Anda di halaman 1dari 25

Mengenal Macam-Macam Kitab Allah dan

Mengimaninya

DI SUSUN OLEH:

Chelsea Naura Chalderhena (09)


Ivan Pramudita Hanggara (17)
Jevira Ayunata (18)
Komang Ayu Vania Ananta (20)
Lutfi Rosyadi (22)
Tia Milinda Rastiningsih (34)
Zaenal Arifin (35)

SMA NEGERI 2 BONDOWOSO


TAHUN PELAJARAN
2022/2023

I
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat
serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul ‘MENGENAL
MACAM-MACAM KITAB ALLAH DAN MENGIMANINYA’ dapat
selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas pendidikan Agama tahun
pelajaran 2022/2023. Selain itu penyusunan makalah ini bertujuan menambah
wawasan tentang beriman kepada kitab kitab Allah.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak M. Saleh S.Pd.I,


Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan
dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang
sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan


banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga
mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan
kesalahan dalam makalah ini.

Bondowoso, 29 Agustus 2022

II
DAFTAR ISI
Contents
Mengenal Macam-Macam Kitab Allah dan Mengimaninya....................................................................I
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................II
DAFTAR ISI............................................................................................................................................III
BAB 1.....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
C. Tujuan Penelitian...........................................................................................................................1
BAB 2.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................2
1. Apa Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT?...................................................................2
2. Apa dalil Naqli dan Aqli iman kepada kitab-kitab Allah SWT?........................................................2
a) Dalil Naqli...............................................................................................................................2
b) Dalil Aqli.................................................................................................................................2
3. Apa saja nama-nama kitab Allah SWT yang diturunkan kepada para Nabi ?.............................3
1. Kitab Taurat...........................................................................................................................3
2. Kitab Zabur............................................................................................................................5
3. Kitab Injil................................................................................................................................7
4. Al-Quran................................................................................................................................9
4. Apa saja Shuhuf - Shuhuf yang di turunkan kepada Nabi dan Rasul?......................................17
5. Apa Fungsi Beriman Kepada Kitab Allah SWT?........................................................................19
6. Apa saja cara beriman kepada kitab Allah SWT?.....................................................................20
BAB 3...................................................................................................................................................21
PENUTUP.............................................................................................................................................21
A. Kesimpulan..............................................................................................................................21
B. Saran........................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................IV

III
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Iman kepada kitab-kitab Allah SWT Adalah mengakui, mempercayai dan


meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab kepada para nabi dan
Rasul-Nya yang berisi ajaran Allah SWT,Untuk di sampaikan kepada umatnya
masing-masing. Mengimani kitab Allah SWT, wajib hukumnya. Mengingkari
salah satu kitab Allah SWT sama saja mengingkari seluruh kitab-kitab Allah
SWT dan mengingkari para Rasul-Nya, malaikat dan mengingkari Allah SWT
sendiri. Iman kepada kitab-kitab suci dalam islam, merupakan kesatuan yang
tak terpisahkan dengan iman kepada Allah Yang Maha Esa, Malaikat dan Rasul.
Maka kita wajib beriman kepada kitab-kitab Allah, menjadi salah satu dari
rukun iman. Wajib beriman kepada kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan
kepada para rasul-Nya, sebagaimana sistem iman kepada para Rasul, maka
pengingkaran terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya pengingkaran
terhadap seluruh kitab Allah.
Sebab itulah kita wajib beriman kepada kita yang diturunkan kepada Nabi
Ibrahim, Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa, Zabur kepada Nabi Daud,
Injil kepada Nabi Isa, dan yang terakhir kitab al-qur’an yang diwahyukan
kepada Nabi Muhammad SAW.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT ?
2. Apa dalil Naqli dan Aqli iman kepada kitab-kitab Allah SWT ?
3. Apa saja nama-nama kitab Allah SWT yang diturunkan kepada para Nabi
dan kandungannya?
4. Apa saja Shuhuf - Shuhuf yang di turunkan kepada Nabi dan Rasul?
5. Apa fungsi beriman kepada Kitab Allah SWT?
6. Apa saja cara beriman kepada Kitab Allah SWT?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan memahami apa itu beriman kepada Kitab –
Kitab Allah SWT

1
2. Untuk mengingatkan pembaca kepada umat muslim agar lebih
menjaga Kitab – Kitab Allah SWT

BAB 2
PEMBAHASAN

1. Apa Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT?

Pengertian Iman Kepada Kitab Allah SWT.


