Pengantar
Kemampuan kalkulus, baik berupa turunan atau integral, telah cukup diperagakan. Namun,
kita baru membahas sedikit dari begitu banyak penerapan ilmu kalkulus. Untuk menggali
lebih dalam, kita perlu memperluas jenis fungsi yang diperlukan bagi kita untuk bekerja.
Itulah bahasan bab ini.
Kita memulai dengan memperhatikan adanya kesenjangan aneh dalam pengetahuan kita
tentang turunan.
𝑥2
Dx( 2 ) = x1
Dx(x) = x0
Dx(??..) = x-1
1
Dx(− 𝑥) = x-2
𝑥2
Dx(− ) = x-3
2
1
Adakah fungsi yang turunannya adalah 1/x ? atau sebaliknya, adakah anti turunan ∫ 𝑥 𝑑𝑥 ?
Teorema Dasar Kalkulus Pertama menyatakan bahwa fungsi akumulasi
𝒙
F(x) = ∫𝒂 𝒇(𝒕)𝒅𝒕
Adalah fungsi yang turunannya adalah f(x) , asalkan bahwa f(x) adalah kontinu pada interval
I yang memuat a dan b. Dalam pengertian ini, kita dapat mencari anti-turunan sebarang
fungsi kontinu. Keberadaan anti-turunan tidak bermakna bahwa anti-turunan dapat
dinyatakan dalam bentuk fungsi yang sedemikian jauh telah kita kaji. Dalam materi ini kita
akan memperkenalkan dan mengkaji fungsi baru.
Fungsi baru pertama dipilih untuk mengisi kesenjangan yang diperhatikan di atas. Kita sebut
fungsi itu fungsi logaritma alami, dan memang ini ada hubungannay dengan logaritma yang
dikaji dengan aljabar, tetapi kaitannya hanya akan tampak kemudian. Untuk sementara,
terima sajah kenyataan bahwa kita hendak mendefinisikan fungsi baru dan mengkaji sifat-
sifatnya.
Definisi
Daerah asal fungsi logaritma alami adalah himpunan bilangan real positif.
y y
y = 1/t y = 1/t
R
R
0 1 x 2 t 0 x 1 2 t
Gambar 1
Ini dapat dikombinasikan dengan aturan rantai. Jika u = f(x) > 0 dan jika f terdefinisikan,
maka:
𝟏
Dx ln u = 𝒖 Dxu
1 1 1 1
Dx ln √𝑥 = 𝑢.Dxu = 𝑥 1/2 . 2𝑥 1/2 = 2𝑥
Penyelesaian : contoh ini, ada artinya, asal x2 – x – 2 > 0. Oleh karena x2 – x – 2 = (x – 2)(x +
1), yang positif apabila x < -1 atau x > 2. Sehinga daerah definisi fungsi ln(x2 – x – 2) adalah (-
∞ , -1) U (2 , ∞). Pada daerah ini berlakulah
1 2𝑥−1
Dx ln(x2 – x – 2) = 𝑥 2 −𝑥−2 Dx (x2 – x – 2) = 𝑥 2 −𝑥−2
1
Contoh 3 : perlihatkan bahwa Dx ln|x| = 𝑥 , x ≠ 0
1 1
Penyelesaian : ada 2 kasus. Apabila x > 0, |x| = x sehingga Dx ln|x| = Dxln(x) = 𝑥 Dx(x) = 𝑥
1 −1 1
Apabila x < 0, |x| = -x, sehingga Dx ln|x|= Dxln(-x) = = −𝑥 Dx(-x) = −𝑥 = 𝑥
1
Terbukti bahwa : Dx ln|x| = 𝑥 , x ≠ 0
Pada tiap bentuk turunan itu ada rumus pengintegralan. Menurut contoh 3 kita peroleh
𝟏
∫ 𝒙 𝒅𝒙 = ln|x| + C , x≠0
𝑢𝑟+1
Ini melengkapkan rumus pengintegralan ∫ 𝑢𝑟 𝑑𝑟 = r ≠ -1
𝑟+1
5
Contoh 4 : tentukan ∫ 2𝑥+7 𝑑𝑥
3 𝑥
Contoh 5 : hitunglah ∫−1 10− 𝑥 2 𝑑𝑥
3 𝑥 1 3 1 1 1
∫−1 𝑑𝑥 = [− 2 ln |10 − 𝑥 2 ] = - 2 ln1 + 2 ln 9 = ln 9
10− 𝑥2 −1 2
Agar supaya perhitungan di atas dapat berlaku, 10 – x2 tak boleh nol pada selang [-1 , 3].
Mudah dibuktikan bahwa hal ini memang terpenuhi.
1. Ln 1 = 0
2. Ln ab = ln a + ln b
𝑎
3. Ln 𝑏 = ln a – ln b
4. Ln ar = r ln a
3 𝑥−1
Contoh 6 : tentukan dy/dx untuk y = ln √ 𝑥 2 ,x>1
𝑑𝑦 1 1 2 1 2−𝑥 2−𝑥
sehingga = = 3 [𝑥−1 − 𝑥] = 3 [𝑥 2 −𝑥] = 3(𝑥 2 −𝑥)
𝑑𝑥
Pendiferensialan Logaritma.
Menentukan turunan fungsi yang menyangkut hasil bagi, hasil kali dan pemangkatan dapat
disederhanakan dengan menarik logaritma asli fungsi tersebut terlebih dahulu. Metode ini
dinamakan pendiferensialan logaritma, yang digambarkan sebagai berikut :
√1−𝑥 2
Contoh 7 : turunkanlah y = (𝑥+1)2/3
Penyelesaian : kita ambil terlebih dahulu logaritma asli. Kemudian kita turunkan secara
implisit menurut x :
1 2
Ln y = 2 ln(1 – x2) – 3 ln(x + 1)
Contoh 7 tentunya dapat diselesaikan tanpa menarik logaritma terlebih dahulu. Cobalah
saudara lakukan dengan metode lain.
Daerah definisi ln x adalah himpunan bilangan riil positif. Jadi grafik y = ln x terletak di
sebelah kanan sumbu y (yaitu dengan x > 0). Untuk x > 0, berlakulah
Turunan pertama menyatakan bahwa grafik kita kontinu (mengapa?) dan naik begitu x
bertambah besar, turunan yang kedua mengatakan bahwa grafik ln x cekung ke bawah di
man-mana. Bisa kita buktikan bahwa :
Yang terakhir ln 1 = 0. Semua ini menyiratkan bahwa grafik y = ln x akan terlukis dalam
gambar 2 berikut :
Y
Nilai nilai ln x untuk berbagai nila dari x telah
1 y = ln x dikumpulkan dalam daftar dengan
menggunakan cara yang akan diterangkan
kemudian, misalnya :
0 1 x ln 2 ≈ 0,6931
ln 3 ≈ 1,0986
-1 ln 10 ≈ 2,3026
Dan seterusnya bisa menggunakan daftar
tabel logaritma atau dengan kalkulator yang
memiliki tombol logaritma.
Gambar 2
1. Gunakan aproksimasi ln 2 = 0,693 dan ln 3 = 1,099 dan sifat-sifat logaritma asli untuk
mengaproksimasi logaritma berikut . Misalnya ln 6 = ln (2.3) = ln 2 + ln 3
a. Ln 1,5 d. ln 48
b. Ln 81 e. Ln (1/36)
c. Ln √2 f. Ln (9/8)
6. buatlah sketasa grafik dari fungsi berikut dengan menggunakan grafik fungsi y = ln x
a. y = ln √𝑥
b. y = ln (x – 2)
c. y = ln (1/x)
Setiap kelompok mengerjakan semua soal yang diberikan. Adapun untuk menuliskan
jawaban ke depan di papan tulis adalah sbb :
Referensi :