Anda di halaman 1dari 23

PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG

LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pengaplikasian peta ke software dibutuhkan Sistem Informasi


Geografis (Geographic Information System/ GIS) atau disebut SIG merupakan sistem
informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data
atau informasi geografis.
Secara umum suatu informasi berbasis geograsfis SIG mempunyai
kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi,
menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan
diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi
geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai
dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan
seperti; lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang
membedakan SIG dari sistem informasi lainnya.
ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI
(Environment Science & Research Institue) yang merupakan kompilasi fungsi-fungsi
dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server, dan
GIS berbasis web. Software ini mulai dirilis oleh ESRI Pada tahun 2000.
Fungsi Dasar ArcGIS ESRI (Environmental System Research Institute) yang
berpusat di Redlands, California, adalah salah satu perusahaan yang mapan dalam
pengembangan perangkat lunak untuk GIS. Memulai debutnya dengan produk
ArcInfo 2.0 pada awal 1990 an,
ESRI terus memperbaiki produknya untuk mengakomodasi berbagai
kebutuhan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan. ArcGIS ini sangat
berguna dalam berbagai bidang kehidupan dan lebih unggul daripada sistem
informasi biasa.
Dengan adanya GIS maka akan mempermudah pengguna untuk menganalisis,
mencari suatu informasi sehingga dapat membantu pengguna untuk mengolah data
berdasarkan data, keadaan dan fakta yang terjadi di lapangan. Dan juga GIS ini dapat
menghasilkan data special susunan.

AMRAN KAFILA HALIM DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160077 09320170020
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

1.1 Maksud Dan Tujuan

1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui pembuatan peta
IUP menggunakan arcgis.
1.2.2 Tujuan
1. Membuat peta lokasi penambangan
2. Untuk mengetahui batas wilayah izin usaha penambangan.

1.3 Alat dan Bahan

1.3.1 Alat
1. Laptop;
2. Mouse;
3. Kabel colokan;
4. Aplikasi arcgis.
1.3.2 Bahan
1. Kertas HVS.

AMRAN KAFILA HALIM DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160077 09320170020
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS)


merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolahdan
menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989). Sistem Informasi
Geografis atau SIG atau yang lebih dikenal dengan GIS mulai dikenal pada
awal1980-an. Sejalan dengan berkembangnya perangkat komputer, baik
perangkatlunak maupun perangkat keras, SIG berkembang mulai sangat pesat pada
era1990-an dan saat ini semakin berkembang. Secara umum pengertian SIG ”Suatu
komponen yang terdiri dari perangkatkeras, perangkat lunak, sumberdaya manusia
dan data yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan,
memperbaiki, memperbaharui,mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan,
menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis”.

2.2 Arcgis

ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI


(Environment Science & Research Institue) yang merupakan kompilasi fungsi-fungsi
dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server, dan
GIS berbasis web. Software ini mulai dirilis oleh ESRI Pada tahun 2000. Produk
Utama Dari ARCGIS adalah ARCGIS desktop, dimana arcgis desktop merupakan
software GIS professional yang komprehensif dan dikelompokkan atas tiga
komponen yaitu : ArcView (komponen yang fokus ke penggunaan data yang
komprehensif, pemetaan dan analisis), ArcEditor (lebih fokus ke arah editing data
spasial) dan ArcInfo (lebih lengkap dalam menyajikan fungsi-fungsi GIS termasuk
untuk keperluan analisis geoprosesing).

AMRAN KAFILA HALIM DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160077 09320170020
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

