X5
KELOMPOK 1
Filosofi Luhur
Pakaian Adat Cak
dan Ning Surabaya
Achmad Naufaldiansyah
Alfan Syahrun
Aulia Khoirunnisa Ayodya
Naurah Earlene Nursava Azzahrah
Raihana Bahasuan
Rassya Deandra Ramadhan
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kepada Allah
SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Karena atas
Rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan Makalah
program P5 kami yang berjudul Filosofi Luhur Pakaian Adat Cak
Dan Ning Surabaya ini dengan tepat waktu.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang 1
1.2 Filosofi 1
BAB 4 PENUTUP 7
4.1 Simpulan 7
4.2 Saran dan usulan 8
DAFTAR PUSAKA 9
LAMPIRAN 9
ii
B A
B I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di zaman yang modern ini banyak budaya dan barang yang
baru dan terus menggembang, dari teknologi, makanan, hingga
busana. Perancang baju yang kreatif sehingga menarik banyak
konsumen. Sampai akhirnya anak muda atau generasi modern
banyak yang tertarik dengan produk luar, seperti zara, h&m, dan
lainnya, hingga mereka melupakan budaya asli dari Indonesia.
Sebenarnya busana tradisional Indonesia memiliki banyak keunikan
yang tidak kalah dengan budaya asing, contohnya pakaian adat
yang akan kita bawakan pada projek kali ini, yaitu baju adat cak dan
ning.
Pakaian cak dan ning sangat sering digunakan dalam pagelaran
budaya yang sering di selenggarakan di Surabaya. Namun masih
banyak orang yang belum mengenal secara dalam tentang baju cak
dan ning ini secara dalam, padahal mereka adalah orang Surabaya
asli.
1.2 FILOSOFI
Filosofi baju ning ada pada aksesoris dan baju nya seperti
gelang kaki yang menandakan masih gadis, memakai pacar yang
berjumlahkan ganjil yang bermakna air mata ibu. Kancing pada
baju Cak ada 2 kancing yang di kera memiliki makna kalimat
syahadat, dan 5 kancing di baju yang bermakna 5 rukun islam. Ada
beberapa nilai moral yang masih wajib ada pada aksesoris pakaian
cak dan ning, seperti warna baju ning yang tidak diperbolehkan
berwarna merah atau seperti warna partai. Sanggul yang tidak
boleh terlalu tinggi. Baju ning yang tidak boleh tipis atau
menerawang. Selain itu aksesoris yang wajib dipakai memiliki
filosofi didalamnya yang sudah diurunkan dari masa ke masa
seperti gelang kaki atau binggel yang wajib pakai adalah seorang
gadis perawan. Untuk baju Caknya sendiri, wajib berwarna putih
gading, warna tersebut sudah ditetapkan dari tahun 80 an.
Aksesoris baju sendiri memiliki filosofi tersendiri yang ,masih terus
dipertahankan. Seperti jumlah kancing baju yang memiliki makna
syahadat dan rukun islam.
1
B A B
I I
TINJAUAN OBJEK
2.1 Tinjauan Sejarah
Baju cak dan ning awal popular pada tahun 1985 yang mulai
banyak mengenal baju cak dan ning. Asal mula baju ini disebut
adalah dari kata cak yang arti nya sebutan laki-laki dan ning
sebutan perempuan atau para gadis. pada akhirnya baju tersebut
sering digunakan acara atau festival besar yang diadakan di
Surabaya,maupun juga baju ini biasanya di gunakan ajang
pencarian cak dan ning yang berprestasi.
2
4. Kaki
Sepatu ning harus berwarna senada dengan warna kebaya. Dan
tidak boleh memiliki hak yang terlalu tinggi. Ning juga harus
memakai bingle atau gelang kaki di kaki kanan. Selain itu, juga
terdapat pacar yang berbentuk butiran air dan berjumlah ganjil
di bagian samping telapak kaki baju adat cak dan ning
Pakaian Cak
1. Kepala:
Dibagian kepala, cak memakai udeng yang memilik 2 pucuk
dibagian belakang udeng serta lidah berbentuk segitiga
dibagian depan. Dulunya motif udeng tidak boleh sama dengan
motif dari jarik. Namun seiring berjalannya waktu, orang orang
lebih suka memakai udeng yang bermotif sama seperti jarik
2. BAJU
Baju cak wajib berwarna putih gading, putih bukan putih
kuning bukan kuning. Kancing kerah (stand collar) wajib
berjumlah 2 kancing. Dan 5 buah kancing utama di badan baju.
Untuk kancing lengan berjumlah 6, 3 kanan 3 kiri. Wajib
memakai rantai kuku macan yang menggantung dari kancing
ke saku. Di saku juga harus terdapat sapu tangan berwarna
merah.
3. BAWAHAN
Bawahan cak adalah kain jarik. Secara umum terdapat 3 pilihan
motif jarik bagi cak. Kain jarik juga tidak boleh dijahit agar
menjadi lebih mudah dipakai, wajib memakai cara tradisional.
4. SEPATU
Alas kaki cak adalah terompah yang tidak boleh mengikat
jempol kaki. Serta harus berwarna hitam
3
2.3 Deskripsi Cerita dan penokohan dalam cerita
Sejak dikenakan oleh bapak Poernomo Kasidi (Purn.) dr.H.
selaku walikota era 1984-1994 maka pakaian cak beserta pasangan
ning yang dikenakan oleh ibu Hj. Asih Hartasih menjadi populer.
