Anda di halaman 1dari 29

TUGAS

BIOKIMIA

Oleh

Kelompok 2 :

Annisya Hutami (1415041006)

Ghaly Ukta Pradana (1415041019)

M. Mara Sutan H (1415041026)

Pavita Salsabila (1415041047)

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018
DAFTAR ISI

Cover............................................................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................2
1.3 Tujuan...................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUASTAKA
2.1 Definisi Biokimia.................................................................................................3
2.2 Tujuan dan Manfaat Biokimia..............................................................................4
2.3 Ruang Lingkup Biokimia.....................................................................................8
2.4 Metabolisme.........................................................................................................18
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................23
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan maupun manusia terdiri atas unit-unit kecil
yang disebut sel. Selama makhluk itu masih hidup banyak sekali proses atau perubahan
yang terjadi di dalam sel. Aktivitas yang terjadi dalam sel inilah yang menunjang fungsi
organ-organ dalam makhluk hidup itu dan dengan demikian juga merupakan penunjang
terlaksananya fungsi makhluk hidup itu sendiri. Fenomena kehidupan yang ditandai oleh
adanya pertumbuhan dan reproduksi serta hal-hal yang berkaitan, merupakan ruang
lingkup Biologi dan ilmu-ilmu yang relevan, misalnya ilmu kedokteran atau kesehatan .
Di sisi lain Ilmu kimia adalah suatu ilmu tentang benda-benda serta proses
perubahannya yang ditinjau berdasarkan susunan dan sifat atom-atom atau molekul yang
membentuknya. Jadi Ilmu kimia menitikberatkan pembahasannya pada hubungan antara
struktur kimia benda-benda dengan fungsi dan reaksi-reaksinya dengan benda
lain.Interseksi sudut pandang ilmu kimia dengan biologi merupakan disiplin ilmu yang
meninjau organisme hidup serta proses yang terjadi di dalamnya secara kimia. Disiplin
ilmu tersebut yaitu Biokimia. Biokimia berasal dari kata bio artinya organisme hidup,
sedangkan kimia adalah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku
dari bahan-bahan kimia. Ilmu Kimia juga menitikberatkan terhadap komposisi bahan dan
sifat-sifat yang berhubungan dengan komposisi. Juga mengkonsentrasikan perbedaan
interaksi senyawa satu dengan senyawa lainnya dalam reaksi kimia untuk membentuk zat-
zat baru (Brady dan Humiston, 1986).
Biokimia adalah ilmu yang mempelajari proses kimia dalam organisme hidup.
Biokimia mengatur semua organisme hidup dan proses hidup. Dengan mengontrol arus
informasi melalui sinyal biokimia dan aliran energi kimia melalui metabolisme, proses
biokimia menimbulkan fenomena yang tampaknya magis kehidupan. Sebagian besar
berkaitan biokimia dengan struktur dan fungsi komponen seluler seperti protein,
karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan biomolekul lainnya meskipun semakin proses, bukan
molekul individu fokus utama. Selama 40 tahun terakhir biokimia telah menjadi begitu
sukses dalam menjelaskan proses hidup yang sekarang hampir semua bidang ilmu
kehidupan dari botani untuk obat yang terlibat dalam penelitian biokimia. Hari ini fokus
utama biokimia murni adalah memahami bagaimana molekul biologis menimbulkan
proses-proses yang terjadi dalam sel-sel hidup yang pada gilirannya sangat berhubungan
dengan studi dan pemahaman seluruh organisme.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah

1. Apakah definisi dari Biokimia?


2. Apakah tujuan Biokimia?
3. Apakah manfaat Biokimia?
4. Apa ruang lingkup Biokimia?
5. Bagaimana peran biokimia dalam kehidupan?
6. Apa itu metabolisme?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah
1. Mengetahui definisi Biokimia.
2. Mengetahui tujuan dan manfaat Biokimia.
3. Mengetahui ruang lingkup Biokimia.
4. Mengetahui peran biokimia dalam kehidupan.
5. Memahami metabolisme.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Biokimia

Biokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang peranan berbagai molekul dalam
reaksi kimia dan proses yang berlangsung dalam makhluk hidup. Jangkauan ilmu Biokimia
sangat luas sesuai dengan kehidupan itu sendiri. Tidak hanya mempelajari proses yang
berlangsung dalam tubuh manusia, ilmu Biokimia juga mempelajari berbagai proses pada
organisme mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks.

Definisi Biokimia Menurut Para Ahli. Biokimia adalah Bios = Yunani,


artinya―hidup‖ ―Kimia mahluk hidup; Kimia yang terjadi dan menjadi ciri kehidupan.
(Webster‘s dictionary). Biokimia adalah kimia dari bahan-bahan dan proses-proses yang
terjadi dalam tubuh mahluk hidup; sebagai upaya untuk memahami proses kehidupan dari
sisi kimia (WebNet dictionary).

Fungsi biologis dari sudut pandang kimia. Pemahaman bentuk dan fungsi biologis
dari sudut pandang kimia bertujuan untuk memahami interaksi molekul-molekul tak hidup
yang menghasilkan fenomena kompleks dan efisien yang menjadi ciri-ciri kehidupan serta
menjelaskan keseragaman kimia dari kehidupan yang beragam.
Hubungan biokimia dengan ilmu lain: Kimia Organik yang mempelajari sifatsifat
biomolekul. Biofisika, yang memanfaatkan teknik-teknik fisika untuk mempelajari struktur
biomolekul. Nutrisi, yang memanfaatkan pengetahuan tentang metabolisme untuk
menjelaskan kebutuhan makanan bagi mahluk hidup mempertahankan kehidupan
normalnya. Kesehatan, yang mencari pemahaman tentang keadaan sakit dari sudut
pandang molekular. Mikrobiologi, yang menunjukkan bahwa organisme sel tunggal dan
virus cocok untuk digunakan sebagai sarana mempelajari jalur-jalur metabolisme dan
mekanisme pengendaliannya. Fisiologi, yang mempelajari proses kehidupan pada tingkat
jaringan dan organisme. Biologi sel, yang mempelajari pembagian kerja biokimia dalam
sel. Genetika, yang mempelajari mekanisme penyusunan identitas biokimia sel.

Jadi ruang lingkup biokimia antara lain meliputi studi tentang susunan kimia sel,
sifat-sifat senyawa serta reaksi kimia yang terjadi dalam sel, senyawa-senyawa yang
menunjang aktivitas organisme hidup serta energi yang diperlukan atau dihasilkan. Dengan
kata lain Biokimia menyangkut dua aspek yaitu struktur senyawa dan reaksi antar senyawa
dalam organisme hidup. Reaksi kimia yang terjadi dalam sel disebut metabolisme
merupakan bagian penting dan pusat perhatian dalam biokimia. Untuk memberikan
pemahaman mengenai konsep-konsep dasar yang terjadi dalam berbagai proses dalam
kehidupan, maka diberikanlah modul biokimia yang dibagi menjadi delapan topik utama
yaitu: Biomolekul, Air, Karbohidrat, Lemak, Protein, Enzim, Asam Nukleat dan
Bioenergetika.

Biokimia menarik untuk dipelajari, karena materinya berorientasi pada proses-proses


kehidupan yang berlandaskan kimia dan kaidah-kaidahnya, terutama kimia organik. Tidak
salah bila dikatakan bahwa biokimia mempelajari dinamisasi komponen-komponen kimia
penyusun sel. Bagaimana senyawa kimia penyusun sel yang struktur dan komposisi
berbeda dapat berinteraksi dan berintegrasi satu sama lain dan terorganisasi dengan baik
dalam wujud/bentuk makhluk hidup atau organisme. Untuk menjawab pertanyaan
tersebut, kita mencoba membedakan antara struktur benda mati (abiotik) dengan struktur
organisme/benda hdup (biotik atau: sel) terlebih dulu sebagai suatu orientasi untuk
memahami biokimia.
Bila suatu benda mati, misalnya pasir, batu, tanah, air dan lain-lain dibiarkan di alam
terbuka untuk beberapa waktu, akan terlihat perubahan strukturnya, baik struktur eksternal
maupun internal. Pada akhirnya, benda tersebut akan hilang menyamakan diri atau
menyatu dengan alam sekitarnya atau benda sekelilingnya. Akan tetapi, bila suatu benda
hidup atau organisme, misalnya seekor tikus, dibiarkan untuk beberapa lama di alam
terbuka, dengan asumsi segala keperluan untuk hidupnya dipenuhi, maka akan terlihat
struktur eksternal dan internalnya tetap utuh sebagaimana kodratnya seekor tikus. Mengapa
demikian?, sistem apakah yang terjadi pada organisme tersebut sehingga struktur eksternal
dan internalnya dapat bertahan? Biokimialah yang akan menerangkan, mengapa seekor
tikus itu dapat mempertahankan kodratnya selama ia masih hidup.

Dari uraian di atas dapatlah dikaji bahwa benda mati maupun organisme sama-sama
dibangun oleh unsur-unsur kimia yang sama, tetapi berbeda dalam struktur dan tatanan.
Benda mati tidak memiliki struktur dan tatanan sehingga dapat dikatakan benda mati
disusun oleh unsur-unsur kimia yang tidak beraturan atau amburadul. Sedangkan pada
organisme, unsur kimia yang membangunnya memiliki srtruktur dan tatanan, bahkan
memiliki arsitektur.

2.2 Tujuan dan Manfaat Biokimia

Biokimia merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari mekanisme
reaksi dari makhluk hidup. Ilmu kimia tentunya memiliki peranan yang sangat penting
karena cakupan materinya mempelajari tentang kehidupan makhluk hidup mulai dari
organisme sederhana sampai kompleks. Manusia merupakan organisme kompleks.
Bahasan mengenai sistem reaksi kimia dalam manusia sangat menarik sehingga ilmu ini
sangat penting karena dengan mempelajari ilmu ini, kita dapat mengetahui tentang diri kita
sendiri dengan penjelasan ilmiah.

Tujuan mempelajari biokimia adalah untuk mempelajari hal kimia yang mendasari
fenomena biologis. Dalam bahasannya, biokimia menyajikan proses bagaimana makhluk
hidup itu melangsungkan kehidupannya dan bertahan hidup dengan proses kimia yang
terjadi dalam tubuh. Makhluk hidup itu bernafas, bergerak, bereproduksi, makan dan
minum dan juga dapat melakukan berbagai aktivitas lainnya. Bagaimana makhluk hidup
dapat melakukan proses itu sedangkan benda mati tidak? Makhluk hidup tersusun atas
substansi hidup yang disebut protoplasma sedangkan benda mati tidak. Proses yang paling
membedakan organisme dengan benda mati adalah kemampuan reproduksi. Untuk semua
makhluk hidup, sel merupakan pusat kegiatan dan sel merupakan kesatuan dasar untuk
bereproduksi.

Biokimia mendeskripsikan stuktur, organisasi, dan fungsi dalam molekul makhluk


hidup. Adapun prinsip ilmu biokimia adalah mempelajari stuktur kimia dari komponen
mahluk hidup dan hubungan antara struktur kimia dengan fungsi biologis, mempelajari
metabolisme yaitu keseluruhan reaksi kimia dalam mahluk hidup, mempelajari proses
kimia dan substansi yang menyimpan dan mengirimkan informasi biologis, serta molekul
genetis (sifat keturunan).

Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu biokimia juga mengalami perkembangan.


Perkembangannya itu menjalar ke hampir semua bidang yaitu kedokteran, farmasi,
pertanian, dan memberikan perkembangan kemajuan dalam ilmu biologi. Sebagai conton
biokimia mempunyai peranan dalam memecahkan masalah gizi, penyakit-penyakit akibat
dari kurang gizi terutama pada anak-anak. Dalam bidang farmakologi dan toksikologi.
Obat-obatan biasanya mempengaruhi jalur metabolik tertentu, misalnya antibiotik penisilin
dapat membunuh bakteri dengan menghambat pembentukan polisakarida pada dinding sel
bakteri.

Dalam bidang pertanian, biokimia berperan dalam meneliti mekanisme kerja


pestisida tersebut sehingga dapat meningkatkan selektivitasnya sehingga dapat mencegah
dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Dalam bidang kesehatan, dapat memahami
tubuh sehingga mampu menjaga kesehatan dan dapat melakukan penanganan suatu
penyakit secara efektif. Contohnya adalah seperti yang ditulis oleh Prof. Dr. Hiromi Shinya
dalam buku Miracle of Enzyme mengatakan bahwa enzim itu memiliki peranan penting
dalam hidup. Setiap tubuh manusia sudah diberi “modal” oleh alam bernama enzim-induk
dalam jumlah tertentu yang tersimpan di dalam “lumbung enzim-induk” . Enzim-induk ini
setiap hari dikeluarkan dari “lumbung”-nya untuk diubah menjadi berbagai macam enzim
sesuai keperluan hari itu. Semakin jelek kualitas makanan yang masuk ke perut, semakin
boros menguras lumbung enzim-induk. Mati, menurut dia, adalah habisnya enzim di
lumbung masing-masing. Maka untuk bisa berumur panjang, awet muda, tidak pernah
sakit, dan langsing haruslah menghemat enzim-induk itu.

