Anda di halaman 1dari 13

TOKSIKOLOGI

LILIS RAHMAWATI

PO714203191.020

KELAS D.IV A/Tkt. III

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

2022
Materi Kafein

A. Pengertian Kafein dan Struktur Kimia Kafein


Kafein merupakan senyawa alkaloida turunan xantine (basa purin) yang berwujud
kristal berwarna putih.Kafein bersifat psikoaktif, digunakan sebagai stimulan sistem saraf
pusat dan mempercepat metabolisme (diuretik). Konsumsi kafein berguna untuk
meningkatkan kewaspadaan, menghilangkan kantuk dan menaikkan mood. (Smith,
Maben, & Brockman, 1993). Kafein merupakan jenis substansi psikoaktif yang paling
banyak dikonsumsi sepanjang sejarah (James,1998). Menurut Snel & Lorist, 2011.
Kafein merupakan suatu senyawa yang bersifat stimulan yang juga biasa terdapat pada
beberapa jenis minuman,obat,suplemen dan permen.
Kafein merupakan zat antagonis reseptor adenosin sentral yang dapat mempengaruhi
fungsi sistem saraf pusat dan mengakibatkan gangguan tidur. Anak yang mengkonsumsi
minuman berkafein sekurang-kurangnya sekali sehari, memiliki jumlah tidur mingguan 3
jam 30 menit kurang berbanding anak yang tidak mengkonsumsi kafein
(Krichheimer,2004 dalam Nurdiani,2012).
Kafein adalah alkaloid putih dengan rumus senyawa kimia C8H10N402, dan rumus
bangun 1,3,7-trimethylxanthine. Kafein juga mempunyai struktur kimia yang mirip
dengan 3 senyawa alkaloid yaitu xanthin, theophylline, dan theobromine. C8H10N402

Gambar 2.1. Struktur Kimia Kafein


B. Sumber Kafein
Kafein banyak terdapat pada minuman,obat,suplemen dan permen adalah stimulan
yang paling banyak digunakan didunia (Snel & Lorist.2011 dalam Purdiani,2014). Kafein
adalah alkaloida yang terdapat dalam biji kopi, biji guarana, daun teh (theine), buah cola.
Zat ini terkandung dalam kopi, teh, minuman berenergi soda dan coklat. Kafein tersedia
secara luas, banyak dipasarkan, dan dapat diterima secara sosial, bahkan dikalangan anak
dan populasi remaja karena dipercaya dapat mempengaruhi performa atau kinerja dan
keadaan mental dengan mengurangi atau menghilangkan tidur (James & Keane, 2007;
James & Roger, 2005). Berdasarkan FDA (Food Drug Administration) dosis kafein yang
diizinkan 100-200mg/hari, sedangkan menurut SNI 01-7152-2006 batas maksimum
kafein dalam makanan dan minuman adalah 150 mg/hari dan 50 mg/sajian. Tiap jenis
kopi memiliki kandungan kafein yang berbeda-beda seperti pada kopi robusta yang
mengandung kafein 2.473 % sedangkan kopi arabika mengandung kafein 1.994 % (Elina,
2009 dalam Kristiyanto et al(2013). Berikut beberapa sumber kafein yang terdapat dalam
minuman :
1) Kopi
Kopi adalah sumber utama dari kafein. Kopi memberikan efek kafein yang

