Aqidah atau keimanan merupakan bagian terpenting dalam ajaran Islam. Jika ajaran
Islam ini diumpamakan jasad, maka iman adalah ruhnya. Ia adalah jantung yang memompa
darah kehidupan ke sekujur tubuh. Demikian halnya dengan keimanan. Dialah yang
menjadi ruh ajaran Islam. Berdasarkan imanlah seseorang akan dinilai di hadapan Allah.
Pada gilirannya, imanlah yang akan mengontrol dan mengarahkan perilaku seorang
Mukmin. Bahkan shalat, haji, puasa, dan seluruh amal baik tak ada gunanya tanpa adanya
keimanan.
Selanjutnya, konsep keimanan Islam sering disebut dengan istilah tauhid, yaitu
mengakui dengan sungguh-sungguh bahwa hanya Allah-lah satu-satunya Tuhan yang
benar yang mengharuskan setiap manusia menyembah dan memohon pertolongan hanya
kepada-Nya. Tauhid menjadi prinsip utamayang menentukan prinsip-prinsip lainnya dalam
Islam. Berbagai aspek kehidupan dalam peradaban Islam, mendapatkan titik temunya
dalam prinsip tauhid. Tauhid adalah identitas peradaban Islam.
Para pendahulu Islam adalah orang-orang yang sangat kuat imannya. mereka siap
menjadi martir demi mempertahankan keimanan mereka sehingga Islam tertancap kuat di
atas altar sejarah. Sejarah mengajarkan kepada kita betapa gigih dan tabahnya Nabi
Muhammad SAW. dalam menghadapi tantangan yang luar biasa berat di medan daqwah.
Semua ini memberi pelajaran kepada umat Islam bahwa kekuatan ajaran islam adalah ada
pada kekuatan Iman. Namun demikian, keimanan itu ternyata akan menghadapi banyak
cobaan dan ujian. Kekuatan, kesabaran, ketabahan, dan keberanian menjadi kata kunci
untuk mempertahankan keimanan. Di satu sisi ujian keimanan adalah jalan terjal yang akan
menguras energi dan begitu melelahkan. Namun dengan ujian ini juga keimanan bener-
benar teruji kemurniannya. Dengan ujian inilah keimanan menjadi bertambah kuat.
Menghadapi zaman modern, ujian keimanan ini tentu saja semakin kompleks.
III. Tujuan
A. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi tantangan akidah di masa depan.
B. Untuk mengetahui lebih dalam lagi apa itu atheis, murtad, dan aliran sesat.
C. Untuk mengetahui keadaan akidah manusia modern yang semakin terlena oleh zaman.
D. Untuk mengetahui solusi apa saja yang bisa dilakukan agar permasalahan akidah ini dapat
terselesaikan.
BAB II
Pembahasan
Korupsi termasuk salah satu bentuk dari sikap khianat yang diharamkan oleh Allah
SWT karena korupsi berdampak negatif dan sangat merugikan masyarakat luas. Di
antaranya adalah:
1. Merusak akhlak dan moral bangsa
2. Mengacaukan sistem perekonomian dan hukum
3. Menggerogoti kesejahteraan rakyat dan menghambat pelaksanaan pembangunan.
4. Merugikan dan bahkan menimbulkan dlarar (bahaya) bagi orang lain
5. Menyebabkan hilangnya berkah dari Allah SWT.
6. Menyebabkan siksa neraka. Sebagaimana telah disabdakan Rasulullah SAW:
Artinya:
Setiap daging yang tumbuh dari sesuatu (makanan & minuman) yang haram, maka lebih
berhak masuk ke dalam neraka.
7. Anak-anak yang diberi makan dan minum dari hasil korupsi, susah dididik menjadi anak
yang shaleh, yang mau beribadah kepada Allah SWT serta berbakti kepada kedua orang
tua. Anak-anak seperti itu, cenderung mengabaikan ajaran agama, menentang orang tua,
mengkonsumsi obat-obatan terlarang, mempraktekkan kehidupan free sex, suka tawuran,
dan melakukan berbagai kejahatan yang lain. Hal ini tidak lain karena mereka dibesarkan
dari makanan dan minuman yang dibeli dengan uang hasil korupsi yang secara tegas
dilarang oleh Allah. Sebagaimana telah difirmankan dalam surat an-Nisa' ayat 29:
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan
jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di
antara kamu. An-Nisa', 4: 29.
