Anda di halaman 1dari 13

PERKEMBANGAN KEBAYA

KELOMPOK 6
1. Annisa Ramadhanti 2020007085
2. Tri devi Fitri yani 2020007082
3. Assa clarisya 2020007050
4.Vina laila ramandhani 2020007087
Sejarah Kebaya

Kebaya berasal dari kata Arab "kaba" yang berarti "pakaian"


dan diperkenalkan ke Indonesia melalui bahasa Portugis. Istilah
kebaya telah merujuk pada pakaian yang aslinya tampak seperti
blus.

Pengenalan kebaya diakreditasi untuk dua kejadian besar,


yakni pengaruh yang muncul dari Islam dan kedatangan orang
Eropa ke nusantara. Penyebaran cepat penggunaan kebaya ini juga
terkait dengan perdagangan rempah-rempah yang terjadi selama
ini dalam sejarah.
Pertama Kali Kebaya di Indonesia

Kebaya pertama kali digunakan di Indonesia pada beberapa


waktu selama abad ke-15 dan ke-16. Pakaian ini mirip dengan apa
yang dideskripsikan sebagai blus panjang, pas, berkobar yang
dikenal sebagai kebaya panjang.

Pada abad ke-16 itu oleh perempuan Portugis yang tiba di


pantai barat daya Malaysia, yang terletak di seberang Selat
Malaka dari Sumatera atau di barat laut Indonesia juga terlihat
mengenakan kebaya.
Evolusi kebaya dari waktu ke waktu

Sebagai pakaian tradisional Indonesia, baju kebaya juga identik


dikenakan saat hari kartini. Pasalnya, kebaya telah menjadi
simbol gaya busana perempuan Indonesia.
Kebaya sendiri awalnya hanya dikenakan oleh para perempuan
dari kalangan bangsawan. Namun, seiring perkembangan
zaman, kebaya kini bisa dikenakan oleh perempuan dari
kalangan manapun.
Kebaya juga mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Mulai
dari bahan hingga modelnya
Macam macam evolusi kebaya

1. Kebaya tenun Sebagai pakaian tradisional, baju kebaya awalnya memiliki


bahan yang terbilang tipis. Biasanya terbuat dari bahan tenun atau katun
kasar. Baju kebaya model ini dipakai sekitar abad ke -15. Selain itu, kebaya
tenun hanya boleh dipakai oleh kalangan keluarga kerajaan.
2. Kebaya tunik Pada awal abad ke-19, baju kebaya mengalami perubahan
pertamanya. Baju kebaya yang semulanya berlengan pendek berubah
menjadi kebaya panjang berupa tunik sederhana layaknya baju kurung. Hal
ini dikarenakan pengaruh masuknya Islam ke Tanah Air.
3. Kebaya beludru Adanya penjajahan Belanda disebut juga mempengaruhi
perubahaan jenis kebaya. Pada era ini, kebaya sudah dipakai oleh semua
perempuan Indonesia. Hanya saja, bahan yang dipakai berbeda.
Kebaya yang dikenakan keluarga kerajaan atau bangsawan terbuat dari
bahan beludru, sutra hingga katun halus. Diberi aksen sulam gim benang
emas, khususnya pada Kebaya berbahan beludru.
Lanjutan

1. Kebaya tahanan Pada tahun 1942-1945 tepatnya masa


penjajahan Jepang, Kebaya menjadi busana yang dikenakan
para tahanan perempuan Indonesia. Hal ini membuat kebaya
tidak digunakan oleh kalangan bangsawan lagi.Namun,
perubahan kembali terjadi setelah kemerdekaan Indonesia.
Kebaya kembali disukai dan menjadi tren busana bagi
kalangan perempuan aristokrat dan berkarier.
2. Kebaya modern Kebaya modern dikembangkan pada tahun
90-an. Bahan yang digunakan untuk membuat kebaya ini
seperti sutra organdi dan serat alam lainnya. Perancang busana
Indonesia selalu berinovasi dan improvisasi dengan bahan dan
model sehingga membuat kebaya semakin menarik untuk
dipakai. Bahkan hingga kini selain sutra, kebaya modern juga
terbuat dari satin, lace, shantung serta serat jute, nenas, pisang
sampai unsur metal.
 
 
perkembangan kebaya

Pada dasarnya, kebaya dikenal sebagai pakaian tradisional yang


identik dengan wanita dari daerah Jawa. Kebaya biasa dikenakan oleh
wanita dari berbagai kalangan, mulai dari bangsawan hingga rakyat
biasa. Jika pada sebuah acara, kebaya biasa digunakan menggunakan
rangkaian peniti yang dipadukan dengan kain panjang bercorak batik
dengan riasan bagian rambut disanggul dan dipercantik bersama
perhiasan, seperti anting, cincin, kalung, gelang, dan juga kipas.
Sedangkan kebaya yang digunakan untuk pakaian sehari-hari lebih
sederhana. Cukup memakai kemben, stagen, dan kain panjang Selama
masa zaman Belanda di daerah Jawa, wanita-wanita Eropa mulai
mengenakan kebaya sebagai pakaian resmi mereka
1. Kebaya Jawa, identik dengan bahan brokat serta tembelan
kain di area dada

Untuk gaya kondangan wanita modern, kebaya Jawa


menjadi salah satu ,model kebaya andalan untuk tampil
istimewa. Kebaya Jawa umumnya memiliki ciri khas adanya
lipatan kain yang menyambung di sisi kanan di area dada
yang biasa disebut kebaya kutu baru. Kebaya kutu baru yang
berasal dari Jawa Tengah konon adalah perkembangan dari
pemakaian kemben. Saat wanita malas mengenakan kemben,
maka ditambahkan penggunaan aksen kutu baru. Kebaya Jawa
identik dengan desainnya yang klasik dan anggun. Biasanya
terbuat dari material brokat yang tipis, transparan serta dihiasi
dengan payet serta embellishment cantik.
2. Kebaya Betawi, jenis kebaya encim dengan corak warna yang
cerah

Kebaya Betawi adalah pembentukan jenis kebaya


berdasarkan akulturasi budaya Cina dan Melayu yang
menghadirkan desain kebaya yang sangat variatif. Ada model
kebaya Betawi yang tidak tercampur dengan budaya Cina
dengan desain kebaya yang berkancing, polos, dan panjang.
Kebaya asli dari Betawi ini biasanya bisa kamu lihat dipakai
oleh none-none DKI Jakarta.
3. Kebaya Bali, kebaya yang identik dengan paduan obi di bagian
pinggang

Kebaya Bali termasuk jenis kebaya adat yang paling khas


dari jenis kebaya lainnya. Beberapa ciri khas kebaya Bali
yang bisa dilihat yaitu aksen paduan obi atau selendang pada
area pinggang, umumnya kebaya berpotongan lengan pendek
dan modelnya panjang. Selain itu, kebaya Bali biasanya
dipadukan dengan kamen atau sebutan rok dari kain lilitan
yang ditenun.
4. Kebaya sunda

Kebaya Sunda identik dengan garis leher


berbentukberbentuk segilima dan kerahasiaan
tegak dibagian belakang leher. KebayaKebaya
Sunda biasanya memilih model kancing atau
ragam bungabunga sebagai hiasan.
5. Kebaya madura

Kebaya Madura atau disebut juga dengan kebaya rancongan memiliki ciri
khas pada bagian kerah leher yang berbentuk huruf V. Selain itu, kebaya ini
juga dilengkapi perhiasan untuk menutupi bagian leher dan dada. Panjang
dari kebaya ini pun hanya sampai bagian pinggang dan meruncing di bagian
bawah. Kebaya Madura memperlihatkan lekuk tubuh Anda, membuat siapa
saja yang memakainya terlihat menawan. Kebaya khas dari Madura biasanya
memakai warna biru, hijau, maupun merah yang pas body atau pas pada
bentuk tubuh si pemakai. Hal tersebut pun menandakan bahwa para wanita
Madura sangat menghargai kecantikan dan bentuk tubuhnya.Selain itu,
kebayanya akan dipadukan dengan sarung batik motif lasem, tabiruan,
maupun storjan berwarna kontras.
Terima kasih
Salam

Anda mungkin juga menyukai