Anda di halaman 1dari 18

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PRODUKSI NASTAR DURIAN PADA UMKM MANINI COOKIES

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Manajemen Operasi

Dosen Pengampu : Fetty Nurlia M, S.E, M.Si,.

Kelompok 6:

Deva Puspa Solihah 2110631020013

Herlita Dwi Lestari 2110631020016

Mangerbang Ardis W.P 2110631020024

Nur Alifah Khoirunissa 2110631020035

Nurasyikin 2110631020036

Risma 2110631020042

PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SINGAPERBANGASA KARAWANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan
Hidayah- NYA sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas
sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karena hanya dengan kerido’an-
NYA Makalah dengan judul “STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PRODUKSI
NASTAR DURIAN PADA UMKM MANINI COOKIES” ini dapat terselesaikan.

Terimakasih kepada bu Fetty Nurlia M, S.E, M.Si,. selaku dossen pengampu mata kuliah
Manajemen Operasi atas bimbingan dan arahannya. Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa
tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi
perbaikan-perbaikan lebih lanjut.

Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membutuhkan.

Karawang, 07 Juni 2023

Kelompok 6
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Maninie Cookies adalah sebuah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berfokus
pada produksi dan penjualan kue kering. UMKM ini didirikan oleh Bu Reina seorang pengusaha
muda yang memiliki minat dan keterampilan dalam pembuatan kue. Dengan dedikasinya yang
tinggi dan visi untuk membawa rasa kue kering yang lezat dan berkualitas tinggi kepada
masyarakat, Bu Reina berhasil memulai usaha kecilnya ini.

Maninie Cookies berawal dari hasrat dan keahlian Bu Reina dalam memasak dan membuat kue.
Ia memiliki keahlian dalam menciptakan variasi rasa yang unik dan menggabungkan bahan-
bahan berkualitas untuk menghasilkan kue-kue kering yang istimewa. Dengan dedikasinya
terhadap kualitas dan rasa, Maninie Cookies berhasil memperoleh banyak penggemar setia.

Salah satu ciri khas dari Maninie Cookies adalah pembuatan penggunaan bahan-bahan alami dan
segar dalam proses pembuatan kue-kue mereka. Mereka mengutamakan kualitas bahan baku dan
menghindari penggunaan bahan tambahan atau pengawet buatan. Dalam setiap proses produksi,
Maninie Cookies memastikan bahwa setiap kue yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang
ketat.

Salah satu produk unggulan yang dihasilkan oleh UMKM Maninies Cookies adalah kue nastar
durian. Kue nastar durian merupakan variasi dari kue nastar tradisional yang populer di
Indonesia. Kue ini memiliki rasa yang khas dan sedap, di mana isi nastar-nya terbuat dari
campuran selai durian yang manis dan lezat

Nastar adalah salah satu jenis kue kering yang populer di Indonesia. Biasanya terdiri dari adonan
kue dengan isi selai nanas di tengahnya. Selama beberapa tahun terakhir, terdapat variasi nastar
yang unik dan menarik, yaitu nastar durian. Nastar durian menggabungkan citarasa manis dan
aroma khas durian dengan tekstur renyah dari adonan kue.
Durian merupakan buah tropis yang sangat terkenal di Asia, terutama di Indonesia, Thailand, dan
Malaysia. Buah ini memiliki aroma yang kuat dan rasa yang lezat, namun juga memiliki polaritas
di kalangan masyarakat karena aromanya yang khas dan kuat.Penggabungan antara nastar
tradisional dengan durian menghasilkan kue kering yang menarik perhatian banyak orang. Nastar
durian menjadi alternatif menarik bagi pecinta durian yang ingin mencicipi rasa buah favorit
mereka dalam bentuk kue yang lezat.

Maninie Cookies telah beroperasi selama beberapa tahun dan telah menarik perhatian banyak
pelanggan setia. Produk-produk mereka dikenal karena kualitasnya yang tinggi, rasa yang lezat,
dan beragam varian rasa yang disediakan. Maninie Cookies telah berhasil memperluas jangkauan
pasarnya melalui penjualan online dan memiliki reseller yang cukup banyak.

