BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Batuan merupakan material utama penyusun kerak bumi. Di dalam kerak
bumi terbentuk berbagai macam jenis batuan beku dan mineral penyusun dari
batuan tersebut. Jenis-jenis yang terbentuk didalam bumi dapat melalui
beberapa tahap sehingga membentuk batuan beku yang terbentuk di dalam bumi
(intrusif) dan batuan beku yang terbentuk didekat permukaan bumi (ekstrusif).
Agar dapat membedakan jenis-jenis batuan maka setiap jenis batuan harus
dideskripsikan terlebih dahulu menurut sifat fisiknya. Mengetahui jenis dan
proses keterbentukan dari batuan beku memiliki keuntungan bagi dunia
pertambangan, seperti mengetahui jenis endapan dan cadangan dari endapan
tersebut serta untuk mengetahui cara penambangan untuk endapan tersebut.
Dengan menambang endapan yang telah diketahui jumlah serta cadangannnya
maka hasil tambang dapat dijual kembali dengan memiliki nilai ekonomis.
1.2
1.2.1
Maksud
Maksud dari pembuatan laporan akhir mengenai batuan beku 1 yaitu
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
mengalami
penurunan
suhu
yang
sangat
ekstrem
sehingga
Sumber: http://www.tankonyvtar.hu
Foto 2.1
Zona Penunjaman
2.2
Sumber: http://www.gunjanminerals.com/
Foto 2.2
Kaolin
2.3
keterbentukkan dari batuan beku tersebut dan sifat fisik dari batuan beku.
Sumber: http://njscuba.net/artifacts/matl_stone.html
Foto 2.3
Batuan Beku Asam
Sumber: http://dunia-atas.blogspot.com/
Foto 2.4
Tekstur Batuan Beku
besar
Granitic: hypidiomorphic granular
Porfiritik: butiran relatif lebih besar dan masa dasar yang berukuran lebih
piroksen
Pegmatitic: terdiri dari batuan besar dan lebih besar dari batuan induknya
5
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1
Tugas
3.2
Pembahasan
Mineral Sekunder
Mineral sekunder merupakan mineral yang terbentuk karena adanya
mineral primer atau mineral utama. Mineral sekunder terdiri dari serpentin, kalsit,
serisit, kalkopirit, kaolin, klorit, pirit.
mengkristal
Klorit berasal dari alterasi hidrotermal bijih besi
Kelompok kalsit terdiri dari kalsit, dolomit, magnesit, siderit yang terbentuk
: LG/BB/01/2014
Warna Batuan
: Dark salmon
Derajat Kristalisasi
: Holokristalin
: Equigranular
Granularitas
: Phaneric
7
Tekstur Khusus
Struktur
Genesa
: Intrusif
Komposisi Mineral
Jenis Batuan
: Beku Asam
Nama Batuan
p= 7 cm
Foto 3.5
Batuan Beku
Gambar 3.1
Sketsa Batuan Beku
No
: LG/BB/02/2014
Warna Batuan
: Burly Wood
Derajat Kristalisasi
: Holokristalin
: Equigranular
Granularitas
: Phaneric
Tekstur Khusus
Struktur
Genesa
: Intrusif
Komposisi Mineral
Jenis Batuan
: Beku Asam
Nama Batuan
:
p= 6,5 cm
Foto 3.6
Batuan Beku
Gambar 3.2
Sketsa Batuan Beku
10
: LG/BB/03/2014
Warna Batuan
: Light Salmon
Derajat Kristalisasi
: Holokristalin
: Inquigranular
Granularitas
: Phaneric
Tekstur Khusus
Struktur
Genesa
: Intrusif
Komposisi Mineral
Jenis Batuan
: Beku Asam
Nama Batuan
l= 8 cm
No
p= 9 cm
Foto 3.7
Batuan Beku
Gambar 3.3
Sketsa Batuan Beku
10
11
11
12
No
: LG/BB/04/2014
Warna Batuan
: Tan
Derajat Kristalisasi
: Holokristalin
: Equigranular
Granularitas
: Phaneric
Tekstur Khusus
Struktur
Genesa
: Intrusif
Komposisi Mineral
Jenis Batuan
: Beku Asam
Nama Batuan
P= 5 cm
Foto 3.8
Batuan Beku
Gambar 3.4
Sketsa Batuan Beku
12
13
No
: LG/BB/05/2014
Warna Batuan
: Grey
Derajat Kristalisasi
: Holokristalin
: Inequigranular
Granularitas
: Phaneric
Tekstur Khusus
Struktur
Genesa
: Intrusif
Komposisi Mineral
Jenis Batuan
: Beku Intermediet
Nama Batuan
Foto 3.9
Batuan Beku
p= 15 cm
Sketsa 3.5
Sketsa Batuan Beku
13
14
No
: LG/BB/06/2014
Warna Batuan
: Grey
Derajat Kristalisasi
: Hypokristalin
: Equigranular
Granularitas
: Afanitic
Tekstur Khusus
Struktur
Genesa
: Ekstrusif
Komposisi Mineral
Jenis Batuan
: Beku Intermediet
Nama Batuan
p= 8,5 cm
Foto 3.10
Batuan Beku
Gambar 3.6
Sketsa Batuan Beku
14
15
No
: LG/BB/07/2014
Warna Batuan
: Black
Derajat Kristalisasi
: Hypokristalin
: Equigranular
Granularitas
: Afanitik
Tekstur Khusus
Struktur
Genesa
: Ekstrusif
Komposisi Mineral
Jenis Batuan
: Beku Basa
Nama Batuan
p= 8 cm
Foto 3.11
Batuan Beku
Gambar 3.7
Sketsa Batuan Beku
15
16
No
: LG/BB/08/2014
Warna Batuan
: Wheat
Derajat Kristalisasi
: Hypokristalin
: Inequigranular
Granularitas
: Afanitic
Tekstur Khusus
Struktur
Genesa
: Ekstrusif
Komposisi Mineral
Jenis Batuan
: Beku Asam
Nama Batuan
P= 14 cm
Foto 3.12
Batuan Beku
Gambar 3.8
Sketsa Batuan Beku
16
17
No
: LG/BB/09/2014
Warna Batuan
: Gray
Derajat Kristalisasi
: Hypokristalin
: Inequigranular
Granularitas
: Afanitic
Tekstur Khusus
Struktur
Genesa
: Ekstrusif
Komposisi Mineral
Jenis Batuan
: Beku Intermediet
Nama Batuan
Foto 3.13
Batuan Beku
Gambar 3.9
Sketsa Batuan Beku
17
18
No
: LG/BB/10/2014
Warna Batuan
: Dim Gray
Derajat Kristalisasi
: Hypokristalin
: Inequigranular
Granularitas
: Afanitic
Tekstur Khusus
Struktur
Genesa
: Ekstrusif
Komposisi Mineral
Jenis Batuan
: Beku Asam
Nama Batuan
p= 11 cm
Foto 3.14
Batuan Beku
Gambar 3.10
Sketsa Batuan Beku
18
19
BAB IV
ANALISA
19
20
BAB V
KESIMPULAN
20
21
DAFTAR PUSTAKA
http://ptbudie.wordpress.com/2012/03/29/batuan-beku-dan-
21
22
LAMPIRAN
22