Pengendalian Gulma
Tujuan
Peserta dapat mengenal jenis-jenis gulma sasaran yang akan dikendalikan dan
mengetahui jenis teknik pengendalian yang akan dilakukan baik.
Waktu
60 menit
Langkah-Langkah Kerja
1. Fasilitator memberikan pengantar secara singkat mengenai materi yang akan
dibahas pada sessi ini yaitu tentang pengendalian gulma.
2. Bagi peserta menjadi 2 - 3 kelompok kecil dan masing-masing kelompok
melakukan pengamatan di lapangan.
Minta setiap kelompok untuk mengidentifikasi dan mengambil contoh-contoh
gulma yang di temui di lapangan, lalu dimasukkan ke dalam plastik.
Fasilitator memperkenalkan penggunaan alat gasrok/landak untuk
pengendalian gulma secara mekanik. Tekankan manfaat metode tanam jajar
legowo terhadap pengendalian gulma (mekanik maupun penyemprotan
herbisida). Minta beberapa peserta untuk mempraktekkannya.
Fasilitator mengajak peserta untuk mempraktekkan aplikasi herbisida yang
tepat. Minta salah satu peserta untuk mempraktekkan cara aplikasi herbisida
yang baik dan benar (pastikan Prinsip 5 T yaitu dosis yang tepat, alat aplikasi
yang benar yaitu jenis nozzle, cara aplikasi yaitu diayun atau tidak, dll.
Pastikan juga sudah menggunakan PPE).
Setelah kembali ke tempat pertemuan, fasilitator meminta masing-masing
kelompok berdiskusi dan menjawab pertanyaan diskusi sebagai berikut:
Pertanyaan diskusi :
1. Gambarkan, sebutkan jenis dan karakter/ciri-ciri dari gulma yang
dikumpulkan dari lapangan?
2. Jelaskan metode dan waktu pengendalian gulma yang biasanya dilakukan
oleh petani selama ini?
3. Jika ada yang aplikasi herbisida; sebutkan jenis herbisida, alat aplikasi
yang digunakan (jenis nozel), dosis, waktu aplikasi herbisida (apakah
didahului dengan pengendalian secara manual dan mekanik, kondisi
cuaca, pagi/siang/sore, dll)?
Gulma
Gulma adalah salah satu kendala utama dalam memperoleh hasil yang tinggi dalam
budidaya padi sawah. Persaingan gulma dengan padi dalam stadia pertumbuhan
hingga masa pematangan sangat besar sekali pengaruhnya terhadap penurunan
hasil panen.
Gulma dapat menurunkan hasil panen karena adanya persaingan antara gulma itu
sendiri dengan padi, dalam pengambilan unsur hara, air dan cahaya. Di samping itu
ada beberapa gulma yang dapat dijadikan tanaman inang oleh hama dan penyakit
tanaman padi, sehingga kalau kita membiarkan gulma tumbuh tanpa dikendalikan,
jelas kerugian akan kita dapatkan termasuk kerugian akibat peledakan hama dan
penyakit.
Definisi gulma:
Tumbuhan yang tidak diinginkan
Tumbuhan yang tumbuh tidak pada tempatnya
Tumbuhan yang merugikan usaha pertanian
Tumbuhan yang bertentangan dengan usaha pertanian
Dll
Sementara herbisida yang dapat digunakan untuk gulma berdaun lebar dan
teki-tekian adalah yang berbahan aktif bentazon plus MCPA (contoh:
Basagran 460 SL).
Dosis/Konsentrasi
Sasaran Cara dan Waktu Penggunaan
Formulasi
Gulma berdaun lebar dan
1.5 - 2.5 liter/ha Aplikasi pada 14 - 21 HST
teki-tekian
Penggolongan herbisida
1. Berdasarkan daya kerja herbisida dalam mematikan atau mengendalikan
gulma dapat digolongkan menjadi:
Herbisida selektif
Herbisida kontak melalui daun
Translokasi melalui daun
Pemberian melalui akar
Herbisida non-selektif
Kontak melalui daun
Translokasi melalui daun
Pemberian melalui akar
2. Waktu aplikasi herbisida antara lain:
Pra-tanam (Pre-planting), herbisida diaplikasi saat tanaman belum
ditanam, ditugal. Biasanya herbisida memiliki residu di dalam tanah.
Pra-tumbuh (Pre-emergence), herbisida diaplikasi saat sebelum gulma
atau tanaman tumbuh/berkecambah. Pada tanam pindah diaplikasi sebelum
gulma tumbuh.
Awal pasca tumbuh (Early post emergence). Herbisida diaplikasi saat
gulma berdaun 2-3 helai, baru tumbuh.
Pasca tumbuh (Post emergence), herbisida diaplikasi setelah gulma tumbuh
di atas 4 helai daun sampai mulai anakan aktif.
Metrok
Gasrok/landak
Rotary weeder