Anda di halaman 1dari 8

Tugas Kelompok Kewirausahaan

( Roti Bakar )

Anggota Kelompok :
1. Alina Tampubolon
2. Earlene Tan
3. Jocelin Sinulingga
4. Ruth Hutapea
5. Matthew Silaban

Kewirausahaan IXC
SMPS KRISTEN TABGHA BATAM
2023
Kata Pengantar

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
karunia-Nya, kami masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas
kelompok kami, di mana laporan ini merupakan salah satu tugas dari mata
Pelajaran “Kewirausahaan”.
Dalam proses penyusunan laporan ini, kami tidak lupa untuk mengucapkan
terima kasih pada guru pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan
dukungan untuk menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak kekurangan
namun, kami berharap dengan disusunnya laporan ini dapat memberikan sedikit
gambaran “bagaimana proses pembuatan dan penjualan” kelompok kami dalam
praktek “Kewirausahaan”.

Terimakasih.
Batam, Minggu, 27 Agustus 2023
Bab I
Pendahuluan

A. Latar belakang
Roti bakar baru muncul sekitar masa abad 20 ketika orang Belanda sudah
semakin banyak datang ke Indonesia dan mereka membawa serta pengaruh
kuliner ke Indonesia termasuk roti, seperti bread toast, roti bakar, dan french
toast. orang-orang Eropa pada zaman dahulu memanfaatkan roti yang sudah
tidak lagi segar. Karena khawatir roti terbuang, orang-orang Eropa
memanfaatkan dengan cara memanggang.
Ada dugaan bahwa roti bakar muncul di masa awal Masehi, di romawi kuno
hal ini (membakar atau memanggang roti) biasa dilakukan untuk
memanfaatkan roti yang sudah tidak segar. Di Eropa sendiri muncul sejak
adanya krisis pangan di abad 18 hingga 19.
Mulanya roti bakar dibuat hanya menggunakan mentega, keju, dan kental
manis. Namun, di Indonesia sendiri berkembang usai merdeka, sekitar tahun
1950-an dengan potongan coklat kecil yang dapat ditabur. Perkembangan
roti bakar pun cukup pesat, tak hanya di Jakarta tetapi juga di daerah lainnya
di Indonesia. Kedai-kedai yang menjual roti bakar bermunculan hingga menu
roti bakar yang sangat bervariasi.
Banyaknya orang yang gemar menyantap camilan ini membuatnya memiliki
prospek usaha yang bagus. Apalagi jika roti bakar dibuat dengan rasa yang
lezat, sehat, dan tampilan yang unik, tentu semakin menambah ketertarikan
masyarakat untuk membelinya.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari usaha ini bukan hanya sekedar untuk memenuhi
tugas, namun dapat juga untuk menambah pengalaman dan belajar untuk
mencari keuntungan dan pemasaran suatu produk. Karena dengan adanya
tugas ini, kami harus berinteraksi dengan orang lain guna mencari konsumen,
berkoordinasi dengan sesama anggota kelompok, meyakinkan konsumen
untuk membeli produk yang kami tawarkan, dan juga memperhitungkan
ataupun memikirkan bagaimana cara menawarkan produk dengan sopan,
baik dan cara mendapatkan keuntungan yang sesuai.
Bab II
Pembahasan

A. Proses produksi

● Bahan bahan :
1. Roti Tawar
2. Susu kental manis
3. Mentega
4. Keju
5. Selai
6. Pisang
7. Packaging
● Langkah-langkah pembuatan (per-varian)
1. Pisang cokelat
- Potong roti tawar dengan membentuk segitiga.
- Potong pisang dan sisihkan.
- Masukkan pisang dan cokelat pada bagian tengah roti tawar lalu tutup rapat.
- Olesi roti menggunakan mentega.
- Panggang roti hingga matang.
- Jika sudah matang, angkat roti dan letakkan di piring saji. Beri topping susu
kental manis sesuai selera.
- Roti siap disajikan.
2. Cokelat
- Potong roti tawar dengan membentuk segitiga.
- Masukkan cokelat pada bagian tengah roti tawar lalu tutup rapat.
- Olesi roti menggunakan mentega.
- Panggang roti hingga matang.
- Jika sudah matang, angkat roti dan letakkan di piring saji. Beri topping susu
kental manis sesuai selera.
- Roti siap disajikan
3. Keju
- Potong roti tawar dengan membentuk segitiga.
- Serut keju, letakkan pada bagian tengah roti tawar lalu tutup rapat.
- Olesi roti menggunakan mentega.
- Panggang roti hingga matang.
- Jika sudah matang, angkat roti dan letakkan di piring saji. Beri topping susu
kental manis sesuai selera.
- Roti siap disajikan.

