Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

“ANALISIS STRATEGI PEMASARAN : STUDI KASUS PT. NISSIN BISCUIT”

Dosen Pengampu: Sutono, SE, MM, PhD

Disusun oleh :

Nama : Muhammad Faliq InsanulKhoir

NIM : 202011644

Kelas : Manajemen 3J

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2021/2022
DAFTAR ISI

Contents

MAKALAH ...................................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 2
BAB I .............................................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ...................................................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah................................................................................................................................. 5
C. Tujuan Masalah ..................................................................................................................................... 5
BAB II ............................................................................................................................................................. 6
ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN ........................................................................................................... 6
A. Eksternal ............................................................................................................................................... 6
B. Internal.................................................................................................................................................. 8
BAB III .......................................................................................................................................................... 12
ANALISIS SEGMENTASI, TARGETING, POSITIONING ................................................................................... 12
BAB IV.......................................................................................................................................................... 13
ANALISIS STRATEGI PRODUK ...................................................................................................................... 14
BAB V........................................................................................................................................................... 17
ANALISIS STRATEGI HARGA ......................................................................................................................... 17
BAB VI.......................................................................................................................................................... 18
ANALISIS STRATEGI DISTRIBUSI .................................................................................................................. 18
BAB VII......................................................................................................................................................... 19
ANALISIS STRATEGI PROMOSI ..................................................................................................................... 19
BAB VIII........................................................................................................................................................ 21
PENUTUP ..................................................................................................................................................... 21
A. Kesimpulan ......................................................................................................................................... 21
B. Saran ................................................................................................................................................... 22
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

PT. Nissin Biscuit adalah Perusahaan Manufaktur yang bergerak dalam bidang makanan
ringan. Dalam sejarah PT. Nissin didirikan pada tanggal 1970 oleh Hidayat Darmono,pendirian
perusahaan ini sebenarnya tak lepas dari realisasi program penggalakan industri dalam negeri yang
dicanangkan pemerintah saat awal Orde Baru. Ketika itu pemerintah mendorong tumbuhnya sektor
industri, khususnya di bidang makanan dan minuman. Biskuit merek PT. Nissin sendiri awalnya
merupakan produk impor dari Singapura, Nissin dari Jepang. Tahun 1971 PT. Nissin mulai
memproduksi sendiri,punya pabrik sendiri,tapi masih dengan lisensi dari PT. Nissin Singapura dan
Nissin Jepang. Untuk membangun pusat produksi ini, PT. Nissin mentransfer teknologi dari KG
Singapura dan Nissin Jepang. PT. Nissin Biscuit Indonesia mengawali produksi komersial pertama
pada Januari 1977 di atas lahan seluas sekitar 8 hektar. Produk-produk pertama yang dihasilkan
adalah biskuit Butter Coconut, Frychip, Madu, Aynako dan Longer Stick. Seiring dengan
berjalannya waktu, PT. Nissin Biscuit Indonesia telah memproduksi beragam jenis biskuit, kukis,
krekers, wafer dan snack dengan merek Nissin, Monde dan Khong Guan.

Dalam menghadapi persaingan di industri makanan yang semakin ketat, PT. Nissin Biscuit
Indonesia selalu bertekad untuk menyajikan produk yang berkualitas melalui inovasi yang selalu
berkelanjutan. Inovasi yang dilakukan meliputi jenis produk, mesin, proses dan kemasan. PT.
Nissin Biscuit Indonesia saat ini telah memiliki sekitar 700 orang karyawan yang turut mendukung
kualitas produknya. Kemudian di tahun 1980-an, lisensi dari PT. Nissin Singapura dan Nissin
sepenuhnya diambil alih KGI. Sejak itu pula PT. Nissin mulai mengembangkan varian-varian baru.
Beberapa produk tetap dipertahankan semisal Monde Butter Cookies (telah ada sejak 1975) dan
assorted biscuit PT. Nissin klasik Tak kurang dari lima pabrik telah dimiliki KGI, antara lain di
Jakarta, Cibinong, Semarang dan Surabaya. Dalam menghadapi persaingan di industri makanan
yang semakin ketat, produk-produk PT. Nissin juga sudah diekspor ke berbagai negara, di
antaranya ke Singapura, Brunei, Thailand dan Korea. Hanya saja, kontribusi ekspor baru 10%. PT.

Nissin juga melayani toll manufacturing sehingga beberapa produk yang diekspor
menggunakan merek perusahaan pemberi order. Dengan dukungan inovasi, sumber daya manusia
dan teknologi, sampai dengan saat ini PT Nissin Biscuit Factory Indonesia terus berkembang dan
berhasil memproduksi berbagai merek biskuit yang telah menjadi pemimpin pasar.

Berikut adalah visi dan misi dari PT. Nissin Biscuit:

 VISI

Bertekad menjadi produsen biskuit terbaik.

 MISI

Memproduksi biskuit yang bergizi tinggi, higienis dan berkualitas dengan citarasa tinggi serta
terjamin mutunya bagi pelanggan dengan cara terbaik yang dikembangkan oleh sumber daya
manusia yang unggul melalui teknologi yang modern.

