Anda di halaman 1dari 7

PeKA: Jurnal Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UIR Vol 6 No 2 Tahun 2018 P- ISSN: 2337-652x | E-ISSN:

2598-3253

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI


KELAS X DI SMAN 2 GUNUNG SAHILAN

Artya Ningsih
Guru SMA

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh keaktifan siswa terhadap hasil
belajar siswa kelas X SMAN 2 Gunung Sahilan tahun ajaran 2017/2018. Jenis penelitian ini
adalah deskriftif kuantitatif, jumlah populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas X di
SMAN 2 Gunung Sahilan, teknik pengambilan sampel yaitu sampling jenuh yaitu seluruh
jumlah siswa kelas X yang berjumlah 98 siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui
observasi, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan uji validitas, uji
reliabilitas, uji normalitas, uji multikolonieritas, uji regresi berganda, uji t dan uji determinan.
Hasil pengujian hipotesis menujukkan bahwa; Keaktifan siswa berpengaruh positif atau
signifikan terhadap hasil belajar tampak pada rhitung sebesar 5,441 lebih besar dari rtabel sebesar
1,665 sedangkan sig. sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Dari hasil perhitungan koefisien
determinan diketahui bahwa keaktifan siswa memberikan kontribusi sebesar 42,7% terhadap
hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X di SMAN 2 Gunung Sahilan.

Kata Kunci: Keaktifan Siswa, dan Hasil Belajar.

PENDAHULUAN dapat diukur melalui hasil belajar siswa itu


Perkembangan Ilmu Pengetahuan sendiri. Menurut Hamalik (2001: 21),
teknologi mempercepat modernisasi segala “Hasil belajar adalah tingkah laku yang
bidang. Menurut Muhibbin (2004: 10), timbul, misalnya dari tidak tahu menjadi
mengemukakan pendapatnya bahwa tahu, timbulnya pertanyaan baru,
pendidikan adalah sebuah proses dengan perubahan dalam tahap kebiasaan,
metode-metode tertentu sehingga siswa keterampilan, kesanggupan menghargai,
memperoleh pengetahuan dan pemahaman, perkembangan sifat sosial, emosional, dan
dan cara bertingkah laku yang sesuai pertumbuhan jasmani”. Untuk memperoleh
dengan kebutuhan. atau mencapai hasil belajar yang optimal
Upaya peningkatan mutu pendidikan tentunya tidak akan lepas dari usaha,
merupakan kebutuhan suatu bangsa agar keingin tahuan, dan rasa tanggung jawab
menjadi negara yang maju. Pendidikan terhadap diri sendiri.
merupakan faktor utama dalam membentuk Kemampuan siswa sangat
pribadi manusia. Berhasil tidaknya menentukan keberhasilan dalam proses
seseorang dalam proses belajar mengajar belajar, proses belajar mempunyai

157
PeKA: Jurnal Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UIR Vol 6 No 2 Tahun 2018 P- ISSN: 2337-652x | E-ISSN:
2598-3253

