Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIKUM PENGANGGARAN PERUSAHAAN

BAB IX – ANGGARAN UTANG DAN ANGGARAN MODAL

SOAL

Tugas Makalah tentang Anggaran Utang dan Anggaran Modal


Sistematika Tugas:
Cover
Daftar isi
Bagian I: Teoritis Anggaran Utang dan Anggaran Modal
Bagian II: Kesimpulan
Bagian III: Pertanyaan dan jawaban sesuai dengan materi (minimal 5 soal)
Daftar Pustaka

Tugas:
1) URL / Literatur tugas berbeda untuk tiap orang.
2) Tugas diketik pada word ukuran A4, times new roman 12, spasi 1,5, minimal 10
halaman (isi saja) tidak termasuk halaman cover, daftar isi, daftar pustaka.
3) Upload pada spada bentuk file pdf

KETENTUAN TUGAS:
1. Format kertas jawaban di bawah ini di cetak.
2. Tugas diketik pada word ukuran A4, times new roman 12, spasi 1,5,
minimal 10 halaman (isi saja) tidak termasuk halaman cover, daftar
isi, daftar pustaka.
3. Rapi, sistematis, mudah dibaca.
4. Jawaban TIDAK/BUKAN di ambil dari buku materi dosen ybs.
5. Sumber literatur (URL) setiap jawaban di ketik pada lembar
jawaban. (untuk soal teori).
6. Jawaban di scan, bentuk file PDF di upload pada http://spada.untag-
smd.ac.id

Bab XI Anggaran Utang dan Anggaran Modal-Prakt 2021 1


Nama : Radhika kusuma dewi
Npm: 19.11.1001.3443.046
kelas : Manajemen 01 pagi semester 5

URL ( https://id.scribd.com/doc/169806315/Anggaran-Utang-Dan-Modal )
Anggaran Utang

BAGIAN I

Anggaran utang adalah anggaran untuk memeroleh dan membayar


utang.Utang adalah kewajiban peminjam (debitor) untuk melaksanakan
sesuatu kepadapemberi pinjaman (kreditor) selama jangka waktu tertentu.

Utang terdiri atas utang jangka pendek (utang lancar) dan utang jangka
panjang (utang tak lancar).Utang jangka pendek adalah utnag yang berjangka
waktu kurang dari satu tahun, seperti utang usaha, beban terutang, kredit
modal kerja, dan lain-lain.Utang jangka panjang adalah utang yang berjangka
waktu lebih dari satu tahun, seperti utang obligasi, kredit investasi, utang
hipotek, dan lain-lain.

Utang jangka pendek dari segi manajemen keuangan diartikan sebagai utang
yang harus diselesaikan dengan menggunakan harta lancar atau pembentukan
kewajiban lainnya. Misalnya utang usaha dibayar dengan kas (aset lancar),
atau utang usaha diselesaikan dengan cara meminjam ke bank dalam bentuk
kredit modal kerja.

Utang dagang berbeda dengan utang usaha, utang dagang adalah utang yang
terjadi sebagai akibat dari membeli barang dagangan secara kredit sedangkan
utang usaha adalah utang yang terjadi sebagai akibat membeli barang atau jasa
secara kredit untuk keperluan operasional perusahaan.

Beban terutang adalah utang sebagai akibat pengakuan beban pada saat
terjadinya walaupun beban itu belum dibayar. Beban terutang antara lain utang
gaji dan upah, utang bunga, utang pajak, utang sewa, dan lain-lain.

Kredit modal kerja adalah kredit yang diberikan bank untuk keperluan
modal
kerja. Keperluan modal kerja mencakup keperluan membayar gaji, membeli
bahanbaku atau barang dagangan, membayar utang usaha, dan lain-lain. Kredit
modal kerja biasanya dalam bentuk kredit rekening koran, yaitu kredit yang
dikaitkan dengan kredit simpanan giro. Simpanan giro tanpa dikaitkan dengan
kredit (simpanan giro murni), saldo rekening korannya yang dibuat bank
bersaldo kredit, artinya bank sebagai debitor dan pemilik giro sebagai kreditor.
Sebaliknya, apabilasaldo di rekening koran debit, artinya bank bertindak sebagai
kreditor dan pemilik giro sebagai debitor.

Wesel bayar adalah surat pengakuan utang yang dikeluarkan perusahaan, berisi
kesanggupan membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu dan
pada saat tertentu, biasanya berjangka kurang dari satu tahun. Perusahaan
dapat mendiskontokan wesel ke bank dan mendapat sejumlah uang atas wesel
tersebut sebesar nilai nominal wesel dikurangi bunga sampai hari jatuh tempo
wesel (bunga dibayar di muka). Oleh karena itu, maka harga jual wesel apabila
diperjualbelikan selalu dibawah nilai nominal. Bagi bank yang membeli, wesel
tersebut merupakan wesel tagih, sedangkan bagi perusahaan penjual adalah
wesel bayar.

Utang obligasi adalah utang uang untuk jangka waktu lebih dari satu tahun
yang dikeluarkan oleh debitor dalam bentuk surat pengakuan utang yang
memiliki nominal tertentu. Utang obligasi biasanya digunakan untuk membeli
aset tetap (bangunan, mesin, dan alat). Untuk memeroleh jaminan yang lebih
besar atas pembayaran kembali utang obligasi, biasanya pemegang obligasi
mengenakanhipotek terhadap aset tetap yang dibeli dari utang obligasi.
Terdapat tiga jenis obligasi, antara lain:
 Obligasi biasa adalah obligasi yang bunganya dibayar debitor bila
debitor
memeroleh laba atau menderita rugi
 Obligasi hasil adalah obligasi yang bunyanya dibayar debitor bila
debitormemeroleh laba, tapi kreditor mempunyai hak kumulatif atas
bunga.

 Obligasi yang dapat ditukarkan adalah obligasi yang memberikan


kesempatan bagi kreditor untuk menukarkannya dengan saham dari
perusahaan penerbit obligasi.

Kredit investasi adalah pinjaman yang diberikan bank untuk keperluan


memeroleh barang modal (aset tetap), seperti keperluan relokasi pabrik,
modernisasi, rehabilitasi alat/bangunan, ekspansi, dan lain-lain.

Utang sangat berguna untuk kemajuan perusahaan bila utang tersebut dikelola
dengan baik. Cara mengelola utang yang baik diantaranya adalah dengan
membuat anggaran utang, dengan anggaran utang, dapat diketahui saat utang
tersebut dan saat utang tersebut dibayar.Mengenai kemampuan perusahaan
membayar utang dapat diketahui dari anggaran kas.

Menambah utang jangka pendek maupun jangka panjang dan modal sendiri
dimaksudkan untuk ekspansi, yaitu memperluas kegiatan perusahaan, produksi,
dan pemasaran dengan tujuan memeroleh laba sebesar mungkin.

Dengan menambah utang jangka pendek, perusahaan dapat menambah jumlah


bahan baku yang dibeli (untuk perusahaan manufaktur) atau barang dagangan
yang dibeli (untuk perusahaan dagang). Sedangkan pertambahan utang
jangka panjang dan modal sendiri diperlukan sebagai akibat dari
bertambahnya kebutuhan utang jangka pendek untuk kebutuhan modal kerja.
Bahan baku bertambah berarti kegiatan produksi meningkat dan harus
diimbangi dengan menambah bangunan dan alat produksi lainnya untuk
ekspansi yang bersumber dari utang jangka panjang dan modal sendiri.
Apabila keperluan investasi dibiayai oleh utang jangka pendek, maka hal ini
dapat mengganggu likuiditas dan mengganggu kelancaran membayar
kewajiban yang harus segera dibayar.

