Anda di halaman 1dari 3

Melirik Trend Perkembangan Kebaya dari Masa ke Masa

25 Desember 2017 13:03 | Diperbarui: 15 Juli 2018 12:48

www.seasite.niu.edu

Menarik memang jika kita membahas keunikan dari kebaya yang menjadi salah satu gaun favorite wanita
kebanyakan saat ini. Kebaya tidak ubahnya hampir sama dengan baju baju yang lainya dengan desain
yang biasa sampai dengan ribet, namun memang dari sejarahnya jika kita flashback ke belakang kebaya
adalah pakian ya memang artinya demikian dari bahasa arab yang dikenal dengan sebuatan abaya.
Seperti di lansir dalam situs modelkebaya.net yang sudah sudah.

Trend kebaya dari dulu sampai sekarang sudah banyak mengalami perubahan dan ini sangat wajar
memang karena keinginan manusia selalu berkembang juga ke arah yang lebih modern dan simple.
Makanya jangan heran nama nama kebaya sekarang sangat banyak sekali mulai dari sisi kombinasi
milsakan, kemudian corak dan motif sampai pada bagian lengan yang berbeda seperti terompet
semuanya memiliki sebutan yang tidak sama.

Kebaya Zaman dulu.

Kebaya zaman dulu misalkan di tahun 1940an kita bisa melihat bagimana wanita Indonesia mulai dari
istri presiden sudah memperkenalkan kebaya ini dengan gaya ala kadarnya. Namun sampai sekarang
jenis ini tentu bisa juga kita temukan namun ditambah dengan kombinasi yang lebih baik misalkan saja
dengan balutan tambahan dari kain brokat, kombinasi batik yang lebih modis dari sisi user sendiri.
Bahkan dari sisi usia dulu dan sekarang juga beda, dulunya yang kental banget menggunakan abaya ini
hanya ibu ibu saja, namun sekarang pas kondangan kita bisa memperhatikan banyak anak muda yang
tampil dengan kebaya couple dan yang lainya.

Kesimpulanya adalah : Ya , semua jenis kebaya mengalami proses perkembangan baik dari sisi potongan
dan tambahan gaya. Perkemabangan ini tentu saja tidak lepas dari andil penggunanya yang memiliki
tingkat selera yang berbeda dari masa ke masa serta pengaruh dari gaya berbusana dari negara luar.
Kebaya identik juga dari sisi perjuangan pada zamanya, kita bisa ingat bagaimana Ibu Kartini menjadi
tampil sangat berwibawa mengenakan kebaya khas jawa kemudian sekarang masih eksis. Kemudian dari
sisi jenis acara sendiri pembagianya sangatlah luas, ada kebaya peengantin sampai dengan kebaya
pengirinya, kemudian juga ada model kebaya encim, embos, kebaya kutu baru sampai kebaya ada sunda
dan yang lainya inilah yang menjadi kekayaan sejati bangsa kita selain kekayan alam.

----------

Home > Artikel > Mengenal Sejarah dan Perkembangan Kebaya Bali

Mengenal Sejarah dan Perkembangan Kebaya Bali Zavee CS October 11, 2016 Artikel No Comments

Mengenal Sejarah dan Perkembangan Kebaya Bali

Mengenal Sejarah dan Perkembangan Kebaya Bali

Sejarah kebaya bermula pada abad ke-15 Masehi. Saat itu, kebaya merupakan busana khas perempuan
Indonesia, terutama perempuan Jawa. Busana ini terdiri atas baju atasan yang dipadu dengan kain. Pada
pertengahan abad ke-18, ada dua jenis kebaya yang banyak dipakai masyarakat, yakni kebaya Encim,
busana yang dikenakan perempuan Cina peranakan di Indonesia, dan kebaya Putu Baru, busana bergaya
tunik pendek berwarna-warni dengan motif cantik.