4
B A B
I I I
NILAI KEARIFAN LOKAL
3.1 Ciri khas Surabaya
Untuk baju Ning yang membedakan nya adalah bagian bawah
nya lurus tidak lancip kebawah seperti baju None Jakarta. Lalu
untuk selendangnya berenda sama seperti baju nya,tidak boleh di
bordir dan tidak boleh tembus pandang. bersanggul menyamping
tidak boleh tinggi dan memakai tusuk Dinar. Dan memakai peniti
renteng 3 jari yang di sebut Tebu Sekeret.
Untuk baju Cak yang membedakannya adalah menggunakan
udong motif modang dengan pengapit 2 di belakang untuk Jawa
Timur. 2 kancing di bagian kera baju, 5 kancing di baju nya,dan 3
kancing kanan dan kiri. Memakai alas kaki terompah wajib hitam.
Memakai aksesoris kuku macan yang di kaitkan di kancing nomer 2
yang terbuat dari Kelapa Gading dan dari tulangnya, lalu memakai
jarik sampai lutut.
5
3.4 Filosofi Baju adat Cak dan Ning Surabaya
Filosofi baju ning ada pada aksesoris dan baju nya seperti
gelang kaki yang menandakan masih gadis, memakai pacar
yang berjumlahkan ganjil yang bermakna air mata ibu. Kancing
pada baju Cak ada 2 kancing yang di kera memiliki makna
kalimat syahadat, dan 5 kancing di baju yang bermakna 5 rukun
islam Ada beberapa nilai moral yang masih wajib ada pada
aksesoris pakaian cak dan ning, seperti warna baju ning yang
tidak diperbolehkan berwarna merah atau seperti warna partai.
Sanggul yang tidak boleh terlalu tinggi. Baju ning yang tidak
boleh tipis atau menerawang. Selain itu aksesoris yang wajib
dipakai memiliki filosofi didalamnya yang sudah diurunkan dari
masa ke masa seperti gelang kaki atau binggel yang wajib pakai
adalah seorang gadis perawan. Untuk baju Caknya sendiri, wajib
berwarna putih gading, warna tersebut sudah ditetapkan dari
tahun 80 an. Aksesoris baju sendiri memiliki filosofi tersendiri
yang ,masih terus dipertahankan. Seperti jumlah kancing baju
yang memiliki makna syahadat dan rukun islam.
6
B A B
I V
PENUTUP
4.1 Simpulan
Baju adat cak dan ning adalah baju adat yang berasal dari
Surabaya, disebut cak dan ning karena orang Surabaya yang
mempunyai kebiasaan memanggil cak (sebutan orang laki laki) dan
ning (sebutan orang perempuan). Awal mula baju adat cak dan ning
ini yaitu dimulai tahun 1980- an. Yang saat itu baju adat ini hanya
berwarna putih karena tidak ada ketetapan. Lalu saat tahun 1988
mulai bergerak dilestarikan dan warna yang bermula putih saja
berubah menjadi berwarna yang soft seperti warna baby pink,
peach dll. Tahun 1994 sudah mulai dipakemkan dan motifnya
rawan, dan glingsing/rok bawah tidak boleh bermotif motif fauna
haruskan lebih banyak flora.
Ciri khas baju adat cak dan ning adalah warna nya yang harus
cerah, lalu kebaya ning yang ujung nya hanya lurus dan tidak lancip
seperti kebaya lainnya. Baju adat untuk ning ini memiliki 5 warna
cerah yang dipakai kuning hijau,biru,orange,pink.Rendanya bukan
renda air dan harus senada dengan warna bajunya, rendanya tidak
seluruh sisi, panjangnya lebarnya kanan kiri dan tidak sampai
bawah. Kain rendanya tidak boleh tipis dan tidak boleh kain tile.
Sanggulnya harus kecil menutup telinga dan besar sanggulnya
harus sebesar 3 ruas jari, model sanggulnya tidak boleh menonjol ke
atas. Lalu hiasan sanggul memiliki nama tusuk dinar yang memiliki
makna yaitu untuk melindungi diri dari godaan laki-laki, memakai
henna dikaki yang berbentuk bulat, berjumlah tujuh yang memiliki
makna “air mata ibu”, memakai gelang keroncong
7
4.2 Saran
Saran kami untuk pengembangan baju adat cak dan ning ini
kedepannya adalah dengan lebih mengembangkan cara
promosi di social medianya dikarenakan masih banyak lapisan
masyarakat yang masih belum mengenal pakaian adat dari
daerahnya sendiri terkhusus pakaian adat cak dan ning. Selain
itu, untuk sekolah-sekolah di Surabaya, saran dari kami juga
mengadakan event-event yang berkaitan dengan pakaian adat
cak dan ning agar siswa siswi di Surabaya khususnya tau
tentang pakaian adat daerahnya sendiri
8
DAFTAR PUSTAKA
https://mamikos.com/info/apa-yang-dimaksud-dengan-pakaian-
adat-pljr/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pakaian_adat
https://jatim.inews.id/berita/pakaian-adat-jawa-timur-jenis-dan-
filosofinya/3
9
LAMPIRAN
Biodata Narasumber
1. Biodata narasumber:
Nama : Ny. Yuni Trisno
Alamat : Jl Gubeng Kertajaya 1B / 14
No Telp: 0851 0138 2200
Library
https://linktr.ee/p5x51
10
Foto Kegiatan
11