Anda di halaman 1dari 7

Kelompok

Surajuddin Abbas 110322420000


Susanti Mayang S 110322420046
Uswatun Hasanah 110322420000
Yoga Dwi Cahyono 110322420000
Paleomorfologi sebagai cabang dari
geomorfologi. Paleomorfologi
mempelajari keadaan geomorfologi
masa lalu, dan tidak dibatasi oleh
waktu geologi sekalipun.

Sub ilmu ini telah dikenal


cukup tua, yaitu tahun 1991
ketika Lindgren melakukan
prospeksi jebakan emas di
amerika (Thorabury, 1969)
› Ketika seseorang melakukan studi
paleomorfologi, dalam pelaksanaannya
mentrapkan metodologi kajian geologi, yaitu
meliputi stratigrafi (ilmuyang mempelajari
tentang lapisan-lapisan batuan) dan stuktur
geologi yang terbentuk dalam batuan.
› Dengan dua jenis data tersebut, kemudian
dilakukan rokontruksi paleogeomorfologi dari
daerah yang bersangkutan.
› Dari hasil rekontruksi itu baru kemudian
ditindaklanjuti untuk kepentingan prospeksi
bahan galian, arkeologi, dan sebagainya.
Topografi terkubur (burried topography)

Topografi sisa (relict)

Topografi tersingkap kembali (exhumed)


Contoh dari topografi terkubur adalah batuan
alas (basement rock) di bawah batuan
volkaniklastik Gunung Merapi adalah batuan
berumur Tersier, berada pada posisi tidak
kurang dari minus 40 meter di bawah
permukaan tanah Kodia Yogyakarta
dapat diamati adanya bukit-bukit terisolasi dan
dikelilingi oleh dataran, dicontohkan bukit-
bukit kecil di Godean atau di sekitar Sungai
Opak (berumur Miosen) dikelilingi olehdataran
Yogyakarta-Bantul (batuan penyusun berumur
Pleistosen)
Sebagian besar candi-candi yang kita lihat
sekarang ada di atas permukaan tanah wilayah
DIY, termasuk pula candi borobudur, dapat
dianalogikan sebagai tipografi tersingkap
kembali, namun media penyebabnya adalah
proses ulah manusia (penggalian)/ man made

Anda mungkin juga menyukai