Tugas ini Disusun sebagai Tugas Wajib untuk Mengikuti Perkuliahan Statistik pendidikan
Oleh,
Kelompok 7
MEDAN
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Statistik pendidikan. Dalam
penulisan dan penyusunan penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak. Penulis sadar bahwa
penulisan ini terdapat banyak kekurangan. Untuk itu penulis banyak menghimbau agar pembaca
dapat memberikan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan makalah ini. Dalam
penulisan makalah ini, kami tentu saja tidak dapat menyelesaikan sendiri tanpa bantuan dari
pihak lain. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada kedua Orang Tua saya yang
selalu mendoakan dan kepada ibu dosen pengampu.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kesimpulan ..................................................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
Hipotesis asosiatif adalah hipotesis yang menunjukkan dugaan adanya hubungan atau
pengaruh antara dua variabel atau lebih.Penarikan kesimpulan yang berakhir pada
penerimaan atau penolakan hipotesis diawali oleh pengujian hipotesis. Jadi, hasil akhirnya
adalah dua pilihan berupa diterima atau ditolaknya suatu hipotesis (H) didampingi pernyataan
lain yang berlawanan, sehingga diperoleh hipotesis nol (𝐻0 ) dan hipotesis alternatif (𝐻1 ).
Contoh :
Rumusan masalah: Adakah hubungan antara gaya kepemimpinan dan efektifitas kerja?
Hipotesisnya adalah: Tidak ada hubungan antara gaya kepemimpinan dan efektifitas kerja.
Uji statistika untuk mengetahui hubungan antara variabel dikaitkan dengan jenis data
4
2.2 Pengujian dengan Hipotesis Asosiatif
Setelah uji hipotesis deskriptif, selanjutnya pada bagian ini adalah pengujian hipotesis
asosiatif, yaitu mencari hubungan dari dua variabel yang menyatakan bahwa; 1) terdapat
pengaruh positif atau signifikan antara materi pembelajaran PAI dengan penerimaan santri
terhadap pluralitas, dan 2) terdapat korelasi yang signifikan antara aktivitas pembelajaran PAI
dengan penerimaan santri terhadap kemajemukan, dan 3) terdapat korelasi yang signifikan
anatara materi pembelajaran PAI dengan aktivitas pembelajaran PAI di Pesantren Puteri DDI
Lil Banat. Untuk menguji hipotesis ini digunakan rumus, sebagai berikut :
√∑ 𝑥𝑦
𝑟𝑦𝑥 ¹𝑟𝑦𝑥 ² =
√(∑ 𝑥²)(∑ 𝑦²)
Keteramgan:
Contoh 1.
5
Hipotesis asosiatif variable X1 dengan Y, dinyatakan bahwa terdapat pengaruh antara materi
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan penerimaan santri terhadap pluralitas
(kemajemukan) , dihitung atas dasar data yang diperoleh melalui angket, adalah sebagai
berikut:
𝑟𝑦𝑥 ¹ = 0,927
Berdasarkan hasil analisis data tersebut di atas, bahwa terdapat pengaruh yang positif
sebesar 0,927 antara materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan sikap dan
pandangan penerimaan santri terhadap pluralitas. Berdasarkan koefesien korelasinya terletak
pada interval koefesien 0,80 – 1,00, maka pengaruh ini termasuk hubungan yang kuat,
sebesar 0,927. Hasil korelasi ini jika dibandingkan r- tabel ternyata lebih tinggi.
Perbandingannya adalah 0,927 (r hitung) > 0,175 ( r- tabel). Dengan demikian, hipotesis
diterima, yaitu terdapat hubungan signifikan antara variabel X1 dengan Y (terdapat pengaruh
yang signifikan atau positif antara materi pembelajaran PAI dengan penerimaan santri
terhadap pluralitas). Hasil ini masih berlaku untuk sampel penelitian
Untuk mengetahui apakah pengaruh ini berlaku tidak terbatas pada sampel penelitian
atau tidak dapat digenaralisasikan untuk populasi, akan tapi korelasi ini juga dapat
diberlakukan terhadap populasi, yaitu sikap penerimaan santri terhadap kemajemukan
(pluralitas), maka hal ini diuji dengan t-test, sebagai uji signifikansinya adalah berikut:
0,927√110−43
t=
√1−0,927²
7,881
t= = 7,347
√0,146
Jika t-hitung sebesar 7,347 dikonsultasikan dengan t-tabel untuk kesalahan (nilai
error) 0,5%, maka diketemukan t-tabel 1,980. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa
hipotesis alternatif yang diterima, sementara hipotesis nol ditolak. Jadi kesimpulannya
koefesien korelasi antara materi pembelajaran PAI dengan sikap, pandangan terhadap
penerimaan pluralitas sebesar 7,347 adalah signifikan, dan dapat digeneralisasi terhadap
populasi.