Menurut ajaran Islam, seorang pemimpin tidak boleh memberikan jabatan apalagi
jabatan yang sangat strategis kepada seseorang semata-mata atas dasar pertimbangan
hubungan kekerabatan atau kekeluargaan, padahal yang bersangkutan tidak mempunyai
kemampuan dan profesionalisme, atau tidak bersifat amanah dalam memegang jabatan
yang diberikan kepadanya, atau ada orang lain yang lebih berhak dari padanya.
Sebagaimana telah disabdakan oleh Rasulullah dalam hadits shahih riwayat Imam al-
Hakim dalam al-Mustadrak dari sahabat Abdullah ibn Abbas, sebagai berikut:
"Barangsiapa memberikan jabatan kepada seseorang semata-mata karena didasarkan atas
pertimbangan keluarga, padahal di antara mereka ada orang yang lebih berhak daripada
orang tersebut, maka ia telah berkhianat kepada Allah, Rasulullah dan orang-orang yang
beriman".
B. Emansipasi
Salah satu tantangan bagi perempuan muslimah saat ini adalah masalah Emansipasi, maksudnya
adalah manusia terlepas dari ketergantungan pada kekuasaan tradisi dan rasa takut akan tabu-
tabu religius sehingga “pencerahan” mendorong lahirnya proses sekularisasi, yang membebaskan
bidang-bidang kemasyarakatan dari simbol-simbol keagamaan. Emansipasi sesungguhnya ini
merupakan ulah dari masyarakat barat yang menginginkan kehancuran islam. Mereka tahu kuncinya
berada di tangan perempuan muslim. Karena itu pula Nabi tidak mewasiatkan tentang fitnah yang lebih
berbahaya atas kaum lelaki selain dari perempuan. Dan jalan menuju kerusakan suatu kaum tidak lain
adalah melalui kaum muslimah. Sejarah bersaksi bahwa faktor kehancuran budaya Yunani yang paling
menonjol adalah karena keluarnya para perempua secara bebas di berbagai lapangan pekerjaan. Jalanan
dipenuhi oleh para wanita yang keluar rumah berdesak-desakan dan berkompetisi dengan kaum lelaki.
Dari sini kemudian timbul fitnah. Kaum lelaki lantas kehilangan kendali atas akhlaknya. Padahal jika
akhlak sebuah masyarakat lenyap maka lenyap pula eksistensi masyarakat itu. Kehancuran merajalela
karena akhlak tak lagi menjadi pengendali jiwa. Tak ada lagi kebaikan di tengah manusia. Dari sini
kembalilah masyarakat tersebut kepada bentuk masyarakat hewani. Masyarakat yang melampiaskan
semua nafsu dan keinginan tanpa memperhatikan norma dan nilai-nilai yang ada.
Masyarakat muslim saat ini telah berada di bibir jurang dari kenyataan yang menyakitkan
tersebut. Penyeru-penyeru pembebasan wanita tentu telah gembira melihat fenomena umum di tengah
masyarakat muslim. Perempuan bekerja di luar rumah dengan menggunakan pakaian yang tidak
menutup aurat yang mengakibatkan hancurnya akhlak serta nilai-nilai Islam. Dan memang itulah tujuan
yang mereka canangkan. Dengan kenyataaan tersebut serta merta masyarakat muslim menjadi
masyarakat yang terhina terbelakang dan senantiasa ketinggalan dalam segala bidang kehidupan.
Sesungguhnya Emansipasi dalam Islam itu tidak ada. Karena Islam sama-sama menganggap perempuan
dan laki-laki itu sederajat, dengan hak dan kewajibannya masing-masing. Yang membedakannya
hanyalah tingkat ketakwaan terhadap Allah SWT.