Oleh karena itu, observasi terhadap nastar durian menjadi penting untuk memahami tren
makanan yang sedang berkembang di masyarakat. Observasi ini dapat melibatkan analisis
terhadap bahan baku, teknik pembuatan, preferensi konsumen, serta reaksi dan tanggapan
terhadap rasa dan aroma nastar durian.

Dengan melakukan observasi ini, diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang popularitas dan penerimaan nastar durian di kalangan masyarakat. Hasil observasi
tersebut dapat menjadi acuan bagi UMKM atau produsen kue lainnya untuk mengembangkan
produk yang sesuai dengan selera dan keinginan konsumen.

Observasi pada UMKM Maninie Cookies ini dilakukan untuk memberikan pemahaman yang
lebih mendalam tentang operasi bisnisnya, proses produksi, strategi pemasaran, dan tantangan
yang dihadapi oleh Mani sebagai pemilik usaha. Observasi ini bertujuan untuk memberikan
wawasan yang lebih baik tentang faktor-faktor yang telah berkontribusi pada kesuksesan
Maninie Cookies, serta memberikan saran dan rekomendasi yang dapat membantu Mani dalam
menghadapi tantangan dan meningkatkan kinerja bisnisnya di masa depan.

Observasi terhadap Maninie Cookies dilakukan untuk memahami faktor-faktor yang membuat
produk mereka sukses dan mendapatkan wawasan tentang praktik terbaik dalam bisnis makanan.
Observasi ini melibatkan pengamatan langsung terhadap operasional dan strategi bisnis Maninie
Cookies, serta interaksi dengan karyawan dan pelanggan mereka.
Selain itu, observasi ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pemilik UMKM
lainnya atau individu yang tertarik untuk memulai usaha di bidang makanan atau UMKM secara
umum. Informasi yang diperoleh dari observasi ini dapat menjadi sumber inspirasi dan
pembelajaran bagi mereka yang ingin memulai atau mengembangkan usaha mereka sendiri.

Dengan demikian, observasi pada UMKM Maninie Cookies ini menjadi penting untuk
memberikan pandangan yang komprehensif tentang operasi bisnis UMKM yang sukses,
sekaligus memberikan wawasan praktis bagi para pengusaha dan calon pengusaha di sektor
UMKM.

1.2 Tujuan
Untuk memberikan manfaat bagi UMKM Manini Cookies agar memiliki standar pelaksanaan
proses produksi dalam rangka standarisasi produk nastar durian.

1.3 Luaran
Dengan terlaksananya observasi ini diharapkan dapat menghasilkan luaran yang bermanfaat bagi
pelaku usaha UMKM Maninie Cookies ini, antara lain:
1. Alur produksi yang efisien
2. Meningkatkan Penjualan
HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Industri

A. Jenis, Nama dan Karakteristik Produk

Jenis : Makanan

Nama Produk : Nastar Durian

Karakteristik : Nastar adalah kue kering dari adonan tepung terigu,


mentega, dan telur yang diisi dengan selai nanas, cokelat,
durian, maupun rasa lainnya. Adapun bahan baku yang
dibutuhkan untuk membuat nastar yaitu terigu, Kuning
telur, gula halus, blue band, butter, maizena, susu bubuk
keju, selai durian, toples, open, plastik packaging, pita,
card, stiker logo brand dan bahan package lainnya

