Anda di halaman 1dari 21

IMAN KEPADA HARI AKHIR

Oleh:
KELOMPOK 1
Kelas XII IPA 4

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Iman Kepada Hari Akhir ini dapat

i
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI). Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah Iman Kepada Hari Akhir ini. Dan kami
juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah Iman Kepada Hari Akhir ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah Iman
Kepada Hari Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Ujanmas, 06 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Iman kepada Hari Akhir........................................................
B. Hari Akhir Menurut Ilmu Pengetahuan...................................................
C. Hakikat Beriman kepada Hari Akhir.......................................................
D. Tanda-tanda Hari Akhir...........................................................................
E. Nama-nama Hari Akhir............................................................................
F. Peristiwa setelah Hari Kiamat..................................................................
G. Tahapan Periode Hari Akhir....................................................................
H. Hikmah Beriman kepada Hari Akhir.......................................................
I. Perilaku yang Mencerminkan Iman kepada Hari Akhir..........................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................
B. Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perlukah bukti tentang adanya hari akhir? Kehidupan sesudah mati
pasti adanya. Bukankah makhluk yang termulia adalah makhluk yang berjiwa?
Bukankah yang termulia di antara mereka adalah yang memiliki kehendak dan
kebebasan memilih? Kemudian yang termulia dari kelompok ini adalah yang
mampu melihat jauh ke depan, serta mempertimbangkan dampak kehendak
dan pilihan-pilihannya. Demikian logika kita berkata. Dari sini pula jiwa
manusia memulai pertanyaan-pertanyaan baru. Sudahkah manusia melihat dan
merasakan akibat perbuatan-perbuatan mereka yang didasarkan oleh kehendak
dan pilihan mereka itu? Sudahkah yang berbuat baik memetik buah
perbuatannya? Sudahkah yang berbuat jahat menerima nista kejahatannya?
Jelas tidak, atau belum, bahkan alangkah banyak manusia-manusia baik yang
teraniaya, dan sementara banyak pula orang-orang jahat yang menikmati
gemerlap dunia.
Karena itu, demi tegaknya keadilan, harus ada satu kehidupan baru
ketika semua pihak akan memperoleh secara adil dan sempurna hasil-hasil
perbuatan yang didasarkan atas pilihan masing-masing. Itu sebabnya al-
Qur’an menamai hidup di akhirat sebagai al-hayat yang berarti “hidup yang
sempurna” dan kematian dinamainya wafat yang arti harfiahnya adalah
“kesempurnaan.” Banyak ayat al-Qur’an yang menjelaskan hakikat di atas,
antara lain surat Taha ayat 15 “Sesungguhnya saat (hari kiamat) akan datang.
Aku dengan sengaja merahasiakan (waktu)-nya. Agar setiap jiwa diberi
balasan (dan ganjaran) sesuai hasil usahanya”.
Hari akhir pasti datang meskipun tidak ada satu pun makhluk yang
mengetahui waktu kedatangannya dengan pasti. Adanya hari akhir atau hari
kiamat telah dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan ia termasuk bagian
rukun iman. Sebagai umat Islam kita harus beriman kepada hari akhir atau
hari kiamat. Keimanan kepada hari akhir akan tercermin dalam tingkah laku
dan perbuatan seseorang. Jika mengaku sebagai orang beriman, kita harus

1
2

beriman kepada hari akhir dan menerapkan keimanan tersebut dalam


kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah tentang Iman Kepada Hari Akhir ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian iman kepada hari akhir?
2. Bagaimana hari akhir menurut ilmu pengetahuan?
3. Apa hakikat beriman kepada hari akhir?
4. Apa saja tanda-tanda hari akhir?
5. Apa saja nama-nama hari akhir?
6. Bagaimana peristiwa setelah hari kiamat?
7. Bagaimana tahapan-tahapan periode hari akhir?
8. Apa hikmah beriman kepada hari akhir?
9. Bagaimana perilaku yang mencerminkan iman kepada hari akhir?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Iman Kepada Hari
Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian iman kepada hari akhir.
2. Untuk mengetahui hari akhir menurut ilmu pengetahuan.
3. Untuk mengetahui hakikat beriman kepada hari akhir.
4. Untuk mengetahui tanda-tanda hari akhir.
5. Untuk mengetahui nama-nama hari akhir.
6. Untuk mengetahui peristiwa setelah hari kiamat.
7. Untuk mengetahui tahapan periode hari akhir.
8. Untuk mengetahui hikmah beriman kepada hari akhir.
9. Untuk mengetahui perilaku yang mencerminkan iman kepada hari akhir.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Iman kepada Hari Akhir


