Anda di halaman 1dari 6

Nama: Maria De Santa

NIM: 2018280350

Ujian biologi sel

Jawaban

1. Perbedaan sel manusia dan bakteri


1. a Bakteri
Sel bakteri dapat menghasilkan lendir ke permukaan selnya. Lendir ini
tersusun dari udara dan polisakarida dan biasanya ada pada bakteri saprofit.
Lendir yang terkumpul kemudian menebal dan membentuk kapsul yang
tersusun atas glikoprotein. Kapsul dan lapisan lendir berfungsi sebagai lapisan
pelindung, sel tahan dari kekeringan, membantu melekatkan diri pada substrat,
dan menambahkan virulensi untuk setiap bakteri. Sel pada bakteri patogen
juga bekerja untuk perlindungan diri dari sistem imun sel inang. Dinding sel
pada Eubacteria tersusun dari peptidoglikan, yaitu sejenis polisakarida yang
berikatan dengan protein. Serupa dengan kapsul, dinding sel juga menangani
lapisan pelindung dan juga untuk mempertahankan bentuk sel bakteri. Sel
membran atau membran plasma tersusun dari fosfolipid dan protein. Sifat
semipermeabel dan dilakukan untuk keluar-masuknya zat ke dalam dan ke luar
sel bakteri.
Pili merupakan rambut-rambut halus yang tumbuh dari dinding sel. Mirip
dengan flagela, tapi ukurannya lebih pendek dan bentuknya kaku. Fungsinya
adalah untuk membantu perlekatan pada substrat dan penyaluran materi
genetik pada saat konjugasi.
Flagela yang juga disebut bulu cambuk terletak di dinding sel dan dilakukan
sebagai alat gerak. Flagela hanya dimiliki oleh bakteri yang terdiri dari batang,
koma (vibrio), dan spiral.
Sitoplasma mengubah ke cairan tidak berwarna yang tersusun dari udara,
bahan organik (protein, lemak, lemak), garam mineral, enzim, ribosom, dan
asam nukleat. Sitoplasma merupakan tempat bereaksi terhadap bakteri.
Ribosom adalah organel kecil yang berfungsi sebagai pengganti protein.
Nukleoid adalah nukleus semu tempat dikumpulkannya DNA kromosomal
bakteri.
Plasmid mengerjakan dalam rekayasa genetika sebagai vektor yang membawa
gen asing yang ingin disisipkan pada bakteri.

