Anda di halaman 1dari 25

PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG

LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan adanya teknologi dan perkembangan zaman dari dulu sampai


sekarang, banyak orang melakukan penelitian tentang bagaimana bentuk atau
sebaran batuan di permukaan bumi ini. Permukaan bumi ini memeiliki berbagai jenis
rupa dan bentuk yang sangat beragam dan didalamnya mengandung banyak sekali
berbagai jenis batuan yang terbentuk. Untuk dapat mengatahui berbagai jenis bentuk
dan sebaran batuan di permukaan bumi ini, dibuatlah sebuah jenis peta yang
memperlihatkan bentuk tersebut secara dua dimensi yang digambar dalam sebuah
bidang datar. Dalam gambar tersebut di gambarkan sebran-sebaran batuan yang
berada dalam suatu lokasi atau daerah. Yang disimbolkan atau di lambangkan
dengan gambar berwana yang nantinya akan membedakan antara satu sama lainnya.
Dalam sebuah peta geologi akan didapatkan hasil gambar rupa bumi yang
nantinya akan dipakai sebagai acuan untuk mengetahui jenis batuan apa yang berada
pada lokasi atau daerah tersebut sehingga dalam pencarian suatu bahan galian atau
mineral-mineral tersebut akan lebih mudah ditemukan.
Peta geologi merupakan salah satu peta yang dibuat untuk menggambarkan
tubuh batuan, penyebaran batuan, kedudukan, unsure, dan struktur geologi dan
hubungan antar satuan batuan serta merangkum berbagai data lainnya.
Jadi pengertian peta geologi itu sendiri yaitu bentuk ungkapan data dan informasi
geologi suatu daerah atau wilayah dengan tingkat kualitas yang tergantung pada
skala peta yang digunakan dan menggambarkan informasi sebaran batuan, jenis
batuan, statigrafi, struktur, tektonikan, fisiografi dan potensi sumber daya mineral
serta energi yang disajikan dalam bentuk gambar dengan warna dan simbol juga
dengan corak atau gabungan ketiganya.
Peta sendiri memiliki pengertian yang berbeda menurut masing-masing kita.
Bahkan mungkin diantara kita mengalami kesulitan untuk mendeskripsikan apa itu
Peta. Secara umum peta merupakan gambaran dari permukaan bumi yang di
proyeksikan dalam bidang datar dan kemudian diperkecil dengan skala tertentu yang

MUHAMMAD ROFFY ADITYA LIMBA AWAL ASHAR ARIF


09320160112 09320170023
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

1.2 Maksud Dan Tujuan

1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui pembuatan peta
IUP menggunakan Arcgis.
1.2.2 Tujuan
1. Membuat peta lokasi penambangan
2. Untuk mengetahui batas wilayah izin usaha penambangan.

1.3 Alat dan Bahan

1.3.1 Alat
1. Laptop;
2. Mouse;
3. Kabel colokan;
4. Aplikasi Arcgis.
1.3.2 Bahan
1. Kertas HVS.

MUHAMMAD ROFFY ADITYA LIMBA AWAL ASHAR ARIF


09320160112 09320170023
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS)


merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolahdan
menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989). Sistem Informasi
Geografis atau SIG atau yang lebih dikenal dengan GIS mulai dikenal pada
awal1980-an. Sejalan dengan berkembangnya perangkat komputer, baik
perangkatlunak maupun perangkat keras, SIG berkembang mulai sangat pesat pada
era1990-an dan saat ini semakin berkembang. Secara umum pengertian SIG ”Suatu
komponen yang terdiri dari perangkatkeras, perangkat lunak, sumberdaya manusia
dan data yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan,
memperbaiki, memperbaharui,mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan,
menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis”.

2.2 Arcgis

Arcgis adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI


(Environment Science & Research Institue) yang merupakan kompilasi fungsi-fungsi
dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server, dan
GIS berbasis web. Software ini mulai dirilis oleh ESRI Pada tahun 2000. Produk
Utama Dari ARCGIS adalah ARCGIS desktop, dimana Arcgis desktop merupakan
software GIS professional yang komprehensif dan dikelompokkan atas tiga
komponen yaitu : ArcView (komponen yang fokus ke penggunaan data yang
komprehensif, pemetaan dan analisis), ArcEditor (lebih fokus ke arah editing data
spasial) dan ArcInfo (lebih lengkap dalam menyajikan fungsi-fungsi GIS termasuk
untuk keperluan analisis geoprosesing).

