Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

IDENTIFIKASI BUDAYA MAKAN SIRIH PINANG TERHADAP


KESEHTAN GIGI PADA MASYARAKAT DAN ANAK SMP NDONA

Disusun oleh:

Edigius Beni Rangga

Maria De Santa

Program studi biologi

Fakultas keguruan dan Ilmu pendidikaUnifersitas Flores

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan
bimbingannya kami dapat menyelesaikan proposal ini yang berjudul ‘IDENTIFIKASI
BUDAYA MAKAN SIRIH PINANG TERHADAP KESEHTAN GIGI PADA
MASYARAKAT DAN ANAK SMP NDONA’ dengan tepat waktu.proposal ini dalam
rangka memenuhi salah satu tugas Pendidikan kebidayaan lokal . Proposal ini telah kami
susun dengan maksimal. Namun kami sangat menyadari bahwa masih ada begitu banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat,tata bahasa dan materinya. oleh karena itu kami
menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengelaman bagi
para pembaca untuk mengetahui lebih dalam mengenai Pendidikan budaya lokal di Perguruan
Tinggi.

Ende, oktober 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Mengajar merupakan suatu kegiatan dimana memerlukan pengetahuan dan
keterampilan professional. Sebab apa yang harus dikerjakan guru didalam kelas
maupun diluar kelas melibatkan berbagai keputusan edukatif yang perlu dilakukan
secara cermat. Pendidikan juga merupakan perwujudan dari salah satu tujuan
pembangunan nasional Indonesia, yaitu ingin mencerdaskan kehidupan bangsa. Saat
ini bidang pendidikan salah satu bidang pembangun yang dapat perhatian serius dari
pemerintah. Dengan memahami tujuan pendidikan maka tercermin bahwa pendidikan
merupakan fakor yang sangat strategis sebagai dasar pembangunan bangsa. Sejalan
dengan itu apabila dihubungkan dengan ekstensi dan hakikat hidup manusia, kegiatan
pendidikan diarahkan pada manusia, kegiatan pendidikan diarahkan pada manusia
sebagai makhluk individu social dan religious.
Menurut Shertian (2000) pendidikan merupakan usaha sadar yang dengan
sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan
untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, dan salah satu usahanya adalah
melalui suatu prosespembelajaran disekolah.
Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang segala hal yang berhubungan
dengan makhluk hidup dan kehidupan. Biologi merupakan satu ilmu dasar yang ikut
menetukan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena
dengan belajar biologi siswa akan memiliki kemampuan berpikir logis, sistematis dan
kreatif dalam memecahkan masalah. Ilmu biologi sangat berpengaruh dan berguna
bagi manusia.
Kebudayaan adalah kompleks yang mencangkup pengetahuan, kepercayaab,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain serta
kebiasan-kebiasan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat (Edward B.
taylor dalam Soekanto, 2006:150). Kehidupan kebudayaan masyarakat Indonesia
dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut meliputi cara-cara
berprilaku, kepercayaan-kepercayaandan sikap-sikap, serta hasil dari kegiatan
manusia yang khas.
Menyirih atau “weti” adalah suatu kebiasaan yang sudah dikenal masyarakat
di Asia Tenggara sejak berabad-abad lalu. Tidak diketahui kapan tepatnya para nenek
moyang memulai kebiasan ini. Untuk menyirih, masyarakat Indonesia biasanya hanya
menumbuk, menghancurkan, atau membelah biji pinang. Menyirih merupakan bagian
yang melengkapi struktur kebudayan suatu suku bangsa dan biasanya berkaitan
dengan kebiasaan yang terdapat pada masyarakat daerah tertentu. Kebiasaan ini
biasanya dilakukuan pada saat upacara adat atau acara yang sifatnya ritual keagamaan
bisa juga dilakukan sehari-hari. Usia masyarakat menyirih tergantung pada tradisi
setempat. Kebiasaan menyirih dapat dimulai dari anak-anak dan remaja tetapi paling
sering di jumpai pada kelompok orange dewasa baik pria maupun wanita. Sitomorang
dan Lim (2007) menyatakan menirih dapat ditemukan pada masyarakat dengan latar
belakang pendidikan sekolah dasar hingga perguruan tinggi, menyirih dilakukan oleh
masyarakat yang bertani, wirausaha pegawai maupun ibu rumah tangga.
