Anda di halaman 1dari 11

MODUL

Pengendalian Gulma

Identifikasi dan Pengendalian Gulma


Benih adalah gabah yang dihasilkan dengan cara khusus dengan tujuan untuk
disemai atau ditabur menjadi pertanaman. Varietas adalah suatu jenis atau spesies
tanaman yang memiliki karakteristik genotipe tertentu seperti bentuk, pertumbuhan
tanaman, daun, bunga, dan biji, yang dapat membedakan dengan jenis atau spesies
tanaman lain, dan apabila diperbanyak tidak mengalami perubahan. Sedangkan
varietas unggul adalah galur hasil pemuliaan yang mempunyai satu atau lebih
keunggulan khusus seperti potensi hasil tinggi, tahanan terhadap hama, penyakit,
dan toleran terhadap cekaman lingkungan, mutu produk, dan atau sifat-sifat
lainnya, serta telah dilepas pemerintah.
Persiapan
Fasilitator telah menyiapkan gambar/slide contoh-contoh gulma, alat/bahan lain yang
dibutuhkan.

Tujuan
Peserta dapat mengenal jenis-jenis gulma sasaran yang akan dikendalikan dan
mengetahui jenis teknik pengendalian yang akan dilakukan baik.

Waktu
60 menit

Alat dan Bahan


Kertas plano, spidol, lakban, crayon, loupe, alat gasrok/landak, alat semprot dan
nozzel, jenis herbisida yang direkomendasikan, dll

Langkah-Langkah Kerja
1. Fasilitator memberikan pengantar secara singkat mengenai materi yang akan
dibahas pada sessi ini yaitu tentang pengendalian gulma.
2. Bagi peserta menjadi 2 - 3 kelompok kecil dan masing-masing kelompok
melakukan pengamatan di lapangan.
Minta setiap kelompok untuk mengidentifikasi dan mengambil contoh-contoh
gulma yang di temui di lapangan, lalu dimasukkan ke dalam plastik.
Fasilitator memperkenalkan penggunaan alat gasrok/landak untuk
pengendalian gulma secara mekanik. Tekankan manfaat metode tanam jajar
legowo terhadap pengendalian gulma (mekanik maupun penyemprotan
herbisida). Minta beberapa peserta untuk mempraktekkannya.
Fasilitator mengajak peserta untuk mempraktekkan aplikasi herbisida yang
tepat. Minta salah satu peserta untuk mempraktekkan cara aplikasi herbisida
yang baik dan benar (pastikan Prinsip 5 T yaitu dosis yang tepat, alat aplikasi
yang benar yaitu jenis nozzle, cara aplikasi yaitu diayun atau tidak, dll.
Pastikan juga sudah menggunakan PPE).
Setelah kembali ke tempat pertemuan, fasilitator meminta masing-masing
kelompok berdiskusi dan menjawab pertanyaan diskusi sebagai berikut:
Pertanyaan diskusi :
1. Gambarkan, sebutkan jenis dan karakter/ciri-ciri dari gulma yang
dikumpulkan dari lapangan?
2. Jelaskan metode dan waktu pengendalian gulma yang biasanya dilakukan
oleh petani selama ini?
3. Jika ada yang aplikasi herbisida; sebutkan jenis herbisida, alat aplikasi
yang digunakan (jenis nozel), dosis, waktu aplikasi herbisida (apakah
didahului dengan pengendalian secara manual dan mekanik, kondisi
cuaca, pagi/siang/sore, dll)?

3. Fasilitator meminta perwakilan tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi


kelompoknya. Diskusikan bersama tentang hasil yang diperoleh bersama
dengan kelompok lain.
4. Fasilitator mengajak peserta berdiskusi untuk mengambil kesimpulan bersama
sesuai tujuan pembelajaran. Fasilitator menambahkan informasi lainnya terkait
gulma dengan menggunakan contoh-contoh gambar, slide dan media ajar
lainnya. Pastikan peserta mendapat pemahaman yang baik tentang:
Definisi gulma dan kerugian yang diakibatkan oleh gulma
Penggolongan gulma beserta karakter dan cirinya
Teknik pengendalian gulma baik metode pengendalian gulma tidak langsung
maupun langsung, dan pendekatan teknologi pengendalian gulma terpadu
Jenis alat-alat penegndalian gulma secara manual dan mekanik
Pengenalan dan penggolongan jenis herbisida beserta praktek aplikasi
herbisida dengan memperhatikan Prinsip 5 T dan menggunakan jenis
herbisida dan alat aplikasi yang tepat (jenis nozel, PPE, dll)
Dll
BAHAN BACAAN