MUHAMMAD ROFFY ADITYA LIMBA AWAL ASHAR ARIF


09320160112 09320170023
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

Gambar 5.2.1 Tampilan Startup Arcgis 10

Software Arcgis pertama kali diperkenalkan kepada publik oleh ESRI pada
tahun 1999, yaitu dengan kode versi 8.0 (Arcgis 8.0). Arcgis merupakan
penggabungan, modifikasi dan peningkatan dari 2 software ESRI yang sudah
terkenal sebelumnya yaitu ArcView GIS 3.3 (ArcView 3.3) dan Arc/INFO
Workstation 7.2 (terutama untuk tampilannya). Bagi yang sudah terbiasa dengan
kedua software tersebut, maka sedikit lebih mudah untuk bermigrasi ke Arcgis.
Setelah itu berkembang dan ditingkatkan terus kemampuan si Arcgis ini oleh ESRI
yaitu berturut turut Arcgis 8.1, 8.2, 9.0, 9.1, 9.2, dan terakhir saat ini Arcgis 9.3
(9.3.1) dan sekarang sudah ada Arcgis 10.
Arcgis meliputi perangkat lunak berbasis Windows sebagai berikut:
1. ArcReader, yang memungkinkan pengguna menampilkan peta yang dibuat
menggunakan produk Arcgis lainnya;
2. Arcgis Desktop, memiliki lima tingkat lisensi:
a. ArcView, yang memungkinkan pengguna menampilkan data spasial,
membuat peta berlapis, serta melakukan analisis spasial dasar;
b. ArcMap adalah aplikasi utama untuk kebanyakan proses GIS dan pemetaan
dengan komputer. ArcMap memiliki kemampuan utama untuk visualisasi,
membangun database spasial yang baru, memilih (query), editing,
menciptakan desain-desain peta, analisis dan pembuatan tampilan akhir
dalam laporan-laporan kegiatan. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh
MUHAMMAD ROFFY ADITYA LIMBA AWAL ASHAR ARIF
09320160112 09320170023
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

ArcMap diantaranya yaitu penjelajahan data (exploring), analisa sig


(analyzing), presenting result, customizing data dan programming
c. ArcEditor, memiliki kemampuan sebagaimana ArcView dengan tambahan
peralatan untuk memanipulasi berkas shapefile dab geodatabase;
d. ArcInfo, memiliki kemampuan sebagaimana ArcEditor dengan tambahan
fungsi manipulasi data, penyuntingan, dan analisis.
e. ArcCatalog , tool untuk menjelajah (browsing), mengatur (organizing),
membagi (distribution) mendokumentasikan data spasial maupun metadata
dan menyimpan (documentation) data – data SIG. ArcCatalog membantu
dalam proses eksplorasi dan pengelolaan data spasial. Setelah data
terhubung, ArcCatalog dapat digunakan untuk melihat data. Bila ada data
yang akan digunakan, dapat langsung ditambahkan pada peta. Seringkali,
saat memperoleh data dari pihak lain, data tidak dapat langsung digunakan.
Data tersebut mungkin masih perlu diubah sistem koordinat atau
proyeksinya, dimodifikasi atributnya, atau dihubungkan antara data geografis
dengan atribut yang tersimpan pada tabel terpisah. Pada saat data siap, isi
dan struktur data sebagaimana halnya perubahan-perubahan yang dilakukan,
harus didokumentasikan. Berbagai aktivitas pengelolaan data ini dapat
dilakukan menggunakan fasilitas yang tersedia pada ArcCatalog.

2.3 Kegunaan Arcgis

ESRI (Environmental System Research Institute) yang berpusat di Redlands,


California, adalah salah satu perusahaan yang mapan dalam pengembangan
perangkat lunak untuk GIS. Memulai debutnya dengan produk ArcInfo 2.0 pada awal
1990 an, ESRI terus memperbaiki produknya untuk mengakomodasi berbagai
kebutuhan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan. Produk yang paling
terkenal dan hingga saat ini masih banyak digunakan oleh pengguna GIS adalah
Arc/Info 3.51 dan ArcView 3.3. Kedua produk ini masih digunakan karena sifatnya
yang ringan, tidak haus memory dan kelengkapan fasilitasnya cukup memadai. Saat
ini, produk terakhir ESRI adalah Arcgis versi 10 yang dirilis pada 28 Juni 2010 yang
lalu. Dengan bervariasinya kalangan pengguna GIS, software Arcgis yang diproduksi
oleh ESRI mencakup penggunaan GIS pada berbagai skala:

MUHAMMAD ROFFY ADITYA LIMBA AWAL ASHAR ARIF


09320160112 09320170023
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

1. Arcgis Desktop, ditujukan untuk pengguna GIS profesional (perorangan


maupun institusi)
2. ArcObjects, dibuat untuk para developer yang selalu ingin membuat inovasi
dan pengembangan
3. Server GIS (ArcIMS, ArcSDE, lokal), dibuat bagi pengguna awam yang
mengumpulkan data spasial melalui aplikasi di internet
4. Mobile GIS, diciptakan bagi pengguna GIS yang dinamis, software ini
mengumpulkan data lapangan.
Pengaturan pada data frame sangat penting untuk diketahui, pengaturan
tersebut terutama adalah meliputi:
a. Pengaturan Unit Peta Yang Kita Buat (Tab General)
b. Penentuan Skala Tampilan (Tab Data Frame)
c. Penentuan Sistem Koordinat (Tab Coordinate System)
d. Pengaturan Grid Koordinat Pada Layout (Tab Grid)

2.4 Tata Cara Pemberian Izin Usaha Pertambangan Batuan

Kegiatan pertambangan diatur dalam Undang-undang No 4 Tahun 2009


tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba). Untuk lebih merinci
pelaksanaan dari Undang-undang ini diturunkan kembali dalam bentuk Peraturan
Pemerintah (PP) yang salah satunya adalah PP No 23 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.
Berdasarkan PP ini komoditas pertambangan dikelompokkan dalam 5
golongan, yaitu:
a. Mineral radioaktif, antara lain: radium, thorium, uranium
b. Mineral logam, antara lain: emas, tembaga
c. Mineral bukan logam, antara lain: intan, bentonit
d. Batuan, antara lain: andesit, tanah liat, tanah urug, kerikil galian dari bukit,
kerikil sungai, pasir urug
e. Batubara, antara lain: batuan aspal, batubara, gambut
Saat ini kegiatan pertambangan yang lebih dikenal adalah pertambangan
untuk komoditas mineral logam antara lain: emas, tembaga, nikel, bauksit dan
komoditas batubara. Selain komoditas mineral utama dan batubara ini, komoditas
batuan memiliki peran yang sama pentingnya terutama dalam memberikan dukungan
MUHAMMAD ROFFY ADITYA LIMBA AWAL ASHAR ARIF
09320160112 09320170023
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

material untuk pembangunan infrastruktur, antara lain: pendirian sarana infrastruktur


jalan, pembangunan perumahan, dan gedung perkantoran.
Terminologi bahan galian golongan C yang sebelumnya diatur dalam UU No
11 Tahun 1967 telah diubah berdasarkan UU No 4 Tahun 2009, menjadi batuan,
sehingga penggunaan istilah bahan galian golongan C sudah tidak tepat lagi dan
diganti menjadi batuan.
Pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) batuan berdasarkan PP No 23
Tahun 2010 dilakukan dengan cara permohonan wilayah. Permohonan wilayah
maksudnya adalah setiap pihak badan usaha, koperasi atau perseorangan yang ingin
memiliki IUP harus menyampaikan permohonan kepada Menteri, Gubernur atau
Bupati/Walikota sesuai kewenangannya.
Pembagian kewenangan Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota adalah:
a. Menteri ESDM, untuk permohonan wilayah yang berada lintas wilayah
provinsi atau wilayah laut lebih dari 12 mil dari garis pantai.
b. Gubernur, untuk permohonan wilayah yang berada lintas wilayah
kabupaten/kota dalam 1 provinsi atau wilayah laut 4 sampai dengan 12 mil..
c. Bupati/Walikota, untuk permohonan wilayah yang berada di dalam 1 wilayah
kabupaten/kota atau wilayah laut sampai dengan 4 mil.
IUP mineral batuan diberikan oleh Menteri ESDM (selanjutnya disebut
Menteri), Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya berdasarkan
permohonan yang diajukan oleh: badan usaha, koperasi, dan perseorangan. IUP
diberikan melalui 2 tahapan, yaitu: Pemberian Wilayah Izin Usaha Pertambangan
(WIUP) dan Pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP).

