Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEPERCAYAAN

DIRI REMAJA

Dita Maya Anggraini


Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
dita.20061@mhs.unesa.ac.id

Divanda Himma Fadillah


Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
divanda.20079@mhs.unesa.ac.id

ABSTRAK
Kepercayaan diri adalah salah satu hal yang dibutuhkan tiap individu untuk memenuhi hirarki
kebutuhannya, seperti pada jenjang kebutuhan terhadap harga diri. Saat kebutuhan akan
kepercayaan diri tidak terpenuhi dengan baik akan mengakibatkan seseorang mengalami
berbagai masalah dalam jenjang hirarki selanjutnya, yaitu dalam mencapai kebutuhan
aktualisasi dirinya. Kepercayaan diri ini sangat berkaitan dengan pemilihan pola asuh orang tua,
hal ini berdampak pada tingkat kepercayaan diri anak. Dimana saat pola asuh bisa berjalan
dengan baik maka tingkat percaya diri anak juga akan ikut bai, namun jika pola asuh tidak
berjalan dengan baik maka kepercayaan diri anak juga akan buruk. Penelitian ini ditujukan
untuk melihat bagaimana pengaruh pola asuh orang tua kepada anak yang diterapkan dalam
keluarga melalui pola pengasuhan secara otoriter maupun demokratis dengan menggunakan
metode studi literatur melalui analisis jurnal dan referensi yang terkait dengan topik yang
diteliti.

Kata Kunci : Kepercayaan diri, pola asuh, studi literatur.

ABSTRACT
Confidence is one of the things that is needed by each individual to fulfill the hierarchy of
needs, such as the level of needs for self-esteem. When the need for self-confidence is not met
properly it will result in a person experiencing various problems at the next hierarchical level,
namely in achieving his self-actualization needs. This self-confidence is closely related to the
choice of parenting style, this has an impact on the child's level of confidence. When the
parenting style goes well, the child's self-confidence will also improve, but if the parenting style
is not going well, the child's self-confidence will also be bad. This study aims to see how
parenting influences parents to children applied in families through authoritarian and
democratic parenting by using literature study methods through analysis of journals and
references related to the topic under study.

Keywords : self confidence, parenting style, literature study.

