Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH AGAMA ISLAM

RUKUN-RUKUN IMAN; IMAN KEPADA KITAB DAN RASUL

Ditujukan memenuhi salah satu tugas mata kuliah yang diampuh

Oleh

Alfitri,Lc M.Pd.I

Disusun oleh:

Kelompok 5

1. SILVIA CITRA RAMADHANI (226910343)

2. LEONY DWI INDRIANINGSIH (226910397)

3. YOLANDA AMELIA PUTRI (226910351)

4. WAHYUDI DANDI (226910384)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU 2022


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena ayas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
berartidan sesuai dengan harapan. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak
Alfitri.Lc., M.Pd.I sebagai dosen pengampuh mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam menyusun makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta
bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Iman kepada Kitab dan
Rasul ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini. Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Iman kepada Allah
ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii


DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 5
A. Pengertian Rukun Iman............................................................................................................... 5
B. Pengertian Iman Kepada Kitab-kitab Allah ................................................................................ 5
C. Macam-Macam Kitab Allah Swt Yang Wajib Kita Imani .......................................................... 6
D. Isi Pokok Serta Fungsi Dari Kitab-Kitab Allah Swt ................................................................... 7
E. Sifat Wajib, Tugas, Fungsi Beriman Kepada Nabi Dan Rasul ................................................... 9
F. Cara Beriman Kepada Rasul Allah ........................................................................................... 11
BAB III.................................................................................................................................... 13
PENUTUP............................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Iman kepada kitab-kitab Allah SWT. Adalah mengakui, mempercayai dan meyakini bahwa
Allahh SWT. Telah menurunkan kitab kepada para nabi dan Rasul-Nya yang berisi ajaran
Allah SWT untuk disampaikan kepada umatnya masing-masing. Mengimani kitab Allah SWT,
wajib hukumnya. Mengingkari salah satu kitab Allah SWT sama saja mengingkari seluruh
kitab-kitab Allah SWT dan mengingkari para Rasul-Nya, malaikat dan mengingkari Allah
SWT sendiri. Iman kepada kitab-kitab suci dalam islam, merupakan kesatuan yang tak
terpisahkan dengan iman kepada Allah Yang Maha Esa, malaikat dan rasul.

Iman kepada Rasul-Rasul Allah merupakan suatu kewajiban, karena iman kepada Rasul-
Rasul Allah merupakan rukun iman, yaitu yang ke 4. Iman kepada Rasul artinya mempercayai
dengan sepenuh hati atas kedatangan Rasul,mulai dari Rasul yang pertama yaitu Nabi Adam
as hingga Rasul terakhir yaitu Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam.
Ajaran yang dibawa oleh para nabi dan Rasul sejak Nabi Adam as hingga Nabi Muhammad
Shalallahu Alaihi Wasallam. Merupakan suatu rangkaian yang memiliki satu tujuan yaitu
mengesankan Allah Shalallahu Alaihi Wasallam. Berupa syariat atau hukum tertentu yang
kemudian disampaikan atau di ajarkan kepada umatnya. Oleh karena itu,kita sebagai seorang
muslim,wajib beriman atau mempercayai kepada para Rasul utusan Allah sehingga dengan hal
itu kita akan mengamalkan semua ajaran yang di bawa oleh Rasul utusan Allah tersebut.
Dengan berpegang hidup pada Allah dan sunah Rasul maka kita akan hidup bahagia di dunia
dan juga akhirat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab dan Rasul-rasul Allah SWT ?


2. Sebutkan macam-macam Kitab Allah yang wajib kita imani ?
3. Apa Isi pokok serta fungsi dari kitab-kitab Allah Swt ?
4. Sebutkan sifat wajib, tugas, fungsi beriman kepada nabi dan rasul!
5. Bagaimana cara beriman kepada kitab dan rasul Allah?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Rukun Iman


Rukun Iman dapat diartikan sebagai pilar keyakinan, yakni pilar-pilar keyakinan seorang
muslim, dalam hal ini terdapat enam pilar keyakinan atau rukun iman dalam ajaran Islam, yaitu:
➢ Iman kepada Allah
➢ Iman kepada Malaikat-malaikat Allah
➢ Iman kepada Kitab-kitab Allah
➢ Iman kepada Rasul-rasul Allah
➢ Iman kepada hari Kiamat
➢ Iman kepada Qada dan Qadar

B. Pengertian Iman Kepada Kitab-kitab Allah


Maksudnya adalah, meyakini dengan sebenarnya bahwa Allah memiliki kitab-kitab yang
diturunkan-Nya kepada para nabi dan rasul-Nya, yang benar-benar merupakan Kalam (firman,
ucapan)-Nya. Ia adalah cahaya dan petunjuk. Apa yang dikandungnya adalah benar. Tidak ada
yang mengetahui jumlahnya selain Allah. Wajib beriman secara ijmal, kecuali yang telah
disebutkan namanya oleh Allah, maka wajib baginya mengimaninya secara tafshil, yaitu
Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qur’an. Selain wajib mengimani bahwa Al-Qur’an diturunkan dari
sisi Allah, wajib pula mengimani bahwa Allah telah mengucapkannya sebagaimana Dia telah
mengucapkan seluruh kitab lain yang diturunkan. Wajib pula melaksanakan berbagai perintah
dan kewajiban serta menjauhi berbagai larangan yang terdapat di dalamnya. Al-Qur’an
merupakan tolok ukur kebenaran kitab-kitab terdahulu. Hanya Al-Qur’anlah yang dijaga oleh
Allah dari pergantian dan perubahan. Al-Qur’an adalah Kalam Allah yang diturunkan, dan
bukan makhluk, yang berasal dari-Nya dan akan kembali kepada-NyA.

5
C. Macam-Macam Kitab Allah Swt Yang Wajib Kita Imani
Menurut bahasa, kata kitab memiliki dua pengertian, pertama berarti perintah. Kedua
berarti tulisan di atas kertas. Yang dimaksud kitab Allah adalah wahyu yang diturunkan kepada
para nabi dan rasul berisi pedoman hidup bagi umatnya dan telah dibukukan.

➢ Kitab-kitab Allah yang wajib kita imani ada empat, yaitu :


1. Kitab taurat, diturunkan kepada Nabi Musa As sebagai pedoman dan petunjuk bagi
Bani Israil. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt :

Artinya :

“Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu
petunjuk bagi Bani Israel (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong
selain Aku,” (QS. Al-Israa’ : 2)

2. Kitab Zabur, diturunkan kepada Nabi Daud As untuk disampaikan dan dijadikan
sebagai pedoman hidup bagi umat Yahudi. Firman Allah :

Artinya :

“.... dan Kami berikan Zabur kepada Nabi Daud” (QS> Al-Israa’ : 55)

3. Kitab Injil, diturunkan kepada Nabi Isa As sebagai petunjuk dan tuntunan bagi Bani
Israil. Allah berfirman :

6
Artinya :

“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa putra Maryam,
membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan
kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi),
dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk
serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Al-Maidah : 46)

4. Kitab Al-Qur’an, diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, untuk dijadikan petunjuk
dan pedoman bagi seluruh umat manusia, bukan hanya bangsa Arab. Allah berfirman

Artinya :

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan berbahasa Arab, agar


kamu memahaminya.” (Qs. Yusuf : 2)

Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir isinya meliputi seluruh kitab-kitab terdahulu dan
melengkapi aturan-aturan yang belum ada. Pada dasarnya kitab-kitab Allah itu
mengandung ajaran-ajaran yang sama, yaitu tentang tauhid atau mengesakan Allah.

D. Isi Pokok Serta Fungsi Dari Kitab-Kitab Allah Swt


Pada dasarnya kitab-kitab suci memuat tentang beberapa hal, yakni:

1. Hukum I’tiqodiyah; hukum tentang keyakinan, seperti iman kepada Allah SWT.
Malaikat, Kitab, Rasul, Hari akhir dan Taqdir.

2. Hukum Khuluqiyah; hukum tentang akhlaq, yakni kewajiban para mukallaf untuk
memperhias diri dengan perilaku utama (akhlaqul karimah) dan menghindarkan diri
dari perilaku tercela (akhlaqul madzmumah).

3. Hukum ‘Amaliyah; hukum tentang amal perbuatan, yakni segala perkataan,


perbuatan dan tindakan manusia

➢ Kandungan Kitab-Kitab Allah Swt :

• Kitab Taurat

7
Ada yang menyebutnya Thoret atau Thora. Diturunkan kepada Nabi Musa AS
(=Moses) abad ke 15 SM untuk Bani Israil dan berbahasa Ibrani.

Kandungan kitab Taurat:

1. Perintah mengesakan Allah SWT.

2. Larangan membuat dan menyembah patung berhala.

3. Larangan menyebut Nama Allah SWT. Dengan sia-sia.

4. Perintah mensucikan hari Sabtu.

5. Perintah menghormati ayah dan ibu.

6. Larangan membunuh sesama manusia.

7. Larangan berbuat zina.

8. Larangan mencuri.

9. Larangan menjadi saksi palsu.

10.Larangan mengambil istri orang lain.

• Kitab Zabur

Juga ada yang menyebut Mazmur maupun Paska. Diturunkan kepada Nabi Dawud AS
(=David) pada abad ke 10 SM untuk Bani Israil dan berbahasa Qibthi.

Kandungan kitab Zabur:

1. Do’a

2. Dzikir

3. Nasihat

4. Hikmah

5. Menyeru kepada ketauhidan

f. Tidak berisi syari’at.

• Kitab Injil

8
Ada yang menamakan Bibel maupun Alkitab. Diturunkan kepada Nabi Isa AS= Yesus
Kristus pada awal abad ke 1 M untuk Bani Israil dan berbahasa Suryani.

Kandungan kitab Injil:

1. Seruan tauhid kepada Allah SWT.

2. Ajaran hidup zuhud dan menjauhi kerusakan terhadap dunia.

3. Merevisi sebagian hukum Taurat yang sudah tidak sesuai.

4. Berita tentang akan datangnya Nabi akhir zaman bernama Ahmad atau Muhammad.

• Al-Qur’an

Nama lainnya adalah Adz-Dzikru, Al-Furqon, Al-Bayan, Al-Huda, dsb. Al-qur’an


adalah wahyu-wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, baik yang
disampaikan dengan perantara malaikat Jibril, maupun yang diterima langsung melalui isyarat.
Al-Qur’an Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (=Ahmad) pada abad 7 M mulai 6
Agustus 610 M untuk pedoman seluruh manusia dan berbahasa Arab.

Artinya: “Kami menceriterakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan
Al Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah
termasuk orang-orang yang belum mengetahui”. (QS. Yusuf: 3)

Dan Rasulullah pula bersabda seperti apa yang di firmankan oleh Allah SWT.

Artinya: “atas engkau membaca al-Quran adalah cahaya bagimu dibumi dan
simpananmu dilangit.”(HR. Ibnu Majah)

Fungsi iman kepada Kitab-kitab Allah Swt adalah sebagai petunjuk hidup. Manusia
hidup di dunia memerlukan petunjuk agar hidupnya terarah. Petunjuk yang diperlukan harus
mempunyai kualitas yang tinggi melebihi petunjuk yang dapat membimbing manusia kearah
tujuan hidup hanyalah kitab suci yang telah diwahyukan Allah Swt kepada para rasul-Nya.

E. Sifat Wajib, Tugas, Fungsi Beriman Kepada Nabi Dan Rasul


➢ Sifat wajib yang di miliki Rasul
a. Shiddiq (benar). Mereka selalu berkata benar, dimana, kapan dan dalam keadaan
bagaimanapun mereka tidak akan berdusta (kadzib).
b. Amanah, yaitu dapat dipercaya, jujur, tidak mungkin khianat.

9
c. Tabligh, artinya mereka senantiasa konsekwen menyampaikan kebenaran (wahyu) kepada
umatnya. Tidak mungkin mereka menyembunyikan kebenaran yang diterimanya dari Allah
. (kitman), meskipun mereka harus menghadapai resiko yang besar.
d. Fathanah, artinya semua rasul-rasul adalah manusia-manusia yang cerdas yang dipilih Allah
t. Tidak mungkin mereka bodoh atau idiot (baladah).
e. Khusus nabi Muhammad saw. sebagai pemimpin para rasul (sayyidul mursalin) mendapat
sanjungan dan pujian yang luar biasa dari Allah swt. disebabkan karena akhlaknya
sebagaimana tersebut dalam surah Al Qalam ayat 4 yang artinya “Dan sesungguhnya kamu
(Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung “ (Q.S. Al Qalam: 4).
➢ Tugas Nabi dan Rasul

Tugas pokok yang diberikan Allah Ta`ala kepada para nabi dan rasul sejak dari Nabi Adam
sampai dengan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam adalah:

1. Memberi kabar gembira bagi orang-orang yang mentaati risalah-Nya.

2. Membimbing umatnya ke jalan yang benar sehingga memperoleh kebahagiaan hidup


di dunia dan akherat.

3. Memberi peringatan kepada orang-orang yang mengingkari-nya.

➢ Fungsi Iman Kepada Nabi dan Rasul

Adapun fungsi iman kepada Nabi dan Rasul adalah :

1. Menambah keimanan kepada Allah Ta`ala, bahwa Rasul itu benar-benar pilihan
Allah.

2. Mengenal Allah Ta`ala dan tata cara beribadah kepada-Nya.

3. Mendorong manusia untuk memiliki kepribadian yang luhur dengan cara menjadikan
Rasulullah sebagai “Uswatun Hasanah”

4. Mempercayai ajaran-ajaran yang dibawa Rasul Allah untuk disampaikan kepada


umatnya.

5. Mengamalkan ajaran yang diberikan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam.

10
F. Cara Beriman Kepada Rasul Allah
Cara kita beriman kepada Rasul Allah adalah dengan cara meneladani seluruh aspek
kehidupan Rasulullah, misalnya:
1. Dalam ibadahnya; diwujudkan dalam bentuk ketundukan dalam menjalankan dan
memelihara salat sesuai dengan tuntunan beliau. Beliau bersabda:
‫ص ِِّلى‬
َ ُ ‫صلُّ ْوا َك َما َرا َ ْيت ُ ُم ْونِى ا‬
َ
Salatlah kalian sebagaimana aku salat. (H.R. Bukhari)
2. Dalam tatacara berpakaian yang menutup aurat, sopan, bersih dan indah, makan makanan
yang halal, bersih dan bergizi, makan tidak sampai kenyang, tidak makan kecuali setelah
dalam keadaan lapar.
3. Dalam berkeluarga, misalnya sebagai seorang suami yang harus melindungi, mencintai dan
menyayangi keluarganya. Beliau bersabda:
‫ِّب اِلَي مِ ْن دُ ْن َيا ُك ْم ثَالَث‬ َ ُ ‫ت قُرة‬
َ ‫ع ْينِى فِى الص‬
َ ‫ ُح ِب‬: ‫ال ِة‬ َ ‫اَلطِ ِّيْبُ َوال ِِّن‬
ْ َ‫سا ُء َو ُج ِعل‬
Artinya: “Telah ditanamkan padaku di dunia ini tiga perkara: rasa cinta kepada wanita,
wewangian, serta dijadikan mataku sejuk terhadap salat”. (H.R. an-Nasai)
4. Sebagai pemimpin umat, Beliau lebih mendahulukan kepentingan umatnya daripada
kepentingan pribadinya; Beliau bukan tipe manusia individualistik yang hanya memikirkan
dirinya sendiri.
5. Sebagai anggota masyarakat, Beliau bukan manusia yang suka berdiam diri di rumah seraya
memisahkan diri dengan masyarakat sekitar, tetapi selalu berinteraksi dengan semua
lapisan masyarakat dan sering mengunjungi rumah-rumah para sahabatnya.
6. Cara yang paling sederhana beriman kepada Rasul Allah adalah dengan mengetahui siapa
Rasul itu. Mengetahui bukan hanya nama, tapi sejarah, dan ajaran yang dibawanya.
Pengetahuan akan mendatangkan keyakinan, dan dari keyakinan itu akan terbersit
keimanan
7. Mengamalkan ajaran yang dibawa Nabi yang diutus kepada kita. Nabi yang diutus terakhir
adalah Nabi Muhammad . Dengan demikian beriman kepada Rasul Allah adalah dengan
beiman kepada Nabi Muhammad terlebih dahulu.
8. Sering menyebut nama Nabi dan Rasul. Yang paling disebut adalah yang sering dingat,
yang sering diingat adalah yang paling dicintai. Cinta adalah bias keimanan. Berarti dengan
seringnya menyebut Nama Nabi dan Rasul dalam Shalawat, atau kisah, akan menggiring
keimanan kepadanya.Sangat sulit mengimani sesuatu yang tidak ditangkap oleh indera.
“Yang paling mencintaiku adalah siapa yang melaksanakan perintahku padahal dia tidak

11
pernah bertemu denganku.” Sabda Nabi. Tiga cara bagaimana beriman kepada Rasul Allah
swt tadi semoga bisa member manfaat dan membantu kita.
9. Jujur berani dari segala perbuatan.
10. Berkata baik dan benar kepada siapa saja dan apabila tidak bisa berkata baik, maka lebih
baik diam.
11. Berusaha sekuat tenaga untuk berjuang,menegakkan kebearan da erjuang untuk mencapai
kesuksesan dengan penuh kesadaran dan semangat mencari ridha Allah.
12. Gemar membaca shalawat atas Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam.
13. Melaksanakan atau menaati risalah yang telah disampaikan oleh para rasul.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Iman kepada kitab-kitab Allah ialah kita diwajibkan meyakini serta percaya dalam hati
bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul-rasul-Nya untuk disampaikan
kepada umat-umat-Nya yang dijadikan sebagai pedoman hidup, yang isinya berupa suruhan,
larangan serta beberapa hukum yang menjadi petunjuk bagi umat manusia. Hukum beriman
kepada kitab Allah adalah wajib. Kitab-kitab yang telah diturunkan Allah kepada para nabi dan
rasul-Nya yang wajib diketahui oleh umat Islam, adalah :

1. Kitab Taurat, yang diturunkan kepada nabi Musa a.s kira-kira pada abad ke-12 SM
didaerah israil dan Mesir.
2. Kitab zabur, yang diturunkan kepada nabi Daud a.s. kira-kira pada abad ke-10 SM
di daerah Israil
3. Kitab Injil, diturunkan kepada Nabi Isa a.s. pada permulaan abad pertama di daerah
Yerussalem
4. Kitab Al-Quran, yang diturunkan kepda Nabi Muhammad SAW pada abad ke-6 M di
daerah Mekah dan di Mekah.

Iman kepada rasul-rasul allah ialah mempercayai bahwa Allah telah memilih diantara
manusia, beberapa orang rasul-Nya untuk menyampaikan syariat kepada hamba-hamba-Nya
dan pengangkatan itu dilakukan dengan wahyu.

Dari sekian banyak rasul dan nabi, hanya 25 orang yang disebutkan dalam al-qur’an,
sehingga para rasul dan nabi yang wajib kita ketahui hanya 25 orang. Di antara kedua puluh
lima rasul tersebut, ada yang disebut Ulul Azmi, yang artinya rasul-rasul yang mempunyai
keteguhan hati yang tak pernah goyah dan mempunyai ketabahan yang luar biasa, kesabaran
yang tak ada batasnya. Nabi yang mendapat julukan Ulul Azmi adalah :

1. Nabi Nuh a.s.


2. Nabi Ibrahim a.s.
3. Nabi Musa a.s.
4. Nabi Isa a.s.
5. Nabi Muhammad SAW.

13
Allah SWT mewajibkan atas setiap orang beriman supaya beriman kepada semua rasul
yang diutus-Nya tanpa membeda-bedakan antara satu rasul dan rasul lainnya. Fungsi diutusnya
rasul-rasul oleh Allah yaitu :

1. Mengajak manusia untuk beribadah kepada Allah, Dzat yang Maha Esa lagi
Mahaperkasa.
2. Menyampaikan perintah dan larangan Allah. Ditegaskan dalam Al-quran:
3. Memberikan petunjuk pada jalan yang benar kepada manusia. Ditegaskan dalam Al-
quran:
4. Menjadi panutan bagi seluruh manusia. Ditegaskan oleh Allah dalam firman-Nya:
5. Memberi peringatan tentang adanya hari kebangkitan, dan tentang siksa yang berat
sesudah mati.
6. Mengalihkan perhatian manusia dari kehidupan yang fana pada kehidupan yang kekal.
7. Supaya tidak ada alasan lagi bagi manusia kelak dihadapan Allah.

Dari tujuan diutusnya seorang rasul tersebut diatas pada intinya adalah untuk
menyempurnakan akhlak manusia untuk menjadi seorang khalifah di bumi.I

14

Anda mungkin juga menyukai