Anda di halaman 1dari 9

BAB VII

FUNGSI TRANSENDEN

I. Pendahuluan
1.1 Pokok Bahasan
 Logaritma
 Fungsi Eksponen

1.2 Tujuan
 Mengetahui bentuk fungsi transenden dalam kalkulus.
 Mengetahui dan memahami bentuk fungsi transeden yaitu logaritma dan
fungsi eksponen serta dalam perhitungannya.
 Memahami dan menerapkan bentuk fungsi transeden yaitu logaritma dan
fungsi eksponen menggunakan program Mapel.

II. Landasan Teori


A. Logaritma

Sifat satu kesatu yang mengakibatkan fungsi f (x)  ax untuk a  dan


0
a  1mempunyai invers, yang dinamakan fungsi logaritma dengan bilangan dasar
a, dan ditulis
1
y f (x) a log x

berdasarkan sifat invers


y  f 1(x)  x  f ( y) diperoleh definisi logaritma berikut.

y a log x  x  a y , a  0, a 

1 Sesuai dengan daerah asal dan daerah eksponen, y a log x berlaku kondisi
untuk
a  0 dan y  R . Karena grafik fungsi dan inversnya simetri terhadap garis y = x,
maka grafik fungsi logaritma diperoleh dengan mencerminkan kurva f (x) = ax
terhadap garis y = x.
a. Logaritma Natural

Logaritma natural adalah logaritma yang berbasis e, dimana e adalah

2.718281828459... (dan seterusnya). Logaritma natural terdefinisikan untuk semua

bilangan real positif x dan dapat juga didefinisikan untuk bilangan kompleks yang

bukan 0. Aturan pangkat, tidak dapat memberikan fungsi yang antiturunannya adalah

1/x. Tetapi, dengan menggunakan Teorema Dasar Kalkulus kitadapat mendefinisikan

fungsi melalui integral yang turunannya adalah 1/x.Fungsi ini kita sebut logaritma

natural dari x, ditulis ln x. Dapat dibuktikan, tapi tidak diberikan pada kuliah ini,

bahwa fungsi ini sama dengan fungsi logaritma berbasis e yang telah kita kenal di

SMA. Fungsi logaritma natural didefinisikan sebagai :

x
ln x   1dt, x  0
1

ln x et log x

Notasi

 Ahli matematika biasanya menggunakan "ln(x)" atau "log(x)" untuk


menotasikan loge(x), atau logaritma natural dari x, dan menggunakan "log10(x)"
untuk menotasikan logaritma berbasis 10 dari x.
 Insinyur, ahli biologi, dan orang dalam bidang-bidang lain, hanya menggunakan
"ln(x)" atau kadang-kadang (untuk supaya lebih jelas) "loge(x)" untuk
menotasikan logaritma natural dari x, dan "log(x)" digunakan untuk logaritma
berbasis 10, log10(x) atau, dalam konteks teknik komputer, log2(x).
 Kebanyakan bahasa komputer, termasuk C, C++, Fortran, dan BASIC, "log"
atau "LOG" berarti logaritma natural.
 Pada kalkulator, tombol ln berarti logaritma natural, sedangkan tombol log
adalah untuk logaritma berbasis 10.

Sifat-sifat logaritma natural

Pada contoh sebelumnya telah kita lihat bahwa turunan dari ln5x sama dengan
turunan dari lnx yaitu 1/x. Fakta ini berguna untuk membuktikan teorema berikut.
Teorema
Jika a dan b  0 dan r bilangan rasional, maka
 ln 1  0
 ln ab  ln a  ln b
a
 l  ln a  ln b
b
n
 ln a r  r ln a

B. Ln sebagai invers fungsi eksponensial natural

Fungsi ln adalah invers dari fungsi eksponensial:

eln(x)  x untuk semua x yang positif dan

ln ex   untuk semua x yang real.


x

Logaritma dapat didefinisikan untuk basis lainnya, asal positif, tidak hanya e,
dan biasanya berguna untuk memecahkan persamaan yang variabel tidak diketahuinya
merupakan pangkat dari variabel lain.

c. Mengapa disebut "natural"

Sekilas, tampaknya yang lebih "natural" tentunya adalah logaritma yang


berbasis 10, karena basis angka yang digunakan umumnya juga 10. Namun, ada dua
alasan mengapa ln(x) disebut logaritma natural: pertama, persamaan-persamaan yang
variable tak diketahuinya merupakan pangkat dari e jauh lebih sering dijumpai
dibanding yang merupakan pangkat dari 10 (karena sifat-sifat "natural" dari fungsi
eksponensial yang dapat menggambarkan growth/pertumbuhan dan
decay/penurunan), dan kedua, karena logaritma natural dapat didefinisikan dengan
mudah menggunakan integral yang dasar atau Deret Taylor (lihat penjelasan di
bawah), dan logaritma berbasis lainnya tidak dapat didefinisikan seperti ini.

Sebagai contoh, lihat turunan dibawah ini:

d
log 1
dx b  x
x  ln

b

Jika basis b adalah e maka turunan yang didapat adalah 1/x dan jika x=1, kemiringan
kurva adalah 1.

d. Logaritma Umum

Sifat-sifat logaritma :
1. b log 1  0

2. b log b  1

3. b log ac b log a b log c


a b
4. b log  log a b log c
c
5. b log
ar  r b log a

b
c
log a
6. log a

c
log b

e. Turunan logaritma natural


Dengan menggunakan Teorema Dasar Kalkulus kita peroleh bahwa
d x1 d 1

dx 1 t
dt  ln x  , x 
dx x
0
Secara umum, dengan menggunakan Dalil Rantai kita peroleh bahwa:
d 1 d
ln ux  ux
dx ux dx
B. Eksponen

a. Fungsi Eksponensial Natural

Fungsi eksponensial natural, y=exp(x), adalah inverse dari logaritma


natural.x=exp(y)  y=ln x. Bilangan basis fungsi ini, ditulis e=exp(1) sehingga ln
e=1. Ekspansi desimal bilangan iniadalah e≈2,71828182845…

Dengan demikian,

e
 1dt  1
1
t
Dari definisi langsung diperoleh bahwa
1. exp(ln x)=x, bila x>0.
2. ln(exp(x)) =x.

Perlu dicatat, bahwa e adalah bilangan transenden (dibuktikan oleh Euler),


yaitu tidak ada polinom p(x) sehingga p(e)=0. Kita dapat mengkonfirmasikan (saat ini
untuk bilangan rasional r), bahwa y=exp(x) adalah sebuah fungsi eksponesial.
er=exp(ln er)= exp(rln e)= exp(r) Sejauh ini kita telah mendefinisikan bilangan
pangkat dengan pangkat rasional. Untuk x irrasional, kita kembali pada definisi
fungsi eksponesial, yaitu
e x  expx
Jadi, untuk selanjutnya.
1. eln x  x , untuk x>0.
2. ln ex   x , untuk tiap x.

b. Turunan dari exp(x)

Misalkan y=ex. Karena ln x dan exp(x) saling inverse, maka x=ln y. Apabila
kedua sisi didiferensialkan, dengan menggunakan Aturan Rantai, diperoleh bahwa
1=(1/y)Dxy atau Dxy =y .
Teorema
d
e  e
x x

dx
Sebagai akibat kita peroleh
Teorema

e x
dx  e x  C

c. Fungsi Logaritma dan Eksponesial Umum

Kita telah berhasil mendefinisikan e x untuk tiap bilangan real x, termasuk e .


e
Namun bagaimana dengan  ? Kita akan memanfaatkan hubungan x=exp(ln x).
Definisi
Jika a  0 dan adalah sebarang bilangan real, maka

a x  e x ln a
Dengan demikian, kita peroleh bahwa
ln ax   ln exlna   x ln a
Catatan: definisi di atas memungkin kita untuk memperluas aturan
ln ar   ln er lna   r ln yang sebelumnya hanya berlakuuntuk r rasional.
a

d. Sifat-sifat a x

Sifat-sifat Fungsi Eksponen Diberikan a  0, b  0, x, y sebarang bilangan


dan
real.
1. a x a y  a x y

2. a   x y
a
xy
x a 
x
ax
3.    b
 b
ax
4. a y x y
a

5. ab   a x b x
x

Teorema fungsi eksponensial


D x a x  a x ln a

1
a dx
x
 C, a  0
 ln a
x

e. Fungsi log a x

Pada bagian ini kita akan membangun fungsi logaritma berbasis bilangan
positif a≠1, logax. Fungsi ini didefinisikan sebagai inverse dari fungsi eksponensial
ax.
Definisi
Misalkan a  0, a  1, maka y  log a x  x  a y

Catatan: ln  log x Hubungannya dengan logaritma biasa dapat diperoleh secara


a

berikut. Misalkan
y  log a sehingga x  a y .
x

ln x  ln a y  y  ln a sehingga
ln a
log a x  ln x
Penerapan dalama maple

 Logaritma

Anda mungkin juga menyukai