Anda di halaman 1dari 11

KEMUSYRIKAN ZAMAN MODERN

Fionna S.Farhani
Latar Belakang
Zaman sekarang, berkunjung ke dukun telah menjadi
tren yang tidak tabu lagi di kalangan masayarakat. Jika
seseorang menginginkan sesuatu, ia pergi ke dukun untuk
mewujudkannya. Setelah itu akan ada perubahan-
perubahan yang tampak dan terwujud pulalah cita-citanya.
Spontan dan instan.
Karena keefektifan cara tersebut, cara ini banyak
diminati orang. Baik itu penjabat maupun masyarakat
kalangan bawah. Namun, bagaimanakah hukumnya
menurut pandangan islam? Apakah hasil yang efektif itu
akan statis atau mempunyai batas waktu tertentu?
Efektifkah itu di mata Islam?
Apa Musyrik Itu?
Musyrik menurut syariat Islam adalah perbuatan
menyekutukan Allah dengan apa pun, merupakan kebalikan
dari ajaran ketauhidan, yang memiliki arti mengesakan
Allah. Musyrik sendiri adalah pelaku dari perbuatan Syirik.
Syirik sendiri berasal dari kata syarikah atau
persekutuan, yaitu mempersekutukan atau membuat
tandingan hokum atau ajaran lain selain dari ajaran/hukum
Allah. Syirik adalah akhlak yang melampaui batas aturan
dan bertentangan dengan prinsip tauhid yaitu dengan
mengabdi, tunduk, taat secara sadar dan sukarela pada
suatu ajaran / perintah selain dari ajaran Allah.
Penggolongan Musyrik
1. Kemusyrikan secara personal dilaksanakan dengan
mengikuti ajaran – ajaran selain ajaran Allah secara
sadar dan sukarela .
2. Kemusyrikan secara sosial / komunal , musyrik golongan
dengan berpecah belah dari ajaran Allah merupakan
kemusyrikan yang besar karena melibatkan manusia
secara sosial.
3. Syirik akbar merupakan syirik yang tidak akan mendapat
ampunan Allah.
4. Syirik asghar termasuk perbuatan dosa besar, akan tetapi
masih ada peluang diampuni Allah jika pelakunya segera
bertobat.
Penyebab Musyrik
1. Al-jahlu sebab pertama perbuatan syirik. Karenanya
masyarakat sebelum datangnya Islam disebut dengan
masyarakat jahiliyah. Sebab, mereka tidak tahu mana
yang benar dan mana yang salah.
2. dhai’ful iimaan (lemahnya iman). Seorang yang imannya
lemah cenderung berbuat maksiat. Sebab, rasa takut
kepada Allah tidak kuat.
3. Taqliid sebab yang ketiga. Al-Qur’an selalu
menggambarkan bahwa orang-orang yang
menyekutukan Allah selalu memberi alasan mereka
melakukan itu karena mengikuti jejak nenek moyang
mereka.
Bentuk-bentuk Musyrik di Zaman Modern

1. Mempersembahkan salah satu bentuk ibadah kepada


selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, seperti berdoa
(memohon) kepada orang-orang shaleh yang telah mati,
meminta pengampunan dosa.
2. Mendatangi para dukun, tukang sihir, peramal
(paranormal) dan sebagainya, serta membenarkan
ucapan mereka.
3. Berlebihan dan melampaui batas dalam mengagungkan
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
4. Berlebihan dan melampaui batas dalam mengagungkan
kuburan orang-orang shalih.
5. Demikian juga perbuatan ath-thiyarah/at-tathayyur,
yaitu menjadikan sesuatu sebagai sebab kesialan atau
keberhasilan suatu urusan, padahal Allah Subhanahu wa
Ta’ala tidak menjadikannya sebagai sebab.
6. Demikian juga perbuatan bersumpah dengan nama selain
Allah.
7. Termasuk perbuatan yang merusak tauhid dan akidah
seorang muslim adalah menggantungkan jimat, yang
berupa benang, manik-manik atau benda lainnya, pada
leher, tangan, atau tempat-tempat lainnya, dengan
meyakini jimat tersebut sebagai penangkal bahaya dan
pengundang kebaikan.
Dampak Musyrik

1. Syirik merendahkan eksistensi kemanusiaan.


2. Syirik adalah sarang khurofat dan kebatilan.
3. Syirik adalah kedholiman yang paling besar.
4. Syirik sumber dari segala ketakutan dan kecemasan.
5. Syirik membuat orang malas melakukan pekerjaan yang
bermanfaat.
6. Syirik menyebabkan pelakunya kekal dalam Neraka.
7. Syirik memecah belah umat.
Hikmah Menghindari Musyrik
1. Mengangkat manusia ke derajat paling tinggi dan mulia.
2. Mengalirkan rasa kesederhanaan dan kesahajaan.
3. Membuat manusia menjadi suci dan benar
4. Memunculkan kepercayaan yang teguh dalam segala hal,
tidak mempunyai hubungan khusus dengan siapapun
atau apapun yang menyebabkan rusaknya iman.
5. Tidak mudah putua asa dengan keadaan yang dihadapi.
6. Menumbuhkan keberanian dalam diri manusia. Dalam
hubungan ini ada dua hal yang membuat manusia
menjadi pengecut, yaitu takut mati, dan pemikiran yang
menyatakan bahwa ada orang lain selain Allah yang
dapat mencabut nyawanya.
6. Mengembangkan sikap cinta damai dan keadilan,
menghalau rasa cemburu, dengki, dan iri hati.
7. Menjadi taat dan patuh kepada hukum-hukum Allah.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai