PROPOSAL
OLEH :
FADILLAH PRATIWI
NIM 162114062
PROGRAM STUDI FARMASI
MEDAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Kopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang
cukup tinggi di antara tanaman tanaman perkebunan lainnya dan berperan penting sebagai
sumber devisa negara.salah satu kandungan senyawa dalam kopi adalah kafein. Kafein
merupakan suatu senyawa berbentuk Kristal. Penyusun utama nya adalah senyawa turunan
protein di sebut dengan purin xantin.senyawa ini pada kondisi tubuh yang normal memang
memili beberapa khasiat antara lain merupakan obat analgetik yang mampu menurunkan rasa
sakit dan mengurangin demam.akan tetapi pada tubuh yang mempunyai masalah dengan
keberadaan hormon metabolism asam urat, maka kandungan kafein dalam tubuh akan memicu
Kandungan kafein pada kopi selain memberikan dampak negatif terhadap manusia, juga
memberikan dampak positif salah satunya terdapat pada penelitian ini,kopi dimanfaatkan
sebagai peningkatan kapasitas kerja paru paru pada penderita asmabronkial.kafein memiliki
efek farmakologi yang bermanfaat secara klinis, seperti menstimulasi susunan saraf
pusat,relaksasi otot polos terutama otot polos bronkus dan menstimulasi otot
Pada zaman dulu bahkan sampai sekarang umumnya di kota pematang siantar melakukan
pengolaan biji kopi menjadi serbuk kopi yaitu dalam proses sangrai yang di campurkan dengan
beras dengan porsi tertentu,sehingga memberkan cita rasa yang tersendiri.pada penelitian
sebelumnya diketahui kadar kafein yang terdapat pada kopi bubuk sebesar 11,59 mg dalam 1
Berdasarkan FDA (foot drug administration ) yang diacu dalam liska ,dosis kafein yang
dlam makanan dan minuman adalah 150mg/hari dan 50mg/sajian.oleh karena itu, dalam
peneliyian ini dilakukan untuk menentukan kadar kafein dalam mentah kopi bubuk murni dan
kopi bubuk campuran di pematang siantar sebagai acuan kepada masyarakat mengenai
Penetapan kadar kafein pada bubuk kopi dilakukan dengan metode spektrofotometri sinar
tampak (UV-ViS),yaitu dengan pengukuran energi cahaya oleh suatu system kimia pada
Berdasarkan uraian di atas penulis melakukan penentuan kadar kafein yang terdapat di
dalam bubuk kopi murni dan bubuk kopi campuran secara spektrofotometri UV-VIS.
Berdasarkan latar belakang di atas,maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah
a. apakah di dalam bubuk kopi murni dan bubuk kpi campuran terdapat banyak kafein ?
b. apakah kadar kafein yang terdapat pada bubuk kopi murni dan campuran memenuhi
standard SNI ?
1.3 Hipotesis
a. kafein terdapat di dalam bubuk kopi murni dan bubuk kopi campuran.
b. kadar kafein yang terdapat didalam bubuk kopi murni dan campuran telah memenuhi
standar SNI.
b. untuk mengetahui apakah kadar kafein yang terdapat di dalam bubuk kopi murni dan bubuk
b. Hasil penelitian dapat menjadi sumber data dalam pengawasan dalam mengkonsumsi kopi
bubuk.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 kopi
Kopi merupakan salah satu minuman dengan aroma dan rasa yang khas yang banyak di
gemari oleh berbagai kalangan di Indonesia. Salah satu kandungan pada biji kopi adalah kafein
yang merupakan senyawa hasil metabolisme sekunder golongan alkaloid dan memiliki rasa
pahit. Tinggi nya kadar kafein dalam biji kopi dapat meningkatkan sekresi asam
Kopi merupakan sumber yang kafein yang cocok untuk meningkatkan stamina.sumber
utama dari kafein adalah makanan atau minuman yang mengandung kopi,meskipun ada
kandungan kimia kafein,eofilin,teobromin. Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari
proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi, adapun zat yang terkandung didalam kopi
2.1.1 kafein
Kafein adalah alkaloid alami yang ditemukan dalam biji kopi,daun teh,biji kakao,biji kola
dan tanaman lainnya.kafein di temukan dalam minuman umum seperti kopi,the atau minuman
ringan,produk yang mengadung kakao atau coklat,dan obat obatan,termasuk obat Pereda nyeri
dan stimulan.setelah proses pencernaan,kafei dapat dengan cepat di serap dari saluran
maksimum dalam 1-1,5 jam setelah masuk ke dalam system pencernaan,lalu kafein di serap
rendah nya kadar kafein digunakan sebagai pertimbangan untuk menentukan rumus
Struktur dan khasiat antara kafein sintesis dan kafein alami tidak memiliki perbedaan.kafein
yang di konsumsi paling sering dalam minuman seperti kopi (7%),minuman ringan (16%),dan
teh (12%). Jalur biosintesis kafein terdiri dari empat tahap,yaitu 3 metilasi dan satu reaksi
nukleosida(suryani,2016).