Penjelasan diatas merupakan contoh dari manfaat ilmu biokimia walaupun


sebenarnya bukan hanya biokimia yang berperan disitu. Disana ada ilmu kedokteran,
biologi, farmakologi, pertanian yang semuanya saling bersinergi karena kaitan pelajaran
mereka masih sama yaitu membahas mengenai makhluk hidup hanya saja kajian dan fokus
masalah mereka berbeda. Hanya saja cakupan biokimia cukup luas karena membahas
mengenai semua makhluk hidup. Mempelajari mekanisme reasinya mulai dari organisme
terkecil hingga kompleks.

Manfaat biokimia dan penerapan dalam kehidupan :

1. Dalam bidang Pertanian dengan pelestarian Alam dan Lingkungan


Pada dasarya penerapan biokimia banyak terdapat dalam bidang pertanian. Penggunaan
pestisida di bidang pertanian telah kita kenal lama. Pada umumnya pestisida bekerja
dengan jalan menghambat enzim yang bekerja pada hama atau organisme tertentu.
Dalam hal ini biokimia berperan dalam meneliti mekanisme kerja pestisida tersebut
sehingga dapat meningkatkan selektivitasnya dan dengan demikian dapat dicegah
dampak negatif terhadap lingkungan hidup yang dapat ditimbulkannya. Jadi biokimia
juga merupakan komponeri penting dalam pengetahuan tentang lingkungan hidup.
Peningkatan kualitas produk dalam bidang pertanian dan peternakan telah dapat
diwujudkan dengan menerapkan hasil-hasil penelitian dalam bidang genetika Ilmu
biokimia mempunyai posisi yang kuat dalam bidang kesehataan dan pertanian yaitu :
- Dapat meningkatkan kualitas tumbuhan
- Dapat memahami kesehatan dan memilihara kesehatan
- Memahami dan melakukan penanganan suatu penyakit secara efektif.

2. Bidang Kedokteran dalam Masalah Gizi


Dengan mempelajari biokimia kita mengetahui tentang reaksi-reaksi kimia penting
yang terjadi dalam sel. Hal ini berarti kita dapat memahami proses-proses yang terjadi
dalam tubuh. Dengan demikian diharapkan kita akan mampu menghindari hal-hal dari
luar yang akan mempengaruhi proses dalam sel-sel tubuh, misalnya kita akan dapat
mengatur makanan yang akan kita konsumsi sehingga kita memperoleh manfaat dari
makanan secara optimal. Contoh lain kita akan mampu menghindari dampak dari suatu
lingkungan yang tercemar oleh limbah yang membahayakan kesehatan.
Biokimia mempunyai peranan dalam memecahkan masalah gizi, penyakit-penyakit
akibat dari kurang gizi terutama pada anak-anak. Adapun salah satu penyebab dari
kekurangan gizi adalah asupan makanan, infeksi penyakit. Seperti halnya yang telah di
jelaskan di atas dengan mengetahui reaksi-reaksi apa saja yang terjadi dalam tubuh
kita, kita dapat mengatasi kekurangan gizi dan kita akan dapat mengatur makanan yang
akan kita konsumsi sehingga kita memperoleh manfaat dari makanan secara optimal.
Serta kita mampu menghindari dampak dari suatu lingkungan yang tercemar oleh
limbah yang membahayakan kesehatan.

3. Bidang Farmasi dalam Farmakologi dan Toksikologi Obat


Biokimia juga dapat menjelaskan hal-hal dalam bidang farmakologi dan toksikologi
karena dua bidang ini berhubungan dengan pengaruh bahan kimia dari luar terhadap
metabolisme. Obat-obatan biasanya mempengaruhi jalur metabolik tertentu, misalnya
antibiotik penisilin dapat membunuh bakteri dengan menghambat pembentukan
polisakarida pada dinding sel bakteri. Dengan demikian bakteri akan mati karena tak
dapat membentuk dinding sel.

4. Bidang Keperawatan dalam menangani Pasien


Hasil penelitian biokimia turut menentukan diagnosis, prognosis dan pengobatan
penyakit Pendekatan biokimia sering menjadi unsur fundamental untuk menjelaskan
sebab penyakit dan merancang terapi yang tepat Penggunaan berbagai pemeriksaan
biokimia laboratorium secara bijaksana merupakan komponen integral dalam
penegakan diagnosis dan pemantauan hasil terapi.

5. Bidang Kesehatan
Dengan dimanfaatkannya biokimia dalam bidang kesehatan kita dapat dapat
memahami kesehatan dan memilihara kesehatan kita agar terhindar dari berbagai
penyakit yang ada. Jika kita sudah terkena penyakit kita juga bisa memahami dan
melakukan penanganan suatu penyakit secara efektif. Selain itu Biokimia juga dapat
menjelaskan hal-hal dalam bidang farmakologi dan toksikologi karena dua bidang ini
berhubungan dengan pengaruh bahan kimia dari luar terhadap metabolisme. Lalu
dalam kasus Obat-obatan biasanya mempengaruhi jalur metabolik tertentu, misalnya
antibiotik penisilin dapat membunuh bakteri dengan menghambat pembentukan
polisakarida pada dinding sel bakteri. Dengan demikian bakteri akan mati karena tak
dapat membentuk dinding sel.

6. Bidang Peternakan dan Perikanan


Biokimia sangat berperan penting dalam ilmu peternakan dan Perikanan, karena proses
yang berlangsung dalam pemeliharaan fungsi tubuh dan produktifitas ternak dan
perikanan akan maksimum. Jika proses pencernaan berlangsung optimal. Proses
pencernaan baruberlangsung optimal jika ezim-enzim yang di butuhkan tersedia dalam
jenis dan jumlah yang tepat. Dengan memahami reaksi-reaksi enzimatis yang terjadi
dalam saluran pencernaan kita dapat meningkatkan efisien reaksi, misalnya dengan
member addiktifpakan berupa enzim pemecah cellulose kepada pakan broiler
berkandungan serat relative tinggi.
Selain itu Biokimia juga bias di lakukan diwujudkan dengan menerapkan hasil-hasil
penelitian dalam bidang genetika. Rekayasa genetika pada waktu ini telah dilaksanakan
dan memberikan hasil yang menggembirakan.

2.3 Ruang Lingkup Biokimia

Dulu biokimia dipandang sebagai cabang ilmu dari fisiologi, kesehatan/pengobatan,


dan ilmu kimia organik. Semenjak tahun 1940-an biokimia berkembang dengan pesatnya
berkat perkembangan ilmu lain yang mampu menciptakan alat-alat analitik/penera yang
sangat peka dan menghasilkan bahan-bahan pelacak isotopik sehingga kemungkinan para
ahli untuk mendalami dan dapat menerangkan fenomena-fenomena biologik.

