Guru Pembimbing:
› Pirianto S.pd
Disusun oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun tugas Pendidikan
Agama Islam ini dengan baik serta tepat waktu. Seperti yang sudah kita tahu “Kitab-
Kitab Allah swt” itu sangat berarti untuk anak bangsa dari mulai dini. Semuanya perlu
dibahas pada makalah ini kenapa iman kepada kitab-kitab Allah Swt itu sangat
diperlukan serta layak dijadikan bagaikan modul pelajaran.
Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang suatu iman kepada
kitab-kitab Allah Swt untuk kemajuan bangsa. Mudah-mudahan makalah yang kami
buat ini bisa menolong menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Kami
menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada
Bpk/Ibu. Guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Kepada pihak yang sudah
menolong turut dan dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya,
kami sampaikan banyak terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3
A. Simpulan .........................................................................................................................7
B. Saran ................................................................................................................................7
A. Latar Belakang
Dalam agama islam dikenal empat buah kitab yang wajib kita percaya serta kita
imani. Jumlah kitab suci sebenarnya tidak dijelaskan dalam Al-quran juga dalam Hadits.
Selain dari kitab Allah yang dturunkan melalui rasul melalui malakiat Jibril, kita juga bisa
berpedoman pada Hadits nabi Muhammad SAW dan sahifah-sahifa/ suhuf/ lembaran
firman Allah SWT yang diturunkan pada nabi Adam, Ibrahim, dan Musa AS..
Percaya kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya adalah wajib ‘ain atau wajib
bagi seluruh warga muslim di seluruh dunia. Dilihat dari pengertian atau arti defenisi,
kitab Allah SWT adalah kitab suci yang merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah
SWT melalui rasul-rasulnya untuk dijadikan pedoman hidup umat manusia sepanjang
masa. Orang yang mengingkari serta tidak percaya kepada Al-quran disebut orang-
orang murtad.
Kitab suci injil yang saat ini dijadikan kitab suci oleh kaum nasrani / Kristen
katolik dan protestan sangat berbeda dengan injil yang diwahyukan kepada nabi Isa AS
semasa hidupnya untuk kaumnya. Oleh sebab itu datang Al-Quran untuk menjadi
penyempurna seluruh kitab suci yang ada.
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat Penulisan
Bersumber pada tujuan penulisan yang disusun oleh penulis di atas, hingga
manfaat dalam penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut:
1. Bagi Siswa
2. Bagi Sekolah
Secara etimologi kata kitab adalah bentuk masdar dari kata ka-ta-ba yang berarti
menulis. Setelah jadi masdar berarti tulisan. Bentuk jama’ dari kata kitab adalah kutub.
Dalam bahasa Indonesia, kitab berarti buku.
Secara terminologis yang dimaksud dengan kitab (Al-kitab, kitab Allah, Al-kutub
kitab-kitab Allah)adlah kitan suci yang diturunkan oleh Allah swt kepada para Nabi dan
Rasul-Nya.
Jadi, Beriman kepada kitab-kitab Allah yaitu kepercayaan yang pasti bahwasanya
allah Swt, memiliki kitab-kitab yang diturunkan kepada rasul-Nya untuk disampaikan
kepada para hamba-Nya dan bahwa kitab-kitab tersebut terdapat kebenaran, cahaya
dan petunjuk bagi manusia, baik di dunia maupun di akhirat.
“Bukanlah menghadapkan wajahmu kea rah timur dan barat itu suatu kebijakan,
akan tetapi sesungguhnya kebijakan itu ialah beriman kepada Allah, hari akhir,
malaikat-malaikat, Al-kitab, dab Nabi-Nabi.”(Al-baqarah 2:177)..
Disamping Al-kitab, untuk menunjukkan kitab kitab suci yang diturunkan Allah
swt kepaa para Nabi dan Rasul .Al-quran juga memakaikan istilah lain yaitu:
1. Shuhuf, bentuk jama’ dari shahifah yang berarti lembaran. Dipakai untuk
menunujukkan kitab –kita suci sebelum Al-Quran, khususnya yang dirurunkan kepada
Nabi Ibrahim dan Nabi Musa AS, sebagaimana yang dinyatakan dalam surah Al-A’la
ayat 18:19:
”Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam shuhuf yang dahulu. Yaitu shuhuf
Ibrahim dan Musa.”(Al-A’la 87:18:-19)
2. Zubur, bentuk jama’ dari Zabur yang berarti buku. Dipakai untuk menunjukkan
kitab-kitab suci yang diturunkan Allah sebelum Al-Quran, sebagaimana yang dinyatakan
dalam surat Ali Imran Ayat 184:
3. Zabur, bentuk mufrad dari Zubur, dipakai khusus untuk menunjukkan kitab suci
yang diturunkan Allah kepada Nabi Daud AS, sebagaimana yang dinyatakan dalam
surah An-Nisa 163:
Beriman kepada kitab-kitab Allah termasuk salah satu rukun iman, sebagaimana
firman Allah Swt . dalam surah An-Nisaa’ ayat 136:
“Wahai orang-orang yang beriman , tetaplah beriman kepada kitab-kitab Allah dan
Rasulnya sallallahu ‘alaihi wa sallam , kepada kitabNya yang diturunkan kepada
RasulNya yakni Al-Quran, sebagaimana Allah juga memerintahkan agar kita beriman
kepada kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang
itu telah sesat sejauh-jauhnya.