Rukun iman yang ketiga adalah iman kepada kitab Allah SWT. Arti kata kitab
adalah tulisan atau yang ditulis, berasal dari kata “kataba” yang berarti menulis.
Dalam bahasa Indonesia kitab diartikan buku. Adapun yang dimaksud kitab di
sini adalah kitab suci.
Ada dua jenis kitab suci:

a) Kitab Suci Samawi, yakni kitab suci yang bersumber dari wahyu
Allah SWT. dan biasa disebut Kitabullah (Kitab Allah SWT.). Ada yang
berwujud Kitab dan ada yang berwujud Shahifah atauShuhuf.

b) Kitab Suci Ardhi, yakni kitab suci yang tidak bersumber dari wahyu
Allah SWT. melainkan bersumber dari hasil perenungan dan budi daya akal
manusia sendiri.
Adapun pengertian Kitabullah adalah kalam atau firman Allah SWT. yang
diwahyukan melalui malaikat Jibril kepada Nabi dan Rasul-Nya yang
mengandung perintah dan larangan sebagai pedoman hidup bagi ummat
manusia dan jumlah kitabullah ada 144 kitab,dan yang wajib diimani ada 4.

2. Apa dalil Naqli dan Aqli iman kepada kitab-kitab Allah SWT?
a) Dalil Naqli:

Artinya :
" Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah
diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu,
serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat ".
(QS. Al-Baqarah:4).

2
b) Dalil Aqli :

Allah SWT tahu bahwa manusia merupakan makhluk yang lemah. Allah
SWT adalah Tuhan yang maha pengasih dan maha penyayang, sehingga
Allah berkehendak memberi bimbingan kepada manusia agar menjadi
makhkul yang paling ulai di sisi-nya lewat kitab suci lengkap dengan
contoh tauladan yang baik berupa seorang Nabi dan Rasul.

3. Apa saja nama-nama kitab Allah SWT yang diturunkan


kepada para Nabi ?

Kitab –kitab Allah:

1. Kitab Taurat
Kata Taurat berasal dari bahasa Ibrani. Ada yang menyebutnya (Thoret
atau Thora: intruksi) . Kitab Taurat adalah salah satu kitab suci yang
diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Musa AS (=Moses) pada abad ke 15
SM sebagai petunjuk dan bimbingan bagi Bani Israil. Kitab Taurat
berbahasa Ibrani.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

Artinya :
"Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan kepada Musa Kitab dan
Furqan agar kamu memperoleh petunjuk."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 53)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga berfirman dalam surah Al-Imran ayat 3 :


Artinya:
"Dia menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) yang
mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan
menurunkan Taurat dan Injil," (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 3)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

3
Artinya :
"Sungguh, Kami yang menurunkan Kitab Taurat, di dalamnya (ada)
petunjuk dan cahaya. Yang dengan Kitab itu para nabi yang berserah diri
kepada Allah memberi putusan atas perkara orang Yahudi, demikian juga
para ulama dan pendeta-pendeta mereka, sebab mereka diperintahkan
memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya.
Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah
kepada-Ku. Dan janganlah kamu jual ayat-ayat-Ku dengan harga murah.
Barang siapa tidak memutuskan dengan apa yang diturunkan Allah, maka
mereka itulah orang-orang kafir." (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 44)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga berfirman dalam surah Al-Maidah ayat


46 :

Artinya :
"Dan Kami teruskan jejak mereka dengan mengutus Isa putra Maryam,
membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami
menurunkan Injil kepadanya, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya,
dan membenarkan kitab yang sebelumnya yaitu Taurat, dan sebagai
petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 46)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

4
Artinya :
"dan dia berbicara dengan manusia (sewaktu) dalam buaian dan ketika
sudah dewasa, dan dia termasuk di antara orang-orang saleh.""
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 46)

Kandungan kitab Taurat :


a) Perintah mengesakan Allah SWT.
b) Larangan membuat dan menyembah patung berhala.
c) Perintah mensucikan hari Sabtu.
d) Perintah menghormati ayah dan ibu.
e) Larangan membunuh sesama manusia.
f) Larangan berbuat zina.
g) Larangan mencuri.
h) Larangan menjadi saksi palsu.