Ada tiga perkembangan yang menyebabkan biokimia diakui sebagai ilmu yang
berdiri sendiri dan bukan lagi merupakan cabang ilmu lain. Pertama adalah pengakuan atas
sistem multi enzim yang bertindak sebagai katalis pada jalur metaabolisme. Kedua adalah
bahwa selama proses metabolisme terjadi perpindahan energi didalam sel hidup. Ketiga
adalah bahwa sikap turun temurun merupakan suatu proses biologik yang dapat
diterangkan secara molekuler.

Pada tahun terakhir dari abad ini, biokimia menyusun lebih jauh fenomena biologik
yang lebih fundamental antara lain diferensiasi, asal mula hidup evolusi serta tingkah laku
dan daya ingat jasad tingkat tinggi. Hasil yang dicapai oleh ilmu ini ternyata sangat
mengagumkan sehingga sementara ahli berpendapat bahwa pada hakekatnya biologi adalah
kimia. Fenomena biologik adalah peristiwa yang dapat diterangkan secara molekular
kimiawi belaka.

Antara kelas bahan kimia yang dikaji dalam bidang yang termasuk biokimia yaitu :

2.3.1 Komposisi dan stuktur makhluk hidup

Sebagian besar zat kimia yang ada dalam tubuh manusia berbentuk senyawa, yang
terbagi menjadi dua kelompok utama: senyawa organik dan senyawa anorganik.

1. Senyawa anorganik tidak mengandung karbon.  Sebagian besar zat kimia


dalam tubuh tidak termasuk zat organik.
a. Air, sekitar 70% dari total berat badan, adalah senyawa anorganik
terpenting dalam tubuh manusia.
b. Senyawa anorganik penting lainnya merupakan senyawa kecil dan
sederhana seperti asam, basa, dan garam.
c. Karbon dioksida (CO2) dan senyawa yang mengandung karbonat
diklasifikasikan sebagai senyawa anorganik, walaupun mengandug
karbon.
2. Senyawa organik mengandung atom karbon dan terkandung dalam ribuan
senyawa kimia yang ditemukan di organisme hidup.  Ilmu kimia mengenal
kehidupan disebut kimia karbon.

2.3.2 Senyawa Anorganik


1) Sifat air, air memiliki sifat fisik dan kimia berikut ini:
a) Kohesif dan adhesif.  Karena ikatan hidrogennya, maka molekul air memiliki
kecenderungankuat untuk tetap berkaitan (kohesi) dan juga kecenderungan
untuk berkaitan dengan zat lain (adhesi).  Karena kedua sifat tersebut, maka
air memiliki:
- Tegangan permukaan yang tinggi.  Karena sifat kohesifnya, maka
molekul air membentuk suatu lapisan permukaan yang kuat.
- Gaya kapilar.  kecenderungan air untuk naik secara kapilar (pada selang
yang sangat kecil) karena sifat adhesif dan kohesifnya.
b) Kalor jenis yang tinggi.
- Air dapat menyerap atau melepas sejumlah besar panas hanya dengan
sedikit perubahan dalam suhunya.
- Karena sifat tersebut, maka perubahan suhu tubuh yang tiba-tiba akibat
factor eksternal atau internal dapat dicegah.
c) Kalor uap yang tinggi.
- Jika air mengalami evaporasi (perubahan bentuk dari cair ke gas), maka
panas yang dibutuhkan hamir dua kali lipat panas yang dipakai untuk
menguapkan alkohol atau cairan lainnya.
- Saat keringat berevaporasi dari kulit, maka saat itu pula sejumlah besar
panas dkeluarkan dari tubuh ke lingkungan, memberikan suatu
mekanisme pendinginan yang efisien.
d) Air sebagai solven.
- Karena polaritas molekul air dan kecenderungannya yang membentuk
ikatan hydrogen, air merupakan solven (zat pelarut) untuk sebagai jenis
molekul ion, dan molekul non-ion polar (molekul hidrofilik).
 Molekul-molekul air membentuk kulit solven (hidrasi) yang terarah
disekitat molekul dan atom bermuatan negative, dengan cara
mendekatkan kutub positifnya (hidrogen) ke ion negatif.
 Kutub negatif okesigen pada molekul air mengarah keluar dan
menarik kutub positif molekul air lain.
 Disekitar ion muatan positif, arah molekul air menjadi terbalik. 
Bergantung pada arah molekul, kulit solven dapat menarik kutub
positif maupun negatif dari molekul air yang banyak.
 Dengan demikian, jika gaya tarik antar partikel terlarut melemah,
maka suatu larutan akan terbentuk.

2) Asam, basa, dan derajat keasaman (pH)


a) Ionisasi air
- Molekul air memiliki sedikit kecenderungan untuk berionisasi; yaitu,
untuk pecah menjadi ion hidrogen (H+) dan ion hidroksida (OH-).
- Ada satu per sepuluh juta mol ion hidrogen dalam setiap liter air murni,
dan satu per sepuluh juta mol ion hidroksida.
b) Asam dan Basa
- Larutan akan bersifat asam jika larutan tersebut mengandung
konsentrasi ion hidrogen yang lebih tinggi dari konsentrasi ion
hidroksida.  Asam adalah zat yang melepas ion hindrogen (pro-ton) saat
larut dalam air.
- Larutan akan bersifat basah jika konsentrasi ion hidrogen yang
terkandung lebih rendah dari konsentrasi ion hidroksida.  Basa adalah
suatu zat yang melepas ion hidroksida dan menerima ion hidrogen,
memisahkan ion-ion hidrogen dari larutan saat larut dalam air.
c) Skala pH dipakai untuk menggambarkan kadar keasaman atau alkalinitas
(kebasaan) satu larutan.
- Skala pH, berkisar dari 0 sampai 14 (0 adalah asam terkuat, 14 adalah
basa terkuat, dan 7 bersifat netral) memperlihatkan rentan konsentrasi
ion hidrogen dan ion hidroksida dalam satu larutan.
- Kadar keasaman (pH) dari suatu ion larutan adalah logaritma negative
(dengan angka dasar 10) dari konsentrasi ion hidrogen yang dinyatakan
dalam mol per liter.
- Perhatikan bahwa pH akan turun seiring dengan peningkatan
konsentrasi ion hidrogen.  Larutan dengan pH 2mengandung
konsentrasi ion hidrogen 10 kali lebih besar dari larutan dengan pH 3.