Gambar 2.1 Tampilan Startup ArcGis 10

Software ArcGIS pertama kali diperkenalkan kepada publik oleh ESRI pada
tahun 1999, yaitu dengan kode versi 8.0 (ArcGIS 8.0). ArcGIS merupakan
penggabungan, modifikasi dan peningkatan dari 2 software ESRI yang sudah
terkenal sebelumnya yaitu ArcView GIS 3.3 (ArcView 3.3) dan Arc/INFO
Workstation 7.2 (terutama untuk tampilannya). Bagi yang sudah terbiasa dengan
kedua software tersebut, maka sedikit lebih mudah untuk bermigrasi ke ArcGIS.
Setelah itu berkembang dan ditingkatkan terus kemampuan si ArcGIS ini oleh ESRI
yaitu berturut turut ArcGIS 8.1, 8.2, 9.0, 9.1, 9.2, dan terakhir saat ini ArcGIS 9.3
(9.3.1) dan sekarang sudah ada ArcGIS 10.
ArcGIS meliputi perangkat lunak berbasis Windows sebagai berikut:
1. ArcReader, yang memungkinkan pengguna menampilkan peta yang dibuat
menggunakan produk ArcGIS lainnya;
2. ArcGIS Desktop, memiliki lima tingkat lisensi:
a. ArcView, yang memungkinkan pengguna menampilkan data spasial,
membuat peta berlapis, serta melakukan analisis spasial dasar;
b. ArcMap adalah aplikasi utama untuk kebanyakan proses GIS dan pemetaan
dengan komputer. ArcMap memiliki kemampuan utama untuk visualisasi,
membangun database spasial yang baru, memilih (query), editing,
menciptakan desain-desain peta, analisis dan pembuatan tampilan akhir

AMRAN KAFILA HALIM DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160077 09320170020
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

dalam laporan-laporan kegiatan. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh


ArcMap diantaranya yaitu penjelajahan data (exploring), analisa sig
(analyzing), presenting result, customizing data dan programming
c. ArcEditor, memiliki kemampuan sebagaimana ArcView dengan tambahan
peralatan untuk memanipulasi berkas shapefile dab geodatabase;
d. ArcInfo, memiliki kemampuan sebagaimana ArcEditor dengan tambahan
fungsi manipulasi data, penyuntingan, dan analisis.
e. ArcCatalog , tool untuk menjelajah (browsing), mengatur (organizing),
membagi (distribution) mendokumentasikan data spasial maupun metadata
dan menyimpan (documentation) data – data SIG. ArcCatalog membantu
dalam proses eksplorasi dan pengelolaan data spasial. Setelah data
terhubung, ArcCatalog dapat digunakan untuk melihat data. Bila ada data
yang akan digunakan, dapat langsung ditambahkan pada peta. Seringkali,
saat memperoleh data dari pihak lain, data tidak dapat langsung digunakan.
Data tersebut mungkin masih perlu diubah sistem koordinat atau
proyeksinya, dimodifikasi atributnya, atau dihubungkan antara data geografis
dengan atribut yang tersimpan pada tabel terpisah. Pada saat data siap, isi dan
struktur data sebagaimana halnya perubahan-perubahan yang dilakukan,
harus didokumentasikan. Berbagai aktivitas pengelolaan data ini dapat
dilakukan menggunakan fasilitas yang tersedia pada ArcCatalog.

2.3 Kegunaan Arcgis

ESRI (Environmental System Research Institute) yang berpusat di Redlands,


California, adalah salah satu perusahaan yang mapan dalam pengembangan
perangkat lunak untuk GIS. Memulai debutnya dengan produk ArcInfo 2.0 pada awal
1990 an, ESRI terus memperbaiki produknya untuk mengakomodasi berbagai
kebutuhan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan. Produk yang paling
terkenal dan hingga saat ini masih banyak digunakan oleh pengguna GIS adalah
Arc/Info 3.51 dan ArcView 3.3. Kedua produk ini masih digunakan karena sifatnya
yang ringan, tidak haus memory dan kelengkapan fasilitasnya cukup memadai. Saat
ini, produk terakhir ESRI adalah ArcGIS versi 10 yang dirilis pada 28 Juni 2010
yang lalu. Dengan bervariasinya kalangan pengguna GIS, software ArcGIS yang
diproduksi oleh ESRI mencakup penggunaan GIS pada berbagai skala:

AMRAN KAFILA HALIM DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160077 09320170020
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

1. ArcGIS Desktop, ditujukan untuk pengguna GIS profesional (perorangan


maupun institusi)
2. ArcObjects, dibuat untuk para developer yang selalu ingin membuat inovasi
dan pengembangan
3. Server GIS (ArcIMS, ArcSDE, lokal), dibuat bagi pengguna awam yang
mengumpulkan data spasial melalui aplikasi di internet
4. Mobile GIS, diciptakan bagi pengguna GIS yang dinamis, software ini
mengumpulkan data lapangan.
Pengaturan pada data frame sangat penting untuk diketahui, pengaturan
tersebut terutama adalah meliputi:
a. Pengaturan Unit Peta Yang Kita Buat (Tab General)
b. Penentuan Skala Tampilan (Tab Data Frame)
c. Penentuan Sistem Koordinat (Tab Coordinate System)
d. Pengaturan Grid Koordinat Pada Layout (Tab Grid)