2. Kitab Zabur
Juga ada yang menyebut Mazmur maupun Paska.
AS (=David) pada abad ke 10 SM untuk Bani Israil dan berbahasa Qibthi.
Allah berfirman dalam surah An-Nisa ayat 163 :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

Artinya :
"Sesungguhnya Kami mewahyukan kepadamu (Muhammad)
sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi
setelahnya, dan Kami telah mewahyukan (pula) kepada Ibrahim, lsmail,
Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya; 'Isa, Ayyub, Yunus, Harun, dan
Sulaiman. Dan Kami telah memberikan Kitab Zabur kepada Daud."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 163)

Dan juga di dalam surah Al-Imran ayat 184 :


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

5
"Maka jika mereka mendustakan engkau (Muhammad), maka
(ketahuilah) rasul-rasul sebelum engkau pun telah didustakan (pula),
mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, Zabur, dan kitab yang
memberi penjelasan yang sempurna." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 184)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman juga dalam surah Al-Anbiya ayat


105 :

Artinya :
"Dan sungguh, telah Kami tulis di dalam Zabur setelah (tertulis) di dalam
Az-Zikr (Lauh Mahfuz), bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-
hamba-Ku yang saleh." (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 105)

Dan juga Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

Artinya :
"Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan di bumi. Dan
sungguh, Kami telah memberikan kelebihan kepada sebagian nabi-nabi
atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 55)

Kandungan kitab Zabur:


a. Nyanyian untuk memuji Tuhan (liturgi),
b. Nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur,
c. Ratapan-ratapan jamaah,
d. Ratapan dan doa individu, dan
e. Nyanyian untuk raja.

6
3. Kitab Injil
Kitab Injil diwahyukan oleh Allah Swt. kepada Nabi Isa as. Kitab Injil
diturunkan kepada Nabi Isa as. Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi
Isa as. memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata, yaitu
perintah-perintah Allah Swt. agar manusia meng-esa-kan dan tidak
menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Dalam Kitab Injil terdapat
pula keterangan mengenai akan lahirnya nabi yang terakhir dan penutup
para nabi dan rasul, bernama Ahmad atau Muhammad saw. Nabi Isa as.
diutus untuk mengajarkan tauhid kepada umat atau pengikutnya (Bani
Israil).
Allah Swt berfirman:

Artinya:
"Dia menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) yang
mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan
menurunkan Taurat dan Injil," (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 3)

Allah Swt juga berfirman dalam Surah Al-Ma'dah ayat 46:

Artinya:
"Dan Kami teruskan jejak mereka dengan mengutus Isa putra Maryam,
membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami
menurunkan Injil kepadanya, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya,
dan membenarkan kitab yang sebelumnya yaitu Taurat, dan sebagai
petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 46)

Selain itu, Allah Swt berfirman yang terdapat dalam surah Al-Fath ayat
29:

7
Artinya:
"Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan
dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang
sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia
Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas
sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat
dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih
yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat, lalu
menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya, tanaman itu
menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak
menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang
mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan
mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang
besar." (QS. Al-Fath 48: Ayat 29)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

Artinya:
"Dan Dia (Allah) mengajarkan kepadanya ('Isa) Kitab, Hikmah, Taurat,
dan Injil." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 48)

Kandungan dari Kitab Injil:


a. Seruan tauhid kepada Allah Swt.
b. Ajaran hidup zuhud (sikap mengutamakan cinta akhirat) dan
menjauhi kerusakan terhadap dunia.
c. Merevisi sebagian hukum Taurat yang sudah tidak sesuai.

8
d. Berita tentang akan datangnya nabi akhir zaman bernama Ahmad atau
Muhammad.

