SOAL
Tugas:
1) URL / Literatur tugas berbeda untuk tiap orang.
2) Tugas diketik pada word ukuran A4, times new roman 12, spasi 1,5, minimal 10
halaman (isi saja) tidak termasuk halaman cover, daftar isi, daftar pustaka.
3) Upload pada spada bentuk file pdf
KETENTUAN TUGAS:
1. Format kertas jawaban di bawah ini di cetak.
2. Tugas diketik pada word ukuran A4, times new roman 12, spasi 1,5,
minimal 10 halaman (isi saja) tidak termasuk halaman cover, daftar
isi, daftar pustaka.
3. Rapi, sistematis, mudah dibaca.
4. Jawaban TIDAK/BUKAN di ambil dari buku materi dosen ybs.
5. Sumber literatur (URL) setiap jawaban di ketik pada lembar
jawaban. (untuk soal teori).
6. Jawaban di scan, bentuk file PDF di upload pada http://spada.untag-
smd.ac.id
URL ( https://id.scribd.com/doc/169806315/Anggaran-Utang-Dan-Modal )
Anggaran Utang
BAGIAN I
Utang terdiri atas utang jangka pendek (utang lancar) dan utang jangka
panjang (utang tak lancar).Utang jangka pendek adalah utnag yang berjangka
waktu kurang dari satu tahun, seperti utang usaha, beban terutang, kredit
modal kerja, dan lain-lain.Utang jangka panjang adalah utang yang berjangka
waktu lebih dari satu tahun, seperti utang obligasi, kredit investasi, utang
hipotek, dan lain-lain.
Utang jangka pendek dari segi manajemen keuangan diartikan sebagai utang
yang harus diselesaikan dengan menggunakan harta lancar atau pembentukan
kewajiban lainnya. Misalnya utang usaha dibayar dengan kas (aset lancar),
atau utang usaha diselesaikan dengan cara meminjam ke bank dalam bentuk
kredit modal kerja.
Utang dagang berbeda dengan utang usaha, utang dagang adalah utang yang
terjadi sebagai akibat dari membeli barang dagangan secara kredit sedangkan
utang usaha adalah utang yang terjadi sebagai akibat membeli barang atau jasa
secara kredit untuk keperluan operasional perusahaan.
Beban terutang adalah utang sebagai akibat pengakuan beban pada saat
terjadinya walaupun beban itu belum dibayar. Beban terutang antara lain utang
gaji dan upah, utang bunga, utang pajak, utang sewa, dan lain-lain.
Kredit modal kerja adalah kredit yang diberikan bank untuk keperluan
modal
kerja. Keperluan modal kerja mencakup keperluan membayar gaji, membeli
bahanbaku atau barang dagangan, membayar utang usaha, dan lain-lain. Kredit
modal kerja biasanya dalam bentuk kredit rekening koran, yaitu kredit yang
dikaitkan dengan kredit simpanan giro. Simpanan giro tanpa dikaitkan dengan
kredit (simpanan giro murni), saldo rekening korannya yang dibuat bank
bersaldo kredit, artinya bank sebagai debitor dan pemilik giro sebagai kreditor.
Sebaliknya, apabilasaldo di rekening koran debit, artinya bank bertindak sebagai
kreditor dan pemilik giro sebagai debitor.
Wesel bayar adalah surat pengakuan utang yang dikeluarkan perusahaan, berisi
kesanggupan membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu dan
pada saat tertentu, biasanya berjangka kurang dari satu tahun. Perusahaan
dapat mendiskontokan wesel ke bank dan mendapat sejumlah uang atas wesel
tersebut sebesar nilai nominal wesel dikurangi bunga sampai hari jatuh tempo
wesel (bunga dibayar di muka). Oleh karena itu, maka harga jual wesel apabila
diperjualbelikan selalu dibawah nilai nominal. Bagi bank yang membeli, wesel
tersebut merupakan wesel tagih, sedangkan bagi perusahaan penjual adalah
wesel bayar.