Dengan ekspansi, perusahaan dapat memperbesar laba karena perusahaan


dapat
merebut peluang pasar dan menurunkan biaya produksi sebagai akibat dari
rendahnya biaya tetap dan variabel per unit. Sebagai contoh, pada saat
perusahaan bekerja dengan modal sendiri sebesar Rp 1.000 dan beban usaha Rp
200 per bulan, perusahaan mampu menjual 100 unit per bulan dengan harga Rp
15 per unit dan harga pokok Rp 12 per unit. Apabila perusahaan menambah
utang sebesar Rp 500, beban usaha Rp 300 per bulan, perusahaan mampu
menjual 150 unit per bulan dengan harga jual Rp 12 per unit dan harga pokok Rp
8 per unit. Dengan tingkat pajak 10%, maka tingkat laba dan rentabilitas
perusahaan adalah:
Keterangan Sebelum Ada Setelah Ada
Utang Utang (Ekspansi)
Jualan Rp 1.500 Rp 1.800
Harga Pokok Barang Terjual 1.200 1.200
Laba Kotor 300 600
Beban Usaha 200 300
Laba Usaha 100 300
Pajak 10% 30
10
Laba Bersih Setelah Pajak 270
90
Utang 500
0
Modal Sendiri 1.000 1.000
Modal Usaha 1.000 1.500
Rentabilitas ekonomis = laba usaha / modal 10 % 20 %
usaha
Rentabilitas modal sendiri = laba usaha / 9% 27 %
modal sendiri

Dengan demikian, bila utang dikelola dengan baik dapat meningkatkan laba
dan yang terpenting adalaha dapat meningkatkan rentabilitas ekonomi dari
perusahaan tersebut.Sebaliknya, apabila utang tidak dikelola dengan baik,
maka perusahaan dapat mengalami kerugian yang besar.Oleh karena itu
anggaran utang sangat penting dalam rangka usaha meningkatkan laba dan
rentabilitas, pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan, dan alat pengawas dalam
hal pembayaran utang.

A. Faktor yang Memengaruhi Anggaran Utang

Semakin besar perusahaan maka kemungkinan untuk dapat bekerja dengan


biaya produksi rata-rata atau harga pokok yang lebih rendah juga lebih besar.
Pada perusahaan yang insentif modal, ekspansi dilakukan untuk menurunkan
harga pokok per unit, sedangkan pada perusahaan yang intensif tenaga,
ekspansi dilakukan untuk memperbesar omzet, penggunaan produk sampingan
yang lebih efisien, stabilisasi produksi, dan pengurangan kerugian karena
menganggurnya aset tetap. Dua faktor yang memengaruhi anggaran utang
adalah ekspansi dan struktur modal

Ekspansi diperlukan oleh perusahaan yang ingin selalu dapat berkembang agar
tetap hidup dan sukses.Kebutuhan modal untuk keperluan ekspansi makin
lama makin besar karena sifat ekspansi perusahaan yang dilakukan secara
berangsur-angsur. Pada umumnya, ekspansi hanya membutuhkan tambahan
modalkerja untuk memaksimalkan kapasitas produksi yang sudah ada, namun,
apabila kemudian perusahaan harus menambah kapasitas produksi dengan
menambah alat produksi atau pabrik baru, maka kebutuhan modalnya akan
bertambah. Dengan demikian, pengertian ekspansi adalah perluasan modal,
dan perluasan modal ini dapat memperbesar utang.

Apabila ekspansi perusahaan didasarkan atas pertimbangan untuk


memperbesar atau stabilisasi laba yang diperoleh, maka ekspansi tersebut
karena motif ekonomi.Hal ini terjadi karena misalnya semakin besarnya
permintaan barang atau jasa yang dijual oleh suatu perusahaan, untuk
mengimbangi permintaan, perusahaan melakukan ekspansi.Sedangkan apabila
ekspnsi dilakukan karena ambisi personal pemilik atau pemimpin perusahaan
untuk memeroleh prestise dan kekuasaan yang lebih besar, maka ekspansi
tersebut karena motif psikologis.
B. Ilustrasi Penyusunan Anggaran Utang

Penyusunan anggaran utang diawali dengan mengumpulkan data belian dan


syaratnya, lalu menghitung anggaran utang usaha pada periode tertentu, setelah itu
yang terakhir adalah menyusun anggaran utang usaha.Anggaran utang dibagi
menjadi dua, yaitu anggaran utang jangka pendek dan jangka panjang.

