Anda di halaman 1dari 8

SISTEM POLITIK ISLAM DAN SEKULER

(Maududi Dan Ali Abd Al-Rizq)

Maryam*

Abstrak

Memahami perbandingan sistem politik Islam yang dimiliki oleh para politisi muslim pada masa
modern dengan sistem politik sekuler yang dilakukan oleh barat, maka kita sulit untuk menemukan
keduanya pada suatu titik yang sama, dikarenakan keduanya merupakan pikiran-pikiran tentang
politik dengan berangkat dari sebuah pemahaman yang berbeda atau dari sudut pandang yang sangat
berbeda.
Tulisan ini berusaha mengetengahkan pemikiran politik Islam yang dimulai dari Maududi, Ali Abdul
Raziq politisi Islam yang dekat dengan sistem politik, sekuler itu sendiri kedua tokoh tersebut juga
merupakan tokoh fundamentalis diwakili oleh Maududi dan Raziq bercorak sekuler.

Kata Kunci : Sistem, Politik, Sekuler

Pendahuluan Pemikiran politik Islam yang


Definisi dan penerapan dari berangkat dari pemikiran keagamaan
sekularisme, khususnya masalah yang dimiliki oleh beberapa politisi
keagamaan dalam masyarakat, sangat muslim sehingga melahirkan sebuah
berbeda antara negara dengan muslim sistem politik yang kemudian berusaha
dan negara-negara di Eropa dan Amerika secara maksimal agama menjadi pondasi
Serikat. Istilah sekularisme sering dasarnya, sedangkan sistem politik
digunakan untuk menjelaskan pemisahan sekuler yang lahir di barat merupakan
antara kehidupan bermasyarakat dan sistem politik yang ingin memisahkan
segala yang berhubungan dengan antara urusan keagamaan dengan urusan
pemerintahan dari masalah keagamaan, politik. Dengan kata lain bahwa sistem
atau secara sederhana sekularisme adalah politik sekluer merupakan kebalikan apa
pemisahan antara agama dan politik. yang diterangkan mengenai sistem yang
Sekularisme dalam Islam sering diterangkan mengenai sistem politik
diperbandingkan dengan Islamisme, dan Islam.
para sekularis cenderung untuk Konsep sekularisme memiliki
mengambil sikap berlawanan dengan pengertian yang berbeda di antara para
Islam dalam hal politik dan nilai sosial. Di sekularis muslim. Reaksi para intelektual
antara sarjana barat dan intelektual muslim terhadap sekularisasi juga
muslim, ada beberaapa perdebatan berbeda. Di sisi lain, sekularisme
mengenai sekularisme termasuk di dianggap suatu keburukan oleh para
dalamnya mengenai pemahaman dalam intelektual muslim yang merasa bahwa
kehidupan politik dan dan campur tangan keagamaan tidak bisa dihilangkan dalam
agama dalam pemerintahan yang sah. kehidupan bermasyarakat. Di sisi lain,
El-Afkar Vol. 5 Nomor 1, Januari- Juni 2016

sekularisme dianggap cocok dengan terlahirkan di dalam sejarah Kristen


ajaran Islam. Sebagai contoh, penyelidikan barat.Di barat pada abad pertengahan,
sekularisme telah menginspirasi beberapa telah terjadi langkah-langkah pemisahan
sarjana Muslim yang memperdebatkan antara hal-hal yang menyangkut masalah
bahwa bentuk pemerintahan sekular agama dan non-agama (budaya sekuler).
adalah jalan terbaik untuk menjalankan Sebagaimana kita ketahui, sekuler berarti
syariat Islam. Ditambah lagi, Beberapa hal-hal yang berhubungan dengan zaman
sarjana berpendapat bahwa bentuk sekarang (duniawi dan masa kini)
pemerintahan sekular telah ada di dunia sebagaiaman langkah awal di barat,
Islam sejak abad pertengahan sedikit urusan keduniawiaan memperoleh
Menurut Endang Saifuddin “Islam kemerdekaan dari gereja.3
sejalan dengan sekulerisme dalam hal Dalam perkembangannya
yang sama-sama memperhatikan masalah pengertian sekuler pada abad ke-19
dunia akan tetapi secara prinsip menolak diartikan bahwa kekuasaan gereja tak
sekulerisme, karena pemusatan perhatian berhak campur tangan dalam bidang
paham ini hanya kepada masalah dunia politik, ekonomi, dan ilmu
telah secara sadar memalingkan muka pengetahuan.Pada waktu itu, sudah mulai
dari agama atau wahyu Tuhan dalam ada yang menentang sekulerisasi,
kehidupan sehari-hari. Dan umat Islam misalnya Robertson dari Brighton, yang
menentang sekulerisasi
*Penulis adalah Dosen FUAD IAINproses
Bengkulu yang pada tahun 1863 menyatakan “kita
membawa masyarakat semata-mata mengecap suatu bidang kehidupan
berhaluan dunia dan semakin sekuler, dan kemudian agama menjadi hal
memalingkan muka dari nilai-nilai. yang kabur dan tidak riil”4dari pengertian
Norma-norma Illahi yang abadi”.1 sekuler yang diartikan sebagai
petentangan antara masaiah agama dan
A. Pengertian Sekuler nonagama.maka sebenarnya semua hal
Mengingat masalah arti dapat dipertentangkan dengan agama.
merupakan hal yang teramat penting, Kehidupan agama tidak suci
kiranya sangatlah tepat ika sebelum dipertentangkan dengan kehidupan gereja
mengenali lebih lanjut penulisan makalah yang suci: kehidupan dunia dan Negara
ini terlebih dahulu dijelaskan arti dari yang menerima perubahan dan
„sekuler‟. Istilah sekuler berasal dari kata perkembangan dipenentangkan
latinsaeculum yang berarti tanda, ruang dalamkehidupan gerejani uang suci. 5
dan waktu. Ruang menunjuk pada Adapun sekulerisasi adalah
pengertian duniawi, sedangkan waktu sesuatu isme (faham atau aliran) dalam
menunjuk pada pengertian sekarang atau kultur yang sadar mengkonsentrasikan
zaman ini menunjuk pada pengertian (memusatkan) perhatiannya semata-mata
sekarang atau zaman ini menunjuk pada kepada masalah duniawi dan dengan
peristiwa di dunia ini atau juga peristiwa sadar pula mau mengasingkan dan
masa kini.2 menyisihkan peranan agama wahyu dan
Konotasi ruang dan waktu dalam tuhan dari berbagai segi kehidupan dan
konsep sekuler ini secara historis penghidupan manusia.6

106
Maryami
Sistem Politik Islam & Sekuler

B. Pemikiran Politik Maududi penghapusan Khilafah oleh Mustafa


Teori politik Maudidi didasarkan Kamal Al-Taturk pada tahun
atas tauhid “the unity of godhenh” tauhid 1924.Tindakan pemimpin Turki ini
sangatlah revolusiner dan mempunyai menimbulkan kehebohan di dunia Islam,
implikasi amat jauh yaitu ketaatan, karena sistem khilafah dianggap
kepasrahan, dan ketundukan hanyalah merupakan ajaran dasar dan oleh karena
kepada Allah.Oleh karena itu, jika ada itu penghapusannya dianggap
penguasa Negara yang menyatakan, bertentangan dengan Islam. 10

