Anda di halaman 1dari 5

cCara Menentukan Persentase dari Hasil Kuesioner

By admin, March 30, 2017,


0 Comment

Cara Menentukan Persentase dari Hasil Kuesioner / gambar: koranperdjoeangan.com

Cara Menentukan Persentase dari Hasil Kuesioner – Kuesioner merupakan


responden yang digunakan untuk membantu peniliti dalam hal memberikan
informasi terhadap apa yang sedang di telitinya. Informasi tersebut dapat
berupa pertanyaan-pertanyaan yang mengindikasi efek, manfaat dan juga
akibat dari adanya kasus yang berhubungan dengan responden atau
pemberi jawaban kuesioner atau angket.
Sekarang ada pertanya bagaimana menentukan persentase dari hasil
kuesioner ?

Untuk mendapatkan berapa persen kuesioner yang telah menjawab angket


yang kita berikan. Anda harus tau terlebih dahulu seberapa banyak sampel
yang akan Anda ambil untuk menjawab pertanyaan kuesioner Anda
tersebut.

Bagian penting dari kuesioner:


Populasi adalah sekumpulan data yang mempunyai karakteristik
yang sama
Sampel adalah sebagian data yang di ambil dari populasi

Menentukan Persentase dari Hasil Kuesioner

Secara mendetail hal-hal berikut yang perlu Anda ketahui dalma


menentukan persentasi hasil kuesioner:

1. Jumlah sampel (misal: 10 orang)

2. Indikator jawaban (misal: sangat baik, baik, cukup, buruk, sangat buruk)

Dan pada kasus ini dan referensi yang saya gunakan penghitungan
persentase menggunakan skala likert.

Rumus Mencari persentasi hail kuesioner, menurut (Sugiyono,2008),

p = f/n x 100

p : Prosentase
f : Frekwensi dari setiap jawaban angket
n : Jumlah responden
Contoh:

Misalkan saja Anda sedang menyebar kuesioner dengan jumlah 10


kuesioner kepada 10 responden dan yang mengisi dan mengembalikan
kuesioner 7 orang, dan yang menjawab sangat baik dari satu soal 6 orang,
Dengan demikian untuk mencari beberapa hal dari hasil kuesionernya
sebagai berikut:

1. Hasil Kuesioner yang kembali atau terisi:

p = 7/10 x 100

p = 70%

2. Hasil kuesioner dengan jawaban sangat baik (pada satu pertanyaan)

p = 6/10 x 100

p = 60 %
Demikian panduan singkat mengenai cara mudah untuk
mencari persentase hasil kuesioner sebuah penelitian.

Postingan berikutnya

1. cara menghitung kuesioner penelitian kuantitatif


2. rumus persentase p=f/n x 100
3. cara menghitung angket penelitian kualitatif
4. rumus persentase dalam penelitian
5. cara membuat skala dari presentase
6. cara menghitung persen kuesioner
7. cara menghitung persentase dalam penelitian
8. perhitungan kuesioner
9. cara menghitung persentase hasil kuesioner
10. kuesioner dan hasil data responden 100
11. p = f/n x 100
12. Cara menghitung nilai kuesioner
13. Cara menghitung persen pada angket
14. cara hitung kuesioner
15. cara menghitung persentase data kuesioner

UJI VALIDITAS KUESIONER PENELITIAN


Dr. Suparyanto, M.Kes

UJI VALIDITAS KUESIONER PENELITIAN

PENGERTIAN

 Uji Validitas Kuesioner Penelitian: adalah prosedur untuk memastikan apakah kuesioner yang
akan dipakai untuk mengukur variabel penelitian valid atau tidak
 Kuesioner yang valid berarti kuesioner yang dipergunakan untuk mengumpulkan data itu
valid. Valid berarti kuesioner tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.
 Kuesioner ada yang sudah baku, karena telah teruji validitas dan reliabilitasnya, tetapi banyak
juga yang belum baku. Jika kita menggunakan kuesioner yang sudah baku, tidak perlu dilakukan uji
validitas lagi, sedangkan kuesioner yang belum baku perlu dilakukan uji validitas.
 Kuesioner yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal. Kuesioner yang valid
harus mempunyai validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam kuesioner secara
rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur, sedangkan kuesioner yang mempunyai
validitas eksternal bila kriteria didalam kuesioner disusun berdasarkan fakta-fakta emperis yang telah
ada (eksternal)
 Validitas internal kuesioner harus memenuhi: construct validity (validitas kontruks) dan
content validity (validitas isi)

Validitas konstruks adalah kerangka dari dari suatu konsep. Untuk mencari kerangka konsep dapat
ditempuh dengan:

1. Mencari definisi konsep yang dikemukakan oleh para ahli yang tertulis dalam literatur
2. Jika dalam literatur tidak didapatkan definisi konsep yang ingin diukur, peneliti harus
mendifinisikan sendiri konsep tersebut (dengan bantuan para ahli)
3. Menanyakan definisi konsep yang akan diukur kepada calon responden atau orang
yang mempunyai karakteristik yang sama dengan responden.
 Validitas isi kuesioner ditentukan oleh sejauh mana isi kuesioner tersebut mewakili semua
aspek yang dianggap sebagai aspek kerangka konsep. Misal konsep yang mau diteliti terdiri dari tiga
aspek, maka kuesioner yang dibuat harus menanyakan tentang ketiga aspek tersebut, jika hanya
menanyakan satu aspek saja berarti kuesioner tersebut tidak memiliki validitas isi yang tinggi.
 Validitas eksternal adalah validitas yang diperoleh dengan cara mengkorelasikan kuesioner
baru dengan tolok ukur eksternal yang sudah valid, misal skala pengukur motivasi untuk berprestasi
yang diciptakan oleh Mehrabian (1973) yang sudah teruji kevalidanya. Jika kita mau menciptakan
kuesioner baru, maka hasil pengukurannya harus dikorelasikan dengan kuesioner yang sudah vailid
dengan menggunakan uji korelasi, bila korelasinya tinggi dan signifikan berarti kuesioner yang baru
memiliki validitas yang memadai.

PENGUJIAN VALIDITAS KUESIONER

PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK (CONSTRUCT VALIDITY)

 Untuk menguji validitas konstruk, maka dapat digunakan pendapat dari para ahli (judment
experts). Untuk itu kuesioner yang telah dibuat berdasakan teori tertentu, dikonsultansikan kepada
ahlinya (minimal tiga) untuk mendapatkan tanggapan atas kuesioner yang telah kita buat, saran para
ahli dapat tanpa perbaikan, dengan perbaikan atau dirombak total
 Setelah pengujian konstruk selesai, perlu diteruskan dengan uji coba kuesioner tersebut para
populasi yang mempunyai kriteria serupa, setelah data ditabulasi maka pengujian validitas konstruk
dilakukan dengan analisis faktor, yaitu mengkorelasikan antar skor item kuesioner.

PENGUJIAN VALIDITAS ISI (CONTENT VALIDITY)

 Pengujian validitas isi dilakukan dengan membandingkan antara isi kuesioner dengan isi
yang terdapat dalam konsep, misalkan seorang dosen memberi ujian dengan soal yang telah
diajarkan berarti dosen tersebut telah memberi soal yang memenuhi validitas isi.
 Untuk pengujian validitas konstruksi dan validitas isi dapat dilakukan dengan uji coba
kuesioner tersebut pada responden yang mempunyai karakteristik sama, kemudian hasil masing-
masing item kuesioner dikorelasikan dengan skor total (korelasi product moment)

PENGUJIAN VALIDITAS EKSTERNAL

 Validitas eksternal kuesioener diuji dengan cara membandingkan antara kriteria yang ada
pada kuesioner dengan fakta-fakta emperis yang terjadi di lapangan, misalkan kuesioner untuk
mengukur kinerja pegawai di Puskesmas, maka kriteria kinerja yang ada pada kuesioner tersebut
perlu dibandingkan dengan catatan emperis kinerja yang ada di Puskesmas, bila terdapat kesamaan
antara kinerja di kuesioner dengan fakta di lapangan maka dapat dikatakan kuesioner tersebut
mempunyai validitas eksternal yang tinggi.
CARA MENGUJI VALIDITAS KUESIONER

1. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur


2. Melakukan uji coba kuesioner tersebut pada sejumlah responden, disarankan jumlah
responden untuk uji coba minimal 30 responden (mendekati kurve normal)
3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban
4. Menghitung korelasi antara masing-masing item dalam kuesioner dengan skor total,
dengan menggunakan teknik korelasi product moment

Dengan bantuan software komputer, nilai “r” masing-masing item dalam kuesioner dapat dihitung,
misalkan ada 10 item kuesioner dengan hasil “r” sebagai berikut:

1 = 0,884

2 = 0,893

3 = 0,931

4 = 0,811

5 = 0,920

6 = 0,705

7 = 0,827

8 = 0,893

9 = 0,867

10 = 0,564

Angka “r” hitung dari komputer harus dibandingkan dengan “r” tabel (angka kritik)

Cara melihat angka kritik dalam tabel adalah dengan melihat baris N-2,dimana N adalah jumlah
responden, misalkan jumlah responden 10 orang, maka jalur yang dilihat adalah baris 10 – 2 = 8,
untuk taraf signifikansi 5 % angka kritiknya adalah 0,632 sedangkan untuk taraf signifikansi 1 %
angka kritiknya adalah 0,765

CARA MENENTUKAN VALIDITAS

 Bila kita menggunakan taraf signifikansi 5% maka angka kritisnya adalah 0,632, kemudian
masing-masing “r” hitung item dalam kuesioner dibandingkan dengan “r” kritis. Item dalam kuesioner
dikatakan valid jika hasil “r” hitung lebih besar dari “r” kritis
 Berarti dari 10 item kuesioner diatas, item nomer 1 s/d 9 dinyatkan valid karena nilai ‘r’ hitung
lebih besar dari nilai “r” kritis, sedang item nomer 10 dinyatakan tidak valid karena “r” hitung lebih
kecil dari “r” kritis
 Untuk item yang tidak valid, tidak dapat digunakan sebagai item kuesioner, dan harus diganti
dengan item kuesioner lain yang valid. Oleh karena itu kita harus membuat item kuesioner cadangan,
agar dapat digunakan kalau ada item kuesioner yang tidak valid.

Anda mungkin juga menyukai