KOMITMEN MUTU

PT. Nissin Biscuit Indonesia menyadari bahwa dengan memproduksi produk yang
berkualitas dan bergizi maka PT Nissin Biscuit Indonesia akan turut berkontribusi dalam
meningkatkan kualitas hidup bangsa. Oleh karena itu, pengawasan mutu produk dijadikan sebagai
salah satu prioritas utama.

Standar mutu yang diterapkan oleh PT. Nissin Biscuit Indonesia mencakup penggunaan
bahan baku pilihan dan penggunaan teknologi canggih dalam proses produksi, juga penerapan
CPMB (Cara Produksi Makanan yang Baik), SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure),
HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) dan ISO 22000 : 2005 untuk keamanan
pangan serta Sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
B. Rumusan Masalah

Dari Latar Belakang di atas dapat kita ambil rumusan masalahnya:

1. Alternatif strategi apa saja yang dapat diambil dari menganalisa lingkungan pemasaran PT
Nissin Biscuit?

2. Bagaimana PT Nissin Biscuit menentukan strategi Segmentasi, Targeting dan Positoning?

3. Bagaimana analisis strategi produk PT Nissin Biscuit dalam upaya meningkatkan penjualan dan
mutu yang diberikan?

4. Apakah Penerapan harga produk dalam pemasaran produk PT Nissin sudah sesuai dengan
keuangan masyarakat?

5. Bagaimana Strategi distribusi yang di gunakan oleh PT Nissin Biscuit?

6. Bagaimana jenis-jenis strategi promosi yang di pakai oleh PT Nissin Biscuit

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui strategi apa saja yang ada di lingkungan pemasaran PT Nissin Biscuit

2. Untuk mengetahui strategi Segmentasi, Targeting dan Positoning

3. Untuk Mengetahui Strategi Produk penjualan PT Nissin Biscuit

4. Untuk mengetahui Strategi harga yang di gunakan oleh PT Nissin Biscuit

5. Untuk mengetahui Strategi distribusi yang dipakai oleh PT Nissin Biscuit

6. Untuk mengetahui jenis-jenis strategi promosi yang dilakukan oleh PT Nissin Biscuit
BAB II

ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN

A. Eksternal

1. Lingkungan Politik

 Adanya Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang No. 33 tahun 2014 tentang jaminan
produk halal,menyebabkan perusahaan harus benar – benar menggunakan bahan yang
aman bagi konsumen
 Sertifikat ISO 2200:2005 untuk kualitas keamanan produk yang telah ditetapkan dalam
proses produksi.
 Sertifikat HALAL, yang dikeluarkan oleh LPPOM MUI (Lembaga Pengkajian Pangan,
Obat-obatan & Kosmetika MUI) bekerjasama dengan Departemen Agama, BPPOM dan
Balai POM Daerah untuk menjamin kehalalan bahan baku, proses dan produknya.

2. Lingkungan Ekonomi

Ketahanan Industri makanan dan minuman terlihat dari besarnya investasi yang dapat
merekat tampung sepanjang semester I-2021. Berdasarkan data kementrian Investasi, realisasi
investasi di sektor makanan sebesar Rp 36,6 triliun atau 8,3% dari totalnya yang mencapai Rp
442,76 triliun

Utilisasi industry mamin ada yang mencapai kisaran 89%, utilisi yang tinggi menunjukkan
bahwa produktivitas industri mamin tetap berjalan baik. Namun industri mamin menghadapi
sejumlah tantangan untuk mendongkrak kinerjanya di masa pandemi. Salah satunya disebabkan
daya beli masyarakat yang melemah seperti terlihat dari konsumsi rumah tangga yang mengalami
kontraksi sejak kuartal II-2021. Ketika itu, pertumbuhannya anjlok hingga -5,52%. Konsumsi
rumah tangga mulai membaik hingga kuartal I-2021, namun angkanya masih anjlok sebesar
2,23%. Hal ini menyebabkan PT. Nissin menjadi berkurang karena masalah tersebut, alhasil
produksi menurun dan produksi juga lumayan nurun karena pandemi.
3. Lingkungan Sosial dan Budaya

Pola hidup masyarakat telah cukup mengalami perubahan, kini mulai timbul kesadaran
masyarakat akan penting nya memilih camilan makanan ringan yang baik dikonsumsi unuk
kesehatan. Dapat dilihat dari pergeseran pola hidup dimana dahulu memilih camilan makanan
ringan tidak terlalu penting, tapi kini memilih camilan makanan ringan menjadi kebiasaan di
masyarakat terutama dalam acara keluarga atau pada saat perayaan hari raya lebaran. Hal ini
berpengaruh terhadap PT.Nissin biscuit karena berubahnya pola hidup masyarakat dapat
mempengaruhi penjualan produk

4. Lingkungan Teknologi

Seiring perkembangan jaman, PT.Nissin Biscuit semakin canggih di bidang teknologi.


Modernisasi dilakukan hampir disemua proses produksi, mulai dari rotary cutting yaitu lembaran
adonan dilewatkan melalui mesin dengan rol cetakan pemotong yang diputar menekan lembaran
biskuit dan stamping yaitu lembaran adonan dilewatkan dibawah mesin dengan cetakan pemotong
yang bergerak naik turun menekan lembaran biskuit

5. Lingkungan Fisik atau Alam

Perusahaan perlu memperhatikan hal – hal seperti keterbatasan sumber daya


alam,pelestarian lingkungan,dan meningkatnya polusi dan biaya energi untuk penetuan produksi
ataupun pemasaran suatu produk. Misal dengan adanya isu – isu gerakan hijau untuk perlindungan
alam,sebaiknya perusahaan menciptakan kemasan yang ramah lingkungan.

Faktor eksternal merupakan lingkungan bisnis yang melengkapi operasi perusahaan yang dari
padanya muncul peluang dan ancaman.

Peluang dan ancaman yang terdapat dalam PT Nissin Biscuit antara lain:

a.Peluang (opportunities)
1)Keadaan pasar yang menuntut produk dengan bahan baku yang aman.
2)Masyarakat sekarang menyadari kesehatannya dengan menggunakan produk herbal.
3)Ekonomi dalam negeri sedang berkembang pesat.
b.Ancaman(Threats)
a)Persaingan harga.
b)Kurangnya pengawasan impor produk
c)Adanya barang subtitusi.
d)Produk tidak bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang

B. Internal

1. SDM (Sumber Daya Manusia)

PT Nissin Biscuit Indonesia Sebuah perusahaan baik itu manufaktur maupun jasa tentu
membutuhkan Sumber Daya Manusia di dalam prosesnya. Meskipun PT Nissin Biscuit Indonesia
sudah banyak menggunakan tenaga mesin modern didalam produksi, mereka tetap membutuhkan
karyawan sebagai operator dari mesin-mesin tersebut. Jumlah karyawan PT Nissin sebanyak 700
karyawan, jumlah tersebut akan bertambah saat menjelang lebaran yaitu 4 bulan sebelum lebaran
sekitar 200 karyawan per divisi dikarenakan banyaknya permintaan produk biskuit untuk lebaran.

Jam setiap karyawan berbeda-beda untuk bagiannya. Bagian office bekerja dalam satu
shift. Bagian pemasaran (outlet) maupun café terbagi menjadi 2 shift yaitu shift satu dan shift 2.
Dan untuk bagian produksi dibagi menjadi 3 shift. Adapun rincian untuk shift pertama adalah jam
07.00 sampai dengan 14.00. sistem istirahat yang diterapkan adalah system istirahat di akhir jam.
Jadi dari jam 07.00 sampai dengan 14.00 karyawan bekerja full time dan istirahat sampai dengan
jam 15.00 kemudian ganti shift kedua dan seterusnya. Jam kerja standar yang diterapkan di PT
Nissin Biscuit Indonesia adalah 7 jam kerja dan 1 jam istirahat.

2. Produk Dan Operasi

Pengelolaan Produksi PT Nissin Biscuit Indonesia Keterangan :

a. Pencampuran (Mixing)

b. Penggilingan
c. Pemotongan dan Pencetakan (Cutting)

d. Inspeksi 1

e. Pematangan (Oven)

f. Packaging g. Penggulungan

h. Percetakan i. Inpeksi

2 Keterangan Inspeksi yang dilakukan : Inspeksi 1 : dilakukan untuk pengawasan kinerja


mesin yang digunakan dalam pemotongan roti sehingga mencapai ketebalan seperti yang
diinginkan. Pengawasan ini dilakukan karena terkadang program yang telah diatur dalam
komputer mesin pemotongan berubah dengan sendirinya. Misalkan pada mesin telah diatur
pengaturan pemotongan ketebalan adonan adalah 13,5 mm, tetapi terkadang setelah beberapa
waktu. Pengaturan ketebalan pada mesin bisa berubah dengan sendirinya menjadi 12,5 mm.

Perbedaan yang mungkin hanya 1 mm itu memang sekilas terlihat sepele, namun dalam
produksi roti mempunyai efek yang besar antara lain dengan perbedaan ketebalan seperti yang
telah direncanakan, maka dapat membuat roti patah sebelum dikemas. Masalah kinerja mesin ini
disebabkan karena berbagai faktor antara lain arus listrik yang naik turun dan usia mesin itu sendiri
yang sudah tua, sehingga untuk mengatasinya setiap kurang lebih 15 menit sekali dilakukan
pengawasan /pemeriksaan ulang pada mesin untuk memastikan program pengaturan pemotongan
ketebalan roti tidak berubah. Demikian juga halnya dengan pengawasan yang dilakukan pada
mesin pencetakan roti. Mesin pencetakan roti harus diperiksa apakah dalam melakukan pencetakan
bahan sudah sesuai dengan yang diinginkan. Karena terkadang dari satu set mesin pencetak itu ada
yang tidak berfungsi sehingga ada adonan yang belum dipotong dan itu berarti membuang adonan
dan pemborosan efisiensi mesin. Inspeksi 2 : Dilakukan untuk mengawasi dan memeriksa apakah
pembumbuan yang dilakukan telah terlaksana dengan benar sehingga aroma dan rasa roti sesuai
dengan standar produk yang ditetapkan oleh perusahaan. Pengawasan juga mencakup quality roti
crispy crackers, yaitu memastikan bahwa roti akan dikemas dalam kondisi baik, tidak patah, dan
pembumbuan yang dilakukan telah terlaksana dengan benar.
3. Riset dan pengembangan