beberapa faktor yang mempengaruhinya yang nilainya belum mencapai KKM


diantaranya adalah faktor keaktifan siswa. dengan persentase 25%.
Menurut Rohani (2004: 6-7), Berdasarkan pengamatan di SMAN 2
mengemukakan bahwa belajar yang Gunung Sahilan, ada beberapa masalah
berhasil mesti melalui berbagai aktivitas, yang terjadi pada saat proses belajar
baik aktivitas fisik maupun psikis. mengajar berlangsung. Pertama masih ada
Sedangkan menurut Aunurrahman (2009: siswa yang malu-malu dalam
119), mengemukakan bahwa keaktifan mengemukakan pendapatnya, kedua
siswa dalam belajar merupakan persoalan kurangnya rasa ingin tau siswa pada saat
penting dan mendasar yang harus proses belajar mengajar. Ketiga ada juga
dipahami, disadari, dan dikembangkan oleh beberapa siswa yang tidak memperhatikan
guru dalam proses pembelajaran. apa yang disampaikan guru, tidak mau
SMAN 2 Gunung Sahilan mencatat pada saat guru menjelaskan. Ini
mempunyai visi yaitu unggul dalam membuktikan bahwa keaktifan siswa dalam
prestasi ilmu dan teknologi serta menjadi belajar kurang optimal.
terbaik menuju sekolah yang berwawasan Hal ini didukung oleh penelitian
lingkungan berdasarkan iman dan taqwa. terdahulu yang dilakukan oleh Betha
Seiring dengan berkembangnya zaman, Nabila (2015) hasil penelitian menunjukan
SMAN 2 Gunung Sahilan tengah bahwa keaktifan siswa berpengaruh
menyiapkan Sumber Daya Manusia terhadap hasil belajar siswa.
(SDM), yang berkualitas dengan Berdasarkan uraian latar belakang
menanamkan kemandirian dan keaktifan yang dijabarkan diatas, maka peneliti
siswa dalam belajar, penuh tanggung mengambil judul “Pengaruh Keaktifan
jawab, percaya diri, mampu berinteraksi Siswa dalam Pembelajaran Terhadap Hasil
sosial, berpikir secara logis dan kritis, Belajar Ekonomi Kelas X di SMAN 2
terhadap suatu masalah serta berani Gunung Sahilan”.
mengambil tindakan dan keputusan.
Adanya keaktifan siswa terhadap METODE PENELITIAN
individu maka dapat menunjang Jenis penelitian ini adalah
keberhasilan belajar, dengan hasil belajar explanatory reseach. Bentuk penelitian ini
berupa nilai yang baik maka akan bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian
menghasilkan individu yang baik pula. dilaksanakan di SMAN 2 Gunung Sahilan,
Berdasarkan fakta di lapangan, hasil belajar Kabupaten Kampar, Kecamatan Gunung
siswa sebagian besar mencapai KKM yang Sahilan, Desa Gunung Sari di Sp 3 Blok A
telah ditetapkan yaitu 70. Dari hasil diskusi pada Januari 2018. Dalam penelitian ini
kepada guru ekonomi, bahwa kelas X di yang dijadikan populasi adalah seluruh
SMAN 2 Gunung Sahilan yang berjumlah siswa kelas X SMAN 2 Gunung Sahilan
98 siswa terdapat 73 siswa yang hasil yang berjumlah 98 orang terdiri dari 3
belajarnya mencapai KKM dengan kelas yaitu kelas X MIPA, X IIS1, dan X
persentase 74%, sedangkan ada 25 siswa IIS2.

158
PeKA: Jurnal Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UIR Vol 6 No 2 Tahun 2018 P- ISSN: 2337-652x | E-ISSN:
2598-3253

Sampel pada penelitian ini Analisis Regresi


menggunakan teknik pengambilan Persamaan regresi linear sebagai berikut:
sampling jenuh. Maka didalam sampel Y = a + 𝑏1 𝑋1
penelitian di SMAN 2 Gunung Sahilan ini Keterangan:
siswa kelas X MIPA, X IIS 1, dan X IIS 2. Y = Hasil Belajar
Yang berjumlah 98 siswa. X1 = Keaktifan Siswa
Pengumpulan data dalam penelitian A = konstanta
ini dengan menggunakan metode; 1) b1 = koefisien regresi
Observasi, 2) Angket, dan 3) Dokumentasi.
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya Pengujian Hipotesis Penelitian
dianalisis dengan analisis statistik. Dalam Untuk membuktikan hipotesis
memilih uji stastistik yang digunakan, penelitian uji statistik dengan pengujian
penulis melaksanakan beberapa langkah sebagai berikut:
yang ditempuh yaitu: Analisis deskriptif,
formula yang digunakan adalah: Uji koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)
Uji ini untuk mengetahui apakah
𝑓 dalam model regresi variabel independen
P = (𝑛) X 100%
(𝑋1 ) berpengaruh signifikan terhadap
Dimana P : persentase
variabel dependen. Selanjutnya untuk
F : frekuensi
mengetahui signifikan analisis regresi pada
n : ukuran sampel
uji t yaitu sebagai berikut:
Sedangkan ukuran untuk masing-
Berdasarkan thitung dan ttabel yaitu:
masing jawaban responden untuk
a. Jika nilai thitung > ttabel maka variabel
mendapatkan persentasenya disesuaikan
bebas berpengaruh terhadap variabel
dengan kriteria yang dikemukakan oleh
terikat.
Arikunto (2007: 245)
b. Jika nilai thitung < ttabel maka variabel
81% - 100% = Sangat Baik
bebas tidak berpengaruh terhadap
61% - 80% = Baik
variabel terikat.
41% - 60% = Cukup
21% - 40% = Kurang Uji Koefisien Determinasi
0% - 20% = Sangat Kurang Analisis determinasi dalam regresi
linear menunjukkan seberapa besar
Uji Normalitas persentase variabel independen yang
Pengujian normalitas dilakukan dipengaruhi oleh variabel independen,
dengan menggunakan teknik One-Sample dengan menggunakan program SPSS versi
Kolmogorov-Smirnov Test dalam uji 22.
normalitas ini juga menggunakan SPSS
versi 22 for windows.

159
PeKA: Jurnal Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UIR Vol 6 No 2 Tahun 2018 P- ISSN: 2337-652x | E-ISSN:
2598-3253

HASIL PENELITIAN kegiatan pembelajaran, tekanan pada aspek


Uji Validitas dalam pembelajaran, partisipasi siswa
Uji validitas keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran terutama
memiliki jumlah pernyataan sebanyak 24 yang berbentuk interaksi antar siswa,
pernyataan yang di sebarkan kepada 53 penerimaan guru terhadap terhadap
responden pada siswa kelas XI di SMAN 2 perbuatan atau sumbangan siswa yang
Gunung Sahilan. Hasil dari uji validitas kurang relevan atau karena berbuat salah,
keaktifan siswa yang terdiri dari 24 keeratan hubungan kelas sebagai
pernyataan yang disebarkan kepada 53 kelompok, dan kesempatan siswa yang
siswa kelas XI di SMAN 2 Gunung diberikan kepada siswa untuk mengambil
Sahilan, maka item yang dinyatakan valid keputusan yang penting dalam kegiatan.
berjumlah 14 item dan yang dinyatakan Maka masing-masing indikator akan
tidak valid berjumlah 10 item. dijelaskan melalui hasil tabulasi data pada
tabel-tabel ini.
Uji Reliabilitas Tabel. 2 Rekapitulasi Deskriptif Variabel
Uji reliabilitas keaktifan siswa Keaktifan Siswa
memiliki jumlah pernyataan sebanyak 24 Indikator Skor Kategori
Partisipasi dalam menemukan tujuan 65% Baik
pernyataan yang di sebarkan kepada 53
kegiatan pembelajaran..
responden pada siswa kelas XI di SMAN 2 Tekanan pada aspek dalam 77% Baik
Gunung Sahilan. pembelajaran.
Partisipasi siswa dalam kegiatan 66% Baik
Tabel. 1 Uji Reliabilitas Keaktifan Siswa Kelas XI pembelajaran, terutama yang berbentuk
di SMAN 2 Gunung Sahilan interaksi antar siswa.
Reliability Statistics Penerimaan guru terhadap terhadap 71% Baik
Cronbach's Alpha perbuatan atau sumbangan siswa yang
Based on kurang relevan atau karena berbuat
Standardized salah.
Cronbach's Alpha Items N of Items Keeratan hubungan kelas sebagai 69% Baik
,819 ,774 24 kelompok.
Berdasarkan tabel diatas dapat Kesempatan siswa yang diberikan 68% Baik
diketahui uji reliabilitas kekatifan siswa kepada siswa untuk mengambil
keputusan yang penting dalam
kelas XI di SMAN 2 Gunung Sahilan kegiatan.
dengan jumlah responden 53 siswa dan 24 Jumlah 416% Baik
pernyataan. Maka hasil dari uji reliabilitas Rata-rata 69,3%

alpha sebesar 0,819 lebih besar dari nilai Dapat disimpulkan bahwa keaktifan
rtabel sebesar 0,05 atau alpha sebesar 0,819 siswa memiliki jumlah persentase 69,3%
lebih besar dari 0,60 dapat diartikan bahwa Tabel. 3 Distribusi Frekuensi Data Variabel
angket tersebut reliabel. Keaktifan Siswa
Kategori Interval Kelas Frekuensi
Analisis Deskriptif Tidak Baik 10 – 21,2 -
Secara rincian gambaran umum Kurang Baik 22,2 – 33,4 -
keaktifan siswa yang diukur pada indikator Cukup Baik 34,4 – 45,6 42
yaitu partisipasi dalam menemukan tujuan Baik 46,6 – 57,8 49