Tubuh manusia terdiri dan tersusun dari beberapa organ salah satunya gigi.
Gigi adalah alat yang digunakan untuk mengolah makanan saat kita makan. Dengan
adanya gigi kita dapat mengigit, memotong, mengunyah, sobek dan menghaluskan
makanan yang kita makan. Proses dan cara kerja yng dilakukan gigi dinamakan
mencerna makanan secara mekanik. Gigi berfungsi menguyah makanan menjadi
halus. Hal ini sangat membantu kinerja enjim untuk mencerna makanan secara cepat
dan efisien.
B. Batasan masalah
Didalam penelitian ini, penulis hanya memfokuskan pada kebiasan menyirih
atau weti dikalangan masyarakat kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur
C. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belangan yang telah dikemukankan di atas, maka masalah
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana itu menyirih?
2. Apa fungsi dari meyirih?
3. Dampak menyirih dengan kesehatan gigi?
D. Tujuan penelitian
1. Bagi tenaga pendidik
Membuka wawasan tenaga pendidik untuk lebih berinovatif menemukan ide-
ide baru untuk membuat metode media pembelajaran berbasis budaya local
yang mudah dipahami dan dimengerti oleh para siswa.
2. Bagi siswa
a. membuka wawasan pikiran para siswa agar bisa dengan mudah
memahami dan mengerti dengan materi yang diberikan (khususnya
materi pembelajaran Biologi “organ pencernaan (gigi)”)
b. agar siswa dapat mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam
kebudayaan local dan mengintergransikannya dalam pembelajaran
biologi
c. menarik minat siswa untuk selalu berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran biologi
E. manfaat penelitian
1. bagi tenaga pendidik
memberikan manfaat agar dapat menerapkan metode pendidikan berbasis
budaya lokal sebagai media pembelajara
2. bagi para siswa
meningkatkan motifasi belajar peserta didik untuk mempelajari ilmu biologi
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi teori
1. Definisi budaya
Budaya atau culture yang berarti mengolah, mengerjakan,
menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah dan bertani.
Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai segala daya dan aktivitas
manusia untuk mengolah dan mengubah alam (widaghdo; dkk,2008) Pendapat
lain mengatakan bahwa “budaya” adalah sebagai suatu perkembangan dari
kata mejemuk budi-daya yang berarti daya dari budi, karena itu mereka
membedakan antara budaya dengan kebudayaan. Budaya adalah dari budi
yang berupa cipta, karsa dan rasa dan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa
dan rasa tersebut. Kebudayaan itu adalah kebudayaan manusia. Dan hampir
semua tindakan manusia adalah kebudayaan yang tidak perlu dibiasakan
dengan cara belajar, misalnya tindakan atas dasar naluri, gerak reflek
(Widagdho;dkk, 2008).Adapun beberapa pengertian menurut para ahli di
bawah ini yang bisa kita pelajari dan kita simpulkan.
 Lehman, Batty, dan Himstreet
Menurut Lehman, Batty, dan Himstreet mendefinisikan bahwa
budaya merupakan pemorgraman kolektif atas pikiran yang
membedakan anggota-anggota suatu kategori orang dari kategori
lainnya. Dalam hal ini, bisa dikatakan juga bahwa budaya adalah
pemrograman kolektif yang menggambarkan suatu proses yang
mengikat setiap orang segera setelah kita lahir di dunia
 Murphy dan Hildebrandt
Budaya menurut Murphy dan Hildebrandt adalah tipikal
karakteristik perilaku dalam suatu kelompok. Pengertian ini juga
mengindikasikan bahwa komunikasi verbal maupun non verbal dalam
suatu kelompok juga merupakan tipikal dari kelompok tersebut dan
cenderung unik atau berbeda dengan yang lainnya.