Hari akhir menurut bahasa artinya hari penghabisan dan juga disebut
hari pembalasan. Sedangkan menurut istilah, hari akhir adalah hari mulai
hancurnya alam semesta berikut isinya dan berakhirnya kehidupan semua
makhluk Allah Swt. Hari akhir juga disebut hari kiamat, yaitu hari penegakan
hukum Allah Swt. yang seadil-adilnya. Iman kepada hari akhir berarti
mempercayai dengan sepenuh hati, bahwa suatu saat dunia beserta isinya akan
berakhir atau hancur serta manusia akan dibangkitkan dari kubur menuju
akhirat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia.
Keyakinan tersebut diwujudkan dalam perbuatan atau tingkah laku. Iman
kepada hari akhir merupakan salah satu rukun iman. Selain itu, iman kepada
hari akhir termasuk sendi-sendi keimanan yang sangat mendasar dalam akidah
Islam. Seseorang yang tidak mempercayai hari akhir tidak termasuk orang
yang beriman. Oleh karena itu, jika mengaku sebagai orang beriman, kita
harus beriman kepada Allah, malaikat Allah, kitab Allah, rasul Allah, dan
qada serta qadar Allah.
Segala sesuatu yang ada di dunia ini ada permulaan dan ada akhir.
Beberapa waktu yang lalu kita bertemu dan berkumpul dengan teman-teman
sekelas, tetapi suatu saat pasti akan berpisah. Saat ini kita selalu bersama ibu
atau bapak dan suatu saat, cepat atau lambat akan berpisah dengan mereka.
Begitu juga kehidupan di dunia ini, ada awal dan ada akhir. Kita tidak akan
selamanya hidup di dunia. Suatu saat kita akan meninggalkan dunia dan
seluruh isinya. Hidup di dunia hanya sementara bukan selamanya. Hidup di
dunia bagaikan seseorang yang naik kendaraan. Ada permulaan dan ada tujuan
akhir. Agar selamat dalam perjalanan, kita harus mematuhi aturan-aturan yang
ada. Al-Qur’an merupakan pedoman bagi manusia dalam menjalani kehidupan
di dunia. Rambu-rambu yang ada dalam Al-Qur’an harus ditaati jika
seseorang ingin hidup bahagia di dunia dan akhirat.

3
4

Selama hidup di dunia manusia harus mencari bekal sebanyak-


banyaknya agar tidak menyesal ketika sampai di tempat tujuan. Banyak orang
yang merugi karena mengira dunia adalah tujuan akhir sehingga mereka
mengira kesuksesan di dunia adalah segalanya. Mereka mengejar kehidupan di
dunia dan melupakan bahwa ada kehidupan setelah kehidupan di dunia.
Kesalahan mengira bahwa dunia adalah tujuan akhir juga dialami oleh umat
terdahulu. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah Swt. yang
berbunyi seperti berikut.

‫ُف‬ ُّ ‫ َذا لَفِي‬Oَ‫﴾ ِإ َّن ٰه‬١٧﴿ ‫ ٌر َوَأ ْبقَ ٰى‬O‫رةُ خَ ْي‬O


ِ ‫ح‬O ‫الص‬ َ O‫﴾ َواآْل ِخ‬١٧﴿ ‫ ٌر َوَأ ْبقَ ٰى‬O‫َواآْل ِخ َرةُ خَ ْي‬
﴾١٩﴿ ‫ُف ِإب َْرا ِهي َم َو ُمو َس ٰى‬
ِ ‫صح‬ ُ ﴾١٨﴿ ‫اُأْلولَ ٰى‬
Artinya: “Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia,
padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini
terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan
Musa.” (Q.S. al-A’la: 16–19)

Ayat Al-Qur’an di atas menjelaskan bahwa orang-orang kafir memilih


kehidupan dunia yang tidak kekal. Mereka mengabaikan kehidupan akhirat
yang kekal. Suatu tindakan yang tidak patut ditiru oleh orang-orang beriman.
Orang-orang kafir yang memilih kehidupan dunia akan menyesal di akhirat
kelak. Mereka akan mendapat balasan yang sesuai dengan perbuatannya.
Tidak ada seorang pun yang mengetahui dengan pasti waktu kedatangan hari
akhir. Bahkan, Nabi Muhammad saw. juga tidak mengetahui dengan pasti
waktu kedatangan hari akhir. Waktu kedatangan hari akhir merupakan rahasia
Allah Swt. Akan tetapi, hari akhir pasti datang. Hal tersebut dapat diketahui
dari ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang hari akhir. Banyak sekali ayat
Al-Qur’an yang menjelaskan tentang hari akhir. Selain ayat Al-Qur’an, Anda
juga dapat belajar menemukan penjelasan hari akhir dalam hadis rasul-Nya.
Waktu pasti kedatangan hari akhir yang masih menjadi rahasia Allah Swt.
hendaknya dapat mengantarkan manusia agar senantiasa menjalankan
perintah-Nya. Selain menjalankan perintah Allah Swt., larangan-Nya juga
harus dijauhi.
5