160
PeKA: Jurnal Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UIR Vol 6 No 2 Tahun 2018 P- ISSN: 2337-652x | E-ISSN:
2598-3253

Kategori Interval Kelas Frekuensi Tabel 5 Uji Normalitas


Sangat Baik 58,8 – 70 7 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Jumlah 98
Unstandardized
Residual
Variabel Hasil Belajar (Y) N 98
Hasil belajar ekonomi adalah dari Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std.
nilai ulangan harian siswa pada mata 7,69719885
Deviation
pelajaran ekonomi kelas X di SMAN 2 Most Extreme Absolute ,063
Gunung Sahilan, yang telah dikemukakan Differences Positive ,062
Negative -,063
dalam tabel di bawah ini:
Test Statistic ,063
Tabel 4 Hasil Belajar Siswa Kelas X Di SMAN 2
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
Gunung Sahilan
Nilai Frekuensi Persentase Keteranga
Dilihat dari hasil tabel bahwa
n siginifikan 0,200 lebih besar dari 0,05
81-100 37 37,76 Sangat maka dapat disimpulkan bahwa data
Baik berdistribusi normal pada tabel diatas.
71-80 37 37,76 Baik
61-70 19 19,38 Sedang Uji Regresi sederhana
51-60 5 5,10 Rendah Berdasarkan hasil perhitungan
Jumlah 98 100 analisis regresi linier sederhana dengan
Dari tabel menunjukkan bahwa hasil menggunakan SPSS 22 diperoleh koefisien
belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi regresi sebagai berikut:
diantaranya 37 siswa atau 31,76%
mendapatkan nilai sangat baik, 37 siswa Tabel. 6 Koefisien Regresi Berganda
Standardize
atau 37,76 mendapatkan nilai baik, 19 Unstandardized d
Coefficients Coefficients
siswa atau 19,38 mendapatkan nilai Std.
sedang, dan 5 siswa atau 5,10 mendapatkan Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 27,628 6,577 4,201 ,000
nilai rendah.
KEAKTIFA
,677 ,124 ,463 5,441 ,000
N_SISWA
Uji Normalitas a. Dependent Variable: HASIL_BELAJAR

Dari pengambilan keputusan dalam Berdasarkan pengolahan data


uji normalitas yakni: jika nilai signifikan menunjukan persamaan regresi yang
lebih besar dari 0,05 maka data tersebut diperoleh dari hasil analisis yaitu Y =
berdistribusi normal, dan jika nilai 27,628 + 0,677X1. Maka dari persamaan
signifikan lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut dapat diartikan bahwa:
tersebut tidak berdistribusi normal. Adapun 1. Konstanta sebesar 27,628
perhitungan data pada penelitian ini dapat mmenyatakan bahwa besarnya Y
dilihat pada tabel berikut. adalah 27,628 dengan asumsi bahwa
X1 bernilai konstant.
2. Koefisien regresi keaktifan siswa
sebesar 0,677 menggambarkan
hubungan positif bahwa pada setiap

161
PeKA: Jurnal Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UIR Vol 6 No 2 Tahun 2018 P- ISSN: 2337-652x | E-ISSN:
2598-3253

kenaikan 1 (satu) nilai keaktifan kehidupannya. Sedangkan menurut


siswa meningkatkan hasil belajar (Y) Sardiman (2001: 98) keaktifan siswa
sebesar 0,677, ini menunjukkan merupakan kegiatan yang bersifat fisik
perbandingan lurus antara keaktifan maupun mental yaitu berbuat dan berpikir
siswa dengan hasil belajar (pola sebagi suatu rangkaian yang tidak dapat
hubungan positif). disimpulkan.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa
Uji Koefisien Regresi keaktifan siswa berpengaruh signifikan
Berdasarkan hasil perhitungan atau positif terhadap hasil belajar yang
analisis dengan menggunakan SPSS versi artinya semakin baik keaktifan siswa dalam
22 diperoleh hasil dari uji t adalah sebagai pembelajaran maka semakin baik pula hasil
berikut: belajar siswa yang akan diperoleh. Hal ini
Tabel. 7 Uji T
Standardize
sejalan dengan Betha Nabila (2015) dengan
Unstandardized d judul “Pengaruh Keaktifan Siswa Terhadap
Coefficients Coefficients
Std. Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI di
Model B Error Beta t Sig.
SMA Serirama YLPI Pekanbaru.
1 (Constant) 27,628 6,577 4,201 ,000
Menunjukkan bahwa keaktifan siswa
KEAKTIFAN_
,677 ,124 ,463 5,441 ,000
SISWA berpengaruh positif terhadap hasil belajar
a. Dependent Variable: HASIL_BELAJAR
siswa.
Pengujian Hipotesis: diketahui nilai Keaktifan siswa memiliki pengaruh
thitung sebesar 5,441 > 1,665 dan sig. yang positif terhadap hasil belajar, hal ini
Sebesar 0,000 < 0,05 sehingga dapat dapat dilihat dari aktivitas siswa seperti
disimpulkan bahwa bahwa Ha diterima dan siswa tidak berani mengemukkan
Ho ditolak yang artinya bahwa keaktifan pendapatnya pada saat belajar, siswa tidak
siswa berpengaruh signifikan terhadap ikut berpartisipasi dalam mengikuti tugas
hasil belajar (y) disebut uji t kedua. kelompok.
Uji Koefisien Determinasi Kesimpulan
Besarnya angka determinasi (R Keaktifan siswa berpengaruh positif
Square) 0,427 sama dengan 42,7% angka atau signifikan terhadap hasil belajar
tersebut mengandung arti bahwa keaktifan tampak pada rhitung sebesar 5,441 lebih
siswa berpengaruh terhadap hasil belajar besar dari rtabel sebesar 1,665 sedangkan
siswa sebesar 42,7% . sig. sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05.
Maka artinya semakin tinggi keaktifan
Pembahasan
siswa maka semakin tinggi pula hasil
Menurut Martinis Yamin (2007: 77)
belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa
keaktifan siswa merupakan proses
kelas X di SMAN 2 Gunung Sahilan.
pembelajaran yang dapat meransang dan
mengembangkan bakat yang dimilikinya,
berpikir kritis, dan dapat memecahkan
masalah yang ia hadapi dalam
162
PeKA: Jurnal Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UIR Vol 6 No 2 Tahun 2018 P- ISSN: 2337-652x | E-ISSN:
2598-3253

Saran Muhibbin Syah. 2004. Psikologi


Berdasarkan hasil penelitian maka Pendidikan dengan Pendekatan
peneliti akan memberikan beberapa saran- Baru. Bandung: PT Rineka Cipta
saran yang diharapkan dapat memberikan Nabilla, Betha. 2015. Pengaruh Keaktifan
manfaat diantaranya sebagai berikut: bagi Belajar Siswa Terhadap Hasil
guru, diharapkan dalam mempersiapkan Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI
pembelajaran ketika mengajar agar selalu di SMA Seirama YLPI Pekanbaru.
memperhatikan hal-hal yang menarik Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi
perhatian, dan memberikan semangat siswa Belajar Mengajar. Jakarta: PT
dengan cara siswa bebas berpendapat dan Raja Grafindo Persada
berpartisipasi sehingga dapat menimbulkan Sujdana, Nana. 2004. Penelitian Hasil
keaktifan siswa dalam meningkatkan hasil Proses Belajar Mengaja.
belajar siswa di SMAN 2 Gunung Sahilan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Bagi siswa diharapkan selalu Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur
meningkatkan keaktifan siswa dengan cara Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
mengikuti berbagai aktivitas yang ada
disekolah agar terciptanya kondisi belajar
yang efektif dan efesien.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori.
2004. Psikologi Remaja
Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
A.M., Sardiman. 2008. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.Raja
Grafindo Persada:J
akarta(Online)https://matematikakuy
ess.wordpress.com/2017/01/20/280/
Aunurrahman. 2009. Belajar dan
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Basri, Hasan. 2000. Remaja Berkualitas
Problematika Remaja dan
Solusinya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar Offset
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. 2001. Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi
Aksara

163

Anda mungkin juga menyukai