 W Ajawaila
Ajawaila mengungkapkan bahwa budaya lokal merupakan ciri
khas budaya suatu kelompok masyarakat lokal atau daerah.
 Mitchel
Sedangkan Mitchel berpednapat bahwa budaya lokal
merupakan seperangkat nilai-nilai atau aturan yang berlaku sebagai
kepercayaan, standar, pengetahuan, moral hukum hingga perilaku
individu dan masyarakat yang menentukan bagaimana seseorang itu
bertindak, berperasaan, dan memandang dirinya juga orang lain.
 Geertz
Di dalam bukunya yang berjudul Aneka Budaya dan
Komunitas di Indonesia, Geertz mengatakan bahwa budaya lokal
merupakan sesuatu yang akan selalu terikat dan berhubungan dengan
hal-hal fisik seperti geografis contohnya. Seperti halnya budaya Jawa
tentu akan berkembang di daerah jawa, begitu juga dengan budaya
lainnya. Sehingga, bisa dikatakan bahwa geografis adalah salah satu
landasan dalam menentukan juga mendefinisikan budaya lokal itu
sendiri.Boove dan ThullBoove dan Thill juga berpednapat bahwa
budaya lokal merupakan suatu sistem yang diungkapkan melalui
berbagai simbol, kepercayaan, sikap, nilai, harapan, dan norma dalam
berperilaku.
Pada masyarakat kebudayaan sering diartikan sebagai The General Body of
The Arts, yang meliputi seni sastra, seni musik, seni pahat, seni
rupa, pengetahuan filsafat atau bagian-bagian yang indah dari
kehidupan manusia. Akhirnya kesimpulan yang didapat adalah
hasil buah budi manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup.
Segala sesuatu yang diciptakan manusia baik yang konkrit maupun
abstrak, itulah kebudayaan. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara
belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.
2. Aspek budaya yang mempengaruhi status kesehatan
Menurut G.M. Foster (1973), yang dikutip oleh Notoatmodjo
(2005), aspek budaya dapat mempengaruhi kesehatan seseorang, antara lain
adalah :
a. Tradisi
Ada beberapa tradisi didalam masyarakat yang dapat
berpengaruh negatif terhadap kesehatan masyarakat. Di New Guinea,
pernah terjadi wabah penyakit kuru (sejenis penyakit ini
menyerang susunan saraf otak dan penyebabnya adalah virus).
Penderitanya hanya terbatas pada wanita dan anak-anak kecil.
Setelah dilakukan penelitian ternyata penyakit ini menyebar luas
karena adanya tradisi kanibalisme, yaitu kebiasaan memenggal kepala
orang, dan tubuh serta kepala manusia yang dipenggal tersebut
hanya dibagikan pada wanita dan anak-anak sehingga kasus
epidemi penyakit ini hanya terbatas dikalangan wanita dan anak-
anak.
b. Nilai
Nilai yang berlaku didalam masyarakat berpengaruh
terhadap perilaku kesehatan. Nilai-nilai tersebut, ada yang
menunjang dan ada yang merugikan kesehatan. Beberapa nilai
yang merugikan kesehatan misalnya, adanya penilaian yang
tinggi terhadap beras putih, meskipun masyarakat mengetahui
bahwa beras merah lebih banyak mengandung vitamin B1
dibandingkan dengan beras putih. Masyarakat lebih memberikan nilai
tinggi bagi beras putih, karena mereka menilai beras putih lebih enak
dan lebih bersih
c. Sikap Fatalisme
Hal lain adalah sikap fatalisme yang juga
mempengaruhi kesehatan. Beberapa anggota masyarakat
dikalangan kelompok yang beragama Islam percaya bahwa
anak adalah titipan Tuhan, dan sakit ataupun mati adalah takdir,
sehingga masyarakatkurang berusaha untuk segera mencari
pertolongan pengobatan bagi anaknya yang sakit.