 Penyusunan anggaran Utang Jangka Pendek


Sebagai ilustrasi , misalkan dianggarkan dari PT Bulehai 3 bulan
sebagaiberikut:
Januari Rp 20.000
Februari Rp 30.000
Maret Rp 40.000 +
Jumlah Rp 90.000

Syarat pembayaran 5/20/net 30, artinya pembeli mendapat potongan 5%


bila membayar dalam waktu 20 hari dengan jangka waktu kredit paling
lambat 30 hari.
Berdasarkan kebisaan membayar:
 50% dari belian setiap bulannya dibayar dalam waktu 20 hari bulan
belian
 30% dibayar dalam waktu sesudah 20 hari dalam bulan yang sama
 20% dibayar dalam bulan kedua setelah bulan belian

Dari data tersebut dapat dihitung utang usaha yang dibayar sebagai

berikut:Februari 50% Rp 20.000 = Rp 10.000

Potongan 5% Rp 10.000 = Rp 500–


Rp 9.500
30% Rp 20.000= Rp 6.000 +
Rp 15.500
Maret 20% Rp 20.000 = Rp 4.000
50% Rp 30.000 = Rp 15.000

Potongan 5% Rp 15.000 = Rp 750–


Rp 14.250
30% Rp 30.000= Rp 9.000 +

Rp 23.250 +
Rp 27.250
April 20% Rp 30.000 = Rp 6.000
50% Rp 40.000 = Rp 20.000
Potongan 5% Rp 20.000 = Rp 1.000–
Rp 19.000
30% Rp 40.000= Rp 12.000 +

Rp 31.000 +
Rp 37.000
Mei 20% Rp 40.000 Rp 8.000
Rp 87.750
Dengan demikian, total utang usaha yang dibayar kepada pemasok sebesar
Rp 87.750, yaitu bulan Februari Rp.500, Maret Rp 27.750, dan April Rp 37.000,
dan Mei Rp 8.000. jumlah belian selama 3 bulan sebesar Rp 90.000 ( Rp
87.750 + Rp 2.250) Dimana Rp 2.250 adalah potongan belian yang terdiri
dari potongan belian bulan Februari Rp 500, Maret Rp 750, dan April Rp
1.000

Adapun anggaran Utang usaha PT Bulehai selama 3 bulan dapat


dihitungsebagai berikut:
Januari : Belian Rp
20.000Februari : 20% Rp 20.000
Rp 4.000
Belian Rp 30.000 +
Rp 34.000
Maret : 20% Rp 30.000 Rp 6.000
Belian Rp 40.000 +
Rp 46.000

Potongan 5% Rp 15.000 = Rp 750–


Rp 14.250
30% Rp 30.000= Rp 9.000 +

Rp 23.250 +
Rp 27.250
April 20% Rp 30.000 = Rp 6.000
50% Rp 40.000 = Rp 20.000
Potongan 5% Rp 20.000 = Rp 1.000–
Rp 19.000
30% Rp 40.000= Rp 12.000 +

Rp 31.000 +
Rp 37.000
Mei 20% Rp 40.000 Rp 8.000
Rp 87.750

Dengan demikian, total utang usaha yang dibayar kepada pemasok sebesar
Rp 87.750, yaitu bulan Februari Rp.500, Maret Rp 27.750, dan April Rp 37.000,
dan Mei Rp 8.000. jumlah belian selama 3 bulan sebesar Rp 90.000 ( Rp
87.750 + Rp 2.250) Dimana Rp 2.250 adalah potongan belian yang terdiri
dari potongan belian bulan Februari Rp 500, Maret Rp 750, dan April Rp
1.000
Adapun anggaran Utang usaha PT Bulehai selama 3 bulan dapat
dihitungsebagai berikut:
Januari : Belian Rp
20.000Februari : 20% Rp 20.000
Rp 4.000
Belian Rp 30.000 +
Rp 34.000
Maret : 20% Rp 30.000 Rp 6.000
Belian Rp 40.000 +
Rp 46.000

Penyusunan anngaran Utang Jangka Panjang


Sebagai ilustrasi, misalkan untuk pembelian mesin dan alat pabrik
dengankredit investasi bank sebesar Rp 11.000.000 dengan ketentuan:
 Bunga 12 % setahun dibayar tiap akhir tahun
 Angsuran pinjaman beserta bunganya dihitung secara anuitas
 Angsuran pokok pinjaman dibayar tiap akhir tahun
 Jangka waktu pinjaman terhitung dari awal tahun selama 5 tahun
dengan tenggang waktu 1 tahun, selama tenggang waktu bunga
dibayar

Berikut adalah rumus penghitungan rencana angsuran pinjaman beserta


bunganya:

A= Angsuran i= Tingkat Bunga=


12%P= Pinjaman = Rp 11.000.000 t= Tahun

Jangka waktu 5 tahun – tenggang waktu 1 tahun = 4 tahun


Setelah perhitungan tersebut, maka anggaran utang jangka panjangnya adalah
sebagai berikut:

Bayar
Tahun Angsuran Sisa Utang
Pokok Utang Bunga Utang
1 Rp 1.320.000 - Rp 1.320.000 Rp 11.000.000
2 Rp 3.621.579 Rp 2.301.579 Rp 1.320.000 Rp 8.698.421
3 Rp 3.621.579 Rp 2.577.768 Rp 1.043.811 Rp 6.120.653
4 Rp 3.621.579 Rp 2.887.101 Rp 734.478 Rp 3.233.552
Rp
5 Rp 3.621.579 Rp 3.233.552 Rp 388.027
0

URL
( https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/07/modul-8-Penggaran-perusahaan-1.pdf )
Anggaran Modal

Penganggaran modal dalam prakteknya dimaksudkan untuk mengadakan analisis investasi


dari beberapa alternatif investasi yang tersedia, untuk kemudian menetapkan atau memilih
investasi yang paling menguntungkan. Ketidak-tepatan dalam menetapkan pilihan
investasi akan menimbulkan kerugian-kerugian baik kerugian riil ataupun kerugian karena
kehilangan kesempatanuntuk memperoleh manfaat yang lebih menguntungkan (opportunity
cost) yang sebenarnya dapat diwujudkan. Analisis investasi akan menyeleksi kesempatan-
kesempatan investasi yang ada, sehingga dapat dipilih investasi yang memberikan manfaat
terbesar dari setiap rupiah dana yang diinvestasikan. Perencanaan terhadap keputusan
investasi ini sangat penting karena beberapa hal(Riyanto, 2015: 120-121):
1) Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu yang panjang. Ini berarti
bahwa perusahaan harus menunggu selama waktu yang panjang atau lama sampai
keseluruhan dana yang tertanam dapat diperoleh kembali oleh perusahaan. Ini akan
berpengaruh bagi penyediaan danauntuk keperluan lain.
2) Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan di waktu yang
akan datang. Kesalahan dalam mengadakan “forecasting” akan dapat mengakibatkan
adanya “over” atau “ under-investment ” dalam aktiva tetap. Apabila investasi dalam aktiva
tetap terlalu besar melebihi daripada yang diperlukan akan memberikan beban tetap yang
besar bagi perusahaan.
Sebaliknya kalau jumlah investasi dalam aktiva tetap terlalu kecil
akan dapat mengakibatkan kekurangan peralatan, yang ini dapat mengakibatkan perusahaan
bekerja dengan harga pokok yang tinggi sehingga mengurangi daya bersaingnya atau
kemungkinan lainialah kehilangan sebagian dari pasar bagi produknya.
3) Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah yang besar. Jumlah
dana yang besar itu mungkin tidak dapat diperoleh dalam jangka waktu yang pendek atau
mungkin tidak dapat diperoleh sekaligus. Berhubung dengan itu maka sebelumnya harus
dibuat rencana yanghati-hati dan teliti.
(4.)Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal tersebut akan
mempunyai akibat yang panjang dan berat. Kesalahan dalam pengambilan keputusan di
bidang initidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian.
Penganggaran modal meliputi seluruh periode investasi yang mencakup pengeluaran-
pengeluaran (cost) dan manfaat (benefit) yang dikuantifikasi sehingga memungkinkan
untuk diadakan penilaian dan membandingkannya dengan alternatif investasi lainnya.
2. Penentuan Investasi Awal Suatu Proyek
Ada beberapa alat analisa atau metode dalam keputusan investasi. Metode yang sering
digunakanantara lain:
a. Metode Net Present Value
“Net present value” adalah selisih antara nilai sekarang dari cash flow dengan nilai sekarang
dari investasi. Dengan metode ini pertama yang harus dilakukan adalah menghitung present
value daripenerimaan dengan tingkat discount rate tertentu, kemudian dibandingkan dengan
present valuedari investasi. Keputusan dari penilaian dengan metode ini bila selisih antara
PV dari cash flow lebih besar berarti nilai NPV bernilai positif, artinya investasi yang
dijalankan layak, dan sebaliknya apabila selisih PV dari cash flow lebih kecil dibanding
dengan PV investasi, maka investasi dipandang tidak layak.
b. Metode Payback Period
“Payback period” adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali
pengeluaran investasi dengan menggunakan “proceeds” atau aliran kas neto (net cash flows).
Dengan demikian payback period dari suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya.
Apabila proceeds setiap tahunnya sama jumlahnya, maka payback period dari suatu
investasi dapat dihitung dengan caramembagi jumlah investasi dengan proceeds tahunan.
c. Metode Profitability Index
Metode profitability index sering juga disebut dengan cost benefit analysis method adalah
metode yang menghitung perbandingan antara present value dari penerimaan dengan
present value dari investasi. Bila profitability index lebih besar dari 1 maka proyek investasi
layak untuk dijalankan.