bahwa mereka wajib ditaati tanpa Buku tersebut penuh dengan kritik
reserve.Adalah batal dengan sendirinya di dari Raziq terhadap sistem pemerintahan
dalam Islam.Dalam hal ini, karena doktrin yang dilaksanakan oleh sekelompok umat
tauhid menentang pertuhanan manusia Islam selama lebih kurang 13 abad, dan
dalam segala hal.7 kritiknya terhadap teori-teori politik para
Berdasarkan ayat-ayat Al-Quran ulama zaman klasik dan zaman
yang menegaskan bahwa otoritas dan pertengahan. Kongklusi-kongklusi yang
souverinitas tertinggi ada pada tuhan dan dikemukakan merupakan hasil penelitian
tuhan sajalah yang berhak menciptakan dan analisanya terhadap ayat-ayat al-
hokum, maka Maududi menurunkan Quran dan kepemimpinan nabi, teori-teori
prinsip sebagai berikut: politik para ulama dan praktek
Pertama, tidak ada seorang, pemerintahan sistem khilafah.
sekelompok orang atau bahkan seluruh Raziq mengakui, kalau mau
penduduk suatu Negara dapat melahirkan disebut Negara, bahwa Nabi telah
klaim atau souverenitas mendirikan Negara si Madianah
(kedaulatan).Hanya Allah sajalah yang bagaimanapun sederhanaya.Sebab,
memegang kedaulatan dalam arti pelaksanaan hokum dalam pengertian
sebenarnya, seluruh manusia hanyalah pemerintahan sudah ada di zaman Nabi11
pelaksana kedaulatan Tuhan. tetapi sulit membuat kesimpulan
Kedua, Tuhan adalah sang pencipta bagiaman membuat prosedur penetapan
hokum yang sebenarnya sehingga Dia hukum yang ditempuh Nabi.12Demikian
sajalah yang berhak membuat legislasi pula tidak ada informasi yang cukup
dasar yang berasal dari wahyu. mengenai fungsi-fungsi pemerintahan
Ketiga, pemerintahan yang yang lain seperti masalah keuangan dan
menjalankan peraturan atas dasar dari pengawasannya, serta keamanan jiwa dan
Tuhan, wajib memperoleh ketaatan harta (kepolisian).13 Namun demikian
rakyat. 8 bidang-bidang tugas yang dilakukan oleh
C. Pemikiran Ali Abdul Al-Raziq nabi seperti : ekspedisi militer untuk
Ali Abd.Al-Raziq memperlihatkan membela diri, distribusi zakat, ghanimah,
kecenderungan yang liberal dan sekuler pendelegasian tugas para sahabat untuk
ala barat.9 Pemikirannya dapat diketahui melaksanakan berbagi tugas menjadi
dari hasil karyanya yang berjudul : Al- petunjuk bahwa Muhammad SAW
Islam Wa Ushul Al-hukm. Karya tersebut disamping sebagai Rasul tetapi juga
ditulis sebagai jawaban terhadap krisis sebagai pemimpin politik.14

107
El-Afkar Vol. 5 Nomor 1, Januari- Juni 2016

Akan tetapi yang menjadi


        
persoalan bagi Raziq adalah : Apakah
pendirian Negara di Madinah oleh Nabi       
berikut pengawasannya dan bidang-
bidang tugas yang dilakukannya tersebut,
Tuhanmu lebih mengetahui tentang kamu. Dia
yang dapat disebut dalam pengertian
akan memberi rahmat kepadamu jika Dia
tugas-tugas pemerintahan, merupakan
menghendaki dan Dia akan meng'azabmu, jika
bagian yang tak terpisahkan dari tugas
Dia menghendaki. Dan, Kami tidaklah
kerasulannya? Atau apakah pendirian
mengutusmu untuk menjadi penjaga bagi
Negara itu berikut fungsi-fungsi dan
mereka.
tugas-tugas yang dilakukan oleh Nabi
berada di luar tugas kerasulannya? b. Surat Al-Furqon (25) ayat 56
Raziq berpendapat, pemerintahan
Rasul bukanlah bagian dari tugas
kerasulannya, melainkan tugas yang     
terpisah dari dakwah islamnya dan
berada di luar tugas kerasulannya.15 Dan tidaklah kami mengutus kamu hanya
Pemerintahan yang pernah dibentuk oleh sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi
Nabi kata Riziq lebih lanjut, adalah amal peringatan
duniawi yang tidak ada kaitannya dengan
tugas kerasulannya.16 c. Surat Asy-Syura (42) ayat 48
Dengan demikian dapat diketahui
bahwa menurut pendapat Raziq, nabi       
Muhammad SAW hanya mempunyai
tugas kerasulan dalam misi beliau tidak         
termasuk pembentukan Negara.Memang
Nabi SAW pernah bertindak sebagai         
seorang penguasa seperti mengadili
sengketa, menyatakan perang dan lain-     
lain.Tetapi semuanya itu belum mengikuti
pola sebagaimana layaknya suatu Jika mereka berpaling Maka Kami tidak
pemerintahan.Di samping itu lembaga mengutus kamu sebagai Pengawas bagi
keuangan dan kepolisian sebagaimana mereka. kewajibanmu tidak lain hanyalah
lazimnya sebuah Negara.Nabi tidak menyampaikan (risalah). Sesungguhnya
pernah memberi petunjuk tentang sistem apabila Kami merasakan kepada manusia
pemerintahan. sesuatu rahmat dari Kami Dia bergembira ria
Alasan- alasan yang dikemukakan karena rahmat itu. dan jika mereka ditimpa
Raziq tentang tidak adanya kekuasaan kesusahan disebabkan perbuatan tangan
bagi ada kekuasaan bagi Nabi mereka sendiri (niscaya mereka ingkar) karena
Muhammad SAW untuk membentuk Sesungguhnya manusia itu Amat ingkar
suatu Negara ialah : (kepada nikmat).
a. Surat Al-Isra (17) ayat 54

108
Maryami
Sistem Politik Islam & Sekuler

d. Surat Al-Ghasyiyah (89) ayat 21-22 sistem pemerintahan yang ada di zaman
Maka berilah peringatan, karena beliau.19Lebih jauh ia menjelaskan,
sesungguhnya kamu hanyalah orang yang sepanjang hayat beliau tidak
memberi peringatan, kamu bukan orang yang mengisyaratkan sesuatu tidak pernah
berkuasa atas mereka. mengisyaratkan apa yang disebut “Negara
Disamping menggunakan ayat Islam” atau “Negara Arab”.20Tidak ada
sebagai alasan Raziq juga menggunakan sesuatu yang menginformasikan bahwa
hadis berikut ini : Rasulullah ikut campur dalam persoalan
Rasulullah Saw bersabda politik bangsa Arab.Sebab beliau tidak
:……kamu yang paling tahu dengan urusan pernah melakukan perubahan terhadap
duniamu (HR. Muslim). model pemerintahan, sistem administrasi
Setelah Raziq mengemukakan maupun pengadilan yang selama ini
beberapa ayat Al-quran yang menjadi berlaku di lingkungan kabilah-kabilah
alasannya tersebut, ia menyatakan, teks- Arab.Beliau juga tidak pernah
teks ayat Al-quran menyatakan bahwa mencampuri urusan mereka baik yang
fungsi Muhammad SAW sebagai Rasul berkaitan dengan interaksi social maupun
tidak ada kaitannya dengan kekuasaan ekonomi.Tidak pula ada keterangan
politik. Ayat-ayat satu sama lain saling bahwa beliau pernah memecat seseorang
memperkuat bahwa tugas Illahi yang gubernur, merekrut seorang hakim, dan
dibebankan kepada Rasulullah tidak mengeluarkan peraturan tentang sistem
melampaui batas-batas yang meliputi perdagangan, pertanian, dan
kekuasaan duniawi (Sultan).17Tugasnya industri. Karena hak rosul atas umatnya
21

hanya sebagai rasul yang menyampaikan hanya hak yang berkaitan denan tugas
dakwah agama, dan semata-mata kerasulannya beliau tidak punya hak
mengabdi pada agama tanpa ada seperti hak raja atas rakyatnya.22
kecenderungan sebagai raja.Karena itu Biar umat tunduk kepada
beliau tidak pernah mendirikan suatu Rasulullah, menurut Raziq, ketundukan
Negara.Sebab Nabi bukanlah seorang itu adalah ketundukan akidah keimanan,
penguasa ataupun pemegang tanpuk dan bukan ketundukan kepada kekuasaan
pemerintahan.Beliau uga tidak pernah dan pemerintah.Sebab kepemimpinan
menganjurkan untuk mendirikan suatu beliau adalah kepemimpinan agama,
pemerintahan politik.18 bukan kepemimpinan duniawi.Karena itu
Apabila dinyatakan Nabi pernah perekat persatuan orang-orang Arab
membentuk kekuasaan politik (Negara), semata-mata ikatan Islam, bukan ikatan
tetapi tidak memiliki perangkat-perangkat politik.23Artinya masyarakat yang
pemerintahan, tidak pula dikenal sistem dipimpin oleh Rasulullah itu adalah
pemerintahannya.Beliaupun tak pernah masyarakat agama, bukan masyarakat
memberi petunjuk kepada umat tentang politik.Alasan yang dikemukakan oleh
sistem pemerintahan dan kaidah-kaidah Raziq adalah yang dikehendaki oleh Allah
yang syara‟.Bahkan mengapa beliau dengan Islam untuk mempersatukan umat
membiarkan para ulama terjerat dalam atas dasar ikatan keagamaan yang berlaku
kebingungan menghadapi persoalan

109
El-Afkar Vol. 5 Nomor 1, Januari- Juni 2016

di seluruh penjuru dunia ini.24Hanya semacam itu. Tapi ia tidak menolaknya,


membentuk ikatan keagamaan.25 tidak memerintahkan dan tidak melarang.
Raziq membenarkan bahwa Semuanya terserah kepada pertimbangan
Rasululah memiliki kekuasaan, yaitu akal umat.28
kekuasaan bersifat umum karena itu Raziq tidak sependapat dengan
perintahnya mesti ditaati kaum muslimin, ulama, khusus ulama Al-Azhar seperti
dan perintahnya bersifat menyeluruh Muhammad Rasyid Ridha, yang
Muhammad Rasulullah memiliki menyatakan bahwa mendirikan lembaga
kekuasaan paling besar dari pada Rasul- khilafah adalah wajib, baik dalam Al-
rasul lain. Beliau lebih berhak untuk itu Quran, Sunnah maupun ijma‟.
baik kekuasaan risalah maupun Rasyid Ridha mendasarkan
kekuasaan menyampaikan dakwah yang kewajiban mendirikan lembaga khilafah
diberi oleh Allah, selanjutnya kekuasaan pada surat An-Nisa‟ (4) ayat 59 :
Rasulullah adalah kekuasaan ruhiyah,
sumbernya keimanan yang ada dalam
     
hati.Kekuasaan yang membimbing kepada
agama, sedangkan kekuasaan raja untuk        
urusan dunia.26
Oleh karena kepemimpinan       
Rasulullah adalah kepemimpinan
keagamaan yang beliau peroleh dari tugas       
kerasulan, maka setelah beliau wafat kata
Raziq, kepemimpinan beliau selesai.Tidak  
siapapun yang dapat melanjutkannya bila
setelah beliau wafat diharuskan ada Hai orang-orang yang beriman, taatilah
kepemimpinan bagi umat, maka Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
kepemimpinan itu bentuk baru dan tidak amri di antara kamu. kemudian jika kamu
ada kaitannya dengan berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka
beliau.Kepemimpinan setelah beliau kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan
adalah kepemimpinan politik adalah sifat Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
temporer suatu kepemimpinan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian.
bercorak kekuasaan politik dan bukan yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
kepemimpinan agama.27 lebih baik akibatnya.
Selanjutnya Raziq memperjelas Alasan ini tidak dapat diterima
pendapatnya bahwa Islam tidak mengenal oleh Raziq.Menurut Raziq ulil amri adalah
lembaga khilafah. Lembaga ini tidak para tokoh umat Islam yang hidup pada
punya akar dasar Islam.Demikian pula masa Nabi SAW dan masa sesudahnya
segala sesuatu yang berhubungan dengan yakni para khalifah, hakim, komandan
fungsi-fungsi kenegaraan tidak pasukan perang, dan para pemuka
bersangkut paut dengan agama.Semuanya agama.Menurutnya ayat yang
adalah masalah politik dan masalah mewajibkan taat pada ulil amri tidak
duniawi.Islam tidak megnenal lembaga dapat dijadikan alasan kewajiban
mendirikan khilafah.

110
Maryami
Sistem Politik Islam & Sekuler

Kemudian hadist Nabi yang memposisikan Tuhan sebagai puncak


menguatkan bahwa pemimpin umat itu kedaulatan dari sebuah sistem politik
berasal dari suku Quraisy “dan telah sebuah Negara Islam.
membai’at (sumpah setia) kepadanya wajib Sedangkan Ali Abd Raziq yang
mematuhinya kecuali dalam soal kemaksiatan. cenderung sekuler berupaya memisahkan
(HR. Bukhari dan Muslim). agama dan politik seperti ia menyoroti
Hadist ini menurutnya juga tidak fungsi Rasulullah sebagai Nabi dan kepala
sesuai dijadikan alasan kewajiban Negara Nabi sebagai utusan Allah, maka
mendirikan lembaga khilafah. kita memaknai pemikirannya cenderung
Ijma‟ tetap diakui Raziq sebagai sekuler.
sumber hukum ketiga setelah al-Quran
dan sunnah, tetapi pengangkatan para Referensi
khalifah setelah Nabi SAW sampai zaman
ketika ia hidup tidak dilandasi ijma‟ 1 (Endang Saifuddin Ansori, wawasan
Islam, pokok-pokok pikiran tentang Islam, dan,
ulama, tetapi dengan ketajaman pedang
Jakarta. Rajawali Press, 1991
atau peperangan, seperti Ali bin Abi
Thalib dengan Mu‟awiyah bin Abi Sufyan. 2 Syech Muhammad Al-Naquif Al-
Demikianlah argumen-argumen Athas, Islam dan Sekulerisme, 1981, hal 18-19
yang dikemukakan oleh Ali Abd. Raziq 3 Perlu diingat bahwa pada saat itu di
untuk menguatkan pendapatnya bahwa saat pergantian gereja adalah agama Kristen
lembaga khilafah tidak mempunyai dasar ortodoks (katolik romawi) sedangkan agama
dalam ajaran Islam. protestan belum lahir baru setelah urusan
duniawi terlepaskan dari pengawasan gereja,
terjadilah reformasi yaitu lahirnya agama yang
Kesimpulan bernama protestan yang antara lain dipelopori
oleh Marthin Luther (1483-1546)
Membandingkan pemikiran kedua
4 Faisal Ismail “Tentang sekuler,
tokoh diatas merupakan hal yang cukup sekulerisme, dan sekulerisasi” dalam percikan
memberikan apresisi kepada kita bahwa pemikiran islam, 1984 hal 10
adanya keberagaman pemikiran yang
dimiliki oleh para pemikir-pemikir
5 Dardoyo, Sekulerisasi dalam
polemic, Jakarta, Pt Grafiti, 18-19
muslim dan kenyataannya adalah bahwa
pemikiran yang sekuler itu tidak mutlak 6 Osman Raliby,……internasional,
hanya di dunia barat akan tetapi itu juga Jakarta, 1956 hal 403-404
mewarnai pada pemikiran-pemikiran 7Maududi, Politik Islam konsep
pada umat Islam. dokumentasi, Jakarta, hal 15, 1999
Maududi yang mewakili sistem
8Maududi, The Islamic law and
politik Islam pada tulisan ini berupaya
constitution, 1967, hal 99
melihat sebuah sistem politik harus
berpondasi kepada agama sehingga 9 John L. Eposito, Islam dan Politik,
pemikiran politik beliau sangat alih Bahasa H.M. Josoef Sou‟yb, Jakarta : Bulan
dipengaruhi oleh pemahamannya Bintang, 1990, hal 95
terhadap agama. Dalam pemikiran ia

111
El-Afkar Vol. 5 Nomor 1, Januari- Juni 2016

10Harun Nasution, Pembaharuan 27Ali Abd, Al-Raziq, Al-Islam wa


dalam Islam, Jakarta, bulan bintang, 1975, hal ushul Al-Hukm, Mesir : Maktabah Al-qhirah,
84 1925, hal. 90
11 Ali Abd, Al-Raziq, Al-Islam wa

ushul Al-Hukm, Mesir : Maktabah Al-qhirah, 28Ibid, hal. 103


1925, hal 39

12 Ibid, hal 44

Ali Abd, Al-Raziq, Al-Islam wa


13

ushul Al-Hukm, Mesir : Maktabah Al-qhirah,


1925, hal 45

14 Ibid, hal 53-55

15Ali Abd, Al-Raziq, Al-Islam wa

ushul Al-Hukm, Mesir : Maktabah Al-qhirah,


1925, hal. 55

16 Ibid

Ali Abd, Al-Raziq, Al-Islam wa


17

ushul Al-Hukm, Mesir : Maktabah Al-qhirah,


1925, hal 71

18 Ibid, hal 64-65

19Ali
Abd, Al-Raziq, Al-Islam wa
ushul Al-Hukm, Mesir : Maktabah Al-qhirah,
1925, hal. 57

20Ibid, hal. 87

21AliAbd, Al-Raziq, Al-Islam wa


ushul Al-Hukm, Mesir : Maktabah Al-qhirah,
1925, hal 83-84

22Ibid, hal. 72

23Ali
Abd, Al-Raziq, Al-Islam wa
ushul Al-Hukm, Mesir : Maktabah Al-qhirah,
1925, hal. 86

24Ibid, hal. 81

25Ali Abd, Al-Raziq, Al-Islam wa

ushul Al-Hukm, Mesir : Maktabah Al-qhirah,


1925, hal. 70

26Ibid, hal. 68-69

112

Anda mungkin juga menyukai