PEMBAKARAN BATUBARA

PROSES PEMBAKARAN
PROSESNYA BEBERAPA TAHAP
-PEMANASAN PARTIKEL BATUBARA
--PENGERINGAN , PENGUAPAN VM,
PEMBAKARAN VM, TERAKHIR PROSES
PEMBAKARAN ARANG.
• PROSES PEMANASAN
PROSES PEMANASAN DIMANA PARTIKEL
MENGALAMI PEMANASAN TERUTAMA DARI
KONVEKSI DAN RADIASI DARI SEKITARNYA
DALAM RUANG BAKAR UNTUK ITU HARUS
DISEDIAKAN RUANG YG BAIK SUPAYA DAPAT
TERJADI PEMANASAN YANG EFEKTIF.
• PROSES PENGERINGAN
PEMANASAN AWAL, ENERGI YANG DITERIMA olh
PARTIKEL BB DIGUNAKAN UNTUK PENGUAPAN
UAP AIR, LALU MENAIKAN TEMPERATUR.
DITANDAI DENGAN PARAMETER
Cp (KAPASITAS PANAS) BAHAN BATUBARA
Cp abubatubara
Q UNTUK PEMANASAN DAN PENGUAPAN AIR
• PROSES PENGUAPAN NZAT TERBANG (VM)
PROSES PENNGUAPAN VM ADALAH PROSES
PIROLISIS, YIAITU PEMANASAN SEBELUM
BEREAKSI DENGAN OKSIGEN (PROSES
ENDOTERM), DENGAN TEpratur SEMAKIN
TINGGI MENGHASILKAN TER DAN ARANG
LALU PECAH MENGHASILKAN SENYAWA
SENYAWA KECIL DAN REAKTIF
PROSES PENGUAPAN VM TERJADI SETELAH SEBAGIAN AIR
MENGALIR KELUAR DARI PARTIKEL BATUBARA
SEHINGGA PARTIKEL BB MENGALAMI KENAIKAN
TEMPERATUR SEHINGGA SEBAGIAN BESAR ZAT VM
KELUAR PADA TEMPRATUR YANG SEMAKIN TINGGI.
PROSES PEMBAKARAN ZAT VM
PROSES PEMBAKARAN ZAT TERBANG SETELAH BERREAKSI
DENGAN OKSIGEN BERLANGSUNG .KHUSUS SENYAWA2
MOLEKUL KECIL DAN REDIKAL YANG REAKTIF. REAKSI
MAKIN CEPAT DAN NAIKNYA TEMPERATUR DAN
KONDISI TURBULENSI YANG TINGGI.
ROSES PEMBAKARAN ARANG
TERJADI SETELAH PENGUAPAN ZAT VM
SEBAGIAN BESAR SELESAI. MOLEKUL2 O2
DISEKELILING PERMUKAAN ARANG MULAI
MENCAPAI PERMUKAAN ARANG. KECEPATAN
OKSIDASI ARANG DITENTUKAN KECEPATAN
REAKSI KIMIA, SETELAH TEMPRATUR >T 900
oC dan TERJADI GASSIFIKASI C +O2 ----- 2 CO
PEMBAKARAN BATUBARA BONGKAHAN
PERALATAN DIGUNAKAN :
1. ANGLO/TUNGKU
UKURAN BB 2- 5 CM, DALAM ANGLO BB DIBAKAR DARI
ATAS KE BAWAH (TOP DOWN BURNING). UAP VM
DARI LAPISAN DIBAWAH DAERAH PEMBAKARAN
AKAN MENGUAP DAN MENGALIR KE ATAS DAN
BERCAPUR DAN BERTEMU DENGAN DAERAH
PEMBAKARAN YG PANAS SELANJUTNYA BERCAMPUR
UDARA SEKUNDER SEHINGGA TERJADI PROSES
PEMBAKARAN VM. ASAP TIDAK TERJADI KARENA VM
TIDAK LEPAS BEBAS DARI SISTEM PEMBAKARAN.
b. DAPUR (FURNACE)
METODE PENGKOKASAN. BATUBARA YG
TELAH TERBAKAR DI ATAS MEJA
PENGKOKASAN SAMPAI ZAT TERBANG
MULAINHABIS, DILANJUTKAN
PEMBAKARANG ARANG. ARANG YANG
MEMBARA DIRORONG KE ATAS KISI
KEMUDIAN MEJA PENGKOKASAN DIISI
KEMBALI DENGAN BATU BARA BARU.
