Jurnal
Volume
Bulan, Tahun
Penulis
Dalam jurnal ini, dapat dilihat bahwa tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara harga diri dengan motivasi berprestasi pada remaja siswa SMK
Yosonegoro Magetan kelas II dengan rentang usia 15-17 tahun. Subyek penelitian adalah
sebanyak 110 orang. Menurut peneliti, motivasi merupakan hal yang sangat penting, karena
motivasi akan mengarahkan tingkah laku dan menentukan kekuatan dari perilaku yang
ditampilkan dan motivasi cukup berperan untuk mendapatkan nilai terbaik, disertai dengan
penguasaan materi kegiatan belajar di sekolah. Menurut peneliti, peran harga diri juga sangat
besar dalam dunia pendidikan. Remaja yang memiliki harga diri tinggi akan lebih termotivasi
untuk meraih kesuksesan dalam kehidupannya. Pengalaman sukses yang diperoleh remaja
dapat memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap peningkatan harga dirinya.
Jadi di dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu, harga diri sebagai variabel
bebas dan motivasi berprestasi sebagai variabel tergantung. Motivasi dalam pengertian umum
diartikan sebagai kebutuhan yang mendorong perbuatan ke arah suatu tujuan tertentu karena
pada hakekatnya manusia mempunyai sejumlah kebutuhan yang pada saat-saat tertentu
membutuhkan pemuasan, dimana hal-hal yang memberikan pemuasan pada suatu kebutuhan
adalah menjadi tujuan dari kebutuhan (Anoraga, 1992). Dan Chaplin (1995) memberikan
pengertian tentang harga diri adalah penilaian diri yang dipengaruhi oleh sikap interaksi,
penghargaan dan penerimaan orang lain terhadap individu.
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah dengan menggunakan skala, ada
dua skala yaitu skala harga diri yang disusun berdasarkan aspek proses belajar, penghargaan,
penerimaan dan interaksi dengan lingkungan yang dikemukakan oleh Coopersmith (1967)
dan skala motivasi berprestasi yang disusun berdasarkan aspek rasa percaya diri, bertanggung
jawab dalam situasi yang dapat dikontrolnya, menyenangi tugas yang menantang, adanya
perasaan cemas, memiliki perencanaan jangka panjang, menyenangi umpan balik atas
perbuatan yang dilakukan dan pantang menyerah yang dikemukakan oleh Mc. Clelland
(1986). Pernyataan dalam skala disusun dengan menggunakan lima pilihan jawaban yaitu :
Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Entah (E), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai, yang
dimodifikasi dengan menghilangkan jawaban entah (E).
Berdasarkan hasil pengujian, maka diperoleh data bahwa sebaran data variabel harga
diri menunjukkan sebaran normal, dengan nilai Z = 0,565 dan p = 0,907 (p > 0,05). Hasil
pengujian terhadap motivasi berprestasi juga menunjukkan bahwa sebaran datanya memenuhi
kurva normal, dengan nilai Z = 0,555 dan p = 0,917 (p > 0,05). Hasil uji coba linearitas
menunjukkan harga diri dengan motivasi berprestasi F beda sebesar 80,358 dan p (0,000) <
0,05 yang berarti korelasinya linear.
Berdasarkan uji hipotesis, diperoleh nilai koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,653
dengan p = 0,000 (p < 0,01) serta kefisien determinasi (R2) sebesar 0, 427. Hipotesis yang
diajukan diterima dengan taraf signifikansi berada pada level signifikan. Koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,427 menunjukkan bahwa sumbangan efektif harga diri pada
munculnya motivasi berprestasi adalah sebesar 42,7 %. Hasil analisis data dengan subjek
penelitian siswa SMK Yosonegoro Magetan menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif
yang sangat signifikan antara harga diri dengan motivasi berprestasi. Hal ini ditunjukkan oleh
besarnya koefisien korelasi rxy = 0,653 dengan p = 0,000 (p < 0,01).