4. Al-Quran

Al-Qur'an merupakan kita suci yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi
Muhammad saw. melalui malaikat Jibril. Al-Qur'an tidak diturunkan sekaligus,
tetapi secara berangsur-angsur. Al-Qur'an diturunkan selama kurang lebih 23
tahun atau tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari. Al-Qur'an terdiri atas 30 juz, 114
surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf.
Al-Qur'an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. menghapus
sebagian syariat yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya
dengan tuntunan yang sesuai perkembangan zaman. Al-Qur'an adalah kitab suci
terlengkap dan berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

Artinya:
"Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertakwa,"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 2)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

Artinya :
"Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Qur'an berbahasa Arab, agar
kamu mengerti."
(QS. Yusuf 12: Ayat 2)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

Artinya:

9
"Maha Suci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al-Qur'an) kepada hamba-
Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam
(jin dan manusia),"
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 1)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

Artinya:
"Dan sungguh, orang-orang kafir itu hampir-hampir menggelincirkanmu dengan
pandangan mata mereka, ketika mereka mendengar Al-Qur'an dan mereka
berkata, "Dia (Muhammad) itu benar-benar orang gila.""
(QS. Al-Qalam 68: Ayat 51)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

Artinya:
"Padahal Al-Qur'an itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam."
(QS. Al-Qalam 68: Ayat 52)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

Artinya:
"Maka apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang yang sudah
mempunyai bukti yang nyata (Al-Qur'an) dari Tuhannya, dan diikuti oleh saksi
dari-Nya dan sebelumnya sudah ada pula Kitab Musa yang menjadi pedoman
dan rahmat? Mereka beriman kepadanya (Al-Qur'an). Barang siapa
mengingkarinya (Al-Qur'an) di antara kelompok-kelompok (orang Quraisy),
10
maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah engkau
ragu terhadap Al-Qur'an. Sungguh, Al-Qur'an itu benar-benar dari Tuhanmu,
tetapi kebanyakan manusia tidak beriman."
(QS. Hud 11: Ayat 17)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

Artinya:
"Dan tidak mungkin Al-Qur'an ini dibuat-buat oleh selain Allah; tetapi (Al-
Qur'an) membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-
hukum yang telah ditetapkannya. Tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan)
dari Tuhan seluruh alam."
(QS. Yunus 10: Ayat 37)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

Artinya:
"Dan sekiranya Al-Qur'an Kami jadikan sebagai bacaan dalam bahasa selain
bahasa Arab niscaya mereka mengatakan, "Mengapa tidak dijelaskan ayat-
ayatnya?" Apakah patut (Al-Qur'an) dalam bahasa selain bahasa Arab sedang
(Rasul), orang Arab? Katakanlah, "Al-Qur'an adalah petunjuk dan penyembuh
bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada
telinga mereka ada sumbatan, dan (Al-Qur'an) itu merupakan kegelapan bagi
mereka. Mereka itu (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang
jauh."
(QS. Fussilat 41: Ayat 44)

 Nama-Nama Lain Al-Qur'an


Nama-nama lain dari al-Qur'an, diantaranya:
a. Al-Huda, artinya al-Qur'an sebagai petunjuk seluruh umat manusia.

11
b. Al-Furqan, artinya al-Qur'an sebagai pembeda antara yang baik dan buruk.
c. Asy-Syifa' , artinya al-Qur'an sebagai penawar (obat penenang hati).
d. A-Zikr, artinya al-Qur'an sebagai peringatan adanya ancaman dan balasan.
e. Al-Kitab, artinya al-Qur'an adalah firman Allah Swt. yang dibukukan.

 Isi Al-Qur'an
Adapun isi pokok al-Qur'an adalah sebagai berikut.
a. Aqidah atau keimanan.
b. 'Ibadah, baik 'ibadah mahdah maupun gairu mahdah.
c. Akhlaq seorang hamba kepada Khaliq, kepada sesama manusia dan alam
sekitarnya.
d. Mu'amalah, yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia.
e. Qissah, yaitu cerita nabi dan rasul, orang-orang saleh, dan orang-orang
yang ingkar.
f. Semangat mengembangkan ilmu pengetahuan.