2.3.3 Senyawa Organik

1. Komponen.  Karbon merupakan komponen inti dari senyawa organic.


a. Atom karbon dengan empat elaktron dalam kulit terluarnya dapat mencapai
stabilitas dengan cara membagi empat elektronnya dengan atom karbon lain
atau dengan unsure lain untuk membentuk empat ikatan kovalen tunggal,
atau dengan membentuk sedikit ikatan ganda atau tripel.  Dengan cara ini,
karbon dapat membentuk rantai yang panjang atau cabang rantai.
b. Karbon umumnya berkaitan dengan unsure karbon juga, atau dengan
hidrogen, oksigen, atau nitrogen.
c. Gugus fungsional (yaitu gugus atom yang menentukan karakteristik,
solubilitas (daya larut), dan reaktivitas molekul organik yang terkandung
dalam gugus) terikat pada rantai karbon.  Sebagian besar senyawa organik
mengandung dua gugus fungsional atau lebih.  Gugus fungsional yang ada
dalam molekul biologis meliputi :
- Hidrogen (-H) ditemukan di hampir semua molekul organik.  Ikatan
anatara karbon dan hidrogen membentuk gugus fungsional nonpolar
seperti gugus metil, -CH3
- Gugus hidroksil (-OH) ditemukan dalam karbohidrat, asam nukleat,
beberapa asam organik, alkohol dan steroid.  Senyawa organik yang
mengandung gugus hidroksil merupakan zat polar dan dapat larut dalam
air.
- Gugus karbonil (-CO atau –COOH) terdiri dari satu atom yang
bergabung dalam atom oksigen dalam ikatan ganda.  Senyawa organik
yang kita kenal sebagai gula mengandung gugus karbonil dan gugus
hidroksil.
- Gugus karboksil (-C-O-O-H atau –COOH) terdiri dari satu atom
oksigen yang berkaitan ganda dengan satu atom karbon yang juga
terikat dengan gugus hidroksil.  Gugus ini ditemukan dalam asam
organik seperti asam amino dan asam lemak.
- Gugus amino (-NH2) mengandung satu atom nitrogen yang terikat pada
dua ataom hidrogen dan pada rantai karbon.  Gugus ini ditemukan
dalam senyawa organik yang disebut amina, yang merupakan bagian
dari protein dan asam nukleat.
- Gugus fosfat (-PO4) ditemukan dalam asam nukleat, fosfolipid, dan
fosfat organik. Fosfat organik meyimpan enargi yang dapat dipindahkan
dari satu molekul ke molekul lainnya dengan cara memindahkan satu
gugus fosfat.
- Gugus sulfhidril (-SH) terdiri dari satu atom sulfur yang berkaitan
dengan satu atom hidrogen.  Senyawa yang mengandung sulfhidril
disebut thiol.
2. Karbohidrat (gula dan zat tepung) adalah senyawa yang mengandung karbon,
hidrogen, dan oksigen.  Ciri khasnya adalah molekul mengandung atom
hidrogen yang dua kali lebih banyak daripada atom oksigen, sama dengan
proporsinya dalam molekul air.  Karbohidrat diklasifikasikan sebagai
monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
a. Monosakarida (gula sederhana) merupakan molekul karbohidrat dasar. 
Sebagian monosakarida mengandung sedikitnya tiga atom karbon (triosa);
lainnya mengandung lima (pentose) atau enam (heksosa) atom karbon.
- Semua gula sederhana mengandung satu gugus karbonil.  Jika O ikatan
ganda teah berkaitan dengan atom karbon utama dari rantai kabon
(atom karbon bagian ujung), gula tersebut adalah gula aldehid;  jika O
ikatan ganda berkaitan dengan atom karbon di bagaian selain ujungnya,
maka gula tersebut dinamakan gula keton.
- Glukosa, fruktosa, dan galaktosa (semuanya heksosa) adalah gula
sederhana yang memiliki jumlah dan jenis atom yang sama (C6H12O6),
tetapi berbeda dalam pengaturan stuktur tiga dimensi dan sifatnya. 
Senyawa yang demikian disebut isomer.
b. Disakarida (gula ganda)
- Disakarida dibentuk dengan penggabungan dua monosakarida melalui
sintesin dehidrasi (juga dekenal sebagai reaksi kondensasi), yang
melibatkan pemindahan satu molekul air.
- Disakarida dapat diurai menjadi sub-unit monosakarida dengan
menambah satu molekul air, reaksi yang terjadi disebut hidrolisis.
c. Polisakarida adalah polimer, molekul berantai panjang yang tersusun dari
unit yang sama.  Polisakarida terbentuk dari monosakarida yang saling
berkaitan melalui proses dehidrasi untuk membentuk zat tepung (pada
tumbuhan) atau glikogen (pada binatang), yang merupakan senyawa
struktural dan simpanan energi yang penting.  Contoh-contoh polisakarida
meliputi :
- Amilase dan amilopektin adalah zat tepung tumbuhan yang dapat
dicerna yang menjadi sebagian makanan manusia.
- Selulosa, yang merupakan polisakarida paling banyak dialam, adalah
suatu kompenen struktural pada dinding sel.  Selulosa adalah salah satu
komponen “kasar” atau serat yang tidak dapat dicerna dalam makanan
manusia.
- Gilkogen adalah simpanan glukosa-polisakarida yang ditemukan di
hepar dan otot rangka.
3. Lipid adalah sekelompok molekul yang beragam; semuanya tidak dapat larut
dalam air, namun dapat larut dalam zat pelarut nonpolar seperti eter dan
kloroform.  Lipid biologis yang penting meliputi lemak netral, zat lilin,
fosfolipid dan steroid.
a. Minyak sayur dan lemak binatang termasuk lemak netral, atau disebut juga
trigliserida.  Lemak netral dan zat lilin hanya mengandung karbon, hidrogen,
dan oksigen.
1) Lemak netral adalah persenyawaan asam lemak dengan gliserol.  Tiga
molekul asam lemak (rantai panjang atom karbon dan hidrogen dengan
satu gugus karboksil disalah satu ujungnya) berikatan kovalen dengan
satu molekul gliserol (satu molekul terdiri dari tiga karbon dengan tiga
sisi gugus hidroksil)
a) Lemak cenderung memadat pada suhu kamar.  Molekul asam lemak
memiliki rantai panjang dengan atom-atom karbon berikatan kovalen
tunggal dan dengan atom hidrogen yang menempati seluruh posisi
ikatan yang ada pada atom karbon.  Lemak tersebut disebut lemak
saturasi (jenuh) karena memiliki atom hidrogen sebanyak yang dapat
diikatnya.
b) Minyak cenderung tetap berbentuk cair pada suhu kamar.  Pada
minyak yang mengalami beragam derajat unsaturasi (ketak-jenuhan)
dan polisaturasi (ketakjenuhan ganda), sebagian ikatan antar karbon
merupakan ikatan kovalen ganda, dan akibatnya jumlah atom
hidrogen lebih kecil jika dibandingkan dengan jumlah hidrogen pada
lemak jenuh.
c) Minyak dapat diubah ke bentuk lemak melalui proses hidrogenasi;
yaitu, dengan memecah ikatan ganda antar atom karbon dan
menggantinya dengan ikatan kovalen tunggal serta dengan
menambah atom karbon kedalam posisi ikatan yang tersisa.  Contoh
lemak dihidrogenasi (lemak padat) adalah lemak sayur padat, selai
kacang padat, dan margarine.
d) Sebagian besar asam lemak yang termasuk lemak dan minyak yang
dapat dimakan memiliki rantai karbon utama yang panjang.  Asam
lemak yang paling umum adalah asam stearat dan oleat, yang
masing-masing mengandung 18 atom karbon, dan asam palmitat
yang mengandung 16 atom karbon.
2) Zat lilin sama dengan lemak dan minyak, terkecuali bahwa asam lemak
yang ada dalam zat lilin mengikat rantai karbon alkohol, bukannya
gliserol.
b. Fosfolopid adalah unsure pokok dari membrane sel.
1) Dari segi struktur, fosfolipid serupa dengan trigliserida, terkecuali bahwa
satu dari tiga molekul asam lemaknya diganti dengan gugus fosfat yang
memiliki gugus nitrogen yang pendek dan polar disalah satu ujungnya.
a) Nitrogen yang berisi bagian kepala molekul, bersifat polar, hidrofilik
(menarik air), dan larut dalam air.
b) Ujung lain molekul berisi dua bagian ekor asam lemak, jenuh dan tak
jenuh, yang hidrofobik (anti-air) dan tidak larut dalam air.
2) Secara fungsional, sifat ganda fosfolipid tersebut merupakan factor
penting dalam struktur membrane sel.
a) Bagian kepala molekul fosfolipid bersentuhan dengan larutan yang
mengandung air pada permukaan membran sel.