Pada abad ke-19, kebaya dikenakan oleh semua kelas sosial setiap hari, baik perempuan Jawa maupun
wanita peranakan Belanda. Bahkan kebaya sempat menjadi busana wajib bagi perempuan Belanda yang
hijrah ke Indonesia. Menurut perancang busana Ferry Setiawan, pada era 1940-an, kebaya dipilih
Presiden Soekarno sebagai kostum nasional. Saat itu, kebaya dianggap busana tradisional perempuan
Indonesia dan menjadi lambang emansipasi perempuan Indonesia. Sebab, kebaya merupakan busana
yang dipakai oleh tokoh kebangkitan perempuan Indonesia, Raden Ajeng Kartini. Tak mengherankan jika
pada 21 April setiap tahun, para siswi, remaja putri, dan ibu-ibu tampil mengenakan kebaya.

Di Pulau Bali, kebaya memiliki sejarah yang cukup unik. Pada zaman dahulu wanita Bali tidak mengenal
kebaya, mereka hanya menggunakan semacam selendang lebar yang dililitkan dari bawah payudara ke
arah pinggang. Dengan adanya perkembangan zaman maka barulah di kenal Kebaya Bali yang berawal
dari para wanita di lingkungan Puri atau Kerajaan, dan akhirnya memasyarakat ke publik luas.
Adapun bahan dari kebaya bermacam – macam, seperti kain sutra, sifon, katun, brokat, tile dengan
berbagai motif dan warna. Penggunaan kebaya ini biasanya dipadupadankan dengan bawahan kain yang
dapat berupa kain endek khas bali, batik, tenun maupun songket. Kebaya Bali merupakan bentuk busana
atasan yang di pergunakan oleh kaum wanita untuk melakukan persembahyangan.Kebaya Bali dikenakan
dengan kain atau kamben seperti kain songket, kain endek, atau dengan kain sutra. Di bali kebaya
memiliki sejarah yang jauh lebih kuat. Pada zaman dahulu wanita Bali tidak mengenal kebaya, mereka
hanya menggunakan semacam selendang lebar yang dililitkan dari bawah payudara ke arah pinggang.
Dengan adanya berkembangnya zaman makan barulah di kenal Kebaya Bali yang berawal dari para
wanita di lingkungan puri dan akhirnya memasyarakat ke publik luas.

Menurut orang Bali. Kebaya Bali tidaklah memiliki unsur sakral yang kuat, tetapi melainkan unsur budaya
dan adat istiadat yang harus dijaga kelestariannya yang terdapat pada kebaya bali tersebut. Kebaya Bali
dikenakan dan di lihat dari segi kerapian, keserasian dan untuk kesempatan apa, bagaimana dan kapan
kebaya tersebut dapat di pergunakan.

Kebaya Bali dikenakan pada acara saat-saat tertentu biasanya pada acara yang di anggap penting seperti
halnya saat upacara persembahyangan Umat Hindu. Kebaya Bali memiliki ciri khas tersendiri seperti
halnya kebya-kebaya dari daerah lain seperti sunda atau jawa adalah bentuk kerah V dan memilih kain
tranfaran bermotif dengan aplikasi kain didalamnya. Tetapi Kebaya Bali terletak pada detailnya yang
seperti kain yang melilit pada pinggang (senteng). senteng ini ada juga yang langsung dikaitkan dengan
kebaya tau terpisah. Kebaya Bali tidaklah leas dari sentuhan-sentuhan modern yang di sentuhkan oleh
para desainer.

Kebaya Bali ternyata tidaklah hanya terkenal di lingkungan bali saja, tetapi melainkan di luar pulau bali
juga terkenal. Banyak wanita yang tertarik pada Kebaya Bali yang menari dan unik. Dengan adanya hal ini
maka keberadaan kebaya modifikasipun menjadi mudah didapatkan di tanah Air. Para luar suku Bali
mungkin setuju dengan pernyataan bahwa kebaya bali memiliki ke unikan dan unsur budaya yang
tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai