Anda di halaman 1dari 14

Peta Pikir

zat kafein dalam kopi

Pendahuluan

efek negatif kafein pada


organ lambung

pengertian zat kafein

Landasan Teori

bagaimana kafein bisa


berbahaya bagi kesehatan
lambung

Kualitatif

Metode

Bahaya zat kafein yang Kuesioner


terkandung dalam kopi
terhadap kesehatan organ
tubuh bagian lambung

banyaknya zat kafein yang


terkandung dalam kopi

Data dan Analisis sifat kimia dari kafein

dosis kafein yang bisa


merusak lambung

dosis kafein yang pas bagi


tubuh khususnya organ
lambung

cara meminum kopi yang


Solusi
sehat

Minuman yang bisa


menggantikan kopi
Bahaya zat kafein yang terkandung dalam kopi terhadap kesehatan organ tubuh
bagian lambung

Vanny Theresae Putri, Putri Nabila, Radiatul Afta Romadhon


Desain Komunikasi Visual, Institut Teknologi Sumatera
Email : vanny.120380002@student.itera.ac.id, putri.120380003@student.itera.ac.id,
radiatul.120380011@student.itera.ac.id

Abstrak
Kopi pertama kali dikonsumsi pada abad ke-9 di Ethiopia. Saat ini, kopi adalah salah satu
minuman terkenal di masyarakat bahkan salah satu menu utama dalam perjamuan resmi. Kopi
memiliki aroma dan rasa yang khas. Kopi tumbuh di daerah tropis dan tumbuhan peralihan yang
tumbuh di lereng gunung.
Kopi memiliki berbagai manfaat bagi tubuh kita. Kopi dapat bermanfaat sebagai antioksidan,
konten antioksidan dengan kopi lebih dari teh dan cokelat. Selain itu, kopi dapat merangsang kinerja
otak dan kanker. Untuk penikmat kopi tinggi kafein, dapat membuat tubuh lebih segar dan hangat.
Beberapa keuntungan yang berkaitan dengan kebiasaan minum kopi, antara lain, kopi tidak memiliki
nilai nutrisi nyata untuk tubuh, kecuali jika itu menambah krim atau susu ke dalamnya . Manfaat-
manfaat ini termasuk stimulan dalam melaksanakan berbagai kegiatan, variasi jenis minuman, dan
mencegah kanker prostat (kandungan boron dalam kopi dapat mencegah kanker prostat). Sejauh ini,
kafein secara rutin diberikan kepada bayi prematur untuk menekan gangguan pernapasan apnea.
Kafein juga dapat meningkatkan tenaga kerja aspirin dan obat-obatan penghilang rasa sakit lainnya,
itulah sebabnya dalam beberapa jenis demam dan sakit kepala ditambahkan kafein. Kafein juga
digunakan sebagai campuran obat flu yang digunakan untuk menyeimbangkan dorongan kantuk yang
muncul, dan juga mencoba sebagai campuran obat asma. Kopi dengan kafein rendah selain
menghasilkan rasa dan aroma yang baik, juga dikonsumsi lebih baik karena dengan mengkonsumsi
kopi kafein rendah akan dapat merangsang sistem saraf, sehingga akan meningkatkan suasana hati
dan dapat sama dengan konsentrasi.
Selain memiliki kelebihan, kopi juga memiliki kerugian, yaitu mengandung kafein organik
tinggi dan asam. Kandungan kafein dari biji kopi bervariasi tergantung pada jenis kopi dan kondisi
geografis di mana biji kopi ditanam. Kafein dan asam yang berlebihan dapat berdampak negatif pada
kesehatan. Pada beberapa orang memiliki perut sensitif, kopi dapat menyebabkan sakit perut. Kafein
berdampak pada janin karena bisa menghasilkan keguguran. Sebuah studi di Yugoslavia
menunjukkan bahwa ibu yang mengonsumsi 70 - 140 mg kafein melahirkan bayi dengan berat
seperempat lebih kecil daripada ibu yang mengonsumsi 0-10 mg. Hasil penelitian lain menyebutkan
bahwa bayi yang lahir berisiko terkena epilepsi. Kafein dapat mengambil cairan, kalsium, dan zat besi
dari tubuh yang dibutuhkan untuk kesehatan janin dan wanita hamil. Kafein dapat menyebabkan
