Anda di halaman 1dari 25

MATEMATIKA DASAR 2A

Submodul 1: Fungsi Transenden

Tim Matematika

TAHAP PERSIAPAN BERSAMA


INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA - LAMPUNG SELATAN
22 JANUARI 2020
1

PENDAHULUAN

Pada semester sebelumnya, sudah dipelajari mengenai fungsi dan macam-


macam fungsi. Adapun fungsi yang telah dipelajari adalah fungsi linear,
polinomial, rasional, nilai mutlak, dan fungsi komposisi. Semua jenis fungsi
tersebut termasuk fungsi aljabar. Fungsi aljabar adalah fungsi yang dibangun
atas operasi-operasi aljabar seperti operasi penjumlahan, perkalian, dan
sebagainya.

Pada modul ini akan dipelajari mengenai fungsi non-aljabar yang lebih
dikenal sebagai fungsi transenden. Fungsi transenden yang akan dipelajari
adalah fungsi logaritma alami dan fungsi eksponen alami.

Setelah mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa mampu :

memahami dan membedakan fungsi logaritma dan eksponen

memahami dan menggunakan sifat-sifat logaritma dan


eksponen alami.

menghitung turunan serta anti-turunan yang berkaitan dengan


fungsi logaritma dan eksponen alami.
2

MATERI PERKULIAHAN

1.1. Fungsi Logaritma Alami


Sebelum membahas mengenai fungsi logaritma alami, dimulai dengan
mengingat kembali konsep integral yang sudah dipelajari pada Matematika
Dasar 1A, yaitu :

∫ ⌊

yang mensyaratkan .

Kemudian muncul pertanyaan, bagaimana untuk kasus ? Apakah tidak

ada fungsi yang merupakan anti-turunan dari ∫ ? Agar pertanyaan

tersebut bisa terjawab, maka dikenalkanlah suatu fungsi baru yang disebut
fungsi logaritma alami.

DEFINISI 1:
Fungsi logaritma alami, dinyatakan oleh didefinisikan oleh:

Domain (daerah asal) fungsi logaritma alami adalah himpunan


bilangan Real positif.

Arti geometri dari ditunjukkan pada Gambar 1.1. Fungsi logaritma alami

(atau log alami) mengukur luas di bawah kurva di antara 1 dan jika

. Jika berarti mengukur nilai negatif dari luas di bawah kurva


3

Y Y

Y=1/t Y=1/t
2 2

1 1

R R
t x 1 t
0 1 x 2 0 2

Jika . Jika .

Gambar 1.1. Arti geometri dari

Selanjutnya, akan dibahas mengenai turunan fungsi logaritma alami.

1.1.1. Turunan Fungsi Logaritma Alami


Berdasarkan Teorema Dasar Kalkulus II :

Hasil di atas dapat dikombinasikan dengan Aturan Rantai. Jika


dan jika f terdiferensialkan, maka

Contoh 1.1

Tentukan .

Jawab.

Misalkan ↔

Jadi,
4

Contoh 1.2

Tentukan √ .

Jawab.
Misalkan √

Jadi, turunan dari √ adalah :


√ √

Contoh 1.3

Carilah .

Jawab.
Contoh di atas mempunyai penyelesaian dengan syarat
(Lihat Definisi 1). Solusi untuk terpenuhi
untuk atau . Jadi daerah asal adalah
. Pada daerah asal tersebut :

Contoh 1.4
Tunjukkan bahwa:

Jawab.
Dalam fungsi nilai mutlak, harus ditinjau dalam dua kasus.

i. Jika . Sehingga, .

ii. Jika . Sehingga, ( ) .


5

Kita mengetahui bahwa untuk setiap rumus diferensiasi, terdapat rumus


integrasi yang berpadanan. Jadi, dari Contoh 1.4 mengimplikasikan bahwa :

atau jika menggantikan maka

Contoh 1.5

Tentukan : ∫ .

Jawab.
Misalkan , sehingga . Ekuivalen dengan

∫ ∫

Contoh 1.6

Hitunglah : ∫ .

Jawab.
Misalkan , sehingga . Ekuivalen dengan : .

∫ ∫

Andaikan ∫ , dari hasil di atas diperoleh

. Berdasarkan Teorema Dasar Kalkulus I, ∫

diperoleh


6

Agar perhitungan di atas sahih, maka tidak boleh sama dengan 0


pada interval [-1,0]. Karena ⇔ didapat

atau . Dengan demikian, hal ini memang benar.

