Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MENGANALISIS MAKNA IMAN KEPADA


KITAB-KITAB ALLAH SWT

Guru Pembimbing:
› Pirianto S.pd

Disusun oleh:

Kelompok 3: › Anggi Mardani


› Ria Anggraini
› Rifan Julian Mulyadi
› Indi Mutia
› M. Aditya Rendiansyah

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN


SMK NEGERI 8 PALEMBANG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun tugas Pendidikan
Agama Islam ini dengan baik serta tepat waktu. Seperti yang sudah kita tahu “Kitab-
Kitab Allah swt” itu sangat berarti untuk anak bangsa dari mulai dini. Semuanya perlu
dibahas pada makalah ini kenapa iman kepada kitab-kitab Allah Swt itu sangat
diperlukan serta layak dijadikan bagaikan modul pelajaran.

Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang suatu iman kepada
kitab-kitab Allah Swt untuk kemajuan bangsa. Mudah-mudahan makalah yang kami
buat ini bisa menolong menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Kami
menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada
Bpk/Ibu. Guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Kepada pihak yang sudah
menolong turut dan dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya,
kami sampaikan banyak terimakasih.

Palembang,23 Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii

DAFTAR ................................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1

 A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


 B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
 C. Tujuan Penulisan .................................................................................................... 2
 D. Manfaat Penulisan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3

o A.Pengertian Kitab-Kitab Allah SWT...................................................................3


o B.Sikap Prilaku Beriman Kepada Kitab Allah SWT...........................................4
o C.Hikmah Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT.........................................6

BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 7

A. Simpulan .........................................................................................................................7
B. Saran ................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 8


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam agama islam dikenal empat buah kitab yang wajib kita percaya serta kita
imani. Jumlah kitab suci sebenarnya tidak dijelaskan dalam Al-quran juga dalam Hadits.
Selain dari kitab Allah yang dturunkan melalui rasul melalui malakiat Jibril, kita juga bisa
berpedoman pada Hadits nabi Muhammad SAW dan sahifah-sahifa/ suhuf/ lembaran
firman Allah SWT yang diturunkan pada nabi Adam, Ibrahim, dan Musa AS..

Percaya kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya adalah wajib ‘ain atau wajib
bagi seluruh warga muslim di seluruh dunia. Dilihat dari pengertian atau arti defenisi,
kitab Allah SWT adalah kitab suci yang merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah
SWT melalui rasul-rasulnya untuk dijadikan pedoman hidup umat manusia sepanjang
masa. Orang yang mengingkari serta tidak percaya kepada Al-quran disebut orang-
orang murtad.

Daftar kitab-kitab Allah SWT beserta Rasul penerima wahyunya

1. Kitab Taurat diturunkan kepada nabi Musa AS

2. Kitab Zabur diturunkan kepada nabi Daud AS berbahasa Qibty

3. Kitab Injil diturunkan kepada nabi Isa AS berbahasa Suryani

4. Kitab Al-Quran kepada nabi Muhammad SAW berbahasa arab

Kitab suci injil yang saat ini dijadikan kitab suci oleh kaum nasrani / Kristen
katolik dan protestan sangat berbeda dengan injil yang diwahyukan kepada nabi Isa AS
semasa hidupnya untuk kaumnya. Oleh sebab itu datang Al-Quran untuk menjadi
penyempurna seluruh kitab suci yang ada.

B. Rumusan Masalah

Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam


makalah ini. Ada pula sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam karya
tulis ini antara lain:

 Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah SWT ?


 Sikap prilaku beriman kepada kitab-kitab Allah SWT ?
 Hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT ?
C. Tujuan Penulisan
Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas,
hingga tujuan dalam penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut:

 Menganalisis makna iman kepada kitab-kitab Allah SWT.


 Menguraikan kitab-kitab Allah SWT.
 Untuk mengenali kitab-kitab Allah SWT.

D. Manfaat Penulisan

Bersumber pada tujuan penulisan yang disusun oleh penulis di atas, hingga
manfaat dalam penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut:

1. Bagi Siswa

 Mengetahui kitab-kitab Allah SWT.


 Menambah wawasan tentang kitab-kitab Allah SWT.
 Mengetahui pentingnya iman kepada kitab-kitab Allah SWT.

2. Bagi Sekolah

 Mengetahui kitab-kitab Allah SWT.


 Menambah pengetahuan tentang kitab-kitab Allah SWT.
 Menambah wawasan untuk beriman kepada kitab-kitab Allah SWT.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kitab-Kitab Allah

Secara etimologi kata kitab adalah bentuk masdar dari kata ka-ta-ba yang berarti
menulis. Setelah jadi masdar berarti tulisan. Bentuk jama’ dari kata kitab adalah kutub.
Dalam bahasa Indonesia, kitab berarti buku.

Secara terminologis yang dimaksud dengan kitab (Al-kitab, kitab Allah, Al-kutub
kitab-kitab Allah)adlah kitan suci yang diturunkan oleh Allah swt kepada para Nabi dan
Rasul-Nya.

Jadi, Beriman kepada kitab-kitab Allah yaitu kepercayaan yang pasti bahwasanya
allah Swt, memiliki kitab-kitab yang diturunkan kepada rasul-Nya untuk disampaikan
kepada para hamba-Nya dan bahwa kitab-kitab tersebut terdapat kebenaran, cahaya
dan petunjuk bagi manusia, baik di dunia maupun di akhirat.

Kata Al-kitab di dalam Al-Quran dipakai untuk beberapa pengertian:


1. Menunjukkan semua kitab suci yang telah diturunkan kepada para Nabi
dan Rasul:

“Bukanlah menghadapkan wajahmu kea rah timur dan barat itu suatu kebijakan,
akan tetapi sesungguhnya kebijakan itu ialah beriman kepada Allah, hari akhir,
malaikat-malaikat, Al-kitab, dab Nabi-Nabi.”(Al-baqarah 2:177)..

2. Menunjukkan semua kitab suci yang diturunkan sebelum Al-Quran:

”Berkatalah orang –orang kafir:”Kamu bukan seorang yang dijadikan


Rasul.”Katakanlah:”Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu dan antara
orang-orang yang mempunyai ilmu tentang Al-kitab.”(Ar-Ra’d 13:43).

3. Menunjukkan kitab suci tertentu sebelim Al-Quran; misalnya Taurat:

”Dan sesungguhnya kami telah mendatangkanAl-kitab (taurat)”kepada Nabi


adam.”(Al-baqarah 2:87).

4. Menunjukkan kitab suci Al-Quran secara khusus:

”Al-kitab ini tidak aa keraguan padanya;”pentunjuk bagi orang-orang yang


bertaqwa.”(Al-Baqarah 2:2).

Disamping Al-kitab, untuk menunjukkan kitab kitab suci yang diturunkan Allah
swt kepaa para Nabi dan Rasul .Al-quran juga memakaikan istilah lain yaitu:
1. Shuhuf, bentuk jama’ dari shahifah yang berarti lembaran. Dipakai untuk
menunujukkan kitab –kita suci sebelum Al-Quran, khususnya yang dirurunkan kepada
Nabi Ibrahim dan Nabi Musa AS, sebagaimana yang dinyatakan dalam surah Al-A’la
ayat 18:19:

”Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam shuhuf yang dahulu. Yaitu shuhuf
Ibrahim dan Musa.”(Al-A’la 87:18:-19)

2. Zubur, bentuk jama’ dari Zabur yang berarti buku. Dipakai untuk menunjukkan
kitab-kitab suci yang diturunkan Allah sebelum Al-Quran, sebagaimana yang dinyatakan
dalam surat Ali Imran Ayat 184:

”Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun


telah didustakan pula, mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, zubur dan kitab
yang member penjelasan yang sempurna.”(Ali Imran 3:184)

3. Zabur, bentuk mufrad dari Zubur, dipakai khusus untuk menunjukkan kitab suci
yang diturunkan Allah kepada Nabi Daud AS, sebagaimana yang dinyatakan dalam
surah An-Nisa 163:

”Dan kami berikan Zabur kepada Daud.”(An-Nisa 4:163)

Beriman kepada kitab-kitab Allah termasuk salah satu rukun iman, sebagaimana
firman Allah Swt . dalam surah An-Nisaa’ ayat 136:

“Wahai orang-orang yang beriman , tetaplah beriman kepada kitab-kitab Allah dan
Rasulnya sallallahu ‘alaihi wa sallam , kepada kitabNya yang diturunkan kepada
RasulNya yakni Al-Quran, sebagaimana Allah juga memerintahkan agar kita beriman
kepada kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang
itu telah sesat sejauh-jauhnya.