B. Hari Akhir Menurut Ilmu Pengetahuan


1. Hari Akhir Menurut Ilmu Geologi
Bumi terjadi dari gas yang berputar (chaos catastrope). Setelah
diam gas itu menjadi dingin, maka gas yang berat mengendap ke bawah,
yang ringan berada di atas. Melalui proses evolusi yang lama sekali, gas
bagian luar mengeras menjadi batu, kerikil, pasir, dan sebagainya,
sedangkan bagian tengah masih panas. Zat panas bercampur lava, lahar,
batu, dan pasir panas. Bumi beredar karena adanya daya tarik matahari
terhadap bumi berkurang. Akibatnya bumi akan bergeser dari matahari
sehingga putaran bumi semakin cepat dan akan mengalami nasib seperti
meteor (menyala atau hancur).
2. Hari Akhir Menurut Teori Fisika
Letak matahari kira-kira 150 juta km jauhnya dari bumi, namun
sinar matahari sampai ke bumi selama 8 menit 20 detik. Garis tengah
matahari = 1,4 juta km, dan luas permukaannya 616 x 1.010 km = 622.160
km. Menurut ahli fisika energi matahari dipancarkan ke angkasa dan
sekitarnya 5,7 x 1027 kalori = 5853,9 kalori/menit dan mampu menyala 50
milyar tahun dengan panas 15 juta derajat celcius. Kalau suatu ketika
matahari tidak muncul atau cahayanya redup karena tenaga/sinarnya habis,
maka tidak ada angin dan awan yang berakibat hujan tidak akan turun.
Selanjutnya gunung-gunung akan meletus, ombak bergulung-gulung, air
laut naik sehingga hancurlah bumi ini.
3. Bukti Indrawi Terjadinya Hari Akhir
Imam Ath Thabari dan Ibnu Katsir berpendapat bahwa telah
diperlihatkan peristiwa-peristiwa yang menakjubkan di dunia sebagaimana
berikut ini:
a. Peristiwa pembunuhan yang dipermasalahkan oleh Bani Israil, akan di
hidupkan kembali oleh Allah Swt. hanya dengan perantaraan daging
sapi yang dipukulkan ke tubuh orang yang terbunuh.
b. Peristiwa Nabi Ibrahim dan burung-burung yang dicincangnya
kemudian diletakkan di tiap-tiap bagian di atas bukit lalu Allah Swt.
6

berfirman: “Panggillah! niscaya mereka datang kepadamu dengan


segera.” (Q.S. al-Baqarah: 260).
Kedua informasi di atas memang dijelaskan oleh al-Qur'an, tetapi
bukan merupakan berita langsung bahwa Hari Akhir akan datang,
melainkan informasi historis (sejarah) tentang peristiwa yang pernah
terjadi dan menjadi bukti secara indrawi bahwa kiamat pasti datang.

C. Hakikat Beriman kepada Hari Akhir


Iman kepada hari akhir merupakan rukun iman yang kelima yang harus
diyakini oleh setiap umat Islam. Segala perbuatan yang dilakukan oleh setiap
manusia, baik maupun buruk akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
Oleh sebab itu, keimanan kepada Hari Akhir hendaknya dijadikan landasan
utama untuk menyadarkan diri agar selalu taat kepada ajaran Allah Swt.
Banyak ayat dan hadis yang memerintahkan kita agar meyakini datangnya
Hari Akhir, di antaranya adalah firman Allah Swt.:
‫ُأ‬ ‫ُأ‬
َ‫ك َوبِٱلْ َءا ِخ َر ِة هُ ْم يُوقِنُون‬
َ ِ‫نز َل ِمن قَ ْبل‬ ِ ‫َوٱلَّ ِذينَ يُْؤ ِمنُونَ بِ َمٓا‬
ِ ‫نز َل ِإلَ ْيكَ َو َمٓا‬
Artinya: “Dan mereka yang beriman kepada (al-Qur’an) yang diturunkan
kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum
engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat”. (Q.S. al-Baqarah: 4)
Kemudian dalam percakapan Rasulullah dengan malaikat Jibril yang
panjang tentang iman, Islam, dan ihsan, beliau bersabda (ketika ditanya
tentang iman): “Beliau menjawab: ‘Kamu beriman kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan takdir baik
dan buruk.” (H.R. Muslim).
Dalam ayat di atas ditegaskan bahwa meyakini adanya Hari Akhir
merupakan salah satu ciri orang beriman. Sedangkan dalam penggalan hadis
di atas, Rasulullah saw. menyebut Hari Akhir sebagai salah satu perkara yang
wajib diyakini, yang kemudian disebut rukun iman. Iman kepada Hari Akhir
berarti percaya dengan penuh keyakinan bahwa kehidupan yang kekal
hanyalah di akhirat.
7