A. Pendahuluan pendidikan. Sebaliknya, ada juga remaja


yang meraih kesukses di lingkungan
Ketika kita memperhatikan orang – orang masyarakat, namun prestasinya selama di
disekeliling, mungkin kita pernah sekolah tidak begitu menonjol.
menemui remaja yang memiliki tingkat
intelektual tinggi di lingkup pendidikan, Dalam meraih kesuksesan biasanya tidak
tetapi hasil yang diperolehnya tidak sesuai selalu di dahului dengan prestasi yang
dengan perestasinya di lingkup baik di sekolah ataupun keahlian dan
bakat pada suatu bidang tertentu.
Namun sebuah kesuksesan biasanya Karena itulah dari banyaknya betuk pola
berhubungan dengan kemampuan anak pengasuhan oleh orang tua, sistem pola
dalam mengatasi masalah yang asuh yang diterapkan kepada anak akan
dialaminya baik dari diri sendiri ataupun berdampak bagi masa depannya. Tingkat
lingkungan. Sama halnya dengan kesadaran orang tua ketika memilih pola
kurangnya rasa percaya diri pada remaja asuh yang tepat dan menemani anak
membuat anak malu untuk menunjukkan bertumbuh kembang sering kali masih
kemampuan yang dia miliki secara rendah di Indonesia. Banyak orang tua
maksimal. yang acuh akan pentingnya pola asuh
mereka bagi perkembangan anak
Menurut Lauster ( 2015: 1 – 14 ) dalam kedepannya. Berdasarkan pernyataan
kehidupan manusia, kepercayaan diri inilah, penulis melakukan penelitian
merupakan salah satu aspek kepribadian untuk memahami hubungan antara “Pola
yang penting. Salah satu aspek Asuh Orang Tua dengan Tingkat
kepribadian yang berupa keyakinan akan Kepercayaan Diri Remaja”. Dalam
kemampuan diri seseorang sehingga tidak penelitian yang kami tulis ini, penulis
terpengaruh oleh orang lain dan dapat meneliti tingkat kepercayaan diri pada
bertindak sesuai kehendak, gembira, usia Remaja dengan pola asuh yang
optimis, cukup toleran, dan bertanggung dilakukan dirumah.
jawab. Lauster ( 2015: 1 – 14 )
mengatakan bahwa sifat kepribadian
bukan merupakan sifat yang diturunkan B. Metode
(bawaan), melainkan diperoleh dari Metode yang kami gunakan dalam
pengalaman hidup, dapat diajarkan, dan penelitian ini yaitu menggunakan metode
ditanamkan melalui pendidikan. studi literatur melalui analisis jurnal dan
referensi yang terkait dengan topik yang
Setiap perkembangan tingkat diteliti. Metode studi literatur merupakan
kepercayaan diri anak tidak dapat sebuah rangkaian penelitian yang dilakukan
terbentuk melalui satu peranan saja. dengan mengumpulkan data pustaka,
kegiatan baca tulis dan mengolah bahan
Lingkungan dan keluarga yang ada di
yang dijadikan objek penelitian (Zed,
dekatnya juga menjadi salah satu peranan 2008:3).
utama untuk mengembangkan rasa
percaya diri pada anak. Seperti yang Studi literatur ini merupakan sebuah
dijelaskan oleh Singh S (2017) harga diri kegiatan yang dapat membantu penelitian
anak dikembangkan dan mulai menjadi dalam hal akademik maupun non akademik
yang memiliki tujuan untuk meningkatkan
hal mendasar selama masa kanak kanak.
kemampuan teoritis sekaligus manfaat
Studi longitudinal juga menyatakan dalam aspek praktis. Metode ini kami pilih
bahwa mutu lingkungan rumah seperti untuk mengetahui hal mendasar dari topik
pola asuh, tingkat kognitif, dan yang kami teliti. Dengan adanya studi
lingkungan fisik disekitar anak sangat literatur ini, peneliti memiliki pendalaman
berpengaruh secara signifikan bagi yang lebih beragam terkait topik yang
tingkat harga diri atau kepercayaan diri dipilih. Pada kegiatan penelitian ini kami
mengambil objek terkait hubungan antara
anak dan pengaruh nya akan bertahan
pemilihan pola asuh orang tua terhadap rasa
sampai usia dewasa. percaya diri remaja.
kepercayaan diri anak juga akan buruk.
Kegiatan penelitian ini kami laksanakan
ketika sudah menemukan objek penelitian Seperti yang diungkapkan oleh Mappiare
dan menetapka rumusan masalah, sebelum (2000) jika suasana didalam keluarga,
peneliti melakukan observasi lapangan keadaan yang berlangsung didalam rumah
guna mencari data dan informasi yang contohnya seperti sikap orang tua kepada
dibutuhkan (Darmadi, 2011). Setelah anak, merupakan sesuatu yang memiliki
peneliti memperoleh informasi yang pengaruh besar dalam perkembangan
dibutuhkan maka selanjutnya peneliti bisa pribadi, citra diri, dan sikap percaya diri