cepat atau lambat tergantung dari kondisi tubuh seseorang. Ada dua spesies dari
tanaman kopi yaitu kopi Arabika (Coffea arabica) adalah kopi tradisional dan kopi
Robusta (Coffea connephora) memiliki kafein yang lebih tinggi dapat
dikembangkan dalam lingkungan dimana Arabika tidak akan tumbuh. Jenis kopi
yang paling banyak ditanam di Indonesia adalah kopi Robusta. Kopi Arabika
(Coffea Arabica L.) termasuk ke dalam genus Coffea dengan family Rubiaceae
(suku kopi - kopian). Cita rasa khas kopi Arabika yang kuat dan rasa sedikit asam.
Biji kopi Robusta dan Arabika dapat dibedakan dengan nyata secara makroskopis.
Biji kopi Arabika lebih besar dari biji kopi robusta. Wana biji agak coklat dan biji
yang terolah dengan baik akan mengandung warna agak kebiruan dan kehijauan
(Panggabean,2011).
Dalam setiap cangkir kopi mengandung kafein dalam kadar yang berbeda-
beda, tergantung pada cara penyajian. Berikut ini kandungan kafein dalam kopi
sesuai dengan cara pengolahan :
 Kopi yang diseduh : kopi yang diseduh dengan cara menambahkan air
panas atau aid mendidih pada bubuk kopi secara langsung menjadi cara
penyajian yang sangat disukai. Dalam setiap cangkir kopi seduh
mengandung setidaknya 70 – 140 mg kafein.
 Espreso : espreso adalah pengolahan kopi yang dilakukan dengan cara
mengambil uap panas dari biji kopi yang sudah diolah menjadi bubuk.
Espreso sering disajikan dalam cangkir yang lebih kecil namun memiliki
rasa yang lebih kuat. Dalam setiap 30 sampai 50 ml espreso mengandung
setidaknya 63 mg kafein. Jumlah ini sama untuk jenis minuman.
 Latte, Macchiatos dan Cappucino : ini adalah jenis minuman espreso
yang dibuat dari campuran kopi dengan bubuk moka, latte, susu atau
krim. Kandungan kafein sama seperti pada jenis espreso yaitu 63 mg
kafein setiap 30 – 50 ml.
 Kopi instan : jenis minuman kopi yang sudah diolah menjadi campuran
atau rasa tertentu. Kopi instan mengandung setidaknya 60 sampai 100 mg
kafein.

2) Teh
Teh adalah sumber kafein yang lain, dan mengandung setengah dari kafein
yang dikandung kopi. Ada banyak hal yang menyebabkan tinggi atau rendahnya
kadar kafein dalam teh. Teh merupakan minuman yang sudah dikenal dengan luas
di Indonesia dan di dunia. Teh digunakan sebagai antioksidan, memperbaiki sel-
sel yang rusak, menghaluskan kulit, melangsingkan tubuh, mencegah kanker,
mencegah penyakit jantung, mengurangi kolesterol dalam darah, melancarkan
sirkulasi darah. Hal ini disebabkan karena teh mengandung senyawa-senyawa
bemanfaat seperti polifenol, theofilin, flavonoid/ metilxantin, tanin, vitamin C dan
E, catechin, serta sejumlah mineral seperti Zn, Se, Mo, Ge, Mg (chemistry.org).

Berikut ini kadar kafein dalam teh sesuai dengan jenisnya :


 Teh hitam : 60 – 90 mg / 8 oz. Teh hitam mengandung lebih banyak
kafein dibandingkan jenis teh yang lain.
 Teh hijau : 35 – 70 mg / 8 oz.
 Teh putih : 30-55 mg / 8 oz.
 Teh oolong : 50 – 75 mg / 8 oz.
 Teh dengan campuran mint/bunga : memiliki kadar kafein yang sangat
rendah dan sering tidak ditemukan kafein.

3) Minuman Bersoda
Minuman berenergi soda merupakan minuman ringan yang mengandungi zat -
zat seperti vitamin B kompleks dan kafein untuk menstimulasi sistem metabolic
dan sistem saraf pusat. Minuman berenergi soda bertujuan untuk meningkatan
energi yang segera melalui kombinasi zat stimulant seperti kafein, ekstrak herba
contohnya guarana, ginseng dan gingko biloba, vitamin B, asam amino contohnya
taurine, derivat asam amino seperti kamitin dan derivat gula seperti
glukuronalakton dan ribose (Boyle, Castillo, 2006).
Kadar kafein dalam minuman ini sangat berbeda-beda tergantung komposisi
bahan. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Bawazeer dan Alsobahi (2013)
dalam Leveina dan Artini (2013) menunjukkan bahwa 34,3% peminum minuman
energi yang mengandung kafein mengaku mengalami efek samping diantaranya
palpitasi, insomnia, nyeri kepala, tremor, gelisah, serta mual dan muntah. Selain
itu, konsumsi kafein secara rutin dapat menimbulkan efek ketergantungan.