d. Metode Average Rate of Return


Metode “ average rate of return ” atau sering juga disebut “ accounting rate of return ”
menunjukkan persentase keuntungan neto sesudah pajak dihitung dari “average investment”
atau “initial investment”. Apabila tiga metode lainnya yaitu payback period, NPV, dan
internal rate of return mendasarkan diri pada proceeds atau “cash flows”, maka metode
average rate of return ini mendasarkan diri pada keuntungan yang dilaporkan dalam buku
(reported accounting income).
e. Metode Internal Rate of Return
Metode penilaian usul-usul investasi lain yang menggunakan “ discounted cash flow” ialah
apa yang disebut metode “internal rate of return”. Pengertian “internal rate of return” itu
sendiri dapat didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai
sekarang dari proceeds yang diharapkan akan diterima (PV of future proceeds) sama
dengan jumlah nilai sekarang daripengeluaran modal (PV of capital outlays). Pada dasarnya
“ internal rate of return” harus dicari dengan cara “trial and error” dengan cara coba-coba.
Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan akan menentukan apakah suatu investasi
layak dilaksanakan oleh perusahaan atau tidak. Pengambilan keputusan tersebut
mempertimbangkan
aliran kas keluar (cash outflow) yang akan dikeluarkan perusahaan dan aliran kas masuk
(cashinflow) yang akan diperolehnya berkaitan dengan investasi yang diambil. Ada 3 macam
aliran kas yang terjadi dalam investasi yaitu intial cash flow, operational cash flow, dan terminal
cash flow.
Aliran kas permulaan (initial cash flow)
Aliran kas permulaan (initial cash flow) merupakan aliran kas yang berhubungan dengan
pengeluaran kas pertama kali untuk keperluan suatu investasi. Cash flow ini misalnya
harga perolehan pembelian tanah, pembangunan pabrik, pembelian mesin, perbaikan mesin,
dan investasi aktiva tetap lainnya. Jika kita melakukan investasi pembelian mesin pabrik
maka yang termasukcapital outlays atau cash outflow antara lain harga pembelian mesin, biaya
pasang, biaya percobaan,biaya balik nama (jika ada), dan biaya lain yang harus dikeluarkan
mesin tersebut sampai mesintersebut siap dioperasikan.
3. Penentuan Aliran Kas Masuk Bersih Operasi (Proceeds)
Aliran kas operasional (operational cash flow) merupakan aliran kas yang terjadi selama
umur investasi. Operational cash flow ini berasal dari pendapatan yang diperoleh
dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan. Aliran kas operasi sering disebut
cash inflow (aliran kas masuk) yang nantinya akan dibandingkan dengan cash outflow
untuk menutup investasi. Operational cash flow (cash inflow) ini biasanya diterima setiap
tahun selama umur ekonomis investasi yang berupa aliran kas masuk bersih (disebut
proceeds). Besarnya proceeds terdiri dari 2sumber yaitu berupa laba setelah pajak atau earning
after tax (EAT) ditambah depresiasi. Mengapadepresiasi merupakan sumber kas masuk (cash
inflow), padahal depresiasi merupakan biaya yangakan mengurangi laba.