2.4 Tata Cara Pemberian Izin Usaha Pertambangan Batuan

Kegiatan pertambangan diatur dalam Undang-undang No 4 Tahun 2009


tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba). Untuk lebih merinci
pelaksanaan dari Undang-undang ini diturunkan kembali dalam bentuk Peraturan
Pemerintah (PP) yang salah satunya adalah PP No 23 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.
Berdasarkan PP ini komoditas pertambangan dikelompokkan dalam 5
golongan, yaitu:
a. Mineral radioaktif, antara lain: radium, thorium, uranium
b. Mineral logam, antara lain: emas, tembaga
c. Mineral bukan logam, antara lain: intan, bentonit
d. Batuan, antara lain: andesit, tanah liat, tanah urug, kerikil galian dari bukit,
kerikil sungai, pasir urug
e. Batubara, antara lain: batuan aspal, batubara, gambut
Saat ini kegiatan pertambangan yang lebih dikenal adalah pertambangan
untuk komoditas mineral logam antara lain: emas, tembaga, nikel, bauksit dan
komoditas batubara. Selain komoditas mineral utama dan batubara ini, komoditas

AMRAN KAFILA HALIM DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160077 09320170020
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

batuan memiliki peran yang sama pentingnya terutama dalam memberikan dukungan
material untuk pembangunan infrastruktur, antara lain: pendirian sarana infrastruktur
jalan, pembangunan perumahan, dan gedung perkantoran.
Terminologi bahan galian golongan C yang sebelumnya diatur dalam UU No
11 Tahun 1967 telah diubah berdasarkan UU No 4 Tahun 2009, menjadi batuan,
sehingga penggunaan istilah bahan galian golongan C sudah tidak tepat lagi dan
diganti menjadi batuan.
Pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) batuan berdasarkan PP No 23
Tahun 2010 dilakukan dengan cara permohonan wilayah. Permohonan wilayah
maksudnya adalah setiap pihak badan usaha, koperasi atau perseorangan yang ingin
memiliki IUP harus menyampaikan permohonan kepada Menteri, Gubernur atau
Bupati/Walikota sesuai kewenangannya.
Pembagian kewenangan Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota adalah:
a. Menteri ESDM, untuk permohonan wilayah yang berada lintas wilayah
provinsi atau wilayah laut lebih dari 12 mil dari garis pantai.
b. Gubernur, untuk permohonan wilayah yang berada lintas wilayah
kabupaten/kota dalam 1 provinsi atau wilayah laut 4 sampai dengan 12 mil..
c. Bupati/Walikota, untuk permohonan wilayah yang berada di dalam 1 wilayah
kabupaten/kota atau wilayah laut sampai dengan 4 mil.
IUP mineral batuan diberikan oleh Menteri ESDM (selanjutnya disebut
Menteri), Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya berdasarkan
permohonan yang diajukan oleh: badan usaha, koperasi, dan perseorangan. IUP
diberikan melalui 2 tahapan, yaitu: Pemberian Wilayah Izin Usaha Pertambangan
(WIUP) dan Pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP).

1. Pemberian WIUP Batuan


a. Badan usaha, koperasi atau perseorangan mengajukan permohonan
wilayah untuk mendapatkan WIUP batuan kepada Menteri, Gubernur
atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya
b. Sebelum memberikan WIUP, Menteri harus mendapat rekomendasi dari
Gubernur atau Bupati/Walikota dan oleh Gubernur harus mendapat
rekomendasi dari Bupati/Walikota.

