Anda di halaman 1dari 20

Hubungan Industrial Pancasila (HIP)

Oleh
Puji Rahayu. KN, SKM
Pengertian Hubungan Industrial Pancasila
Hubungan industrial Pancasila yaitu sistem
hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam
proses produksi barang dan jasa ( Pekerja,
Pengusaha dan Pemerintah) yang didasarkan nilai-
nilai yang merupakan manifestasi dari keseluruhan
sila-sila dari Pancasila dan UUD 1945 yang tumbuh
dan berkembang di atas kepribadian bangsa dan
kebudayaan nasional Indonesia.
• Istilah hubungan industrial sama dengan istilah
Labour relation
• Pengertian hubungan industrial yaitu
keseluruhan hubungan kerja sama antara
semua pihak yang tersebut dalam proses
produksi di suatu perusahaan.
LANDASAN HIP
 Landasan Idiil (Pancasila)
 Landasan Konstitusional ( UUD 45 ) alenia 1 & 4
Landasan Operasional (GBHN) tdp4 elemen
Tap MPR, UU, Keputusan atau Kebijakan Preseide dlmbentuk perpres
 Kebijakan / Peraturan yg dikeluarkan oleh Menlu
Asas-asas hubungan industrial Pancasila
1. Asas kekeluargaan dan gotong royong
2. Asas musyawarah untuk mufakat .
Perwujudan kedua asas tersebut, hubungan industrial
Pancasila mendasarkan diri tiga asas:
1. Asas kerja sama dalam produksi
2. Asas kerja sama dalam menikmati hasil perusahaan
3. Asas kerja sama dalam bertanggung jawab.
FUNGSI HIP
 Sebagai Sarana Perwujudan Trilogi Pemnas
 Sebagai Sarana Aktualisasi Diri Pekerja dan Pengusaha
 Sebagai Sarana Pengembang Kemitraan sosial yang sehat mll
mekanisme Bipartit dan Tripartit
 Sebagai salah satu landasan etika industrial dan etika bisnis
 Sebagai sarana pengendali pasar dan kapitalisme
Ciri-ciri hubungan industrial Pancasia
1. Sila Ke-Tuhanan Yang Maha Esa; bukan sekedar mencari materi,
tetapi pengabdian kepada Tuhan, sesama manusia, bangsa dan negara.
2. Sila Kemanusiaan ; pekerja bukan sekedar faktor produksi tetapi
sebagai manusia pribadi dgn segala martabat dan harkatnya
3. Sila Persatuan Indonesia; pekerja dan pengusaha mempunyai
kepentingan yg sama yaitu kemajuan perusahaan
4. Sila Kerakyatan; perbedaan diselesaikan dgn jalan musyawarah
utk mufakat
5. Sila Keadilan Sosial; dalam menikmati hasil perusahaan dibagi
secara kekeluargaan , adil dan merata sesuai dengan pengorbanan
masing-masing.
Sarana-sarana yang menunjang pelaksanaan
hubungan industrial Pancasila
1. Lembaga kerja sama Bipartit; sebg lembaga yg
anggotanya terdiri dari wakil-wakil pekerja dan pengusaha
(Wadah komunikasi, konsultasi dan musyawarah)
2. Lembaga Tripartit; lembaga yg anggotanya terdiri dari
unsur-unsur pekerja/serikat pekerja, pengusaha dan
pemerintah. Tugas utama untuk menyatukan konsepsi, sikap
dan rencana dlm menghadapi masalah-masalah
ketenagakerjaan.
3. Kesepakatan Kerja Bersama; kesepakatanyang
dibuat antara serikat pekerja dgn pengusaha atau
organisasi pengusaha
4. Peraturan perundang-undangan Ketenaga
kerjaan
5.Pemyelesaian perelisihan Hub Industrial .
6.Serikat Pekerja
7.Organisasi Pengusaha
Kemitraan Dalam HIP
1. Mitra dalam Produksi
peranan masing masing komponen sbb :
 Pekerja mengerjakan pekerjaanya sesuai tingkat keahlian & ketrampilanya
 Pengusaha mengelola & mengatur kegiatan produksi management
( Management Produksi )
 Pemerintah menciptakan iklim yg mengarah pd peningkatan produksi &
produktifitas kerja
2. Mitra dlm Keuntungan
Peranan masing –masing komponen sbb :
 Pekerjamenikmati hsl keuntungan perusahaan mll tambahan pendapatan
untuk kesejahteraan pekerja dan keluarganya
 Pengusaha mengembangkan usaha mll hsl keuntungan perusahaan
 Pemerintah memperoleh manfaat dr keuntungan perusahaan utk
kesejahteraan masyarakat scr umum mll Pemnas
3. Mitra Dalam Tanggung Jawab
Peranan masing – masing komponen sbb :
 Pekerja melaksanalkan tugas & pekerjaanya dengan penuh kedisiplinan &
ketekunan
 Pengusaha mengelola & mengembangkan Perusahaanya dgn sungguh –
sungguh yg disertai unsur keterbukaan
 Pemerintah menciptakan iklim yg kondusif untuk kelangsungan usaha
Istilah – Istilah Hubugan Industrial
1. Ketenagakerjaan : Segala hal yg berhubungan naker pada waktu
sebelum, selama, dan sesudah masa kerja
2. Tenaga kerja : Setiap orang yg mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang/ jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupum utk masyarakat
3. Pekerja / Buruh :Orang yg bekerja dgn menerima upah atau
imbalan dlm bentuk lain
4. Pemberi kerja : Orang perseorangan, Pengusaha, atau badan
hukum dan badan “ lain yg mempekerjakan naker dgn membayar
upah atau imbalan dalam bentuk lain
Lanjutan Istilah Hub Industrial
5. Pelatihan kerja : Kegiatan utk memberi memperoleh meningkatkan
serta mengembangkan kompetensi kerja, produktifitasdlm sikap &
etos kerja pd tingkat ketrampilan & keahlian t3 sesuai dgn jenjang
&kwalifikasi jabatan / pekerjaan
6. Kompetensi kerja : Kemampuan kerja setiap indifidu yg mencakup
aspek pengetahuan, ketrampilan & sikap kerja yg sesuai dgn
standar yg ditetapkan
7. Tenaga Kerja Asing : Warga negara asing pemegang visa dgn maksud
bekerja di wilayah Indonesia
Lanjutan istilah Hub Industrial
8. . Hubungan Kerja : Hubungan antara Pengusaha dgn pekerja / Buruh
berdasarkan perjanjian kerja yg mempunyai unsur pekerjan, upah, &
perintah
9. Pengusaha :
• Orang perseorangan, persekutuan atau badan Hukum yg
menjalankan suatu perusahaan milik sendiri
• Orang perseorangan, persekutuan, atau Badan Hukum yg
secaraberdiri sendiri menjalanka perusahaan bukan miliknya
• Orang perseorangan, persekutuan atau badan Hukumyg berada di
indonesia mewakili perusahaan sebagaimana item 1 &2 yg
berkedudukan di luar wilayah Indonesia
Lanjutan Istilah Hubungan Industrial