Berikut diberikan contoh untuk kasus ketika integran (fungsi yang


diintegralkan) berupa hasil bagi dua fungsi polinomial (yakni fungsi rasional)
dan derajat pembilang sama atau lebih besar daripada penyebut. Maka
untuk menyelesaikan kasus seperti itu, selalu lakukan pembagian pembilang
oleh penyebut terlebih dahulu.

Contoh 1.7

Tentukan : ∫ .

Jawab.
Dengan pembagian panjang seperti di bawah ini, diperoleh :

̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅

̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅

̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅

Sehingga,

∫ ∫( ) ∫ ∫

(i) (ii)
(i) ∫

(ii) Misalkan ⇔

Sehingga, ∫ ∫

Dari (i) dan (ii) diperoleh :


7

1.1.2. Sifat-Sifat Logaritma Alami


Berikut diberikan sifat-sifat logaritma alami.

1.
2.
3.

4.

Contoh 1.8

Carilah jika √ .

Jawab.

Untuk mencari dari persamaan di atas akan lebih mudah jika

menggunakan sifat-sifat logaritma alami.

√ ( ) ( )

[ ] sifat 3

[ ] sifat 4

Jadi,

( [ ])

[ ]

1.1.3. Diferensiasi Logaritmik


Dalam kasus menurunkan suatu persamaan yang melibatkan hasil-bagi, hasil-
kali, atau pemangkatan sering kali lebih mudah dilakukan dengan
menerapkan fungsi logaritma alami terlebih dahulu, kemudian
8

menggunakan sifat-sifatnya. Metode ini dinamakan diferensiasi logaritmik,


diilustrasikan dalam Contoh 1.9.

Contoh 1.9

Tentukan turunan dari ⁄

Jawab.
Pertama kedua ruas dikenakan operator logaritma alami (ln), kemudian
didiferensialkan secara implisit terhadap (ingat kembali Modul Turunan
Matematika Dasar 1A).



( )
( ⁄ ) (menerapkan fungsi logaritma alami pada kedua ruas)

⁄ ⁄
(Sifat 3)

(Sifat 4)

[ ] (menurunkan terhadap secara implisit)

( )


Contoh 1.9 tentunya dapat diselesaikan secara langsung tanpa menarik

logaritma terlebih dahulu. Ingat kembali jika ⇔ . Silahkan

untuk mencoba dan kedua jawabannya haruslah sama. Jika didapatkan


hasil yang tidak sama, silahkan teliti kembali jawaban Anda.
9

1.1.4. Kurva Logaritma Alami


Daerah asal terdiri dari himpunan semua bilangan real positif, sehingga
kurva kemungkinan terletak di Kuadran I dan / atau IV. Karena
domain fungsi yaitu maka,

(*)

dan

(**)

Rumus (*) memberitahukan bahwa fungsi logaritma alami kontinu dan naik
ketika bertambah besar. Sebab, jika suatu fungsi terdiferensialkan pada
daerah asal maka kontinu. Selanjutnya, jika maka naik (Ingat
kembali Modul 7 Matdas 1A). Rumus (**) memberitahukan bahwa kurva
cekung ke bawah di domain

Kurva dari ditunjukkan pada Gambar 1.2.

1,5
y=ln
1
0,5
0
-0,5 0 1 2 3

-1
-1,5
-2
-2,5

Gambar 1.2. Kurva

Selanjutnya, akan dipelajari tentang fungsi transenden lainnya yaitu fungsi


eksponen alami. Namun, sebelum masuk ke fungsi eksponen alami akan
dibahas mengenai fungsi invers(kebalikan).
10

1.2. Fungsi Invers dan Turunannya

Fungsi invers (fungsi balikan) dari , atau cukup (dibaca) invers biasa
dinyatakan sebagai merupakan fungsi baru yang mengambil dan
memadankannya dengan . Jika kita mempunyai suatu fungsi , kita
cukup menyelesaikan persamaan yang menentukan untuk dalam bentuk
. Hasilnya adalah .

DEFINISI 2:
Misalkan → merupakan fungsi satu-satu dengan daerah hasil

. Fungsi invers mempunyai domain dan daerah hasil


dan didefinisikan sebagai:
jika dan hanya jika
untuk semua

Akan baik sekali memiliki kriteria sederhana untuk memutuskan apakah suatu
fungsi memiliki invers. Salah satu kriteria adalah fungsi tersebut merupakan
fungsi injektif/satu-satu, yaitu jika dengan mengakibatkan
Untuk mengingatkan kembali mengenai fungsi injektif akan
diilustrasikan pada diagram berikut.

0 0

1 1

2 2

3 3
4

Gambar 1.3. Fungsi Injektif (Kodomain tidak harus habis)


11

Akan tetapi, dalam satu keadaan tertentu kriteria fungsi injektif/satu-satu


mungkin sulit dilakukan. Kriteria yang lebih praktis adalah fungsi tersebut harus
monoton murni. Dengan kata lain, fungsi tersebut pada daerah asalnya
merupakan fungsi naik atau fungsi turun.

Teorema A.
Jika monoton murni pada daerah asalnya, maka memiliki
invers.

Ingat kembali tentang konsep kemonotonan fungsi yang sudah dipelajari di


semester sebelumnya.

Contoh 1.10
Tunjukkan bahwa mempunyai invers.

Jawab.
Dengan menggunakan Teorema A, dengan menunjukkan bahwa
merupakan fungsi yang monoton murni maka akan memiliki invers.

Untuk semua nilai bilangan real, nilai . Oleh sebab itu, monoton
naik sehingga memiliki invers.

Untuk menentukan rumus , tentukan terlebih dahulu . Kemudian


menukarkan dan dalam rumus yang dihasilkan.
12

Ada tiga langkah untuk menentukan .


1. Selesaikan persamaan untuk dalam bentuk .
2. Gunakan untuk menamai ekspresi yang dihasilkan
dalam .
3. Gantilah dengan untuk mendapatkan rumus untuk .

Contoh 1.11
Tentukan jika :
a.
b. , untuk
c.

Jawab.
a. Langkah 1. Langkah 2.

Langkah 3

b. Langkah 1. Langkah 2

Langkah 3
√ √
.
. c.
Langkah 1. Langkah 2.

Langkah 3.
13

Teorema B. Teorema Fungsi Invers.


Misalkan terdiferensialkan dan monoton murni pada interval .
Jika di suatu tertentu dalam , maka dapat
didiferensialkan di titik yang berpadanan dalam daerah
hasil dan

Kesimpulan Teorema B seringkali dituliskan dalam lambang


sebagai :

Contoh 1.12
Misalkan , seperti pada Contoh 1.10. Tentukan .

Jawab.
Walaupun sulit bagi kita untuk menemukan dari fungsi di atas, soal di
atas dapat dicari solusinya dengan cara mencari nilai yang berpadanan
terhadap . Kemudian gunakan Teorema B di atas.

Misal, uji untuk apakah akan didapat ? Ternyata untuk , nilai


.
Untuk , nilai . Dengan kata lain, didapatkan nilai
yang berpadanan dengan .

Berdasarkan Teorema B :

Dan karena dan diperoleh :


14

Setelah mempelajari tentang konsep fungsi logaritma alami dan fungsi invers
(fungsi balikan) muncul pertanyaan, apakah fungsi logaritma alami
mempunyai invers? Jika ada, apakah fungsi invers dari fungsi logaritma
alami?

Untuk menjawab pertanyaan di atas gunakan Teorema A. Dengan kata lain,


agar fungsi mempunyai invers, harus ditunjukkan bahwa fungsi monoton
murni.

Karena nilai (selalu positif) mengakibatkan . Oleh karena itu,

fungsi merupakan fungsi yang monoton naik sehingga fungsi


mempunyai invers. Invers dari fungsi logaritma alami merupakan suatu
fungsi baru yang disebut fungsi eksponen alami.

Selain menggunakan sifat kemonotonan, dapat ditunjukkan (menggunakan


kurva bahwa fungsi merupakan fungsi injektif, sehingga fungsi
mempunyai invers. Perhatikan Gambar 1.4, jika diambil sebarang garis
yang sejajar sumbu-X (suatu garis maka garis tersebut hanya
akan memotong kurva di satu titik. Dengan kata lain, untuk satu nilai
hanya berpadanan dengan satu nilai . Hal ini menunjukkan bahwa fungsi
merupakan fungsi injektif/satu-satu.

Y
Y = ln (x)

X
1

Gambar 1.4. Fungsi Ln merupakan Fungsi Injektif


15

1.3. Fungsi Eksponen Alami


Fungsi logaritma alami mempunyai memiliki invers dengan daerah asal
dan daerah hasil .

DEFINISI 3:
Fungsi eksponen alami merupakan invers dari fungsi logaritma
alami, dinotasikan sebagai Dengan kata lain

Berdasarkan Definisi 3 diperoleh bahwa:


(1).
(2). untuk semua .

Oleh karena fungsi adalah fungsi saling invers, kurva


adalah kurva yang dicerminkan terhadap garis (Gambar 1.5).

Y y =exp x

y=x

y = ln x
1

Gambar 1.5. Kurva dan

1.3.1. Sifat-Sifat Fungsi Eksponen Alami


Dimulai dengan memperkenalkan sebuah bilangan baru, sama seperti ,
demikian pentingnya dalam matematika sehingga memperoleh lambang
khusus, yakni . Huruf sesuai dengan orang pertama yang memperkenalkan
16

bilangan ini, yaitu Leonhard Euler ( sering juga disebut sebagai bilangan
Euler).