4) Coklat
Coklat dihasilkan dari pohon kakao yaitu berupa biji kakao dari buah tanaman
tersebut. Biji kakao berbentuk seperti almond dan akan diolah hingga menjadi
bubuk coklat. Biji kakao mengandung kafein untuk melindungi kakao dari
serangan hewan liar. Kafein dalam biji kako umumnya ditemukan dalam berbagai
bagian termasuk pada pohon kakao. Biji kakao mengandung kafein sekitar 0,1% –
0,7%, dan kadar yang paling sering ditemukan sekitar 0,2%. Setiap coklat
mengandung jumlah kafein yang berbeda, tergantung pada jenis coklat dan cara
pengolahan. Berikut ini jumlah kafein sesuai dengan jenis coklat :
 Dark coklat (coklat hitam/gelap) : Jenis coklat ini sering digunakan
untuk bahan kue dan bisa memberikan rasa atau aroma coklat yang
sangat kuat. Dark coklat terdiri dari bahan biji kakao (39%), gula (48%),
lemak coklat (13%), lecitin (<1%) dan vanila (<1%). Jadi untuk setiap
campuran 39% biji kakao mengandung setidaknya 67 mg kafein/ 100
gram.
 Coklat susu : Coklat susu terdiri dari beberapa bahan yaitu biji kakao
(16%), susu bubuk (16%), gula (38%), lemak coklat (30%), lecitin
(<1%), dan vanila (<1%). Dalam setiap 1 pon coklat susu ditemukan
sekitar 145 mg kafein.
 Coklat putih : Coklat putih umumnya terbuat dari bahan seperti lemak
coklat (27%), gula (48 %), susu bubuk (25%), lecitin (<1%), dan vanila
(<1%). Karena coklat putih menggunakan bahan terbesar dari lemak
coklat, maka semua bagian padat dari biji kakao telah dihilangkan.
Karena itu coklat putih tidak mengandung kafein sedikitpun.

Tabel 2.1 Kandungan Kafein

Produk Minuman Kandungan Kafein


1 Cangkir (180 ml) kopi instan 100 mg
1 Cangkir (180 ml) kopi seduh 150 mg
Espreso 63 mg
Latte, Macchiatos dan Cappucino 63 mg
1 Cangkir (180) teh hitam 60 - 90 mg
1 Cangkir (180) teh hijau 35 - 70 mg
1 Cangkir (180) teh putih 30-55 mg
1 Cangkir (180) teh oolong 50 – 75 mg
1 Cangkir (180) teh dengan campuran 0 mg (memiliki kadar kafein yang sangat
mint/bunga rendah dan sering tidak ditemukan kafein)
1 kaleng (360 ml) coca-cola, pepsi atau ± 40 mg
minuman berkafein lainnya
Minuman Soda merek Pepsi 38 mg
Minuman Soda merek Coca-cola 34 mg
Minuman Soda merek Sprite 0 mg
Minuman Soda jeruk merek Sunkist 42 mg
Kratingdaeng 80 mg
1 Cangkir (180 ml) coklat panas 10 mg

