukakan oleh Osborn adalah cara mendapatkan
gagasan dimana setiap individu diberi kebebasan untuk menyampaikan secara
lisan  ide-ide yang ada dalam pikirannya terkait masalah yang sedang
dihadapi. Metode curah pendapat secara tertulis, sama seperti curah pendapat
Oborn, bedanya pada penyampaian. Setelah alternatif-alternatif keputusan
didapat, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap setiap alternatif untuk
mendapatkan beberapa alternatif yang terbaik dan yang paling mungkin
dilakukan.
 evaluasi.
evaluasi diperlukan untuk memastikan bahwa fase pelaksanaan keputusan
tetap terjaga dan penuh vitalitas. Sekaligus sebagai upaya untuk
mengantisipasi adanya perubahan situasi atau hal-hal yang terjadi dan diluar
perkiraan.
B.
 Memprakarsai dan menyepakati suatu Proses Perencanaan Strategis
Pada langkah ini merupakan langkah  menegosiasikan kesepakatan untuk
menyelenggarakan perencanaan strategis dengan orang-orang penting pembuat
keputusan (decision makers) atau pembentuk opini (opinions leaders) dan para
stakeholder baik internal maupun eksternal. Dukungan dan komitmen mereka
merupakan hal yang sangat penting jika perencanaan strategis ingin berhasil. 
Keterlibatan orang-orang penting di luar organisasi adakalanya sangat krusial
jika dalam implementasinya melibatkan banyak pihak di luar organisasi.
 Memperjelas Mandat Organisasi
Mandat formal dan mandat informal yang berada pada suatu organisasi
merupakan keharusan yang dihadapi. Mandat formal adalah tugas dan fungsi
dari suatu organisasi yang tercantum dalam undang-undang, peraturan-
peraturan, piagam, pasal-pasal ataupun perjanjian-perjanjian yang mengikat
dalam surat keputusan. Mandat informal adalah norma-norma yang menjadi
pegangan beroperasinya organisasi yang tidak kalah mengikatnya.
 Memperjelas Misi dan Nilai-nilai
Misi harus dirumuskan melalui diskusi yang panjang dengan melibatkan para
stakeholder, sehingga diperoleh rumusan yang komprehensif. Nilai-nilai
dimaksud dalam hal ini adalah norma-norma yang tumbuh dan berkembang
serta dipelihara yang menjadi spirit organisasi dalam melaksanakan fungsinya,
misal kejujuran, demokratis, keterbukaan/transparansi, tanggung jawab, dsb.
 Menilai Lingkungan Eksternal
Menilai lingkungan eksternal adalah tindakan mengeksplorasi lingkungan di
luar organisasi untuk mengindetifikasi peluang dan ancaman. Lingkungan
eksternal merupakan faktor-faktor yang diluar kontrol organisasi, meliputi
kecenderungan politik, ekonomi, sosial budaya dan teknologi (PEST),
kelompok masyarakat yang harus dilayani, dan pesaing (competitor).
Anggota-anggota majelis sekolah yang berasal dari luar sekolah, misal asosiasi
profesi, praktisi industri pada umumnya lebih tajam dalam menilai faktor
eksternal.
 Menilai Lingkungan Internal
Menilai lingkungan internal adalah upaya mengenali kekuatan dan kelemahan
yang ada dalam organisasi. Kita dapat mengenalinya dari sumber daya
(inputs), strategi yang dijalankan sekarang (process), dan kinerja (outputs).
 Mengidentifikasi Isu Strategis
Mengidentifikasi isu merupakan langkah yang sangat penting guna
mengetahui persoalan kritis yang sesungguhnya dihadapi organisasi. Dengan
mempertimbangkan mandat, misi dan nilai, kekuatan dan kelemahan internal,
peluang dan ancaman eksternal akan dapat kita identifikasi persoalan kritis
organisasi. Pernyataan isu strategis harus mengandung tiga unsur: Pertama, isu
harus disajikan dengan ringkas, cukup satu paragrap dan disajikan dalam
kalimat tanya.  Kedua, faktor yang menyebabkan sesuatu isu menjadi
persoalan kebijakan penting harus didaftar, yang mencakup aspek mandat,
misi, nilai-nilai, kekuatan dan kelemahan, peluang dan ancaman. Ketiga,
konsekuensi kegagalan dalam menghadapi isu harus merupakan taruhan hidup
dan matinya organisasi.
 Merumuskan Strategi untuk Mengelola Isu-isu
Strategi didiefinisikan sebagai pola tujuan, kebijakan, program, tindakan,
keputusan atau alokasi sumber daya yang menegaskan bagaimana organisasi,
apa yang dikerjakan organisasi, dan mengapa organisasi harus melakukan hal
tersebut. Strategi dapat berbeda-beda karena kerangka tingkat, fungsi dan
waktu.
 Menciptakan Visi Organisasi yang Efektif untuk Masa Depan
Langkah terakhir dalam proses perencanaan strategis adalah mengembangkan
deskripsi mengenai bagaimana seharusnya organisasi itu sehingga berhasil
mengimplementasikan strateginya dan mencapai seluruh potensinya. Deskripsi
inilah yang disebut “Visi Keberhasilan” organisasi.  Secara khusus yang
termasuk dalam deskripsi ini adalah misi organisasi, strategi dasarnya, kriteria
kinerjanya, beberapa aturan keputusan penting, dan standar etika yang
diharapkan oleh seluruh pegawai.
3. A
keptusan strategeik sangat berkaitan dengan membangun Citra yang baik adalah salah
satu alat yang penting, bukan hanya untuk menarik konsumen dalam memilih produk
atau jasa, melainkan juga dapat memperbaiki sikap kepuasan pelanggan terhadap
organisasi
B.
Ada lima faktor pembentukan citra keputusan strategik antara lain :
 Fisik : Dalam hal ini yang dilihat adalah visual (nama organisasi, logo, teks
pilihan font, warna, sosok gedung, dan lobi kantor), audio (seperti jingle
organisasi), media komunikasi (company profile, brosur, leaflet, laporan
tahunan, dan pemberitaan media)
 Non Fisik : Dilihat dari sejarah organisasi atau perusahaan, filosofi,
kepercayaan, nilai-nilai dan budaya.
 Manajemen Organisasi : Seperti visi, misi, sistem, kebijakan, aturan,
alurprosedur, teknologi, sumber daya manusia (SDM), strategi organisasi, job
design, sistem pelayanan, positioning produk.
 Kualitas Hasil : Mutu produk dan pelayanan.
 Aktivitas dan Pola Hubungan : Dinilai dari hubungan organisasi atau
perusahaan dengan publik, respon tanggung jawab sosial organisasi, kualitas
komunikasi, pengalaman pelanggan, dan jaringan komunikasi.
Oleh karena itu, Citra merupakan tujuan semua organisasi Hal ini sangat penting
dilakukan karena sejalan dengan perkembangan sistem keputusan strategik yang
terjadi di Indonesia sekarang ini Merujuk pada perkembangan kebijakan sistem
keputusan strategik yang tersebut diatas.
4. A.
Matriks SWOT dapat menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman dari
lingkungan eksternal perusahaan diantisipasi dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya. Matriks SWOT akan mempermudah merumuskan berbagai strategi.
dasarnya alternatif strategi yang diambil harus di arahkan pada usaha-usaha untuk
menggunakan kekuatan dan memperbaiki kelemahan, memanfaatkan peluang-peluang
bisnis serta mengatasi ancaman. Sehingga dari matriks SWOT tersebut akan
memperoleh empat kelompok alternatif strategi yang disebut strategi SO, strategi ST,
strategi WO, dan strategi WT.
Menurut Rangkuti (2004), penjelasan untuk masing-masing strategi pada
matriks SWOT adalah sebagai berikut: 
 Strategi SO (Strenght-Opportunity). Strategi ini dibuat berdasarkan jalan
pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan yang
dimiliki untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar- besarnya. 
 Strategi ST (Strenght-Threath). Strategi ini dibuat berdasarkan kekuatan-
kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengantisipasi ancaman- ancaman
yang ada. 
 Strategi WO (Weakness-Opportunity). Strategi ini diterapkan berdasarkan
pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang
ada. 
 Strategi WT (Weakness-Threath). Strategi ini didasarkan pada kegiatan
yang bersifat defensif, berusaha meminimalkan kelemahan-kelemahan
perusahaan serta sekaligus menghindari ancaman-ancaman.
B.
Peluang dari Lingkungan

