Anda di halaman 1dari 19

Menghayati Nilai Nilai Keimanan Kepada Kitab-Kitab Allah SWT

Menghayati Nilai-Nilai Keimanan Kepada Rasul Rasul Allah SWT

Makalah Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Akidah Akhlak di Madrasah dan Sekolah

Dosen Pengampu:

Endhang Suhilmiati, M.Pd

Oleh: Kelompok 2 / PAI 4E

Kurniatul Hasanah (2022390101604)


Siti Lailiya Azizi (2022390101707)

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM IBRAHIMY GENTENG BANYUWANGI
2024
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Iman Dan Kitab
dan Raasul Allah ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa apa yang telah diperoleh tidak hanya
merupakan hasil dari jerih payah sendiri, tetapi hasil dari keterlibatan
beberapa pihak. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan banyak terima
kasih kepada Ibu Endhang Suhilmiati, M.pd selaku dosen pengampu mata
kuliah Aqidah Akhlak yang telah mengarahkan dan membimbing penulis.
Tidak lupa pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada teman-
teman serta semua pihak yang tidak sempat disebutkan namanya satu
persatu. Semoga bantuan dan motivasi yang diberikan mendapat imbalan dari
Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Oleh
sebab itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran serta masukan demi
perbaikan tugas berikutnya. Penulis juga berharap semoga tugas ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Genteng, 21 Maret 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2

C. Tujuan Masalah .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3

A. Pengertian Iman Kepada Kitab Kitab Allah SWT ......................................... 3

B. Urgensi Beriman Kepada Kitab dan Rasul Allah ......................................... 10

C. Kewajiban Iman Kepada Kitab..................................................................... 13

D. Tugas Para Rasul ........................................................................................... 14

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 15

A. Kesimpulan ................................................................................................... 15

B. Kritik & Saran ............................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya setiap manusia mempunyai fitrah berupa kepercayaan


tentang adanya dzat yang Maha Kuasa, yang dalam istilah agama disebut
Tuhan.

Fitrah manusia tersebut adalah fitrah beragama tauhid yang dijadikan oleh
Allah swt pada saat manusia itu diciptakan.Tidak bisa disangkal lagi, bahwa
keimanan merupakan inti agama, terlebih agama islam. Persoalan iman ini
sangat penting, bukan hanya karena masalah tersebut berkaitan dengan esensi
dan eksistensi islam sebagai agama, tetapi juga karena perbincangan
mengenai konsep ini menandai titik awal dari semua pemikiran teologi di
antara orang-orang Islam masa awal (Taufik, 2019:318).

Al-Qur'an bukanlah kitab suci yang “mati”, yang tidak mampu


berbicara tentang kontruksi sejarah manusia. Al-Qur'an menyusun,
merekontruksi, dan memproyeksikan perjalanan sejarah secara menyeluruh.
Di sisi inilah, al-Qur'an sanggup mendendahkan perkara-perkara gaib, yang
belum diketahui manusia sebelumnya dan membedahkan dengan manusia-
manusia lain termasuk kisah Nabi Nuh yang akan rekonstruksi merupakan
cerita yang termaktub dalam Imaam Mubin. Sudah terdokumentasi Nabi Nuh
sebagai orang shalih yang memimpin kaum beriman selamat dari bencana
dasyat pada masa hidupnya (Indana. Fatiha & Ba'dho, 2020:107).

Iman menurut bahasa adalah percaya dan membenarkan, sedangkan


menurut istilah adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan
dan melaksanakan dengan anggota badan. Seseorang bisa disebut iman
apabila melaksanan tiga unsur iman tersebut, jika salah satu ditinggalkan
maka dia tidak bisa disebut sebagai orang yang beriman, (Mustofa, 2020:65).

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa rumusan masalah yang
akan dikupas tuntas, yaitu:
1. Apa Pengertian Iman Kepada Kitab dan Rasul?
2. Apa Urgensi Iman Kepada Kitab dan Rasul?
3. Apa Kewajiban Beriman Kepada Kitab dan Rasul?
4. Apa Tugas Para Rasul?

C. Tujuan Masalah

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah:

2
BAB Il
PEMBAHASAN

A. Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT

Pengertian iman menurut bahasa adalah percaya dan


membenarkan.Iman menurut istilah adalah kepercayaan yang diyakini
kebenarannya dalam hati,diucapkan dengan lisan,dan diamalkan dengan
perbuatan. Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini dengan
sepenuh hati bahwa kitab-kitab Allah itu benar-benar wahyu yang diturunkan-
Nya kepada para Rasul, tidak diragukan kebenarannya isinya agar menjadi
pedoman hidup bagi umatnya. Iman kepada kitab-kitab Allah termasuk dalam
rukun iman yang ke tiga.Dengan demikian orang yang tidak mengimani kitab-
kitab Allah tidak dapat dikatakan sebagai orang yang beriman, bahkan bisa
dikatakan murtad.

Firman Allah swt :

Artinya : “Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan),
maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi
peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar,
untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka
perselisihkan.” (QS. Al-Baqarah : 213)
Ayat di atas mengandung penjelasan sebagai berikut :

1. Allah telah benar-benar menurunkan kitab-kitab kepada para nabi.

2. Dengan kitab-kitab itu Allah memberi kabar gembira dan peringatan.

3. Tujuan diturunkannya kitab-kitab agar menjadi petunjuk dan pedoman hidu

3
1) Macam-macam Kitab Allah

Menurut bahasa, kata kitab memiliki dua pengertian, pertama


berarti perintah. Kedua berarti tulisan di atas kertas. Yang dimaksud kitab
Allah adalah wahyu yang diturunkan kepada para nabi dan rasul berisi
pedoman hidup bagi umatnya dan telah dibukukan Kitab-kitab Allah yang wajib
kita imani ada empat, yaitu :
1. Kitab taurat, diturunkan kepada Nabi Musa As sebagai pedoman dan
petunjuk bagi Bani Israil. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt :

Artinya : “Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan
kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israel (dengan firman):

"Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku,” (QS. Al-Israa' : 2)

2. Kitab Zabur, diturunkan kepada Nabi Daud As untuk disampaikan dan


dijadikan sebagai pedoman hidup bagi umat Yahudi. Firman Allah

:Artinya :“dan Kami berikan Zabur kepada Nabi Daud.” (QS Al-
Israa55)
3. Kitab Injil, diturunkan kepada Nabi Isa As sebagai petunjuk dan
tuntunan bagi Bani Israil. Allah berfirman :

4
Artinya: “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa
putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan
Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil

sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan


membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan

menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Al-
Maidah : 46)
4. Kitab Al-Qur'an, diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, untuk
dijadikan petunjuk dan pedoman bagi seluruh umat manusia, bukan
hanya bangsa Arab. Allah berfirman :

Artinya :“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan


berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (Qs. Yusuf : 2)

Al-Qur'an sebagai kitab suci terakhir isinya meliputi seluruh kitab-


kitab terdahulu dan melengkapi aturan-aturan yang belum ada. Pada dasarnya
kitab-kitab Allah itu mengandung ajaran-ajaran yang sama, yaitu tentang
tauhid atau mengesakan Allah (Nugroho, 2016:295-298).
2) Kitab dan Suhuf
Yang dimaksud kitab ialah kumulan firman Allah Swt yang
diwahyukan kepada rasul-Nya. Wahyu itu dicatat dalam lembaran-lebaran
kertas. Lembaran- lembaran itu kemudian disatukan menjado ancaman buku
besar dan disusun secara sistematis sesuai petunjuk rasul sendiri. Kumpulan
lembaran-lembaran ang sudah berwujud buku itu lazimnya disebut sebagai
kitab.

Kitab yang diturunkan Allah Swt ada empat. Keempat kitab Allah Swt itu
adalah Taurat, zabur, injil dan Al-Qur'an. Kitab-kitab itu memiliki kesamaan
dan perbedaan. Persamaannya ialah semua kitab itu menganjurkan keesaan
Allah Swt. Sehingga agama-agama sebelum islam lahir dikenal dengan
sebutan agama tauhid, yakni agama yang mengajarkan tentang keesaan Allah.

5
Perbedaannya terletak pada sifatnya. Kitab-kitab sebelum al-qur'an bersifat local
dan ajaran- ajarannya sederhana, sedangkan Al-Qur'an bersifat universal dan
abadi sepanjang masa serta lebih luas ajarannya.

Adapun yang dimaksud suhuf adalah lembaran-lembaran yang berisi


kumpulan wahyu Allah Swt. Yang diberikan kepada rasul-Nya untuk
disampaikan kepada umat manusia. Dengan demikian, juga kita bandingkan
dengan kitab, suhuf relatif lebih sedikit dari pada kitab. Beberapa suhuf
dikumpulkan sehingga menjadio sebuah kitab.
Allah Swt berfirman sebagai berikut :

Artinya : “Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang


dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (QS. Al-A'laa : 18-19).

3) Fungsi Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt.


Fungsi iman kepada Kitab-kitab Allah Swt adalah sebagai petunjuk hidup.
Manusia hidup di dunia memerlukan petunjuk agar hidupnya terarah.
Petunjuk yang diperlukan harus mempunyai kualitas yang tinggi melebihi
petunjuk yang dapat membimbing manusia kearah tujuan hidup hanyalah
kitab suci yang telah diwahyukan Allah Swt kepada para rasul-Nya. Di dalam
Surat Az-Zirat ayat 56 ditegaskan bahwa jin dan manusia diciptakan oleh
Allah Swt tidak lain hanyalah agar menghambakan diri kepada-Nya.
Sementara itu, di dalam Surat Al-Baqarah gayat 30 dinyatakan oleh Allah Swt
bahwa manusia diciptakan Allah sebagai khalifah di dunia dalam rangka
menghambakan diri kepada-Nya. Kehidupan manusia di bumi tidak lepas
dari permasalahan yang sulit dipecahkan. Permasalahan hidup kian bertambah
banyak sehingga manusia sering lupa dari tugas hidupnya sebagai hamba
Allah Swt. Yang harus selalu menghambakan diri kepada-Nya.
4) Hikmah Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah
Beriman kepada kitab-kitab Allah memiliki pengaruh yang banyak diantaranya:

1. Mengetahui tentang perhatian Allah terhadap hamba-hambaNya juga


6
kesempurnaan rahmatNya, dimana ia menurunkan kepada setiap kaum
sebuah kitab sebagai petunjuk bagi mereka, agar bias mencapai kebahagiaan
di dunia maupun di akhirat.

2. Mengetahui hikmah Allah Swt. Dalam syariatNya, di mana Allah


mensyariatkan bagi setiap kaum apa yang sesuai dengan keadaan dan situasi
kaum tersebut.

“untuk tiap-tiap umat diantara kamu. Kami berikan aturan dan jalan yang
terang ” (QS.Al-Maidah:48)

3. Bersyukur kepada Allah terhadap diturunkannay kitab-kitab tersebut. Sebab


kitab-kitab tersebut adalah cahaya dan petunjuk di dunia maupun di akhirat.
Karena itu kita wajib bersyukur kepada Allah atas nikmat yang agung ini.

4. Perilaku orang yang beriman kepada Kitab-kitab Allah Swt.

Perilaku orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah Swt adalah sebagai
berikut :

1. Memiliki rasa hormat dan menghargai kitab suci sebagai kitab yang
memiliki kedudukan di atas segala kitab yang lain.

2. Berusaha menjaga kesucian kitab suci dan membelanya apabila ada pihak
lain yang meremehkannya.

3. Mau mempelajari dengan sungguh-sungguh petunjuk yang ada di dalam,


baik dengan membaca sendiri maupun menhadiri majlis taklim.

4. Berusaha untuk mengamalkan petunjuk-petunjuknya sesuai dengan


kemampuan yang dimiliki.

5. Berusaha untuk menyebarluaskan petunjuk-petunjuknya kepada orang


lain, baik di lingkungan keluarga sendirimaupun masyarakat.

6. Berusaha untuk memperbaiki bacaannya dengan mempelajari ilmu


tajwid.

7. Tunduk kepada hukum yang ada di dalam kitab suci dalam menyelesaikan
suatu permasalahan (Rofiqoh, 2015:1-5).

7
5. Pengertian rasul- rasul Allah Swt
Nabi dan rasul adalah manusia pilihan Allah Swt yang diberikan amanah
untuk menyampaikan wahyu dan membimbing manusia agar selalu
berada dijalannya. Jika dilihat dari segi tanggung jawabnya nabi dan rasul
memiliki perbedaan yaitu nabi diberi wahyu sebagai petunjuk bagi dirinya
sendiri sedangkan rasul diberi wahyu untuk dirinya sendiri dan
menyampaikan kepada umatnya.
Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar-benar
utusan Allah Swt. Yang di tugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan
yang benar agar selamat selamat di dunia dan diakhirat. Jumlah nabi yang
wajib diyakini oleh orang muslim adalah 25 yaitu Adam as, Idris as, Nuh as,
Hud as, Sholeh as, Ibrahim as, Luth as, Ismail as, Ishak as, Yakub as, Yusuf
as, Ayyub as, Harun as, Zulkifli as, Daud as, Sulaiman as, Ilyas as, Ilyasa as,
Yunus as, Zakaria as, Yusuf as, Isa as, Muhammad Saw. Sedangkan rasul
Ulul Azmi ada 5 yaitu Nabi Nuh as, Ibrahim as, Musa as, Isa as, dan
Muhammad saw.g

Mengimani rasul-rasul Allah merupakan kewajiban hakiki bagi


seorang muslim karena merupakan bagian dari rukun iman yang tiadak dapat
ditinggalkan.

Sebagai perwujudan iman tersebut, kita wajib menerima ajaran yang


dibawa rasul- rasul Allah Swt. Dalil tentang beriman kepada rasul-rasul Allah
Swt terdapat dalam Al-Qur'an surah An-Nisa/4: 136. Yaitu:

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada rasul


Allah Swt. Dan Rasul-Nya (Muhammad dan kepada kitab Al-Qur,an yang
diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya.
Barangsiapa ingkar kepada Allah Swt, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-

8
Nya, Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itulah
tersesat sangat jauh.(Q.S. An-Nisa/4: 136
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Umamah, disebutkan
bahwa Abu Dzar pernah bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam: “Berapa tepatnya jumlah para nabi.” Beliau menjawab
“Jumlah para nabi 124.000 orang, 315 diantara mereka adalah rasul.
Banyak sekali.” (HR. Ahmad no. 22288 dan sanadnya dinilai shahih oleh al-
Albani dalam al−Misykah).

Rasul sebagai utusan Allah Swt memiliki sifat-sifat yang melekat


pada dirinya sifatsifat ini sebagai bentuk kebenaran seorang rasul. Sifat-sifat
tersebut adalah sifat wajib
( Siddiq, Amanah, Tabligh, dan Fatonah) sifat mustahil (Kidzib, Khianat,
Kitman,dan baladhah) dan sifat jaiz Contoh perilaku yang mencerminkan
beriman kepada Rasul-rasul Allah Swt.

1. Menjunjung tinggi risalah ( ajaran Allah Swt yang disampaikan Rasul-Nya)


2. Melaksanakan seruannya untuk beribadah hanya kepada Allah Swt.
3. Giat dan rajin bekerja mencari rizki yang halal.

4. Selalu mengingat, memahami,dan berperilaku sesuai dengan tuntunan


Rasulullah Saw.
Hikmah beriman kepada rasul-rasul Allah Swt diantaranya :
1. Makin sempurnanya iman
2. Terdorong untuk menjadikan contoh dalam hidupnya
3. Menjadikan teladan dalam hidup (Solichin, Ridlo, 2020:516-517).

Kewajiban Beriman Kepada Rasul


Diantara rukun iman yang harus diyakini oleh seorang mu'min adalah
beriman kepada seluruh nabi dan rasul.
Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu bahwa pada suatu hari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang berada bersama orang-orang,
lalu datanglah seorang laki-laki dengan berjalan kaki, lantas bertanya;
“Wahai Rasulullah, apakah iman itu?” Beliau menjawab: “Engkau beriman
kepada Allah, malaikat-Nya, para Rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, dan hari
akhir.” (HR. Bukhari No. 4404)
9
Yang dimaksud dengan beriman kepada rasul menurut ajaran Islam adalah:

1. Mengimani semua rasul bahwa mereka adalah utusan Allah Ta'ala yang
diperintah oleh-Nya untuk menyampaikan risalah kepada umatnya masing-
masing.

2. Tidak membeda-bedakan antara rasul-rasul itu, bahwa semuanya adalah


kekasih-kekasih Allah Ta'ala yang mengajak kaumnya untuk menyembah
dan tidak menyekutukan-Nya. Meskipun demikian kita tidak memungkiri
bahwa Allah Ta'ala melebihkan satu dari yang lainnya. Sedangkan rasul
paling mulia adalah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang membawa
risalah terakhir.
3. Mengakui bahwa jumlah rasul sangat banyak, di antaranya ada yang Allah
Ta'ala kisahkan melalui Al-Qur'an dan ada pula yang tidak
dikisahkan kepada kita (Seva, 2018:1).

B. Urgensi Beriman Kepada Kitab dan Rasul Allah

1. Urgensi Beriman Kepada Rasul


a. Meningkatkan kepercayaan bahwa ajaran dan janji Allah adalah benar

b. Memantapkan keyakinan bahwa hal-hal yang dilakukan dari ajaran rasul


adalah benar
c. Meningkatkan semangat beramal saleh dan melakukan perbuatan yang
bermanfaat bagi dirinya serta masyarakat untuk kehidupan di dunia dan
akhirat
d. Memperkuat kepercayaan bahwa para rasul adalah teladan hidup yang wajib
diikuti dalam meraih kebahagiaan (Mu'allim, Syibly, 2016:230- 231).

2 . Urgensi Iman Kepada Kitab Allah


Azza wa jalla sebagaimana ditunjukkan dalam banyak ayat al-Qur'an dan
hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, di antaranya sebagai berikut.:
1. Iman kepada kitab-kitab Allah ‘azza wa jalla merupakan salah satu rukun
iman.
10
Dalilnya adalah hadits Jibril ‘alaihissalam yang masyhur. Beliau datang kepada
Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya tentang iman, kemudian
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Hendaklah engkau beriman kepada Allah, beriman kepada para malaikat-Nya,


kitab-kitab-Nya, para utusan-Nya, hari akhir, dan hendaklah engkau beriman
kepada takdir yang baik dan yang buruk.”
Iman adalah pokok kebajikan, tanpa iman tidak ada kebajikan pada seseorang,

malaikat-

orang- meminta-

2. Iman kepada kitab-kitab Allah ‘azza wa jalla adalah sifat para nabi dan
rasul serta pengikut mereka, kaum mukminin.

11
2. Allah ‘azza wa jalla memuji para rasul yang telah menyampaikan risalah-
risalah (kitab) Allah ‘azza wa jalla, dan tidak menyembunyikan satu huruf
pun.ujian tersebut menunjukkan betapa pentingnya iman kepada kitab-
kitab Allah ‘azza wa jalla dan kemuliaan menyampaikan risalah Allah ‘azza wa
jalla kepada manusia. Allah ‘azza wa jalla berfirman :

“Tidak ada suatu keberatan pun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan
Allah ‘azza wa jalla baginya. (Allah ‘azza wa jalla telah menetapkan yang
demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan
adalah ketetapan Allah ‘azza wa jalla itu suatu ketetapan yang pasti berlaku,
(yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut
kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain kepada
Allah. Dan cukuplah Allah Pembuat Perhitungan.” (al-Ahzab: 38—39)

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-Qur'an dan


mengajarkannya.” (Hadits sahih dari Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu)

Keempat: Seorang dinilai kafir dan sesat di sisi Allah ‘azza wa jalla jika tidak

kitab- j

12
3. Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah ‘azza wa jalla adalah sebab keselamatan di
dunia dan akhirat sebaliknya, kufur kepada Kitab-Kitab Allah ‘azza wa jalla
menyebutkan dalam banyak ayat al-Qur'an azab dan kebinasaan yang menimpa
umat terdahulu sebagai akibat pendustaan mereka terhadap kitab-kitab Allah
‘azza wa jalla berfirman :

Maka Saleh meninggalkan mereka seraya berkata, “Hai kaumku, sesungguhnya


aku telah menyampaikan kepadamu risalah Rabbku, dan aku telah memberi

nasihat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi


nasihat.” (al-A'raf: 79)
Demikian pula azab akhirat, sebabnya tidak lain adalah mendustakan kitab- kitab
Allah ‘azza wa jalla. Allah ‘azza wa jalla berfirman,
Lalu dia berkata, “(Al-Qur'an) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari
orang-orang dahulu), ini tidak lain hanyalah perkataan manusia.” Aku akan
memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. (al-Muddatstsir: 24-26) (
2015:2-5).

C. Kewajiban Iman Kepada Kitab

a. Meyakini bahwa kitab-kitab itu benar-benar wahyu Allahbukan karangan


dari para rasul.

b. Meyakini kebenaran isinya. Beriman kepada Al-Qur'an.


Caranya:
1. Meyakini bahwa Al-Qur'an itu benar-benar wahyu Allah, bukan karangan
Nabi Muhammad Saw.
2. Meyakini isi Al-Qur'an dijamin kebenarannya, tanpa adakeraguan
sedikitpun.
3. Mempelajari, memahami dan menghayati isiAl-Qur'an

4. Mengamalkan ajaran-ajaran Al-Qur'an dalam kehidupansehari-hari.

13
D. Tugas Para Rasul

1. Mengajarkan aqidah tauhid, yaitu menanamkan keyakinan kepada umat


manusia bahwa:
a. Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa dan satu-satunya dzat yang harus
disembah (tauhid ubudiyah).
b. Allah adalah maha pencipta, pencipta alam semesta dan segala isinya serta
mengurusi, mengawasi dan mengaturnya dengan sendirinya (tauhid
rububiyah)
c. Allah adalah dzat yang pantas dijadikan Tuhan, sembahan manusia (tauhid
uluhiyah)
d. Allah mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan makhluqNya (tauhid
sifatiyah)
2. Mengajarkan kepada umat manusia bagaimana cara menyembah atau
beribadah kepada Allah swt. Ibadah kepada Allah swt. sudah dicontohkan
dengan pasti oleh para rasul, tidak boleh dibikin-bikin atau direkayasa.
Ibadah dalam hal ini adalah ibadah mahdhah seperti salat, puasa dan
sebagainya. Menambah-nambah, merekayasa atau menyimpang dari apa
yang telah dicontohkan oleh rasul termasuk kategori “bid'ah,” dan bid'ah
adalah kesesatan.
3. Menjelaskan hukum-hukum dan batasan-batasan bagi umatnya, mana hal-
hal yang dilarang dan mana yang harus dikerjakan menurut perintah Allah
swt.
4. Memberikan contoh kepada umatnya bagaimana cara menghiasi diri
dengan sifat-sifat yang utama seperti berkata benar, dapat dipercaya,
menepati janji, sopan kepada sesama, santun kepada yang lemah, dan
sebagainya.
5. Menyampaikan kepada umatnya tentang berita-berita gaib sesuai dengan
ketentuan yang digariskan Allah swt.
6. Menyampaikan kepada umatnya tentang berita-berita gaib sesuai dengan
ketentuan yang digariskan Allah swt.
7. Memberikan kabar gembira bagi siapa saja di antara umatnya yang patuh
dan taat kepada perintah Allah swt. dan rasulNya.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Hikmah Beriman Kepada Rasul Allah


1. Merupakan sebab dari kesempurnaan iman kita kepada Allah Ta'ala karena
banyak firman-Nya yang menyebutkan akan rasul atau utusan Allah.
2. Ini merupakan wasilah atau sebab bertambahnya kecintaan kita kepada
rasul-rasul Allah, utamanya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
3. Rasul-rasul Allah merupakan suri tauladan yang baik bagi manusia
sehingga bisa kita jadikan sebagai panutan dalam kehidupan.
4. Dengan ini kita bisa mencontoh akhlak-akhlak yang baik dari rasul-rasul
Allah dan menerapkannya dalam kehidupan keseharian kita.
5. Mendorong atau memotivasi kita untuk senantiasa melakukan amal-amal
baik seperti halnya yang dicontohkan para rasul Allah.

Hikmah Beriman Kepada Kitab Allah

1. Dengan iman kepada kitab, akan muncul kebahagiaan dalam jiwa dan
kelapangan dada atas karunia yang demikian besar dan nikmat yang
demikian agung sebagaimana Allah ‘azza wa jalla perintahkan dalam
Firmannya.

2. Dengan iman kepada kitab, seseorang akan terus bertambah imannya,


bertambah rasa syukur atas nikmat yang sangat besar ini, dan semakin
besar kecintaan kepada Allah ‘azza wa jalla.

B. Kritik & Saran


Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan untuk belajar Kitab dan
Rasul Allah dimana dalam makalah ini membahas Fasilitas Belajar atau
Pembelajaran Teknologi Pendidikan dan Penerapannya. Namun terlepas dari
itu, Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Makalah ini banyak ditemui
kesulitan, oleh karenaitu penulis mengharapkan saran dan kritik agar
penulis dapat menyempurnakan Makalah ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://asysyariah.com/urgensi-iman-kepada-kitab-kitab-allah/.
Agus Hasan Mustofa, 2020. Peningkatan Iman Dan Moral Anak Melalui
Pembelajaran Aqidah Akhlak Jurnal Keislaman Dan Kemasyarakatan
4(1):65-84
Amir Mu'allim, M.Roem Syibly, 2016. Urgensi Urgensi Dalam Beriman Kepada
Rasul Allah 34(75):227-238
Badrus Solichin, Abdulloh Ridlo, 2020. Pengoperasian Teknik Berpikir Cepat
Pada Pembelajaran Iman Kepada Rasul- Rasul Allah Swt Jurnal
Pendidikan Agama 9(7):515-525
Ischak Suryo Nugroho, 2016. Pembentukan Karakter Di Era Globalisasi Melalui
Aktualisasi Iman Kepada Nabi Jurnal Pemikiran Alternatif
Kependidikan 21(2):293-308
Nur Rofiqoh, 2015. Iman Kepada Kitab-Kitab Allah : 1-13

Nurul Indana, Noor Fatiha & Amina Ba'dho, 2020. Nilai-Nilai Pendidikan Islam
Jurnal Pendidikan Islam 2(2):106-120
Sariono, 2015. Percaya Kepada Rasul-Rasul Allah http://referensiagama.
blogspot.com percaya-kepada-rasul-rasul-allah.html. Diakses Pada
Tanggal 6 April 2020
Septianan Seva, 2018. Beriman Kepada Semua Rasul Dan Nabi
https://tarbawiyah.com/beriman-kepada-seluruh-nabi-dan-rasul/ .
Diakses Pada Tanggal 6 April 2020
Taufik, 2019. Integrasi Nilai Pendidikan Iman Dan Ilmu Pengetahuan Dalam
Tafsir Al−Misbah (Kajian Surat Al−Mujadilah58:11) Jurnal Pendidikan
Islam 1(2):317-331

16

Anda mungkin juga menyukai