Gulma
Gulma adalah salah satu kendala utama dalam memperoleh hasil yang tinggi dalam
budidaya padi sawah. Persaingan gulma dengan padi dalam stadia pertumbuhan
hingga masa pematangan sangat besar sekali pengaruhnya terhadap penurunan
hasil panen.
Gulma dapat menurunkan hasil panen karena adanya persaingan antara gulma itu
sendiri dengan padi, dalam pengambilan unsur hara, air dan cahaya. Di samping itu
ada beberapa gulma yang dapat dijadikan tanaman inang oleh hama dan penyakit
tanaman padi, sehingga kalau kita membiarkan gulma tumbuh tanpa dikendalikan,
jelas kerugian akan kita dapatkan termasuk kerugian akibat peledakan hama dan
penyakit.

Definisi gulma:
Tumbuhan yang tidak diinginkan
Tumbuhan yang tumbuh tidak pada tempatnya
Tumbuhan yang merugikan usaha pertanian
Tumbuhan yang bertentangan dengan usaha pertanian
Dll

Kerugian yang diakibatkan gulma


Menurunkan kualitas dan kuantitas hasil padi karena persaingan dalam unsur
hara, cahaya, air, dan ruang
Tumbuhan inang bagi hama dan penyakit tertentu
Meningkatkan biaya produksi untuk penyiangan
Mengurangi efisiensi penggunaan air irigasi
Meningkatkan biaya sanitasi lingkungan
Gulma memiliki sifat alelopati, yang dapat menghambat pertumbuhan
tanaman pokok

Penggolongan gulma beserta karakter dan cirinya


1. Gulma Rumput (Grasses)
Umumnya termasuk family Gramineae/Poacea
Batang bulat, ada juga agak pipih, dan sebagian besar berongga.
Batang yang menjalar terdapat pembengkakan batang, disebut buku.
Buku muncul secara regular pada panjang ruasan tertentu. Biasanya
sehelai daun muncul berselang seling dari kedua sisi batang pada setiap
buku.
Daun terdiri dari pelepah daun dan helai daun.
Helai daun biasanya tipis dan memanjang.
Tepi daun rata sedangkan urat daun sejajar dengan panjang daun.
Lidah daun atau Ligula biasanya berbulu dan muncul antara pelepah
dan helai daun.
Leptochloa chinensis Echinochloa crus galli

2. Gulma Teki (Sedges )


Umumnya family Cyperacea.
Biasanya batang berbentuk segitiga, kadang kadang bulat tidak berongga.
Tidak memiliki ligula (Lidah daun).
Pelepah daun menjadi satu membentuk pembuluh pada pangkal
batang.
Kebanyakan daun-daun tersusun dalam tiga deretan.
Teki tahunan memiliki umbi dan rhizome di dalam tanah.

Fimbristylis sp. Cyperus difformis Scirpus juncoides


3. Gulma Berdaun Lebar (Broad Leaf)
Spesies/jenis gulma yang bukan tergolong gulma rumput atau teki
Ada yang monokotil dan kebanyakan dicotil
Biasanya daun melebar sepenuhnya, berbentuk agak bulat atau lonjong, urat
daun seperti jala tidak teratur

Monochoria vaginalis Ludwigia octovalvis

Ludwigia adcendens Marsilea crenata


Terdapat gulma jahat (Noxious weed) yang memiliki karakter:
Daya saing tinggi yang sangat tinggi meskipun populasinya rendah
Sukar dikendalikan
Sangat mudah penyebarannya atau perkembangbiakannya
Pertumbuhan vegetative sangat cepat. e. Produksi Biji sangat melimpah
Biji, umbi atau stolon/rimpang memiliki masa dormansi sehingga sukar
dikendalikan