Tabel 2.2 Zat Kandungan Minuman Berenergi dan Efeknya Terhadap Tubuh

Zat Kandungan Efek Terhadap Tubuh


Kafein (70-200 mg) Stimulasi sistem saraf pusat sehingga memberi
efek 'alert. Meningkatkan denyut jantung dan
tekanan darah. Menyebabkan dehidrasi tubuh.
Taurine Meregulasi denyut jantung, kontraksi otot dan
tingkat energi. Merupakan inhibitor
neurotransmitter yang ringan.
Guarana Merupakan zat stimulant yang meningkatkan
alertness dan energi. Mempunyai efek yang
sama seperti kafein.
Vitamin B Membantu dalam konversi makanan kepada
energi.
Ginseng (18-400 mg dalam 16 ouns) Meningkatkan energi, mempunyai komponen
ant-lelah, melegakan stress dan menguatkan
ingatan. Menstimulasi hypothalamus dan kelenjar
pituitary untuk mengsekresi adreno
corticotropic hormone (ACTH).
Ginkgo biloba Membantu retensi ingatan, konsentrasi,
sirkulasi, menpunyai efek anti-depresan,
Kandungan dalam minuman berenergi terlalu
rendah untuk menimbulkan efek yang baik.
L-Carnitine Merupakan asam amino yang biasanya diproduksi
oleh hati dan ginjal. Bersifat termogenik
pengurangan berat badan dan meningkatkan daya
tahan tubah sewaktu berolahraga.
Gula Sumber metabolisme karhohidrat tubuh untuk
membantu menghasilkan tenaga.
Anti-oxidant Membantu pemulihan tubuh daripada efek
radikal bebas.
Glucuronalactone Biasanya dijumpai dalam tubuh dan merupakan
glukosa yang dimetabolisme oleh
hati. Membantu detoksifikasi, sekresi hormone
dan biosintesa vitamin C.
Creatine Membekalkan tenaga kepada otot.

C. Fungsi Kafein Untuk Tumbuhan


Ada sekitar 60 jenis tanaman yang memiliki kadar kafein dalam beberapa bagian,
termasuk daun, batang, biji atau buah. Kafein bermanfaat untuk tumbuhan karena
memiliki sifat seperti bahan pestisida alami. Bahan ini akan melawan racun, bibit
penyakit, jamur atau virus yang bisa menyerang tanaman. Bahkan dalam tanaman
tertentu seperti kakao maka kafein bisa melindungi pohon dari serangan hewan liar.
Kafein juga akan menyerang serangga sehingga bisa mempertahankan masa hidup sebuah
pohon.
D. Manfaat Kafein Untuk Kesehatan
1. Kafein yang dimasukkan dalam bahan obat dipercaya bisa meningkatkan fungsi
memori otak dengan memberikan rangsangan pada sistem syaraf pusat.
2. Minuman yang mengandung kafein dan dikonsumsi bersamaan dengan sumber
karbohidrat bisa meningkatkan gula otot, terutama untuk atlit yang menjalani
latihan.
3. Kafein dipercaya bisa melancarkan buang air besar sehingga memberikan efek yang
baik untuk sistem usus besar.
4. Kafein bisa membantu menghilangkan rasa nyeri atau sakit terutama pada otot,
bahkan juga bisa membantu pemulihan cedera.
5. Konsumsi minuman yang mengandung kafein secara rutin dipercaya bisa
menurunkan resiko penyakit parkinson.
6. Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Rutgers terbukti jika kafein juga
bisa mencegah penyakit kulit berat seperti kanker. Uji ini telah dilakukan terhadap
tikus dan mendapatkan hasil yang sangat baik.
7. Kafein membuat pikiran menjadi lebih bersih dan semangat sehingga bisa
mengurangi resiko depresi  atau keinginan bunuh diri untuk orang yang
menghadapi masalah berat.
8. Kafein bisa membantu menjaga kesehatan hati dan menurunkan resiko penyakit
hati, karena kafein akan menurunkan lemak pada hati
9. Kafein dipercaya bisa meningkatkan kesuburan terutama untuk pria. Kafein bisa
meningkatkan jumlah sperma dan menghasilkan sperma yang lebih berkualitas.
10. Kafein bisa menurunkan resiko penyakit telinga seperti tinnitus, yaitu penyakit
yang menyebabkan dering pada telinga dan bisa menganggu pendengaran atau
bahkan menghilangkan pendengaran.
11. Kafein bisa membantu menurunkan resiko  penyakit ginjal  karena kafein bisa
mendorong buang air kecil dan melancarkan buang air kecil.
12. Kafein bisa membantu menurunkan resiko serangan asma untuk penderita asma.
Kafein akan bekerja untuk membuka saluran pernafasan sehingga melancarkan
pernafasan.
13. Kafein bisa membantu menurunkan berat badan dengan cara menstabilkan berat
badan secara alami.

E. Cara Kerja Kafein Dalam Tubuh


1. Kafein akan bekerja untuk tubuh dengan memberikan pengaruh secara langsung
pada sistem syaraf pusat. Karena itu kafein akan bekerja dengan cepat selama 10
menit setelah masuk ke dalam tubuh. Efek ini akan bekerja setidaknya selama 5
hingga 6 jam. Efek ini akan terasa lebih cepat untuk orang yang sudah terbiasa
mengkonsumsi kafein.
2. Kafein bisa meningkatkan rasa keinginan terus menerus atau kecanduan, karena
mengandung zat adiktif. Efek ini yang membuat orang yang sudah terbiasa
mengkonsumsi minuman kafein sulit untuk berhenti.
3. Kafein akan bekerja dengan meningkatkan rasa waspada sehingga sering
menimbulkan beberapa efek seperti waspada, detak jantung lebih cepat dan
perasaan semangat yang luar biasa.
4. Kafein akan membuat perasaan semangat yang berlebihan karena menekan aktifitas
adenosin. Kemudian adenosin akan membuat kerja sel lebih cepat. Efek ini yang
akan merangsang sistem syaraf dengan cepat.

F. Efek Kelebihan Kafein


1. Efek kafein yang terjadi pada otak bisa membuat proses pembakaran neuron
menjadi lebih cepat. Proses ini akan menekan kelenjar pituari untuk menghasilkan
adrenalin yang berlebihan. Kopi terkadang menjadi cara meningkatkan adrenalin
tubuh dengan cepat. Adrenalin yang berlebihan bisa menimbulkan beberapa efek
samping, seperti:
 Nafas menjadi lebih lancar karena saluran pernafasan terbuka lebar.
 Detak jantung menjadi lebih kencang
 Aliran darah ke bagian otot menjadi lebih lancar.
 Tekanan darah naik.
 Aliran gula dalam darah menjadi lebih tinggi.
 Gangguan aliran darah pada bagian perut
 Otot menjadi lebih tegang.
2. Gangguan tidur berkepanjangan atau insomnia. Hal ini disebabkan karena kafein
akan menekan dopamine dalam otak dan tubuh sama sekali tidak bisa mengirimkan
peringatan ketika lelah atau mengantuk.
3. Gelisah dan gangguan pikiran yang bisa memicu depresi. Kelebihan kafein akan
membuat perasaan tidak nyaman, perasaan yang naik turun, gelisah dan bisa
menurunkan masa produktif.
4. Tubuh akan gemetar yang disebabkan karena perubahan aliran gula dalam masa
otot dari bagian hati.
5. Memicu sakit kepala berlebihan. Kondisi ini bisa diawali dengan gangguan tidur,
tubuh kurang istirahat dan perasaan lelah yang tidak bisa diatasi.
6. Terlalu banyak kafein akan memicu buang air kecil berlebihan. Terlalu banyak
mengeluarkan cairan tubuh bisa menyebabkan dehidrasi karena tubuh kurang
minum.
7. Kelebihan kafein yang sudah parah atau jangka panjang bisa menyebabkan
kecanduan. Perasaan selalu menginginkan kafein akan meningkat sehingga sulit
untuk meninggalkan kafein.
8. Terlalu sering mengkonsumsi kafein seperti kopi bisa menyebabkan perubahan
warna gigi. Gigi akan berubah menjadi kecoklatan dan noda ini sulit untuk
dihilangkan.
9. Terlalu sering mengkonsumsi kafein pada ibu hamil bisa menyebabkan resiko
keguguran, cacat bayi, bayi kekurangan nutrisi dan bayi yang lahir dengan berat
badan yang rendah.
10. Terlalu banyak kafein juga bisa menyebabkan diare dan gangguan pencernaan
yang buruk.
11. Kafein akan memicu rasa haus berlebihan dan efek mulut yang terasa lebih kering.
G. Efek Kekurangan Kafein
Kekurangan kafein umumnya tidak menyebabkan efek untuk tubuh atau kesehatan.
Tidak ada efek khusus bagi orang yang sama sekali tidak mengkonsumsi kafein. Namun
efek kekurangan kafein bagi orang yang sudah terbiasa mengkonsumsi kafein bisa
menjadi sangat berat. Berikut ini efek kafein untuk orang yang berhenti mengkonsumsi
kafein secara mendadak :
1. Gelisah dan perasaan gugup.
2. Gangguan emosi seperti mudah marah dan tidak semangat.
3. Perut terasa tidak nyaman seperti mual dan ingin muntah.
4. Gangguan buang air besar seperti sembelit yang bisa menyebabkan wasir.
5. Otot tubuh akan menjadi lebih tegang.