DEFINISI 4:
Huruf menyatakan bilangan real positif sedemikian sehingga :

Karena juga benar bahwa . Sama seperti bilangan yang


irasional, bilangan juga irasional yang nilainya mendekati: d5

Selanjutnya, dapat didefinisikan secara sederhana untuk semua nilai


sebagai berikut:
(*)

Untuk membuktikan persamaan (*) lihat kembali Sifat 1. Dimulai dengan


memisalkan .

(sifat 1)
(Karena )
(sifat 4 logaritma)
(karena

Perhatikan bahwa poin (1) dan (2) yang disampaikan di awal subbab ini
sekarang berbentuk:
(1)’.
(2)’. untuk semua .
17

Teorema C. Sifat Eksponen


Misalkan dan sebarang bilangan Real, maka dan

Bukti.
Untuk membuktikan bagian yang pertama, kita tuliskan :
(menurut 1)
(Sifat Logaritma Alami poin 2)
(menurut 2’)
(karena )
Bagian kedua dapat dibuktikan dengan cara yang sama.

1.3.2. Turunan dan Anti-Turunan


Untuk menemukan turunan kita gunakan pemisalan , ekuivalen
dengan

Selanjutnya diferensialkan kedua ruas terhadap ,dengan menggunakan


Aturan Rantai diperoleh :

Sehingga,

Dengan kata lain, turunan dari adalah dirinya sendiri, yakni :

Jika u terdiferensialkan, dengan Aturan Rantai menghasilkan :


18

Rumus turunan secara otomatis menghasilkan rumus integral


berikut:

Atau dengan menggantikan , diperoleh :

Contoh 1.13
Tentukanlah:
( √ )
a.

( )
b.

c. ∫

d. ∫

Jawab.

a. Misalkan √


Maka,
( √ ) √

√ √

b. Misalkan
Dengan menggunakan sifat turunan didapat :

Maka,
19

c. Misalkan

Maka,

∫ ∫

d. Misalkan

Maka,

∫ ∫

Dengan menggunakan Teorema Dasar Kalkulus I, diperoleh :

∫ |
20

RANGKUMAN

FUNGSI LOGARITMA ALAMI


Definisi

Turunan  ∫

Sifat-Sifat 

Diferensiasi Suatu metode untuk menurunkan persamaan/fungsi


Logaritmik dengan cara menerapkan fungsi logaritma dikedua ruas
persamaan.
FUNGSI INVERS
Definisi Misalkan → merupakan fungsi satu-satu dengan

daerah hasil . Fungsi invers mempunyai domain


dan daerah hasil dan didefinisikan sebagai:
jika dan hanya jika
untuk semua
Langkah 1. Selesaikan persamaan untuk dalam bentuk .
menentukan 2. Gunakan untuk menamai ekspresi yang
dihasilkan dalam .
invers suatu
3. Gantilah dengan untuk mendapatkan rumus untuk
fungsi .

Sifat

21

FUNGSI EKSPONEN ALAMI


Definisi Fungsi eksponen alami merupakan invers dari fungsi
logaritma alami. ↔
Sifat 
 untuk semua .

Turunan

Anti-Turunan ∫


22

SOAL LATIHAN

1. Tentukan turunan dari logaritma alami berikut. Anggap dalam tiap kasus
dibatasi sehingga nilai terdefinisi.

a.

b. ( √ )

c.

2. Tentukan anti-turunan berikut.


a. ∫

b. ∫

c. ∫

3. Dengan menggunakan diferensiasi logaritmik tentukan dy/dx dari


persamaan:


4. Tentukan fungsi invers dari fungsi-fungsi berikut.
a. √
b.

c.

d.

5. Tentukan dengan menggunakan Teorema B (Lihat Contoh 1.12).


Perhatikan dengan seksama, Anda dapat mencari nilai yang
berpadanan dengan .
a.
b. √
c.

6. Sederhanakanlah bentuk-bentuk berikut ini.


a.
23

b.
c.
d.

7. Tentukanlah dari persamaan berikut ini.

a.
b. ⁄

c. √

8. Hitunglah hasil integral berikut ini.


a. ∫
b. ∫

c. ∫
24

DAFTAR PUSTAKA

Neuhauser, C. 2011. Calculus for Biology and Medicine 3rd Ed. Prentice Hall.
Varberg, D. Purcell, E. and Rigdon, S. 2006. Calculus 9th Ed. Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai