Anda di halaman 1dari 7

Bahaya Sekularisme, Pluralisme,

dan Liberalisme
KELOMPOK 9
M.REZA FAUZAN :2312000120
MUHAMMAD ASWANDI PRATAMA :2312000119
CIRI SEKULARISME
 1.Penafian hal-hal Kerohanian
 2.Penafian terhadap kewibawaan orang yang mempunyai kedudukan yang tinggi dalam bidang
agama
 3.Menafikan adanya nilai nilai hidup yang tetap.
 4.Menolak keimanan kepada ALLAH dan konsep ibadah.
 5.Menjauhkan agama dari pada landasan penting sebagai panduan dan hala tuju hidup
manusia dalam pelbagai bidang seperti kesenian, pendidikan dan moral.
 6. Pengasingan kuasa negara daripada peraturan agama. Corak pemerintahan agama perlu dibezakan
agar tidak sepadu antara politik dan agama.
 7. Meyakini bahawa nilai-nilai Islam harus dibezakan daripada nilai-nilai kehidupan dunia dalam
setiap aspek.
 8. Beranggapan bahawa institusi politik dalam peradaban kaum muslimin masa lampau adalah
cerminan dan warisan tradisi yang tidak ada hubungan dengan hukum syariat yang suci.
 9. Penerapan syariat Islam atau nilai-nilai Islam akan merugikan penganut agama bukan Islam yang
boleh menjadi ancaman besar kepada sesebuah persatuan.
 10. Menganggap bahawa syariat Islam sangat terbelakang, primitif dan ketinggalan zaman.
Bahaya Sekularisme
1.Menolak Penerapa Hukum yang Diturunkan Allah Ta’ala
Berusaha menjauhkan syariat dari berbagai aspek kehidupan kaum muslimin, serta mempertukarkan wahyu
yang diturunkan Allah Ta’ala kepada Rasul-Nya Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam dengan undang-
undang positif yang dijiplak dari orang-orang kafir yang justru memerangi Allah dan Rasul-Nya.
2. Memutarbalikkan Sejarah Islam
Sejarah keemasan Islam yang dengan gemilang berhasil menaklukan negara-negara
kafir serta menyebarluaskan ajaran Allah ke berbagai pelosok dunia, dilukiskannya sebagai
masa kaum Barbar yang diliputi kekacauan dan ambisi pribadi.
3. Menyemaratakan Kebenaran Semua Ajaran
Pandangannya terhadap semua ajaran agama baik yang hak maupun yang sudah
direkayasa pikiran manusia bahkan ajaran-ajaran kafir sekalipun dianggapnya sama, kemudian
dikemasnya dalam satu bingkai serta menjadikan semuanya seakan-akan sama dan tidak
memiliki perbedaan, derajat ajaran kafir, dekadensi dan kedurhakaan lebih tinggi
ketimbang ajaran tauhid, ketaatan dan iman.

Orang-orang Islam, Nasrani, Yahudi, Komunis, Majusi, Budha, Hindu dan sebagainya,
dimata undan-undang produk pikiran sekuler berkedudukan sama. Tidak ada yang lebih utama
CIRI PLURALISME
1. Kesetaraan atau persamaan (equality). Ajaran pluralisme agama mengajarkan semua agama
sama dan setara, tak ada yang paling baik dan tak ada yang paling buruk.
2. Liberalisme atau kebebasan. Ajaran pluralisme agama mengajarkan hak kebebasan beragama,
dalam arti keluar-masuk agama. Hari ini seseorang boleh menjadi Muslim, esok menjadi
Kristen, esok lusa menjadi Hindu, dan seterusnya.
3. Relativisme. Sebetulnya ini adalah implikasi dari kedua watak yang sebelumnya. Ajaran
pluralisme agama mengajarkan kebenaran agama relative.
4. Reduksionisme. Untuk sampai kepada kesetaraan atau persamaan, ajaran pluralisme agama
telah meredusir jati-diri atau identiti agama-agama menjadi entiti yang lebih sempit dan kecil,
yakni sebagi urusan peribadi (private affairs). Dengan kata lain pluralism agama itu berwatak
sekular.
Bahaya Pluralisme
1. Pelanggaran terhadap aturan Allah
pelanggaran yang menyebabkan pelakunya tidak saja dicatat sebagai berdosa,
tetapi bahkan dicatat sebagai terlibat dalam nawaqidhul-iman (pembatalan iman). Artinya,
disebabkan pelanggaran tersebut Iman-Islamnya menjadi batal di mata Allah‫لى‬. Dengan kata lain ia
telah menjadi murtad…! Wa na’udzubillahi min dzaalika…
Di dalam kitabullah Al-Qur’anul Karim terdapat beberapa ayat yang jelas-jelas menolak
pemahaman apalagi keyakinan bahwa “semua agama sama” atau “semua agama baik”, apalagi
“semua agama adalah benar”. Di antaranya sebagai berikut:
‫ِإَّن الِّد يَن ِع ْنَد ِهَّللا اإلْسالم‬
Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. (QS. Ali Imran [3] : 19)
 Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama
itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Ali Imran [3] : 85)
 Orang-orang yang kafir itu sering kali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu
(di dunia) menjadi orang-orang muslim. (QS. Al-Hijr [15] : 2)
 Tiga ayat di atas secara tegas menjelaskan bahwa di mata Allah tidaklah benar bahwa “semua
agama sama” atau “semua agama baik”, apalagi “semua agama adalah benar”. Hanya ada satu
CIRI LIBERALISME
• Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik
• Anggota masyarakat mempunyai kebebasan penuh termasuk kebebasan berbicara dan
beragama.
• Kekuasaan dari seseorang kepada seseorang yang lain merupakan perkara yang buruk
• hak hak tertentu yang tidak dapat dipindahkan dan dilanggar oleh kekuasaan
• pluralisme lahir dari gagasan sekulerisme yang memisahkan agama dari kehidupan.
• Pluralisme mengganggap hakikat semua agama sama.
• Pluralisme pada faktanya telah dijadikan sebagai alat untuk menghalangi ter-wujudnya
pelaksanaan syariat Islam secara total dalam sebuah negara
Bahaya Libetalisme
• Hilang kepercayaan kepada Islam
• Tidak mempunyai etika kepada Al Quran, sunnah juga para ulama' kerana semua boleh
bercakap tentang Islam tanpa batasan dan aturan
• Akan membela orang kafir.

Anda mungkin juga menyukai