H. Bahaya Kafein Untuk Tubuh


1. Kafein bisa menyebabkan pikiran Anda menjadi sangat waspada sehingga juga
menyebabkan kelelahan, kurang tidur dan gangguan tidur yang parah.
2. Terlalu sering atau terlalu banyak mengkonsumsi kafein juga bisa menyebabkan
sakit kepala. Kondisi ini sering terjadi pada orang yang berhenti minum kafein
secara mendadak. Efek ini membuat tubuh tidak bisa menerima efek kafein yang
berhenti.
3. Konsumsi kafein dan alkohol secara bersamaan bisa menyebabkan efek yang tidak
nyaman. Kafein sama sekali tidak bisa menghilangkan efek alkohol atau
meringankan efek berat alkohol untuk tubuh.
4. Kafein bisa menyebabkan rasa gugup, kurang percaya diri, panik dan gelisah yang
berlebihan. Gangguan ini sering terjadi pada orang yang sudah mengalami
kecanduan terhadap kafein.
5. Terlalu banyak mengkonsumsi kafein juga bisa menyebabkan bingung dan
halusinasi yang berlebihan. Efek jangka panjang bisa menyebabkan gangguan
mental dan emosi.
6. Kafein bisa menyebabkan kematian mendadak karena kejang. Kondisi ini bisa
terjadi ketika tekanan darah naik drastis kemudian menyebabkan fungsi jantung
tergganggu.
7. Kafein memicu lambung memproduksi asam yang berlebihan sehingga bisa
menyebabkan diare, maag atau sakit perus kronis.
8. Kafein yang diminum bersamaan saat olahraga atau setelah olahraga bisa
menyebabkan tubuh kehilangan air berlebihan. Kondisi ini bisa menyebabkan
dehidrasi.
9. Kafein bisa menyebabkan mual dan muntah sehingga membuat tubuh tidak
nyaman.
10. Kafein bisa menyebabkan darah tinggi  karena tekanan darah meningkat dengan
cepat. Kondisi ini bisa menyebabkan gemetar, gangguan detak jantung, dan kondisi
jantung yang bekerja maksimal. Aliran darah dalam tubuh juga akan mengalami
gangguan.
11. Kafein bisa menyebabkan detak jantung lebih cepat, sulit bernafas, kejang dan
kematian.
12. Kafein akan membuat tubuh tidak bisa menyerap kalsium dengan baik sehingga
bisa membuat lapisan tulang semakin tipis, bahkan menyebabkan
penyakit osteoporosis.
13. Kafein bisa menyebabkan gangguan fungsi otot seperti kejang otot. Efek ini sering
terjadi pada orang yang berhenti mengkonsumsi kafein secara mendadak.
14. Kafein bisa menyebabkan produksi estrogen pada wanita menjadi lebih cepat.
Kondisi inilah yang akan membuat pertumbuhan jaringan keras pada bagian
payudara dan sering berkembang menjadi jaringan fibrokistik. Bahkan kafein bisa
menyebabkan wanita kesulitan hamil karena produksi estrogen yang cukup tinggi.

Kafein sering memberikan efek yang cukup buruk untuk tubuh, terutama jika
dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Namun konsumsi kafein dalam jumlah yang
terbatas atau wajar biasanya tidak menimbulkan efek yang berlebihan. Jadi ketahuilah
batasan asupan kafein untuk tubuh.

Anda mungkin juga menyukai