Kuadran 3 Kuadran 1

Kelemahan Internal Kekuatan Internal

Kuadran4 Kuadran 2

 Kuadran 1 : Pada situasi kuadran 1, berada pada situasi yang paling


menguntungkan. Posisi pada kuadran 1, berarti perusahaan mempunyai
peluang dan kekuatan. Strategi yang harus diambil dalam kondisi seperti ini
adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif atau growth oriented
strategy dengan memanfaatkan peluang yang ada serta kekuatan internal yang
dimiliki perusahaan.
 Kuadran 2: Pada suatu perusahaan yang telah melakukan identifikasi mengenai
kekuatan inti akan menghadapi situasi lingkungan yang tidak menguntungkan.
Walaupun mempunyai ancaman dari lingkungan eksternal, perusahaan masih
mempunyai kekuatan dari internal perusahaan yang bisa digunakan sebagai
nilai tambah. Dalam situasi seperti ini, strategi yang harusnya diterapkan oleh
perusahaan adalah menggunakan kekuatan yang dimilikinya yaitu sumber
daya dan kompetensinya untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan
melakukan diversifikasi.
 Kuadran 3: perusahaan memiliki peluang yang sangat besar dari pasar tetapi
perusahaan mempunyai kelemahan dari sumber daya internal. Fokus dari
strategi perusahaan yang berada dalam kondisi seperti ini harusnya adalah
menghilangkan kelemahan internal sehingga dapat berkonsentrasi pada
mengejar peluang pasar yang tersedia.
 Kuadran 4: Posisi ini merupakan situasi yang paling tidak menguntungkan
bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena perusahaan selain mempunyai
hambatan pada faktor ekternalnya yaitu adanya ancaman dari pasar, juga
mempunyai hambatan pada sumber daya internal. Situasi tersebut tentu saja
membutuhkan strategi yang dapat mengurangi atau bahkan dapat mengarahkan
kembali keterlibatan produk atau pasar yang telah ditelaah menggunakan
analisa SWOT.

Anda mungkin juga menyukai