PT. Nissin Biscuit dalam memproduksi produk rotinya secara keseluruhan sangat
memperhatikan kualitas yang terdapat dalam produknya seperti rasa dan aroma roti harus sesuai
dengan standar yang ditetapkan, roti yang dijual pada konsumen tidak patah atau rusak, dan roti
yang selesai diproduksi harus dalam keadaan renyah. Pengendalian kualitas yang diterapkan PT
Nissin Biscuit sekarang ini masih menggunakan metode konvensional, artinya hanya ada
pengawas atau mandor yang tugasnya hanya mengawasi proses produksi para pekerja agar bekerja
dengan penuh kedisiplinan. Tidak ada / belum ada metode pengendalian kualitas yang modern
yang diterapkan di perusahaan ini.

Hal ini sebenarnya sangat ironi mengingat PT. Nissin Biscuit merupakan perusahaan yang
sangat besar dan telah merambah pangsa pasar hampir di seluruh Indonesia dan bahkan hampir
merambah pangsa Internasional. Penyebab hal ini mungkin saja adalah jumlah kerugian akibat
adanya produk cacat yang terjadi di perusahaan ini bila dihitung secara finansial masih kalah dari
jumlah laba yang dihasilkan dari penjualan produknya. Dalam PT. Nissin Biscuit sendiri tidak /
belum ada seorang pun yang tugasnya mengurusi masalah kualitas produk (termasuk didalamnya
masalah produk cacat yang begitu banyak).

Faktor internal merupakan lingkungan internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan
yang ada didalam organisasi.

Kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada PT Nissin terdiri dari :

a. Kekuatan ( Strenghts)

a) Bekerjasama dengan distributor besar

b) Penggunaan metode just in time untuk mencegah keluarnya produk lama dan produk yang
selesai dari proses produksi bisa langsung diserahkan kekonsumen

c) Produk yang dikeluarkan terbuat dari bahan baku berkualitas yang sudah terpilih

d) Produk lebih inovatif

e) Harga yang cukup terjangkau


f) Jenis produk dan varian rasa yang banyak

b. Kelemahan (Weaknesses)

a) Adanya persaingan dengan perusahaan biscuit lain

b) Belum dikenal oleh masyarakat luas.

c) Kemasan tidak tahan lama mudah, kemasan plastik yang mudah rusak Kemasan tidak tahan
lama mudah, kemasan plastik yang mudah rusak
BAB III

ANALISIS SEGMENTASI, TARGETING, POSITIONING

Segmentasi Pasar Dasar pemikiran utama yang penting dalam market driven strategy
adalah menjadikan pasar dan konsumen sebagai titik awal dalam memformulasikan strategi. PT.
Nissin Biscuit pada awalnya memperkenalkan minuman siap saji dalam kemasan kaleng, Nissin
memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan . Nissin
memandang bahwa ketika orang sedang melakukan perjalanan dan ia kehausan pasti
membutuhkan sebuah penghilang dahaga yang praktis dan mudah di dapat, berangkat dari
pengalaman ketika melakukan promo, tempat yang praktis dan aman untuk digunakan sebagai
wadah biscuit adalah kaleng.

Demografi Pada segmentasi ini pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok dengan dasar
pembagian usia, jenis kelamin, tingkat ekonomi, dan tingkat pendidikan.

 Usia : anak-anak, remaja, hingga dewasa


 Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
 Ekonomi : Semua kalangan masyarakat
 Pendidikan : Semua kalangan masyaraka

A. Segmentasi Produk

PT. Nissin Biscuit merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agro industri
yang memproduksi berbagai macam produk biscuit, dimana salah satu produknya adalah Biscuit
Khong Guan. Biscuit Khong Guan merupakan produk biscuit pertama di Indonesia yang di kemas
dalam kaleng dan telah dikenal oleh masyarakat luas. Persaingan yang begitu ketat dari banyaknya
biscuit dalam kemasan kaleng yang beredar di pasaran. Berdasarkan data pada PT. Nissin Biscuit
terdapat lima merek biscuit dalam kemasan kaleng yang beredar di Indonesia selain yang di
produksi oleh PT. Nissin Biscuit, yaitu Roma, Hatari, Tango, Selamat, Good Time. PT. Nissin
Biscuit pada saat ini dihadapkan pada berbagai saingan produk minuman ringan yang tidak hanya
dari pesaing lokal, namun juga pesaing asing. Persaingan berbagai merek biscuit dalam kemasan
plastik membuat perusahaan lebih berhati – hati dalam merancang strategi pemasarannya.
Perusahaan akan berhasil memperoleh pelanggan dalam jumlah yang banyak apabila dinilai
memiliki citra baik dalam benak konsumen. Terciptanya citra baik dalam benak konsumen akan
menumbuhkan kepuasan pelanggan yang dapat memberikan beberapa manfaat. Keberhasilan
Nissin tidak lepas dari brand “biscuit kaleng” dengan produk legendarisnya Khong Guan .
Berikutnya Nissin semakin kuat karena jaringan distribusi biscuitnya yang sangat kuat sampai di
titik akhir pelosok. Yang masih dipertahankan dari PT. Nissin Biscuit adalah upaya – upaya
mempertahankan image secara above the line. Upaya iklan di media massa, event, maupun
promosi yang akan terus membuat biscuit tertancap di kepala konsumen masih dilakukan.

B. Targetting

Identifikasi target pasar adalah merupakan langkah awal yang dibutuhkan dalam
perencanaan dan pengembangan strategi pemasaran. Dalam situasi dimana konsumen menghadapi
banyak pilihan, maka kesuksesan pemasaran produk akan banyak ditentukan oleh kesesuaian
produk. Target dari PT. Nissin Biscuit adalah yang menyukai makanan ringan sebagai cemilan dan
orang-orang yang membutuhkan jamuan untuk acara-acara yang mereka adakan atau ketika waktu
berkumpul bersama keluarga. Diberikannya kemasan kaleng yang praktis dengan varian jenisnya
dan banyak tersedia di kios – kios yang ada di pinggir jalan, mini market, toko-toko kelontong
bahkan super market.Jadi jika ada konsumen yang membutuhkan segera produk dari Nissin dapat
mereka dapatkan dengan mudah

C. Positioning

Nissin melakukan positioning dengan memberikan kesempatan bagi masyarakat yang


ingin melihat kegiatan produksi dengan berkunjung ke PT. Nissin Biscuit yang berlokasi di
Ungaran Semarang. Dengan lokasi yang strategis tersebut diharapkan banyak masyarakat yang
berkenginan untuk berkunjung dan dapat menambah kepercayaan masyarakat dengan produk dari
PT. Nissin Biscuit.

BAB IV
ANALISIS STRATEGI PRODUK

Produk-produk PT. Nissin mengelola tak kurang dari 400 varian produk, mencakup
berbagai jenis biskuit, mulai dari cream crackers, hard biscuit, wafer, hingga cookies. Secara garis
besar, produk-produknya disasarkan untuk tiga segmen usia, yakni anak-anak, remaja dan dewasa.
Untuk segmen anak-anak, ragam produk yang dipasarkan misalnya snack noodle Mimi, L.A. Bear,
Choco Bear, Big Royal Wafer, Mini Stick, Togo, dan lain-lain. Lalu, untuk kalangan remaja ada
Blitz, Milk Marie, Togo Fit, Oishii, Togo Bar, Big Royal Coating, dan lain-lain. Sementara buat
kalangan dewasa, disediakan pilihan seperti Cream Crackers, Malkist Crackers, Marie Special,
OPP Red, Red PT. Nissin, Butter Cookies, wafer, dan sebagainya. Selama ini memang banyak
yang menilai produk-produk PT. Nissin itu-itu saja. Stagnan dan tak ada inovasi produk baru.

Maklum, ini lantaran kebanyakan konsumen melihat produk PT. Nissin kaleng merah
(assorted biscuit) yang sejak dulu tak pernah diubah kemasannya. Bila yang dilihat hanya produk
ini, tentu tak betul karena kemasan kaleng ini sengaja biarkan karena konsumennya masih banyak.
Permintaan tetap bagus,tapi selain itu di tawarkan produk-produk lain yang lebih inovatif. Di PT.
Nissin terdapat tiga merek utama yang selama ini ditawarkan ke konsumen dan menyasar segmen
yang berbeda-beda. Yakni, merek PT. Nissin sendiri, Nissin, dan Monde. PT. Nissin kami sasarkan
buat menengah-bawah, Nissin buat kalangan menengah, sedangkan Monde untuk menengah-atas.
Jadi semua di garap,namun kebanyakan orang tahunya hanya PT.

Nissin,dalam hal ini PT. Nissin membagi segmen pasar berdasarkan psikografis konsumen.
Masing-masing segmen, punya kualifikasi dan desain kemasan produk yang berbeda. Semakin ke
atas kelas yang dituju, kemasan makin bagus. Kemasan Monde Butter Cookies misalnya berupa
kaleng yang cukup bagus. Yang jelas, dengan banyaknya produk yang ditawarkan, konsumen lebih
leluasa memilih yang paling pas buat mereka, terutama dari sisi harga. Contohnya, untuk kelas
menengah- bawah, diwakili produk-produk seperti assorted biscuit, sedangkan menengah-atas
direpresentasikan oleh Butter Cookies Monde. Dalam salah satu tempat produksi PT. Nissin
langsung terdapat jasa berupa toko atau cafe yang menjual produknya. Produk-produk tersebut
menjadi oleh-oleh karena masih fresh,bagi mereka yang berkunjung sekaligus membeli langsung.

1. Cara Memilih produk nissin terbaik


Camilan Nissin terdiri dari berbagai jenis dan varian rasa, saya akan sedikit memberikan tips
memilih produk terbaik.

a. Pilih berdasarkan jenis camilan

Nissin memiliki jenis camilan yang sangat beragam. Anda akan menemukan wafer,
crackers, biscuit dengan krim, sus kering, biscuit stik, hingga egg roll. Masing-masing memiliki
bentuk dan cita rasa yang berbeda

Apabila anda mencari camilan untuk menemani waktu bersantai bersama keluarga, pilihlah
wafer, biscuit dengan krim, atau sus kering dengan isi. Sementara itu, apa bila anda mencari
camilan untuk hidangan saat hari raya jangan lupa sediakan egg roll. Untuk anak-anak anda,
berikanlah mereka biscuit yang manis dan renyah

b. Pilih berdasarkan rasa favorit

Supaya camilan yang disediakan dapat dinikmati sampai habis, pilihlah camilan dengan
rasa yang pasti disukai. Nissin memiliki semua cita rasa camilan yang gurih dan manis sehingga
bisa memenuhi selera Anda sekeluarga.

Anda yang menggemari rasa manisnya cokelat bisa memilih camilan Wafers Chocolate
dan Malkist Coklat. Produk Walens juga menarik untuk dinikmati karena memiliki varian rasa
yang beragam, yaitu cokelat, blueberry, dan nastar. Sebaliknya, apabila Anda sekeluarga
penggemar biskuit yang sedikit gurih, jangan lewatkan menikmati Crispy Crackers dan Vegetables
Crackers.

Untuk Anda penggemar rasa durian, kami sarankan mencoba Fishly atau Nitto, biskuit selai
durian. Sementara itu, bagi penggemar rasa keju, Nissin juga mempunyai Sagu Keju, Cream
Sandwich Biskuit Keju, dan Wafer Keju.

c. Pertimbangkan ukuran kemasan


Nissin memproduksi aneka jenis camilan dengan berbagai macam ukuran kemasan. Untuk
dinikmati sendiri, Anda bisa membeli camilan dengan kemasan plastik. Kemasan plastik mungkin
memang akan lebih cepat habis karena isinya lebih sedikit, tetapi ini jauh lebih praktis. Anda bisa
membawanya ke mana saja.

Sementara itu, apabila Anda mencari camilan untuk dinikmati sekeluarga besar, silakan
membeli kemasan kaleng. Kemasan kaleng berukuran lebih besar dan isinya jauh lebih banyak.
Anda bahkan bisa menjadikannya sajian di ruang tamu. Saat wafer sudah habis, Anda tinggal
mengisi ulang kembali.

d. pastikan kemasan dalam kondisi baik

Tiap kali Anda membeli camilan, jangan lupa untuk selalu mengecek kondisi kemasannya.
Pastikan kemasan camilan yang Anda terima dalam kondisi baik, tidak bocor, sobek, atau tergores
akibat terjatuh.

Kemasan camilan yang rusak bisa menjadi tanda bahwa kondisi camilan di dalamnya sudah
tidak baik. Bisa jadi camilan sudah tidak renyah lagi, terkontaminasi kuman dari luar, atau isi
camilan hancur. Camilan dengan kondisi demikian sudah tidak layak dikonsumsi lagi.
BAB V

ANALISIS STRATEGI HARGA

Dalam suatu pemasaran suatu produk ada yang namanya harga, Harga adalah nilai uang
yang harus di bayarkan oleh pembeli kepada penjual atas barang atau produk yang dibelinya.
Dalam hal ini PT Nissin Biscuit memberikan harga pada setiap produknya dengan menyesuaikan
perekonomian di daerah yang distribusikan produknya, tapi tidak menuntut masyarakat yang
kurang mampu tidak bisa membelimya. Karena PT Nissin selalu menjamin masyarakat terutama
rakyat Indonesia dapat merasakan tiap produk yang di perjual belikan oleh PT Nissin.

Jika kita melihat pada bulan ramadhan kemarin masih banyak Mall atau pasar swalayan
lainnya menjual belikan “Parcel lebaran” dengan di dalamnya ada produk Nissin. Dengan danya
parcel tersebut banyak konsumen terutama masyarakat menengah ke atas berbondong untuk
membelinya dengan lonjakan konsumen ini PT Nissin terpaksa harus menurunkan harga demi
mengimbangi lonjakan konsumen.

Berikut ini adalah harga yang disediakan oleh PT Nissin:

NO NAMA PRODUK BERAT JENIS PRODUK HARGA


1. Biscuit kering 500gr Biscuit Rp. 13.000
2. Wafer Chocolate 500gr Wafer Rp. 42.000
3. Assorted Biscuit 700gr Biscuit Rp. 32.000
4. Sagu Keju 110gr Kue sagu Rp. 8.900
5. Egg Roll 300gr Egg roll Rp. 37.500
6. Mini Stick Crackers 25gr Biscuit Stick Rp. 1.350
7. Nissin Crispy Crackers 200gr Biscuit Rp. 11.500
8. Walens Choco Soes 100gr Soes Biscuit Rp. 5.000
BAB VI

ANALISIS STRATEGI DISTRIBUSI

Wilayah pemasaran PT. Nissin secara umum sudah mencakup diseluruh wilayah Indonesia
baik di kota-kota besar maupun daerah-daerah. Produk dari PT.NISSIN BISKUIT telah dikenal
oleh masyarakat luas, terutama Nissin Biskuit yang banyak dijumpai di toko-toko,minimarket,dan
supermarket diberbagai kota – kota besar, penampilan Nissin Biskuit secara visual (display,
kemasan, media promosi web resmi).

Distribusi PT. Nissin Biscuit merupakan salah satu contoh perusahaan terbaik yang sukses
mengolah makanan ringan biscuit, salah satu produk yang dihasilkan adalah biscuit dengan
kemasan kaleng dengan produk legendarisnya Khong Guan. Sukses pemasaran produk dan
besarnya keuntungan yang diraih perusahaan tidak terlepas dari strategi distribusi yang jitu dalam
menjangkau pasar.Strategi penjualan yang dilakukan Nissin adalah dengan mengembangkan
saluran distribusi secara luas dan terus menerus. Mengutamakan availability dan kualitas produk
sehingga berbuah pada kesetiaan pelanggan. Distribusi mencakup hampir seluruh wilayah nasional
mulai dari Kota Sabang sampai Kota Merauke.

Bahkan produk PT. Nissin Biscuit diekspor ke Australia, Vietnam, Brunei Darussalam dan
Amerika Serikat dan beberapa bagian di Benua Eropa. Nissin dikenal memiliki jaringan distribusi
yang sangat mengakar. pesanan dari negara luar, sebelum mengerjakan pesanan pihak PT. Nissin
Biscuit terlebih dahulu Keputusan mengenai pergudangan dan pengendalian persediaan juga
merupakan keputusan distribusi. Ketersediaan (availability) menjadi kunci sukses pemasaran. PT.
Nissin Biscuit kadang menerima mempertimbangkan jumlah biaya-biaya yang akan dikeluarkan
untuk proses produksi, jika sesuai maka PT. Nissin Biscuit akan melakukan MoU dengan pihak
pemesan atau pihak yang ingin menjadi distributor produk PT. Nissin Biscuit di suatu negara
tersebut. Distributor berperan sangat penting juga karena distributor yang mengantar produk
(biskuit) ke agen, grosir, supermarket agar produk(biskuit) bisa dinikmati oleh konsumen.
BAB VII

ANALISIS STRATEGI PROMOSI

Promosi Penjualan PT Nissin Biskuit Indonesia termasuk perusahaan yang sangat


mengutamakan promosi hal ini dapat dilihat dari iklannya yang ada diseluruh televisi dan youtube
serta banyak menggunakan artis ternama untuk branding dan popularitasan merek. PT Nissin
Biscuit Indonesia menggunakan strategi dari Fred R David yaitu Market penetration strategy dan
Market development strategy dan Concentric diversification strategy :

a. Market penetration strategy

Strategi ini berusaha untuk meningkatkan market share suatu produk atau jasa melalui
usaha-usaha pemasaran yang lebih besar. Strategi ini dapat diimplementasikan baik secara sendiri-
sendiri atau bersama dengan strategi lain untuk dapat menambah jumlah tenaga penjual, biaya
iklan, items untuk promosi penjualan, dan usaha-usaha promosi lainnya. Jadi, tujuan strategi ini
adalah untuk meningkatkan pangsa pasar dengan usaha pemasaran yang maksimal. Hal ini dapat
dilakukan jika pasar belum jenuh, pangsa pasar pessaing menurun, korelasi yang positif antara
biaya 4P pemasaran dan sales serta kemampuan untuk bersaing yang meningkat.

Dalam hal ini PT Nissin Biscuit Indonesia sebagai perusahaan yang sudah mapan tentunya
memiliki strategi dalam memasarkan produkproduknya. Iklan merupakan media informasi yang
dibuat sedemikian rupa untuk menarik minat khalayak. Cara ini juga tergolong cukup sukses
dilihat dari antusiasme masyarakat dalam mengirim cerita-ceritanya tersebut dan dimuat dalam
media elektronik, yaitu iklan televisi. Dalam iklan diperlukan original, karakteristik tertentu dan
persuasif sehingga para konsumen atau khalayak secara suka rela terdorong untuk melakukan
sesuatu tindakan sesuai dengan yang diinginkan pengiklan. PT Nissin Biscuit Indonesia selain
mengunakan medai iklan juga menggunakan strategi promosi penjualan.

Oleh karena itu secara berkala Nissin Biscuit melakukan perubahan-perubahan pada
tampilan iklan untuk menarik perhatian dan penyampaian pesan kepada konsumen bahwa produk
kami adalah unik dan berbeda. Melalui iklan creakers. Mereka menginginkan hal-hal yang praktis
. Bukan hanya berorientasi bisnis semata, tetapi iklan Produk khong guan juga menyampaikan
pesan lain melalui iklan khong guan yang menampilkan kondisi saat lebaran.
Market development strategy. Strategi ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-
produk atau jasa yang ada sekarang ke daerah-daerah yang secara geografis merupakan daerah
baru. Dalam perspektif global, pengembangan pasar berskala internasional sudah banyak
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan. Namun, industry-industri tertentu akan menghadapi
kesulitan dalam bersaing pasar local. Jadi, tujuan strategi ini adalah untuk memperbesar pangsa
pasar. Hal ini dapat dilakukan jika memiliki jaringan distribusi, terjadi kelebihan kapasitas
produksi, pendapatan laba yang sesuai dengan harapan, serta adanya pasar yang baru atau pasar
yang belum jenuh. Dalam hal ini juga PT Nissin menggunakan strategi global dalam persaingan
Internasionalnya. Strategi global merupakan strategi yang menawarkan produk-produk standar ke
berbagai pasar di berbagai negara yang berbeda. Strategi ini mendekati pasar dunia dengan produk-
produk yang terstandarisasi.

Strategi global menekankan pada skala ekonomi di mana produk dan jasa yang di hasilkan
terstandarisasi dan tersentralisasi pada operasi di beberapa lokasi. Dalam persaingan bisnisnya
Perseroan tidak hanya fokus pada pasar domestik. Meskipun pasar lokal tetap menjadi perhatian
utama, mereka terus memperbesar penetrasi pasar ekspor melalui promosi iklan di negara setempat
dan menjalin kerja sama dengan perusahaan distributor lokal. Sinergi dari pengelolaan yang baik
atas apa yang menjadi kekuatan perusahaan, serta pemilihan untuk menjalankan strategi yang
dipilih akan menghasilkan keunggulan bersaing berkelanjutan bagi perusahaan dalam menghadapi
para pesaingnya.

b . Concentric diversification strategy.

Strategi ini dapat dilaksanakan dengan cara menambah produk dan jasa yang baru tetapi masih
saling berhubungan. Jadi, tujuan strategi ini untuk membuat produk baru yang berhubungan
untuk pasar yang sama. Hal ini dapat dilakukan jika bersaing pada industry yang
pertumbuhannya lambat atau decline. PT. Nissin Biscuit berkomitmen akan terus meningkatkan
penjualan dengan melakukan perluasan jaringan distribusi lokal, berinovasi mengembangkan
produk produk baru untuk meningkatkan penjualan. Dengan cara menciptakan produk produk
baru dengan menggunakan inovasi baru dan tidak menjelekkan merk lainnya lalu bisa
menciptakan halnya rasa yang baru pada produk tersebut, tetapi dalam hal ini masih
menggunakan nama brand yang sama.
BAB VIII

PENUTUP

A. Kesimpulan

PT Nissin Biscuit adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang industry
makanan yang berfokus dalam makanan ringan, seperti cemilan biscuit, wafer, sagu keju dan
eggroll. Produk dari PT nissin selalu di produksi dengan cara terbaik di dunia. Dimana dalam
situasi dan kondisi seperti yang demikian, maka perusahaan dituntut untuk menerapkan strategi
pemasaran yang tepat yang meliputi penjelasan dan peningkatan produk, memperkuat jaringan,
saluran distribusi, meningkatan promosi dan menentukan harga yang tepat. Strategi pemasaran
yang dilakukan dengan menganalisa lingkungan pemasaran seperti lingkungan ekonomi, social
budaya dan politik. Selain itu juga ada tahap masukan dengan menidentifikasi kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman baik di lingkungan pemasaran eksternal dan internal. Jika
melihat lingkungan pemasaran internal maka kita bisa mengetahui SDM, Produk dan operasi dan
riset pengembangan.

Strategi pemasaran berupa segmentasi, targeting, dan positioning produk Nissin sudah
tergolong baik. Hal ini dapat di buktikan dari beberapa subjek yang dilakukan penelitian. Segmen
produk yang dituju oleh para pemasar produk nissin adalah seluruh kalangan masyarakat yaitu
anak-anak remaja sampai dewasa. PT Nissin juga mentarget kalangan menengah kebawah dan
keatas. Mereka beranggapan bahwa produk nissin memberikan rasa puas dan memberikan
anggapan yang berbeda jika mereka mencoba produk perusahaan lain. Hal ini menyebabkan para
konsumen lebih menyukai produk dari PT Nissin.

Konsumen juga puas dengan produk yang dikeluarkan dengan beberapa varian yang
berbeda dan menyesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan para konsumen. Dan juga dari segi
pengemasan di percantik lagi. Harga yang ditetapkan PT Nissin yang sering di jumpai pun sangat
terjangkau mulai dari kalangan masyarakat menengah ke bawah dan menengah ke atas. Untuk
strategi distribusi bisa dibilang sangat baik, karena PT Nissin sudah mendistribusikan hingga luar
kota bahkan luar negara. Untuk warung-warung kelontong pun sudah terjangkau dengan produk
dari PT Nissin ini, untuk selanjutnya semoga produk PT Nissin bisa menjangkau ke pelosok daerah
guna memenuhi slogan PT Nissin yaitu “ Satu rasa berjuta Cerita” agar seluruh warga negara dan
asing bisa merasakan produknya. Dan terakhir Strategi promosi telah memikat konsumen untuk
mengkonsumsi produk dan selalu loyal

B. Saran

Saran adalah usulan yang di berikan untuk dipertimbangkan dan di jadikan patokan untuk
terus berkembang, Berikut beberapa saran yang bisa diberikan:

1. Perusahaan sebaiknya selalu berinovasi dan selalu membuat produk yang disukai semua
orang.
2. Perusahaan sebaiknya menjalin hubungan dengan perusahaan lain yang bergerak dalam
bidang yang sama guna membuat sebuah trobosan baru dalam dunia cemilan.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://projasaweb.com/lingkungan-pemasaran/
2. http://perpus.sman1-btp.sch.id//index.php?p=show_detail&id=2316
3. http://seputarsemarang.com/pt-nissin-biscuit-indonesia-6582/
4.

Anda mungkin juga menyukai