b) Ekor mengarah ke pusat membrane, dan interaksi hidrofobik antar
hidrokarbon membantu dalam mempertahankan kebersamaan
molekul membrane tersebut, yang membentuk ikatan antar sel dan
lingkungan eksternal.
c. Steroid adalah molekul lipid yang besar, susunannya bukan terdiri dari rantai
hidrokarbon melainkan dari empat cincin yang bergabung (inti steroid) yang
mengikat beragam gugus fungsional.
1) Kolesterol, komponen umum dalam membran sel hewan adalah suatu
steroid yang penting; sebagian besar steroid lainnya merupakan hasil
sintetis kolesterol
2) Contoh steroid dalam tubuh meliputi hormone pria dan wanita (misalnya;
testosterone, estrogen, dan progesterone), hormone adrenal kortikoid dan
garam empedu.
4. Protein secara kimia lebih kompleks lagi, tetapi seperti karohidrat dan lipid,
protein juga tersusun dari senyawa gabungan yang sederhana.  Semua protein
mengandung atom karbon, oksigen, hidrogen, dan nitrogen serta protein-protein
yang mengandung sulfur dan fosfor.
a. Asam amino adalah unit molekular dasar yang membentuk polimer protein
panjang.  Ada 20 jenis asam amino dalam protein yang menjadi dasar
struktur dan fungsi tubuh manusia.
1) Setiap asam amino mengandung sedikitnya satu gugus asam karboksil (-
COOH) dan sedikitnya satu gugus amino (-NH2).  Kedua gugus tersebut
terikat pada atom karbon yang sama.  Setiap asam amino mempunyai
anak rantai yang disebut sebagai satu gugus R.
a) Asam-asam amino memiliki perbedaan dalam gugus R-nya, yang
member ciri khas dan mempengaruhi sifat protein tempat asam amino
tersebut bergabung.
b) Gugus R nonpolar menyebabkan asam amino relatif tidak larut dalam
air.  Gugus R yang polar atau bermuatan listrik menyebabkan asam
amino larut dalam air.
2) Asam-asam amino bergabung untuk membentuk protein melalui reaksi
kondensasi (dehidrasi) antara gugus karboksil dari salah satu asam amino
dan gugus amino dari asam amino lain.
a) Air yang terbentuk sebagai ikatan kovalen dihasilkan diantara dua
jenis asam amino.
b) Ikatan itu disebut ikatan peptida dan senyawa yang terbentuk disebut
peptide.
c) Dua asam amin yang bergabung dalam ikatan peptide disebut
dipeptida, tiga asam amino membentuk tripeptida, dan sepuluh asam
amino atau lebih membentuk polipeptida.
d) Rantai panjang mengandung sampai 100 asam amino disebut rantai
polipeptida.  Rantai polipeptida membentuk struktur primer protein.
b. Struktur protein
1) Rantai polipeptida memilin, melipat, dan membungkus diri kedalam
model yang khas untuk membentuk protein dengan kesesuaian bentuk
(conformation) yang berbeda-beda.
a) Protein struktural atau fibrosa disusun dari makromolekul linear yang
panjang.  Contohnya meliputi kolagen, myosin (protein otot), fibrin,
dan keratin pada rambut, kuku, dan kulit.
b) Protein globular  adalah protein yang sangat terpilin dan terlipat
dalam bentuk yang hampir sferikal, atau mirip gulungan benang
kusut.  Contohnya meliputi enzim, hormon, dan protein darah.
2) Ada empat tingkat organisasi struktur protein.
a) Struktur primer adalah rantai polipeptida dan jumlah serta urutan
asam amino dalam setiap rantai.
b) Struktur skunder adalah lilitan rantai peptida yang menyerupai spiral
helix atau jenis kesesuaian bentuk lainnya.
- Alpha helix adalah lilitan geometris yang seragam dengan 3,6
asam amino menempati setiap lekuk heliks, terbentuk saat
terjadi ikatan higrogen antar asam amino pada lekukan yang
berurutan dari spiral.  Bentuk tersebut merupakan bentuk dasar
struktur protein pada rambut, kulit, dan kuku.
- Struktur lembaran terlipat terbentuk dari ikatan hidrogen untuk
mempertahankan kedekatan rantai-rantai dalam konfigurasi
yang berbentuk zig-zag.  Lembaran terlipat seperti itu menjadi
inti dari protein globular.
c) Struktur tersier berada diatas struktur sekunder biasa dengan sedikit
mengubah, melipat dan mengusut rantai peptida biasa untuk
membentuk model tiga dimensi yang kompleks.
d) Struktur kuarter adalah susunan kompleks yang terdiri dari dua rantai
polipeptida atau lebih, yang setiap rantainya bersama dengan struktur
primer, skunder, dan tersier membentuk satu molekul protein yang
besar dan aktif secara biologis.
c. Denaturasi protein.  Protein dapat mempertahankan kesesuaian bentuknya
asalkan lingkungan fisik dan kimianya dipertahankan.  Jika lingkungan
berubah, maka protein dapat terurai atau mengalami perubahan sifat
(denaturasi); mereka dapat kehilangan struktur sekunder, tersier, dan
kuaternya sehingga aktivitas biologisnya juga hilang.
1) Kesesuaian bentuk protein bergantung pada ikatan hidrogen, yang lemah
dan sangat sensitif terhadap perubahan pH dan suhu.
2) Paparan singkat pada suhu yang tinggi (diatas 60’C) atau paparan pada
asam atau basa kuat dalam periode waktu yang lama akan menyebabkan
denaturasi karena ikatan hidrogen rupture.
a) Sebagian protein dapat dikembalikan kebentuk aslinya, jika
terdenaturasi tanpa harus menjadi insoluble (tidak dapat larut). 
Contoh, setelah pemanasan ringan, protein dapat kembali kebentuk
aslinya jika kembali ke suhu normal.
b) Perbedaan panas yang besar dpat menyababkan denaturasi yang
menetap.  Putih telur (albumin) akan menadat dan menjadi insoluble
jika dipanaskan
- Suhu tubuh yang sangat tinggi dapat menyebabkan koagulasi
protein selular.
- Jika suhu tubuh naik sampai diatas 41’C atau 42’C, maka
degenerasi sel, terutama otak, mulai terjadi akibat denaturasi
protein.
5. Asam nukleat adalah struktur molekular kompleks yang terdiri dari karbon,
hidrogen, oksigen, nitrogen dan fosfor.  Asam nukleat adalah molekul turunan
dan mengatur fungsi protein dalam sel.
a. Ada dua jenis asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam
ribonukleat (RNA).
1) DNA dapat ditemukan dalam kromosom semua makhluk hidup dan
memiliki kemampuan untuk menggandakan dirinya.
2) RNA berfungsi dalam sintesis protein dibawah perintah DNA.
b. Struktur asam nukleat. DNA dan RNA terdiri dari rantai-rantai sub-unit yang
disebut nukleotida, yang disatukan melalui proses sintesis dehidrasi.
1) Setiap nuklotida terdiri dari tiga bagian: nukleotida mengandung basa
nitrogen yang bergabung dengan satu pentosa (gula lima karbon), yang
kemudian terikat pada satu gugus fosfat.
a) Ada dua jenis basa nitrogen dalam nuklotida.
- Primidin adalah molekul bercincin tunggal yang mengandung
karbon, hidrogen, dan nitrogen.  Primidin pada asam nukleat
adalah sitosin (C) dan timin (T), dan urasil (U).  Sitosin
ditemukan dalam DNA dan RNA, timin hanya ada dalam DNA,
dan urasil hanya ditemukan didalam RNA.
- Purin adalah molekul bercincin ganda.  Yang termasuk purin
adalah adenine (A) dan guanine (G), dan keduanya dapat
ditemukan dalam DNA dan RNA.
b) Pentosa yang terikat dengan basa nitrogen adalah dioksiribosa dalam
DNA dan ribosa dalam RNA.
2) Dalam polimer DNA, nukleotida disambung secara berurutan (satu diatas
yang lain) kedalam dua rantai yang berlawanan untuk membentuk
double helix.
3) Dalam polimer RNA, nukleotidanya juga bertumpang tindih, tetapi karna
RNA berantai tunggal, maka double helix tidak terbentuk.
c. Fungsi asam nukleat.  Beberapa nukleotida ada dalam sel hidup sebagai
bagian dari molekul lain.  Contohnya:
1) Nukleotida siklik, merupakan pembawa pesan intraselular.
2) Adenosine trifosfat, molrkul berenergi tinggi yang dapat menyimpan
energi untuk dilepaskan kemudian.
3) Dan koenzim, membantu enzim dalam menjalankan fungsinya sebagai
katalis biologis.