B. Keunggulan Produk
a. Bahan-bahan yang dipakai Premium dan tanpa pengawet (alami)
b. Bentuk yang unik

Identifikasi masalah

a. Ketersediaan durian
Durian adalah bahan utama dalam nastar durian, jadi masalah utama bisa timbul jika
durian tidak tersedia secara konsisten atau sulit ditemukan. Ini dapat menjadi masalah
terutama di luar musim durian, di daerah yang tidak memiliki akses mudah ke durian
segar, atau di negara di mana durian bukanlah buah yang umum.
b. Kualitas durian
Kualitas durian memainkan peran penting dalam rasa dan aroma nastar durian. Durian
yang tidak matang atau buruk dapat menghasilkan nastar durian yang tidak enak atau
bahkan busuk.
c. Konsistensi rasa dan tekstur
Nastar durian yang baik harus memiliki rasa dan aroma durian yang kaya, serta tekstur
yang tepat. Masalah dapat muncul jika rasa durian terlalu kuat atau terlalu lemah, atau
jika tekstur nastar terlalu keras atau terlalu lembut. Penting untuk mencapai konsistensi
yang tepat dalam rasa dan tekstur nastar durian agar pengalaman makan yang
memuaskan.
d. Keterbatasan umur simpan
Durian segar cenderung memiliki umur simpan yang terbatas karena cepat membusuk. Ini
bisa menjadi masalah jika nastar durian tidak segera dikonsumsi atau jika harus
dipertahankan untuk jangka waktu yang lama.
e. Harga dan ketersediaan bahan lain:
Selain durian, nastar durian juga membutuhkan bahan-bahan lain seperti tepung, gula,
mentega, dan telur. Harga dan ketersediaan bahan-bahan ini dapat mempengaruhi
produksi nastar durian secara komersial. Jika bahan-bahan tersebut sulit didapatkan atau
harganya mahal, dapat menghambat produksi atau menyebabkan kenaikan harga nastar
durian.
f. Preferensi konsumen
Nastar durian memiliki rasa yang kuat dan khas, yang mungkin tidak disukai oleh semua
orang. Beberapa orang mungkin tidak menyukai aroma atau rasa durian yang kuat,
sehingga mengurangi minat mereka untuk mencoba nastar durian. Hal ini dapat
membatasi pangsa pasar dan permintaan nastar durian.

Analisis pemecahan masalah

a. Permintaan yang Tinggi


Salah satu masalah yang dihadapi oleh Maninie Cookies adalah permintaan yang tinggi
dari pelanggan. Ini dapat menjadi tantangan dalam memenuhi permintaan pelanggan
yang terus meningkat dengan kualitas dan konsistensi yang sama. Untuk mengatasi
masalah ini, Maninie Cookies dapat melakukan beberapa langkah seperti meningkatkan
kapasitas produksi, mengoptimalkan proses produksi, atau memperluas pabrik untuk
meningkatkan kapasitas produksi.
b. Persediaan Bahan Baku
Maninie Cookies mungkin menghadapi masalah dalam memastikan pasokan yang cukup
untuk bahan baku seperti tepung, mentega, gula, dan bahan-bahan lainnya. Untuk
mengatasi masalah ini, Maninie Cookies dapat menjalin hubungan yang kuat dengan
pemasok bahan baku, melakukan perencanaan produksi yang efektif untuk menghindari
kekurangan bahan baku, atau mengidentifikasi alternatif bahan baku yang dapat
digunakan saat pasokan utama terganggu.
c. Kualitas Produk yang Konsisten
Salah satu tantangan dalam bisnis makanan adalah mempertahankan kualitas produk yang
konsisten dari waktu ke waktu. Maninie Cookies perlu memastikan bahwa setiap
kemasan cookies yang dihasilkan memiliki rasa, tekstur, dan penampilan yang sama.
Untuk mengatasi masalah ini, Maninie Cookies dapat mengimplementasikan sistem
kontrol kualitas yang ketat, melibatkan tim kualitas yang terlatih, atau menggunakan
bahan baku dan resep yang konsisten.
d. Pemasaran dan Persaingan
Maninie Cookies harus memperhatikan strategi pemasaran untuk meningkatkan
visibilitas dan daya tarik merek mereka di tengah persaingan yang ketat dengan merek
cookies lainnya. Mereka perlu mengidentifikasi pasar target, mengembangkan strategi
pemasaran yang efektif, dan membangun citra merek yang kuat. Pemasaran melalui
media sosial, kerjasama dengan toko-toko ritel, dan penggunaan testimoni pelanggan
dapat menjadi langkah yang efektif.
e. Keberlanjutan dan Inovasi
Maninie Cookies perlu mempertimbangkan keberlanjutan dan inovasi untuk tetap relevan
di pasar yang terus berubah. Mereka dapat mencoba memperkenalkan varian rasa baru,
mengembangkan cookies yang sesuai dengan tren makanan sehat, atau menggunakan
bahan-bahan organik dan ramah lingkungan. Inovasi dapat membantu membedakan
Maninie Cookies dari pesaing dan memenuhi permintaan pelanggan yang semakin
beragam.
f. Pengelolaan Operasional
Maninie Cookies perlu memperhatikan efisiensi dan pengelolaan operasional untuk
memastikan keberlanjutan bisnis. Mereka perlu memperhatikan aspek seperti manajemen
persediaan, manajemen tenaga kerja, optimasi proses produksi, dan pemeliharaan
peralatan. Dengan mengoptimalkan operasional, Maninie Cookies dapat meningkatkan
produktivitas dan mengurangi