D. Tanda-tanda Hari Akhir


Tanda-tanda hari akhir atau kiamat dibagi menjadi dua, yaitu tanda-
tanda kecil dan tanda-tanda besar kiamat. Tanda-tanda kecil kiamat
menandakan bahwa kiamat sudah dekat. Tanda-tanda kecil kiamat antara lain
sebagai berikut.
1. Ilmu agama sudah dianggap tidak penting lagi.
2. Tersebarnya perzinaan.
3. Minuman keras merajalela.
4. Fitnah muncul di mana-mana.
5. Hamba sahaya perempuan dikawini tuannya.
Munculnya tanda-tanda besar kiamat menandakan bahwa kiamat sudah
sangat dekat. Adapun tanda-tanda besar kiamat antara lain sebagai berikut.
1. Rusaknya Kakbah.
2. Matahari terbit dari barat.
3. Keluarnya Imam Mahdi.
4. Munculnya binatang ajaib yang bisa berbicara.
5. Keluarnya bangsa Yakjuj dan Makjuj.

E. Nama-nama Hari Akhir


Hari akhir memiliki nama lain yang cukup banyak. Minimal ada 29
nama lain hari akhir. Nama-nama hari akhir yang diberikan oleh Allah
menggambarkan keadaan hari kiamat hingga saat manusia dibangkitkan,
dihisab, dan mendapat balasan dari Allah Swt. Nama-nama hari akhir sebagai
berikut.
1. Yaumul Qiyamah (hari kiamat).
2. Yaumur Rajifah (hari lindu besar).
3. Yaumus Sa‘iqah (hari keguncangan).
4. Yaumuz Zalzalah (hari keguncangan/keruntuhan).
5. Yaumul Haqqah (hari kepastian).
6. Yaumul Qari‘ah (hari keributan).
7. Yaumul Akhir (hari akhir).
8. Yaumut Tammah (hari bencana agung).
8

9. Yaumul ‘Asir (hari sulit).


10. Yaumun La Raiba Fihi (hari yang tidak ada lagi keraguan padanya).
11. Yaumul Ba‘s (hari kebangkitan).
12. Yaumut Tagabun (hari terbukanya segala keguncangan).
13. Yaumun Nusyur (hari kebangkitan).
14. Yaumut Tanad (hari panggilan).
15. Yaumul Mizan (hari pertimbangan).
16. Yaumun La Tajzi Nafsun An Nafsin Syaian (hari yang tidak dapat
seseorang diberi ganjaran oleh yang lain sedikit pun).
17. Yaumul Jam‘i (hari pengumpulan).
18. Yaumul Fasl (hari pemisahan).
19. Yaumul Waqi‘ah (hari kejatuhan).
20. Yaumul Mahsyar (hari berkumpul).
21. Yaumud Din (hari keputusan).
22. Yaumut Talaq (hari pertemuan).
23. Yaumul Jaza’ (hari pembalasan).
24. Yaumul ‘Ard (hari pertontonan).
25. Yaumul Gasyiyah (hari pembalasan).
26. Yaumul Khulud (hari yang kekal).
27. Yaumul Khizyi (hari kehinaan).
28. Yaumul Wa‘id (hari ancaman).
29. Yaumul Hisab (hari perhitungan).