• Keistimewaan Al-Qur'an
Keistimewaan kitab suci al-Qur'an adalah sebagai berikut.
a. Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa.
b. Sebagai informasi kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu
mempunyai syariat (aturan) dan caranya masing-masing dalam menyembah
Allah Swt.
c. Al-Qur'an sebagai kitab suci terakhir dan terjamin keasliannya.
d. Al-Qur'an tidak dapat tertandingi oleh ide-ide manusia yang ingin
menyimpangkannya.
e. Membaca dan mempelajari isi al-Qur'an merupakan ibadah.

Umat Islam wajib mengimani dan mempercayai isi al-Qur'an karena al Qur'an
merupakan pedoman hidup umat manusia, terlebih lagi pedoman hidup umat
Islam. Apabila kita tidak mengimani dan mengamalkannya, kita termasuk
orang-orang yang ingkar (kafir).
Cara mengamalkan isi al-Qur'an adalah dengan mempelajari cara belajar
membaca (mengaji) baik melalui iqra', giraati, atau yang lainnya. Kemudian,
mempelajari artinya, menganalisis isinya, dan mengamalkannya.

 Berikut isi kandungan Al Quran:

1. Akidah dan Tauhid

Isi kandungan Al Quran pertama yakni tentang akidah. Secara etimologi


akidah berarti kepercayaan atau keyakinan. Bentuk jamak Akidah (‘Aqidah)
adalah aqa’id. Akidah juga disebut dengan istilah keimanan.

12
Orang yang berakidah berarti orang yang beriman (Mukmin). Akidah
didefnisikan sebagai suatu kepercayaan yang harus diyakini dengan sepenuh
hati, dinyatakan dengan lisan dan dimanifestasikan dalam bentuk amal
perbuatan. Inti pokok ajaran akidah adalah masalah tauhid, yakni keyakinan
bahwa Allah Maha Esa. Setiap Muslim wajib meyakini ke-Maha Esa-an
Allah. Orang yang tidak meyakini ke-Maha Esa-an Allah Swt. berarti ia
kafir, dan apabila meyakini adanya Tuhan selain Allah SWT dinamakan
musyrik.

Dalam akidah Islam, di samping kewajiban untuk meyakini bahwa Allah


SWT itu Esa, juga ada kewajiban untuk meyakini rukun-rukun iman yang
lain. Tidak dibenarkan apabila seseorang yang mengaku berakidah/beriman
apabila dia hanya mengimani Allah saja, atau meyakini sebagian dari rukun
iman saja.

2. Ibadah

Isi Kandungan Al Quran berikutnya yakni masalah ibadah. Ibadah berasal


dari kata 'abada-ya'budu-'abadan artinya mengabdi atau menyembah. Yang
dimaksud ibadah adalah menyembah atau mengabdi sepenuhnya kepada
Allah SWT dengan tunduk, taat dan patuh kepada-Nya.

Ibadah merupakan bentuk kepatuhan dan ketundukan yang ditimbulkan oleh


perasaan yakin terhadap kebesaran Allah SWT, sebagai satu-satunya Tuhan
yang berhak disembah.

Karena keyakinan bahwa Allah Swt. mempunyai kekuasaan mutlak. Dalam


Al Quran dijelaskan bahwa tujuan penciptaan jin dan manusia tidak lain
adalah untuk beribadah kepada Allah Swt.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

Artinya:

"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku."
(QS. Az-Zariyat 51: Ayat 56)

3. Akhlak

13
Isi kandungan Al Quran berikutnya memuat tentang akhlak. Ditinjau dari
segi etimologi, Akhlak merupakan bentuk jamak dari
kata khuluq (yang berarti perangai, tingkah laku, tabiat, atau budi pekerti.
Dalam pengertian terminologis, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam
jiwa manusia yang muncul spontan dalam tingkah laku hidup sehari-hari.

Dalam konsep bahasa Indonesia, akhlak semakna dengan istilah etika atau
moral. Akhlak merupakan satu fundamen penting dalam ajaran Islam,
sehingga Rasulullah SAW menegaskan dalam sebuah hadis bahwa tujuan
diutusnya Nabi SAW adalah untuk memperbaiki dan menyempurnakan
akhlak mulia.