1. Pemberian WIUP Batuan


a. Badan usaha, koperasi atau perseorangan mengajukan permohonan
wilayah untuk mendapatkan WIUP batuan kepada Menteri, Gubernur
atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya
b. Sebelum memberikan WIUP, Menteri harus mendapat rekomendasi dari
Gubernur atau Bupati/Walikota dan oleh Gubernur harus mendapat
rekomendasi dari Bupati/Walikota.
c. Permohonan WIUP yang terlebih dahulu telah memenuhi persyaratan
koordinat geografis lintang dan bujur sesuai dengan ketentuan sistem

MUHAMMAD ROFFY ADITYA LIMBA AWAL ASHAR ARIF


09320160112 09320170023
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

informasi geografi yang berlaku secara nasional dan membayar biaya


pencadangan wilayah dan pencetakan peta, memperoleh prioritas
pertama untuk mendapatkan WIUP.
d. Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota dalam paling lama 10 hari
kerja setelah diterima permohonan wajib memberikan keputusan
menerima atau menolak atas permohonan WIUP.
e. Keputusan menerima disampaikan kepada pemohon WIUP disertai
dengan penyerahan peta WIUP berikut batas dan koordinat WIUP.
Keputusan menolak harus disampaikan secara tertulis kepada pemohon
WIUP disertai dengan alasan penolakan.
2. Pemberian IUP Batuan
a. IUP terdiri atas: IUP Eksplorasi dan IUP Operasi Produksi.
b. Persyaratan IUP Eksplorasi dan IUP Operasi Produksi meliputi
persyaratan: administratif, teknis, lingkungan dan finansial.
3. .a Pemberian IUP Eksplorasi Batuan
a. IUP Eksplorasi diberikan oleh: a. Menteri, untuk WIUP yang berada
dalam lintas wilayah provinsi atau wilayah laut lebih dari 12 mil dari
garis pantai b. Gubernur, untuk WIUP yang berada dalam lintas
kabupaten/kota dalam 1 provinsi atau wilayah laut 4-12 mil dari garis
pantai c. Bupati/Walikota, untuk WIUP yang berada dalam 1 wilayah
kabupaten/kota atau wilayah laut sampai dengan 4 mil dari garis pantai
b. IUP Eksplorasi diberikan berdasarkan permohonan dari badan usaha,
koperasi, dan perseorangan yang telah mendapatkan WIUP dan
memenuhi persyaratan.
c. Menteri atau Guberrnur menyampaikan penerbitan peta WIUP batuan
yang diajukan oleh badan usaha, koperasi, atau perseorangan kepada
Gubernur atau Bupati/Walikota untuk mendapatkan rekomendasi dalam
rangka penerbitan IUP Eksplorasi. Gubernur atau
Bupati/Walikota memberikan rekomendasi paling lama 5 hari kerja
sejak diterimanya tanda bukti penyampaian peta WIUP mineral batuan.
d. Badan usaha, koperasi, atau perseorangan yang telah mendapatkan peta
WIUP beserta batas dan koordinat dalam waktu paling lambat 5 hari
kerja setelah penerbitan peta WIUP mineral batuan harus
MUHAMMAD ROFFY ADITYA LIMBA AWAL ASHAR ARIF
09320160112 09320170023
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

