Review Jurnal Statistika

Nama :Hurrul vickry

Nim : 2230306046

Kelas : 22 – PSI – A

Judul Artikel, Nama HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DAN MINAT BELAJAR SISWA
Penulis, Tahun Terbit DENGAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM(PAI)
Nama Jurnal, Vol, ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling), Vol.7, No.2.
Nomor.
Nomor DOI /Link http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/ALIB/article/view/18954
Latar Belakang Pendidikan pertama kali diterima oleh anak yaitu lingkungan keluarga yang merupakan pendidikan
informal. Oleh karena itu pendidikan di lingkungan keluarga merupakan peletak dasar bagi pembentukan
sikap dan sifat anak. Sifat dan tabiat anak sebagian besar diserap dari orang tuanya dan anggota keluarga
yang lainnya.
Jenis Statistik Statistika inferensial karena adanya dua variable yaitu Variabel X (Status Ekonomi Keluarga) dan
Variable Y (Motivasi Belajar).
Metode Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penelitian korelasional. Dalam
penelitian ini jumlah sampel yang diambil adalah 62 siswa dari 50% jumlah populasi yaitu 125 siswa
SMPN 18 Pesawaran kelas VIII tahun ajaran 2018/2019.
Cara yang akan digunakan untuk menentukan sampel adalah dengan teknik Purposive Sampling. Sampel
yang diambil dari penelitian ini adalah 50% dari jumlah keseluruhan siswa kelas VIII yaitu berjumlah 62
siswa.

Dalam penelitian ini skala yang digunakan ialah skala konsep diri dan skala interaksi sosial dengan model
skala Likert. skala model Likert menilai sikap atau tingkah laku yang diinginkan oleh peneliti dengan cara
mengajukan beberapa pertanyaan atau pernyataan kepada responden.
Dengan skala model Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Skala ini terdiri dari empat alternatif jawaban yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), sangat
tidak sesuai (STS). Penilaian item favorabel bergerak dari skor 4 menunjukkan sangat sesuai (SS), 3 sesuai
(S), 2 tidak sesuai (TS), 1 menunjukkan sangat tidak sesuai (STS). Sedang item unfavorable ber-gerak dari
1 sangat sesuai (SS), 2 sesuai (S), , 3 tidak sesuai (TS), 4 sangat tidak sesuai (STS). Skala yang akan
digunakan yaitu skala Motivasi belajar.

Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang dibuat dapat mengukur apa yang
diinginkan. Penelitian ini menggunakan judgement expert atau pendapat para ahli. Dalam penelitian ini,
uji ahli instrumen dilaksanakan pada tanggal 01-05 Oktober 2018 peneliti memberikan instrumen kepada
tiga dosen ahli yaitu Bapak Ashari Mahfud, Ibu Citra Abriani Maharani, dan Ibu Yohana Oktarian.

Setelah dilakukan judgement expert menggunakan validitas isi Aiken’s V.

Penilaian dilakukan dengan cara memberikan angka antara 1 (mewakili atau sangat tidak relevan) sampai
dengan 4 (mewakili atau sangat relevan). Semakin mendekati angka 1,00 maka perhitungan dengan rumus
Aiken’s V diinterpretasikan memiliki validitas tinggi.

Analisis dalam penelitian ini, data yang akan dikorelasikan berbentuk interval, maka dari itu untuk
menguji hipotesis hubungan, akan diuji dengan menggunakan uji korelasi sederhana. Dengan
menggunakan normalitas, uji linieritas, dan uji hipotesis.

Dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus r(hitung) menggunakan rumus Product
Moment Pearson.

Setelah dilakukan uji hipotesis diperoleh hasil “terdapat hubungan antara status ekonomi keluarga dengan
motivasi belajar siswa SMP Negeri 18 pesawaran tahun pelajaran 2018/2019”.

Untuk menguji reliabilitas instrumen dan mengetahui tingkat reliabilitas instrument dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan rumus alpha cronbach dengan bantuan program SPSS 16 for Windows.

Karena kedua variable berdistribusi normal dan linier sehingga data dapat diuji hipotesiskan dengan
menggunakan teknik korelasi product moment dengan bantuan SPSS (Statistical Package for social
science) 16.0.
Untuk menguji ada atau tidaknya hubungan antara konsep diri dengan interaksi sosial Siswa pada Kelas
VIII di SMPN 18 Pesawaran maka digunakan rumus korelasi product moment untuk menguji
hipotesisnya.
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas hasil sebaran data motivasi belajar diperoleh kolmogorov-
 smirnov Z sebesar 0,914 dengan Asymp. Signifikansi (2-arah)/Sig. (2-tailed) sebesar 0,374 > 0,05.
Sedangkan normalitas sebaran data status ekonomi keluarga diperoleh nilai kolmogorov-smirnov Z
sebesar 1,321 dengan Asymp. Sig (2- arah) sebesar 0,61> 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data
skala status ekonomi keluarga dan skala motivasi belajar berdistribusi normal.
Berdasarkan tabel hasil uji linearitas diatas maka dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi belajar dan
status ekonomi keluarga bersifat linear. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil uji linearitas kedua variabel
tersebut menunjukkan nilai signifikansi pada deviasi dalam linearitas sebesar 0,265 > 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi
belajar dengan status ekonomi keluarga. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis korelasi diperoleh r tabel
dengan N = 62 pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,250. Hal ini menunjukkan bahwa r hitung positif dan
lebih besar dari r tabel (0,294 >0,250).

Berdasarkan hal tersebut berarti Ha diterima dan Ho ditolak hinggadapat disimpulkan bahwa status
ekonomi keluarga (X) dengan motivasi belajar (Y) terdapat hubungan korelasi.
Hasil Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin tinggi status ekonomi keluarga siswa maka motivasi
belajarnya akan semakin tinggi pula.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa tinggi rendahnya status ekonomi keluarga siswa
berhubungan erat dengan motivasi belajar siswa. Namun demikian, ada sebagian siswa yang latar
belakang/kondisi ekonomi orang tuanya yang miskin tetapi motivasi belajarnya tinggi dan hasil belajarnya
optimal.
Kesimpulan Anak yang Status Ekonomi Keluarganya tinggi akan lebih fokus dalam belajar, karena adanya perhatian
yang tinggi dan penyediaan fasilitas belajar dalam mendukung kegiatan belajarnya. Faktor status ekonomi
keluarga akan memotivasi belajar anak/siswa dan dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, karena jika
status ekonomi orang tua tinggi ataupun sedang maka akan bisa memenuhi berbagai fasilitas belajar yang
diperlukan anaknya.
 Hubungan Antara Status Ekonomi Keluarga Dengan Motivasi Belajar Siswa

Correlation Between Family Economic Status And Learning Motivation For Students
Nanda Sekar Anggita1*, Yusmansyah2, Redi Eka Andriyanto3
1
Mahasiswa FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
2
Dosen Pembimbing Utama Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lampung
3
Dosen Pembimbing Pembantu Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lampung
*e-mail: nandara448@gmail.com, Telp : +6289506889538

Received: April, 2019 Accepted: May, 2019 Online Published:May, 2019

Abstract: The Correlation Between Family Economic Status and Learning Motivation. This study aimed to find out "The correlation
Between Family Economic Status and Student Learning Motivation at SMP N 18 Pesawaran". The sample 62 students was taken by using
purposive sampling technique. Data analysis technique used product moment conversion. The results showed that the correlation between
family economic status with a ratio of r count0.294> 0.250 r table significance level 0.05. Than the conclusion the results study correlation
between family economic status and learning motivation in SMP N 18 Pesawaran.

Keywords:guidance and counseling,family economic status, learning motivation

Abstrak:Hubungan Antara Status Ekonomi Keluarga Dengan Motivasi Belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Hubungan
Antara Status Ekonomi Keluarga Dengan Motivasi Belajar di SMP Negeri 18 Pesawaran”. Sampel 62 siswa dengan teknik purposive sampling.
Teknik pengumpulan data menggunakan uji hipotesis menggunakan teknik korelasi product moment. Hasil analisis korelasi menunjukkan
bahwa rhitung0.294> 0.250 rtabelpada taraf signifikansi 0.05 Dapat disimpulkan bahwa terdapat Hubungan Antara Status Ekonomi Keluarga
Dengan Motivasi Belajar pada siswa SMPN 18 Pesawaran.

Kata kunci:bimbingan dan konseling, motivasi belajar, status ekonomi keluarga