C. Globalisasi
Globalisasi adalah proses kultural yang jauh lebih kompleks dibandingkan sekedar
penyeragaman, yang di dalamnya melibatkan apa yang disebut secara umum sebagai
‘silang budaya’ (cross-culture).Era globalisasi mengakibatkan perubahan-perubahan yang
sangat cepat, sehingga dunia seakan transparan, terasa sempit, dan seakan tanpa batas.
Hubungan komunikasi, informasi, transportasi menjadikan satu sama lain menjadi dekat,
sebagai akibat dari revolusi industri, hasil dari pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Arus Globalisasi menyebabkan bergesernya pola hidup masyarakat menjadi :
1. Dari agraris tradisional menjadi masyarakat industri modern.
2. Dari kehidupan berasaskan kebersamaan, kepada kehidupan individualis.
3. Dari lamban kepada serba cepat.
4. Dari berasas nilai sosial menjadi konsumeris materialis.
5. Dari tata kehidupan tergantung dari alam kepada kehidupan menguasai alam.
6. Dari kepemimpinan formal kepada kepemimpinan kecakapan (profesional).
Proses Globalisasi mengakibatkan terjadinya hal-hal berikut ini :
1. Perkembangan IPTEK
Perkembangan IPTEK membuat penyampaian informasi yang sangat cepat untuk
diketahui walaupun dari jarak yang sangat jauh. Tetapi itu hanyalah dampak positifnya,
sedangkan perkembangan IPTEK yang sangat cepat pun membawa dampak negatif yang
tak bisa dihindari, diantaranya situs-situs porno yang dapat dengan mudah dijangkau oleh
masyarakat. Perkembangan IPTEK mengakibatkan adanya “jembatan” bagi masyarakat
yang ingin melakukan perbuatan asusila, yang dapat dengan mudah diakses melalui situs
internet. Bila masyarakat selalu dihadapkan dengan perilaku asusila yang terus menerus hal
ini mengakibatkan turunnya nilai-nilai kemanusian seorang manusia yang kemudian
merubahnya kembali menjadi makhluk tak bermoral seperti layaknya hewan.
D. Serangan Barat
A. Atheis
Atheis adalah golongan orang-orang yang tidak mengakui adanya Tuhan. Yang
digarisbawahi di sini adalah pengakuannya terhadap Tuhan, bukan keberadaan Tuhan itu
sendiri. Faktanya, tidak semua orang atheis adalah atheis sejati. Bahkan boleh dibilang
atheisme itu sebenarnya tidak pernah ada. Kebanyakan orang atheis sebenarnya tidak
atheis. Mereka hanya orang-orang yang kecewa dengan kehidupan mereka sendiri. Mereka
merasa bahwa Tuhan adalah pelayannya. Jika Tuhan tidak memberikan 'pelayanan' yang
cukup baik, mereka pun merasa kecewa. Orang-orang atheis seharusnya tidak takut mati.
Buat mereka, hidup adalah penderitaan dan mati adalah akhir yang kosong, tanpa makna,
tanpa pertanggungjawaban. Jadi jika masih takut mati, bisa dipastikan ia bukanlah seorang
atheis.
B. Murtad
1. Pengertiannya
Murtad adalah orang yang meninggalkan agama Islam beralih kepada agama lain,
seperti Nasrani, Yahudi atau beralih kepada aliran yang bukan agama, seperti mulhid
(mengingkari agama) dan komunisme. Orang itu berakal dan atas kemauannya sendiri,
tidak dipaksa.
2. Hukumannya
Orang murtad hendaknya diajak kembali kepada agama Islam, selama 3 hari dan
diingatkan dengan disertai peringatan-peringatan. Jika kembali lagi kepada agama Islam
maka tidak dibunuh, tetapi jika tidak mau kembali, maka hukumannya adalah dibunuh dengan
pedang, sebagai hukuman. Dari Qatadah, dari Al-Hasan berkata, Rasulullah saw bersabda:
Barangsiapa mengganti agamanya maka bunuhlah dia. (HR An-Nasai, Al-Bukhori, Abu
Dawud, At-Tirmidzi dan lainnya).
