Anda di halaman 1dari 5

Tugas Ilmu Sosial Budaya

“Makalah Liberalisme dan Sosialisme”

Nama : Dea Ayu Lestari

Prodi : PAI

Nirm : 03.20.0014.

Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan


tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan
persamaan hak adalah nilai politik yang utama.Secara umum,Liberalisme
mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan
berpikir bagi para individu.Paham liberalisme menolak adanya pembatasan,
khususnya dari pemerintah dan agama.

Pokok-pokok Liberalisme

Ada tiga hal yang mendasar dari Ideologi Liberalisme yakni Kehidupan,
Kebebasan dan Hak Milik (Life, Liberty and Property).Dibawah ini, adalah nilai-
nilai pokok yang bersumber dari tiga nilai dasar Liberalisme:

 Kesempatan yang sama. (Hold the Basic Equality of All Human Being).
Bahwa manusia mempunyai kesempatan yang sama, di dalam segala
bidang kehidupan baik politik,sosial,ekonomi dan kebudayaan.Namun
karena kualitas manusia yang berbeda-beda,sehingga dalam
menggunakan persamaan kesempatan itu akan berlainan tergantung
kepada kemampuannya masing-masing. Terlepas dari itu semua, hal ini
(persamaan kesempatan) adalah suatu nilai yang mutlak dari demokrasi.
 Dengan adanya pengakuan terhadap persamaan manusia, di mana
setiap orang mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan
pendapatnya, maka dalam setiap penyelesaian masalah-masalah yang
dihadapi baik dalam kehidupan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan
kenegaraan dilakukan secara diskusi dan dilaksanakan dengan
persetujuan – di mana hal ini sangat penting untuk menghilangkan
egoisme individu.( Treat the Others Reason Equally.
 Pemerintah harus mendapat persetujuan dari yang diperintah.
Pemerintah tidak boleh bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi
harus bertindak menurut kehendak rakyat.(Government by the Consent
of The People or The Governed).
 Berjalannya hukum (The Rule of Law). Fungsi Negara adalah untuk
membela dan mengabdi pada rakyat. Terhadap hal asasi manusia yang
merupakan hukum abadi di mana seluruh peraturan atau hukum dibuat
oleh pemerintah adalah untuk melindungi dan mempertahankannya.
 Yang menjadi pemusatan kepentingan adalah individu.(The Emphasis of
Individual)
 Negara hanyalah alat (The State is Instrument).Negara itu sebagai suatu
mekanisme yang digunakan untuk tujuan-tujuan yang lebih besar
dibandingkan negara itu sendiri.Di dalam ajaran Liberal Klasik,
ditekankan bahwa masyarakat pada dasarnya dianggap, dapat
memenuhi dirinya sendiri, dan negara hanyalah merupakan suatu
langkah saja ketika usaha yang secara sukarela masyarakat telah
mengalami kegagalan.
 Dalam liberalisme tidak dapat menerima ajaran dogmatisme (Refuse
Dogmatism).Hal ini disebabkan karena pandangan filsafat dari John
Locke (1632 – 1704) yang menyatakan bahwa semua pengetahuan itu
didasarkan pada pengalaman. Dalam pandangan ini, kebenaran itu
adalah berubah.

Dua Masa Liberalisme

Liberalisme adalah sebuah ideologi yang mengagungkan kebebasan.Ada dua


macam Liberalisme, yakni Liberalisme Klasik dan Liberallisme
Modern.Liberalisme Klasik timbul pada awal abad ke 16.Sedangkan Liberalisme
Modern mulai muncul sejak abad ke-20. Namun, bukan berarti setelah ada
Liberalisme Modern, Liberalisme Klasik akan hilang begitu saja atau tergantikan
oleh Liberalisme Modern, karena hingga kini, nilai-nilai dari Liberalisme Klasik
itu masih ada.Liberalisme Modern tidak mengubah hal-hal yang mendasar ;
hanya mengubah hal-hal lainnya atau dengan kata lain, nilai intinya (core
values) tidak berubah hanya ada tambahan-tanbahan saja dalam versi yang
baru.Jadi sesungguhnya, masa Liberalisme Klasik itu tidak pernah berakhir.
Pemikiran Tokoh Klasik dalam Kelahiran dan Perkembangan Liberalisme

Tokoh yang memengaruhi paham Liberalisme Klasik cukup banyak – baik itu
dari awal maupun sampai taraf perkembangannya. Berikut ini akan dijelaskan
mengenai pandangan yang relevan dari tokoh-tokoh terkait mengenai
Liberalisme Klasik.

Negara yang menganut liberalisme yaitu,Amerika


serikat,Australia,Jerman,Inggris,Perancis,Jepang.

2.Pengertian dan Sejarah Sosialisme

Sosialisme dapat diartikan sebagai paham atau gerakan yang menghendaki


terwujudnya suatu masyarakatyang disusun secara kolektif agar menjadi suatu
masyarakat yang bahagia.Dengan begitu, sosialisme menitikberatkan
perjuangan masyarakat.

Sejarah Terbentuknya Sosialisme

Ideologi sosial atau sosialisme ini muncul sebagai reaksi adanya paham liberalis
ekonomis serta paham kapitalis modern yang sudah memuncak pada akhir
abad ke-18 dan awal abad ke-19 masehi di Eropa. Sosialisme muncul setelah
terjadinya revolusi industri di Inggris yang telah menjadi penyebab terjadinya
ketimpangan antara golongan borjuis (majikan) dengan golongan proleter
(buruh).

Golongan borjuis (majikan) telah menguasai alat produksi karekarena


penguasaan modal tertimbun kepada mereka. Golongan ini jugalah yang telah
mendapatkan keuntungan yang sangat besar menyebabkan mereka berada
pada taraf kehidupan yang tinggi. Sedangkan di sisi lain terjadi ketimpangan
dimana golongan buruh atau proleter memiliki gaji rendah yang menyebabkan
mereka semakin miskin.

Dengan kehidupan seperti itu dan berjalan dari tahun ke tahun, kesenjangan
sosial semakin terlihat. Golongan borjuis semakin menumpuk harta kekayaan
sedangkan kaum buruh mendapatkan kesengsaraan dan penindasan. Maka
dari itulah muncul gerakan yang bernama Revolusi Sosial.

Kelebihan Dan Kelemahan Sosial


Kelebihan Sosialisme

 Rasa solidaritas dan rasa kebersamaan dalam gotong royong yang sangat
tinggi antar rakyat.
 Adanya pemerataan sosial, sehingga tidak terjadi kesenjangan antara
kaum budak dan majikan.
 Dalam menyelesaikan setiap masalah dengan cara demokratis dan
musyawarah.
 Paham sosialisme, selalu ada keinginan menciptakan masyarakat sosialis
dengan kejernihan dan kejelasan argumen bukan dengan cara-cara
kekerasan dan revolusi.

Kekurangan Sosialisme
 Paham ini tidak selaras dengan kodrat manusia yang selalu ingin lebih
dan tidak puas dalam melakukan sesuatu.
 Paham sosialisme membatasi kreatifitas dan pengembangan diri karena
paham ini mementingkan kebersamaan dan gotong royong, sehingga
tidak ada waktu untuk setiap individu untuk berkembang.
 Karena adanya solidaritas yang tinggi tersebut, terkadang hak asasi
manusia diabaikan demi kepentingan bersama.

Negara yang menganut ideologi ini yaitu,Australia,Eropa di Amerika


Utara dan tetapi ada juga berkembang di negara lain
yaitu,India,Afrika,Israel,Uruguay,Mesir,Aljazair dan Birma.

B.Alasan Memilih Konsep Liberalisme


Alasan saya memilih konsep liberalisme karena sesuai dengan dasar
Negara Indonesia yaitu Pancasila yang mana dasar tersebut dijadikan
pedoman hidup oleh masyarakat indonesia.
Secara umum,liberalisme ingin menciptakan suatu masyarakat yang
bebas, dicirikan dalam suatu kebebasan,baik itu kebebebasan dalam
berpikir, kebebasan berpendapat, beragama berpikir bagi para
individuserta kebebasan pers.Liberalisme lalu berdampak pada aspek
politik yang berwujud pada sistem Demokrasi,Hal ini dikarenakan
keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas.Walaupun kita
tidak bisa selalu mengidentikkan bahwa Demokrasi sudah pasti Liberal.
Demokrasi, sampai detik ini, merupakan sistem politik terbaik yang
dipunyai oleh peradaban manusia karena menghargai perbedaan dari
setiap manusia, dan menjunjung penyama-rataan hak-hak politik
masyarakat dan kebebasan beropini rakyat.
Pada dasarnya dalam liberalisme melahirkan berbagai dengan
kelemahan dan kekuatannya masing-masing.Oleh karena itu,tidak bisa
kita anut secara penuh dan menyeluruh jika diterapkan di Indonesia.
Nilai-nilai kebebasan walau bagaimana pun harus dibatasi bukan
dikekang secara tegas sesuai dengan kesepakatan nilai-nilai serta norma
di Negara yang telah terbentuk akibat kultur karena manusia hidup
dalam lingkungan kemasyarakatan sebagai lingkup kecil dan identitas
bernama Negara dalam lingkup besar sehingga kebebasan yang ia punya
tidak bersinggungan dengan hak-hak yang juga dimiliki orang lain agar
tercipta suatu kerukunan dan keadilan yang sebenar-benarnya.
Jadi, penerapan liberalisme pada dasarnya tidak cocok diterapkan di
Indonesia secara penuh.Indonesia sendiri dikenal dengan Negara yang
selalu menggunakan system campuran. Sehingga, hal-hal yang positif
dapat diikuti namun tetap merajuk pada budaya dan adat istiadat
Negara kita, karena pada dasarnya manusia dilahirkan secara bebas
namun norma dan adat istiadat yang masih terus dijaga oleh masyarakat
Indonesia tetap mengikat kita sebagai manusia.

Anda mungkin juga menyukai