Teknik pengendalian gulma


Beberapa kultur teknik budidaya padi secara tidak langsung dapat menekan
gulma. Di lahan sawah irigasi, kultur teknik yang paling berperan di dalam
pengendalian gulma secara tidak langsung antara lain: pengolahan tanah yang
baik, Varietas, kualitas benih, pengaturan air irigasi, teknik tanam, populasi
tanaman, dan pola tanam. Pengendalian gulma yang langsung ialah Pengendalian
dengan cara manual, atau penyiangan dengan tangan, pengendalian dengan cara
mekanis, dn penggunaan herbisida.
1. Teknik pengendalian gulma tidak langsung
Pengolahan tanah. Pengolahan tanah sempurna merupakan salah satu
kunci untuk menekan infestasi gulma yang efektif. Air irigasi dapat
menggenangi petakan secara merata sehingga dapat menekan
perkecambahan biji gulma (mematahkan dormansi gulma), serta dapat
meningkatkan efektifitas herbisida yang diaplikasi. Pengolahan tanah mulai
dari meluku, rotary, meratakan tanah, dilakukan secara bertahap dan sangat
bermanfaat untuk mengendalikan gulma yang tumbuh.
Benih. Pemakaian benih murni tanpa terkontaminasi biji-biji gulma,
sangat membantu mencegah infestasi gulma, terutama gulma baru yang
terbawa benih dari lokasi lain. Sangat dianjurkan untuk menanam benih
berlabel karena jaminan benihnya lebih murni.
Irigasi. Air irigasi yang teratur dan tergenang secara terus menerus akan
menghambat perkecambahan biji-biji gulma, terutama jika digenangi sedalam
10-20 cm. Dalam pendekatan PTT (Pengelolaan tanaman terpadu),
dianjurkan pengairan berselang (irigasi intermitten), pemberian pupuk
kandang, menyebabkan pertumbuhan gulma semakin padat. Untuk menekan
dan mengimbangi hal itu, perlu pengendalian gulma yang efektif.
Pengelolaan tanah sempurna yang diikuti oleh genangan air, akan efektif
menekan gulma. Oleh karena itu pengelolaan air tidak hanya
mengendalikan gulma tetapi meningkatkan efikasi herbisida saat aplikasi
herbisida.
Varietas. Setiap varietas padi Imbrida, PTB (Padi Tipe Baru), atau hibrida
akan mempunyai sistem kanopi yang berbeda. Bahkan kecepatan
tumbuh awal ataupun kedalaman sistem perakaran tidak sama, sehigga hal
ini menyebabkan daya saing masing-masing varietas terhadap gulma juga
berbeda-beda.
Populasi Tanaman. Populasi tanaman yang optimum dapat mengurangi
ruang tumbuh gulma. Berkaitan dengan kanopi tanaman yang cepat
menutup, akan menekan pertumbuhan gulma.
2. Teknik pengendalian gulma langsung
Cara Manual dan Mekanis. Pengendalian gulma dengan cara manual
(tangan) dan cara mekanis umumnya dilakukan petani dengan menggunakan
tenaga kerja keluarga. Dengan cara gulma dicabut dengan tangan, diijank-
injak dan dibenamkan ke dalam lumpuran lahan. Gulma disiang dengan
menggunakan alat penyiang rotary, landak (gasrok) yang didorong diantara
barisan tanaman. Kelemahan cara ini, gulma yang tumbuh di dalam
barisan tanaman padi tidak dapat dikendalikan. Akan tetapi dari hasil
penelitian PTT menunjukkan bahwa penyiangan dengan rotari, gasrok
(landak) dapat mengendalikan gulma secara efektif juga dapat
memperbaiki pertumbuhan tanaman. Akar tanaman padi yang telah tua
dirusak oleh alat mekanis sehingga merangsang pertumbuhan akar baru,
yang dapat menyerap hara lebih efisien.
Pemakaian Herbisida. Pemakaian dan aplikasi herbisida harus hati-hati
karena dapat meracuni bahkan mematikan tanaman padi yang disemprot.
Karena penyemprotan herbisida harus didasarkan pada kalibrasi
penyemprotan yang telah dilakukan.
Umumnya formulasi herbisida ada dalam bentuk cairan, emulsi, tepung dan
butiran. Formulasi ini erat kaitannya dengan cara aplikasi, apakah herbisida
dicairkan/dilarutkan di dalam air. Herbisida butiran dapat langsung dicampur
dengan pasir atau tanah dan disebarkan/ditaburkan ke petakan sawah.
Herbisida ada yang bersifat selektif dan non selektif. Herbisida Non-Selektif
biasanya diaplikasikan untuk membersihkan lahan dari vegetasi/tumbhan
sebelum padi ditanam. Herbisida non-selektif untuk tujuan pembersihan
lahan sebelum tanam padi, dikenal dengan cara TOT (Tanpa Olah Tanah)
atau OTR (Olah Tanah Ringan). Biasanya herbisida disemprotkan ke daun.
Faktor yang menyebabkan terjadinya selektivitas herbisida pada tanaman
maupun gulma, di antaranya adalah karena factor umur, tingkat
pertumbuhan, morfologi, fisiologi, proses biofisik, proses biokimia, dan
genetikanya.
Contoh herbisida yang dapat digunakan untuk gulma berdaun sempit dan
teki-tekian adalah yang berbahan aktif propoxidim (contoh: Tetris 75 EC).
Dosis/Konsentrasi
Sasaran Cara dan Waktu Penggunaan
Formulasi
Diaplikasikan saat gulma sasaran
Gulma berdaun sempit dan berdaun 2-4 helai dengan waktu aplikasi
0.75 - 1.6 liter/ha
teki-tekian 14-21 hari setelah sebar benih atau
pindah tanam

Sementara herbisida yang dapat digunakan untuk gulma berdaun lebar dan
teki-tekian adalah yang berbahan aktif bentazon plus MCPA (contoh:
Basagran 460 SL).
Dosis/Konsentrasi
Sasaran Cara dan Waktu Penggunaan
Formulasi
Gulma berdaun lebar dan
1.5 - 2.5 liter/ha Aplikasi pada 14 - 21 HST
teki-tekian
Penggolongan herbisida
1. Berdasarkan daya kerja herbisida dalam mematikan atau mengendalikan
gulma dapat digolongkan menjadi:
Herbisida selektif
Herbisida kontak melalui daun
Translokasi melalui daun
Pemberian melalui akar
Herbisida non-selektif
Kontak melalui daun
Translokasi melalui daun
Pemberian melalui akar
2. Waktu aplikasi herbisida antara lain:
Pra-tanam (Pre-planting), herbisida diaplikasi saat tanaman belum
ditanam, ditugal. Biasanya herbisida memiliki residu di dalam tanah.
Pra-tumbuh (Pre-emergence), herbisida diaplikasi saat sebelum gulma
atau tanaman tumbuh/berkecambah. Pada tanam pindah diaplikasi sebelum
gulma tumbuh.
Awal pasca tumbuh (Early post emergence). Herbisida diaplikasi saat
gulma berdaun 2-3 helai, baru tumbuh.
Pasca tumbuh (Post emergence), herbisida diaplikasi setelah gulma tumbuh
di atas 4 helai daun sampai mulai anakan aktif.

Faktor-faktor penting waktu aplikasi herbisida di lapang adalah:


Jenis herbisida yang dipakai sesuai dengan gulma sasaran.
Dosis pemberian benar dengan mengikuti kalibrasi yang telah dilakukan.
Waktu aplikasi tepat dengan mode of action herbisida (Pra-tanam, Pra- tumbuh,
awal pasca tumbuh atau pasca tumbuh).
Keadaan angina atau cuaca di saat aplikasi sebaiknya di pagi hari, tidak hujan
dan angina belum bertiup kencang.
Teknik pengendalian gulma terpadu
Untuk meningkatkan hasil padi d i a n j u r k a n untuk melakukan penyiangan
mekanis saat umur 15 HST, karena saat itu gulma pada fase 2 - 3 helai daun.
Dalam pengendalian gulma terpadu dilakukan integrasi beberapa teknologi
komponen pengendalian gulma yang bersinergi, kompatibel dan tidak
bertentangan satu dengan lainnya.
Contoh komponen teknologi yang dapat dianjurkan untuk dipadukan, di
antaranya:
Pengolahan tanah sempurna agar pelumpuran tanah baik. Permukaan tanah
yang rata menyebabkan air irigasi tergenang secara merata.
Pengaturan air irigasi yang tergenang secara teratur dan merata
mencegah biji gulma berkecambah atau rimpang, umbi bertunas.
Penggunaan alat penyiang mekanis seperti gasrok/landak digunakan pada
kedua arah sehingga gulma terkendalikan dan tanah dapat
digemburkan. Gulma yang berada didekat tanaman harus dicabut
dengan tangan.
Pemakaian herbisida pra tumbuh atau pasca tumbuh yang sesuai
dengan gulma sasaran akan dapat menekan infestasi gulma.

Untuk mencegah resistensi gulma atau peledakan gulma tertentu


terhadap herbisida yang diaplikasikan dapat dilakukan dengan cara:
Rotasi tanaman.
Rotasi herbisida.
Penggunaan herbisida yang memiliki lebih dari satu bahan aktif.
Penggunaan herbisida dengan dosis yang rendah dan sedang secara
bergantian, menunda evolusi resistensi.

Beberapa jenis alat penyiang (Weeder):

Metrok
Gasrok/landak

Rotary weeder

Anda mungkin juga menyukai