pernapasan cepat, tremor dan akumulatif berkembang menjadi diabetes. Konsumsi kafein yang
berlebihan dapat menyebabkan warna gigi berubah, napas buruk, meningkatkan tekanan darah jika
Anda mengonsumsi banyak di pagi hari, insomnia, serangan jantung, stroke, infertilitas pada pria,
gangguan pencernaan, kecanduan dan bahkan penuaan dini. Kafein juga merupakan salah satu
penyebab utama sakit kepala. Wanita yang minum dua cangkir kopi atau lebih per hari dapat
meningkatkan risiko keropos tulang (osteoporosis).
Sementara kafein itu sendiri adalah senyawa alkaloid yang termasuk dalam jenis methylxanthine
(1,3,7-trimethylxanthyne) atau C8H10N4O2. Kafein dalam kondisi murni dalam bentuk prisma kristal
berbentuk bubuk putih heksagonal, dan merupakan senyawa berbau, dan rasa pahit. Menurut Clarke
& Macrae (1989), dan Sivetz & Despriier (1979), kafein tidak memiliki pengaruh nyata pada aroma
kopi, dan hanya memberikan rasa pahit sekitar 10-30% dari kereta kopi. Minum kopi dengan jumlah
yang masuk akal tidak mengganggu kesehatan atau bayi dalam kehamilan. Jika tidak dapat
menghentikan kopi mimum selama kehamilan, menurut Badan Standar Makanan (FSA), minum kopi
dengan jumlah sedang tidak mengganggu kesehatan atau bayi pada kehamilan dan disarankan untuk
mengkonsumsi kafein tidak lebih dari 300 mg per hari atau Kurang sama dengan 3 cangkir kopi.
Banyak orang berpikir bahwa minum kafein untuk "menambah energi" dengan cepat. Ini adalah
pandangan yang salah, sebenarnya kafein terasa seperti kelenjar adrenal dan pada akhirnya akan
melelahkan. Jika konsumen hanya ingin merasakan kopi, pilih yang dikeringkan dengan uap tanpa
kafein (tanpa kafein kering). Jika konsumen rentan terhadap kafein, pilih produk kopi kafein rendah.
Konsumsi kopi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh. Ini adalah cara terbaik untuk menemukan
lebih banyak manfaat daripada kerugian, karena cara konsumsi yang benar akan mendukung gaya
hidup sehat.
Kata kunci : kopi, kafein,
PENDAHULUAN
Kopi menjadi miumana wajib bagi pencinta kopi maupun hanya kebutuhan, sampai-sampai
begitu banyak orang yang mencintai kopi di dunia ini, berlomba-lomba ingin menjadi barista,
hanya dari kopi saja orang dapat menyampaikan ekspresinya kepada orang lain bahkan
barista maupun yang baru belajar bisa menciptakan gambar-gamabar cantik sebagai hiasan
setiap 1 cangkir kopinya.
Kopi juga memiliki banyak sekali macam-macamnya, dari macam tersebut dapat di bagi lagi
menjadi 2 macam, yang pertama kopi mancanegara dan kopi nusantara. Kopi mancanegara
merupakan kopi yang sudah terkenal di seluruh dunia, kopi tersebut seperti espresso,
americano, cappuccino, latte, moccachino, red eye/black eye dan affogato, lain halnya dengan
kopi nusantara yang merupakan kopi yang bersasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti
kopi Gayo Aceh dari Aceh, kopi Toraja dari Sulawesi Selatan, kopi Papua Wawena dari
Papua, kopi Kintamani Bali dari Bali, kopi Kothok dan kopi Luwak.
Dari berbagai macam kopi macanegara maupun nuantara setiap kopinya pasti mengandung
namanya kafein. Apa itu kafein? Kafein adalah senyawa stimulan yang dapat dijumpai pada
beberapa makanan dan minuman, terutama terdapat pada kopi. Senyawa berbentuk bubuk
kristal berwarna putih ini sebenarnya memiliki rasa yang pahit. Namun, kafein memiliki
manfaat dalam dunia kesehatan, yakni menstimulasi kerja jantung dan meningkatkan
produksi urine, alias bersifat diuretik.

Bukan hanya memiliki manfaat saja kafein yang terdapata pada kopi juga memiliki dampak
buruk apabila di konsumsi terlalu banyak, kebanyakan orang dewasa tidak merasakan efek
keracunan jika jumlah kafein yang dikonsumsi kurang dari 250 mg (sekitar 2,5 cangkir kopi)
per hari. Anda bisa merasakan dampaknya jika mengonsumsi di luar batas rekomendasi, yaitu
400 mg per hari. Kafein punya sifat yang dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut
jantung. Mengonsumsi kafein terlalu banyak dapat menimbulkan perasaan gelisah dan
khawatir. Jika dikonsumsi lebih banyak lagi, bisa-bisa Anda jadi cepat tersinggung, kurang
tidur, merasa cemas tanpa sebab, dan menyebabkan diare. Selain itu masih ada dampak yang
di akibatkan oleh kafein bila di konsumsi, seperti kecemasan, insomnia, gangguan
pencernaan, kerusakan otot, adiksi, tekanan darah tinggi, jantung berdebar, kelelahan dan
sering buang air kecil.

Disini kami akan meneliti lebih dalam lagi dari kandungan dan dampak kafein yang terdapat
dalam kopi, dengan adanya info lebih lanjut di karya ilmiah kami ini dengan judul “Bahaya
zat kafein yang terkandung dalam kopi terhadap kesehatan organ tubuh bagian lambung”
dapat menjelaskan lebih lanjut kepada para pembaca.
Berdasarkan pemaparan yang sudah dijelaskan diatas, maka manfaat dari adanya karya tulis
ilmiah ini adalah agar pembaca bisa teredukasi mengenai bagaimana dampak yang dihasilkan
oleh kafein yang terkandung di dalam kopi terhadap kesehatan organ pada tubuh, khususnya
bagian lambung agar dampak negatif yang diterima oleh tubuh bisa di minimalisir.
Teori dan Metode

Teori

2.1 Pengertian Kopi

2.1. Gambar. Magyscoffee.com

Definisi kopi adalah suatu jenis tumbuhan yang dibuat minuman dengan sifat
psikostimulant sehingga menyebabkan seseorang yang meminumnya akan tetap terjaga
(susah tidur), mengurangi kelelahan atau stress saar bekerja, serta mampu untuk
memberikan efek fisiologis yakni energi. (Bhara L.A.M (2005))
2.2 Pengertian Kafein

2.2. Gambar. Kopidewa.com

Kafein adalah suatu senyawa pada kopi yang disebut alkaloid zantina memiliki rasa
pahit dan berbentuk kristal yang digunakan sebagai obat perangsang psikoaktif dan
diuretic ringan. Pada tahun 1815 kafeina (kafein) ditemukan oleh seseorang kimiawan
jerman, Friedrich Ferdinand Runge.
2.3 Faktor Pengaruh Kafein pada kopi
Faktor-Faktor yang dapat mempengaruhi kafein pada kopi terbagi atas beberapa hal,
yaitu.
2.3.1. Faktor Kopi terhadap Grastritis (asam lambung)
Kafein pada kopi membuat produksi gas pada lambung berlebih sehingga
sering mengeluhkan sensasi kembung di perut atau dapat kita sebut penyakit asam
lambung. Meminum kopi beresiko 3,57 kali menderita gastritis apabila seseorang
responden yang sering meminum kopi dibandingkan dengan yang tidak sering
meminum kopi.
Pada lambung terdapat kandungan mukosa yang berperan melindungi
lambung dari autodigesti oleh HCi dan Pepsin apabila mukosa pada lambung
rusak, terjadilah difusi HCi ke mukosa lambung. HCi di mukosa lambung
menstimulasi perubahan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin tersebut akan
merangsang pelepasan vistamin dari sel mast. Vistamin menyebabkan suatu
peningkatan permeabilitas kapiler yang mengakibatkan perpindahan cairan dari
intra sel ke ekstra sel yang menyebabkan kerusakan kapiler dan edema timbul
pendarahan pada lambung.
Jadi, jika lambung sering mengkonsumsi kopi yang memiliki kafein terlalu
banyak maka jaringan yang meradang akan diisi jaringan fibrin sehingga lapisan
mukosa pada lambung akan hilang dan terjadilah atropi sel mukosa lambung.

Metode
3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu penelitian karya ilmiah ini di lakukan pada tanggal 25 Maret 2021 – 20 Mei
2021 yang berlokasikan Institut Teknologi Sumatera dan sekitarnya.