2.4 Metabolisme

Metabolisme adalah  pertukaran zat antara suatu sel atau suatu organisme se&ara
keseluruhan dengan zat antara suatusel atau organisme secara keseluruhan dengan
lingkungannya. Metabolisme berasal dari kata Yunani “Metabole”  berarti perubahan.
Metabolisme kadang juga diartikan pertukaran zat antara satu sel atau secara keseluruhan
dengan lingkungannya. Salah satu aktvitas protoplasma yang penting adalah pembentukan
sel baru dengan cara pembelahan. Sebelum sel melakukan pembelahan, maka protoplasma
akan aktif mengumpulkan serta mensintesa karbohidrat, protein, lemak dan banyak lagi
senyawa kompleks yang merupakan bagian dari protoplasma dan dinding sel. Bahan dasar
untuk sintesa senyawa organik tersebut adalah unsur-unsur organik yang diserap oleh akar
dan gula yang dibentuk dari karbon dioksida dan air pada proses fotosintesa (asimilasi
karbon).

 Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk
hidup, mulai makhluk hidup bersel satu hingga yang memiliki susunan tubuh kompleks
seperti manusia. Dalam hal ini, makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai
senyawa kimia dari sekitarnyauntuk mempertahankan hidupnya.

Proses metabolisme yang terjadi didalam sel merupakan aktivitas yang sangat


terkoordinasi, melibatkan kerjasama berbagai system enzim yang mengkatalis reaksi-reaksi
secara bertahap dan memerlukan pengaturan metabolic untuk mengendalikan mekanisme
reaaksinya. Bagi organisme hidup memiliki 3 fungsi spesifik, yaitu :

1. Untuk memperoleh energi kimia dalam bentuk ATP dari hasil degradasi zat-zat
makanan yang kaya energi yang berasal dari lingkungan.
2. Untuk mengubah molekul zat-zat makanan (nutrisi) menjadi perkursor unit
pembangun bagi biomolekul sel.
3. Untuk menyusun unit-unit pembangun menjadi protein, asam nikleat, lipida,
polisakarida, dan komponen sel lain. Untuk membentuk dan merombak biomolekul.

2.4.1 Peran Metabolisme


Metabolisme berperan mengubah zat-zat makanan seperti: glukosa, asam
amino,dan asam lemak menjadi senyawa-senyawa yang diperlukan untuk proses
kehidupan seperti: sumber energi (ATP). Energi antara lain berguna untuk
aktivitasotot, sekresi kelenjar, memelihara membran potensial sel saraf dan sel otot,
sintesis substansi sel. Zat-zat lain yang berasal dari protein berguna
untuk  pertumbuhan dan reparasi jaringan tubuh. Hasil metabolisme tersebut
kemudian dimanfaatkan oleh tubuh untuk berbagai keperluan antara lain: sumber
energi, menggangti jaringan yang rusak, pertumbuhan, dsb. Metabolisme adalah
seluruh reaksi biokimiawi yang terjadi di dalam sel tubuh makhluk hidup.
Metabolisme dapat dibedakan menjadi dua macam proses yaitu anabolisme
(penyusunan) dan katabolisme (penguraian). Anabolisme adalah sintesis
makromolekul seperti protein, polisakarida, dan asam nukleat dari bahanbahanyang
kecil. Proses sintesis demikian tidak dapat berlangsung tanpa adanya masukan
energi. Secara langsung atau tidak langsung, ATP merupakan sumber energi bagi
semuaaktifitas anabolik di dalam sel. Metabolisme memerlukan keberadaan enzim
agar prosesnya  berjalan cepat. Hasil proses metabolism berupa energi dan zat-zat
lain yang diperlukan oleh tubuh.