d. Sikap Ethnocentrism
Sikap ethnosentrisme adalah sikap yang memandang
kebudayaannya sendiri yang paling baik jika dibandingkan
dengan kebudayaan pihak lain. Misalnya, orang-orang barat
merasa bangga terhadap kemajuan ilmu dan tekhnologi yang
dimilikinya dan selalu beranggapan bahwa kebudayaannya yang
paling maju, sehingga merasa superior terhadap budaya dari
masyarakat yang sedang berkembang. Tetapi disisi lain,
semua anggota lainnya menganggap bahwa apa yang dilakukan
secara alamiah adalah yang terbaik
3. Budaya makan sirih
Makan sirih merupakan salah satu bentuk dari kebiasaan-kebiasaan
yang ada di masyarakat yang secara turun temurun dilakukan. Sirih
adalah jenis tumbuhan yang mirip dengan tanaman lada, dengan
nama ilmiahnya adalah : Piper Betle. L , dan ada beberapa daerah di
Indonesia memberikan nama lain terhadap sirih yaitu Suruh, Sedah
(Jawa), Seureuh (Sunda), Ranup (Aceh), Belo (Batak Karo), Cambai
(Lampung), Uwit (Dayak) Base (Bali), Nahi (Bima), Gapura
(Bugis), Meta (Flores) dan Afo (Sentani), sedangkan nama asing
sirih adalah Ju jiang (Cina)(Muhlisah, 2006). Sirih secara kimia mengandung
minyak Atrisi, Hidroksivacikol, Kavikol, Allypyrokatekol, Karvakrol,
Eugenol, Eugenol Methyl other, P-cymene, Cineole, Caryophyllene,
Cadinene, Estragol, Terpenena, Sesquiterpena, Fenil Propana, Tannin
Diastase, Gula, Pati (Muhlisah, 2006).
Tradisi makan sirih merupakan warisan budaya silam,
melebihi 3000 tahun yang lalu atau zaman Neolitik dan meluas ke
Asia Tenggara sampai sekarang ini. Sirih disukai oleh berbagai golongan
masyarakat. Pelayar terkenal Marcopollo di abad 13 telah menulis dalam
catatannya bahwa terdapat segumpal tembakau didalam masyarakat India,
pernyataan ini dijelaskan oleh penjelajah terdahulu, seperti Ibnu Batuta
dan Vasco Da Gamma yang menyatakan kebiasaan makan sirih juga terdapat
pada masyarakat sebelah timur.
Kini sirih menjadi terkenal pada masyarakat Melayu, selain dimakan
oleh masyarakat juga dijadikan simbol adat istiadat pada beberapa
adat masyarakat tersebut, misalnya pada adat perkawinan (Asah,
2006).Sirih adalah sejenis tumbuhan yang terdapat di Malaysia juga
dikawasan tropika asia, Madagaskar, timur afrika dan hindia barat. Sirih
yang terdapat disemenanjung Malaysia terdiri dari 4 jenis, yaitu : sirih
Melayu, sirih Cina, sirih Keling dan sirih Udang.
Nama ilmiah dari sirih adalah Piper Betle Linn dalam
keluarga Piperaceae. Nama Betle adalah dari bahasa Portugis-Betle,
berasal sebelumnya dari bahasa Malayalam di negeri Malabar yang
disebut Vettila. Dalam bahasa Hindi lebih dikenal Pan atau Paan dan
dalam bahasa Sansekerta disebut sebagai Tambula. Dalam bahasa Sinhala Sri
Langka disebut Bulat. Bahasa Thai disebut sebagaiPlu (Asah, 2006).