B. Sikap Prilaku Beriman Kepada Kitab Allah SWT


Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kitab yaitu buku : bacaan : wahyu
Tuhan yang dibukukan. Sedangkan iman yaitu keyakinan dan kepercayaan kepada
Allah, nabi, kitab dst : ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin.

Yang dimaksud iman kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini dengan sepenuh
hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul-rasul-Nya untuk
disampaikan kepada umatnya sebagai pedoman hidup (petunjuk) bagi umat manusia
supaya dapat meraih kebahagian dunia dan akhirat.

Kita wajib beriman bahwa setiap hukum yang telah disampaikan para rasul
kepada umat manusia itu atas perintah yang mereka terima langsung atau dengan
perantaraan malaikat. Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT berdasarkan firman Allah
SWT dalam surat Al Baqarah ayat 285:

Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari
Tuhan-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada
Allah,malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya .” (Q.S. Al Baqarah (2) :
285).

Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya wajib. Wajib beriman kepada
kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya; maka pengingkaran
terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya dengan pengingkaran terhadap kitab-
kitab Allah. Mengingkari kitab Allah, sama pula artinya mengingkari kepada Rasulullah,
para Malaikat dan kepada Allah SWT. Orang yang mengaku Islam tetapi mengingkari
iman kepada kitab-kitab Allah termasuk murtad (keluar dari islam).

Sebab itu, kita wajib beriman kepada kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi
Ibrahim dan Nabi musa berupa suhuf-suhuf atau lembaran- lembaran (Q.S. 53 : 36-37),
Taurat yang diwahyukan kepada nabi Musa ( Q.S. 5 : 44), Zabur yang diturunkan kepada
Nabi Daud (Q.S. 17 : 55), Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa putra maryam (Q.S. 5 :
44), dan yang terakhir yaitu kitab Al Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW (Q.S. 3 : 2-4).

Iman kepada kitab-kitab Allah dahulu berarti kita wajib percaya bahwa sebelum
Al Qur’an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya,
iman yang tidak mengharuskan kita untuk mengikuti dan patuh terhadap perundang-
undangannya. Sebab perundang-undangan kitab-kitab suci yang dahulu telah terhapus,
telah digantikan dengan perundang-undangan Al Qur’an. Maka Al Qur’anlah satu-
satunya kitab yang sekarang kita ikuti dan kita imani.

Perilaku Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT

Dalam menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah SWT


berkaitan erat dengan sikap mental, pikiran dan perasaan. Oleh sebab itu, seseorang
yang beriman atau tidak yang tahu persis hanyalah Allah SWT. Akan tetapi sebagai
muslim, tentunya dapat membuktikan dan mewujudkan keimanannya dengan sikap
perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Perilaku orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah SWT dapat dicerminkan
dengan sinyalemen sebagai berikut:

a. Meyakini bahwa sebelum Al Qur’an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada


rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya. Sebagaimana firman-Nya: Artinya: “ Dia menurunkan Al
Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah
diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.” (Q.S. Ali Imran (3) : 3).

b. Meyakini dengan sebenarnya bahwa kitab yang terakhir adalah Al Qur’an yaitu
sebagai pedoman hidup. (pelajari Q.S. 5 : 48).
c. Menyembah dan beribadah hanya kepada Allah SWT. (pelajari Q.S. 51 : 56).

d. Meyakini bahwa Al Qur’an adalah mukjizat Nabi Muhamad SAW sebagai


penyempurna.