• PERSYARATA BATUBRA
- JENIS BITUMINUS
- KARBON TINGGI
- KADAR ABU RENDAH
- TITIK LELEH TINGGI
- PEMBAKARANNYA DEENGAN BEBAS (FREE
BURNING)
DAPUR PEMBAKAR TEBAR (SPRINKLER STOKER)
BB DIGUNAKAN 5 CM, UKURAN 0,3 CM TIDAK
BOLEH LEBIH 25%.
BB DIALIRKAN DI ATAS SIRIP2 AKAN TERLEMPAR
KE ATAS KISI2 SECARA KONTINYU. KAPASITAS
PEMBAKARAN DAPAT DIATUR DENGAN
MENGATUR JARAK LEMPARAN.
d. UMPAN DARI BAWA (UNDER FEED)
e. PEMBAKARAN DENGAN KISI BERJALAN.
DAPUR PEMBAKARAN DILENGKAPI KISI YANG
TERUS BERGERAK MEMBAWA BATUBARA.
BATUBARA TERBAKAR DENGAN HABIS, SISA
ABUNYA DITUMPAHKAN OLEH GERAKAN
KISI.PENGISIAN BB BERLANGSUNG TERUS.
DIGUNAKAN UNTUK KETEL UAP . KAPASITAS 125
TON UAP/JAM
• PEMBAKARAN BATUBARA DALAM CYCLON
TEKNIK PEMBAKARAN.
SEBRUK BATUBARA 1 – 0, 6 cm DITIUPKAN KE
DALAM SELINDER PEMBAKAR SICLON YANG
DILAPISI LINING REFRAKTORI.
Batubara harus mengandung abu yg meleleh
pada saat pembakaran sehingga batubara yg
masuk ke dalam selinder siclon akan tersebar
karena gaya centrifugal partikel kasar akan
menempel dipermukaan dinding dalam yang
terlumuri oleh lelehan abu sehingga
kecepatan udara pembakar terhadap partikel
kasar tinggi sehingga pembakaran juga cukup
tinggi dan pembakaran pertikel berlangsung
cepat.
Pembakaran 1600 – 1900 oC, Lelehan abu
berlangsung terus dan keluar melalui
penampung bersama gas buang.
KETENTUAN DALAM PEMBAKAR CYCLON
- KONDISI UDARA TURBULEN SEHINGGA
RUANG PEMBAKAR KECIL, PRODUKSI PANAS
TINGGI
- TIDAK TERLALU BANYAK ABU DALAM GAS
BUANG
- BIAYA PENGERUSAN LEBIH RENDAH DENGAN
UKURAN -0,6 CM
- ABU DALLAM BENTUK GUMPALAN YANG
MUDAH PENENGANANNYA
PEMBAKARAN BATUBARA BUBUK
PEMBAKARAN BB SERING UNTUK
MENGHASILKAN UAP. PEMBAKARAN KONDISI
CEPAT SEHINGGA PANAS DIHASILKAN JUGA
CEPAT. KARENA BENTUK BUBUK MAKA
PERMUKAANYA LUAS.PEMANASAN
DALAMNBOYLER DENGAN KAPASITAS 125
TON/JAM,UKURAN BATUBARA HALUS 65%
UKURAN 200
PENANGANAN ABU YANG TIMBUL
DAPAT DITANGANI SECARA BASAH DAN KERING.
SECARA KERING
ABU YG SUDAH DINGIN KARENA RADIASI DALAM
RUANG PEMBAKARAN MENGGUMPAL DAN
JATUH KE DASAR RUANG PEMBAKARAN
SEBANYAK 10 –20 %. PARTIKEL ABU YG HALUS
KELUAR BERSAMA GAS BUANG DAN
DIKUMPULKAN PADA SISTEM PENAMPUNG ABU.
METODE BASAH.
ABU MELELEH DALAM RUNG PEMBAKAR DAN
MENGALIR KE DASAR RUANG PEMBAKARAN,
SELAJUTNYA DISALURKAN KESUATU
PENAMPUNG YANG BERISI AIR , ABU
DIPEROLEH DALAM BENTUK GUMPALAN
SEBYAK 50 % DAN SISAHNYA BENTUK ABU
HALUS HATERBAWA DENGAN GAS BUANG
DAN DIKUMPULKAN DALAM SIKLON.