melakukan analisis data. Dalam analisi data pada masa remaja akhir.
ini peneliti mengkaji hubungan antara
fenomena yang ada dengan teori yang Masa remaja menurut Hurlock (1992)
berkaitan. Lalu tujuan dari analisis data ini merupakan periode peralihan dari usia
untuk mengetahui bagaimana hubungan anak-anak menuju usia dewasa (Pratiwi,
pemilihan pola asuh orang tua terhadap 2015). Santrock (1999) menjelaskan bahwa
remaja. usia remaja ini merupakan peralihan dari
fisik, peran sosial, maupun intelektual.
C. Hasil dan Pembahasan
Menurut Maslow (Alwisol, 2009) Menurut beberapa ahli terdapat macam-
Kepercayaan diri adalah salah satu hal yang macam model pola asuh yang sering
dibutuhkan tiap individu untuk memenuhi diterapkan oleh orang tua terhadap
hirarki kebutuhannya, seperti pada jenjang anaknya. Dalam artikel ini kami membahas
kebutuhan terhadap harga diri. Saat dua model pola asuh yang paling sering
kebutuhan akan kepercayaan diri tidak diterapkan dan meneliti efek yang
terpenuhi dengan baik akan mengakibatkan ditimbulkan dari pola asuh yang dipilih
seseorang mengalami berbagai masalah oleh orang tua.
dalam jenjang hirarki selanjutnya, yaitu
dalam mencapai kebutuhan aktualisasi 1. Pola Asuh Otoriter
dirinya. Pembentukkan sifat percaya diri Adalah pola pengasuhan yang
pada anak dapat dibentuk melalui pola asih mengahruskan anak menuruti apa yang
yang diterapkan dengan baik, karena sudah menjadi peraturan dari orang tuanya.
penerapan pola asuh yang baik dapat
Dalam gaya asuh ini orang tua akan
mempengaruhi sikap dan tumbuh kembang
anak di masa depannya. mendesak anak untuk menuruti perintah
dari mereka dengan cara memaksa.
Peran utama untuk membentuk dan
mengembangkan pribadi anak adalah peran Ketika anak menunjukkan penolakan atau
orang tua. Menurut Novita (2019) rasa ketidak patuhan pada orang tua, maka akan
percaya diri yang muncul dalam diri anak muncul hukuman-hukuman yang biasanya
sangat dipengaruhi oleh sistem pola asuh
digunakan sebagai bentuk dari kemarahan
dan interaksi yang diterapkan sejak anak
usia dini. Sesuai teori yang dikemukakan orang tua, biasanya lebih banyak pada
oleh Baumrind (dalam Novita, 2019) hukuman fisik. Selain itu pola asuh ini juga
Kepercayaan diri ini sangat berkaitan tidak mengajarkan reinforcement kepada
dengan pemilihan pola asuh orang tua, hal anak, dimana saat anak sudah patuh akan
ini berdampak pada tingkat kepercayaan nasihat orang tua dianggap menjadi hal
diri anak. Dimana saat pola asuh bisa yang umum dan memerlukan adanya
berjalan dengan baik maka tingkat percaya
reward pada anak. Hal ini juga sejalan
diri anak juga akan ikut bai, namun jika
pola asuh tidak berjalan dengan baik maka dengan pendapat dari Yatim dan Irwanto
(1991: 96-97) menyatakan bahwa “ketika Dampak dari pola pengasuhan orang tua
anak menuruti keinginan orang tuanya, secara demokratif adalah menjadikan anak
maka hal itu tidak memerlukan reward” memiliki kepercayaan diri untuk
mengungkapkan apa yang diingkan oleh
Dampak dari pengasuhan orang tua yang anak. Selain itu anak tidak akan menjadi
otoriter terhadap anaknya adalah hilangnya pribadi yang suka memaksa dikarenakan
kepercayaan diri dalam diri anak, karena ia setiap keinginan atau pilihan hidup yang
selalu mendapatkan tekanan dan paksaan mereka ambil akan didiskusikan terlebih
dari orang tua tentang apa yang harus ia dahulu bersama orang tua untuk
jalani setiap harinya. Anak akan merasa mengetahui efek dan resiko apa yang akan
bahwa ia tidak memiliki kebebasan tentang mereka hadapi setelah memilih pilihan
apa yang menjadi target hidupnya. Hal ini tersebut. Selain itu Menurut Hourlock
tentu sangat berpengaruh bagi tumbuh (dalam Thoha, 1996 : 111-112) dijelaskan
kembang anak dalam menjalani kehidupan jika pola pengasuhan demokratif
sosialnya, anak menjadi minder dan ragu menjadikan anak tidak selalu bergantung
untuk mengambil keputusan. Akan ada pada orang tua. Anak akan dilatih untuk
banyak pertimbangan dan keraguan dalam memilih apa yang menjadi keinginannya,
diri anak karena ia merasa setiap keputusan setelah itu orang tua bertugas untuk
yang ia ambil harus didasari pada mengarahkan pilihan anaknya, apakah itu
kesepakatan orang tua nya. baik atau buruk.