3.2. Metode Penelitisn dan Pengumpulan Data


Alat yang kami gunakan dalam mengumpulkan analisis suatu pendapat masyarakat
tentang “Bahaya zat kafein yang terkandung dalam kopi terhadap kesehatan organ tubuh
bagian lambung” yaitu dengan menggunakan google form, mengapa demikian? Itu di
sebabkan karena adanya pandemi covid-19 yang terjadi sekarang yang membuat
pengumpulan data secara terjun langsung ke lapangan sangat tidak mungkin. Metode ini
mengumpulkan data dari masyarakat seperti pendapat, pilihan, saran dan kritik dari
masyarakat. Metode ini juga sangat efektif dilakukan karena masyarkat hanya mengisi
google form fengan pertanyaan yang kami buat sebelumnya. Apalagi di jaman teknologi
sekarang yang hamper seluruh orang menggunakan alak elektronik. Menggunakan metode ini
dapat mengumpulkan data secara cepat karena form ini sudah menyusun bagian-bagian dari
pertanyaan tersebut, apalagi sudah dilengkapi dengan diagram lingkaran yang membuat kita
tidak perlu membuatnya lagi.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi merupakan sekelompok subjek, objek, bahkan karakteristik yang
terdapat di suatu tempat atau bisa yang terdapat dalam sebuah penelitian. Dengan kata
lain populasi dalam pengumpulan data yaitu masyarakat Indonesia terutama Provinsi
Lampung.
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari keseluruhan populasi yang dianggap dapat
mewakili keseluruhan dari populasi yang ada yang akan diteliti. Dengan ini peneliti
menggunakan teknik pengambilan suatu sampel secara Online/menggunakan Google
Form dimana dalam teknik ini peneliti bebas mengisi dan memilih jawaban untuk
menentukan jumlah sampel dari keseluruhan populasi yang ada. Peneliti kali ini
menetapkan sampel sebanyak-banyaknya terutama di Provinsi Lampung.
3.4. Metode Analisis Data
Proses analisis data Karya Ilmiah ini dilakukan dengan cara meneliti informasi atau
data yang telah didapat dari pengumpulan data , baik data yang didapat dari google form,
situs-situ di google yang membahas tentang ini dan buku. Seluruh data yang didapatkan
dirangkum dan diselesaikan berdasarkan peta fikir yang telah dibuat sebelumnya yang
kemudian dianalisis agar diakhir karya tulis nanti dapat diambil kesimpulan dari isi karya
tulis.
Untuk menjelaskan hasil dari penelitian, dengan ini kami mengambil Langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Mempersiapkan instrumen data Sebelum penelitian dimulai, peneliti mempersiapkan
beberapa pertanyaan yang dapat diajukan untuk mempermudah pengumpulan data
b. Pengumpulan data Selama penelitian berlangsung yang dilakukan adalah pengumpulan
data yang berhubungan dengan kafein pada kopi terhadap kesehatan lambung
c. Analisis Data Setelah semua data terkumpul maka selanjutnya dilakukan analisis data
dengan cara menjelaskan dan menarik kesimpulan yang bertitik tolak kepada hal-hal yang
dipertanyakan dan sesuai dengan tujuan penelitian
d. Penarikan Kesimpulan Setelah pengumpulan data dan dilakukan analisis data kemudian
dapat ditarik kesimpulan serta menyantumkan saran-saran.
Hasil dan Pembahasan
4.1. Banyaknya Orang yang Suka Kopi
4.1.1. Hasil
Peneliti mengambil data mengenai banyaknya orang yang menyukai kopi memalui
formulir yang telah dibuat, hal ini dikarenakan kopi merupakan salah satu minuman yang
populer di masyarakat, jadi peneliti mencoba mencari tahu apakah masih banyak orang yang
mengkonsumsi kopi, dan di peroleh hasil di bawah ini :

Gambar 1. Banyaknya yang suka meminum kopi

4.1.2. Pembahasan
Dari diagram lingkaran diatas, sebanyak 72% narasumber menyatakan bahwa mereka
menyukai kopi, sedangkan 28% lainnya menyatakan sebaliknya. Maka disini dapat diperoleh
kesimpulan bahwa sebagian besar responden menyukai kopi, hal ini dikarenakan sebagian
responden adalah mahasiswa dan kalangan anak muda, dimana memang kenyakan dari
mereka memang menyukai kopi dengan alasan beragam, mulai dari teman mengerjakan
tugas, dan sebagainya.
Kopi juga merupakan minuman yang paling populer di dunia, bahkan kopi termasuk
kedalam minuman terniikmat ketiga yang ada di dunia, maka tidak heran jika sebagian besar
dari responden menjawab bahwa mereka menyukai kopi.
Sedangkan di negara Indonesia, konsumsi kopi semakin meningkat dalam satu
dasawarsa terakhir, dari data yang diperoleh melalui Organisasi kopi dunia atau International
Coffee Organization/ICO konsumsi kopi di Indonesia meningkat dalam periode 10 tahun
kopi sebanyak 44% (0ktober 2008-September 2019).
Hal ini menunjukkan bahwa data yang peneliti kumpulkan bisa diselaraskan dengan
jumlah peningkatan konsumsi kopi yang ada di Indonesia, dimana banyaknya orang yang
mengkonsumsi kopi membuat jumlah konsumsi kopi di Indonesia terus meningkat dalam 10
tahun terakhir.

4.2. Seringnya Orang Meminum Kopi


4.2.1. Hasil
Selanjutnya, melihat banyaknya yang mengkonsumsi kopi, maka peneliti menanyakan
mengenai sebarapa seringnya orang dalam meminum kopi, peneliti meneliti mengambil data
dari responden, dan diperoleh data sebagai berikut :

Gambar 2. Seringnya orang meminum kopi

4.2.2. Pembahasan
Maksud dari angka yang ada dalam diagram lingkaran ini berarti :
1. Sangat jarang
Sangat jarang disini berarti responden hampir tidak pernah meminum satu cangkir
kopi dalam sehari.
2. Jarang
Jarang disini berarti responden setidaknya pernah meminum satu cangkir kopi dalam
sehari.
3. Standar
Standar disini berarti responden setidaknya meminum 2 cangkir kopi dalam seharinya
4. Sering
Sering disini berarti responden setidaknya meminum lebih dari 2 cangkir dan
maksimal 4 cangkir kopi dalam seharinya.
5. Sangat sering
Sangat sering disini berarti responden bisa meminum hingga lebih dari 4 cangkir kopi
dalam seharinya.
Dari data yang diperoleh, di dapat sebanyak 6.8% orang sangat sering mengkonsumsi
kopi, 37.8% orang sering mengkonsumsi kopi, 36.5% orang mngkonsumsi kopi dalam
jumlah yang standar, standar yang dimaksud disini adalah setidaknya dua atau tiga cangkir
kopi setiap harinya, karena dikutip dari NDTV food, jumlah standar atau ideal orang dalam
meminum kopi dalam satu hari adalah dua atau tiga cangkir dan maksimalnya empat cangkir,
lalu 16.2% menyatakan bahwa mereka jarang meminum kopi, dan sisanya sebanyak 2.7%
menyatakan sangat jarang meminum kopi.
Dari data yang ada, ternyata banyak orang yang sering mengkonsumsi kopi, lebih banyak
dari orang yang mengkonsumsi kopi secara ideal atau standar, yang dimaksud sering disini
adalah rata-rata orang mengkonsumsi kopi lebih dari 2 cangkir dalam sehari.
Hal ini menjadi perhatian peneliti karena terlalu sering mengkonsumsi kopi bisa
menimbulkan berbagai efek bagi tubuh, baik itu efek negatif maupun efek positif, beberapa
efek negatif jika mengkonsumsi kopi diantaranya insomnia, menyebabkan inkontinensia
(kondisi dimana tidak dapat mengontrol frekuensi untuk buang air kecil), gelisah, denyut
jantung menjadi lebih cepat, sehingga bisa memperparah kondisi orang yang mempunyai
pengakit jantung, resiko diabetes, dan caffein withdrawal. Lalu untuk efek positif dari
mengkonsumsi kopi adalah kopi bisa mengurangi resiko Alzheimer dan Parkinson,
membantu meningkatkan memori jangka pendek, dan meredakan sakit kepala.
Sedangkan dari data yang diperoleh melalui riset pustaka, peneliti menemukan bahwa di
Indonesia rata-rata orang mengkonsumsi kopi sebanyak 1 gelas kopi perhari, dimana pria
lebih banyak mengkonsumsi kopi dibanding wanita, mayoritas pria di Indonesia
menghabiskan 2-3 cangkir kopi perharinya, sedangkan wanita hanya menghabiskan 1 cangkir
kopi dalam seharinya. lalu secara demografi, ternyata banyak remaja yang suka meminum
kopi, dan semakin bertambahnya usia, tingkat keseringan dalam meminum kopi ternyata
semakin meningkat.