Juga sabdanya: “Laa yahillu damumri’in muslim illaa bi ihda tsalaatsin: Attsaibuz zaanii
wannafsu bin nafsi, wat taariku li diinihil mufaroqu liljamaa’ah.” (Muttafaq ‘alaih).
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud r.a katanya Rasulullah s.a.w bersabda “Tidak
dihalalkan darah seorang muslim yang telah bersaksi bahwa tidak ada tuhan melainkan Allah
dan bersaksi bahwa aku adalah utusan Allah kecuali salah satu di antara tiga perkara ini: yaitu
seorang janda (yang sudah pernah nikah, laki-laki ataupun perempuan) yang berzina,
seseorang yang membunuh orang lain dan orang yang meninggalkan agamanya yaitu orang
yang memisahkan dirinya dari jamaah.” (Muttafaq ‘alaih).
Demikian pula sabda rasulullah saw “Laa yaritsul kaafirul muslima walal muslimul kaafiro.
(muttafaq ‘alaih). Diriwayatkan daripada Usamah bin Zaid r.a katanya: Nabi s.a.w bersabda:
Orang Islam tidak boleh mewarisi harta orang kafir dan orang kafir tidak boleh mewarisi harta
orang Islam. (Muttafaq ‘alaih). Ulama kaum muslimin telah sepakat (ijma’) terhadap hukum-
hukum murtad tersebut di atas.
C. Aliran Sesat
1. Pengertian sesat
Sesat atau kesesatan itu bahasa Arabnya “dhalal”. Yaitu setiap yang menyimpang dari
jalan yang dituju (yang benar) dan setiap yang berjalan bukan pada jalan yang benar, itulah
kesesatan. Dalam al-Qur’an disebutkan, setiap yang di luar kebenaran itu adalah sesat.
Allah SWT berfirman :
Maka (Zat yang demikian) Itulah Allah Tuhan kamu yang sebenarnya; Maka tidak ada
sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka Bagaimanakah kamu dipalingkan (dari
kebenaran)? (Q.S Surat Yunus: 32).
Berikut ini akan dipaparkan berbagai macam aliran sesat yang tersebar di Indonesia.
d. Gerakan Syi'ah
Agama Syi'ah adalah agama dendam kesumat. Pencetusnya adalah Abdullah bin Saba
tokoh YAHUDI yang pura-pura masuk Islam di zaman Sahabat Nabi.
Rukum Iman Agama Syi'ah tidak termasuk percaya kepada Qadha' dan Qadar, yaitu :
Percaya kepada keesaan Allah, Percaya kepada keadilan, Percaya kepada kenabian,
Percaya kepada Imamah, Percaya kepada sa'ah (hari kiamat). Karena tidak iman kepada
Qadha' dan Qadar itulah maka kematian cucu Rasulullah SAW, Husen di Padang Karbala,
diratapi dari dulu hingga sekarang. Dalam meratapi, mereka memukul badan, dada dan
kepala hingga berlumuran darah padahal tidak ada ajaran samawi yang membolehkan
menganiaya diri karena mencintai seseorang.
Ahlul baiyt (seisi rumah dengan Rasulullah SAW) menurut mereka adalah Ali bin Abi
Thalib, Fatimah dan kedua puteranya, Hasan dan Husein. Sedangkan Khadijah yang begitu
besar jasanya terhadap agama Islam tidak termasuk.
Gerakan Syi'ah luar biasa aktif di Indonesia (karena banyak penduduk muslimnya
namun kurang pengetahuan agamanya). Mereka pandai menempatkan orang-orangnya di
posisi penting a.l. : DR. Jalaluddien Rahmat untuk menggarap keluarga mantan wapres
Soedarmono serta kelompok elit di Kebayoran Baru dengan nama yayasan Pengajian
Sehati. Ir. Haidar Bagir (pemimpin umum Republika untuk menggarap orang-orang dekat
Habibie dan kelompok intelektual). Prof. DR. Quraisy Shihab yang menggarap tokoh
agama yaitu untuk mementahkan keputusan-keputusan MUI jika ada keputusan MUI yang
keras terhadap aliran sempalan. LPPI pernah mengeluarkan brosur kecil yang berjudul :
Syi'ah dan Quraisy Shihab.