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk
menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan
pada interaksi antara materi dan cahaya. Peralatan yang digunakan dalam spektrofotometri
disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya visible, UV dan
inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan
adalah electron valensi. Metode spektrofotometri Uv-Vis memiliki kelebihan antara lain
analisis lebih sederhana, cepat, ekonomis, dan sensitive dibandingkan dengan metode secara
Ketidakpastian pengukuran adalah suatu parameter yang menetapkan rentang nilai yang
yang pasti benar melainkan adanya factor yang dapat menyebabkan nilai tidak pasti dari hasil
contoh, kalibrasi peralatan instrumen, kesalahan random, dan sistematik personil (Wijayanti,
2017).
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode spektrofotometri yaitu untuk
mengetahui kadar kafein pada bubuk kopi murni dan bubuk kopi campuran.penelitian di
Nusantara,medan.
3.1 sampel
Metode pengambilan sampel bubuk kopi murni dan bubuk kopi campuran di ambil pada
tempat yang berbeda.pada bubuk kopi murni di pengambilannya di warung pada bubuk kopi
campuran di ambil di supermarket.sampel yang digunakan sebanyak satu gram terdiri dari bubuk
3.2 Bahan-bahan
Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ,bubuk kopi murni dan
campuran,kalsium karbonat(CaCo2),kloroform(CHCl3),akuadest .
3.3 Alat-alat
Alat alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi; tabung reaksi ,gelas
shimadzu,evaporator,neraca analitik,labu ukur 10,0 ml;25,0 ml;50,0 ml;100,0 ml,pipet volume 1,0
3.4.1 isolasi kandungan kafein kopi bubuk murni,dan bubuk kopi campuran
Di ambil satu gram dari masing masing kopi ,kopi bubuk muni dan kopi bubuk campuran
kemudian di masukkan ke dalam gelas beker 150 ml dan di tambahkan 150 ml akuadest panas ke
dalamya sambal di aduk.larutan kopi panas di saring menggunakan corong buvhner ke dalam
erlemeyer ,kemudian filtrat nya di masukkan ke dalam corong pisah dan di tambahkan 1,5 gram
25ml kloroform.lapisan bawah yang di ambil,kemudian ekstrak (fase kloroform) ini di uapkan
akuadest panas secukupnya, dimasukkan kedalam labu ukur 250 ml kemudian diencerkan dengan
aquadest hingga garis tanda dan di homogenkan. Dipipet larutan standar kafein tadi sebanyak 2,5
ml, dimasukkan kedalam lab ukur 25 ml kemudian diencerkan dengan aquadest hingga garis tanda
dan di homogenkan.
Pembuatan larutan standar di dahului dengan pengambilan : 0,1; 0,3; 0,6; 0,9; 1,2; 1,4 ml
dari larutan standar kafein 100 ppm dan diencerkan menjadi 10 ml sehingga konsentrasi larutan
standar yang di peroleh berturut-turut adalah : 1; 3; 6; 9; 12; 15 mg/L. larutan standar kafein diukur
3.4.4 uji kandungan kafein kopi bubuk murni dan kopi bubuk campuran
Ekstrak kafein dari masing-masing sampel kopi yang bebas pelarut dimasukkan kedalam
labu ukur 100 ml dan dilakukan pengenceran 10 kali pada labu ukur 10 ml dengan aquadest hingga
garis tanda dan dihomogenkan, kemudian ditentukan kadarnya dengan alat spektrofotometri Uv-
Vis pada Panjang gelombang 275 nm. Perlakuan yang sama dilakukan untuk setiap sampel bubuk