Contoh 2.
6
Hipotesis asosiatif variabel X2 dengan Y, dinyatakan bahwa terdapat pengaruh positif
atau hubungan signifikan antara aktivitas pembelajaran PAI dengan penerimaan santri
terhadap pluralitas di pesantern Puteri DDI Lil Banat di Kota Parepare. Adapun analisis
datanya adalah sebagai berikut:
193.532
𝑟𝑦𝑥 ² =
√((200.875))(227.767)
193.532 193.532
= =
√213.898,78 √213.898,79
𝑟𝑦𝑥 ² = 0,905
Korelasi ini menunjukkan pengaruh positif antara aktivitas pembelajaran PAI dengan
penerimaan santri terhadap pluralitas sebesar 0,905, jika diletakkan pada interval koefesien,
ternyata sangat kuat. Adapun tingkat signifikan pengaruhnya adalah r hitung 0,905 > 0,175
dibandingkan dengan r tabel. Korelasi in berlaku hanya untuk sampel penelitian, atas dasar
itu akan dicari koefesien korelasi dengan populasinya. Adapun mengenai perhitungannya
adalah sebagai berikut:
0,905√110−43
t=
√1−0,925²
7,887
t= = 6,443
√0,190
178.117
𝑟𝑦𝑥 ¹𝑟𝑦𝑥 ² =
√((182.891))(200.875)
7
178.117 178.117
= = 191.672,10
√(191.672,10)
Korelasi ini menunjukkan hubungan positif antara materi pembelajaran PAI dan
aktivitas pembelajaran PAI secara bersama-sama dengan penerimaan santri terhadap
kemajemukan, sebesar 0,929, jika diletakkan pada interval koefesien, ternyata sangat kuat.
Adapun tingkat signifikan korelasinya adalah r hitung 0,929 > 0,175 dibandingkan dengan r
tabel. Korelasi in berlaku hanya untuk sampel penelitian, atas dasar itu akan dicari koefesien
korelasi dengan populasi. Adapun perhitungan korelasi yang dapat diberlakukan secara
generalisasi terhadap populasi yaitu santri sebagai peserta didik adalah sebagai berikut:
0,929√110−43
t=
√1−0,929²
7,889
t= = 7,588
√0,137
Berdasarkan hasil uji hipotesis asosiatif tersebut di atas, maka dapat dibuatkan rangkuman
adalah sebagai berikut;
8
pembelajaran PAI
Dia-lahDzat yang menciptakanuntuk kalian segalasesuatu yang ada di bumi. Termasuk juga
setiap manusia yang dilahirkan ke dunia, secara instrinsik ia dilahirkan dalam keadaan suci
(fitrah), tidak dipengaruhi oleh ide Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat ar-rum
ayat 30
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah
yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah.
(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui Demikian pula Nabi
Muhammad SAW bersabda
a, ْرانَ صِ يُنَ ْو َ و
ِ ِب َ أ ه
َ ُدان وِ يُهَ وا َه َ َل ال عل
َ ِ ِى ُد يُو َل ْ فِ فَأ ِرةَ طْ َ أ ه ِ ُسان جِ َم إ دٍ و
َ ِ ن مِ م َا ِه
ْ َي ْمول
ُ )رواه
الَۡ اري
Tidaklah setiap manusia terlahir kecuali dalam keadaan suci (fitrah), kemudian kedua orang
tuanya lah yang membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi (H.R. Bukhari).
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Secara garis besarnya bahwasannya pengertian hipotesis adalah dugaan atau jawaban
sementara terhadap suatu masalah yang sifatnya praduga dan harus dibuktikan kebenarannya
melalui suatu penelitian.Pendapat lain mengatakan arti hipotesis adalah suatu pendapat yang
kebenarannya masih diragukan dan harus diuji untuk membuktikan kebenarannya melalui
percobaan atau penelitian. Jika sebuah hipotesis telah melalui proses penelitian dan terbukti
kebenarannya, maka hipotesis tersebut akan disebut sebagai teori.Hipotesis yang akan kita
bahas pada artikel ini adalah hipotesis asosiatif. Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara
terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel
atau lebih
10
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Lukmanul. “Pandangan Islam tentang Pluralitas dan Kerukunan Umat Beragama
dalam Konteks Negara”, Harmoni: Jurnal Multikultural dan Multireligius, Volume X,
Nomor 1, Januari-Maret 2011.
Truna, Dody S. Pendidikan Agama Islam berwawasan Multikulturalisme Telaah Kritis atas
Muatan Pendidikan Multikulturalisme dalam Buku Ajar Pendidikan Agama Islam
(PAI) di Perguruan Tinggi Umum di Indonesia, Cet. I; ( Jakarta: Kementerian Agama
RI, 2010.
11