10. Mogok Kerja : Tindakan pekerja / buruh yg direncanakan &


dilasanakanscr bersama “ dan atau oleh serikat pekerja / serikat buruh
utk menghentikan atau memperlambat pekerjaan
11. Pemutusan Hububungan Kerja : Pengakhiran hub kerja karena suatu
hal t3 yg mengakibatkan berakhirnya hak & antara pekerja / Buruh
dan pengusaha
12. Upah : Hak pekerja / buruh yg diterima &dinyatakan dlm btk uang
sbg ibalan dr pengusaha / pemberi kerja kpd pekerja / buruh yg
ditetapkan & dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja ,
kesepakatan / per UU an tsk tunjangan bagi pekerja / buruh &
keluarganya atas suatu pekerjaan dan/ jasa yg telah / akan dilakukan
Sarana sarana HIP
1. Serikat Pekerja : Organisai Pekerja atas dasar lapangan pekerjaan yg
bersifat manusiawi,demokratis bebas bertanggung jawab yg
dibentuk dari oleh dan untuk pekerja untuk memperjuangkan
kepentingan pekerja &keluarganya
Dasar hukum :
• UUD 45 psl 28 e
• Uu no 28 th 1985 ttg ketenagakerjaan
• UU no 25 th 1997 ttg ketenagakerjaan
• Permenaker RI th no 5/Men /1998 ttg pendaftaran organisasi
pekerja
• Permenaker RI no 6/Men /1998 ttg pencabutan permenaker
01/Men /1994 ttg Serikat pekerja tingkat perusahaan
Lanjutan serikat Pekerja
• Kepmenaker No Kep 94 th 1998 ttg pencabutan kepmenaker no Kep
438/men /1992 ttg pedoman pembentukan pembinaan serikat
pekerja di Perusahaan
• Kepmenaker No kep no 101/ Men /1998 ttg bentuk permohonan &
keputusan pendaftaran organisasi Pekerja
Tujuan Serikat pekerja
1.Meningkatkan kesejahteraan pekerja & keluarganya
2.Meningkatkan ketrampilan pengetahuan & produktifitas
3.Meningkatkan perlindungan anggotanya
Sarana HIP 2 Organisasi Pekerja
Organisasi pekerja/ APINDO adalah : wadah pengusaha untuk
memperjuangkan kepentingan “ pengusaha serta menampung
aspirasi pengusaha khususnya dlm menangani masalah “yg
berkaitan dgn hub industrial atau hub kerja/ organisasi pekerja dgn
Pengusaha /organisasi Pengusaha
Dasar Hukum :
• UUD 45 psl 28
• UU no 8 th 1985 Organisasi Kemasyarakatan
• Intruksi Menaker no 7 th 1985 ttg Keanggotaan APINDO
Lanjutan Organisasi Pengusaha Indonesia
Tujuan APINDO :
• Mempersatukan &membina Pengusaha serta memberikan
pelayanan kepentingan dibidang hubungan industrial
• Menciptakan &memelihara keseimbangan ketenangan dan
kegairahan kerja dlm bidang hub industrial & ketenagakerjaan
• Menciptakan adanya kesatuan pendapat dlm melaksanakan
kebijaksanaan hub industrial sesuai kebijakan Pemerintah
Kepengurusan organisasi APINDO terdiri dari :
• Dewan Pimpinan Pusat DPP untuk tingkat Nasional
• Dewan Pimpinan Daerah DPD untuk tingkat Daerah
• Dewan Pimpinan Cabang DPC untuk tingkat kab/ Kota
Lanjutan Organisasi Pekerja
Keanggotaan APINDO :
• Anggota Biasa adalah terdiri pengusaha “ dan asosiasi Perusahaan
sejenis misalnya : Asosiasi Pertekstilan Indonesia ( API ), Indonesian
Tobacco Ascosiation (ITA), dan Asosiasi kontraktor Listrik Indonesia
(AKLI)
• Anggota luar Biasa adalah :terdiri organisasi Ekonomi, Himpunan “
Pengusaha dan gabungan “ Pengusaha misalnya :Perhimpunan
Bank Nasional ( Perbanas), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia
(HIPMI), gabungan Pengusaha Rokok ( GAPERO)
• Anggota Kehormatan adalah Perseoranga yg telah berjasa kpd
APINDO dan para pelidung, Pembina dan penasehat APINDO yg
keanggotaanya berdasarkan pd keputusan dewan Pengurus dan
kesediaan yg bersangkutan

Anda mungkin juga menyukai