B. Pemasaran/penjualan
Proses yang pemasaran yang kami lakukan pertama tama dengan menyebarkan
poster pre-order, dan juga memasarkan secara langsung pada warga sekolah. Pada
penjualan ini kami menargetkan seluruh warga sekolah smps Kristen Tabqha
sebagai target pasar. Sebagai daya tarik lebih kami menjual produk kami dengan
harga yang cukup terjangkau (Rp.7000-8000/porsi).

C. Laporan Keuangan
No Keterangan Jumlah Harga
1 Roti tawar 3 (1660g) Rp39,000.00
2 Susu kental manis 1 (370g) Rp 9,700.00
3 Mentega 1 (200g) Rp 9,800.00
4 Keju 1 (70g) Rp10,500.00
5 Selai 1 (500g) Rp13,000.00
6 Pisang Rp 8,000.00
7 Packaging 20 pcs Rp10,000.00

● Harga produk :
Kami menjual roti bakar dengan kisaran harga 7-8 rb/pcs (tergantung
request dan variannya)
Roti yang terjual (25 porsi) Rp. 235.000
Pengeluaran Rp. 100.000
Total keuntungan Rp. 135.000

● Hasil
Setelah melakukan kegiatan ini, kami mendapatkan pelajaran serta
pengalaman
Dalam mengelola atau memproduksi hingga memasarkan roti bakar. Kegiatan
ini juga bermanfaat untuk melatih koordinasi agar mendapatkan hasil yang
diinginkan/sesuai.

D. Analisis SWOT
1. Strength (Kelebihan)
- Memiliki harga yang terjangkau.
- Komposisi bahan aman bagi kesehatan.
- Produk memiliki banyak varian.

2. Weakness (Kelemahan):
- Modal usaha yang cukup minim.
- Pelayanan yang kurang cepat dan waktu yang kurang cukup untuk penyajian
produk, terutama jika ada banyak konsumen yang pesan langsung dan tidak PO.

3. Oppurtunity (Peluang):
- Besarnya daya beli konsumen terhadap produk.
- Harga bahan yang cukup murah.

4. Threat (Ancaman)
- Adanya potensi munculnya persaingan dengan kompetitor penjual makanan
lain.

E. Dokumentasi
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Dari kegiatan ini, kami menarik kesimpulan bahwa proses
pembelajaran dalam bentuk praktek langsung seperti tugas ini sangat
dibutuhkan. Usaha roti bakar ini adalah salah satu peluang usaha yang cukup
menjanjikan bagi para pengusaha pemula. Dengan hal ini kami dapat
mengalami secara langsung bagaimana cara berinteraksi dengan konsumen,
bagaimana cara menawarkan dan menjual produk kepada orang lain dengan
sopan. Dengan modal yang sedikit, sudah bisa membuka lapangan pekerjaan
untuk diri sendiri.Apalagi sekarang sangat sulit untuk mencari pekerjaan,
sehingga peluang usaha ini sangat cocok bila kita tekuni dan kita kembangkan
lagi tergantung dari seberapa besar modal yang kita miliki.

B. Saran dan masukan


 Saat proses pembuatan diperlukan takaran yang lebih konsisten dan
lebih adil.
 Gunakan roti tanpa pinggiran agar ujung roti tidak begitu keras.
 Saat proses pembayaran seharusnya di tulis agar tidak kebingungan
saat perhitungan.
 Saat memanggang roti harus lebih memperhatikan tingkat
kematangannya agar tetep konsisten semua dan lebih enak rasanya.
 Lebih meningkatkan ketenangan dalam setiap proses.
 Tambahan :
Untuk para pembaca yang ingin memulai dan merintis usaha roti bakar
ini, maka sebaiknya Anda juga memperhatikan beberapa hal berikut:
- Modal yang Anda miliki.
- Lokasi penjualan.
- Pemasaran tidak hanya cukup dengan offline tetapi bisa juga lewat
online.
- Jeli dalam melihat target pasar sehingga Anda bisa lebih siap dalam
memulai usaha, sekaligus bertahan di ketatnya persaingan pada saat
ini.
C. Partisipasi
1. Packing : Alina, Earlene, Jocelin, Matthew, Ruth.
2. Pemasaran : Alina, Earlene, Jocelin, Matthew, Ruth.
3. Pembuatan laporan : Alina, Earlene, Jocelin, Matthew, Ruth.

Semoga dalam pembelajaran kewirausahaan selanjutnya, kegiatan praktek


lapangan ini tetap bisa dilaksanakan dan lebih ditingkatkan lagi. Kegiatan
seperti ini sangatlah bermanfaat dan dapat menjadi bekal bagi siswa/i
yang ingin membuka usaha sendiri.

Anda mungkin juga menyukai