F. Peristiwa setelah Hari Kiamat


Setelah kehidupan di dunia ini ada kehidupan lagi, yaitu kehidupan
akhirat. Kehidupan akhirat dimulai setelah terjadinya hari kiamat. Pada hari
kiamat seluruh makhluk ciptaan Allah Swt. mati. Allah Swt., Zat Yang Maha
Kekal tetap abadi selama-lamanya meskipun seluruh makhluk hancur binasa.
Setelah Malaikat Israfil meniup nafiri atas perintah Allah Swt.
dibangkitkannya nyawa seluruh manusia yang telah terkubur bermiliar tahun
yang lalu.
9

Keadaan manusia setelah dibangkitkan berbeda-beda antara satu


dengan lainnya. Ada yang dibangkitkan dengan wajah berseri-seri dan ada
yang dibangkitkan dengan wajah bermuram durja. Keadaan ini sesuai dengan
amal perbuatannya selama hidup di dunia. Jika amal perbuatan di dunia adalah
amal kebajikan, mereka akan dibangkitkan dengan wajah berseri. Mereka
yang ketika hidup di dunia hanya berbuat maksiat dan menumpuk dosa, akan
dibangkitkan dengan wajah bermuram durja.
Nyawa yang telah dibangkitkan tersebut berbondong-bondong menuju
padang Mahsyar. Di padang Mahsyar inilah manusia menunggu panggilan
Allah Swt. Panggilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya selama
hidup di dunia. Seluruh amal yang telah dilakukan di dunia akan dimintakan
pertanggungjawaban oleh Allah Swt. Pada hari itu tidak ada manusia yang
dapat mengelak dari pertanggung-jawaban. Setiap manusia akan
mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia. Tidak ada
satu pun manusia yang mempertanggungjawabkan perbuatan orang lain. Tidak
ada seorang pun yang membantu atau membela kita dalam
pertanggungjawaban tersebut. Hal ini karena semua orang disibukkan oleh
urusannya masing-masing sehingga tidak ada lagi yang sempat memikirkan
orang lain.
Catatan amal yang dibuat selama hidup di dunia akan diperlihatkan.
Catatan yang sangat terperinci dan tidak ada satu pun amal yang terlewat.
Catatan tersebut dibuat oleh Malaikat Rakib dan Malaikat Atid yang
mendampingi manusia setiap saat. Pada hari itu mulut dikunci dan yang
berbicara adalah anggota tubuh. Allah Swt. dan diri sendiri yang menjadi saksi
pada hari itu. Pengadilan Allah Swt. merupakan pengadilan yang sangat adil.
Semua manusia akan merasakan keadilannya. Amal perbuatan manusia
ditimbang untuk mengetahui amal yang lebih berat, amal baik atau amal
buruk. Jika amal baik yang lebih berat, surga-Nya telah menunggu.
Sebaliknya, jika amal buruk yang lebih berat, neraka dan siksa-Nya telah
menanti.
Konsep tentang hari pembalasan diingkari oleh masyarakat jahiliah.
Mereka tidak mempercayai adanya hari pembalasan. Bagi mereka kehidupan
10

hanya sampai dunia ini dan tidak ada lagi kehidupan setelah kehidupan di
dunia. Masyarakat jahiliah menganggap bahwa manusia tidak akan
dibangkitkan dan diminta pertanggungjawaban atas perbuatan di dunia.
Masyarakat jahiliah menganggap konsep tentang hari kebangkitan dan
pertanggungjawaban amal hanya khayalan yang bertujuan menakut-nakuti
mereka. Al-Qur’an secara jelas mengajarkan tentang hari pembalasan. Akan
tetapi, masyarakat jahiliah mengabaikannya.

G. Tahapan Periode Hari Akhir


Setelah alam semesta hancur secara total dan kehidupan semua
makhluk Allah berakhir, maka mulailah manusia menjalani tahapan kehidupan
baru dan proses menuju alam baqa’. Tahapan tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Yaumul Ba’ats
Sesudah hancur dan musnahnya alam semesta termasuk manusia,
terjadilah hari kebangkitan. Hari kebangkitan adalah proses
dibangkitkannya seluruh makhluk dari alam kubur. Firman Allah Swt.:
“Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu
diberitahukan-Nya kepada mereka apa saja yang mereka telah kerjakan,
dan Allah mengumpulkan semua amal perbuatan mereka padahal mereka
sudah melupakannya dan Allah menyaksikan atas segala sesuatu.” (Q.S.
al-Mujadalah: 6).
2. Yaumul Hasyr
Yaumul hasyr yaitu hari berkumpulnya manusia setelah
dibangkitkan dari kuburnya masing-masing. Kemudian semua manusia
digiring ke tempat yang luas yaitu Padang Mahsyar (tempat berkumpul).
Firman Allah Swt.: “Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami
perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar
dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan
seorang pun dari mereka.” (Q.S. al-Kahfi: 47).
3. Buku Catatan
11

Setiap manusia di alam mahsyar mempunyai buku catatan (kitab


perjalanan hidup) yang sudah dicatat Malaikat Rakib dan Atid. Kitab
catatan ini berisi semua perbuatan dan perkataan manusia sewaktu hidup
di dunia. Firman Allah Swt.: “Dan diletakkan kitab, lalu akan kamu lihat
rang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya
dan mereka berkata “Wahai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak
melupakan yang kecil dan tidak pula yang besar, melainkan ia mencatat
semuanya. Mereka memperoleh di hadapan mereka apa-apa yang telah
mereka kerjakan. Dan Tuhanmu tidak akan menganiaya seseorang pun.”
(Q.S. al-Kahfi: 49).
4. Yaumul Hisab dan Mizan
Yaumul Hisab adalah hari ketika Allah Swt. memperlihatkan
semua amalan di akhirat untuk dihisab. Segala dosa besar dan kecil
dihitung dengan seksama dan teliti. Ketika amalan mereka dihitung,
anggota tubuh mereka ikut menjadi saksi. Firman Allah Swt.: “Pada hari
itu lidah, tangan, dan kaki masing-masing menjadi saksi atas perbuatan
yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. an-Nµr: 24). Tahapan selanjutnya
adalah Mizan. Mizan adalah timbangan yang adil berisi kebajikan dan
kejahatan yang telah diperbuat setiap manusia. Setiap orang ditimbang
amalnya dengan seadil-adilnya. Firman Allah Swt.: “Dan Kami letakkan
timbangan yang tepat (adil) pada hari kiamat dan tidak seorang pun
dirugikan walau sedikit. Dan jika amalan itu hanya seberat zarah pasti
kami berikan (pahalanya). Dan cukuplah kami saja yang
memperhitungkannya.” (Q.S. al-Anbiya’: 47).
5. As-Sirat
As-sirat adalah jembatan yang terbentang di atas neraka menuju
surga. Mudah atau sulitnya melewati as-sirat itu tergantung kepada amal
setiap manusia. Rasulullah saw. bersabda: “Terbentanglah jembatan (as-
sirat) itu di antara dua tepi Neraka Jahanam.” (H.R. Muslim).
6. Yaumul Jaza’
Yaumul Jaza’ yaitu suatu hari ketika semua manusia akan
menerima balasan Allah Swt. (Jaza’). Balasan yang diterima seseorang
12

sesuai dengan amalnya selama ia hidup di dunia. Firman Allah: “Pada


hari itu tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang telah diusahakannya.
Tidak seorang pun dirugikan pada hari tersebut. Sesungguhnya Allah
sangat cepat perhitungan-Nya.” (Q.S al-Mukmin: 17).
7. Balasan Perbuatan Baik dengan Surga
Setelah seluruh manusia dihisab dan melalui timbangan, mereka
diberikan balasan yang sesuai dengan amal perbuatannya. Pada saat itu
terbagilah manusia menjadi dua golongan. Adapun bagi mukmin yang
bertakwa kepada Allah Swt. pasti akan menerima balasan yang setara,
yaitu berupa surga. Surga disediakan Allah Swt. sebagai karunia kepada
hamba-Nya.
8. Balasan Perbuatan Buruk dengan Neraka
Adapun orang yang selama hidup di dunia lebih banyak
mengerjakan perbuatan jahat, maksiat, tercela, dan kafir terhadap Allah
Swt. kufur kepada ajaran dan nikmat Allah Swt., maka akan menerima
balasan yang jahat pula. Sebagian kegetiran dan kerasnya siksaan neraka,
digambarkan melalui firman Allah Swt.: “Memasuki api yang sangat
panas (neraka), diberi minuman dengan air dari sumber yang sangat
panas. Mereka tidak memperoleh makanan selain dari pohon yang
berduri yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.”
(Q.S. al-Gasyiyah: 4-7)

H. Hikmah Beriman kepada Hari Akhir


Hari akhir merupakan hari perhitungan amal yang telah dilakukan
selama hidup di dunia. Selanjutnya, amal tersebut akan dibalas dengan balasan
yang sesuai. Amal baik akan mendapat balasan yang baik dan amal buruk
akan mendapat balasan yang buruk. Pada hari kiamat kelak manusia akan
dibangkitkan dari kubur. Tiupan nafiri oleh Malaikat Israfil atas perintah
Allah Swt. menandai kebangkitan manusia dari kubur. Manusia dibangkitkan
dari kubur dan berbondong-bondong menuju padang Mahsyar. Di padang
Mahsyar manusia menunggu panggilan Allah Swt. Manusia akan dipanggil
untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia. Tidak
13