1. b Sel manusia
Fungsi tiap sel berbeda-beda tergantung di mana sel tersebut dibutuhkan.
Namun, struktur dan fungsi sel pada manusia biasanya dapat terbagi menjadi
beberapa bagian, yaitu:
Nukleus dan nukleolus
Struktur dan fungsi sel yang paling utama terletak pada inti sel atau bagian
nukleus dan nukleolus. Nukleus merupakan bagian tengah sel yang
mengendalikan keseluruhan proses sel tubuh. Di dalam nukleus, terdapat
kumpulan benang kromatin yang mengandung DNA. Selain benang kromatin,
di dalam nukleus terdapat nukleolus yang merupakan bagian padat pada
ribonucleic acid (RNA) yang membantu proses pembentukan protein di sel.
Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan dalam sel yang merupakan bagian dari struktur dan
fungsi sel. Sitoplasma berperan sebagai mediator dari reaksi kimia dalam sel
dan membantu kinerja organel atau organ-organ dalam sel. Sitoplasma juga
berfungsi untuk membantu proses perkembangan, pertumbuhan, dan replikasi
sel tubuh
Sitoskeleton
Sitoskeleton merupakan penyokong bentuk sel dan memanjang dari nukleus,
melewati sitoplasma, dan sampai ke membran sel. Tanpa sitoskeleton, sel
tidak akan memiliki bentuk dan akan runtuh.
Mitokondria
Mitokondria adalah bagian struktur dan fungsi sel yang cukup penting karena
mitokondria berperan dalam proses pernapasan sel. Di mitokondria terjadi
proses glikolisis yang berfungsi untuk menghasilkan energi yang dapat
digunakan oleh sel.
Ribosom
Ribosom tersebar di sitoplasma dan biasanya bergerombol di bagian-bagian
sel yang memiliki fungsi tertentu. Ribosom berperan dalam produksi protein
menggunakan informasi di DNA.
Retikulum endoplasma
Salah satu organ sel yang lainnya adalah retikulum endoplasma yang terbuat
dari membran plasma yang menyatu dengan lapisan luar nukleus. Fungsi dari
retikulum endoplasma adalah untuk memodifikasi pembentukan protein
menjadi enzim dan senyawa lainnya.
Retikulum endoplasma juga memproduksi lemak, hormon, dan karbohidrat.
Terdapat dua bagian retikulum endoplasma, yaitu bagian yang kasar (SER)
yang membentuk senyawa hormon, enzim, karbohidrat, dan lemak, serta
bagian halus (RER) yang memodifikasi protein.
Lisosom
Serupa dengan tubuh manusia, sel juga memiliki kotoran atau senyawa yang
tidak digunakan setelah proses metabolisme sel berakhir. Lisosom merupakan
organ sel yang mengandung enzim pencernaan yang berperan dalam
pemecahan senyawa-senyawa tersebut
Badan golgi
Badan golgi atau yang bisa disebut sebagai aparatus golgi merupakan struktur
dan fungsi sel yang berperan dalam pengumpulan lemak dan protein dari
retikulum endoplasma ke vesikel yang akan menyalurkannya ke bagian-bagian
sel lainnya.
Membran sel
Membran sel merupakan lapisan terluar dan sel dan berfungsi untuk
memisahkan sel dengan materi-materi di luar sel. Membran sel membantu sel
untuk bisa mempertahankan bagian dalam sel dan mengontrol senyawa yang
keluar dan masuk ke dalam sel.
2. 3 macam mikrotubula pada saat mitosis
2. a Centrosome adalah MTOC utama (pusat pengorganisasian mikrotubulus) sel
selama mitosis. Setiap centrosome terdiri dari dua silinder yang disebut
centrioles, berorientasi pada sudut kanan satu sama lain. Sentriol terbentuk
dari 9 mikrotubulus utama, masing-masing memiliki dua mikrotubulus parsial
yang melekat padanya. Setiap sentriol memiliki panjang sekitar 400 nm dan
keliling sekitar 200 nm. Centrosome sangat penting untuk mitosis karena
sebagian besar mikrotubulus yang terlibat dalam proses berasal dari
centrosome. Ujung minus dari masing-masing mikrotubulus dimulai pada
centrosome, sedangkan ujung plus memancar ke segala arah. Dengan
demikian centrosome juga penting dalam menjaga polaritas mikrotubulus
selama mitosis. Sebagian besar sel hanya memiliki satu centrosome untuk
sebagian besar siklus selnya, namun, tepat sebelum mitosis, duplikat
centrosome, dan sel mengandung dua centrosom. Beberapa mikrotubulus yang
memancar dari centrosome tumbuh langsung dari sister centrosome.
Mikrotubulus ini disebut mikrotubulus astral. Dengan bantuan mikrotubulus
astral ini, centrosom bergerak menjauh satu sama lain menuju sisi sel yang
berlawanan. Sesampai di sana, jenis mikrotubulus lain yang diperlukan untuk
mitosis, termasuk mikrotubulus interpolar dan serat-K dapat mulai terbentuk.
2. b Mikrotubulus astral adalah subkelas mikrotubulus yang hanya ada selama dan
sekitar mitosis. Mereka berasal dari centrosome, tetapi tidak berinteraksi
dengan kromosom, kinetokor, atau dengan mikrotubulus yang berasal dari
centrosome lainnya. Sebaliknya mikrotubulus mereka memancar ke arah
membran sel. Sesampai di sana mereka berinteraksi dengan protein motor
spesifik yang menciptakan kekuatan yang menarik mikrotubulus, dan dengan
demikian seluruh centrosome menuju membran sel. Seperti yang dinyatakan di
atas, ini membantu centrosom mengorientasikan diri menjauh satu sama lain
dalam sel. Namun mikrotubulus astral ini tidak berinteraksi dengan gelendong
mitosis itu sendiri. Eksperimen telah menunjukkan bahwa tanpa mikrotubulus
astral ini, gelendong mitosis dapat terbentuk, namun orientasinya dalam sel
tidak selalu benar dan dengan demikian mitosis tidak terjadi secara efektif.
Fungsi kunci lain dari mikrotubulus astral adalah untuk membantu sitokinesis.
Mikrotubulus astral berinteraksi dengan protein motor pada membran sel
untuk menarik spindel dan seluruh sel terpisah begitu kromosom telah
direplikasi.
2. c Mikrotubulus interpolar / polar adalah kelas mikrotubulus yang juga
memancar keluar dari centrosome selama mitosis. Mikrotubulus ini memancar
ke arah spindel mitosis, tidak seperti mikrotubulus astral. Mikrotubulus
interpolar adalah subkelas mikrotubulus yang paling melimpah dan dinamis
selama mitosis. Sekitar 95 persen mikrotubulus dalam gelendong mitosis dapat
dicirikan sebagai interpolar. Lebih jauh lagi, waktu paruh mikrotubulus ini
sangat pendek karena kurang dari satu menit. Mikrotubulus interpolar yang
tidak menempel pada kinetokor dapat membantu sidang kromosom melalui
interaksi lateral dengan kinetokor.

3. REAKSI TERANG
Reaksi yang merupakan tahapan awal dari system fotosintesis Reaksi ini memerlukan
bahan utama molekul air (H2O) Reaksi sangat bergantung kepada ketersediaan energi
dari foton / sinar matahari.Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen
fotosintetik chlorofil sebagai antena / akseptor cahaya.Sinar matahari yang berupa
foton yang terbaik adalah sinar merah dan unguPigmen klorofil menyerap lebih
banyak cahaya terlihat pada warna ungu (400-450 nanometer) dan merah (650-700
nanometer) dibandingkan hijau (500-600 nanometer).Untuk cahaya hijau (550 nm)
akan dipantulkan oleh daun dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan
sensasi bahwa daun berwarna hijau.Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak
energi pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal ini karena panjang
gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi.Di dalam daun, cahaya akan
diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpul kan pada pusat-pusat reaks Reaksi ini
melibatkan beberapa kompleks protein dari membran tilakoid berupa pigmen yang
terdiri dari sistem cahaya yang disebut fotosistem
Reaksi Gelap
Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam fotosintesis.Reaksi
ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi pada bagian kloroplas yang
disebut stroma.Bahan reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan dari
reaksi terang, dan CO2, yang berasal dari udara bebas.Dari reaksi gelap ini, dihasilkan
glukosa (C6H12O6), yang sangat diperlukan bagi reaksi katabolisme.Reaksi ini
ditemukan oleh Melvin Calvin dan Andrew Benson, karena itu reaksi gelap disebut
juga reaksi Calvin-Benson.Salah satu substansi penting dalam proses ini ialah
senyawa gula beratom karbon lima yang terfosforilasi yaitu ribulosa fosfat.\Jika
diberikan gugus fosfat kedua dari ATP maka dihasilkan ribulosa difosfat (RDP).
Ribulosa difosfat ini yang nantinya akan mengikat CO2 dalam reaksi gelap.

4. Skema transport materi


5. Dektosifikasi di retikulum endoplasma
Penetralan racun biasanya melibatkan penambahan gugus hidroksil ke dalam struktur
obat yang membuat obat menjadi mudah larut dan mudah dikeluarkan dari tubuh.
Contoh obat yang dimetabolisme dengan cara ini pada RE halus misalnya obat
golongan barbiturat yang merupakan suatu obat penenang. Baik barbiturat ataupun
alkohol ternyata memengaruhi proliferasi RE halus dan enzim penetral racun lainnya.
Akibatnya, zat-zat tersebut meningkatkan toleransi yang berarti dibutuhkan dosis
yang lebih tinggi untuk mencapai efek tertentu, misal efek menenangkan. Dampak
lebih luas, proliferasi RE halus juga memengaruhi respons terhadap obat-obat lainnya.
Misal penyalahgunaan barbiturat dapat menurunkan kemanjuran antibiotika tertentu.
Terjadi pada
Retikulum Endoplasma Halus
Retikulum jenis ini merupakan kebalikan dari Retikulum Endoplasma Kasar karena
Retikulum Endoplasma Halus ini mempunyai permukaan yang halus serta tidak
terdapat bintik-bintik ribosom dimana berfungsi untuk membantu beberapa proses
metabolisme seperti sintesis lipid, metabolisme karbohidrat serta juga konsentrasi
kalsium, detoksifikasi obat-obatan dan menjadi tempat melekatnya reseptor pada
protein membrane sel tersebut.

Anda mungkin juga menyukai