Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP

PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

Nurul Irfan
Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Purworejo
e-mail:nurulirfan1995@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan yang positif dan signifikan antara:
(1) motivasi belajar dengan prestasi belajar matematika (2) lingkungan belajar dengan prestasi
belajar matematika (3) motivasi belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar
matematika. Instrumen yang digunakan untuk mengambil data dalam penelitian ini adalah
metode angket dan tes. Metode angket digunakan untuk mengukur hubungan motivasi belajar
dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa dan tes digunakan untuk
mengukur prestasi belajar matematika siswa. Hasil penelitian pada korelasi dengan α= 5%
menunjukkan bahwa tedapat hubungan positif: (1) motivasi belajar terhadap prestasi belajar
matematika yaitu sebesar 0,23 dan signifikan; (2) lingkungan belajar terhadap prestasi belajar
matematika yaitu sebesar 0,18 dan signifikan; (3) motivasi belajar dan lingkungan belajar
terhadap prestasi belajar matematika yaitu sebesar 0,16 dan signifikan.

Kata kunci:motivasi, lingkungan, prestasi

PENDAHULUAN
Keberhasilan pendidikan diukur dengan prestasi belajar siswa yang telah
menjalani jenjang pendidikan tertentu.Semakin rendah prestasi siswa mengindikasikan
pendidikan belum berhasil mendidik siswa. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri
sendiri, masyarakat maupun bangsa dan negara, pemerintah dalam meningkatkan
mutu pendidikan sekarang ini. Peningkatan mutu pendidikan senantiasa disesuaikan
dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Oleh karena itu,
pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga menjadi
tanggung jawab masyarakat, orang tua , dan siswa itu sendiri.
Matematika merupakan mata pelajaran yang selalu ada disetiap jenjang
pendidikan mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai SMA, bahkan pergururan tinggi.
Setelah melakukan observasi di SMP N 4 Purworejo, SMP N 6 Purworejo dan SMP N 31
Purworejo beberapa siswa berpendapat bahwa matematika adalah mata pelajaran
yang paling sulit dipahami sehingga nilainya kurang memuaskan. Beberapa siswa
berpendapat bahwa rendahnya nilai matematika kebanyakan karena kurangnya

48 Ekuivalen: Hubungan Motivasi Belajar dan Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika
dorongan (motivasi) dari diri siswa untuk mempelajari matematika. Selain kurangya
dorongan dari diri siswa, lingkungan belajar juga merupakan faktor yang
mempengaruhi rendahnya prestasi belajar matematika. Sehingga dorongan belajar
(motivasi) dan lingkungan belajar merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar di sekolah SMP N 4 Purworejo, SMP N 6 Purworejo dan SMP N 31 Purworejo.
Hamzah B Uno (2012: 23) mengatakan bahwa motivasi belajar merupakan
dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk
mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau
unsur yang mendukung. Dorongan pada diri seorang siswa yang menggerakkan untuk
melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Apabila siswa
bermotivasi tinggi dalam belajar maka memungkinkan akan memperoleh prestasi
belajar yang tinggi pula, artinya semakin tinggi motivasinya semakin tinggi intensitas
usaha dan upaya yang dilakukan. Oleh karena itu, perbuatan seseorang itu dapat
didasarkan atas motivasi tertentu yang mengandung tema sesuai dengan motivasi
yang mendasarinya.
Faktor lain untuk meningkatkan prestasi belajar siswa disekolah tersebut
adalah lingkungan belajar, dimana lingkungan belajar terdiri atas lingkungan keluarga,
sekolah, dan mayarakat. Lingkungan keluarga adalah segala sesuatu yang ada di luar
diri individu sebagai sebuah institusi yang terbentuk karena ikatan perkawinan yang
umumnya terdiri atas ayah, ibu dan anak, apabia lingkungan kurang kondusif maka
prestasi belajar yang dicapai akan rendah. Lingkungan sekolah adalah segala sesuatu
yang ada di luar individu yang dibangun dengan kekhususan tugasnya melaksanakan
proses pendidikan, apabila sekolah tidak dapat memberikan pendidikan kepada
peserta didik secara maksimal maka dimungkinkan dapat mempengaruhi prestasi
belajar siswa. Lingkungan masyarakat adalah segala sesuatu yang ada di luar individu
yang memberikan pengalaman bergaul dengan anggota masyarakat lainnya di luar
rumah dan di luar sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
motivasi belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa
kelas VII SMP di kecamatan purworejo.