Pokok-Pokok Ajarannya:
1) Rasul diutus sampai hari kiamat.
2) Wajib bai'at seta taat pada Imam.
3) Dosa bisa ditebus dengan uang kepada Imam. Besar kecilnya tergantung besar kecil dosa.
4) Di luar kelompok mereka adalah kafir.
5) Perkawinan harus dihadapan imam mereka dan diadakan oleh imam mereka. Sedangkan
orang tua tidak perlu tahu.
6) Membagi periode Makkah dan Madinah. Sekarang dianggap masih periode Makkah, jadi
belum wajib Sholat, puasa, haji serta belum diharamkan khamar dan minuman
memabukkan lainnya.
7) Mengaji harus kepada Imam.
Pokok-Pokok Ajarannya:
1) Malaikat Jibril akan muncul lagi ke Bumi dan bersemayam di diri Lia, maka dimanapun
Lia berada selalu bersama Malaikat Jibril as.
2) Lia mengakui menjadi juru bicara Jibris as. dan mengaku sebagai Nabi/Rasul.
3) Lia mengaku mendapatkan wahyu.
4) Lia mengaku mendapatkan mukjizat.
5) Agama yang dibawa oleh Lia bernama Salamullah / Agama Perenialisme yang
menghimpun segala agama.
6) Lia mengaku sebagai Imam Mahdi.
7) Imam Mukti (anaknya) dianggap sebagai Nabi Isa as.
8) Abdul Rahman diyakini sebagai wa'sil/Imam besar.
9) Mencukur semua jenis rambut lalu membakarnya dianggap sebagai bentuk ibadah yang
diperintahkan Jibris melalui Lia Aminuddin (seperti bayi yang baru lahir).
Pokok-Pokok Ajaran:
1) Semua agama samawi (Yahudi, Islam, Kristen) itu sama karena berasal dari Tuhan yang
sama, oleh karena itu ketiga agama tersebut harus disatukan, yang ada hanyalah dienullah
(agama Tuhan) atau mereka sebut juga agama Internasional.
2) Ajaran Baha'i merupakan campuran antara falsafah Pantaisme, ajaran Taurat, Injil dan
Tasawwuf dalam Islam.
Pokok-Pokok Ajaran:
1) KH. Hasyim, gurunya, berkata "aku tadi telah meninggal 4 jam, tetapi aku permisi pada
Tuhan Allah untuk hidup lagi agak sebentar, karena ada lagi yang lupa belum aku turunkan
pada anak." Beberapa hari setelah itu sang guru berpulang.
2) Tenaga Allah adalah ibarat listrik dan wasilah, pengantar atau ibarat saluran yang
menghubungkan antara manusia dan Allah melalui Mursyid dan silsilahnya serupa kawat
listrik.
3) Untuk tujuan tertentu, ia memakai sebuah tongkat. Dengan tongkat tersebut ia dapat
langsung memusatkan energi Ilahi ke arah obyek yang ia tuju. Ia bisa mematikan yang
hidup dan menghidupkan yang mati. Untuk tujuan lain, air atau batu yang telah disalurkan
padanya kalimah Allah, dapat dipakai sebagai kondensator yang berisi energi Ilahi yang
sama.
4) Ilmu Tasawwuf dan Sufi adalah satu ilmu dalam agama Islam yang sangat dalam dan
sangat halus. Yang mampu menembus ke dalam alam bil ghaib, alam batin, yang sudah
jelas sulit diilmiahkan, apalagi di zaman dahulu kala.
5) Dzikrullah dengan metode tarekatullah ialah dzikrullah yang mampu langsung mendorong
turunnya dzikrullah Maha Suci, Maha Akbar dari sisi Allah SWT.
Secara bahasa kata modern berasal dari bahasa latin, yaitu modernus, yang berarti saat
ini;sekarang;masa kini dan akhir-akhir. Dalam KBBI , kata modern diartikan sebagi sikap cara berfikir
serta cara bertindak sesuai dengan ketentuan zaman, sedangkan moderenisasi adalah suatu proses
aktivitas yang membawa kemajuan, perubahan, dan perombakan secara asasi suusunan dan corak suatu
masyarakat darai statis menuju dinamis; dari tradisonal menuju rasional; dari teodal menjasi kerakyatan;
dengan jalan mengubah cara berpikir masyarakat sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi
seagala aparat dan tata cara semaksiamal mungkin.
Sasaran yang hendak dicapai melalui proses modernisasi adalah terwujudnya masyarakat modern
yang menggunakan teknologi, ilmu pengetahuan dan rasionalitas untuk penghidupan yang lebih baik.
Ciri dari masyarakat modern diantaranya adalah berkembangya sains, teknik, ekonomi kapitalis, dan
adanya “kesadaran” yang menempatkan manusia sebagai titik sentral jagad raya ini, serta adanya
penolakan pada tradisi; mengutamakan individu dan mengaggap pentingya kebebasan; keyakinan pada
kemampuan akal, pemisahan masyarakat darai yang sakral dan agama melalui proses sekularisasi dan
membuka nilai perubahan dan penemuan.
d. Cenderung materialis
Masyarakat modern cenderung materialis dan mengabaikan yang spritual. Orang-orang modern
tergeraka untuk menjadi konsumeris dan hedonis. Modernisasi sendiri telah ditopang oleh mesin
ekonomi yang disebut kapitalisme yang telah menggiring manusia modern untuk beroritasi materi.
Krisis spritual masyarakat modern pada gilirannya tak jarang membuat mereka menvari-cari ketenangan
dalam acara hiburan, liburan, dan berbagai kegiatan yang lebih bersifat spritual seperti digabarkan oleh
fenomena tumbuhnya spritualitas gaya baru ala new age. Akan tetapi, ini sering kali juga tidak
menghilangkan otrintasi materi dari diri manusia modern.
Sering kali berdasarkan perbedaan sikap ini, kaum muslim dipetakan menjadi tiga kelompok:
a. Kaum tradisionalis, yakni yang berpegang teguh pada tradisi dan tidak melihat modernitas sebagai
sesuatu yang penting untuk diikuti. Pandangan kelompok ini mengasumsikan bahwa tradisi dan
modernitas tidak atau kurang kompitebel.
b. Kaum modernis, yang bersikap sangat terbuka pada modernitas dan melihatnya penting. Dalam
kelompok ini memang ada yang cenderung menanggalkan tradisi, namun ada pula yang
mengharmoniskan tradisi dan modrenitas. Secara umum mereka melihat modernitas bisa diikuti dengan
tetap menganut tradisi, bahkan melihat Islam sendiri telah mempunyai karakter modern.
c. Kaum selektivis, yang melihat modernitas memiliki sis-sisi positif yang bisa atau penting diikiuti, tapi
juga memiliki sisi-sisi yang berlawanan atau merusak tradisi dan karenanya tak seharusnya diikuti.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Keimanan adalah azas utama dalam ajaran Islam. Ibarat bangunan, iman adalah tiang
penyangga utama bangunan tersebut. Iman yang kokoh akan menjadi titik tumpu yang
kuat, demikian manusia yang imannya kokoh akan tahan uji menghadapi berbagai macam
ujian kehidupan. Manusia modern yang bersikap rasional, materialis, sekuralis, dan
pragmatis dalam menghadapi kehidupan cenderung mengiring mereka menjadi manusia
yang anti Tuhan dan mengabaikan keimanan. Zaman modern memang telah membawa
banyak kemudahan dan manfaat terutama yang bersifat materi. Namun mengabaikan
dimensi spiritualitas manusia sehingga bersama kemajuan yang ia bawa, zaman modern
juga membawa begitu banyak malapetaka. Berkenaan dengan hal ini, aqidah islam adalah
satu-satunya solusi yang tepat untuk mengobati penyakit kronis manusia modern.