menyampaikan permohonan IUP Eksplorasi kepada Menteri, Gubernur


atau Bupati/Walikota dan wajib memenuhi persyaratan.
e. Bila badan usaha, koperasi, atau perseorangan dalam waktu 5 hari kerja
tidak menyampaikan permohonan IUP, dianggap mengundurkan diri
dan uang pencadangan wilayah menjadi milik Pemerintah atau
pemerintah daerah dan WIUP menjadi wilayah terbuka.
4. b Pemberian IUP Operasi Produksi Batuan
a. IUP Operasi Produksi diberikan oleh: a. Bupati/Walikota, apabila lokasi
penambangan, lokasi pengolahan dan pemurnian, serta pelabuhan berada
di dalam 1 wilayah kabupaten/kota atau wilayah laut sampai dengan 4
mil dari garis pantai b. Gubernur, apabila lokasi penambangan, lokasi
pengolahan dan pemurnian, serta pelabuhan berada di dalam wilayah
kabupaten/kota yang berbeda dalam 1 provinsi atau wilayah laut sampai
dengan 12 mil dari garis pantai setelah mendapat rekomendasi dari
Bupati/Walikota c. Menteri, apabila lokasi penambangan, lokasi
pengolahan dan pemurnian, serta pelabuhan berada di dalam wilayah
provinsi yang berbeda atau wilayah laut lebih dari 12 mil dari garis
pantai setelah mendapat rekomendasi dari Gubernur dan
Bupati/Walikota setempat.
b. IUP Operasi Produksi diberikan kepada badan usaha, koperasi, dan
perseorangan sebagai peningkatan dari kegiatan eksplorasi yang
memenuhi persyaratan dimana pemegang IUP Eksplorasi dijamin untuk
memperoleh IUP Operasi Produksi sebagai peningkatan dengan
mengajukan permohonan dan memenuhi persyaratan peningkatan
operasi produksi.
c. Pemegang IUP Operasi Produksi dapat mengajukan permohonan
wilayah di luar WIUP kepada Menteri, Gubernur, atau
Bupati/Walikota untuk menunjang usaha pertambangannya.
d. Dalam jangka waktu 6 bulan sejak diperolehnya IUP Operasi Produksi,
pemegang IUP Operasi Produksi wajib memberikan tanda batas wilayah
pada WIUP.
e. Bila pada lokasi WIUP ditemukan komoditas tambang lainnya yang
bukan asosiasi mineral yang diberikan dalam IUP, pemegang IUP
MUHAMMAD ROFFY ADITYA LIMBA AWAL ASHAR ARIF
09320160112 09320170023
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

Operasi Produksi memperoleh keutamaan mengusahakannya dengan


membentuk badan usaha baru.
f. Permohonan perpanjangan IUP Operasi Produksi diajukan kepada
Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota paling cepat 2 tahun dan
paling lambat 6 bulan sebelum berakhirnya IUP.
g. Pemegang IUP Operasi Produksi hanya dapat diberikan perpanjangan 2
kali dan harus mengembalikan WIUP Operasi Produksi dan
menyampaikan keberadaan potensi dan cadangan mineral batuan kepada
Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota.
h. Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota dapat menolak permohonan
perpanjangan IUP Operasi Produksi apabila pemegang IUP Operasi
Produksi berdasarkan hasil evaluasi tidak menunjukkan kinerja operasi
produksi yang baik.
Ketentuan pidana pelanggaran ketentuan dalam UU No 4 Tahun 2009:
1) Setiap orang yang melakukan usaha penambangan tanpa IUP dipidana dengan
pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp
10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
2) Setiap orang atau pemegang IUP Operasi Produksi yang menampung,
memanfaatkan, melakukan pengolahan dan pemurnian, pengangkutan,
penjualan mineral dan batubara yang bukan dari pemegang IUP dipidana
dengan pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp
10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)
3) Setiap orang yang merintangi atau mengganggu kegiatan usaha pertambangan
dari pemegang IUP yang telah memenuhi syarat-syarat dipidana dengan
pidana kurungan paling lama 1 tahun atau denda paling banyak Rp
100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
4) Setiap orang yang rnengeluarkan IUP yang bertentangan dengan Undang-
Undang ini dan menyalahgunakan kewenangannya diberi sanksi pidana paling
lama 2 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus
juta rupiah) Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai dengan
kewenangannya berhak memberikan sanksi administratif kepada pemegang
IUP atas pelanggaran ketentuan dalam undang-undang ini berupa: peringatan