Ekuivalen : Hubungan Motivasi Belajar dan Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika 49
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang berjenis assosiatif
karenapada rumusan masalah penelitian bersifat menanyakan hubungan antara
variabel yang satu dengan variabel yang lain.Penelitian ini dilaksanakan diSMP Negeri 4
Purworejo, SMP Negeri 6 Purworejo, dan SMP Negeri 13 Purworejo.Penelitian ini
dilaksanakan mulai bulan November 2016 sampai dengan Juni 2017.Adapun populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP di Kecamatan
Purworejo.Sampel dari penelitian ini adalah sebagian dari siswa kelas VII SMP di
Kecamatan Purworejo. Sampel yang diperoleh dengan menggunakan Proportionate
Random Sampling adalah 160 siswa.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
angket dan tes. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah: (1) pengujian
prasyarat yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas, (2) pengujian hipotesis
yang meliputi pengujian hubungan motivasi belajar terhadap prestasi belajar
matematika siswa, pengujian hubungan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar
matematika siswa serta pengujian hubungan motivasi belajar dan lingkungan belajar
terhadap prestasi belajar matematika siswa.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Setelah melakukan pengujian normalitas dan pengujian homogenitas.Diketahui
bahwa ketiga variabel berdistribusi normal dan memiliki populasi yang bervariansi
homogen maka langkah selanjutnya melakukan pengujian hipotesis.Pengujian pertama
dilakukan untuk menguji hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar
matematika yang diperoleh dengan korelasi sebesar 0,23. Harga korelasi tersebut
menunjukkan adanya hubungan yang positif dengan tingkat hubungan rendah artinya
semakin tinggi motivasi belajar siswa maka semakin tinggi pula prestasi belajar
matematika yang diperoleh. Setelah itu melakukan pengujian signifikan dengan meng-
gunakan uji t. Hasil pengujian tersebut menghasilakan thitung sebesar 2,98. Kemudian
thitung dibandingkan dengan t0,05;120 sebesar 1,98. Hasil thitung lebih besar dari t0,05;120.
Hubungan tersebut signifikan berarti dapat diberlakukan ke seluruh populasi di mana
sampel itu diambil.

50 Ekuivalen: Hubungan Motivasi Belajar dan Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika
Pengujian kedua untuk menguji hubungan antara lingkungan belajar dengan
prestasi belajar matematika yang diperoleh dengan korelasi sebesar 0,18. Harga
korelasi tersebut menunjukkan adanya hubungan yang positif dengan tingkat
hubungan sangat rendah artinya semakin baik lingkungan belajar siswa maka semakin
baik pula prestasi belajar matematika yang diperoleh.Setelah itu melakukan pengujian
signifikan dengan menggunakan uji t. Hasil pengujian tersebut menghasilakan thitung
sebesar 2,29. Kemudian thitung dibandingkan dengan t0,05;120 sebesar 1,98. Hasil thitung
lebih besar dari t0,05;120. Hubungan tersebut signifikan berarti dapat diberlakukan ke
seluruh populasi di mana sampel itu diambil.
Pengujian ketiga dilakukan dengan korelasi ganda untuk mengetahui hubungan
antara motivasi belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar matematika
yang diperoleh dengan korelasi sebesar 0,27. Harga korelasi tersebut menunjukkan
adanya hubungan yang positif dengan tingkat hubungan rendah artinya semakin tinggi
motivasi belajar dan baik lingkungan belajar siswa maka semakin tinggi dan baik pula
prestasi belajar matematika yang diperoleh. Setelah itu melakukan pengujian sig-
nifikan dengan menggunakan uji F. Hasil pengujian tersebut menghasilakn Fhitung
sebesar 6,27. Kemudian Fhitung dibandingan dengan F0,05;2;150 sebesar 3,06. Hasil Fhitung
lebih besar dari F0,05;2;150. Hubungan tersebut signifikan berarti dapat diberlakukan ke
seluruh populasi di mana sampel itu diambil.
Hasil penelitian di atas selanjutnya dikaitkan dengan penelitian yang telah
dilakukan oleh Ratih Suryaningsih (2032) dengan judul “Hubungan Motivasi Belajar dan
Penguasaan Materi Matematika Sekolah Dasar terhadap Prestasi Belajar Matematika
Siswa Kelas VII SMP di Kecamatan Binangun Tahun Pelajaran 2015/2016. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Ratih Suryaningsih diperoleh hasil hubungan antara
motivasi belajar dengan prestasi belajar matematika yang diperoleh dengan korelasi
sebesar 0,34. Harga korelasi tersebut menunjukkan adanya hubungan yang positif
dengan tingkat hubungan rendah. Setelah itu pengujian signifikan dengan
menggunakan uji t. Hasil pengujian tersebut menghasilakn thitung sebesar 3,17.
Kemudian thitung dibandingan dengan t0,05;120 sebesar 1,98. Hasil thitung lebih besar dari

Ekuivalen : Hubungan Motivasi Belajar dan Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika 51
t0,05;120 . Hubungan tersebut signifikan berarti dapat diberlakukan ke seluruh populasi di
mana sampel itu diambil.
Pengujian kedua dilakukan untuk menguji hubungan antara materi matematika
SD dengan prestasi belajar matematika yang diperoleh dengan korelasi sebesar 0,38.
Harga korelasi tersebut menunjukkan adanya hubungan yang positif dengan tingkat
hubungan rendah. Setelah itu pengujian signifikan dengan menggunakan uji t. Hasil
pengujian tersebut menghasilakan thitung sebesar 3,64. Kemudian thitung dibandingkan
dengan t0,05;120 sebesar 1,98. Hasil thitung lebih besar dari t0,05;120. Hubungan tersebut
signifikan berarti dapat diberlakukan ke seluruh populasi di mana sampel itu diambil.
Pengujian selanjutnya dengan korelasi ganda untuk mengetahui hubungan
antara motivasi belajar dan penguasaan materi SD terhadap prestasi belajar
matematika yang diperoleh korelasi dengan sebesar 0,44. Harga korelasi tersebut me-
nunjukkan adanya hubungan yang positif dengan tingkat hubungan sedang. Setelah itu
melakukan pengujian signifikan dengan menggunakan uji F. Hasil pengujian tersebut
menghasilakn Fhitung sebesar 10,42. Kemudian Fhitung dibandingan dengan F0,05;2;100
sebesar 3,09. Hasil Fhitung lebih besar dari F0,05;2;100. Hubungan tersebut signifikan
berarti dapat diberlakukan ke seluruh populasi di mana sampel itu diambil.

SIMPULAN DAN SARAN


Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat dikemukakan kesimpulan
penelitian yaitu:(1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi
belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa, sehingga semakin tinggi motivasi
belajar siswa, semakin tinggi pula prestasi belajar matematika yang
diperoleh,(2)terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar
terhadap prestasi belajar matematika siswa, sehingga semakin baik lingkungan belajar
siswa, semakin baik pula prestasi belajar matematika yang diperoleh, (3) terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dan lingkungan belajar
terhadap prestasi belajar matematika siswa, sehingga semakin tinggi motivasi belajar
dan baik lingkungan belajar siswa, semakin tinggi dan baik pula prestasi belajar
matematika yang diperoleh.

52 Ekuivalen: Hubungan Motivasi Belajar dan Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika
Berdasarkan simpulan di atas, maka saran yang dapat disampaikan adalah
(1)bagi siswa supaya lebih aktif dalam proses pembelajaran agar dapat memperoleh
prestasi belajar yang baik di sekolah. (2) bagi orang tua siswa agar lebih memantau
proses belajar siswa agar proses belajarnya dapat terkontrol dan dapat memperoleh
prestasi yang baik di sekolah. (3) bagi guru sebaiknya selalu memberikan motivasi
belajar yang tinggi kepada siswa agar proses pembelajaran siswa berlangsung secara
maksimal sehingga siswa memperoleh prestasi belajar yang baik. (4) penelitian ini
dapat dijadikan referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Andry Yulia. 2014. Pengaruh Motivasi Belajar dan Aktivitas Siswa dalam belajar
terhadap Pencapaian Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Kebumen Tahun
Pelajaran 2013/2014. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Muhammadiyah
Purworejo. Purworejo.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Daryanto. 2007. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Setiawan, A Yuli. 2009. Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Cara Belajar terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas X Program Otomotif SMK Satya Karya Karanganyar Tahun
Pelajaran 2007/2008. Skripsi, Universitas Sebelas Maret Surakarta. [on line] Tersedia:
http://eprints.uns.ac.id/5164/diakses tanggal 01 November 2013

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2015. Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Uno, Hamzah. 2012. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara

Ekuivalen : Hubungan Motivasi Belajar dan Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika 53

Anda mungkin juga menyukai