4.3. Rata-rata Umur


4.3.1. Hasil
Peneliti menanyakan mengenai berapa umur para responden yang mengkonsumsi
kopi, dan diperoleh hasil berupa diagram lingkarang berikut :
Gambar 3. Rata-rata Umur

4.3.2. Pembahasan
Alasan dari peneliti menanyakan mengenai umur para responden yang menikmati
kopi karena kopi adalah salah satu minuman yang tidak semua orang boleh atau bisa
meminumnya, dikarenakan kadar kafein yang tinggi membuat kopi menjadi beresiko bagi
anak-anak, jika anak yang masih dibawah umur meminum kopi terlalu banyak atau terlalu
sering maka kemungkinan memiliki penyakit insomnia, hiperaktivitas, gangguan penyerapan
kalsium, mengurangi selera makan, dan ketergantungan akan meningkat. Dari penelitian
pustaka yang peneliti temukan, memang belum ada standar resmi mengenai mulai usia berapa
seseorang mulai boleh mengkonsumsi kopi, tetapi melihat dari berbagai faktor yang
ditimbulkan oleh kopi, sebaiknya anak dibawah 18 tahun disarankan untuk tidak
membiasakan meminum kopi. Hal ini didukung oleh Andy Bellati, yaitu seorang ahli gizi di
Amerika, dimana dia menganjurkan bahwa sebaiknya anak di usia kurang dari 18 tahun
menghindari mengkonsumsi kopi, bukan hanya kopi hitam, tetapi juga berbagai kopi lainnya,
yaitu seperti kopi susu, cappuccino, frappuccino, latte, dan sejenisnya.
Dari data yang diperoleh, sebagian besar sudah lebih dari 18 tahun, dimana hal
tersebut berarti usia yang sudah cukup untuk mengkonsumsi kopi, sedangkan yang kurang
dari 18 tahun hanya ada 3.5% pada orang yang berusia 17 tahun, dan 3.1% pada orang usia
15 tahun. Melihat data yang ada, hal ini berarti bahwa masyarakat sudah cukup mengerti
mengenai Batasan usia atau usia yang dianjurkan untuk mengkonsumsi kopi dimana usia
dibawah 18 tahun kurang dianjurkan atau setidaknya menghindari mengkonsumsi kopi.
Sementara untuk rata-rata usia penikmat kopi di Indonesia sendiri, peneliti
menemukan bahwa mayoritas dari penikmat kopi di Indonesia berusia 18-34 tahun dengan
didominasi oleh pria.
4.4. Seberapa Bahayanya Meminum Kopi Jika Terlalu Banyak Menurut Masyarakat
4.4.1. Hasil
Kemudian, peneliti menanyakan mengenai seberapa bahayanya meminum kopi jika
terlalu banyak menurut masyarakat, maka diperoleh data berupa diagram lingkaran sebagai
berikut :

Gambar 4. Seberapa Bahayanya Meminum Kopi Jika Terlalu Banyak Menurut Masyarakat

4.4.2. Pembahasan

Alasan dari peneliti menanyakan mengenai seberapa bahayanya meminum kopi jika
terlalu banyak dikarenakan menurut penelitian pustaka yang dilakukan oleh peneliti didapat
bahwa jika meminum kopi yang terlalu banyak (lebih dari 4 cangkir dalam sehari) akan
menimbulkan berbagai efek samping yang meliputi insomnia, sering buang air kecil, gelisah,
denyut jantung yang menjadi cepat, gangguan pencernaan, dan caffein withdrawal (kondisi
dimana ketika orang yang rutin mengkonsumsi kopi tiba-tiba berhenti mengkonsumsi kopi)
dimana caffein withdrawal memberikan efek berupa sakit kepala, pusing, mual, cepat Lelah,
sulit konsentrasi, dan suasana hati yang berubah-ubah. Mengingat hal tersebut maka peneliti
mencoba menanyakan seberapa sadar masyarakat mengenai hal tersebut,