MUHAMMAD ROFFY ADITYA LIMBA AWAL ASHAR ARIF


09320160112 09320170023
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

tertulis, penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan eksplorasi atau


operasi produksi, atau pencabutan IUP
Secara umum fungsi peta yaitu sebagai berikut:

1. Berfungsi untuk menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan


bumi.
2. Berfungsi untuk memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat
di permukaan bumi.
3. Berfungsi untuk menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti
benua, negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya.
4. Berfungsi untuk membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk
mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti.
5. Berfungsi untuk menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.
6. Berfungsi untuk alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
7. Berfungsi untuk alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
8. Berfungsi untuk alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara
fenomena-fenomena (gejala-gejala) geografi di permukaan bumi.
Tujuan Peta
Adapun tujuan pembuatan peta adalah sebagai berikut :

1. Menyimpan data-data yang ada di permukaan bumi.


2. Menganalisis data spasial seperti perhitungan volume.
3. Memberikan informasi dalam perencanaan tata kota dan pemukiman.
Memberikan informasi tentang ruang yang bersifat alami, baik manusia
maupun budaya.
Komponen Peta
Peta adalah sebuah alat bantu dalam geografi. Sebuah peta yang ideal harus
bisa dibaca dan dipakai dengan mudah. Oleh sebab itu, dalam pembuatannya harus
dilengkapi dengan sebuah komponen-komponen tertentu, yaitu sebagai berikut.
1. Judul Peta
Peta harus dikasih judul atau identitas yang mencerminkan isi peta. pada umumnya
judul peta diletakkan di bagian atas tengah dan di luar garis tepi. Ukuran huruf untuk
judul disesuaikan dengan besarnya sebuah peta.
2. Mata Angin (Petunjuk Arah)
MUHAMMAD ROFFY ADITYA LIMBA AWAL ASHAR ARIF
09320160112 09320170023
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

Mata angin harus dicantumkan dalam peta untuk mengetahui sebuah arah utara,
selatan, barat, dan timur pada peta.
3. Skala Peta
Skala peta adalah suatu komponen yang sangat penting dalam peta karena fungsinya
untuk menunjukkan perbandingan antara jarak sebenarnya dan jarak pada peta. Skala
dibagi menjadi 3, yaitu:
Skala angka. Misalnya 1 : 2.500.000. artinya setiap 1 cm jarak dalam peta sama
dengan 25 km satuan jarak sebenarnya.
Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki panjang
tertentu dan tiap ruas berukuran 1 cm atau lebih untuk mewakili jarak tertentu yang
diinginkan oleh pembuat peta.
4. Simbol
Pada peta umum simbol-simbol yang dipakai sifatnya tetap, misalnya simbol kota,
ibu kota negara, jalan kereta api, dan sungai. Adapun pada peta tematik, simbol-
simbol yang dipakai memiliki sebuah ketentuan-ketentuan menurut temanya. Secara
umum simbol dibedakan menjadi 4 kelompok,yakni simbol titik, garis, wilayah atau
area, dan warna.
5. Legenda
Legenda adalah menjadi kunci untuk membaca peta karena berisikan keterangan
simbol-simbol yang terdapat dalam peta. Legenda biasanya diletakkan di bagian kiri
atau kanan bawah peta di sebelah dalam garis tepi.
6. Warna Peta
Warna peta digunakan untuk membedakan kenampakan atau objek di permukaan
bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol di peta, dan untuk keperluan estetika
peta. Warna simbol dalam peta terdiri dari 8 warna,
7. Garis Astronomis
Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur. Garis-garis itu berguna
untuk mengetahui sebuah posisi absolut suatu objek pada peta utama. Tanda-tanda
koordinat garis-garis astronomis umumnya digambarkan dengan sebuah garis-garis
pendek memotong garis tepi.