Rekomendasi

a. Identifikasi masalah
Identifikasi dengan jelas masalah utama yang dihadapi oleh Maninie Cookies. Beberapa
masalah yang umum dihadapi oleh UMKM meliputi manajemen keuangan yang buruk,
rendahnya pangsa pasar, kurangnya efisiensi operasional, kualitas produk yang rendah,
atau kurangnya strategi pemasaran yang efektif.
b. Analisis SWOT
Lakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk Maninie
Cookies. Identifikasi kekuatan dan kelemahan internal UMKM, serta peluang dan
ancaman eksternal yang ada di pasar. Hal ini akan membantu dalam merumuskan strategi
pemecahan masalah yang tepat.
c. Evaluasi proses bisnis
Tinjau kembali proses bisnis yang ada di Maninie Cookies. Identifikasi area di mana ada
kelemahan atau hambatan yang menghambat pertumbuhan dan efisiensi. Misalnya,
evaluasi proses produksi, manajemen persediaan, manajemen keuangan, atau strategi
pemasaran.
d. Perbaikan keuangan
Jika Maninie Cookies menghadapi masalah keuangan, evaluasi dan perbaiki manajemen
keuangan. Perhatikan pembukuan yang akurat, peningkatan kontrol biaya, dan
diversifikasi sumber pendapatan. Dalam hal ini, bekerja sama dengan seorang akuntan
atau konsultan keuangan dapat membantu dalam mengelola keuangan yang lebih baik.
e. Peningkatan kualitas produk
Jika masalahnya terletak pada kualitas produk, fokus pada perbaikan dan inovasi produk.
Tinjau kembali resep, bahan baku, dan proses produksi. Pastikan standar kualitas yang
tinggi dan dapat bersaing dengan pesaing di pasar.
f. Pemasaran dan branding
Identifikasi strategi pemasaran yang efektif untuk Maninie Cookies. Manfaatkan media
sosial, website, atau platform penjualan online untuk memperluas jangkauan pasar.
Buatlah branding yang kuat dan ceritakan kisah unik dari Maninie Cookies untuk
menarik perhatian konsumen.
g. Kemitraan dan jaringan
Jalin kemitraan dengan pihak terkait, seperti pemasok bahan baku lokal atau toko-toko
grosir. Juga, terlibatlah dalam jaringan bisnis lokal, seperti asosiasi UMKM atau grup
komunitas, untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan wawasan baru.
h. Palatihan dan pengembangan
Berikan pelatihan kepada karyawan tentang keterampilan yang relevan, seperti
manajemen operasional, keuangan, atau pemasaran.

BAB II METODE PELAKSANAAN

A. Lokasi
Tempat Produksi : desa adiarsa barat, kec. karawang barat, kab. Karawang
B. Bahan dan Alat
Bahan baku terdiri dari Terigu, Putih telur, Gula halus., Blue band, Butter, Maizena, Susu
Bubuk, Keju. Topping: Selai durian, Kuning telur, Keju. Sedangkan alat yang dibutuhkan
adalah alat mixer, sendok cetakan, Loyang, kuas, timbangan, dan mangkok.
C. Jenis Metode
Metode yang digunakan yaitu pendekatan Kualitatif, dengan melakukan observasi dan
wawancara

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Proses Bisnis


a. Daftar Toko Suplier:

1. Toko abc
2. Superindo
3. Pasar
4. Toko serba boto
5. Shoppe

Daftar Reseller:

1. Gerai UMKM BRI

2. Toko oleh-oleh singaperbangsa

3. Gerah dinkop

4. Delajaya

5. Santi

6. Fardan

7. Ayu

8. Anggun

9. Jihan

10. Nabila
PROSES PRODUKSI

1. Persiapan bahan baku dengan melakukan penambangan sekitar 15 menit


2. Proses miring: menampilkan semua bahan dengan mixer steep by steep 15 menit.

3. Proses pencetakan: mencetak adonan di pipihkan 3 jam.

4. Proses pemberian toping: durian, kuning telur dan keju

5. Proses pengopenan: Bahan adonan yang sudah di cetak dan diberi toping di masukkan ke open
selama 30 menit.

6. Proses pendinginan: Kue nastar yang sudah di open di keluarkan dan disimpan diruang terbuka
sampai suhu dingin.

7. Proses packing: Di masukan ke cup 1 persatu nastar lalu di ke topleskan sesuai ukuran dan
dimasukan ke box. Dan terakhir dikasihkan pita dan paper bag

Analisis SWOT

a. Strengths

 Harga yang terjangkau


 Bahan – bahan yang dibutuhkan dan prosess yang dilakukan untuk menghasilkan prodk
terbilang mudah
 Tempat pembuatannya tidak membutuhkan banyak ruanan/tempat
 Kemasan yang menarik dan higienis

b. Opportunities

 Dukungan dari pemerintah


 Melayani pembelian melalio online sehingga memudahkan pembelian konsumen yang
berasal dari luar daerah
 Vookies adalah slah satu produk yang sering dibeli untuk perayaan hari-hari besar,
sehingga akan meningkat pada saat tersebut
 Karena cookies yang enak dan harganya terjangkau membuat customer menjadi
langganan dan sangat percaya atas citarasa si pembuat

c. Weakness
 Produk tak tahan lama
 Kurangnya SDM
 Belum memiliki jam operasional
 Belum memiliki toko

d. Threats

 Mudah ditiru

Peramalan

Data Penjualan

Bulan Penjualan
Januari 3
Februari 2
Maret 5
April 15
Mei 30

Methode Linear Trend Line Model


Berdasarkan gambar tersebut dapat dijelaskan umkm manini cookies membeli bahan pokok pada
toko ABC, toko serba boto, superindo, shoppee dan pasar . Selanjutnya bahan baku yang
diterima dibawa ke gudang persediaan. Sebelum melakukan proses produksi, manini cookies
merencanakan jumlah yang akan diproduksi dan kapan akan memulai proses produksinya
berdasarkan jadwal. Jika kue sudah jadi, pihak distributor akan mengambil menggunakan alat
transportasi berupa motor, ataupun mobil. Untuk produk kue jajanan pasar , biasanya akan
dikirim setiap hari oleh pegawai. Untuk kue pesanan kostumisasi juga akan dikirim / diterima
sesuai dengan syarat dan perjanjian yang dilakukan. Sistem penjualan ke pasar adalah jual putus
yang artinya saat produk sudah sampai di pasar, maka pelanggan (dalam hal ini toko / warung /
retail) akan langsung membayar kontan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Luaran yang Diharapkan.pdf

Anda mungkin juga menyukai