Rasulullah saw. bersabda:


“Bahwasanya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.
(HR. Ahmad).

Nabi Muhammad SAW adalah model dan suri tauladan bagi umat dalam
bertingkah laku dengan akhlak mulia (karimah). Al Quran merupakan
sumber ajaran tentang akhlak mulia itu. Dan beliau merupakan manusia
yang dapat menerapkan ajaran akhlak dari al-Qur’an tersebut menjadi
kepribadian Nabi SAW. Sehingga wajarlah ketika Aisyah Ra. ditanya oleh
seorang sahabat tentang akhlak Nabi SAW, lalu Aisyah ra menjawab
dengan menyatakan akhlan Nabi yakni Al Quran.

Akhlak Nabi SAW adalah Al Quran. Yakni sebagaimana yang terdapat di


dalam Al Quran.

Ayat-ayat al-Qur’an yang menyatakan tentang ajaran akhlak Nabi


Muhammad SAW antara lain adalah :

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
Kiamat dan yang banyak mengingat Allah Swt.” (QS. al-Ahzab [33]: 21).

14
Artinya:
“Dan sesungguhnya engkau benar-benar, berbudi pekerti yang luhur.”
(QS. al-Qalam [68]:4)

4. Hukum

Isi kandungan Al Quran lainnya yakni tentang Hukum. Dalam Islam, hukum
sebagai salah satu isi pokok ajaran Al Quran berisi kaidah-kaidah dan
ketentuan-ketentuan dasar dan menyeluruh bagi umat manusia.

Tujuannya adalah untuk memberikan pedoman kepada umat manusia agar


kehidupannya menjadi adil, aman, tenteram, teratur, sejahtera, bahagia, dan
selamat di dunia maupun di akhirat kelak.

Sebagai sumber hukum ajaran Islam, Al Quran banyak memberikan


ketentuan-ketentuan hukum yang harus dijadikan pedoman dalam
menetapkan hukum baik secara global (mujmal) maupun terperinci (tafsil).
Beberapa ayat-ayat Al Qur an yang berisi ketentuan hukum antara lain
adalah :

Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi,
(berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah
perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-
perbuatan) itu agar kamu beruntung.” (QS. al-Maidah [5]: 90)

5. Sejarah atau Kisah Umat Masa Lalu

Isi kandungan Al Quran berikutnya tentang sejarah atau kisah umat pada
masa lalu. Sejarah atau kisah-kisah tersebut bukan hanya sekedar cerita atau
dongeng semata, tetapi dimaksudkan untuk menjadi ‘ibrah (pelajaran) bagi
umat Islam.

Ibrah tersebut kemudian dapat dijadikan dapat menjadi petunjuk untuk dapat
menjalani kehidupan agar senantiasa sesuai dengan petunjuk dan keridhaan
Allah SWT.
15
“Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang
mempunyai akal. (al-Qur’an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi
membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu,
dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
(QS. Yusuf [12]: 111).

Ayat-ayat al-Qur’an yang menjelaskan tentang sejarah atau kisah umat


terdahulu antara lain:

“Dan (telah Kami binasakan) kaum Nuh ketika mereka mendustakan para
rasul. Kami tenggelamkam mereka dan Kami jadikan (cerita) mereka itu
pelajaran bagi manusia. Dan Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim
azab yang pedih; Dan (telah Kami binasakan) kaum ‘Ad dan Samud dan
penduduk Rass serta banyak (lagi) generasi di antara (kaum-kaum) itu. Dan
masing-masing telah Kami jadikan perumpamaan dan masing-masing telah
Kami hancurkan sehancur-hancurnya.” (QS. al-Furqan [25]: 37-39)

6. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan (Sains) dan Teknologi

Isi kandungan Al Quran terakhir adalah memuat ilmu pengetahuan dan


teknologi. Al Quran juga disebut dengan kitab suci ilmiah. Banyak ayat
yang memberikan isyaratisyarat ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi
yang bersifat potensial untuk kemudian dapat dikembangkan guna
kemaslahatan dan kesejahteraan hidup manusia.