8. Garis Tepi

MUHAMMAD ROFFY ADITYA LIMBA AWAL ASHAR ARIF


09320160112 09320170023
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

Garis tepi adalah sebuah garis untuk membatasi ruang peta, umumnya berbentuk
persegi empat.
9. Sumber Peta
Sumber peta perlu dicantumkan untuk meyakinkan sih pengguna bahwa peta tersebut
berasal dari instansi atau lembaga yang berkompeten dalam pembuatan peta.
10. Tahun Pembuatan
Tahun pembuatan peta berguna untuk mengetahui waktu peta itu dibuat. Tahun
pembuatan peta ini penting untuk dicantumkan khususnya pada peta yang sifat
datanya selalu mengalami perubahan.
11. Inset
Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset antara
lain:
Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali
Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting
Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta
utama
12. Tipe Huruf (Lettering)
Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Macam
penggunaan lettering:
Obyek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh: Surakarta
Obyek Hidrografi ditulis dengan huruf miring, contoh: Laut Jawa
13. Garis Lintang dan Garis Bujur
Garis lintang adalah garis yang melintang dari arah barat – timur atau dari arah timur
– barat. Garis bujur adalah garis yang membujur dari arah utara – selatan atau selatan
– utara.

MUHAMMAD ROFFY ADITYA LIMBA AWAL ASHAR ARIF


09320160112 09320170023
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

BAB III
PROSEDUR KERJA

3.1 Tahapan Pembuatan Peta Menggunakan Arcgis

Mencari Peta sebagai referensi kita di Google Map juga sangat mudah,
tinggal kita membuka aplikasi Google Map kemu.dian kita search wilayah yang akan
kita buat petanya, agar terkoordinasi antara Google Map maupun Arcgis kemudian
juga memerlukan bantuan titik-titik koordinat sebagai pembantu kita dalam
Georeferencing nantinya, minimal 4 titik di tiap gambar Peta Citra Google.
1. langkah pertama masukkan data di microsft excel.

Gambar 5.3.1 Memasukkan data di excel

MUHAMMAD ROFFY ADITYA LIMBA AWAL ASHAR ARIF


09320160112 09320170023
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

2. Save file dengan format .csv

Gambar 5.3.2 file format csv


3. Membuka softwer Arcgis .

Gambar 5.3.3 Arcgis 10.6

4. Setelah masuk di jendela utama Arcgis add data file excel.


MUHAMMAD ROFFY ADITYA LIMBA AWAL ASHAR ARIF
09320160112 09320170023
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

Gambar 5.3.4 Add data file


5. Setelah add data, kemudian klik kanan pilih display x,y, untuk memasukkan
titik koordinatnya.

Gambar 5.4.5 Input data x,y,z

6. Kemudian pilih zona sesuai lokasi kemudian klik ok.

MUHAMMAD ROFFY ADITYA LIMBA AWAL ASHAR ARIF


09320160112 09320170023
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

Gambar 5.3.6 Memilih zona sesuai lokasi


7. Setelah klik oke kemudian arahkan kursor ke file excel kemudian klik kanan
pilih data kemudaian pilih export data untuk mengubah data menjadi data
SHP.

Gambar 5.3.7 Export data.

MUHAMMAD ROFFY ADITYA LIMBA AWAL ASHAR ARIF


09320160112 09320170023
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

8. Selesai mengekspor data koordinat selanjutnya memasukkan data SHP


wilayah tempat dimana koordinat kita berada. Klik add data kemudian cari
file data SHP wilayah, kemudain klik add.

Gambar 5.3.8 Memasukkan data SHP wilayah


9. Buat olygon dengan cara buat shp polygon klik pada tools catalog klik
kanan pada folder klik new pilih shapefile.

Gambar 5.3.9 Membuat SHP polygon.

MUHAMMAD ROFFY ADITYA LIMBA AWAL ASHAR ARIF


09320160112 09320170023
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

10. Setelah itu klik pada tools editor pilih star editing kemudian klik ok.

Gambar 5.3.10 Tampilan star editor


11. Kemudian tarik polygon di titik terluar kemudian hubungkan setiap titik
menggunakan garis polygon yang tertutup. Setelah selesai pilih pada Tools
editor klik save edit kemudian klik stop editing.

Gambar 5.3.11 Menggambar polygon

MUHAMMAD ROFFY ADITYA LIMBA AWAL ASHAR ARIF


09320160112 09320170023
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

12. Setelah itu kita buat layoutnya dengan cara masuk ke menu file kemudian
pilih dan klik page and print setup.

Gambar 5.3.12 Mengklik page and print setup


13. Kemudian atur kertas serta memilih tampilan untuk layout. Kemudian klik
ok.

Gambar 5.3.13 Menyetel tampilan layout

MUHAMMAD ROFFY ADITYA LIMBA AWAL ASHAR ARIF


09320160112 09320170023
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

14. Selelah letak peta sudah di atur kemuadian pasang grid dengan klik kanan
pilih properties kemudian pilih dan atur grid sesuai kemauan.

Gambar 5.3.14 Memasang grid


15. Selanjutnya pembuatan etiket dengan menggunakan tool insert, seperti judul
peta, ,skala bar/skala text, arah mata angin, indeks peta dan legenda.

Gambar 5.3.15 Membuat etiket peta

MUHAMMAD ROFFY ADITYA LIMBA AWAL ASHAR ARIF


09320160112 09320170023
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

16. Setalah etiket sudah jadi, simpan file dengan format pdf dengan cara pilih
menu file, kemuadian klik export map.

Gambar 5.3.16 Klik export map


17. Setelah selesai klik export map pilih format pdf kemuadian save.

Gambar 5.3.17 Pilih format pdf kemuadian save

MUHAMMAD ROFFY ADITYA LIMBA AWAL ASHAR ARIF


09320160112 09320170023
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Hasil dari pembuatan prta batas IUP dengan menggunakan aplikasi Arcgis.

Gambar 5.4.1 Hasil pembuatan peta batas IUP


4.2 Pembahasan

Peta batas Izin Usaha Pertambangan ( IUP) dibuat pada aplikasi (Argis 10.6)
di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara Provinsi Kalimantan Selatan. Dibuat
dengan skala 1:50.000, pembuatan peta tersebut mengambil 8 titik koordinat yang
disatukan menggunakan menu editor dan menghasilkan polygon, polygon tersebut
wilayah izin
pertambangan yang akan dilakukan kegiatan penambangan. Peta tersebut
menggunakan sistem universal transfer mectator (UTM). Pengambilan titik
koordinat menggunakan aplikasi google earth pro win.

MUHAMMAD ROFFY ADITYA LIMBA AWAL ASHAR ARIF


09320160112 09320170023
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Membuat peta lokasi izin usaha pertambangan dapat melihat prosedur


percobaan pada bab 3. Setelah itu menambahkan shp yang dibutuhkan seperti SHP
kabupaten, SHP desa, SHP jalan dll. Pencarian shp dapat di akses melalui tanah air
Indonesia. Untuk mengetahui batas wilayah izin usaha pertambangan dapat
dilakukan dengan cara membuat polygon tertutup dengan memilih menu editor
kemudian menyambungkan setiap titik-titik kordinat yang akan dilakukan
penambangan.

5.2 Saran

5.2.1 Untuk Laboratorium


Saran saya untuk laboratorium sebaiknya diperbanyak lagi rak sepatu dan
selalu menjaga kebersihan laboratorium baik didalam maupun diluar.
5.2.2 Untuk Asisten
1. Agar tetap mempertahankan caranya dalam memberikan materi
2. Tetap pertahankan sifatnya yang ramah
3. Senantiasa membagikan ilmunya kepada praktikan
4. Tetap sabar dalam menghadapi praktikan
5. Tetap Semangat

MUHAMMAD ROFFY ADITYA LIMBA AWAL ASHAR ARIF


09320160112 09320170023
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

DAFTAR PUSTAKA

Korpsasisten 2020.Penuntun praktikumPerencanaantambang. UMI Makassar.


Tim Penyusun. 1987 .Pengetahuanpeta.Penerbit ITB Bandung.
https://id.wikipedia.org/wiki/Arcgis
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/tata-cara-pemberian-izin-usaha-
pertambangan-batuan
Moelhim Karthodharmo., Irwandy Arif., Suseno Kramadibrata., 1984
“Teknik Peledakan”, Diktat Kuliah Jilid I, Jurusan Teknik
Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, Institut Teknologi
Bandung.

MUHAMMAD ROFFY ADITYA LIMBA AWAL ASHAR ARIF


09320160112 09320170023

Anda mungkin juga menyukai