Anda di halaman 1dari 27

Universitas

Negeri Malang

State University of Malang


Nama Kelompok :

Fifi Nur Fadilah (150322602633)


Hana Choirun Nisak (150322600111)
Ika Nursasi (150322600187)
Himpunan mineral (aggregate of minerals) yang
terdiri dr satu mineral atau lebih
contoh: garam, fosfat, batu kapur, batu granit,
marmar, batu arang
Batuan diklasifikasikan berdasarkan mineral dan
komposisi kimia, dengan tekstur partikelnya dan
dengan proses terbentuknya. Maka batuan
diklasifikasikan menjadi Igneous, Sedimentary dan
Metamorphic. Ketiga jenis batuan ini pada proses
pembentukannya saling melengkapi dan berupa
siklus.
Siklus Terbentuknya Batuan
Proses Berlangsungnya
Siklus Batuan

Siklus batuan menggambarkan seluruh


proses yang dengannya batuan dibentuk,
dimodifikasi, ditransportasikan, mengalami
dekomposisi, dan dibentuk kembali
sebagai hasil dari proses internal dan
eksternal Bumi
Kerak bumi yang tersingkap ke udara
akan mengalami pelapukan dan
mengalami transformasi menjadi regolit.
melalui proses yang melibatkan atmosfer,
hidrosfer dan biosfer.
Selanjutnya, proses erosi yang
mentansportasikan regolit dan kemudian
mengendapkannya sebagai sedimen.
Setelah mengalami deposisi, sedimen
tertimbun dan mengalami kompaksi dan
kemudian menjadi batuan sedimen.
Kemudian, proses-proses tektonik yang
menggerakkan lempeng dan
pengangkatan kerak bumi menyebabkan
batuan sedimen mengalami deformasi.
Penimbunan yang lebih dalam membuat
batuan sedimen menjadi batuan
metamorik, dan penimbunan yang lebih
dalam lagi membuat batuan tersebut
meleleh dan membentuk magma yang
dari magma ini kemudian terbentuk
batuan beku yang baru.
Pada berbagai tahap siklus batuan ini,
tektonik dapat mengangkat kerak bumi
dan menyingkapkan batuan sehingga
batuan tersebut mengalami pelapukan
dan erosi. Dengan demikian, siklus batuan
ini akan terus berlanjut tanpa henti.
Batuan Sedimen
Sedimentary Rock (Batuan
Sedimen), terbentuk karena
endapan dari hasil erosi material-
material batuan, organic, kimia
dan terkompaksi serta
tersementasi.
Batuan ini terbentuk di
permukaan bumi yang terdiri dari;
65% Mudrock (mudstone, shale
dan siltstone); 20%-25%
Sandstone dan 10%-15%
Carbonate Rock (limestone dan
dolostone).
1.Sedimen Aquatis, yaitu sediment yang diendapkan oleh
tenaga air. Contohnya adalah gosong pasir, flood plain, natural
levee, alluvial fan, delta dan sebagainya
2. Sedimen aeolik/ aeris, yaitu sediment yang diendapkan
oleh tenaga angin(aeolik). Contohnya tanah loss, sand dunes,
seris, dan sebagainya
3. Sedimen glasial, yaitu sediment yang diendapkan oleh
gletser. Contohnya: morena, drumlin, dan sebagainya
4. Sedimen marin, yaitu sedimen yang diendapkan oleh
tenaga air laut.
Batuan sedimen klastik adalah sedimen yang susunan
kimianya sama dengan susunan kimia batuan asal.

Batuan sedimen kimiawi adalah sedimen yang dalam


pengendapannya terjadi proses kimia, seperti
pelarutan,penguapan,oksidasi dll.

