Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Teknik Penyusunan Buku Ajar


“Komponen Buku Ajar”

Dosen Pengampu :

Maulana Iskandar, S.Pd.I, M.Pd

Disusun Oleh :

Aprilia Wahyu Kurniawati / P.03.20.0021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MULIA ASTUTI WONOGIRI

2021

i
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kita sehingga kita masih dapat merasakan nikmat yang diberikan, yaitu nikmat iman, nikmat
sehat, dan nikmat sempat. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti syafaatnya di yaumul qiyamah.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Maulana Iskandar selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan
dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini
2. Orang tua yang selalu memberikan do’a dan dukungan
3. Teman-teman yang memberikan semangat
4. Pembaca yang budiman

Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang menbangun dari
berbagai pihak untuk dibenahi pada penulisan karya tulis berikutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan mengambil ilmu yang
ada didalamnya.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh

ii
Daftar Isi

Halaman Judul.........................................................................................................................i

Kata Pengantar.......................................................................................................................ii

Daftar Isi...............................................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................1

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT..................................................2-3


B. Macam-Macam Kitab Allah SWT............................…………………………......4-8
C. Dalil Naqli dan Hikmah serta Manfaat Beriman Kepada KitabAllah SWT……...9

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................................................10

Daftar Pustaka......................................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Iman kepada kitab-kitab Allah SWT adalah mengakui, mempercayai dan
meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab kepada para nabi dan Rasul-Nya
yang berisi ajaran Allah SWT. Untuk di sampaikan kepada umatnya masing-masing.
Mengimani kitab Allah SWT, wajib hukumnya. Mengingkari salah satu kitab Allah
SWT sama saja mengingkari seluruh kitab-kitab Allah SWT dan mengingkari para
Rasul-Nya, malaikat dan mengingkari Allah SWT sendiri. Iman kepada kitab-kitab
suci dalam islam, merupakan kesatuan yang tak terpisahkan dengan iman kepada
Allah Yang Maha Esa, Malaikat dan Rasul. Maka kita wajib beriman kepada kitab-
kitab Allah, menjadi salah satu dari rukun iman. Wajib beriman kepada kitab-kitab
Allah yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya, sebagaimana sistem iman
kepada para Rasul, maka pengingkaran terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya
pengingkaran terhadap seluruh kitab Allah. Sebab itulah kita wajib beriman kepada
kita yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim, Taurat yang diturunkan kepada Nabi
Musa, Zabur kepada Nabi Daud, Injil kepada Nabi Isa, dan yang terakhir kitab al-
qur’an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW.

B. Rumusan Masalah
1.  Apa pengertian dari iman kepada kitab-kitab Allah SWT?
2. Apa sajakah macam-macam kitab Allah SWT?
3. Apa dalil naqli dan hikmah serta manfaat beriman kepada kitab-kitab Allah SWT?

C. Tujuan Pembahasan
1. Memahami apa itu pengertian dari beriman kepada kitab-kitab Allah SWT
2. Mengetahui macam-macam kitab Allah SWT
3. Mengetahui dalil naqli dan hikmah serta manfaat beriman kepada kitab-kitab
Allah SWT

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT

Pengertian iman menurut bahasa adalah percaya dan membenarkan. Iman


menurut istilah adalah kepercayaan yang diyakini kebenarannya dalam hati,diucapkan
dengan lisan,dan diamalkan dengan perbuatan. Pengertian iman kepada kitab-kitab
Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa kitab-kitab Allah SWT itu benar-
benar wahyu yang diturunkan-Nya kepada para Rasul, tidak diragukan kebenarannya
isinya agar menjadi pedoman hidup bagi umatnya. Iman kepada kitab-kitab Allah
SWT berarti mengakui, mempercayai dan meyakini bahwa Allah SWT telah
menurunkan kitab kepada para Nabi dan Rasul-Nya yang berisi ajaran Allah SWT
untuk di sampaikan kepada umatnya masing-masing. Mengimani kitab Allah SWT
wajib hukumnya. Mengingkari salah satu kitab Allah SWT. sama saja mengingkari
seluruh kitab-kitab Allah SWT. dan mengingkari para Rasul-Nya, Malaikat dan
mengingkari Allah SWT. sendiri.
Iman kepada kitab-kitab Allah termasuk dalam rukun iman yang ketiga, dan
dijelaskan juga dalam Q.S Al-Baqarah ayat 213 yang berbunyi :

Artinya :
“Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah
mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama
mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang

2
perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan
orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada
mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri.
Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang
hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi
petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.” 
Ayat di atas mengandung penjelasan sebagai berikut :
1. Allah SWT. telah benar-benar menurunkan kitab-kitab kepada para Nabi.
2. Dengan kitab-kitab itu Allah memberi kabar gembira dan peringatan.
3. Tujuan diturunkannya kitab-kitab agar menjadi petunjuk dan pedoman hidup.
Iman kepada kitab-kitab Allah SWT dapat kita cerminkan dan diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari dengan berbagai cara, antara lain:
a. Meyakini kebenaran isi Alquran dengan sepenuh hati
b. Berlaku dan beribadah sesuai dengan tuntunan yang telah tertuang dalam Alquran
dan hadis.
c. Bertauhid kepada Allah SWT dan menjauhi perbuatan syirik.
d. Menumbuhkan rasa toleransi dengan saling menghormati pemeluk agama lain dan
tidak memaksakan agama kepada orang lain, dan masih banyak lagi.
Dengan mengetahui apa pengertian iman kepada kitab-kitab Allah SWT kita dapat
memahami dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk dijadikan panduan
mengamalkan rukun iman dalam kehidupan kita.1

1
Ma’sumatun Ni’mah, Beriman pada Kitab-Kitab Allah SWT, (Klaten : Cempaka Putih,2019), hal 5

3
B. Macam-Macam Kitab Allah SWT
Menurut bahasa, kata kitab memiliki dua pengertian, pertama berarti perintah,
kedua berarti tulisan di atas kertas. Yang dimaksud kitab Allah SWT adalah wahyu
yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul yang berisi pedoman hidup bagi
umatnya dan telah dibukukan. Ada dua jenis kitab suci:
1. Kitab suci samawi, yakni kitab suci yang bersumber dari wahyu Allah SWT. dan
biasa disebut Kitabullah (Kitab Allah SWT.). Ada yang berwujud Kitab dan ada yang
berwujud Suhuf. Suhuf adalah wahyu Allah SWT yang disampaikan kepada para
rasul, tetapi tidak wajib disampaikan atau diajarkan kepada manusia.
2. Kitab suci ardhi, yakni kitab suci yang tidak bersumber dari wahyu Allah SWT
melainkan bersumber dari hasil perenungan dan budi daya akal manusia sendiri.
Contohnya :  Tripitaka dari kitab agama Buddha, Weda merupakan kitab dari agama
Hindu, Zen avesta adalah kitab suci dari kaum Majusi, dan sishu wujing adalah kitab
suci penganut konghuchu.
Kitab - kitab Allah SWT yang wajib kita imani ada empat, yaitu :
1. Kitab Taurat
Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS sebagai pedoman dan petunjuk bagi
Bani Israil. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT :

Artinya :
“Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu
petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong
selain Aku” (Q.S Al-Isra 17/2).
Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS di bukit Tursina (Mesir) sekitar abad
12 sebelum masehi dalam bahasa tulisan orang Yahudi dan orang yang berpegang
teguh kepadanya disebut kaum Yahudi. Pokok ajaran kitab Taurat berisi tentang
Aqidah (Tauhid) dan hukum-hukum syari’at yang dikenal dengan istilah The Ten
Commandements (Sepuluh Perintah Tuhan), yaitu :

4
1. Kewajiban meyakini keesaan Allah SWT..
2. Larangan menyembah berhala/patung.
3. Larangan menyebut nama Allah dengan sia-sia.
4. Perintah mensucikan hari Sabtu (Sabat).
5. Kewajiban menghormati kedua orang tua.
6. Larangan membunuh sesama manusia.
7. Larangan berbuat zina.
8. Larangan mencuri.
9. Larangan menjadi saksi palsu.
10. Larangan mengambil hak orang lain.

2. Kitab Zabur
Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud As. untuk disampaikan dan dijadikan
sebagai pedoman hidup bagi umat Yahudi. Firman Allah :

Artinya :
“Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan
sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain),
dan Kami berikan Zabur kepada Daud.”(Q.S Al-Isra 17/55).
Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud As. di Yerussalem (Israel) sekitar abad 10
Sebelum Masehi dalam bahasa tulisan Nabi Daud sendiri yaitu Bahasa Qibty. Pokok
ajaran kitab Zabur berisi tentang dzikir, nasehat dan hikmah, namun tidak memuat
hukum-hukum syari’at. Menurut orang-orang Yahudi dan Nasrani kitab Zabur
sekarang terdapat dalam kitab perjanjian lama (mazmur) dan terdiri atas 150 pasal.
Kitab Zabur merupakan petunjuk bagi umat Nabi Daud AS agar bertauhid kepada
Allah SWT.

5
3. Kitab Injil
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS sebagai petunjuk dan tuntunan bagi Bani
Israil. Allah SWT berfirman :

Artinya :
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam,
membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan
kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang
menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan
menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.”(Q.S Al-
Ma’idah 5/46).
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa As. di Yerussalem (Israel) sekitar abad I
Masehi dalam bahasa dan tulisan Ibrani dan orang yang berpegang teguh kepadanya
disebut kaum Nasrani. Pokok ajaran kitab Injil sama dengan kitab-kitab yang
diturunkan sebelumnya tetapi sebagian menghapus hukum-hukum yang terdapat
dalam kitab Taurat yang tidak sesuai dengan zaman itu. Sehingga kitab Injil yang asli
tidak diketahui lagi keberadaanya. Kandungan kitab Injil:
1. Seruan tauhid kepada Allah SWT..
2. Ajaran hidup zuhud dan menjauhi kerusakan terhadap dunia.
3. Merevisi sebagian hukum Taurat yang sudah tidak sesuai.
4. Berita tentang akan datangnya Nabi akhir zaman bernama Ahmad atau
Muhammad.

4. Kitab Al-Qur’an
Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, untuk dijadikan petunjuk dan
pedoman bagi seluruh umat manusia, bukan hanya bangsa Arab. Allah SWT
berfirman :
6
Artinya :
“Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al
Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan)nya
adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui.”(Q.S Yusuf 12/2).
Kitab Suci Al Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. di Makkah
dan Madinah (Arab Saudi) pada abad 6 Masehi dalam bahasa dan tulisan bangsa Arab
Suku Quraisy. Pokok ajaran kitab Suci Al Qur’an berisi tentang aqidah (Tauhid),
hukum-hukum syari’at dan muamalat, sebagian isinya menghapus hukum-hukum
syari’at yang terdapat dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan
hukum-hukum syari’at yang sesuai dengan perkembangan zaman. Al-Qur’an sebagai
kitab suci terakhir isinya meliputi seluruh kitab-kitab terdahulu dan melengkapi
aturan-aturan yang belum ada. Pada dasarnya kitab-kitab Allah SWT itu mengandung
ajaran-ajaran yang sama, yaitu tentang tauhid atau mengesakan Allah SWT.
Pada dasarnya kitab-kitab suci memuat tentang beberapa hal, yakni:
1. Hukum I’tiqodiyah : Hukum tentang keyakinan, seperti iman kepada Allah SWT.,
Malaikat, Kitab, Rasul, Hari akhir dan Taqdir.
2. Hukum Khuluqiyah : Hukum tentang akhlaq, yakni kewajiban para mukallaf untuk
memperhias diri dengan perilaku utama (akhlaqul karimah) dan menghindarkan diri
dari perilaku tercela (akhlaqul madzmumah).
3. Hukum ‘Amaliyah : Hukum tentang amal perbuatan, yakni segala perkataan,
perbuatan dan tindakan manusia.
Sikap seorang Mukmin terhadap keberadaan Kitab Ardhi adalah harus
meyakini bahwa kitab suci yang wajib diyakini dan dipercayai kebenarannya adalah
Al Qur’an. Adapun kitab suci yang lainnya, kita harus tetap menghormatinya, akan
tetapi tidak sampai meyakini kebenarannya, apalagi beriman kepadanya. Karena
hanya kitab suci Al Qur’an-lah yang tidak diragukan kebernarannya, dan kitab suci Al
Qur’an-lah yang memberikan petunjuk ke jalan yang benar bagi orang-orang yang
bertakwa. Lalu bagaimana cara kita beriman kepada kitab-kitab Allah SWT sebelum
Al-Qur’an ? seperti yang telah disebut di atas, untuk kitab-kitab sebelum Al-Qur’an,

7
umat Nabi Muhamad SAW hanya cukup mengimaninya di dalam hati dan meyakini
kitab-kitab itu seperti mengimani nabi-nabi Allah SWT yang diberikan kitab. Tidak
untuk melakukan perintah maupun larangan yang ada di dalamnya. Karena kitab
tersebut hanya berlaku untuk umat nabinya. Contohnya kitab Zabur hanya berlaku
untuk umat Nabi Daud begitu juga dengan kitab Taurat dan Injil yang hanya berlaku
untuk umat Nabi Musa dan Nabi Isa. Dan sekarang tidak berlaku lagi sejak Nabi
Muhammad SAW menjadi nabi penutup umat manusia. Sehingga mengimani kitab-
kitab Allah SWT sebelum Al-Qur’an hanya sebatas percaya dan yakin seperti yang
tercantum dalam hadist di bawah ini:
“Dari Abu Hurairah berkata, “Ahli kitab membaca Taurat dengan bahasa Ibrani dan
menafsirkannya dengan bahasa Arab untuk pemeluk Islam!” Spontan Rasulullah
SAW bersabda: “Jangan kalian benarkan ahli kitab, dan jangan pula kalian
mendustakannya, dan katakan saja (kami beriman kepada Allah, dan apa yang
diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu).” (HR. Bukhari).2

2
Abdul Hadi Awang, Beriman kepada Malaikat dan Kitab, (Batu : PTS Islamika, 2007), Hal 154

8
C. Dalil Naqli dan Hikmah serta Manfaat Beriman Kepada Kitab-Kitab
Allah SWT
Dalil Naqli adalah dalil yang bersumber dari Al qur’an, As Sunnah dan Ijma’
para ulama yang diambil dari intisari Al qur’an dan As sunnah. Dalil ini merupakan
dalil pokok yang menjadi dasar dalam penetapan hukum islam dan Aqidah. Berikut
beberapa contoh dalil naqli yang menjelaskan tentang beriman kepada kitab-kitab
Allah SWT :
1. Melalui firmanNya di dalam Al-Qur’an surat An Nisaa ayat 136 telah menegaskan:
“Hai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya dan
kepada kitab yang Allah turunkan kepada RasulNya, serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya.”
2. Di dalam Qur’an surat AI- Imran ayat 3 dan 4, Allah SWT menengaskan :
“Dia menurunkan Al-Kitab (Al-Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya membenarkan
Kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil. Sebelum
(Al-Qur’an) menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al-Furqan.”
3. Dalam hadist riwayat Bukhari menegaskan “Janganlah kamu membenarkan Ahli
Kitab dan jangan pula mendustakannya, akan tetapi katakanlah, ‘Kami beriman
kepada apa yang telah diturankan kepada kami (al-Qur’an) dan apa yang telah
diturunkan kepada kalian (Taurat dan Injil), Tuhan kami dan Tuhan kalian adalah satu
dan hanya kepadaNya-lah kami berserah diri’.
Fungsi, manfaat, dan hikmah beriman kepada kita Allah sebagai berikut.
1. Memperkuat keimanan kepada Allah SWT
2. Al-Qur'an bisa menjawab hal yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan
akal, sehingga kehidupan tidak akan tersesat
3. Menambah ilmu pengetahuan, karena Al-Qur'an selain berisi perintah dan larangan
juga berisi pokok-pokok seluruh ilmu pengetahuan.
4. Terjaga ketakwaan nya kepada Allah dan menjauhi larangan-Nya. Hidup jadi akan
lebih tertata
5. Menumbuhkan sikap optimis untuk meraih kebahagiaan dan kesuksesan dunia
akhirat.
6. InsyaAllah akan mendapat syafa'at (pertolongan) di akhirat kelak.3
BAB III

3
https://www.yuksinau.id/pengertian-dan-hikmah-beriman-kepada-kitab-allah/ diakses pada tanggal 14 Februari
2022

9
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati
bahwa kitab-kitab Allah SWT itu benar-benar wahyu yang diturunkan-Nya kepada
para Rasul, tidak diragukan kebenarannya isinya agar menjadi pedoman hidup bagi
umatnya. Iman kepada kitab-kitab Allah SWT berarti mengakui, mempercayai dan
meyakini bahwa Allah SWT. telah menurunkan kitab kepada para Nabi dan Rasul-
Nya yang berisi ajaran Allah SWT. untuk di sampaikan kepada umatnya masing-
masing.
Kitab - kitab Allah SWT yang wajib kita imani ada empat, yaitu :
1. Kitab Taurat
Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS sebagai pedoman dan petunjuk bagi
Bani Israil.
2. Kitab Zabur
Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud As. untuk disampaikan dan dijadikan
sebagai pedoman hidup bagi umat Yahudi.
3. Kitab Injil
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS sebagai petunjuk dan tuntunan bagi Bani
Israil.
4. Kitab Al-Qur’an
Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, untuk dijadikan petunjuk dan
pedoman bagi seluruh umat manusia, bukan hanya bangsa Arab.
Contoh dalil naqli yang menjelaskan tentang beriman kepada kitab-kitab Allah SWT :
1. Melalui firmanNya di dalam Al-Qur’an surat An Nisaa ayat 136 telah menegaskan:
“Hai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya dan
kepada kitab yang Allah turunkan kepada RasulNya, serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya.”
2. Dalam hadist riwayat Bukhari menegaskan “Janganlah kamu membenarkan Ahli
Kitab dan jangan pula mendustakannya, akan tetapi katakanlah, ‘Kami beriman
kepada apa yang telah diturankan kepada kami (al-Qur’an) dan apa yang telah
diturunkan kepada kalian (Taurat dan Injil), Tuhan kami dan Tuhan kalian adalah satu
dan hanya kepadaNya-lah kami berserah diri’.

DAFTAR PUSTAKA

10
 Ma’sumatun Ni’mah, Beriman pada Kitab-Kitab Allah SWT, (Klaten : Cempaka
Putih,2019), hal 5
 Abdul Hadi Awang, Beriman kepada Malaikat dan Kitab, (Batu : PTS Islamika, 2007), Hal
154
 https://www.yuksinau.id/pengertian-dan-hikmah-beriman-kepada-kitab-allah/

11

Anda mungkin juga menyukai