ada satu pun manusia yang tidak dimintai pertanggungjawaban. Peristiwa


yang akan terjadi ini hendaknya membuat kita sadar sehingga selalu berhati-
hati dalam berbuat. Berpikir beribu kali ketika akan melakukan perbuatan
maksiat. Satu perbuatan maksiat terlalu banyak untuk dilaksanakan. Satu
perbuatan baik terlalu sedikit untuk dilaksanakan dan dijadikan bekal dalam
perjalanan selanjutnya.
Semua ciptaan Allah Swt. yang lahir di dunia mempunyai hikmah
karena Allah Swt. tidak menjadikan sesuatu sia-sia belaka tanpa tujuan dan
hikmah di dalamnya. Di bawah ini beberapa hikmah iman kepada hari akhir:
1. Muncul rasa kebencian yang dalam kepada kemaksiatan dan kebejatan
moral yang mengakibatkan murka Allah Swt. di dunia dan di akhirat.
2. Menyejukkan dan menggembirakan hati orang-orang mukmin dengan
segala kenikmatan akhirat yang sama sekali tidak dirasakan di alam dunia
ini.
3. Senantiasa tertanam kecintaan dan ketaatan terhadap Allah Swt. dengan
mengharapkan mau’nah-Nya pada hari itu.
4. Senantiasa termotivasi untuk beramal baik dengan ikhlas.
5. Senantiasa menghindari niat-niat yang buruk apalagi melaksanakannya.
6. Menjauhkan diri dari asumsi-asumsi yang mengiaskan apa yang ada di
dunia ini dengan apa yang ada di akhirat.

I. Perilaku yang Mencerminkan Iman kepada Hari Akhir


Iman kepada hari akhir akan berdampak pada perilaku dalam
keseharian. Seseorang yang beriman kepada hari akhir akan terlihat dari
perilaku sehari-hari. Di antara perilaku yang mencerminkan iman kepada hari
akhir sebagai berikut.
1. Selalu Berusaha Menjadi Lebih Baik
Seseorang yang beriman kepada hari akhir akan berusaha menjadi
lebih baik dari hari-hari yang telah terlewati. Jika kemarin ia
melaksanakan satu kebaikan, hari ini akan berusaha untuk melakukan dua
atau lebih kebaikan. Seseorang yang beriman kepada hari akhir
menginginkan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus
14

lebih baik dari hari ini. Jika hari kemarin lebih baik dari hari ini berarti
seseorang termasuk golongan orang yang merugi.
2. Tidak Silau pada Gemerlap Dunia
Dunia dan seluruh isinya menawarkan kenikmatan sesaat. Orang-
orang yang tidak menyadari akan tertipu oleh gemerlapnya dunia, mereka
akan terseret dan tenggelam dalam kemegahan sesaat. Mereka lupa bahwa
dunia hanya sementara. Mereka yang kaya bisa silau dengan kekayaan
yang dititipkan kepadanya. Mereka yang miskin dapat melupakan tujuan
penciptaannya karena kemiskinannya. Hanya orang-orang yang beriman
dan menyadari bahwa dunia ini hanya sementara yang tidak tertipu oleh
gemerlapnya dunia. Kekayaan merupakan suatu hal yang patut disyukuri.
Kemiskinan yang datang tentunya tidak diharapkan. Kaya atau miskin
merupakan cobaan dari Allah Swt.
3. Tidak Iri atas Nikmat Orang Lain
Allah memberikan nikmat yang berbeda-beda kepada manusia.
Ada manusia yang dikaruniai nikmat berupa kekayaan. Ada yang
dikaruniai nikmat berupa keturunan, kecerdasan, keberuntungan, dan lain
sebagainya. Terhadap nikmat yang diperoleh orang lain kita tidak boleh
merasa iri. Iri dapat berupa sikap tidak rela orang lain mendapat nikmat
dan ingin agar nikmat tersebut beralih kepadanya.
4. Bersikap Rendah Hati
Bersikap rendah hati terhadap apa pun yang dimiliki merupakan
perilaku terpuji. Rendah hati berbeda dengan rendah diri. Orang yang
rendah hati menyadari bahwa segala sesuatu yang dimiliki hanya titipan
Allah Swt. Titipan yang setiap saat dapat diambil oleh pemiliknya. Oleh
karena itu, seseorang yang rendah hati tidak pernah sombong dengan
sesuatu yang dititipkan kepadanya. Ia merasa tidak patut bersikap
sombong dan berbangga diri terhadap titipan Allah.
5. Menghindari Sifat Cinta Dunia dan Harta Secara Berlebihan
Cinta dunia dan harta secara berlebihan dihindari oleh orang yang
beriman kepada hari akhir. Cinta dunia dan harta secara berlebihan
bukanlah sikap seseorang yang beriman kepada hari akhir. Seseorang yang
15