Batuan sedimen organik adalah sedimen yang teradi


karena selama proses pengendapan mendapat bantuan
dari organisme yaitu tulang belulang, terumbu karang, dll.
KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN
Batuan Beku
Igneous Rock (Batuan Beku),
terbentuk oleh pembekuan magma
dan dibagi menjadi batuan plutonic
dan batuan volcanic.
Plutonik atau intrusive terbentuk
ketika magma mendingin dan
terkristalisasi perlahan didalam
crust (contohnya granite).
Sedangkan volcanic atau extrusive
membeku dan terbentuk pada saat
magma keluar kepermukaan
sebagai lava atau fragment bekuan
(contohnya batu apung dan basalt).
Penggolongan batuan beku
berdasarkan pada tiga patokan utama
yaitu :
-berdasarkan genetik batuan
-berdasarkan senyawa kimia yang
terkandung
-berdasarkan susunan mineraloginya
a. Pembagian genetik batuan beku
Pembagian ini berdasarkan genesa atau tempat terjadinya batuan
beku tersebut, yaiu sebagai berikut :
1. Batuan Ekstrusi : terdiri dari semua material yang dikeluarkan ke
permukaan bumi , baik di daratan ataupun di bawah permukaan
laut.
2. Batuan Intrusi : terjadi dari tempat terbentuknya kedua jenis
batuan beku.
Tiga Prinsip dari Tipe Bentuk Intrusi Batuan Beku :
1. Bentuk tidak beraturan
2. Bentuk tabular
3. Bentuk pipa
b. Pembagian kimia batuan beku

Batuan beku disusun oleh senyawa-senyawa


kimia yang membentuk mineral mineral yang
menyusun batuan beku.

c. Pembagian mineralogi batuan beku

Klasifikasi yang didasarkan atas mineralogi dan tekstur akan lebih dapat
mencerminkan sejarah pembentukan batuan daripada atas dasar kimia.

d. Struktur batuan beku

Struktur batuan beku adalah bentuk batuan beku dalam skala yang besar.
Adapun macam-macamnya adalah struktur bantal, vesikular, aliran dan
struktur kekal
GRANITTE

ANDHESIT
DIORITTE

BASALT

OBSIDIAN
Batuan Metamorf
Metamorphic Rock (Batuan
Metamorf), terbentuk hasil
ubahan/alterasi dari mineral
dan batuan lain karena
pengaruh tekanan dan
temperatur. Tekanan dan
temperatur yang
mempengaruhi pembentukan
batuan ini sangat tinggi dari
pada pembentukan batuan
beku dan sedimen sehingga
mengubah mineral asal
menjadi mineral lain.
Penyebab metamorfosis
Temperatur yang tinggi
Rekristalisasi sehingga kristal mineral
penyusun bertambah besar Meningkatnya
kandungan unsur tertentu akibat unsur lain
menguap, seperti grafit berasal dari batubara
Tekanan yang tinggi
Pemipihan mineral sehingga membentuk
batuan yang berfolisi, seperti sabak, sekis mika
Proses metamorfosis
Geothermal alterasi, disebabkan naiknya
temperatur di tempat yang dalam, sehingga
kandungan air mineral liat keluar akibat tekanan
di atasnya, menyebabkan titik lebur batuan turun.
Hidrothermal alterasi, disebabkan cairan magma
panas atau air tanah yang mengalami pemanasan.
Pneumatholysis, mirip dengan hidrothermal
tetapi tenaga pengubahnya adalah gas panas
Metamorfosis buatan, disebabkan akibat magma
yang bersentuhan denagn batuan. Di sekitar
batuan ini dijumpai zona metamorfosis
Dinamo metamorfosis, disebabkan karena
tekanan tinggi yang dihasilkan oleh gerak-
gerak kerak bumi, erat kaitannya dengan
patahan dan lipatan
Metasomatisme, disebabkan karena
bercampurnya magma dengan batuan
membentuk mineral baru
Tekstur batuan metamorf
Tekstur foliasi
Slaty, batua berlapis-lapis dengan permukaan belahan
halus dan dipisahkan lewat bidang belah, ex: batu sabak
Phyllitic, lapisannya sedikit lebih tebal, permukaan belahan
agak kasar dibanding Slaty
Shcistose, lapisannya lebih tebaldari Phyllitic. Permukaan
belahan bergelombang, ex:sekis mika
Gneissic, lapisannya tebal dan mineral-mineral berwarna
gelap dan terang terpisah denagn tegas, ex: gneiss
Tekstur nonfoliasi
Tekstur yang tidak menunjukkan kecenderungan berlapis,
contoh: marmer, serpentinit, antrasit
Komposisi batuan metamorf
Monomineralik, yaitu batuan metamorf
tersusun atas satu mineral saja
Multimineralik, yaitu batuan metamorf yang
tersusun atas >2 mineral dominan
GNEIS EKLOGIT

SKIS

Contoh Batuan
Metamorf

Anda mungkin juga menyukai