2. Pola Asuh Demokratis D. Penutup


Merupakan gaya pengasuhan yang Kepercayaan diri merupakan sebuah hal
membebaskan dan memberikan yang dapat dengan mudah dibangun sejak
kesempatan pada anak untuk mandiri dan anak berada pada usia dini. Tingkat
memilih apa yang mereka suka tetapi tetap kepercayaan diri setiap anak pasti berbeda.
dalam pengawasan yang dilakukan oleh Ada beberapa hal yang mempengaruhi
orang tua. Tetapi pada pola pengasuhan tingkat percaya diri anak. Salah satu yang
asuh ini anak tidak akan dipaksa untuk paling penting dan mempengaruhi adalah
menuruti apa yang orang tua mau, tetapi pola pengasuhan orang tua selama anak
lebih kearah menyarankan anak pada berada di lingkungan rumah. Karena
pilihan-pilihan yang baik dan selanjutnya keluarga merupakan tempat pertama yang
tinggal anak yang akan menentukan dapat mendidik dan mencetak kepribadian
keinginan nya. Dalam menjalankan pola anak. Dari setiap pola pengasuhan yang
asuh ini orang tua akan memberikan diterapkan oleh orang tua memiliki dampak
perilaku hangat dan mengayomi anak nya yang cukup berpengaruh bagi tumbuh
dengan apa yang mereka inginkan. kembang anak terutama pada timgkat
Menurut Baumrind (dalam Dariyo, kepercayaan dirinya.
2004:98) Pola pengasuhan demokratif
menganggap bahwa posisi antara anak dan Orang tua yang memilih pola asuh otoriter
orang tua adalah setara sehingga setiap menyebabkan anak cenderung minder
pilihan akan diambil dan dipertimbangkan dengan kemampuan yang dimilikinya
oleh anak dan orang tua. karena munculnya keraguan atau ketakutan
anak dalam menentukan tujuan hidupnya,
hal ini terjadi karena selama anak berada sendiri, tentunya tetap dengan arahan dari
dalam lingkungan keluarga anak selalu orang tua tetapi dengan cara yang tidak
dituntut untuk selalu memenuhi keinginan memaksa.
dan perintah dari orang tuanya. Bahkan
pemberian hukuman fisik juga akan Maka dari itu pengaruh pola asuh yang
mempengaruhi pola pikir anak sehingga ia diterapka oleh orang tua terhadap tingkat
cenderung memendam potensi ataupun percaya diri anak sangat berhubungan erat.
pilihan hidupnya untuk menghindari Orang tua adalah kiblat serta pondasi yang
hukuman atau respon negatif yang akan membangun karakteristik anak.
mungkin muncul. Sebaliknya, pola asuh Apabila anak dididik dan dibesarkan
demokratif dapat memberikan dampak dengan cara yang baik maka tumbuh
yang lebih positif dalam meningkatkan kembangnya pun juga akan ikut baik.
tingkat kepercayaan diri anak. Karena
melalui pola asuh ini anak dibimbing untuk
dapat menentukan pilihan hidup mereka
E. Daftar Pustaka PEMASARAN. Jurnal Pemasaran
Ervi Laily Mujitabah Putri, I. D. Kompetitif, 152 - 153.
(2015). Perbedaan Kepercayaan Diri
Remaja Akhir Ditinjau dari Persepsi Masni Harbeng. 2015. "PERAN
POLA ASUH DEMOKRATIS
Terhadap Pola Asuh Orang Tua. 3 - ORANGTUA TERHADAP
5. PENGEMBANGAN POTENSI DIRI
DAN KREATIVITAS SISWA",
M.Kes, D. E. (2015). Panduan https://media.neliti.com/media/public
Penyusunan Literatur . Mojokerto. ations/81838-ID-peran-pola-asuh-
demokratis-orangtua-terh.pdf, diakses
Novita Larasani, I. Y. (2020). pada 17 Desember 2022 pukul 20.10
Hubungan Pola Asuh Orangtua
dengan Kepercayaan Diri Anak Usia Agustiawati Isni. 2014. "Pola Asuh
Dini di Taman Kanak - Kanak. Orang Tua",
Jurnal Pendidikan Tambusai, 2371. http://repository.upi.edu/12418/5/S_P
EA_1005816_Chapter2.pdf, diakses
Novita Larasani, I. Y. (2020). pada 10 Desember 2022 pukul 22.00
Hubungan Pola Asuh Orangtua
dengan Kepercayaan Diri Anak Usia http://repository.unimus.ac.id/573/3/
BAB%20II.pdf, diakses pada 18
Dini di Taman Kanak - Kanak.
Desember 09.00
Jurnal Pendidikan Tambusai, 2372 -
2373. Huong TM Pham dan Betsy Ng.
(2019). Self-Esteem sebagai Faktor
Rahayu, R. S. (2018). STUDI Perantara antara Pola Asuh dan
LITERATUR : PERANAN Kreativitas. Jurnal Internasional dari
BAHASA INGGRIS UNTUK Kognisi dan Perilaku,5
TUJUAN BISNIS DAN

Anda mungkin juga menyukai