Kitab-kitab dahulu tidak universal ajarannya. Aturan-aturan yang terkandung


didalamnya pada umumnya hanya sesuai dengan masa dan tempat kitab-kitab itu
diturunkan. Oleh karena itu Al Qur’an diturunkan untuk menyempurnakan kitab-kitab
suci itu. Artinya: “ Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu.”(Q.S. Al Maidah (5) :3).

e. Meyakini bahwa teks asli dari kitab yang telah lalu telah hilang sama sekali
danbahasanya telah mati sejak beberapa abad yang silam. Hanya Al Qur’an yang
sampai sekarang tidak pernah berubah hatta satu huruf sekalipun.

C. Hikmah Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT


Dalam menerapkan hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT,
imlementasinya sebagai berikut:

a. Beriman kepada Allah SWT hukumnya adalah wajib. Harus melakukan, tidak
boleh meninggalkan. Orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah akan mendapatkan
balasan dari Allah SWT berupa ganjaran.

b. Menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup dimana Al Qur’an merupakan


penyempurna dari kitab-kitab terdahulu. Orang-orang yang beriman kepada kitab-kitab
Allah akan membuktikan keimanannya selalu sesuai dengan ajaran Allah SWT, sehingga
dalam hidupnya akan mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat (pelajari Q.S. Al
Baqarah (2) : 25).

c. Memberikan kemantapan dalam menjalani keislaman. Al Qur’an adalah firman


Allah SWT dan mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai
bukti kerasulannya dan sampai akhiruz zaman tetap terjaga kemurniannya.(Q.S. 15 : 9).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Iman kepada kitab kitab allah adalah percaya dengan sepenuh hati bahwa allah
telah menurunkan kitab kitabnya kepada rasul rasul tertentu, dimana kitab kitab itu
menjadi pedoman untuk seluruh umat manusia di bumi ini. Umat manusia yang
beriman tidak hanya wajib percaya akan adanya kitab allah, tetapi juga harus bisa
bersikap dan berprilaku seperti yang dicantumkan pada setiap firman allah. Masalah
besar yang banyak dihadapi oleh seluruh umat islam khususnya umat islam di
Indonesia salah satunya ialah tidak adanya sikap dan perilaku yang mencerminkan
keimanan kepada kitab kitab allah itu, khusunya kitab Al- Quran.

Sebenarnya, untuk menumbuhkan sikap dan perilaku yang mencerminkan


keimanan kepada kitab kitab allah tidaklah terlalu sulit, cukup dengan menumbuhkan
rasa kesadaran diri sendiri bahwa kita sebagai umat islam harus tahu dan mengerti
untuk apa kitab kitab itu dirunkan ke bumi ini. Allah menurunkan kitab kitabnya
khususnya Al-Quran bukan semata mata untuk dijadikan pajangan dan penanda
keislaman seseorang.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini , para pembaca dapat memahami bagaimana iman
kepada Al-qur’an. Sebaiknya kita sebagai umat islam yang baik , harus lah memahami
bagaimana menggunakan dan memahami iman kepada Al-qur’an itu dengan baik dan
benar sesuai dengan fungsinya dan haruslah kita turut serta mewujudkan umat islam.

Dengan masalah-masalah yang ada , haruslah hal tersebut menjadi tolak ukur
kita sebagai umat islam untuk membenahi diri menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya ,
sehingga cita-cita dan harapan seluruh umat islam didunia dapat terwujud. Kami
mengaharapkan kritik dan saran dari para pembaca, agar kami dapat memperbaiki
makalah ini untuk lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri.2003. Pendidikan Agama Islam. Erlangga. Jakarta
Isma’il, Sa’id, DR, Perbandingan ‘Aqidah Islam & Kristen Menurut Al-Quran & Bibel,
terjemahan H. Suhairi Ilyas, MA, Yayasan al-Anshar Bukitinggi, cet.I.th.1990.
Miftah Faridh, Drs, Pokok-Pokok Ajaran Islam, PUSTAKA Bandung cet. 3 th. 1982.
Miftah Fardih dan Agus Syihabuddin, Al-Quran Sumber Hukum Islam Yang Pertama,
PUSTAKA Bandung, cet.1 th.1989.
Al-Qathtan, Manna’, Mabahits fi Ulum al-Quran, Muasasah ar-Risalah Beirut,
cet.4.th.1976.

Anda mungkin juga menyukai