Yang dimaksud iman kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini dengan sepenuh
hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul-rasul-Nya untuk
disampaikan kepada umatnya sebagai pedoman hidup (petunjuk) bagi umat manusia
supaya dapat meraih kebahagian dunia dan akhirat.
Kita wajib beriman bahwa setiap hukum yang telah disampaikan para rasul
kepada umat manusia itu atas perintah yang mereka terima langsung atau dengan
perantaraan malaikat. Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT berdasarkan firman Allah
SWT dalam surat Al Baqarah ayat 285:
Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari
Tuhan-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada
Allah,malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya .” (Q.S. Al Baqarah (2) :
285).
Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya wajib. Wajib beriman kepada
kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya; maka pengingkaran
terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya dengan pengingkaran terhadap kitab-
kitab Allah. Mengingkari kitab Allah, sama pula artinya mengingkari kepada Rasulullah,
para Malaikat dan kepada Allah SWT. Orang yang mengaku Islam tetapi mengingkari
iman kepada kitab-kitab Allah termasuk murtad (keluar dari islam).
Sebab itu, kita wajib beriman kepada kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi
Ibrahim dan Nabi musa berupa suhuf-suhuf atau lembaran- lembaran (Q.S. 53 : 36-37),
Taurat yang diwahyukan kepada nabi Musa ( Q.S. 5 : 44), Zabur yang diturunkan kepada
Nabi Daud (Q.S. 17 : 55), Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa putra maryam (Q.S. 5 :
44), dan yang terakhir yaitu kitab Al Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW (Q.S. 3 : 2-4).
Iman kepada kitab-kitab Allah dahulu berarti kita wajib percaya bahwa sebelum
Al Qur’an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya,
iman yang tidak mengharuskan kita untuk mengikuti dan patuh terhadap perundang-
undangannya. Sebab perundang-undangan kitab-kitab suci yang dahulu telah terhapus,
telah digantikan dengan perundang-undangan Al Qur’an. Maka Al Qur’anlah satu-
satunya kitab yang sekarang kita ikuti dan kita imani.
Perilaku orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah SWT dapat dicerminkan
dengan sinyalemen sebagai berikut:
b. Meyakini dengan sebenarnya bahwa kitab yang terakhir adalah Al Qur’an yaitu
sebagai pedoman hidup. (pelajari Q.S. 5 : 48).
c. Menyembah dan beribadah hanya kepada Allah SWT. (pelajari Q.S. 51 : 56).
e. Meyakini bahwa teks asli dari kitab yang telah lalu telah hilang sama sekali
danbahasanya telah mati sejak beberapa abad yang silam. Hanya Al Qur’an yang
sampai sekarang tidak pernah berubah hatta satu huruf sekalipun.
a. Beriman kepada Allah SWT hukumnya adalah wajib. Harus melakukan, tidak
boleh meninggalkan. Orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah akan mendapatkan
balasan dari Allah SWT berupa ganjaran.
A. Kesimpulan
Iman kepada kitab kitab allah adalah percaya dengan sepenuh hati bahwa allah
telah menurunkan kitab kitabnya kepada rasul rasul tertentu, dimana kitab kitab itu
menjadi pedoman untuk seluruh umat manusia di bumi ini. Umat manusia yang
beriman tidak hanya wajib percaya akan adanya kitab allah, tetapi juga harus bisa
bersikap dan berprilaku seperti yang dicantumkan pada setiap firman allah. Masalah
besar yang banyak dihadapi oleh seluruh umat islam khususnya umat islam di
Indonesia salah satunya ialah tidak adanya sikap dan perilaku yang mencerminkan
keimanan kepada kitab kitab allah itu, khusunya kitab Al- Quran.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini , para pembaca dapat memahami bagaimana iman
kepada Al-qur’an. Sebaiknya kita sebagai umat islam yang baik , harus lah memahami
bagaimana menggunakan dan memahami iman kepada Al-qur’an itu dengan baik dan
benar sesuai dengan fungsinya dan haruslah kita turut serta mewujudkan umat islam.
Dengan masalah-masalah yang ada , haruslah hal tersebut menjadi tolak ukur
kita sebagai umat islam untuk membenahi diri menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya ,
sehingga cita-cita dan harapan seluruh umat islam didunia dapat terwujud. Kami
mengaharapkan kritik dan saran dari para pembaca, agar kami dapat memperbaiki
makalah ini untuk lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri.2003. Pendidikan Agama Islam. Erlangga. Jakarta
Isma’il, Sa’id, DR, Perbandingan ‘Aqidah Islam & Kristen Menurut Al-Quran & Bibel,
terjemahan H. Suhairi Ilyas, MA, Yayasan al-Anshar Bukitinggi, cet.I.th.1990.
Miftah Faridh, Drs, Pokok-Pokok Ajaran Islam, PUSTAKA Bandung cet. 3 th. 1982.
Miftah Fardih dan Agus Syihabuddin, Al-Quran Sumber Hukum Islam Yang Pertama,
PUSTAKA Bandung, cet.1 th.1989.
Al-Qathtan, Manna’, Mabahits fi Ulum al-Quran, Muasasah ar-Risalah Beirut,
cet.4.th.1976.