1. Jarak Horizontal
2. Jarak Vertikal
3. Jarak Miring
1. Pengukuran Langsung
Berikut ini adalah alat pengukur jarak secara langsung, antara lain:
a. Pita ukur kain
1) Terbuat kain linen yang dilapisi plastik atau tidak dilapisi, kadang diperkuat
dengan benang serat.
2) Kekurangannya mudah putus dan tidak tahan air.
b. Pita ukur fiberglass
1) Terbuat dari fiberglass yang dilapisi PVC
2) Aman dipakai dengan alat listrik
3) Awet , tidak mudah bengkok,mudah dibersihkan dan tahan air
4) Material mudah memuai dan menyusut sehingga ketelitian rendah
c. Pita ukur baja
1) Terbuat dari baja kualitas tinggi kira-kira 0.4 mm.
2) Lebih presisi dan lebih stabil
3) Awet dan tahan air.
4) Cocok untuk pengukuan ketelitian tinggi.
d. Pita ukur komposit
1) Terbuat dari strip baja tipis yang dilapisi bahan PVC.
2) Lebih presisi dibandingkan pita fiberglass
3) Lebih tahan terhadap variasi suhu dan tegangan.
e. Pita ukur invar
1) Pita ukur yang paling teliti
2) Terbuat dari 35% nikel dan 65% baja
3) Koefisien muai susutnya 1/10 dari pita baja
4) Harga mahal dan mudah rusak.
f. Jalon (Line rods), berfungsi sebagai penanda kelurusan.
g. Pegangan jepit (Clamp handles)
h. Pengatur tegangan (Tension handles)
i. Paku lapangan (Taping pins), berfungsi untuk menandai panjang pita.
j. Unting-unting
k. Abney level
l. Heling meter
m. Klinometer
Pada pengukuran secara langsung terdapat teknik yang dinamakan dengan teknik
pelurusan. Teknik pelurusan ini akan diperlukan apabila jarak yang diukur tidak dapat
dilakukn dengan sekali membentangkan pita ukur. Diperlukan pula syarat-syarat dalam
membuat garis lurus, yaitu:
a. Salah satu titik tidak dapat dilihat
b. Digunakan alat bantu seperti jalon untuk membidik
c. Letak jalon harus tegak lurus
d. Pembidikan dilakukan dengan satu mata
e. Lakukan pengulangan sebagai kontrol untuk mengurangi kesalahan
f. Letak titik yang dibidik tidak terlalu jauh
Dalam pengukuran jarak langsung terdapat beberapa metode umum, antara lainnya
adalah dengan:
a. Mengukur dengan langkah (Pacing)
Pacing memiliki prinsip menghitung banyak langkah pada jarak tertentu.
Syaratnya dengan mengetahui standar panjang langkah dari pelaksana yang telah
diukur panjang telapak kaki dan langkahnya (kalibrasi langkah). Caranya dengan
mengalikan jumlah langkah antara titik yang diukur dengan panjang langkah yang
bersangkutan.
b. Pembacaan odometer
Pembacaan odometer ini memiliki prinsip mengkonversikan jumlah putaran roda
dengan keliling yang sudah diketahui menjadi jarak. Metode ini sangat cocok untuk
pengukuran awal di lapangan dimana tingkat t=ketelitian tidak begitu penting, dan
daerah yang berbelok-belok atau naik-turun.
Jarak = Jumlah putaran roda x Keliling roda
c. Pembacaan Pedometer
Prinsip dari pembacaan pedometer adalah mengikatkan pedometer dengan kaki
sebelah kanan. Sehingga tiap kaki kanan menyentuh tanah maka jarum akan bergerak
menunjukkan angka pada pedometer.
Keterangan:
L = Panjang langkah
P = Jarum Pedometer
Untuk memastikan bahwa pengukuran jarak yang dilakukan adalah jarak horizontal,
maka teknik dalam pengukuran ini dilakukan dengan tiga cara :
a. Dilakukan koreksi
Formula koreksi dilakukan untuk kemiringan (slope) 3-10 %, untuk kemiringan 1-2%
secara langsung diambil sebagai jarak horisontalnya (karena bedanya sangat sedikit).
𝒗
Kemiringan slope = 𝒉 x 100%
La = Lm ± ct ± cp – cc – cs – ca