Anda di halaman 1dari 5

RESUME PERTEMUAN 5

RANGKUMAN MATERI 5 PENGANTAR MANAJEMEN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Pengantar
Manajemen

Disusun oleh:
Mangerbang Ardis Witman Pakpahan
2110631020024

Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi


Universitas Singaperbangsa Karawang
2023
SARANA DAN LANDASAN POKOK HUBUNGAN INDUSTRIAL
DI INDONESIA

1. SARANA-SARANA HI
• Lembaga kerjasama bipartit
• Lembaga kerjasama tripartit
• Organisasi pekerja atau serikat pekerja/buruh
• Organisasi pengusaha
• Lembaga keluh kesah dan penyelesaian penyelisihan hubungan
industrial
• Peraturan perusahaan
• Perjanjian kerjasama
• Peraturan perundangundangan ketenagakerjaan

2. Landasan Pokok Hubungan Industrial


Hubungan industrial harus berdasarkan pancasila
3. Landasan Strategis
• Strategi merupakan pola fikir dan pola tindak dari seseorang atau
organisasi yang merupakan kerangka hasil pilihan yang
menentukan sifat, arah, dan tujuan jangka panjang yang akan
dipakai dengan memperhatikan faktor lingkungan internal dan
eksternal
• Strategi setiap individu atau organisasi berbeda karena
lingkungan yg berbeda
• Alinea ke empat Pembukaan UUD 1945 adalah landasan strategis
Indonesia yaitu;
➢ Melindungi segenap bangsa indonesia
➢ Meningkatkan kesejahteraan rakyat
➢ Mencerdaskan kehidupan bangsa
➢ Ikut serta dalam menciptakan perdamaian dunia.

4. Indikator ketercapaian tujuan strategis


• Sudah terlindungikah para pekerja indonesia
• Sudah sejahterakah para pekerja Indonesia
• Sudah cerdaskah para pekerja Indonesia
• Seberapa jauh peran serta partisipasi negara dan pemerintah
Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dan keharmonisan
hubungan industrial di dalam negeri maupun di dunia.

5. Landasan Konstitusional
• Secara eksplisit diatur dalam Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 “ Setiap
warga negara berhak atas pekerjaan yang layak bagi
kemanusiaan”.
• Sebagai hak sipil atau hak konstitusional bagi seluruh WNI.
• Hak yang lain adalah; hak dipilih dan memilih, berserikat,
menyatakan pendapat, beragama dsb.
• Hak atas pekerjaan merupakan komponen dari HAM
• Pekerjaan harus layak menurut ukuran kemanusiaan.
• Layak dipengaruhi oleh tingkat kebutuhan, kepentingan, tingkat
sosial, gaya hidup, keragaman selera.
• Dalam koridor kebijakan publik dibatasi dengan UMR/UMP yang
mengacu pada kebutuhan hidup layak (KHL)
• Parameter kelayakan bukan hanya ekonomi, tetapi
memperhatikan aspek soaial, mental, moral, budaya, politik, dan
hukum.
6. Landasan Operasional
• Landasan operasiolan ketenagakaerjaan diatur dalam UU Nomor
13 tahun 2003
• Tatanan pre employment menyangkut perencanaan, pelatihan,
penempatan, perluasan kesempatan
• Tatanan during employment menyangkut hubungan kerja,
perlindungan kerja, hubungan industrial, pembinaan, pengawasan
dan penyidikan, dan ketentuan pidana.
• Tatanan post employment menyangkut pemutusan hubungan
kerja, pesangon, dan jaminan sosial tenaga kerja.
7. Landasan Yuridis
• Hubungan industrial bukan hubungan individu, tapi hubungan
kolektif.
• Hubungan akan dimulai apabila setelah didahului peristiwa hukum
antara perusahaan dengan seorang pekerja secara individual, yang
masing-masing mengikatkan diri dalam perjanjian kerja (peristiwa
hukum).
8. Terdapat 3 dimensi hukum dalam hubungan industrial yaitu:
• Hukum perdata untuk menyelesaikan perselisihan bila salah satu
dari pihak melakukan wan prestasi
• Hukum publik pihak-pihak yang melaksanakan perjanjian memiliki
posisi yang sejajar., memiliki posisi tawar yang sama
• Dalam hubungan kerja sulit sekali terwujud, krn pada
kenyataannya pekerja di posisi yang lemah.

9. Beberapa kelemahan pihak pekerja:


• Jumlah pencari kerja lebih besar dari kesempatan kerja
• Kompetensi kerja tdk memenuhi kualifikasi pesyaratan kerja.
• Kurang mampu melakukan negosiasi
• Kelemahan dalam menguasai aspek hukum ketenagakerjaan
10. Pemerintah sebagai penyeimbang
• Hadir untuk melindungi pihak yang dianggap lemah
• Langkah pemerintah dengan berbagai kebijakan publik sektor
ketenagakerjaan sbg contoh;
➢ Peraturan Perusahaan sukarela menjadi wajib bagi
perusahaan yang mempekerjakan 25 orang ke atas.
➢ Perjanjian Kerja opsional menjadi wajib secara tertulis bagi
bentuk perjanjian kerja untuk waktu tertentu.
➢ Pengupahan dari tawar menawar menjadi upah minimum
• Untuk aturan yg sdh diatur dlm hukum publik, maka tdk lagi
melalui proses keperdataan, melainkan melalui pelibatan aparatur
pemerintah bersifat preventif, edukatif, hingga represif.

11. Hukum Internasional


• Hukum internasional ditetapkan oleh ILO dlm bentuk konvensi
internasional.
• Negara anggota harus meratifikasi ke dlm UU Nasional
12. Beberapa konvensi ILO yyang mengatur hubungan industrial adalah sbb:
• Konvensi ILO No. 87 tahun 1948 tentang Kebebasan Berserikat
dan Perlindungan atas Hak Berorganisasi, diratifikasi dg UU No 21
tahun 2000.
• Konvensi ILO No. 154 tahun 1981 tentang Perundingan Bersama
• Konvensi ILO No. 29Konvensi ILO No. 87 tahun 1948 tentang
tahun 1930 tentang Kerja Paksa atau Kerja Wajib
• Konvensi ILO No. 105 tahun 1967 tentang Penghapusan Kerja
Paksa diratifikasi dg UU No. 19 tahun 1999.

Anda mungkin juga menyukai