Sifat tumbuhan sirih adalah sejenis pepohonan yang
menjalar dan merambat pada batang pohon sekelilingnya. Bentuk
daunnya agak membujur. Daun-daun sirih yang subur berukuran antara 8
cm s/d 12 cm. Lebar daun 10 – 15 cm. Panjang sirih sesuai umurnya, ditanam
diatas tanah gembur yang tidak terlalu lembab dan memerlukan cuaca tropis,
agar tumbuh subur diperlukan jumlah air yang mencukupi.Sirih Cina
mempunyai rasa yang lebih lembut dari pada sirih Melayu. Sirih
Udang juga mempunyai urat daun dibelakang yang berwarna merah
dan tangkainya juga berwarna merah. Sirih Melayu adalah yang digemari
dikalangan masyarakat makan sirih dan sering juga digunakan didalam
peradatan, daun sirih ini berdaun lebar dan warnanya hijau pekat.
Sementara sirih Keling juga berukuran sederhana danberwarna agak
kehijauan, rasanya yang lebih pedas serta agak keras daunnya ketika dimakan.
Rasa sirih disebabkan oleh minyak uap yang mengandung fenol
dan bahan-bahan yang menyebabkannya pedas. Bahan-bahan yang
terdapat dalam daun sirih adalah kalsium nitrat sedikit gula dan tannin (Asah,
2006). aktor-faktor yang menentukan enak atau tidaknya daun sirih
adalah jenis sirih itu, umurnya dan kecukupan cahaya matahari serta
keadaan daun - daunnya. Sirih hutan tidak boleh dimakan, selain
daunnya yang keras, rasanya juga tidak enak. Ia tumbuh dipohon yang
terdapat di hutan hujan tropika. Daun - daunnya berukuran kecil yang sering
dibuat obat dan penawar oleh Dukun. Sirih bertemu urat adalah yang
paling sering menjadi pilihan pada ibu Bidan dalam ilmu perobatan
tradisional. Pada masa kini kegunaan sirih masih penting bagi
masyarakat flores walaupun jumlah orang yang memakannya
mulai berkurang(Asah, 2006). Makan sirih mulai dilakukan masyarakat
di China dan India, lalu menyebar ke benua Asia termasuk
Indonesia. Komposisi utama dari menyirih adalah buah pinang, kapur
sirih, gambir, dan sebagai bahan tambahan adalah kapulaga, cengkeh,
kayu manis dan tembakau. "Kegiatan makan sirih memiliki efek
terhadap gigi, gingiva atau gusi, dan mukosa mulut. Dan efek
tersebut membawa dampak yang positif maupun negatif”. Efek baiknya
makan sirih terhadap gigi di antaranya untuk menghambat proses
pembentukan karies. Sedangkan efek negatif adalah bisa
menyebabkanpenyakit periodontal yaitu penyakit inflamasi kronik
rongga mulut yang umum dijumpai dan pada mukosa mulut(Asah, 2006).

4. Definisi pendidikan
Berikut ini beberapa definisi pendidikan menurut para ahli:
 Menurut Ki Hajar dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia),
pendidikan merupakan tuntunan dalam kehidupan tumbuhnya anak-
anak. Maksudnya, pendidika yaitu menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak tersebut, agar mereka mampu mencapai
keselamata dan kebahagian setinggi-tingginya. Pendidikan merupakan
usaha sadar untuk menyiapakan peserta didik dengan melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi perannya dimasa yang
akan datang.
 Menurut Martinus Jan Langeveld, pengertian pendidikan adalah upaya
menolong anak untuk dapat melakukan tugas hidupnya secara mandiri
supaya dapat bertanggung jawab secara susila. Pendidikan merupakan
usaha manusia dewasa dalam membimbing manusia yang belum
dewasa menuju kedewasaan.
 Menurut Ahmad D. Marimba pengertian pendidikan adalah bimbingan
secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani
terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
 Menurut Stella Van Petten Henderson, arti pendidikan adalah
kombinasi pertumbuhan, perkembangan diri dan warisan sosial.
 Menurut Carter V. Good pengertian pendidikan adalah proses
perkembangsn kecakapan individu dalam sikap dan perilaku
bermasyarakat. Proses sosial dimana seorang dipengaruhi oleh suatu
lingkungan yang terorganisir, seperti rumah atau sekolah, sehingga
dapat mencapai perkembangan diri dan kecakapan sosial.
 Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pengertian pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan diriya, masyarakat, bangsa dan negara.
 Menurut kamus besar bahasa indonesia(1991) pendidikan diartikan
sebagai proses pembelajaran bagi individu yang bertujun untuk
mencapai pengetahuan serta pemahaman yang lebih tinggi mengenai
obyek-obyek tertentu. Pengetahuan tersbut diperoleh secara formal
sehingga mengakibatkan individu memiliki pola pikkir serta prilaku
sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya.
Dari beberpa pengertian pendidikan tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa Pendidikan adalah bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa
kepada perkembangan anak agar mencapai kedewasan dengan tujuan supaya
anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tanpa bantuan orang
lain.
5. Definisi kesehatan
Menurut World health Organization bahwa definisi kesehatan adalah
konsisi sehat sejahtera baik secara fisik, mental maupun sosial ditandai dengan
tidak adanya gangguan-gangguan atau simiom-simiom penyakit, misalnya
keluh kesah sakit fisik dan keluhan emosional (Papalia, Olds, dan Feldman
1998:Sarafino, 1994)
1) Paune
Seorang ahli dalam dunia medis, menjelaskan bahwa kesehatan
adalah kenormalan pada fungsi-fungsi organ tubuh dalam menjalankan
fungsi nya tanpa gangguan rasa nyeri atau kegagalan fungsi dalam
melakukan aktifitas
2) Perkins
Jauh sebelum Paune mengemukakan pendapat mengenai
kesehatan, Perkins, seorang ahli medis telah mengungkapkan pada
tahun 1938 bahwasannya kesehatan merupakan keseimbangan yang
dinamis antara fungsi dan bentuk tubuh dalam kaitannya dengan
lingkungan sekitar yang memperngaruhi kedua elemen tersebut.
3) White
Dalam mendifinisikan kesehatan, White yang seorang dokter
memiliki cara untuk mengartikan kesehatan secara sederhana. Menurut
White, kesehatan merupakan keadaan normal pada sesorang yang tidak
memilikim keluhan atau absennya gejala-gejala penyakit yang
diidentifikasi secara medis pada saat proses pemeriksaan berlangsung.
4) Neuman
Berbeda dengan pendapat Paune, Perkins, mau pun White,
Neuman mengartikan kesehatan sebagai bentuk keseimbangan antara
fisik, psikis, sosial, spiritual, budaya dan biopsisko pada tubuh
seseorang dimana dapat disimpulkan bahwa Neuman juga mengarah
pada makna sehat secara jiwa.
5) Pengertian Kesehatan Menurut Depkes
Departemen Kesehatan tentu memiliki definisi tersendiri bagi
warga Indonesia untuk dapat lebih memahami dan peduli pada
kesehatan mereka sendiri. Departemen kesehatan merupakan lembaga
yang berada dalam naungan langsung Kementerian Kesehatan oleh
karena nya pengertian kesehatan secara langsung didefinisikan oleh
Kemenkes sementara Depkes hanya tinggal menyebarluaskan saja.
Definisi kesehatan menurut Kemenkes yang tertulis dalam UU No. 23
tahun 1992 merupakan keadaan normal dan sejahtera anggota tubuh,
sosial dan jiwa pada seseorang untuk dapat melakukan aktifitas tanpa
gangguan yang berarti dimana ada kesinambungan antara kesehatan
fisik, mental dan sosial seseorang termasuk dalam melakukan interaksi
dengan lingkungan.
Kesehatan oleh masyarakat masih dianggap penting setelah
orang tersebut dalam keadaan sakit. Namun, tentu akan lebih baik
untuk dapat melakukan pencegahan dengan menjaga kesehatan
daripada mengobati.
6. Pendidikan budaya lokal dengan kesehatan
Pendidikan adalah bimbingan yang diberikan oleh orang
dewasa kepada perkembangan anak agar mencapai kedewasan dengan
tujuan supaya anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri
tanpa bantuan orang lain. budaya lokal merupakan seperangkat nilai-
nilai atau aturan yang berlaku sebagai kepercayaan, standar,
pengetahuan, moral hukum hingga perilaku individu dan masyarakat
yang menentukan bagaimana seseorang itu bertindak, berperasaan, dan
memandang dirinya juga orang lain. bahwa kesehatan adalah
kenormalan pada fungsi-fungsi organ tubuh dalam menjalankan fungsi
nya tanpa gangguan rasa nyeri atau kegagalan fungsi dalam melakukan
aktifitas.
Dapat disimpulkan bahwa menyirih merupakan suau kebiasaan
atau budaya yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat indonesia
khususnya di flores. Karena selain menyirih merupakan suatu budaya
menyirih juga memiliki dampak yang positif bagi kesehatan yaitu
bagian pencernaan seperti kuatnya gigi dan gusi serta memperbanyak
intesitas air liur. sistem pencernaan adalah proses menerima dan
mencerna makanan menjadi energi dan nutrisi bagi manusia. Proses
pencernaan pada manusia terdiri dari mulut. Makanan dan minuman
pertama kali masuk kedalam mulut. Didalam mulut terdapat
pencernaan kimiawi dan mekanik. Adapun organ didalam mulut yang
membantu pencernaan didalam mulut adalah lidah, gigi, dan kelenjar
air liur. Lidah berfungsi memposisikan makanan agar mudah dikunyah
dan membantu makanan untuk ditelan. Gigi berfungsi untuk menguyah
dan memotong makanan agar menjadi lebih halus. Air liur membantu
menelan makanan dengan lebih mudah dan sebagai pelindung rongga
mulut.
Sehingga dapat disimpulkan dalam sistem pencernaan mulut
merupakan saluran yang utama untuk masuknya makanan dan
minuman sehingga didalam mulut di perlukan gigi yang kuat dan sehat
untuk membantu mencerna makanan serta kelenjar air liur yyang
banyak agar dengan mudah menelan makanan. Dengan mengkonsumsi
sirrih dan pinang atau menyiri dapat memperkuat gigi dan
memperbanyak kelenjar air liur dan juga kita tidak meninggalkan
budaya atau adat istiadat yang telah diturunkan oleh nenek moyang
kepada kita serta sebagai pendidikan bagi kita.
BAB III
METTODEOLOGI PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Sukardi,2003).
Tujuan dari rancangan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
kesehatan gigi terhadap status kesehatan gigi dan mulut pada masyaraka dan
mengindentifikasikan ke sekolah di Ndona Kab. Ende, Prov. NTT.
B. Tempat dan waktu petelitian
Tempat penelitian
Penelitian ini direncanakan di Kec. Ndona, Kab. Ende, Prov. NTT
Waktu pelaksanaan

C. Jenis Dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian survey yang bersifat Analitik
dengan pendekatan Cross Sectional, dengan mengukur variabel satu kali atau satu
waktu tanpa meninjau faktor lain baik dimasa lalu maupun dimasa
depan.Tujuan dari rancangan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh pengetahuan tentang makan sirih (variabel independen) terhadap
status kesehatan gigi dan mulut (variabel dependen) pada masyarakat
Flores di Desa Ndona Kecamatan Ndona Kabupaten Ende.

Anda mungkin juga menyukai