Dari hasil penelitian dan berdasarkan hasil analisis data yang telah diperoleh,
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima, yaitu ada hubungan yang positif antara
harga diri dengan motivasi berprestasi. Semakin tinggi harga diri maka semakin tinggi pula
motivasi berprestasinya dan sebaliknya semakin rendah harga diri maka semakin rendah pula
motivasi berprestasinya.
Judul
Jurnal
Volume
Bulan, Tahun
Penulis
Timur
Jurnal Soul
Volume 6, No. 1
Maret 2013
Alfiana Indah Muslimah dan Nadiatul Wahdah
Dalam jurnal, dapat terlihat tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik
attachment, self esteem dan need for achievement pada siswa di Madrasah Aliyah Negeri
8 Jakarta-Timur
attachment dan self esteem dengan need for achievement pada siswa-siswi Madrasah
Aliyah Negeri 8 Cakung Jakarta timur yang memiliki rentang usia 15-17 tahun Subyek
penelitian adalah sebanyak 84 orang.
Menurut peneliti, Motivasi Berprestasi merupakan bekal untuk meraih sukses. Sukses
berkaitan dengan perilaku produktif dan selalu memperhatikan atau menjaga kualitas
produknya. Motivasi berprestasi merupakan konsep personal yang merupakan faktor
pendorong untuk meraih atau mencapai sesuatu yang diinginkannya agar meraih kesuksesan.
Ada beberapa hal yang mempu mempengaruhi motivasi berprestasi seseorang, antara lain
oleh lingkungan sosial seperti orang tua dan teman. Cara orang tua mengasuh anak
mempunyai pengaruh terhadap motivasi berprestasi anak. Kelekatan adalah sebuah ikatan
emosional yang dibentuk seorang individu dengan orang lain yang bersifat spesifik.
Memasuki masa remaja maka kelekatan pada orang tua dapat diartikan sebagai suatu
hubungan emosional atau hubungan yang bersifat afektif antara remaja dengan orang tua
dimana hubungan yang dibina tersebut bersifat timbal balik, bertahan lama dan memberikan
rasa aman walaupun orang tua sebagai figur lekat tidak berada dekat dengan individu yang
bersangkutan. Kelekatan memainkan peranan penting untuk membantu remaja dalam
memenuhi tugas-tugas perkembangannya khususnya untuk mencapai kemandirian.
Selain faktor attachment yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi pada anak factor self
esteem juga memiliki peranan yang besar. Self esteem adalah penilaian pribadi yang
dilakukan individu mengenai perasaan berharga atau berarti dalam sikap-sikap individu
terhadap dirinya. Menurut peneliti, self esteem yang tinggi adalah individu yang aktif dan
berhasil serta tidak mengalami kesulitan untuk membina persahabatan dan mampu
mengekspresikan pendapatnya. Sebaliknya, individu dengan self esteem rendah adalah
individu yang hilang kepercayaan diri dan tidak mampu menilai kemampuan diri. Rendahnya
karena banyak siswa baik jurusan IPA atau IPS tidak menyukai tantangan dalam belajar, dan
tidak menyukai tugas yang sangat sulit. Berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi (R2)
pada pengaruh attachment dan self esteem terhadap need for achievement menunjukkan
angka sebesar 0.429 berarti attachment dan self esteem memiliki sumbangan sebesar 42.9%
terhadap need for achievement dan pengaruh variabel lain sebesar 57.1%. Hal ini
membuktikkan bahwa masing-masing variabel independen yaitu self esteem dan attachment
memberikan pengaruh yang signifikan (korelasi positif) bagi need for achievment. Semakin
tinggi attachment maka semakin tinggi pula need for achievement, dan semakin tinggi self
esteem maka akan semakin tinggi pula need for achievement atau sebaliknya semakin rendah
self esteem maka akan semakin rendah pula need for achievement.