AMRAN KAFILA HALIM DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160077 09320170020
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

c. Permohonan WIUP yang terlebih dahulu telah memenuhi persyaratan


koordinat geografis lintang dan bujur sesuai dengan ketentuan sistem
informasi geografi yang berlaku secara nasional dan membayar biaya
pencadangan wilayah dan pencetakan peta, memperoleh prioritas
pertama untuk mendapatkan WIUP.
d. Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota dalam paling lama 10 hari kerja
setelah diterima permohonan wajib memberikan keputusan menerima
atau menolak atas permohonan WIUP.
e. Keputusan menerima disampaikan kepada pemohon WIUP disertai
dengan penyerahan peta WIUP berikut batas dan koordinat WIUP.
Keputusan menolak harus disampaikan secara tertulis kepada pemohon
WIUP disertai dengan alasan penolakan.
2. Pemberian IUP Batuan
a. IUP terdiri atas: IUP Eksplorasi dan IUP Operasi Produksi.
b. Persyaratan IUP Eksplorasi dan IUP Operasi Produksi meliputi
persyaratan: administratif, teknis, lingkungan dan finansial.
3. Pemberian IUP Eksplorasi Batuan
a. IUP Eksplorasi diberikan oleh: a. Menteri, untuk WIUP yang berada
dalam lintas wilayah provinsi atau wilayah laut lebih dari 12 mil dari
garis pantai b. Gubernur, untuk WIUP yang berada dalam lintas
kabupaten/kota dalam 1 provinsi atau wilayah laut 4-12 mil dari garis
pantai c. Bupati/Walikota, untuk WIUP yang berada dalam 1 wilayah
kabupaten/kota atau wilayah laut sampai dengan 4 mil dari garis pantai
b. IUP Eksplorasi diberikan berdasarkan permohonan dari badan usaha,
koperasi, dan perseorangan yang telah mendapatkan WIUP dan
memenuhi persyaratan.
c. Menteri atau Guberrnur menyampaikan penerbitan peta WIUP batuan
yang diajukan oleh badan usaha, koperasi, atau perseorangan kepada
Gubernur atau Bupati/Walikota untuk mendapatkan rekomendasi dalam
rangka penerbitan IUP Eksplorasi. Gubernur atau
Bupati/Walikota memberikan rekomendasi paling lama 5 hari kerja
sejak diterimanya tanda bukti penyampaian peta WIUP mineral batuan.

AMRAN KAFILA HALIM DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160077 09320170020
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

d. Badan usaha, koperasi, atau perseorangan yang telah mendapatkan peta


WIUP beserta batas dan koordinat dalam waktu paling lambat 5 hari
kerja setelah penerbitan peta WIUP mineral batuan harus menyampaikan
permohonan IUP Eksplorasi kepada Menteri, Gubernur atau
Bupati/Walikota dan wajib memenuhi persyaratan.
e. Bila badan usaha, koperasi, atau perseorangan dalam waktu 5 hari kerja
tidak menyampaikan permohonan IUP, dianggap mengundurkan diri
dan uang pencadangan wilayah menjadi milik Pemerintah atau
pemerintah daerah dan WIUP menjadi wilayah terbuka.
4. b Pemberian IUP Operasi Produksi Batuan
a. IUP Operasi Produksi diberikan oleh: a. Bupati/Walikota, apabila lokasi
penambangan, lokasi pengolahan dan pemurnian, serta pelabuhan berada
di dalam 1 wilayah kabupaten/kota atau wilayah laut sampai dengan 4
mil dari garis pantai b. Gubernur, apabila lokasi penambangan, lokasi
pengolahan dan pemurnian, serta pelabuhan berada di dalam wilayah
kabupaten/kota yang berbeda dalam 1 provinsi atau wilayah laut sampai
dengan 12 mil dari garis pantai setelah mendapat rekomendasi dari
Bupati/Walikota c. Menteri, apabila lokasi penambangan, lokasi
pengolahan dan pemurnian, serta pelabuhan berada di dalam wilayah
provinsi yang berbeda atau wilayah laut lebih dari 12 mil dari garis
pantai setelah mendapat rekomendasi dari Gubernur dan
Bupati/Walikota setempat.
b. IUP Operasi Produksi diberikan kepada badan usaha, koperasi, dan
perseorangan sebagai peningkatan dari kegiatan eksplorasi yang
memenuhi persyaratan dimana pemegang IUP Eksplorasi dijamin untuk
memperoleh IUP Operasi Produksi sebagai peningkatan dengan
mengajukan permohonan dan memenuhi persyaratan peningkatan
operasi produksi.
c. Pemegang IUP Operasi Produksi dapat mengajukan permohonan
wilayah di luar WIUP kepada Menteri, Gubernur, atau
Bupati/Walikota untuk menunjang usaha pertambangannya.