dikaruniai harta akan diminta pertanggungjawaban di akhirat kelak. Oleh


karena itu, seseorang yang beriman dan dikaruniai harta berlebihan
mempergunakan hartanya tersebut di jalan-Nya. Ia akan membelanjakan
hartanya di jalan yang diridai Allah.
6. Bersikap Optimis dan Lapang Dada
Seseorang yang beriman kepada hari akhir akan bersikap optimis
dalam menghadapi segala sesuatu. Selain itu, orang yang beriman kepada
hari akhir akan bersikap lapang dada dalam menghadapi segala musibah
yang menimpa. Ketidakadilan sering dirasakan. Keadilan yang
sesungguhnya adalah keadilan di akhirat kelak. Sikap optimis juga
menjadi salah satu sikap yang dimiliki oleh orang yang beriman. Orang
yang beriman akan menjalani kehidupan di dunia dengan sikap optimis. Ia
merasa optimis bahwa segala kebaikan yang dilakukan akan mendapat
balasan. Selain itu, ia juga optimis bahwa segala amal buruk akan
mendapat balasan yang sesuai.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hari Akhir adalah hari kiamat yang diawali dengan pemusnahan alam
semesta. Semua manusia, sejak jaman dari Nabi Adam a.s sampai terjadinya
hari akhir akan dibangkitkan untuk mendapatkan balasan semua amal
perbuatan mereka. Iman kepada Hari Akhir adalah percaya dengan penuh
keyakinan adanya hidup yang kekal abadi di akhir kelak. Setelah alam semesta
hancur secara total dan kehidupan semua makhluk Allah berakhir, maka
mulailah manusia menjalankan tahapan kehidupan baru dan proses menuju
alam baqa’. Iman kepada hari akhir berarti mempercayai dengan sepenuh hati,
bahwa suatu saat dunia beserta isinya akan berakhir atau hancur serta manusia
akan dibangkitkan dari kubur menuju akhirat untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia. Keyakinan
tersebut diwujudkan dalam perbuatan atau tingkah laku.
Tanda-tanda datangnya hari kiamat terdiri atas tanda-tanda kecil dan
tanda-tanda besar. Tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Yaumul
Ba’ats, Yaumul Hasyr, Buku Catatan, Yaumul Hisab, Mizan, Shirat, Yaumul
Jaza’, balasan amal baik surga dan balasan amal buruk neraka. Beriman
kepada hari akhir akan menumbuhkan rasa tanggung jawab yaitu merasa
bahwa hidup di dunia ini hanya bersifat sementara saja, cepat atau lambat
semua manusia pasti akan kembali kepada Allah Swt. dan semua perbuatan
mereka selama hidup di dunia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah
Swt., sehingga hidup yang dijalaninya akan ditempuh dengan penuh kehati-
hatian, sikap dan perilaku yang sesuai dengan tuntunan agama. Mengimani
hari akhir membuat manusia sadar bahwasanya manusia itu lemah dan kerdil
di hadapan Allah Swt. Kesadaran ini diharapkan dapat menghilangkan sikap
takabur, sombong, egois, dengki, dan penyakit hati lainnya.

16
17

B. Saran
Setelah mempelajari dan memahami materi tentang iman kepada hari
akhir, mari kita biasakan hal-hal berikut dalam kehidupan sehari-hari.
1. Beriman bahwa suatu saat dunia ini akan hancur binasa.
2. Memperbanyak amal saleh dan kebajikan lainnya untuk bekal kehidupan
akhirat.
3. Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Swt.
4. Menjauhi perbuatan maksiat dan larangan Allah Swt.
5. Bersikap rendah hati dan tidak silau atas gemerlap dunia.
DAFTAR PUSTAKA

Halimah, Iim dkk. 2013. Mandiri Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Jakarta: Erlangga.

Haris, Abd., dkk, 2012. Pendalaman Materi Ajar PAI. Jakarta: FITK UIN Jakarta.

Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. 2015. Pendidikan


Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK/MA Kelas XII. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Thoyar, Husni. 2011. Pendidikan Agama Islam untuk SMA Kelas XII. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.

Tim Ichtiar Baru van Hoeve. 1993. Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Baru van
Hoeve.

Tim IMTAQ MGMP PAI. 2010. Modul Bahan Ajar Pendidikan Agama Islam
SMA/SMK Kelas X, XI, dan XII. Jakarta: PT. Kirana Cakra Buana.

Anda mungkin juga menyukai