Utang obligasi adalah utang uang untuk jangka waktu lebih dari satu tahun
yang dikeluarkan oleh debitor dalam bentuk surat pengakuan utang yang
memiliki nominal tertentu. Utang obligasi biasanya digunakan untuk membeli
aset tetap (bangunan, mesin, dan alat). Untuk memeroleh jaminan yang lebih
besar atas pembayaran kembali utang obligasi, biasanya pemegang obligasi
mengenakanhipotek terhadap aset tetap yang dibeli dari utang obligasi.
Terdapat tiga jenis obligasi, antara lain:
Obligasi biasa adalah obligasi yang bunganya dibayar debitor bila
debitor
memeroleh laba atau menderita rugi
Obligasi hasil adalah obligasi yang bunyanya dibayar debitor bila
debitormemeroleh laba, tapi kreditor mempunyai hak kumulatif atas
bunga.
Utang sangat berguna untuk kemajuan perusahaan bila utang tersebut dikelola
dengan baik. Cara mengelola utang yang baik diantaranya adalah dengan
membuat anggaran utang, dengan anggaran utang, dapat diketahui saat utang
tersebut dan saat utang tersebut dibayar.Mengenai kemampuan perusahaan
membayar utang dapat diketahui dari anggaran kas.
Menambah utang jangka pendek maupun jangka panjang dan modal sendiri
dimaksudkan untuk ekspansi, yaitu memperluas kegiatan perusahaan, produksi,
dan pemasaran dengan tujuan memeroleh laba sebesar mungkin.
Dengan demikian, bila utang dikelola dengan baik dapat meningkatkan laba
dan yang terpenting adalaha dapat meningkatkan rentabilitas ekonomi dari
perusahaan tersebut.Sebaliknya, apabila utang tidak dikelola dengan baik,
maka perusahaan dapat mengalami kerugian yang besar.Oleh karena itu
anggaran utang sangat penting dalam rangka usaha meningkatkan laba dan
rentabilitas, pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan, dan alat pengawas dalam
hal pembayaran utang.
Ekspansi diperlukan oleh perusahaan yang ingin selalu dapat berkembang agar
tetap hidup dan sukses.Kebutuhan modal untuk keperluan ekspansi makin
lama makin besar karena sifat ekspansi perusahaan yang dilakukan secara
berangsur-angsur. Pada umumnya, ekspansi hanya membutuhkan tambahan
modalkerja untuk memaksimalkan kapasitas produksi yang sudah ada, namun,
apabila kemudian perusahaan harus menambah kapasitas produksi dengan
menambah alat produksi atau pabrik baru, maka kebutuhan modalnya akan
bertambah. Dengan demikian, pengertian ekspansi adalah perluasan modal,
dan perluasan modal ini dapat memperbesar utang.
Dari data tersebut dapat dihitung utang usaha yang dibayar sebagai
Rp 23.250 +
Rp 27.250
April 20% Rp 30.000 = Rp 6.000
50% Rp 40.000 = Rp 20.000
Potongan 5% Rp 20.000 = Rp 1.000–
Rp 19.000
30% Rp 40.000= Rp 12.000 +
Rp 31.000 +
Rp 37.000
Mei 20% Rp 40.000 Rp 8.000
Rp 87.750
Dengan demikian, total utang usaha yang dibayar kepada pemasok sebesar
Rp 87.750, yaitu bulan Februari Rp.500, Maret Rp 27.750, dan April Rp 37.000,
dan Mei Rp 8.000. jumlah belian selama 3 bulan sebesar Rp 90.000 ( Rp
87.750 + Rp 2.250) Dimana Rp 2.250 adalah potongan belian yang terdiri
dari potongan belian bulan Februari Rp 500, Maret Rp 750, dan April Rp
1.000
Rp 23.250 +
Rp 27.250
April 20% Rp 30.000 = Rp 6.000
50% Rp 40.000 = Rp 20.000
Potongan 5% Rp 20.000 = Rp 1.000–
Rp 19.000
30% Rp 40.000= Rp 12.000 +
Rp 31.000 +
Rp 37.000
Mei 20% Rp 40.000 Rp 8.000
Rp 87.750
Dengan demikian, total utang usaha yang dibayar kepada pemasok sebesar
Rp 87.750, yaitu bulan Februari Rp.500, Maret Rp 27.750, dan April Rp 37.000,
dan Mei Rp 8.000. jumlah belian selama 3 bulan sebesar Rp 90.000 ( Rp
87.750 + Rp 2.250) Dimana Rp 2.250 adalah potongan belian yang terdiri
dari potongan belian bulan Februari Rp 500, Maret Rp 750, dan April Rp
1.000
Adapun anggaran Utang usaha PT Bulehai selama 3 bulan dapat
dihitungsebagai berikut:
Januari : Belian Rp
20.000Februari : 20% Rp 20.000
Rp 4.000
Belian Rp 30.000 +
Rp 34.000
Maret : 20% Rp 30.000 Rp 6.000
Belian Rp 40.000 +
Rp 46.000
Bayar
Tahun Angsuran Sisa Utang
Pokok Utang Bunga Utang
1 Rp 1.320.000 - Rp 1.320.000 Rp 11.000.000
2 Rp 3.621.579 Rp 2.301.579 Rp 1.320.000 Rp 8.698.421
3 Rp 3.621.579 Rp 2.577.768 Rp 1.043.811 Rp 6.120.653
4 Rp 3.621.579 Rp 2.887.101 Rp 734.478 Rp 3.233.552
Rp
5 Rp 3.621.579 Rp 3.233.552 Rp 388.027
0
URL
( https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/07/modul-8-Penggaran-perusahaan-1.pdf )
Anggaran Modal
Biaya depresiasi merupakan biaya yang digunakan untuk mengurangi nilai suatu aktiva tetap.
Pada saat terjadi biaya depresiasi tersebut, perusahaan tidak mengeluarkan biaya yang
berbentuk kaswalaupun di laporan laba rugi besarnya depresiasi tersebut menambah biaya
operasi. Karena depresiasi di satu sisi menambah biaya padahal di sisi lain sebenarnya tidak
mengeluarkan uang kasmaka sebenarnya ada kas yang terkumpul dan diperlakukan sebagai
kas masuk sebesar biaya depresiasi tersebut selama umur aktiva. Dana yang terkumpul
tersebut nantinya akan digunakan untuk membeli aktiva kembali apabila aktiva yang
didepresiasi tersebut telah habis umur ekonomisnya.
Dana yang digunakan untuk investasi aktiva tetap dapat berasal dari modal sendiri dan atau
modal asing (hutang). Perbedaan sumber modal yang digunakan untuk investasi tersebut
mempengaruhi perhitungan proceeds (aliran kas masuk) investasi yang bersangkutan.
Perhitungan proceeds darikedua sumber modal tersebut adalah sebagai berikut:
1) Perhitungan besarnya proceeds bila investasi menggunakan modal
sendiriProceeds = Laba Bersih Setelah Pajak + Depresiasi
Meskipun cara tersebut sering tepat, tetapi ada persyaratan yang harus dipenuhi. Penggunaan
cara tersebut cukup tepat apabila pengakuan terhadap penghasilan dan biaya menurut
akuntansi tidakbanyak berbeda dengan terjadinya penerimaan dan pengeluaran kas. Kalau
antara pengakuan penghasilan dan biaya cukup berbeda, maka penggunaan cara itu akan
memberikan hasil yang tidaktepat. Kalaupun bisa menyesuaikan laporan akuntansi menjadi
pola aliran kas karena persyaratannya memenuhi, maka yang sering juga menjadi persoalan
adalah kalau proyek tersebutdibelanjai dengan (sebagian) pinjaman. Umumnya kalau proyek
tersebut dibelanjai dengan modalsendiri, penaksiran aliran kas operasionalnya tidak menjadi
masalah. Masalah sebenarnya timbul
karena dicampurkannya keputusan pembelanjaan dengan hasil investasi proyek tersebut.
Untuk memperjelas hal ini berikut disajikan suatu contoh.
Contoh 1.
Misalkan ada suatu investasi yang dibelanjai dengan 100% modal sendiri, senilai Rp. 100
juta. Umur ekonomisnya 2 tahun tidak mempunyai nilai sisa. Kalau penyusutan dilakukan
dengan garis lurus, maka penyusutan per tahunnya adalah Rp. 50 juta. Taksiran laba rugi
per tahun adalah sebagai berikut:
Perhitungan di atas adalah benar apabila pengakuan terhadap biaya dan penghasilan
menurut akuntansi tidak banyak berbeda dengan terjadinya pengeluaran dan penerimaan
kas. 2)Perhitungan proceeds bila investasi menggunakan modal sendiri dan hutang
Contoh 2.
Sekarang kalau misalkan proyek tersebut dibelanjai dengan 100% pinjaman (contoh ini hanya
untuk menyederhanakan saja, karena mungkin tidak pernah ada proyek yang dibelanjai
dengan 100%pinjaman). Katakan bahwa bunga pinjaman adalah 20% per tahun. Taksiran
laba rugi menjadi sebagai berikut:
Untuk keperluan penaksiran operational cash flow atau proceeds, cara semacam ini
membuat kesalahan dalam hal mencampur-adukkan cash flow karena keputusan
pembelanjaan (yaitu pembayaran bunga) dan keputusan investasi (penghasilan, pengeluaran
biaya tunai, pajak). Untukitu cara menaksir aliran kas operasional yang benar adalah:
Proceeds = Laba Bersih Setelah Pajak + Depresiasi + Bunga (1 -
Pajak)Dengan memperhatikan rumus tersebut maka:
Proceeds = Rp. 5.000.000+ Rp. 50.000.000+ Rp. 20.000.000(1 – 50%) = Rp. 65.000.000
Perhatikan bahwa hasil perhitungan tersebut, yaitu Rp. 65 juta adalah sama dengan hasil
yang diperoleh kalau menganggap bahwa investasi tersebut dibelanjai dengan modal
sendiri. Kalau misalnya investasi tersebut dibelanjai dengan 50% hutang dan 50% modal
sendiri, maka kalau
digunakan cara seperti tersebut di atas, aliran kas masuk bersihnya juga tetap Rp. 65juta.
BAGIAN II
KESIMPULAN
Anggaran utang adalah anggaran untuk memperoleh dan membayar utang. Utang kebalikan
dari piutang. Pada umumnya utang perusahaan timbul dari terjadinya transaksi dari
pembelian bahan mentah dan bahan pembantu secara kredit untuk keperluan proses
produksi. Anggaran utang sangat berguna untuk kemajuan perusahaan bila utang di kelola
dengan baik.
Penganggaran modal adalah suatu proses perencanaan yang mencakup penganalisaan dan
pemilihan berbagai investasi modal. Investasi modal merupakan suatu pengeluaran yang
diharapkan dapat menghasilkan manfaat lebih dari satu tahun dimasa mendatang. Investasi
modal ini berkaitan denganpenggunaan dana (kas) untuk mendapatkan aktiva operasional yang
akan membantu memperoleh penghasilan atau mengurangi biaya-biaya dimasa yang akan
mendatang.
Eputusan tentang pemilihan investasi merupakan keputusan yang sangat penting. Keputusan ini
tidakhanya pada tingkat risiko yang harus ditanggung, melainkan juga menentukan tingkat
keuntungan perusahaan dimasa mendatang.
Untuk menilai apakah keptusan pengeluaran modal (investasi) telah diambil benar atau salah,
makaterdapat 2 cara penilaian : (1)pendekatan Langsung dan (2)Pendekatan Tidak Langsung.
BAGIAN III
Jawaban
1. Terdapat sejumlah faktor faktor yang menjadi tolak ukur dalam mengambil
keputusan investasi seperti arus kas, struktur modal, likuiditas, kebijakan hutang,
profitabilitas , pertumbuhan penjualan, kesempatan investasi dan lain lain