Dari data yang diperoleh, sebanyak 76% responden menyatakan bahwa meminum
kopi terlalu banyak merupakan hal yang berbahaya, sedangkan 16% menyatakan hal tersebut
mungkin, mungkin yang dimaksud disini adalah bisa iya ataupun bisa tidak, dan 8%
menyatakan bahwa mengkonsumsi kopi yang terlalu banyak tidak berbahaya. Disini peneliti
menyimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat sadar mengenai bahaya kopi jika
dikonsumsi terlalu banyak, meskipun kopi memiliki berbagai manfaat, tetapi jika dikomsumsi
terlalu banyak akan menimbulkan efek yang negatif, salah satunya adalah penyakit yang
menyerang sistem pencernaan, khususnya lambung, seperti diare, maag, atau GERD
(gastroesophageal reflux disease) dimana penyakit ini akan memunculkan rasa sakit di dada
karena asam lambung yang naik ke kerongkongan.

4.5. Banyaknya penikmat kopi yang mengalami sakit pada lambung


4.5.1. Hasil
Yang terakhir, peneliti menanyakan Mengenai "apakah lambungmu mengalami sakit
ketika terlalu banyak minum kopi?" kepada responden, lalu kami memperoleh data berupa
diagram lingkaran berikut :

Gambar 5. Banyaknya penikmat kopi yang mengalami sakit pada lambung

4.5.2. Pembahasan
Dari data yang peneliti peroleh, sebanyak 52% responden menyatakan bahwa lambung
mereka mengalami rasa sakit jika terlalu banyak dalam meminum kopi, sedangkan sisanya sebanyak
48% tidak merasakan sakit pada bagian lambung, dari data disini peneliti bisa menyimpulkan bahwa
kebanyakan orang akan mengalami sakit pada lambungnya jika terlalu banyak meminum kopi.

Hal ini dikarenakan kopi mengandung zat kafein, dimana zat kafein dapat memicu produksi
asam lambung, asam lambung yang meningkat dapat mengakibatkan iritasi dinding lambung dan
kerongkongan, sehingga hal tersebut bisa menimbulkan rasa mual dan juga heartburn, heartburn
sendiri adalah kondisi dimana penderita mengalami sensasi rasa perih, panas, dan terbakar pada
dada, dan hal ini bisa memburuk jika dalam keadaan berbaring atau menunduk, hal ini akan semakin
parah jika meminum kopi dalam keadaan perut kosong, karena tidak adanya makanan di dalam
lambung yang bisa melindungi bagian dinding lambung dari asam yang sifatnya merusak. Hal ini
selain menimbulkan rasa mual, tapi juga akan menimbulkan rasa mulas dan sakit pada perut, bahkan
gejala ini bisa lebih parah jika menderita penyakit asam lambung atau GERD (Gastroesophageal
reflux disease) yaitu rasa perih di dada akibat asam lambung yang naik ke kerongkongan.

Sementara rasa mulas pada perut diakibatkan oleh kafein yang merangsang keaktifan otot
perut dan usus besar sehingga hal tersebut akan memicu rasa mulas dan ingin BAB setelah
mengkonsumsi kopi, kafein juga dapat merangsang sistem saraf pusat, yaitu saraf vagus, yaitu saraf
yang mengontrol jantung dan saluran pencernaan dan menghubungkan saraf pusat ke saluran
pencernaan. Selain itu kopi mengandung asam klorogenat yang bisa meningkatkan produksi asam
lambung, gabungan dari dua asam tersebut akan menurunkan kadar pH dalam lambung, sehingga
akan mempercepat pergerakan makanan yang ada di lambung ke usus. Selain itu, kafein juga
mempunyai teofilin dab xanthine yang menstimulasi usus, dimana kedua zat tersebut berperan
dalam menimbulkan gerakan peristaltik sepanjang usus dan akan membuat feses mendekati rektum.

Sedangkan bagi penderita intoleransi laktosa, kopi yang mengandung susu atau latte bisa
menyebabkan sakit perut dan juga diare. Intoleransi laktosa sendiri adalah kondisi dimana tubuh
tidak mampu dalam memcerna laktosa, laktosa sendiri adalah gula yang banyak terkandung dalam
susu dan produk olahan susu lainnya.

Anda mungkin juga menyukai