Anda di halaman 1dari 2

PENGARUH KADAR KAFEIN TERHADAP KOPI

1. Latar belakang
Kopi (Coffea sp.) adalah spesies tanaman berbentuk pohon. Tanaman ini tumbuh
tegak, bercabang dan bila dibiarkan akan mencapai tinggi 12 m. Proses pengolahan kopi
bubuk dibagi atas dua tahap yaitu penyangraian dan pengggilingan. Kopi merupakan sumber
kafein. Kafein merupakan senyawa alkaloid yang bersifat merangsang. Kafein banyak
memiliki manfaat dan telah banyak digunakan dalam dunia medis. Kafein dapat dibuat dari
ekstark kopi, teh dan cokelat. Kafein berfungsi untuk merangsang aktivitas susunan saraf dan
meningkatkan kerja jantung, sehingga jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan akan bersifat
racun dengan menghambat mekanisme susunan saraf manusia. Rumus kimia untuk kafein
yaitu C8H10N4O2, kafein murni berbentuk kristal panjang, berwarna putih, tidak berbau dan
rasanya pahit. Didalam biji kopi kafein berfungsi sebagai unsur rasa dan aroma. Kafein
murni memiliki berat molekul 194.19 gr, titik leleh 236C dan titik didih 178C (Aisyah,
2013).
Kafein adalah salah satu jenis alkaloid yang banyak terdapat dalam biji kopi, daun teh,
dan biji coklat Kafein memiliki efek farmakologis yang bermanfaat secara klinis, seperti
menstimulasi susunan syaraf pusat, relaksasi otot polos terutama otot polos bronkus dan
stimulasi otot jantung. Berdasarkan efek farmakologis tersebut, kafein ditambahkan dalam
jumlah tertentu ke minuman. Efek berlebihan (over dosis) mengkonsumsi kafein dapat
menyebabkan gugup, gelisah, tremor, insomnia, hipertensi, mual dan kejang. Berdasarkan
FDA (Food Drug Administration) dosis kafein yang diizinkan 100- 200 mg/hari, sedangkan
menurut SNI 01- 7152-2006 batas maksimum kafein dalam makanan dan minuman adalah
150 mg/hari dan 50 mg/sajian. Kafein sebagai stimulan tingkat sedang (mild stimulant)
memang seringkali diduga sebagai penyebab kecanduan. Kafein hanya dapat menimbulkan
kecanduan jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan rutin. Namun kecanduan kafein
berbeda dengan kecanduan obat psikotropika, karena gejalanya akan hilang hanya dalam satu
dua hari setelah konsumsi (Kesia, 2013).
Disamping memiliki kandungan yang menguntungkan kopi juga memiliki zat yang dapat
membahayakan kesehatan yaitu kandungan kafein dan asam organik yang tinggi.kafein
merupakan salah satu derivat xantin yang mempunyai daya kerja sebagai stimlan sistem
syaraf pusat, stimulan otot jantung, relaxasiotot polos dan meningkatkan diaresis degnan
tingkatan berbeda. Penggunaan kafein dapat menyeabkan jantung berdebar, ganguan
lambung, tangan gemetear, gelisah, ingatan berkurang, dan susah tidur. Tiap jenis kopi
memiliki kandungan kafein yang berbeda-beda seperti pada kopi robusta yang mengandung
kafein 2,473 % sedangkan kopi arabica mengandung kafein 1,994 % (Kristiyanto, 2013).

2. Tujuan
a. Mengisolasi dan menentukan kadar kafein dalam kopi.
b. Mengetahui pengaruh kadar kafein.
c. Mengetahui pengaruh kadar kafein terhadap kopi.
Daftar pustaka

Aysah, Megah., Fuferti.Z., Syakbaniah dan Ratnawulan. 2013. Perbandingan karakteristik


fisis kopi lwak (civet coffee) dan kopi biasa jenis arabica. Pillar of Physics, vol.2.
Oktober 2013, 68-75.

Kesia, Rialita Maramis,. Gayatri Citraningtyas,. Frenly Wehantouw. 2013. Analisis Kafein
Dalam Kopi Bubuk Di Kota Manado Menggunakan Spektrofotometri Uv-
Vis.Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 2 No. 04 November 2013 ISSN
2302 2493

Kristiyani, danang., Broto Deghdo Haris Pranoto., Abdullah. 2013. Penurunan Kadar Kafein
Arabica Dengan Proses Fermentasi Menggunakan Nopkom MZ-15. Jurnal Teknologi
Kimia Dan Industri, Vol. 2, No. 4, Tahun 2013, Halaman 170-176.

Anda mungkin juga menyukai