16
Allah SWT yang Maha memberi ilmu telah mengajarkan kepada umat
manusia untuk dapat menjalani hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya
dengan baik.

Al Qur an menekankan betapa pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan


dan teknologi. Hal itu diisyaratkan pada saat ayat Al Quran untuk pertama
kalinya diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yaitu QS. al-‘Alaq: 1-5.

Artinya:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang
Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam. Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
(QS. Al-'Alaq: 1-5).

Ayat yang pertama kali diturunkan tersebut diawali dengan perintah untuk
membaca. Membaca adalah satu faktor terpenting dalam proses belajar
untuk menguasai suatu ilmu pengetahuan. Ini mengindikasikan bahwa Al
Quran menekankan betapa pentingnya membaca dalam upaya mencari dan
menguasai ilmu pengetahuan.

Al Quran banyak mendorong umat manusia untuk menggali, meneliti dan


mengembangkan isyarat-isyarat ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
kepentingan dan kesejahteraan hidupnya. Isyarat-isyarat ilmu pengetahuan
dan teknologi tersebut di antara berkenaan dengan ilmu kedokteran, farmasi,
pertanian, matematika, fisika, kimia, biologi, ilmu anatomi tubuh, teknologi
perkepalan, teknologi pesawat terbang, dan lain sebagainya.

4. Apa saja Shuhuf - Shuhuf yang di turunkan kepada Nabi dan


Rasul?

Suhuf atau sahifah adalah wahyu yang diterima oleh nabi-nabi dan rasul
Allah SWT yang dikumpulkan dan dicatat dalam bentuk semacam lembaran
kertas, kulit onta, daun, dan sebagainya. Kumpulan suhuf yang disusun
kemudian dinamakan sebagai kitab.

17
Suhuf diturunkan kepada para nabi jauh sebelum diturunkannya Al Quran
kepada Rasulullah SAW. Sebagaimana termaktub dalam surat Al A'la ayat
18-19

Artinya:
"Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) kitab-
kitab Ibrahim dan Musa." (QS. Al-A'la: 18-19).
Hudarrohman dalam bukunya Rukun Iman menjelaskan, suhuf berisikan
tentang petunjuk, rahmat, dan penerang bagi kehidupan manusia. Setiap
umat muslim wajib mempercayai adanya suhuf yang diturunkan kepada
nabi-nabi sebelum Rasulullah SAW. Sebagaimana firman Allah SWT dalam
QS. Al Baqarah ayat 4 sebagai berikut:

Artinya:
"dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan
kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka
yakin akan adanya (kehidupan) akhirat." (QS. Al Baqarah: 4).

Nabi Penerima Suhuf

Disebutkan dalam sebuah riwayat, ada 4 nabi yang menerima suhuf. Hadits
ini berasal dari Abu Dzar ra. dia bertanya kepada Rasulullah SAW: "Berapa
jumlah kitab yang telah Allah turunkan?" Rasulullah menjawab:

18
Artinya:"Ada 104 kitab. Diturunkan kepada Nabi Syits 50 suhuf, diturunkan
kepada Nabi Idris 30 Suhuf, diturunkan kepada Nabi Ibrahim 10 suhuf,
diturunkan kepada Nabi Musa sebelum taurat 10 suhuf. Allah juga
menurunkan Taurat, Injil, dan Al Quran." (HR. Ibnu Hibban).

Sementara itu, dalam buku 'Konsep Mayoritas Ahlussunnah Wal Jammah'


karya Idik Saeful Bahri disebutkan terdapat perbedaan pendapat di kalangan
para ulama terkait jumlah suhuf dan penerimanya. Disebutkan bahwa Allah
SWT juga menurunkan suhuf kepada Nabi Adam AS sejumlah 10 suhuf.
Sehingga, jumlah suhuf keseluruhan ada 110.

Menurut pendapat di atas, berikut nabi yang menerima suhuf beserta jumlah
suhuf yang diterimanya:

1. Nabi Adam: 10 suhuf 


2. Nabi Syits: 50 suhuf
3. Nabi Idris: 30 suhuf
4. Nabi Ibrahim: 10 suhuf
5. Nabi Musa: 10 suhuf

Itulah para nabi penerima suhuf Para nabi yang menerima suhuf tidak wajib
menyampaikan kepada umatnya

5. Apa Fungsi Beriman Kepada Kitab Allah SWT?

Fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah SWT diantaranya, yaitu :

1. Mempertebal keimanan kepada Allah SWT. Karena banyak hal-hal


kehidupan manusia yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan
akal manusia, maka kitab-kitab Allah manusia menjawab permasalahan-
permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan manusia, baik yang
tampak maupun yang gaib.

2. Memperkuat keyakinan seseorang terhadap tugas Nabi Muhammad saw.


Karena dengan meyakini kitab-kitab Allah, maka akan percaya terhadap
kebenaran Al-Qur'an dan ajaran yang dibawa ole Nabi Muhammad saw.

3. Menambah ilmu pengetahuan. Karena dalam kitab-kitab Allah,


disamping berisi tentang perintah dan larangan Allah, juga menjelaskan
tentang pokok-pokok ilmu pengetahuan untuk mendorong manusia
mengembangkan dan memperluas wawasan sesuai dengan
perkembangan zaman

19
4. Menanamkan sikap toleransi terhadap pengikut agama lain. Karen
dengan

5. beriman kepada kitab-kitab Allah, maka umat islam akan selalu


menghormati dan menghargai orang lain.hal ini sesuai apa yang
dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadis.

6. Apa saja cara beriman kepada kitab Allah SWT?


 Pertama: Mengimani bahwa turunnya kitab-kitab Allah benar-benar dari
sisi Allah Ta’ala.

 Kedua: Mengimani nama-nama kitab yang kita ketahui namanya seeprti


Al Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wa sallam, Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa ‘alaihis salaam,
Injil yang diturunkan kepada Nabi ‘Isa ‘alaihis salaam, dan Zabur yang
diturunkan kepada Nabi Dawud ‘alaihis salaam. Sedangkan yang tidak
kita ketahui namanya, kita mengimaninya secara global.

 Ketiga: Membenarkan berita-beritanya yang benar, seperti berita


mengenai Al Quran, dan berita-berita lain yang tidak diganti atau diubah
dari iktab-kitab terdahulu sebelum Al Quran.

 Keempat: Mengamalkan hukum-hukumnya yang tidak dihapus, serta


ridho dan tunduk menerimanya, baik kita mengetahui hikmahnya
maupun tidak.

20
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Yang dimaksud dengan kitab-kitab Allah adalah kitab-kitab dan shuhuf
(lembaran lembaran wahyu) yang di dalamnya tertulis firman Allah
Ta'ala yang diwahyukan kepada rasul rasulNya.

Adapun beriman kepada kitab-kitab Allah Ta'ala maksudnya adalah


membenarkan dengan keyakinan yang pasti bahwa Allah Ta'ala memiliki
kitab-kitab yang diturunkan kepada rasul rasulNya yang berisi kalamullah
(firman Allah) dengan kebenaran yang nyata dan cahaya petunjuk yang
jelas untuk disampaikan kepada hamba-hamba-Nya

Di antara kitab-kitab Allah yang wajib kita imani secara khusus adalah
kitab-kitab yang telah disebutkan oleh Allah Ta'ala dalam al-Qur'an dan
oleh Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam as-Sunnah.

B. Saran
Sebagai umat Islam yang beriman, sudah seharusnya kita mengetahui
rukun iman yang enam, yakni iman kepada Allah, malaikat Allah, kitab-
kitab Allah, para nabi dan rasul, qodho dan qodar serta iman kepada hari
kiamat/hari akhir. Dalam hal iman kepada kitab, kita tidak hanya dituntut
untuk mengetahui nama-nama kitab yang seluruhnya oleh Allah, tetapi
kita harus meyakini dengan sepenuh hati akan adanya kitab-kitab yang
diturunkan Allah kepada para nabi pilihan-Nya. Mempelajari isi dari
kitab Al-Qur’an dan mengamalkan hal-hal yang telah dipelajari ke dalam
kehidupan sehari-hari.

21
DAFTAR PUSTAKA

IV

Anda mungkin juga menyukai