AMRAN KAFILA HALIM DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160077 09320170020
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

d. Dalam jangka waktu 6 bulan sejak diperolehnya IUP Operasi Produksi,


pemegang IUP Operasi Produksi wajib memberikan tanda batas wilayah
pada WIUP.
e. Bila pada lokasi WIUP ditemukan komoditas tambang lainnya yang
bukan asosiasi mineral yang diberikan dalam IUP, pemegang IUP
Operasi Produksi memperoleh keutamaan mengusahakannya dengan
membentuk badan usaha baru.
f. Permohonan perpanjangan IUP Operasi Produksi diajukan kepada
Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota paling cepat 2 tahun dan
paling lambat 6 bulan sebelum berakhirnya IUP.
g. Pemegang IUP Operasi Produksi hanya dapat diberikan perpanjangan 2
kali dan harus mengembalikan WIUP Operasi Produksi dan
menyampaikan keberadaan potensi dan cadangan mineral batuan kepada
Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota.
h. Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota dapat menolak permohonan
perpanjangan IUP Operasi Produksi apabila pemegang IUP Operasi
Produksi berdasarkan hasil evaluasi tidak menunjukkan kinerja operasi
produksi yang baik.
Ketentuan pidana pelanggaran ketentuan dalam UU No 4 Tahun 2009:
1) Setiap orang yang melakukan usaha penambangan tanpa IUP dipidana dengan
pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp
10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
2) Setiap orang atau pemegang IUP Operasi Produksi yang menampung,
memanfaatkan, melakukan pengolahan dan pemurnian, pengangkutan,
penjualan mineral dan batubara yang bukan dari pemegang IUP dipidana
dengan pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp
10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)
3) Setiap orang yang merintangi atau mengganggu kegiatan usaha pertambangan
dari pemegang IUP yang telah memenuhi syarat-syarat dipidana dengan
pidana kurungan paling lama 1 tahun atau denda paling banyak Rp
100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
4) Setiap orang yang rnengeluarkan IUP yang bertentangan dengan Undang-
Undang ini dan menyalahgunakan kewenangannya diberi sanksi pidana paling
AMRAN KAFILA HALIM DEWY KUMALA TEHUAYO
09320160077 09320170020
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

lama 2 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus
juta rupiah) Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai dengan
kewenangannya berhak memberikan sanksi administratif kepada pemegang
IUP atas pelanggaran ketentuan dalam undang-undang ini berupa: peringatan
tertulis, penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan eksplorasi atau
operasi produksi, atau pencabutan IUP

AMRAN KAFILA HALIM DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160077 09320170020
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

BAB III
PROSEDUR KERJA

3.1 Tahapan Pembuatan Peta Menggunakan Arcgis

Mencari Peta sebagai referensi kita di Google Earth juga sangat mudah,
tinggal kita membuka aplikasi Google Earth kemu.dian kita search wilayah yang
akan kita buat petanya, agar terkoordinasi antara Google Earth maupun ArcGis
kemudian juga memerlukan bantuan titik-titik koordinat sebagai pembantu kita
dalam Georeferencing nantinya, minimal 4 titik di tiap gambar Peta Citra Google.
1. langkah pertama masukkan data di microsft excel.

Gambar 5.3.1 Memasukkan data di excel

AMRAN KAFILA HALIM DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160077 09320170020
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

2. Save file dengan format .csv

Gambar 5.3.2 file format csv


3. Membuka softwer arcgis .

Gambar 5.3.3 Arcgis 10.6

AMRAN KAFILA HALIM DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160077 09320170020
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

4. Setelah masuk di jendela utama arcgis add data file excel.

Gambar 5.3.4 Add data file


5. Setelah add data, kemudian klik kanan pilih display x,y, untuk memasukkan
titik koordinatnya.

Gambar 5.4.5 Input data x,y,z

AMRAN KAFILA HALIM DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160077 09320170020
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

6. Kemudian pilih zona sesuai lokasi kemudian klik ok.

Gambar 5.3.6 Memilih zona sesuai lokasi


7. Setelah klik oke kemudian arahkan kursor ke file excel kemudian klik kanan
pilih data kemudaian pilih export data untuk mengubah data menjadi data
SHP.

Gambar 5.3.7 Export data.

AMRAN KAFILA HALIM DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160077 09320170020
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

8. Selesai mengekspor data koordinat selanjutnya memasukkan data SHP


wilayah tempat dimana koordinat kita berada. Klik add data kemudian cari
file data SHP wilayah, kemudain klik add.

Gambar 5.3.8 Memasukkan data SHP wilayah


9. Buat poligon dengan cara buat shp polygon klik pada tools catalog klik kanan
pada folder klik new pilih shapefile. Kemudian tarik polygon di titik terluar
kemudian hubungkan setiap titik menggunakan garis polygon yang tertutup.
Setelah selesai pilih pada Tools editor klik save edit kemudian klik stop
editing.

AMRAN KAFILA HALIM DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160077 09320170020
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

Gambar 5.3.9 Membuat SHP polygon.


10. Setelah itu kita buat layoutnya dengan cara masuk ke menu file kemudian
pilih dan klik page and print setup.

Gambar 5.3.10 Mengklik page and print setup

AMRAN KAFILA HALIM DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160077 09320170020
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

11. Kemudian atur kertas serta memilih tampilan untuk layout. Kemudian klik
ok.

Gambar 5.3.11 Menyetel tampilan layout


12. Selelah letak peta sudah di atur kemuadian pasang grid dengan klik kanan
pilih properties kemudian pilih dan atur grid sesuai kemauan.

Gambar 5.3.12 Memasang grid

AMRAN KAFILA HALIM DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160077 09320170020
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

13. Selanjutnya pembuatan etiket dengan menggunakan tool insert, seperti judul
peta, skala bar/skala text, arah mata angin, indeks peta dan legenda.

Gambar 5.3.13 Membuat etiket peta


14. Setalah etiket sudah jadi, simpan file dengan format pdf dengan cara pilih
menu file, kemuadian klik export map.

Gambar 5.3.14 Klik export map

AMRAN KAFILA HALIM DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160077 09320170020
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

15. Setelah selesai klik export map pilih format pdf kemuadian save.

Gambar 5.3.15 Pilih format pdf kemuadian save

AMRAN KAFILA HALIM DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160077 09320170020
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Gambar 5.4.1 Hasil pembuatan peta batas IUP

4.2 Pembahasan
Peta batas Izin Usaha Pertambangan ( IUP) dibuat pada aplikasi (Argis 10.5)
di wilayah Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara. Dibuat dengan skala
1:30.000 yang berarti 1 cm pada peta menggambarkan 30000 cm di lapangan,
pembuatan peta tersebut mengambil 8 titik koordinat yang disatukan menggunakan
menu editor dan menghasilkan polygon, polygon tersebut wilayah izin pertambangan
yang akan dilakukan kegiatan penambangan. Pengambilan titik koordinat
menggunakan aplikasi google earth pro win.

AMRAN KAFILA HALIM DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160077 09320170020
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Membuat peta lokasi izin usaha pertambangan dapat melihat prosedur


percobaan pada bab 3. Setelah itu menambahkan shp yang dibutuhkan seperti SHP
kabupaten, SHP desa, SHP jalan dll. Pencarian shp dapat di akses melalui tanah air
Indonesia. Untuk mengetahui batas wilayah izin usaha pertambangan dapat
dilakukan dengan cara membuat polygon tertutup dengan memilih menu editor
kemudian menyambungkan setiap titik-titik kordinat yang akan dilakukan
penambangan.

5.2 Saran

5.2.1 Untuk Laboratorium


Saran saya untuk laboratorium sebaiknya diperbanyak lagi rak sepatu dan
selalu menjaga kebersihan laboratorium baik didalam maupun diluar.
5.2.2 Untuk Asisten
Saya agar kiranya asisten tetap sabar dan dalam menghadapi praktikan dalam
asistensi online maupun respon yang saat ini dilakukan secara online .

AMRAN KAFILA HALIM DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160077 09320170020
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IUP

DAFTAR PUSTAKA

Korps asisten 2020.Penuntun praktikumPerencanaantambang. UMI Makassar.


Moelhim Karthodharmo., Irwandy Arif., Suseno Kramadibrata., 1984
“Teknik Peledakan”, Diktat Kuliah Jilid I, Jurusan Teknik
Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, Institut Teknologi
Bandung.
Tim Penyusun. 1987 .Pengetahuanpeta.Penerbit ITB Bandung.

AMRAN KAFILA HALIM DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160077 09320170020

Anda mungkin juga menyukai