PEMBAKARAN BATUBARA
TEKNIK PEMBAKARAN DENGAN SIKLON.
UNTUK BB INDONESIA , KALORI RENDAH, K AIR
TINGGI, PANASNYA TIDAK STABIL UTK 1200 oC
Dimodifikasi dengan cara menurunkan ukuran
menjadi -0,,5 mm atau – 30 mash. Tekmira
melakukan dengan kapasitas 7 kg/jam – 2
ton/jam, mampu membakar BB prink rendah
– tinggi dengan panas stabil
• PROSES PEMBAKARAN
• MENIUPKAN UDARA PEMBAKAR DAN BB
TEPUNG KE DALAM RUNG SIKLON SELINDER
SECARA TANGEN SIAL TANPA UDARA
SEKUNDER KARENA PADA RUANG SUDAH
KONDISI TURBULEN.
PENGGUNAAN PEMBAKAR SIKLON UTK BOILER
BOILER 2 TON UAP DAN 5 TON UAP PER JAM
DENGAN BOILER HORISONTAL DENGAN P 6 BAR
MENGKONSUMSI 160 LT/JAM. DIGANTI BB 240
– 260 KG/JAM DGN BB 5500- 5800 KKL/KG
5 TON UAP PER JAM UKURAN UAP 6- 8 BAR, 300
LT/JAM JIKA BB 600 KG/JAM
 PENURUNAN PENGOTOR BATUBARA
PENGOTOR BATUBARA
- IMPURITIS YG MEMBENTUK ABU
- IMPURITIS YG MEMBENTUK SULFUR
- IMPURITIS YG MEMBENTUK FOSFOR DAN Na
Pengotor dalam pencucian
- Inhern impuritis, menyatu dgn BB tdk dpt
dipisahkan
- Externeous, tersegregasi dpt dipisahkan dgn cara
pencucian
• ABU
- INHEREN MATTER, MENYATU DGN BB TDK DPT
DIPISAHKAN TERBENTUK DARI UNSUR KIMIA
YG ADA PADA TUMBUHAN
- EXTERNEOUS MATTTER, BERASAL DARI
MENJADI SLAG MIS. SLATE, SHALE, SAND
STONE, LIMESTONE
• SULFUR, kandungan S = 1 - 2 % Batubara Indo
- SULFUR FIRITIK (FeS2) JML 20-30%, VEIN,
LENSA JOINTS
- SULFUR ORGANIK 20 -80%, TERIKAT DALAM
SUBTANSI BATUBARA BERASOSIASI DENGAN
SULFAT DAN SULFIDA
- SULPUR SULFAT, DLM CALSIUM SULFAT DAN
BESI SULFAT, BIASANYA PD BB YG TEREKSPOS
DAN TEROKSIDASI
• PENCUCIAN BATUBARA
Pencucian dimaksudkan untuk menghilangkan
sebagian abu dan sulfur. Alat yang digunakan
1. JIGGING
2. DENSE MEDIUM SEPARATOR
3. HYDROCYCLON
4. CONCENTRATION TABLE
1. JIGGING, dilakukan berdasarkan grafitasi.
PROSES, ADANYA HEMBUSAN AIR, MAKA
KOTORAN AKAN TENGGELAM SEDANGKAN
BATUBARA TIMBUL DIPEMUKAAN
- UKURAN BATUBARA 10 – 35 mm
- SPESIGRAFITY 1,5 – 1,6
2. DENSE MEDIUM SEPARATOR (DMS)
- DILAKUKAN BERDASAR S.G DENGAN MEDIA
CAMPURAN AIR DAN MEGNETIT
- SG TERLETAK ANTARA AIR DAN KOTORAN
SG MAGNETIK DALAM AIR 1,8
SG BATUBARA YG DICUCI 1,3 – 1,9
3. HYDROCYCLON
4. CONCENTRATE TABLE
MEMPUNYAI RIFFLE
BERGERAK MAJU MUNDUR
PARTIKEL BATUBARA BERSIH BERGERAK KE
BAWAH MEJA, KOTORAN BERKUMPUL PADA
RIFFLE DAN BERGERAK PADA BAGIAN AKHIR
MEJA.