2.4.2 Metabolisme Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber utama energi dan panas tubuh. Karbohidrat


merupakan sumber utama energi dan panas tubuh. Karbohidrat sebagian besar
dalam bentuk glukosa (sekitar 80%), lainnya dalam bentuk fruktosa dan galaktosa.
Fruktosa dan galaktosa setelah diserap akan segera diubah menjadi glukosa, hanya
sedikit yang tetap dalam bentuk fruktosadan galaktosa. Glukosa dalam darah masuk
lewat vena porta hepatica kemudian masuk ke sel hati. Selanjutnya glukosa diubah
menjadi glikogen (glikogenesis). Sebaliknya, jika tubuh kekurangan glukosa, maka
glikogen akan segera diubah lagi menjadiglukosa (glikogenolisis). Hal ini dapat
terjadi di hati karena hati memiliki kedua enzim yang berperan dalam katabolisme
maupun anabolisme karbohidrat. Glukagon berperan merangsang proses
glikogenolisis dan glukoneogenesis. Insulin berperan untuk meningkatkan sintesis
glikogen.

2.4.3 Metabolisme Lemak

Unsur lemak dalam makanan (dietary lipids) yang memiliki peranan penting
dalam proses fisiologis adalah: trigliserida (TG), posfolipid (PL), dan kolesterol
(Kol). Trigliserida terusun atas asam lemak (free fatty acids, FFA) dan gliserol.
Kolesterol kebanyakan berasal dari kolesterol hewan, sedangkan kolesterol dari
tumbuhan sukar diserap usus. Kolesterol dalam makanan (hewani) terutama berasal
dari otak, kuning telur, hati, dan lemak hewan lainnya. Kolesterol makanan dalam
wujud sebagai kolesterol ester. Asam lemak setelah diserap oleh sel mukosa usus
halus dengan cara difusi, kemudian di dalam sel mukosa asam lemak dan gliserol
mengalami resintesis (bergabung lagi) menjadi trigliserida. Kolesterol juga
mengalami reesterifikasi menjadi ester kolesterol. Trigliserida dan ester kolesterol
bersatu diselubungi oleh protein menjadi kilomikron (chylomicron). Protein
penyusun selubung kilomikron disebut apoprotein. Selubung protein berfungsi
mencegah antarmolekul lemak bersatu dan membentuk bulatan besar yang dapat
mengganggu sirkulasi darah. Kilomikron keluar dari sel mukosa usus secara
eksositosis (kebalikan dari pinositosis) kemudian diangkut lewat sistem limfatik
(ductus thoracicus → cysterna chili) dan selanjutnya masuk ke dalam sirkulasi
darah (vena subclavia). Kadar kilomikron dalam plasma darah meningkat 2 - 4 jam
setelah makan. Kilomikron di dalam pembuluh darah dihidrolisis oleh enzim lipase
endotel menjadi menjadi asam lemak (FFA) dan gliserol. FFA dibebaskan dari
kilomikron dan selanjutnya disimpan dalam jaringan lemak (adipose tissue) atau
jaringan perifer. Kilomikron yang telah kehilangan asam lemak dengan demikian
banyak mengandung kolesterol dan tetap berada di dalam sirkulasi disebut
chylomicron remnant (sisa kilomikron) dan akhirnya menuju ke hati yang
selanjutnya didegradasi di dalam lisosom. Sedangkan gliserol langsung diabsorpsi
ke pembuluh darah porta hepatica.

2.4.4 Metabolisme Protein

Protein tersusun atas sejumlah asam amino yang membentuk suatu untaian
(polimer) dengan ikatan peptida. Selain itu, protein juga memiliki gugus amina
(NH2) dan gugus karboksil (-COOH). Berdasarkanbanyaknya asam amino dapat
dibedakan menjadi:

1. Peptida jika terdiri atas untaian pendek asam amino (2 - 10 asam amino).
2. Polipeptida jika terdiri atas 10 - 100 asam amino.
3. Protein jika terdiri atas untaian panjang lebih dari 100 asamamino.

Beberapa jenis protein antara lain:

1. Glikoprotein yaitu protein yang mengandung karbohidrat.


2. Lipoprotein yaitu protein yang mengandung lipid.

2.4.5 Anabolisme
Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa
senyawa organik sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks.Proses
ini membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat
berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya
digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi
senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan
tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada
senyawa kompleks yang terbentuk.

Anabolisme meliputi tiga tahapan dasar. Pertama, produksi prekursor seperti


asam amino, monosakarida, dan nukleotida. Kedua, adalah aktivasi senyawa-
senyawa tersebut menjadi bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP. Ketiga,
penggabungan prekursor tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein,
polisakarida, lemak, dan asam nukleat. Anabolisme yang menggunakan energi
cahaya dikenal dengan fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan
energi kimia dikenal dengan kemosintesis.

Hasil-hasil anabolisme berguna dalam fungsi yang esensial. Hasil-hasil


tersebut misalnya glikogen dan protein sebagai bahan bakar dalam tubuh, asam
nukleat untuk pengkopian informasi genetik. Protein, lipid, dan karbohidrat
menyusun struktur tubuh makhluk hidup, baik intraselular maupun ekstraselular.
Bila sintesis bahan-bahan ini lebih cepat dari perombakannya, maka organisme
akan tumbuh.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Biokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang peranan berbagai molekul dalam
reaksi kimia dan proses yang berlangsung dalam makhluk hidup. Jangkauan ilmu
Biokimia sangat luas sesuai dengan kehidupan itu sendiri. Tidak hanya
mempelajari proses yang berlangsung dalam tubuh manusia, ilmu Biokimia juga
mempelajari berbagai proses pada organisme mulai dari yang sederhana sampai
yang kompleks.
2. Metabolisme adalah  pertukaran zat antara suatu sel atau suatu organisme se&ara
keseluruhan dengan zat antara suatusel atau organisme secara keseluruhan dengan
lingkungannya. Metabolisme berasal dari kata Yunani “Metabole”  berarti
perubahan. Metabolisme kadang juga diartikan pertukaran zat antara satu sel atau
secara keseluruhan dengan lingkungannya.
Daftar Pustaka

http://www.academia.edu/31467341/BIOKIMIA_PENGANTAR_BIOKIMIA (diakses pada 1


September 2018)

https://www.scribd.com/document/324482232/pengantar-metabolisme-docx (diakses pada 1


September 2018)

http://fk.ui.ac.id/departemen-biokimia-biologi-molekuler.html (diakses pada 1 September 2018)

Anda mungkin juga menyukai