Biaya depresiasi merupakan biaya yang digunakan untuk mengurangi nilai suatu aktiva tetap.
Pada saat terjadi biaya depresiasi tersebut, perusahaan tidak mengeluarkan biaya yang
berbentuk kaswalaupun di laporan laba rugi besarnya depresiasi tersebut menambah biaya
operasi. Karena depresiasi di satu sisi menambah biaya padahal di sisi lain sebenarnya tidak
mengeluarkan uang kasmaka sebenarnya ada kas yang terkumpul dan diperlakukan sebagai
kas masuk sebesar biaya depresiasi tersebut selama umur aktiva. Dana yang terkumpul
tersebut nantinya akan digunakan untuk membeli aktiva kembali apabila aktiva yang
didepresiasi tersebut telah habis umur ekonomisnya.
Dana yang digunakan untuk investasi aktiva tetap dapat berasal dari modal sendiri dan atau
modal asing (hutang). Perbedaan sumber modal yang digunakan untuk investasi tersebut
mempengaruhi perhitungan proceeds (aliran kas masuk) investasi yang bersangkutan.
Perhitungan proceeds darikedua sumber modal tersebut adalah sebagai berikut:
1) Perhitungan besarnya proceeds bila investasi menggunakan modal
sendiriProceeds = Laba Bersih Setelah Pajak + Depresiasi
Meskipun cara tersebut sering tepat, tetapi ada persyaratan yang harus dipenuhi. Penggunaan
cara tersebut cukup tepat apabila pengakuan terhadap penghasilan dan biaya menurut
akuntansi tidakbanyak berbeda dengan terjadinya penerimaan dan pengeluaran kas. Kalau
antara pengakuan penghasilan dan biaya cukup berbeda, maka penggunaan cara itu akan
memberikan hasil yang tidaktepat. Kalaupun bisa menyesuaikan laporan akuntansi menjadi
pola aliran kas karena persyaratannya memenuhi, maka yang sering juga menjadi persoalan
adalah kalau proyek tersebutdibelanjai dengan (sebagian) pinjaman. Umumnya kalau proyek
tersebut dibelanjai dengan modalsendiri, penaksiran aliran kas operasionalnya tidak menjadi
masalah. Masalah sebenarnya timbul
karena dicampurkannya keputusan pembelanjaan dengan hasil investasi proyek tersebut.
Untuk memperjelas hal ini berikut disajikan suatu contoh.
Contoh 1.
Misalkan ada suatu investasi yang dibelanjai dengan 100% modal sendiri, senilai Rp. 100
juta. Umur ekonomisnya 2 tahun tidak mempunyai nilai sisa. Kalau penyusutan dilakukan
dengan garis lurus, maka penyusutan per tahunnya adalah Rp. 50 juta. Taksiran laba rugi
per tahun adalah sebagai berikut:

Perhitungan di atas adalah benar apabila pengakuan terhadap biaya dan penghasilan
menurut akuntansi tidak banyak berbeda dengan terjadinya pengeluaran dan penerimaan
kas. 2)Perhitungan proceeds bila investasi menggunakan modal sendiri dan hutang
Contoh 2.
Sekarang kalau misalkan proyek tersebut dibelanjai dengan 100% pinjaman (contoh ini hanya
untuk menyederhanakan saja, karena mungkin tidak pernah ada proyek yang dibelanjai
dengan 100%pinjaman). Katakan bahwa bunga pinjaman adalah 20% per tahun. Taksiran
laba rugi menjadi sebagai berikut:
Untuk keperluan penaksiran operational cash flow atau proceeds, cara semacam ini
membuat kesalahan dalam hal mencampur-adukkan cash flow karena keputusan
pembelanjaan (yaitu pembayaran bunga) dan keputusan investasi (penghasilan, pengeluaran
biaya tunai, pajak). Untukitu cara menaksir aliran kas operasional yang benar adalah:
Proceeds = Laba Bersih Setelah Pajak + Depresiasi + Bunga (1 -
Pajak)Dengan memperhatikan rumus tersebut maka:
Proceeds = Rp. 5.000.000+ Rp. 50.000.000+ Rp. 20.000.000(1 – 50%) = Rp. 65.000.000
Perhatikan bahwa hasil perhitungan tersebut, yaitu Rp. 65 juta adalah sama dengan hasil
yang diperoleh kalau menganggap bahwa investasi tersebut dibelanjai dengan modal
sendiri. Kalau misalnya investasi tersebut dibelanjai dengan 50% hutang dan 50% modal
sendiri, maka kalau
digunakan cara seperti tersebut di atas, aliran kas masuk bersihnya juga tetap Rp. 65juta.

BAGIAN II

KESIMPULAN

Anggaran utang adalah anggaran untuk memperoleh dan membayar utang. Utang kebalikan
dari piutang. Pada umumnya utang perusahaan timbul dari terjadinya transaksi dari
pembelian bahan mentah dan bahan pembantu secara kredit untuk keperluan proses
produksi. Anggaran utang sangat berguna untuk kemajuan perusahaan bila utang di kelola
dengan baik.

Penganggaran modal adalah suatu proses perencanaan yang mencakup penganalisaan dan
pemilihan berbagai investasi modal. Investasi modal merupakan suatu pengeluaran yang
diharapkan dapat menghasilkan manfaat lebih dari satu tahun dimasa mendatang. Investasi
modal ini berkaitan denganpenggunaan dana (kas) untuk mendapatkan aktiva operasional yang
akan membantu memperoleh penghasilan atau mengurangi biaya-biaya dimasa yang akan
mendatang.
Eputusan tentang pemilihan investasi merupakan keputusan yang sangat penting. Keputusan ini
tidakhanya pada tingkat risiko yang harus ditanggung, melainkan juga menentukan tingkat
keuntungan perusahaan dimasa mendatang.
Untuk menilai apakah keptusan pengeluaran modal (investasi) telah diambil benar atau salah,
makaterdapat 2 cara penilaian : (1)pendekatan Langsung dan (2)Pendekatan Tidak Langsung.
BAGIAN III

Soal dan jawaban

1. Sebutkan hal-hal yang membuat keputusan investasi penting bagi perusahaan?


2. Apa saja metode yang digunakan dalam penganggaran modal?
3. Mengapa penganggaran modal dirasa penting untuk perusahaan dan apa saja
yangdiperlukan untuk menentukan penganggaran modal?
4. Apakah anggaran hutang itu?
5. Apa yang dimaksud dengan proses penyusunan anggaran ?

Jawaban

1. Terdapat sejumlah faktor faktor yang menjadi tolak ukur dalam mengambil
keputusan investasi seperti arus kas, struktur modal, likuiditas, kebijakan hutang,
profitabilitas , pertumbuhan penjualan, kesempatan investasi dan lain lain

2.. · Payback Periode. ...

· Net Present Value Method (NPV) ...

· Internal Rate of Return (IRR) ...

· Profitability Index. ...

· Accounting Rate of Return.

3. Penganggaran modal penting karena menciptakan penilaian yang akuntabel dan


terukur. Ini adalah cara terukur bagi bisnis untuk menentukan profitabilitas
ekonomi dan keuangan jangka panjang dari setiap proyek investasi. Perusahaan
dapat membuatpandangan kuantitatif dari setiap investasi aset tetap yang
diusulkan, sehingga memberikan dasar rasional untuk membuat penilaian dan
pengambilan keputusan.

4. Anggaran Utang adalah anggaran untuk memperoleh dan membayar utang.


Utang adalah kewajiban debitor untuk melaksanakan sesuatu kepada kreditor
selama jangkawaktu tertentu Menambah utang (jangka pendek dan panjang)
dimaksudkan untuk
ekspansi. Utang jangka pendek digunakan untuk modal kerja.
Penganggaran atau penyusunan anggaran (budgeting) adalah proses penyusunan
rencana keuangan organisasi yang dilakukan dengan cara menyusun rencana kerja
dalam rangka waktu tertentu umumnya satu tahun dan dinyatakan dalam satuan
moneter.

Anda mungkin juga menyukai